Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM TRIASE MENGGUNAKAN PITA


CEPAT TANGGAP PRIORITAS INSTALASI GAWAT DARURAT
MODERN (PETA ALARM) DI RSUD KABUPATEN BUTON SELATAN

Disusun Oleh:
Nama : Ns.Etri Selpawani Fredy, S.Kep
NIP : 19940910 201903 2 010
Golongan/Angkatan : III/XXXIII
No.Urut :4
Jabatan : Perawat AhliPertama
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Buton Selatan
Coach : Hj.Putri Mase, S.Ikom.
Mentor : Satya, AMK., SKM

PELATIHANDASAR CPNS GOLONGANIII ANGKATAN XXXIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXIII


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIATAHUN 2019

Nama : Ns.Etri Selpawani Fredy, S.Kep.


NIP : 19940910 201903 2 010
Instansi : RSUD Kabupaten Buton Selatan
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
NDH : 04

OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM TRIASE MENGGUNAKAN PITA


CEPAT TANGGAP PRIORITAS INSTALASI GAWAT DARURAT
MODERN (PETA ALARM) DI RSUD KABUPATEN BUTON SELATAN

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan


Dasar Golongan III Angkatan XXXIII Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019

Kendari, 14 Desember 2019

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Hj.Putri Mase, S.Ikom Satya, AMK., SKM


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tingkat I
NIP. 19630225 198303 2 014 NIP. 19680101 198802 2 005
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXIII


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIATAHUN 2019

Nama : Ns.Etri Selpawani Fredy, S.Kep.


NIP : 19940910 201903 2 010
Instansi : RSUD Kabupaten Buton Selatan
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
NDH : 04

OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM TRIASE MENGGUNAKAN PITA


CEPAT TANGGAP PRIORITAS INSTALASI GAWAT DARURAT
MODERN (PETA ALARM) DI RSUD KABUPATEN BUTON SELATAN

Telah diseminarkandan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal 14 Desember 2019

Coach, Mentor, Penguji,

Hj.Putri Mase,S.Ikom Satya, AMK., SKM Dr.Linda Fatmawati Saleh, S.H.,M.H


NIP. 196302251983032014 NIP. 19680101 198802 2 005 NIP. 198106302003122002

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara

Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., MSI


Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil
Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) dengan judul “Otimalisasi Penerapan Sistem Triase Menggunakan Pita
Cepat Tanggap Prioritas Instalasi Gawat Darurat Modern di RSUD Kabupaten
Buton Selatan” dengan baik. Semoga dengan pembuatan laporan ini penulis dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi yakni Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) pada instansi tempat
penulis bertugas dan di lingkungan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan
terimakasih kepada:
1. KepalaBPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara besertajajarannya.
2. Kepala BKD Kabupaten Buton Selatan beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
3. PemerintahKabupaten Provinsi Sulawesi Tenggara.
4. Dr.Linda Fatmawati Saleh, S.H.,M.H. selakupenguji
5. Hj.Putri Mase, S.Ikom selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan
dan bimbingannya.
6. Satya, AMK., SKM. selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
7. Keluarga besar RSUD Kabupaten Buton Selatan atas dukungan dan
kerjasamanya.
8. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan
dan diaktualisasikan diinstansi.
9. Seluruh Panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatanlatsar.
10. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Buton Selatan Golongan III
Angkatan XXXI, XXXII, dan XXXIII tahun 2019.
11. Seluruh keluarga besar saya yang selalu mendukung dan mendoakan sepenuh
hati demi terciptanya laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,


oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
khususnya dalam aktualisasi nilai dan dasar profesi ASN.

Kendari,14 Desember 2019


Penulis

Ns.Etri Selpawani Fredy S.Kep


DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL
HALAMANPERSETUJUAN ....................................................................... I
HALAMANPENGESAHAN ......................................................................... II
KATA PENGANTAR .................................................................................... III
DAFTAR ISI ................................................................................................... V
DAFTAR TABEL .......................................................................................... VI
DAFTARGAMBAR ....................................................................................... VII
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................... 3
1.3. Manfaat ..................................................................................... 4
1.4. Ruang Lingkup ........................................................................ 4
1.5. Waktu dan Tempat .................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-
NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN.................... 6
2.1. Gambaran Umum Organisasi .................................................. 6
2.2. Nilai-Nilai Dasar ASN ............................................................ 10
2.3. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ................................ 15
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS ................................................................................. 20
3.1. Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ............... 20
3.2. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ....... 21
3.3. Strategi Pembimbingan ............................................................ 59
3.3.1. Pembimbingan Dengan Mentor ................................... 59
3.3.2. Pembimbingan Dengan Coach ..................................... 60
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 61
4.1. Kesimpulan ............................................................................... 61
4.2. Saran ......................................................................................... 61
DAFTARPUSTAKA ...................................................................................... 63
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel1.Rancangan Kegiatan Aktualisasi ....................................................... 28


Tabel2. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 1 ................................................... 42
Tabel 3. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 2 ................................................... 44
Tabel 4. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 3 .................................................. 46
Tabel 5. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 4 .................................................. 48
Tabel 6. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 5 .................................................. 50
Tabel 7. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 6 .................................................. 54
Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ...................................... 58
Tabel 9. Bimbingan Mentor ........................................................................... 59
Tabel 10. Bimbingan Coach .......................................................................... 60
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Buton Selatan............ 16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah penting,
sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
khususnya Aparatur Sipil Negara harus segera dan wajib dilaksanakan untuk
mewujudkan pemerintahan yang baik (goodgovermance), sehingga dapat
mengantarkan Indonesia menjadi negara jaya, sejahtera dan maju
(Irawati,dkk.2017).
Berdasarkan UU Nomor 25 tahun 2009 pelayanan publik
merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang,jasa dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (Kumorotomo,
Wahyudi.,dkk.2015). Berdasarkan pengertian tersebut kegiatan pelayanan
publik telah diatur pemenuhannya berdasarkan regulasi yang dibuat oleh
pemerintah dengan tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan
kesejahteraan masyarakat.
Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan
dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 tahun
masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan memiliki karakter
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai
pelayan public (Irawati, dkk.2017).
Perawat merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas,tanggungjawab,wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat
pada sarana kesehatan. Pelayanan keperawatan merujuk pada pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang mencakup
biopsikososiospiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi
peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan
pemulihan kesehatan dan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
pelayanan keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya di lingkungan instansi pemerintah seperti yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya (Kemenpan RB, 2014).
Penanganan gawat darurat di rumah sakit Buton Selatan pada saat
kondisi gawat dan memerlukan penanganan yang cepat, haruslah benar-
benar efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan pada kondisi tertentu pasien
dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja, karena kematian
otak dan kematian permanen terjadi dalam jangka waktu 8 sampai 10
menit setelah seseorang mengalami henti jantung (Sutawijaya, 2009).
Berdasarkan kepmenkes No.856 tahun 2009 tentang standar Instalasi Gawat
Darurat (IGD), disebutkan bahwapenanganan Gawat Darurat harus
diberikan sesuai kompetensi, antara lain melakukan pemeriksaan awal
kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi (live
saving), memberikan pelayanan 24 jam dan mampu menangani pasien
dengan respond time yang cepat dan penanganan yang tepat.
Sebagai langkah pemeriksaan awal, setiap pasien yang datang ke
IGD akan diperiksa di ruang Triase. Triase adalah proses scrining secara
cepat terhadap semua pasien sakit segera setelah tiba di Rumah Sakit
berdasarkan berat atau ringannya kondisi atau kegawatannya yang
memerlukan tindakan segera. Dalam prinsip Triase diberlakukan sistem
prioritas, yaitu penentuan/penyeleksian mana yang harus didahulukan
penanganannya, yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul
terhadap pasien. Perbedaan prioritas ini digambarkan dengan warna Merah
untuk penderita yang memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau
transport segera dimana kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong
segera(misalnya menyangkut masalah airway, breathing, circulation, cedera
kepala berat/penurunan kesadaran (GCS<8), cidera tulang belakang, syok,
kejang, nyeri dada, cedera multiple, trauma dada/abdomen terbuka, kelainan
persalinan, perdarahan tidak terkontrol) , warna kuning untuk penderita
yang memerlukan batuan namun dengan tingkat penyakit yang kurang berat
dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat
(misalnya nyeri karena gangguan paru, luka bakar, cedera kepala
sedang/penurunan kesadaran (GCS>8), diare dengan dehidrasi sedang,
muntah terus menerus, panas tinggi), warna Hijau untuk pasien yang
mendapat cidera minimal, dapat berjalan serta tidak membutuhkan
pertolongan segera karena tidak mengancam nyawa serta tidak
menimbulkan kecatatan (misalnya; dislokasi, fraktur tertutup, luka minor,
batuk/pilek, TBC kulit, dll) dan warna Hitam untuk pasien meninggal atau
cidera parah dan akan meninggal meski mendapat pertolongan(Kemenkes
RI, 2019).
RSUD Kabupaten Buton Selatan adalah salah satu Rumah Sakit
milik pemerintah Kelas D yang pelaksanaansistem Triasenya belum
optimal, misalnya belum ada pembagian yang pasti mengenai zona triase,
ketika pasien masuk di UGD ditempatkan tidak berdasarkan zona juga
disebabkan karena kondisi bed yang masih sedikit, pasien UGD juga
sebagian besar masih dilayani berdasarkan urutan kedatangan, sebagian
besar petugas yang bertugas di UGD belum paham mengenai fungsi adanya
EWS terhadap pembagian kategori/zona triase.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis mengembangkan dan
memodifikasi model modern emergency departmentsesuai dengan kondisi
Rumah Sakit dan memutuskan untuk mengangkat judul Optimalisasi
Penerapan Sistem Triase Menggunakan Pita Cepat Tanggap Prioritas
Instalasi Gawat Darurat Modern (PETA ALARM) di RSUD Kabupaten
Buton Selatansebagai pokok bahasan utama dalam rancangan aktualisasi
yang akan diterapkan di unit kerja penulis. Diharapkan dengan menerapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA, mampu membantu mencari
solusi serta pemecahan isu tersebut. Sekaligus sebagai upaya penanaman
nilai ANEKA dalam diri penulis.
1.2. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, tujuan yang akan
dicapai dan dilaksanakannya aktualisasi ini adalah:
1. Menerapkan tentang nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga lahir calon
pemimpin hebat dan aparatur sipil Negara yang kompeten dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di tempat tugas.
2. Terlaksananyasistem triasesehinggawaktu penanganan pasien dengan
kondisi yang mengancam nyawa di RSUD Kabupaten Buton Selatan
lebih cepat/efisien.

