DISUSUN OLEH:
RAMAYANTHI MARBUN, Amd
PENGATUR/ II c
NIP. 19871102 201903 2 006
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
DI UPT.PUSKESMAS TINADA KABUPATEN PAKPAK BHARAT
s
Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Plh. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manejerial
v
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar
Profesi PNS
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bimbingan, saran, dan
nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada :
vi
10. Seluruh peserta Latsar Golongan II Kelas 07 Angkatan III Tahun 2019
Kabupaten Pakpak Bharat yang telah bekerja keras dan saling mendukung satu
sama lain.
11. Segenap Penyelenggara Widyaiswara,Panitia Pelatihan Dasar dan Pelatih yang
telah meluangkan pikiran, tenaga serta waktu demi terlaksananya pelatihan dasar
ini.
12. Dan seluruh rekan yang sudah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Ramayanthi Marbun,Amd
NIP. 19871102 201903 2 006
DAFTAR ISI
Halaman
vii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.............................................................. vi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.1.1 Ruang Lingkup………………………………………………………….2
1.2 Profil,Visi,Misi,Tugas Pokok dan Fungsi,serta Struktur Organisasi.... 3
1.2.1 Profil Puskesmas Tinada....................................................................... 3
1.2.2 Visi dan Misi Puskesmas Tinada.......................................................... 5
1.2.3 Nilai-Nilai Organisasi........................................................................... 5
1.2.4 Struktur Organisasi............................................................................... 7
1.2.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas………………………………… 8
1.2.6 Tugas Pokok Dan Fungsi Perawat Terampil........................................ 9
1.3 Permasalahan........................................................................................ 11
1.4 Tujuan dan Manfaat.............................................................................. 12
viii
3.2.3 Pelayanan Publik.................................................................................. 31
3.3 Rancangan Aktulisasi........................................................................... 32
3.4 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan.................................................. 45
BAB IV PENUTUP
4.1 Penutup................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelayan publik merupakan salah satu fungsi pokok dari ASN yang meliputi
banyak hal, dalam berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi
Negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup
pelayanan tersebut memiliki unit-unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga
terbesar dalam lingkup nasional.
Berdasarkan Pasal 10 Undang-undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara, ASN Sebagai bagian dari pemerintah mempunyai fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Sebagai ASN yang
professional, diharapkan setiap ASN mengetahui tugas/fungsi dan tanggung jawab
sebagai Aparatur Sipil Negara.
Di samping itu, peraturan kepala PerLan Nomor 12 Tahun 2018 tentang
penyelenggaraan pelatihan dasar (latsar) pola baru, mengharapkan peserta dapat
memahami nilai-nilai dasar profesi PNS melalui mekanisme penerapan dan aktualisasi
langsung di tempat tugas. Nilai-nilai dasar profesi PNS akan melekat kuat didalam diri
sehingga terbentuk PNS yang profesional. Praktik penyelenggaraan Diklat dengan pola
pembelajaran klasikal dengan metode ceramah satu arah selama ini sangat sulit
membentuk karakter ASN yang diharapkan.
Kesehatan merupakan factor yang sangat penting dalam tahapan hidup
manusia .Dengan kondisi sehat manusia dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
baik.Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang dalam menjaga
kesehatannya,mereka masih kurang menyadari akan pentingnya untuk menjaga
kesehatan diri,keluarga dan lingkungan,yaitu memahami akan pentingnya promotif dan
preventif. . Hal ini dimanatkan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
pasal 16, 17 dan 18, selanjutnya pasal 62 ayat 1 bahwa Peningkatan kesehatan
merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan,
penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2
Melihat semua masalah kesehatan tersebut,perlu adanya perbaikan dibidang
kesehatan.Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat yang
merupakan sarana kesehatan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.Promosi kesehatan kesehatan di Puskesmas merupakan upaya
puskesmas dalam memperdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun
diluar gedung agar berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mengenali masalah
kesehatan kesehatan,mencegah dan menanggulanginya.Dan oleh karena itu dengan alas
an tersebut maka penulis menyusun laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan
Pelayanan Promosi Kesehatan bagi pengunjung atau pasien rawat jalan di
Puskesmas Tinada.”