1.3. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN melalui
Optimalisasi sistem triase adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu optimalisasi peningkatan mutu pelayanan serta
mewujudkan visi dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan puas dengan pelayanan yang diberikan secara
optimal serta akan berdampak pada kemajuan bangsa dimasa depan

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup Kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan
untuk pembelajaran agenda Sikap Bela Negara, aktualisasi mata pelatihan
untuk pembelajaran agenda kedudukan dan peran ASN dalam NKRI. Nilai-
nilai dasar profesi ASN hanya terbatas pada lima nilai dasar yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi serta mata pelatihan untuk agenda habituasi yang dilaksanakan di
RSUD Kabupaten Buton Selatan.

1.5. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
dilaksanakan selama 51 hari kerja atau 511 JP dimulai dari tanggal 21
Oktober sampai dengan 15 Desember 2019, dengan perincian 21 hari kerja
atau setara dengan 191 JP untuk pembelajaran klasikal (on campus), dan 30
hari kerja atau setara dengan 320 JP untuk pembelajaran non klasikal (off
campus) atau aktualisasi di tempat kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI
DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1. Gambaran Umum Organisasi


A. Kedudukan Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Selatan
didirikan pada tanggal 31 Desember 2014 ditandai dengan Pelantikan
Direktur RSUD Kabupaten Buton Selatan dengan alamat di Jalan
Gajah Mada, Kelurahan Laompo, Kecamatan Batauga, Kabupaten
Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian pada tanggal 2
Januari 2015 keluarlah SK ijin Operasional melalui Surat Keputusan
Bupati Buton Selatan Nomor : 12.A Tahun 2015. Untuk sementara
RSUD Kabupaten Buton Selatan memanfaatkan gedung sarana dan
prasarana pada Rumah Sakit Batauga untuk menjalankan pelayanan
administrasi dan pelayanan kesehatan kepada pasien.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi


Visi, misi, dan tujuan organisasi di RSUD Kabupaten Buton Selatan
adalah sebagai berikut.
Visi :
Menjadi Rumah Sakit Daerahdengan Mutu LayananKesehatan
Terbaikdi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2030
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua
golongan masyarakat.
3. Pemenuhan standar sarana prasarana dan peralatan.
4. Pemenuhan standar Sumber Daya Manusia Rumah Sakit.
5. Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia.
6. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan RSUD Buton Selatan.
Tujuan :
1. Terpenuhinya Kepuasan Pasien;
2. Tercapainya Akreditas Pelayanan RSUD Buton Selatan;
3. Tercapainya peningkatan Kelas Rumah Sakit dariKelas D
menjadi Kelas C;
4. Tercapainya Kesejahteraan Pegawai ASN;

C. Nilai Organisasi
1. Selektif
Informasi medis yang diberikan adalah unik bagi setiap individu
dan berdasarkan hanya yang terkait dengan kondisi kesehatannya
dan apa yang dibutuhkan oleh pasien tersebut.
2. Menyeluruh
Meliputi setiap aspek yang dibutuhkan pasien maupun
keluarganya seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana
diagnostik, rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan
rencana preventif.
3. Terpercaya
Informasimedis yang diberikan berdasarkan ilmu kedokteran
berbasisbukti dan komprehensif.
4. Profesional
Dalam memberikan pelayanan edukasi informasi medis
dilakukan secara profesional.
5. Efektif dan efisien
Memberikan pelayanan pasien dan keluarga serta bekerjasama
dengan mitra kerja secara efektif dan efisien.
D. Struktur Organisasi

Nuzuriah, A.Md.keb

Gambar 1. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD KABUPATEN BUTON SELATAN


E. Tugas Pokok Peserta Diklat
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya Pasal 4 menerangkan bahwa
Tugas pokok Perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, pengelolaan
keperawatan dan pengabdian pada masyarakat.
Sesuai dengan Pasal 8, rincian kegiatan perawat ahli pertama yang
dilakukan di RSUD Kabupaten Buton Selatan, adalah:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut;
3. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
4. Membuat prioritas diagnosa keperawatan;
5. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan;
6. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
7. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
8. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular;
9. Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi;
10. Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi;
11. Melakukan upaya membuat pasien tidur;
12. Melakukan relaksasi psikologis;
13. Melakukan tata kelola keperawatan perlindungan terhadap
pasien dengan risiko trauma/injury;
14. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
15. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
dalam rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan
ibadah;
16. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying
care);
17. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
18. Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
19. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
20. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
21. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
22. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
23. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
24. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
25. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
26. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
27. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;

2.2. Konsep Nilai Dasar ASN


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud
adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) (Irawati, Erna.,dkk.2017).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus
ditanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator
dari kelima kata tersebut, yaitu:
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar,
namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggungjawab yang menjadi amanahnya (Kusumasari, dkk.2015).
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
2. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/institusi.
3. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir
(LAN,2015).

B. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas menceraiberaikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN,2015).

C. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik
(Kumorotomo, dkk.2015).
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir (LAN,2015).
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang dipersepsi
individu terhadap produk atau jasa (LAN,2015).

E. AntiKorupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara,
suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undang yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. Tanggungjawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
ikhlas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi (LAN,2015).

2.3. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat
(LAN,2017).
A. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.

B. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah dipusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan public yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan public dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban disini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat (LAN, 2017).

C. Whole of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik
(Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo S.2017).
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 Dialog atau pertukaran informasi;
 Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerja
sama sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 Joint working, atau kolaborasi sementara;
 Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;
 Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
 Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
 Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru (LAN,2017).
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

3.1. Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Tabel 1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusiterhada Penguatan
KeterkaitanSubstans
No. Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil pVisiMisiOrganisa Nilai-nilai
idenganANEKA
si Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menyiapkan bahan 1. Tersedianya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
konsultasi dengan konsultasi bahan konsultasi Melakukan koordinasi nilai-nilai dasar annilai-
Direktur RSUD dengan atasan dengan ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
Kabupaten Buton penuh rasa tanggung dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
Selatan jawab diharapkan mkegiatanini,di
Nasionalisme: dapat mendukung harapkanakan
Semangat dalam terpenuhinya visi Mampu
menyiapkan bahan yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai
Bertutur kata yang Daerah dengan Professional
sopan saat Mutu Layanan sebagai ASN
berkonsultasi dengan Kesehatan Terbaik yang bertugas
atasan. di Provinsi Sulawesi di RSUD
Komitmen Mutu: Tenggara Tahun Kabupaten
Menyiapkan bahan 2030”. Buton Selatan
yang berorientasi mutu Dan misi RSUD
Kabupaten Buton
Anti Korupsi: Selatan pertama,
Mandiri dalam yaitu:
menyiapkan bahan Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
2. Mengadakan 2. Foto Kegiatan Akuntabilitas: yang prima
Pertemuan Pertemuan diadakan
dengan penuh
tanggung jawab
sebagai wujud
kejelasan kegiatan
aktualisasi dapat
terlaksana
Nasionalisme (Sila
keempat):
Diwujudkan dengan
sikap
musyawarahdan
diperoleh mufakat
dalam pertemuan yang
diadakan
Etika Publik:
Berbicara sopan
santun dan
menghargai pendapat
orang lain saat
pertemuan
Komitmen Mutu:
Dengan diadakan
pertemuan diharapkan
kegiatan aktualisasi
dapat berjalan secara
efektif
Anti Korupsi:
Sederhana dengan
menerima hasil
keputusan
3. Mobilisasi 3. Adanya
Dukungan rekomendasi Akuntabilitas:
pimpinan Menerima
rekomendasi dari
pimpinan dan
melaksanakannya
dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme: (sila
kelima) gotong
royong dengan lintas
bidang terkait dalam
penerapan sitem
Triase sesuai dengan
rekomendasi pimpinan
Etika Publik:
Menghargai
rekomendasi dari
atasan dengan
memberi respon yang
sopan
Komitmen Mutu:
Mengikuti
rekomendasi pimpinan
dan menjalankan
inovasi baru
Anti Korupsi:
Adil dalam meminta
Pendapat tidak hanya
pada mentor
2. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
koordinasi lintas agenda koordinasi agenda Bertanggung jawab nilai-nilai dasar annilai-
bidang terkait membuat agenda ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
pelaksanaan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
aktualisasi diharapkan mkegiatanini,di
Nasionalisme: Dapat mendukung harapkanakan
Semangat dalam terpenuhinya visi Mampu
menyiapkan agenda yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai efektif
Berkoodinasi dengan Daerah dengan dan efisien
lintas bidang terkait Mutu Layanan bekerja sama
dengan bahasa yang Kesehatan Terbaik dengan mitra
sopan di Provinsi Sulawesi kerja dalam
Komitmen Mutu: Tenggara Tahun memberikan
Membuat agenda agar 2030”. pelayananseba
pelaksanaan Dan misi RSUD gai ASN yang
aktualisasi dapat Kabupaten Buton bertugas di
dilakukan secara Selatan kelima, RSUD
maksimal yaitu: Kabupaten
Anti Korupsi: Meningkatkan Buton Selatan
Mandiri dalam Profesionalisme
menyiapkan bahan Sumber Daya
Manusia
2. Melakukan 2. Foto Kegiatan Akuntabilitas:
koordinasi Partisipatif dalam
bekerjasama dengan
berbagai Multidisiplin
dalam pelayanan
kesehatan.
Nasionalisme (Sila
keempat):
Diwujudkan dengan
sikap musyawarah
Etika Publik:
Menerapkan sopan
santun dan saling
menghormati
Komitmen Mutu:
Bekerjasama untuk
mengefisienkan waktu
dalam penerapan
rancangan aktualisasi
Anti Korupsi:
Disiplin

3. Mereview hasil 3. Foto kegiatan Akuntabilitas:


koordinasi Bertanggung jawab
mereview tentang
penerapan dari
rancang aktualisasi
Nasionalisme:
Semangat dalam
mereview
Etika Publik:
Memberi tanggapan
dengan menggunakan
bahasa yang sopan
saat mereviuw.
Komitmen Mutu:
Efektif
Anti Korupsi: Jujur
dan Mandiri dalam
melaksanakan kegitan
Review terkait triase
3. Membuat Poster 1. Menyusun Kata, 1. Diperolehnya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
Berdasarkan kalimat, serta Kreasi dalam Kejelasan dan nilai-nilai dasar annilai-
Pembagian Zona gambar dalam membuat Poster kesesuaian isi poster ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
Triase poster Triase dengan tujuan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
Nasionalisme: diharapkan mkegiatanini,di
Dengan penggunaan dapat mendukung harapkanakan
bahasa Indonesia yang terpenuhinya visi Mampu
baik dan benar yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai
Penggunaan kata Daerah dengan Professional
dalam Poster dengan Mutu Layanan sebagai ASN
Bahasa yang baik dan Kesehatan Terbaik yang bertugas
sopan. di Provinsi Sulawesi di RSUD
Komitmen Mutu: Tenggara Tahun Kabupaten
Menggunakan 2030”. Buton Selatan
referensi yang relevan Dan misi RSUD
Anti Korupsi: Kabupaten Buton
Mandiri dalam Selatan pertama,
menyusun dan yaitu:
merancang Poster Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
2. Mengusulkan 2. Diperolehnya Akuntabilitas: yang prima
rancangan Poster saran dan Bertanggung jawab
kepada Direktur persetujuan menjelaskan isi poster
RSUD Kabupaten Penggunaann dengan tujuannya
Buton Selatan Poster Triase Nasionalisme: (sila
kedua): Menghargai
pendapat orang lain
Etika Publik:
Memperhatikan saran
dari pimpinan dan
sopan santun ketika
berbicara
Komitmen Mutu:
Membuat Poster
sebagai bentuk inovasi
untuk meningkatkan
mutu
Anti korupsi: Kerja
keras menyelesaikan
rancangan poster.

3. Mensosialisasikan 3. Diperolehnya Akuntabilitas:


tentang Penerapan pemahaman Konsisten dalam
Sistem Triase terkait penerapan Triase
dengan pelayanan Nasionalisme: (sila
menggunakan dengan sistem kedua) menghormati
Poster Triase yang aturan pelayanan yang
diterapkan di berlaku.
UGD Etika Publik:Pasien
mendapat pelayanan
yang ramah dan sopan.
Komitmen Mutu:
Penerapan Sistem
Triase dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi: Jujur
dan disiplin dalam
melaksanakan Sistem
Triase
4. Membuat 1. Membuat desain 1. Terbentuknya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
Petunjuk Alur tentang alur Triase Alur Triase Memberikan Informasi nilai-nilai dasar annilai-
Triase yang jelas mengenai ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
alur pelaksanaan dan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
dapat dipertanggung diharapkan mkegiatanini,di
jawabkan dapat mendukung harapkanakan
Nasionalisme: terpenuhinya visi Mampu
Dengan penggunaan yaitu “Menjadi meningkatkan
bahasa Indonesia yang Rumah Sakit nilai
baik dan benar Daerah dengan Professional
Etika Publik: Mutu Layanan sebagai ASN
Pasien mendapat Kesehatan Terbaik yang bertugas
pelayanan yang ramah di Provinsi Sulawesi di RSUD
dan sopan Tenggara Tahun Kabupaten
Komitmen 2030”. Buton Selatan
Mutu:masyarakat Dan misi RSUD
mendapat pelayanan Kabupaten Buton
segera sesuai prosedur Selatan pertama,
Anti Korupsi: yaitu:
Tidak mendahulukan Menyelenggarakan
pasien kecuali gawat pelayanan kesehatan
darurat. yang prima

2. Mengusulkan 2. Diperolehnya Akuntabilitas:


rancangan kepada saran dan Kejelasan dan
Direktur RSUD persetujuan kesesuaian isi poster
Kabupaten Buton Mengenai Alur dengan tujuan
Selatan Triase Nasionalisme: (sila
kedua): Menghargai
pendapat orang lain
Etika Publik:
Memperhatikan saran
dari pimpinan dan
sopan santun ketika
berbicara
Komitmen Mutu:
membuat rancangan
sebagai bentuk inovasi
yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu
Anti korupsi:
Kerja keras membuat
Alur