Puskesmas juga merupakan tempat dalam melaksanakan nilai dasar ANEKA.
Dalam kesempatan ini saya sebagai profesi ASN (tenaga kesehatan perawat) yang
bekerja diPuskesmas Tinada akan berusaha untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
dalam setiap kegiatan pelayanan sehari-hari.
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan akan membentuk
karakter tenaga kesehatan yang berakhlak mulia, professional, mampu menjalankan
fungsinya sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional.
3
1.2. Profil,Visi,Misi,Tugas Pokok dan Fungsi,serta Struktur Organisasi
1.2.1. Profil Puskesmas Tinada
a.Kondisi Geografis
4
c. Sarana dan Prasarana
Ju
N Sara Prasara Keterang Kon
mla
o na na an disi
h
5
Ruang Penyuluha 1 Bai
Promkes n penyakit k
dan Konseling
Kesling Rujukan
6
Pembant
u
Polind Pos 8
es Pelayan Bai
an Desa k
2) Misi
Upaya untuk mewujudkan visi adalah menyusun beberapa misi yang sifatnya
lebih operasional dan spesifik sehingga dapat direalisasikan. Misi juga akan
memfokuskan organisasi kepada hal-hal yang menjadi prioritas. Misi Puskesmas Tinada
adalah :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Perorangan dan
Masyarakat Yang Bermutu
7
2. Menggerakkan Masyarakat agar memiliki
kesadaran,kemauan dan kemampuan Hidup Bersih Dan Sehat.
3.Menjalin Kerjasama Dengan Lintas Sektoral
1.2.3 Nilai-nilai Organiasi
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi
aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap
dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan
kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
8
9
1.2.4Struktur Organisasi
10
1.2.5. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
Sesuai dengan Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor : 3 Tahun 2009 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-Masing Jabatan Pada Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Pakpak Bharat disebutkan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang kesehatan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala
daerah.
Selain itu puskesmas juga memiliki program kerja,Program kerja Puskesmas antara
lain yaitu:
11
7. Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
bertujuan Meningkatkan upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi bidang
kesehatan sesuai dengan tatanan Standard Pelayanan Kesehatan (SPM) Kabupaten
serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien
8. Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat ini
bertujuan ini bertujuan Meningkatkan Ketersediaan, Pemerataan Dan
Keterjangkauan Obat Dan Perbekalan Kesehatan Serta Menjamin Keamanan/
Khasiat, Kemanfaatan Dan Mutu Sediaan Farmasi, Dan Makanan.
9. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; Program ini bertujuan Meningkatkan
Pemerataan Dan Perluasan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat Melalui
Pogram BPJS (APBD).
12
8. Memberikan bantuah hidup dasar
9. Melakukan pengukuran antropometri
10. Melakukan fasilitasi remaja dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit remaja
12. Melakukan mobilisasi pasien
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien
14. Melakukan fiksasi fisik
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan remaja
18. Melakukan pemeliharaan diri dan kesehatan pasien
19. Memandikan pasien
20. Membersihkan mulut pasien
21. Melakukan kegiatan kompres hangat dan dingin
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan memasang warming blanket
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai dengan meninggal
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan,berduka dan kematian
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
28. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
30. Melaksanakan bantuan/artisipasi dalam peningkatan kesehatan
31. Melaksanakan tugas lapangan dibidang kesehatan
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
33. Melakukan supervise lapangan
13
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat dan
angka kreditnya di Puskesmas Tinada adalah sebagai berikut.