3. Mensosialisasikan 3. Terlaksananya Akuntabilitas:


dan menerapkan sistemTriase Konsisten dalam
Alur Triase sesuai Alur penerapan Triase
Triase Nasionalisme: (sila
kedua) menghormati
hasil pengesahan
Etika Publik:
Penerapan sistem
Triase dengan disiplin,
tulus, dan berintegras
Komitmen Mutu:
Penerapan Sistem
Triase dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi: Jujur
dan disiplin dalam
melaksanakan Sistem
Triase
5. Melakukan 1. Menyiapkan alat 1. Tersedianya alat Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
simulasi dan dan bahan dan bahan Tanggung jawab untuk nilai-nilai dasar annilai-
Sosialisasi Triase menyiapkan alat dan ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
bahan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
Nasionalisme: diharapkan mkegiatanini,di
Semangat dalam dapat mendukung harapkanakan
menyiapkan alat dan terpenuhinya visi Mampu
bahan yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai efektif
Menjalankan tugas Daerah dengan dan efisien
secara professional Mutu Layanan bekerja sama
Komitmen Mutu: Kesehatan Terbaik dengan mitra
Menyiapkan alat dan di Provinsi Sulawesi kerja dalam
bahan yang Tenggara Tahun memberikan
berorientasi mutu 2030”. pelayananseba
Anti Korupsi: Dan misi RSUD gai ASN yang
Mandiri dalam Kabupaten Buton bertugas di
menyiapkan bahan Selatan keempat, RSUD
yaitu: Kabupaten
2. Menyelenggarakan 2. Adanya Akuntabilitas: Pemenuhan Standar Buton Selatan
Sosialisasi UMAND Tanggung jawab Sumber Daya
(undangan, membuat laporan Manusia Rumah
materi,absesi, UMAN kegiatan Sakit
notulen dan Nasionalisme: (Sila
dokumentasi Kedua) Kemanusiaan
kegiatan) dengan membantu
orang lain
Etika Publik:
Komunikasi yang
efektif antar tim
Komitmen Mutu:
Meningkatkan
kompetensi sumber
daya
Anti Korupsi: Peduli
terhadap pelayanan
yang kurang optimal

3. Simulasi Triasedi 3. Vidio simulasi Akuntabilitas:


UGD Rumah Sakit Triase Tanggung jawab untuk
memberikan contoh
simulasi
Nasionalisme: (sila
ketiga) gotong
royong/kerjasama
dalam pembuatan
simulasi.
Etika Publik:
Komunikasi yang
efektif antar petugas
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien
Kejelasan
Anti Korupsi:
Peduli dan Kerja
Keras
6. Melakukan 1. Membuat 1. Terbuatnya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
Evaluasi Kegiatan kuesioneryang kuesioner Tanggung jawab untuk nilai-nilai dasar annilai-
ditujukan membuat hasil ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
kepadaperawat evaluasi kerja dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
UGD Nasionalisme: diharapkan mkegiatanini,di
Semangat dalam dapat mendukung harapkanakan
membuat kuesioner terpenuhinya visi Mampu
Etika Publik: yaitu “Menjadi meningkatkan
Menjalankan tugas Rumah Sakit nilai
secara professional Daerah dengan Professional
dan tidak berpihak Mutu Layanan sebagai ASN
Komitmen Mutu: Kesehatan Terbaik yang bertugas
Membuat kuesioner di Provinsi Sulawesi di RSUD
berorientasi mutu Tenggara Tahun Kabupaten
Anti Korupsi: 2030”. Buton Selatan
Mandiri dalam Dan misi RSUD
membuat kuesioner Kabupaten Buton
Selatan pertama,
2. Mengolah data 2. Hasil olahan Akuntabilitas: yaitu:
hasil kuesioner data Tanggung jawab Menyelenggarakan
mengolah data pelayanan kesehatan
Nasionalisme: yang prima
Semangat dalam
mengolah data
Etika Publik:
Menjalankan tugas
secara professional
Komitmen Mutu:
Menilai efisiensi dari
perapan rancangan
Anti Korupsi: Jujur
dalam mengolah data

3.Membuat laporan 3. Laporan hasil Akuntabilitas:


dan menyampaikan kegiatansertaFot Bertanggung jawab
hasil evaluasi o kegiatan dalam membuat
kepada Direktur laporan hasil
RSUD Kabupaten Nasionalisme:
Buton Selatan dan Semangat dalam
Mentor membuat laporan
Etika Publik:
Menjalankan tugas
secara professional
Komitmen mutu:
Menilai efektifitas
pelaksanaan program
aktualisasi
Anti Korupsi: Jujur
dalam pembuatan
laporan

(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)


3.2. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 2 Deskripsi Kegiatan 1:
Melakukan konsultasi dengan Direktur RSUD Kabupaten
Kegiatan
Buton Selatan
1. Menyiapkan bahan konsultasi
Tahap Kegiatan 2. Mengadakan Pertemuan
3. Mobilisasi dukungan
Waktu Pelaksanaan 11 November 2019
1. Tersedianya bahan konsultasi
2. Foto Kegiatan
Output/Hasil
3. Adanya rekomendasi dari Direktur terkait rencana
kegiatan aktualisasi.
Tahap Kegiatan 1 : Menyiapkan Bahan Konsultasi
Akuntabilitas:
Saya menyiapkan bahan konsultasi dengan atasan dengan
penuh rasa tanggung jawab.
Nasionalisme:
Semangat dalam menyiapkan bahan konsultasi
Etika Publik:
Selama menyiapkan bahan konsultasi, saya menggunakan
bahasa yang yang baik dan sopan dalam menyusun kata-
kata didalam membuat ringkasan kegiatan aktualisasi.
Komitmen Mutu:
Menyiapkan bahan sebagai suatu Inovasi baru dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan.
Anti Korupsi:
Mandiri dalam menyiapkan bahan dan saya telah mengatur
waktu konsultasi ini dengan baik sehingg tidak mengganggu
jadwal kegiatan lainnya.
Keterkaitan Nilai
Dasar ANEKA
Tahap Kegiatan 2 : Mengadakan Pertemuan
Akuntabilitas:
Pertemuan untuk melakukan konsultasi telah dilaksanakan,
saya menyampaikan kepada Pimpinan mengenai rencana
aktualisasi secara transparan dengan target yang dapat
dipertanggungjawabkan selama kegiatan aktualisasi.
Nasionalisme:
Konsultasi tersebut dilakukan dengan penuh semangat,saya
menyampaikan kepada Pimpinan bahwa kegiatan
optimalisasi system Triase ini sangat bermanfaat dalam
pelayanan pasien sesuai dengan tingkat kegawatannya.
Etika Publik:
Selama berkonsultasi dengan pimpinan dilakukan dengan
bertutur kata yang sopan dan memberi respon yang santun
terhadap rekomendasi atau masukan yang diberikan oleh
pimpinan terkait rencana kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan.
Komitmen mutu:
Kegiatan yang saya lakukan ini merupakan suatu Inovasi
dalam upaya optimalisasi penerapan system Triase sehingga
diharapkan mutu pelayanan pasien di RSUD Buton Selatan
Meningkat.
Anti Korupsi:
Saya telah mengatur waktu konsultasi ini dengan baik
sehingga tidak mengganggu jadwal kegiatan lainnya.

Tahap Kegiatan 3 : Mobilisasi Dukungan


Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan ini, diharapkandapat mendukung terpenuhinya
Kontribusi visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Daerah dengan Mutu
Terhadap Visi dan Layanan Kesehatan Terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara
Misi Organisasi Tahun 2030”.Dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan
pertama, yaitu:Menyelenggarakanpelayanan kesehatan
yang prima
Dapak Positif:
Setelah dilakukan konsultasi dengan pimpinan, saya diberi
izin dan dukungan penuh serta masukan atau saran dari
pimpinan terkait kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini
sehingga upaya optimalisasi kualitas mutu pelayan di RSUD
Buton Selatan dapat dilaksanakan.
Analisis Dampak
Dampak Negatif:
Jika saya tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu, maka
tidak akan ada kejelasan dari pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi ini sehingga akan berjalan tidak terarah, terukur
dan berpotensi terhambat karena tidak mendapat persetujuan
dari pimpinan.
Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
Penguatan
kegiatan ini, diharapkanakan mampu meningkatkan nilai
Terhadap Nilai
Professional sebagai ASN yang bertugas di RSUD
Organisasi
Kabupaten Buton Selatan.
Dokumentasi Bahan Konsultasi
Kegiatan
Mengadakan Pertemuan dengan Direktur

Penandatanganan Surat Izin Aktualisasi

Surat izin pelaksanaan aktualisasi


Tabel 3. Deskripsi Kegiatan 2
Kegiatan Melakukan koordinasi lintas bidang terkait
1. Menyiapkan Agenda koordinasi
Tahap Kegiatan 2. Melakukan Koordinasi
3. Mereview hasil koordinasi
Waktu Pelaksanaan 13 November 2019
1. Tersedianya agenda
Output/Hasil 2. Foto Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi
3. Foto Kegiatan hasil review koordinasi.
Akuntabilitas:
Koordinasi lintas bidang terkait telah dilaksanakan dengan
penuh rasa tanggung jawab dan partisipatif dalam
bekerjasama dengan profesi dengan multidisiplin. saya
menyampaikan kepada rekan profesi dengan multidisiplin
mengenai rencana aktualisasi secara transparan dan
menjelaskan mengenai prosedur dan penerapan yang akan
dilakukan di RSUD Kabupaten Buton Selatan.
Nasionalisme:
Melakukan koordinasi tersebut dengan penuh semangat,
saya menyampaikan kepada rekan profesi dengan
multidisiplin bahwa kegiatan optimalisasi system Triase ini
sangat bermanfaat dalam pelayanan pasien karena akan
Keterkaitan Nilai
dilakukan sesuai dengan tingkat kegawatan dan kondisi
Dasar ANEKA
UGD saat ini.
Etika Publik:
Koordinasi dengan rekan profesi dengan multidisiplin
dilakukan dengan bertutur kata yang sopan dan memberi
respon yang santun.
Komitmen mutu:
Kegiatan yang saya lakukan ini merupakan suatu upaya
optimalisasi penerapan system Triase oleh petugas UGD di
RSUD Kabupaten Buton Selatan secara menyeluruh,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di
RSUD Buton Selatan.
Anti Korupsi:
Saya telah mengatur waktu koordinasi ini dengan baik sejak
beberapa hari sebelum koordinasi ini dilakukan sehingga
tidak mengganggu jadwal kegiatan lainnya.
Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan ini, diharapkandapat mendukung terpenuhinya
Kontribusi visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Daerah dengan Mutu
Terhadap Visi dan Layanan Kesehatan Terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara
Misi Organisasi Tahun 2030”.Dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan
pertama, yaitu:Menyelenggarakanpelayanan kesehatan
yang prima
Dapak Positif:
Setelah dilakukan koordinasi dengan rekan profesi dengan
multidisiplin, tercapai mufakat terkait pelaksanaan
aktualisasi, sehingga aktualisasi ini dapat berjalan
sebegaimana diharapkan.
Analisis Dampak
Dampak Negatif:
Jika koordinasi tidak dilakukan, maka tidak akan ada yang
menerapkan system Triase ini sehingga pelaksanaan
aktualisasi ini tidakakan berjalan, berpotensi terhambat
karena tidak ada kerja sama petugas.
Melaluipenerapannilai-
Penguatan
nilaidasarASN(ANEKA)dalamkegiatanini,diharapkanakan
Terhadap Nilai
mampu meningkatkan nilai Professional sebagai ASN yang
Organisasi
bertugas di RSUD Kabupaten Buton Selatan
Melakukan Koordinasi Lintas Bidang Terkait
(Koordinasi dilakukan setelah Sosialiasi/pelatihan triase
dilakukan karena telah dihadiri oleh dokter, kepala
Ruang UGD, Kasi pelayanan, Petugas UGD, dan
karyawan Rumah Sakit lainnya)

Dokumentasi
Kegiatan
Melakukan Review Koordinasi dan dibimbing Oleh
Mentor

Tabel 4. Deskripsi Kegiatan 3


Kegiatan Membuat poster berdasarkan pembagian zona Triase
1. Menyusun kata, kalimat dan gambar dalam poster
2. Mengusulkan rancangan poster kepada direktur RSUD
Tahap Kegiatan Kabupaten Buton Selatan
3. Mensosialisasikan tentang penerapan system Triase
dengan menggunakan media poster
Waktu Pelaksanaan 15 November 2019
1. Diperolehnya kreasi dalam membuat poster Triase
2. Diperolehnya saran dan persetujuan penggunaan poster
Output/Hasil Triase
3. Diperolehnya pemahaman terkait pelayanan dengan
sistem Triase yang diterapkan di UGD.
Akuntabilitas:
Saya telah membuat rancangan poster berdasarkan panduan
dari sumber terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme:
Keterkaitan Nilai Ketika saya mengusulkan rancangan poster tersebut kepada
Dasar ANEKA pemimpin dilakukan dengan penuh semangat.
Etika Publik:
Selama berkonsultasi dengan pimpinan terkait rancangan
dilakukan dengan bertutur kata yang sopan dan memberi
respon yang santun terhadap rekomendasi/masukan yang
diberikan oleh pimpinan yang tujuannya agar kata dan
kalimat yang disusun mudah dipahami oleh pembaca.
Komitmen mutu:
Kegiatan yang saya lakukan ini merupakan suatu Inovasi
dalam upaya optimalisasi penerapan system Triase dengan
pemberian informasi melalui poster.
Anti Korupsi:
Saya telah menyusun poster dengan mengefisienkan waktu
yang ada, sehingga poster bisa segera tercetak dan dipasang.
Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan ini, diharapkandapat mendukung terpenuhinya
Kontribusi visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Daerah dengan Mutu
Terhadap Visi dan Layanan Kesehatan Terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara
Misi Organisasi Tahun 2030”.Dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan
pertama, yaitu:Menyelenggarakanpelayanan kesehatan
yang prima
Dapak Positif:
Setelah poster dibentuk, petugas dapat terbantu dengan
diingatkan mengenai pembagian kategori pasien berdasarkan
zona triase, Hal ini juga meminimalisir terjadinya complain
dari pasien dan keluarga terkait pelayanan yang diberikan.
Dampak Negatif:
Analisis Dampak
Jika poster tidak dibuat, maka ada kemungkinan rumah sakit
menerima komplain dari pasien maupun keluarga pasien
karena urutan pemberian pelayan bukan berdasarkan waktu
kedatangan tetapi berdasarkan kegawatan. Hal ini akan
berdampak pada penilaian mutu pelayanan di RSUD
Kabupaten Buton Selatan.
Melaluipenerapannilai-
Penguatan
nilaidasarASN(ANEKA)dalamkegiatanini,diharapkanakan
Terhadap Nilai
mampu meningkatkan nilai Professional sebagai ASN yang
Organisasi
bertugas di RSUD Kabupaten Buton Selatan
Menyusun Kata, Kalimat dan Gambar dalam membuat
poster

Dokumentasi
Kegiatan

Konsultasi dengan Mentor


Konsultasi Rancangan Poster dengan Direktur

Terbentuknya Poster dan Telah di Tempelkan pada


Dinding Ruang UGD Sehingga Mudah di Baca

Tabel 5. Deskripsi Kegiatan 4


Kegiatan Membuat petunjuk Alur Triase
1. Membuat desain tentang alur Triase
2. Mengusulkan rancangan kepada Direktur RSUD
Tahap Kegiatan
Kabupaten Buton Selatan.
3. Mensosialisasikan dan menerapkan Alur Triase
Waktu Pelaksanaan 17 November 2019
1. Terbentuknya Alur Triase
Output/Hasil 2. Diperolehnya saran dan persetujuan mengenai alur Triase
3. Terbentuk dan terlaksananya system Triase sesuai alur
Triase.
Akuntabilitas:
Saya telah membuat desain Alur yang dapat diterapkan di
Rumah Sakit berdasarkan panduan dari sumber terpercaya
dan dapat dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme:
Ketika saya mengusulkan desain Alur tersebut kepada
pemimpin dilakukan dengan penuh semangat.
Etika Publik:
Selama berkonsultasi dengan pimpinan terkait desain Alur
Keterkaitan Nilai yang telah dibuat dilakukan dengan bertutur kata yang
Dasar ANEKA sopan.