1.3. Permasalahan
Puskesmas Tinada merupakan salah satu institusi Pemerintah yang dibentuk
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya pelayanan
kesehatan perseorangan tingkat pertama,dengan mengutamakan upaya promotif dan
preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya
diwilayah kerjanya.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan itu sendiri masih ditemukan beberapa masalah
sehingga menimbulkan ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat Kecamatan
Tinada.. Namun tidak sedikit pula masyarakat yang mendapatkan kepuasan dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas. Permasalahan Pelayanan yang
ditemukan dipuskesmas Tinada, antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya pelayanan promosi kesehatan bagi pengunjung atau pasien rawat jalan
di Puskesmas Tinada
2. Kurangnya kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
3. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit yang trend pada
Saat ini
14
1.4. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.4.1 Tujuan Aktualisasi
Tujuan Penyusunan Rancangan aktualisasi nilai dasar ini adalah sebagai dasar
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Selain itu tujuan lain dari Diklat
Pelatihan Dasar ini adalah untuk membentuk PNS yang profesional yang mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, dan mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat, abdi negara dan aparatur
Negara.
Setelah mengikuti Diklat Latihan Dasar CPNS golongan II ini diharapkan PNS
tersebut dapat menjadi pelayan masyarakat yang professional dan memiliki kompetensi
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi
di lingkungan instansinya.
Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas,
peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan II, diharapkan juga memiliki kemampuan
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.
1.4.2. Manfaat
a) Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
15
Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan
sehari-hari di Puskesmas Tinada
16
BAB II
17
2.2 Penetapan Isu Terpilih
Sebelum melakukan penetapan isu, dibutuhkan analisis untuk mendapatkan
isu prioritas. Isu tersebut dinilai berdasarkan 4 (empat) kriteria, yaitu aktual,
problematik, berdampak luas kekhalayakan, dan kelayakan. Penilaian tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2 1.
No ISU A P K L
1. Kurangnya Pelayanan Promosi Kesehatan Bagi Pengunjung √ √ √ √
Atau Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Tinada
Tabel 2.2 Pemilihan Isu dengan Teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
19
No ISU U S G Total Rangking
1. Kurangnya Pelayanan
5 5 5 15 I
Promosi Kesehatan Bagi
Pengunjung Atau Pasien
Rawat Jalan Di Puskesmas
Tinada
2. Kurangnya Kemandirian
3 4 3 10 II
Masyarakat Untuk
Berperilaku Hidup Bersih
Dan Sehat(PHBS)
3. Rendahnya Pengetahuan
3 3 3 9 III
Masyarakat Tentang
Pencegahan Penyakit Yang
Trend Saat Ini
Berdasarkan analisis USG yang telah dilakukan, Isu “Kurangnya Pelayanan Promosi
Kesehatan Bagi Pengunjung Atau Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Tinada
mendapat prioritas pertama untuk diselesaikan dengan perolehan skor USG yaitu 15
.
20
2.3 Penetapan Gagasan Kegiatan
Penetapan gagasan kegiatan didasarkan pada isu yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu ” Kurangnya Pelayanan Promosi Kesehatan Bagi Pengunjung Atau
Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Tinada ”
Tabel 2.3 Gagasan Kegiatan
No. Gagasan Kegiatan
21
2.4 Role Model
Role model merupakan seseorang yang menjadi panutan dan dapat dijadikan
contoh untuk menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi
kerja di Puskesmas Tinada. Seseorang yang dapat dijadikan role model di Puskesmas
Tinada yaitu Kepala Puskesmas Tinada Ibu Sulastri Berutu,SKM.
Ibu Sulastri Berutu dijadikan sebagai role model karena beliau merupakan
seorang kepala Puskesmas Tinada yang memberikan contoh yang baik kepada
seluruh staf baik dari segi kehadiran, disiplin dalam melaksanakan tugas, serta
seorang Kepala Puskesmas yang memiliki sifat yang mengayomi dan ramah kepada
staf. Beliau juga selalu memberikan dukungan serta semangat dalam melaksanakan
tugas terutama segala kegiatan yang berhubungan dengan promosi kesehatan.
22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
23
Menurut Lembaga Administrasi Negara (2015), akuntabilitas terdiri dari
beberapa aspek, yaitu:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki tanggung
jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens dalam LAN RI (2015)
menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
a. Sebagai kontrol demokratis (peran demokrasi)
b. Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional)
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
Selain itu, untuk mewujudkan akuntabilitas di lingkungan unit kerja, ada 5
(lima) langkah yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus
dilakukan;
b. Melakukan perencanaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan;
c. Melakukan implementasi dan montoring untuk tehadap program yang
dilakukan;
d. Memberikan laporan secara lengkap, mudah dipahami, dan tepat waktu; dan
e. Melakukan evaluasi dan menerima masukan untuk memperbaiki kinerja
terhadap program yang dilakukan.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri dan tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
(chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain (Latief et al, 2015).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN berfungsi sebagai (1) pelaksana kebijakan publik, (2) pelayan
24
publik, serta (3) perekat dan pemersatu bangsa. Pelaksana kebijakan publik harus
memiliki integritas yang tinggi, berorientasi pada kepentingan publik, dan
mengimplementasikannya. Sebagai pelayan publik, ASN dituntut untuk profesional
serta melayani publik dengan integritas yang tinggi dimana di dalamnya terkandung
beberapa nilai, yaitu sebagai berikut.
a. Gotong Royong
b. Persamaan etnis
c. Cinta tanah air
d. Patriotisme
e. Musyawarah/mufakat
f. Keadilan
g. Rela berkorban
h. Tidak diskriminatif
i. Kerjasama
j. Tenggang rasa
k. Kerja keras
Selain itu, ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesioan, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (UU Nomor 5 Tahun
2014).
Prinsip nasionalisme berlandaskan pada nilai-nilai pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa:
a. Mendapatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok
b. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
c. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri
d. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa
e. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
f. Mengembangkan sikap tenggang rasa
25
3.1.3 Etika Publik
Menurut Kumorotomo et al (2015) etika publik merupakan refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik. Ada 3 (tiga) fokus utama dalam pelayanan publik,
yaitu sebagai berikut.
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
b. Berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi (sisi dimensi reflektif); dan
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Berdasarkan undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara Pasal 4 dijelaskan bahwa nilai-nilai dasar etika publik adalah
sebagai berikut.
26
sebagai perangkat sistem karier.
Dimensi etika publik, meliputi (1) dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, (2) dimensi
modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas; serta 3) dimensi
tindakan integritas publik. Ketiga dimensi tersebut menjadi dasar pelayan publik
yang beretika. Pelayanan publik yang profesional tidak hanya membutuhkan
kompetensi teknis dan leadership, namun kompetensi etika. Tanpa memiliki
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan
seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak
beruntung.
Ada 6 (enam) prinsip yang mendasari etika publik, yaitu sebagai berikut.
1. Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat menghasikan
rasa senang
2. Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan kesamaan
harkat dan derajat/tidak diskriminatif
3. Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan cita
rasa/perasaan
4. Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa adil
(didasarkan kebutuhan)
5. Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan keleluasaan
namun tidak mengganggu orang lain
6. Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada kebenaran baik
secara ilmiah maupun mutlak
Supaya etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik diantara aparatur
sipil negara (ASN). Dengan rumusan kode etik yang baik dan diikuti sebagai
pedoman bertindak dan berperilaku, membuat para aparatur negara dapat melihat
kedudukan mereka sebagai alat bukan sebagai tujuan.
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan janji pada diri sendiri atau orang lain yang
tercermin dalam tindakan untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang
menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
27
a. Efektif
Efektif menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh
pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya
sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu. Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Untuk memberikan layanan yang
prima, dibutuhkan nilai-nilai dasar orientasi mutu yang mencakup hal-hal
berikut.