Komitmen mutu:
Kegiatan yang saya lakukan ini merupakan suatu Inovasi
dalam upaya optimalisasi penerapan system Triase dengan
pemberian informasi mengenai Alur pelayanan.
Anti Korupsi:
Saya telah membuat desain Alur Triase dengan
mengefisienkan waktu yang ada, sehingga baleho mengenai
Alur Triase bisa segera tercetak dan dipasang di UGD.
Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan ini, diharapkandapat mendukung terpenuhinya
Kontribusi visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Daerah dengan Mutu
Terhadap Visi dan Layanan Kesehatan Terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara
Misi Organisasi Tahun 2030”.Dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan
pertama, yaitu:Menyelenggarakanpelayanan kesehatan
yang prima
Dapak Positif:
Setelah desain alur Triase dibentuk, petugas dapat terbantu
dengan diingatkan mengenai alur triase.
Analisis Dampak Dampak Negatif:
Jika Baleho tidak dibuat, maka ada kemungkinan terjadi
kesalahan dalam rencana tindak lanjut penempatan pasien
dari UGD.
Melaluipenerapannilai-
Penguatan
nilaidasarASN(ANEKA)dalamkegiatanini,diharapkanakan
Terhadap Nilai
mampu meningkatkan nilai Professional sebagai ASN yang
Organisasi
bertugas di RSUD Kabupaten Buton Selatan
Dokumentasi Membuat Desain tentang Alur Triase
Kegiatan
Konsultasi dengan Mentor

Konsultasi dengan Direktur Terkait rancangan Alur


Triase

Membuat Garis Sesuai Kategori dan Zona Triase di


UGD bersama Kepala Ruang UGD dan Dokter Umum

Terbentuknya Alur Triase yang dicetak dalam bentuk


Baleho dan Telah di Tempelkan pada Dinding Ruang
UGD Sehingga Mudah di Baca
Tabel 6. Deskripsi Kegiatan 5
Kegiatan Melakukan simulasi dan sosialisasi Triase
1. Menyiapkan alat dan bahan
Tahap Kegiatan 2. Menyelenggarakan sosialisasi
3. Simulasi Triase di UGD RSUD Kabupaten Buton Selatan
Waktu Pelaksanaan 13 November, 19 - 20 November 2019
1. Tersedianya alat dan bahan
2. Adanya UMAND (undangan, materi, absesi, notulen dan
Output/Hasil
dokumentasi kegiatan
3. Vidio simulasi Triase.
Akuntabilitas:
Sosialisasi telah dilaksanakan, saya bertanggung jawab
menyampaikan kepada semua peserta sosialisasi mengenai
rencana aktualisasi dan menjelaskan mengenai prosedur dan
penerapan yang akan dilakukan di RSUD Kabupaten Buton
Selatan.
Nasionalisme:
Dalam memberi penjelasan mengenai prosedur dan
penerapan system Triase tersebut dilakukan dengan penuh
semangat. saya menyampaikan kepada seluruh
pesertabahwa kegiatan optimalisasi system Triase ini sangat
bermanfaat dalam pelayanan pasien sesuai dengan tingkat
Keterkaitan Nilai kegawatannya.
Dasar ANEKA Etika Publik:
Sosialisasi dilakukan dengan bertutur kata yang sopan dan
memberi respon yang santun menerima masukan yang
diberikan oleh para peserta pelatihan.
Komitmen mutu:
Kegiatan yang saya lakukan ini merupakan suatu Inovasi
dalam upaya optimalisasi penerapan system Triase sehingga
diharapkan mutu pelayanan pasien di RSUD Buton Selatan
Meningkat.

Anti Korupsi:
Saya telah mengatur waktu konsultasi ini dengan baik
sehingga tidak mengganggu jadwal kegiatan lainnya.
Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan ini, diharapkandapat mendukung terpenuhinya
Kontribusi visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Daerah dengan Mutu
Terhadap Visi dan Layanan Kesehatan Terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara
Misi Organisasi Tahun 2030”.Dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan
pertama, yaitu:Menyelenggarakanpelayanan kesehatan
yang prima
Dapak Positif:
Setelah sosialisasi dilakukan, seluruh peserta lebih paham
mengenai Triase dan memberi respon positif terhadap
rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini,sehingga
penerapannya dapat dilakukan secara maksimal.
Analisis Dampak Dampak Negatif:
Jika sosialisasi tidak dilakukan terlebih dahulu, maka
pelaksanaan kegiatan aktualisasi initidak akan dilakukan
secara optimal, karena keterbatasan pengetahuan tentang
Triase dan berpotensi terhambat karena tidak mendapat
persetujuan dari pimpinan.
Melaluipenerapannilai-
Penguatan nilaidasarASN(ANEKA)dalamkegiatanini,diharapkanakan
Terhadap Nilai mampu meningkatkan nilai Professional sebagai ASN yang
Organisasi bertugas di RSUD Kabupaten Buton Selatan

Bukti Undangan Sosialisasi dan Pelatihan Triase

Dokumentasi
Kegiatan
Bukti Materi Pelatihan dan Sosialisasi Triase

Bukti Absensi Pelatihan dan Sosialisasi Triase


Bukti Notulen Pelatihan dan Sosialisasi Triase

Bukti Dokumentasi Sosialisasi Triase


Pita Triase yang Digunakan

Cover Depan Vidio Simulasi Triase

Tabel 7. Deskripsi Kegiatan 6


Kegiatan Melakukan evaluasi kegiatan
1. Membuat kuisioner yang ditujukan kepada perawat UGD
2. Mengolah data hasil kuisioner
Tahap Kegiatan
3. Membuat laporan dan menyampaikan hasil evaluasi
kepada direktur Kabupaten Buton Selatan dan Mentor
Waktu Pelaksanaan 18 November – 10 Desember 2019
1. Tersedianya kuisioner
Output/Hasil 2. Adanya hasil olahan data
3. Laporan hasil kegiatan serta foto kegiatan.
Akuntabilitas:
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab, yaitu dengan membuat kuisioner sebagai tolak ukur
penilaian tingkat ketercapaian hasil dari penerapan
aktualisasi ini.
Nasionalisme:
Dalam mengolah data hasil kuisioner dan pembuatan
laporan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi dilakukan dengan
penuh semangat.
Etika Publik:
Dalam menyampaikan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi
Keterkaitan Nilai
dengan pimpinan dilakukan dengan bertutur kata yang
Dasar ANEKA
sopan dan memberi respon yang santun terhadap
rekomendasi/masukan yang diberikan oleh pimpinan.
Komitmen mutu:
Kegiatan yang saya lakukan ini merupakan suatu penilaian
hasil dari Inovasi yang saya ajukan dalam upaya
optimalisasi penerapan system Triase di RSUD Buton
Selatan.
Anti Korupsi:
Dalam pembuatan kuisioner, mengolah data dan membuat
laporan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi dilakukan secara
mandiri dan jujur.
Melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan ini, diharapkandapat mendukung terpenuhinya
Kontribusi visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Daerah dengan Mutu
Terhadap Visi dan Layanan Kesehatan Terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara
Misi Organisasi Tahun 2030”.Dan misi RSUD Kabupaten Buton Selatan
pertama, yaitu:Menyelenggarakanpelayanan kesehatan
yang prima
Dapak Positif:
Setelah laporan hasil kegiatan dibuat, dapat ditarik
kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan inovasi yang
dibuat dalam upaya optimalisasi kualitas mutu pelayan di
RSUD Buton Selatan. Hal ini juga yang menjadi salah satu
penentu keberhasilan peserta Latsar dalam penerapan inovasi
Analisis Dampak baru yang dibuat.
Dampak Negatif:
Jika tidak melaporkan hasil dari evaluasi kegiatan aktualisasi
kepada pimpinan dan metor terlebih dahulu, maka tidak akan
ada kejelasan dari pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang
dilakukansehingga mentor tidak dapat memberikan
penilaian.
Penguatan Melaluipenerapannilai-
Terhadap Nilai nilaidasarASN(ANEKA)dalamkegiatanini,diharapkanakan
Organisasi mampu meningkatkan nilai Professional sebagai ASN yang
bertugas di RSUD Kabupaten Buton Selatan
Bukti Evaluasi Penerapan Triase dengan PETA ALARM
Dilakukan di UGD

Salah Satu Bukti Pembagian Kuisioner Post Test


Dokumentasi
Kegiatan

Bukti Kuisioner
(Lembar persetujuan pengisian kuisioner, Lembar
kuisioner pre test dan post test)

Hasil Olahan Data Kuisioner

Lembar Pelaksanaan Bimbingan Oleh Mentor


Bukti Konsultasi dengan Mentor
Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

November
NO KEGIATAN
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1. Melakukan konsultasi dengan
Direktur RSUD Kabupaten
Buton Selatan
2. Melakukan koordinasi lintas
bidang terkait
3. Membuat Poster Triase
4. Membuat Petunjuk Alur Triase
5. Melakukan Simulasi dan
sosialisasi Triase
6. Melakukan Evaluasi Kegiatan

November Desember
NO KEGIATAN
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Melakukan konsultasi dengan Direktur
RSUD Kabupaten Buton Selatan
2. Melakukan koordinasi lintas bidang terkait
3. Membuat Poster Triase
4. Membuat Petunjuk Alur Triase
5. Melakukan Simulasi dan sosialisasi Triase
6. Melakukan Evaluasi Kegiatan
3.3. Strategi Pembimbingan
3.3.1. Pengendalian Kegiatan Aktualisasi
Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusiterhada Penguatan
KeterkaitanSubstans
No. Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil pVisiMisiOrganisa Nilai-nilai
idenganANEKA
si Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
konsultasi dengan bahan konsultasi bahan Melakukan koordinasi nilai-nilai dasar annilai-
Direktur RSUD konsultasi dengan atasan dengan ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
Kabupaten Buton penuh rasa tanggung dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
Selatan jawab diharapkan mkegiatanini,di
Nasionalisme: dapat mendukung harapkanakan
Semangat dalam terpenuhinya visi Mampu
menyiapkan bahan yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai
Bertutur kata yang Daerah dengan Professional
sopan saat Mutu Layanan sebagai ASN
berkonsultasi dengan Kesehatan Terbaik yang bertugas
atasan. di Provinsi Sulawesi di RSUD
Komitmen Mutu: Tenggara Tahun Kabupaten
Menyiapkan bahan 2030”. Buton Selatan
yang berorientasi mutu Dan misi RSUD
Kabupaten Buton
Anti Korupsi: Selatan pertama,
Mandiri dalam yaitu:
menyiapkan bahan Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
2. Mengadakan 2. Foto Kegiatan Akuntabilitas: yang prima
Pertemuan Pertemuan diadakan
dengan penuh
tanggung jawab
sebagai wujud
kejelasan kegiatan
aktualisasi dapat
terlaksana
Nasionalisme (Sila
keempat):
Diwujudkan dengan
sikap
musyawarahdan
diperoleh mufakat
dalam pertemuan yang
diadakan
Etika Publik:
Berbicara sopan
santun dan
menghargai pendapat
orang lain saat
pertemuan
Komitmen Mutu:
Dengan diadakan
pertemuan diharapkan
kegiatan aktualisasi
dapat berjalan secara
efektif
Anti Korupsi:
Sederhana dengan
menerima hasil
keputusan
3. Mobilisasi 3. Adanya
Dukungan rekomendasi Akuntabilitas:
pimpinan Menerima
rekomendasi dari
pimpinan dan
melaksanakannya
dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme: (sila
kelima) gotong
royong dengan lintas
bidang terkait dalam
penerapan sitem
Triase sesuai dengan
rekomendasi pimpinan
Etika Publik:
Menghargai
rekomendasi dari
atasan dengan
memberi respon yang
sopan
Komitmen Mutu:
Mengikuti
rekomendasi pimpinan
dan menjalankan
inovasi baru
Anti Korupsi:
Adil dalam meminta
Pendapat tidak hanya
pada mentor
2. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
koordinasi lintas agenda koordinasi agenda Bertanggung jawab nilai-nilai dasar annilai-
bidang terkait membuat agenda ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
pelaksanaan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
aktualisasi diharapkan mkegiatanini,di
Nasionalisme: Dapat mendukung harapkanakan
Semangat dalam terpenuhinya visi Mampu
menyiapkan agenda yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai efektif
Berkoodinasi dengan Daerah dengan dan efisien
lintas bidang terkait Mutu Layanan bekerja sama
dengan bahasa yang Kesehatan Terbaik dengan mitra
sopan di Provinsi Sulawesi kerja dalam
Komitmen Mutu: Tenggara Tahun memberikan
Membuat agenda agar 2030”. pelayananseba
pelaksanaan Dan misi RSUD gai ASN yang
aktualisasi dapat Kabupaten Buton bertugas di
dilakukan secara Selatan kelima, RSUD
maksimal yaitu: Kabupaten
Anti Korupsi: Meningkatkan Buton Selatan
Mandiri dalam Profesionalisme
menyiapkan bahan Sumber Daya
Manusia
2. Melakukan 2. Foto Kegiatan Akuntabilitas:
koordinasi Partisipatif dalam
bekerjasama dengan
berbagai Multidisiplin
dalam pelayanan
kesehatan.
Nasionalisme (Sila
keempat):
Diwujudkan dengan
sikap musyawarah
Etika Publik:
Menerapkan sopan
santun dan saling
menghormati
Komitmen Mutu:
Bekerjasama untuk
mengefisienkan waktu
dalam penerapan
rancangan aktualisasi
Anti Korupsi:
Disiplin

3. Mereview hasil 3. Foto kegiatan Akuntabilitas:


koordinasi Bertanggung jawab
mereview tentang
penerapan dari
rancang aktualisasi
Nasionalisme:
Semangat dalam
mereview
Etika Publik:
Memberi tanggapan
dengan menggunakan
bahasa yang sopan
saat mereviuw.
Komitmen Mutu:
Efektif
Anti Korupsi: Jujur
dan Mandiri dalam
melaksanakan kegitan
Review terkait triase
3. Membuat Poster 1. Menyusun Kata, 1. Diperolehnya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
Berdasarkan kalimat, serta Kreasi dalam Kejelasan dan nilai-nilai dasar annilai-
Pembagian Zona gambar dalam membuat Poster kesesuaian isi poster ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
Triase poster Triase dengan tujuan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
Nasionalisme: diharapkan mkegiatanini,di
Dengan penggunaan dapat mendukung harapkanakan
bahasa Indonesia yang terpenuhinya visi Mampu
baik dan benar yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai
Penggunaan kata Daerah dengan Professional
dalam Poster dengan Mutu Layanan sebagai ASN
Bahasa yang baik dan Kesehatan Terbaik yang bertugas
sopan. di Provinsi Sulawesi di RSUD
Komitmen Tenggara Tahun Kabupaten
Mutu:Menggunakan 2030”. Buton Selatan
referensi yang relevan Dan misi RSUD
Anti Korupsi: Kabupaten Buton
Mandiri dalam Selatan pertama,
menyusun dan yaitu:
merancang Poster Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
2. Mengusulkan 2. Diperolehnya Akuntabilitas: yang prima
rancangan Poster saran dan Bertanggung jawab
kepada Direktur persetujuan menjelaskan isi poster
RSUD Kabupaten Penggunaann dengan tujuannya
Buton Selatan Poster Triase Nasionalisme: (sila
kedua): Menghargai
pendapat orang lain
Etika Publik:
Memperhatikan saran
dari pimpinan dan
sopan santun ketika
berbicara
Komitmen Mutu:
Membuat Poster
sebagai bentuk inovasi
untuk meningkatkan
mutu
Anti korupsi: Kerja
keras menyelesaikan
rancangan poster.
3. Mensosialisasikan 3. Diperolehnya Akuntabilitas:
tentang Penerapan pemahaman Konsisten dalam
Sistem Triase terkait penerapan Triase
dengan pelayanan Nasionalisme: (sila
menggunakan dengan sistem kedua) menghormati
Poster Triase yang aturan pelayanan yang
diterapkan di berlaku.
UGD Etika Publik:Pasien
mendapat pelayanan
yang ramah dan sopan.
Komitmen Mutu:
Penerapan Sistem
Triase dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi: Jujur
dan disiplin dalam
melaksanakan Sistem
Triase
4. Membuat 1. Membuat desain 1. Terbentuknya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
Petunjuk Alur tentang alur Alur Triase Memberikan Informasi nilai-nilai dasar annilai-
Triase Triase yang jelas mengenai ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
alur pelaksanaan dan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
dapat dipertanggung diharapkan mkegiatanini,di
jawabkan dapat mendukung harapkanakan
Nasionalisme: terpenuhinya visi Mampu
Dengan penggunaan yaitu “Menjadi meningkatkan
bahasa Indonesia yang Rumah Sakit nilai
baik dan benar Daerah dengan Professional
Etika Publik: Mutu Layanan sebagai ASN
Pasien mendapat Kesehatan Terbaik yang bertugas
pelayanan yang ramah di Provinsi Sulawesi di RSUD
dan sopan Tenggara Tahun Kabupaten
Komitmen 2030”. Buton Selatan
Mutu:masyarakat Dan misi RSUD
mendapat pelayanan Kabupaten Buton
segera sesuai prosedur Selatan pertama,
Anti Korupsi: yaitu:
Tidak mendahulukan Menyelenggarakan
pasien kecuali gawat pelayanan kesehatan
darurat. yang prima