28
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customer/clients maupun perkembangan
teknologi.
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan.
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi,
dan benchmark.
3.1.5 Anti Korupsi
Korupsi adalah perbuatan yang tidak baik, curang, tidak bermoral, dapat
disuap, perbuatan menyimpang, dan melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan hukum (Tim Penulis KPK, 2015). Secara etimologi, korupsi berasal dari
bahasa Latin “Corruptio/Corruptus” yang berarti kerusakan atau kebobrokan
(Dirdjosisworo, 1984). Berdasarkan konteks hukum di Indonesia, korupsi
dipersempit maknanya menjadi setiap orang, baik itu pejabat pemerintah maupun
swasta yang secara hukum melakukan perbuatan memperkayan diri sendiri atau
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Menurut Alatas (1983), korupsi dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) jenis, yaitu
(1) korupsi transaktif, (2) korupsi ekstroaktif, (3) korupsi investif, (4) korupsi
nepotistic, (5) korupsi autogenic, (6) korupsi suportif, dan korupsi defensif. Selain
itu, berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada 7 (tujuh) kelompok tindak pidana
korupsi, meliputi (1) kerugian keuangan negara, (2) suap- menyuap, (3) pemerasan,
(4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti Korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung yang
menyebabkan kerugian keuangan dan perekonomian negara atau dengan kata lain,
anti korupsi adalah sikap menentang terhadap korupsi (Tim Penulis KPK, 2015).
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut :
a. Jujur
29
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam
berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan
perbuatan. Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi,
karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai
hal, termasuk dalam kehidupan sosial. Bagi seorang mahasiswa kejujuran sangat
penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik
misalnya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai.
Lebih luas, contoh kejujuran secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata
jujur, jujur dalam menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat
penegak hukum ataupun sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
b. Peduli
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.
Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya.Nilai kepedulian sebagai mahasiswa dapat diwujudkan
dengan berusaha memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem
pengelolaan sumber daya dikampus serta memantau kondisi infrastruktur di kampus.
Selain itu, secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan peduli
terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana alam, serta turut
membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat tinggal maupun di lingkungan
tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam maupun sosial terhadap individu dan
kelompok lain.
c. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri
berarti dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu
hal yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa
kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
d. Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada
peraturan. Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup
yang disiplin. Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan
30
dengan waktu yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama
dengan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan
dari orang lain dalam berbagai hal. Kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain
dalam bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan kepada
seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, mengerjakan segala sesuatu
dengan tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
e. Tanggung Jawab
Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan
diperkarakan). Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan memiliki
kecenderungan menyelesaikan tugasdengan lebih baik. Seseorang yang dapat
menunaikan tanggung jawabnya sekecil apa-pun itu dengan baik akan
mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Penerapan nilai tanggung jawab
antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-sungguh,
lulus tepat waktu dengan nilai baik, mengerjakan tugas akademik dengan
baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.
f. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian, ketabahan, keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras
merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan
target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa
adanya pengetahuan.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi
dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia
dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya.
Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina untuk
memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
h. Keberanian
31
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab,
dan sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan
dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta
keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.
i. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah
dan tidak memihak. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut
juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan
ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada
siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak
proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak,
dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan
kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak
bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi. Untuk menciptakan masyarakat
yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam
keadilan.
3.2 Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam NKRI
Ada 3 (tiga) nilai dasar yang harus PNS terapkan dalam agenda kedudukan
dan peran pegawai negeri sipil (PNS) dalam NKRI, meliputi Manajemen ASN,
Whole of Government, dan Pelayanan Publik. Penjelasan dari masing-masing nilai
dasar tersebut adalah sebagai berikut.
3.2.1 Manajemen ASN
Pada dasarnya, manajemen ASN merupakan kebijakan dan praktik dalam
mengelola aspek manusia ataua sumberdaya manusia (SDM) dalam organisasi
termasuk dalam hal pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan,
penilaian, dan penghargaan (Fatimah dan Irawati, 2016). Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme (Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014).
Manajemen PNS harus menggunakan sistem merit yakni kebijakan dan
manajemen berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan
32
wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Hal tersebut
tertuang dalam UU ASN dan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
Manajemen ASN diselenggarakan dengan sistem merit. Sistem merit adalah
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan (Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014). Manajemen ASN meliputi
manajemen PNS dan manajemen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja).
Manajemen PNS, meliputi: (1) penyusunan dan penetapan kebutuhan, (2)
pengadaan, (3) pangkat dan jabatan, (4) pengembangan karier, (5) pola karier, (6)
promosi, (7) mutasi, (8) penilaian kinerja, (9) penggajian dan tunjangan, (10)
penghargaan, (11) disiplin, (12) pemberhentian, (13) jaminan pensiun dan jaminan
hari tua, dan (14) perlindungan.
Manajemen PPPK, meliputi (1) penetapan kebutuhan, (2) pengadaan, (3)
penilaian kinerja, (4) penggajian dan tunjangan, (5) pengembangan kompetensi, (6)
pemberian penghargaan, (7) disiplin, (8) pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan
(9) perlindungan. Sistem merit ini menekankan pada penerapan objektifitas dalam
keseluruhan proses pengelolaan PNS. Manajemen PNS meliputi banyak hal, antara
lain:
a. Penyusunan dan penetapan kebutuhan;
b. Pengadaan PNS;
c. Pangkat dan jabatan;
d. Pengembangan karir;
e. Pola karir;
f. Mutasi;
g. Promosi;
h. Penilaian kinerja;
i. Penggajian dan tunjangan;
j. Penghargaan;
k. Disiplin;
l. Pemberhentian;
33
m. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
n. Perlindungan.
3.2.2 Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Ada 3 (tiga) alasan yang
menyebabkan WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah, yaitu sebagai berikut.
a. Faktor eksternal, seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan, dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
b. Faktor internal, dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor
dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk
latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal, yaitu sebagai berikut.
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial
Selain itu, dalam menerapkan WoG ada beberapa tantangan yang akan
dihadapi, yaitu (1) kapasitas SDM dan institusi, (2) nilai dan budaya organisasi, dan
(3) kepemimpinan.
3.1.1 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat (Purwanto, et al, 2016). Ada 3 (tiga) unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu
a. Setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga
34
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-undang untuk
kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
b. Orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau
memerlukan layanan (penerima layanan).
35
5. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
Sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan pada Bab III,
rancangan aktualisasi pada bab ini merupakan rancangan aktualisasi yang berkaitan
dengan isu/permasalahan yang terkait dengan tupoksi dan diajukan gagasan
pemecahan masalah terhadap isu/permasalahan tersebut. Adapun rencana kegiatan
aktualisasi yang akan menjadi habituasi di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
adalah sebagai berikut (Tabel 4). Untuk tahapan kegiatan, dijelaskan pada Formulir
Rancangan Aktualisasi.
.Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi
No Rencana Kegiatan Nilai Dasar
yang Akan
Diaktualisasikan
1 Mendapatkan izin petunjuk,arahan Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
maupun bimbingan dari Kepala Publik,Komitmen Mutu,Anti
Puskesmas Tentang Kegiatan Korupsi
Promkes Yang Akan Dilakukan Di
Puskesmas Tinada
2 Melakukan Identifikasi pengumpulan Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
data dan mengolah data dari trend 3 Publik,Komitmen Mutu,Anti
besar penyakit dan KLB di Korupsi
Puskesmas Tinada
3 Berkoordinasi dan berkolaborasi Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
dengan pemegang program promkes Publik,Komitmen Mutu,Anti
untuk pelaksanaan kegiatan Korupsi
4 Memberikan Penyuluhan tentang tren Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
penyakit,KLB dan informasi Publik,Komitmen