2. Mengusulkan 2. Diperolehnya Akuntabilitas:


rancangan kepada saran dan Kejelasan dan
Direktur RSUD persetujuan kesesuaian isi poster
Kabupaten Buton Mengenai Alur dengan tujuan
Selatan Triase Nasionalisme: (sila
kedua): Menghargai
pendapat orang lain
Etika Publik:
Memperhatikan saran
dari pimpinan dan
sopan santun ketika
berbicara
Komitmen
Mutu:membuat
rancangan sebagai
bentuk inovasi yang
bertujuan untuk
meningkatkan mutu
Anti korupsi: Kerja
keras membuat Alur
3. Mensosialisasikan 3. Terlaksananya
dan menerapkan sistemTriase Akuntabilitas:
Alur Triase sesuai Alur Konsisten dalam
Triase penerapan Triase
Nasionalisme: (sila
kedua) menghormati
hasil pengesahan
Etika Publik:
Penerapan sistem
Triase dengan disiplin,
tulus, dan berintegras
Komitmen Mutu:
Penerapan Sistem
Triase dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi: Jujur
dan disiplin dalam
melaksanakan Sistem
Triase
5. Melakukan 1. Menyiapkan alat 1. Tersedianya alat Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
simulasi dan dan bahan dan bahan Tanggung jawab untuk nilai-nilai dasar annilai-
Sosialisasi Triase menyiapkan alat dan ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
bahan dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
Nasionalisme: diharapkan mkegiatanini,di
Semangat dalam dapat mendukung harapkanakan
menyiapkan alat dan terpenuhinya visi Mampu
bahan yaitu “Menjadi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit nilai efektif
Menjalankan tugas Daerah dengan dan efisien
secara professional Mutu Layanan bekerja sama
Komitmen Mutu: Kesehatan Terbaik dengan mitra
Menyiapkan alat dan di Provinsi Sulawesi kerja dalam
bahan yang Tenggara Tahun memberikan
berorientasi mutu 2030”. pelayananseba
Anti Korupsi: Dan misi RSUD gai ASN yang
Mandiri dalam Kabupaten Buton bertugas di
menyiapkan bahan Selatan keempat, RSUD
yaitu: Kabupaten
2. Menyelenggarakan 2. Adanya Akuntabilitas: Pemenuhan Standar Buton Selatan
Sosialisasi UMAND Tanggung jawab Sumber Daya
(undangan, membuat laporan Manusia Rumah
materi,absesi, UMAN kegiatan Sakit
notulen dan Nasionalisme: (Sila
dokumentasi Kedua) Kemanusiaan
kegiatan) dengan membantu
orang lain
Etika Publik:
Komunikasi yang
efektif antar tim
Komitmen Mutu:
Meningkatkan
kompetensi sumber
daya
Anti Korupsi: Peduli
terhadap pelayanan
yang kurang optimal

3. Simulasi Triase di 3. Vidio simulasi Akuntabilitas:


UGD Rumah Sakit Triase Tanggung jawab untuk
memberikan contoh
simulasi
Nasionalisme: (sila
ketiga) gotong
royong/kerjasama
dalam pembuatan
simulasi.
Etika Publik:
Komunikasi yang
efektif antar petugas
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien
Kejelasan
Anti Korupsi:
Peduli dan Kerja
Keras
6. Melakukan 1. Membuat 1. Terbuatnya Akuntabilitas: Melalui penerapan Melaluipenerap
Evaluasi Kegiatan kuesioner yang kuesioner Tanggung jawab untuk nilai-nilai dasar annilai-
ditujukan membuat hasil ASN (ANEKA) nilaidasarASN(
kepadaperawat evaluasi kerja dalam kegiatan ini, ANEKA)dala
UGD Nasionalisme: diharapkan mkegiatanini,di
Semangat dalam dapat mendukung harapkanakan
membuat kuesioner terpenuhinya visi Mampu
Etika Publik: yaitu “Menjadi meningkatkan
Menjalankan tugas Rumah Sakit nilai
secara professional Daerah dengan Professional
dan tidak berpihak Mutu Layanan sebagai ASN
Komitmen Mutu: Kesehatan Terbaik yang bertugas
Membuat kuesioner di Provinsi Sulawesi di RSUD
berorientasi mutu Tenggara Tahun Kabupaten
Anti Korupsi: 2030”. Buton Selatan
Mandiri dalam Dan misi RSUD
membuat kuesioner Kabupaten Buton
Selatan pertama,
2. Hasil olahan Akuntabilitas: yaitu:
2. Mengolah data data Tanggung jawab Menyelenggarakan
hasil kuesioner mengolah data pelayanan kesehatan
Nasionalisme: yang prima
Semangat dalam
mengolah data
Etika Publik:
Menjalankan tugas
secara professional
Komitmen Mutu:
Menilai efisiensi dari
perapan rancangan
Anti Korupsi: Jujur
dalam mengolah data

3.Membuat laporan 3. Laporan hasil Akuntabilitas:


dan menyampaikan kegiatan serta Bertanggung jawab
hasil evaluasi Foto kegiatan dalam membuat
kepada Direktur laporan hasil
RSUD Kabupaten Nasionalisme:
Buton Selatan dan Semangat dalam
Mentor membuat laporan
Etika Publik:
Menjalankan tugas
secara professional
Komitmen mutu:
Menilai efektifitas
pelaksanaan program
aktualisasi
Anti Korupsi: Jujur
dalam pembuatan
laporan

NDS = Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Menyetujui: Kendari, 13 Desember 2019


Coach Peserta

Hj.Putri Mase, S.Ikom Ns. Etri Selpawani Fredy, S.Kep


NIP. 19630225 198303 2 014 NIP. 19940910 201903 2 010
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di RSUD Kabupaten Buton Selatan
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Berdasarkan hasil pembahasan isu yang dipilih dalam laporan hasil
Aktualisasi ini adalahPelaksanaan Sistem Triase yang belum optimal di
sehingga akan berpengaruh terhadap mutu pelayanan di RSUD Kabupaten
Buton Selatan. Hal ini karena petugas belum memahami dan belum
menerapkan secara optimal system Triase sehingga pelayanan yang
dilakukanpun belum sesuai dengan standar pelayanan Triase.
Penulis berusaha mencari pemecahan masalah tersebut dengan
Penerapan Sistem Triase Menggunakan Pita Cepat Tanggap Prioritas Instalasi
Gawat Darurat Modern (PETA ALARM). Kegiatan aktualisasi ini
menghasilkan enam (6) kegiatan. Seluruh kegiatan dilakukan mulai tanggal 11
Novermber sampai dengan 10 Desember 2019. Kegiatan aktualisasi ini juga
mampu meningkatkan kinerja peserta Latsar dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di RSUD Kabupaten Buton Selatan, dan seluruh kegiatan dapat
mendukung visi dan misi di Rumah Sakit.
Pelaksanaan evaluasi Nilai mata pelatihan ANEKA dapat diintegrasikan
disetiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemecahan isu. Kegiatan yang
dilakukan adalah kegiatan yang dapat membantu dalam mencapai visi dan
misi RSUD Kabupaten Buton Selatan.

B. Saran
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak
positif, baik untuk pribadi maupun institusi yaitu RSUD Kabupaten Buton
Selatan. Berikut rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat
dilakukan secara berkelanjutan, yaitu;
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap
aktivitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi ASN yang
professional.
2. Untuk Rekan Sejawat
Hendaknya tetap selalu menerapkan system triase menggunakan pita
cepat tanggap prioritas instalasi gawat darurat modern (PETA
ALARM) untuk meningkatkan kualitas pelayan.
3. Untuk Institusi
Hendaknya institusi mewajibkan Seluruh petugas Medis dan
Paramedis (khususnya petugas UGD) memahami prosedur Triase
sesuai dengan SPO yang sudah dibuat, sehingga visi, misi dan tujuan
RSUD Kabupaten Buton Selatan dapat tercapai
DAFTAR PUSTAKA

Basseng., Tri Widodo W.Utomo dan Bayu Hikmat P.(2017). Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS: Habituasi.Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Irawati, Erna., dan Elly Fatimah.(2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Standar Instalasi


Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.

Kumorotomo, Wahyudi.,Nana Rukmana D.W.,dan Amir I. (2015). Modul Diklat


Prajabatan CPNS Golongan II dan III: Etika Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, Bevoala., septiana D., dan Enda L.,(2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan II dan III: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Latief, Yudi.,Adi Suryanto., dan Abdul Aziz M.,(2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan II dan III: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan


II dan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Indonesia.(2014).Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya.www.bkn.go.id/wp-
content/uploads/2016/01/PERBERSAMA-MENKES

Purwanto, Erwan Agus dkk.(2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:


Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sutawijaya. (2009). Gawat Darurat. Yogyakarta: Publishig.

Suwarno, Yogi., dan Tri Atmojo S. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi.(2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan II dan III: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Yuniarsih, Tjutju., dan Muhammad Taufiq (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan II dan III: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai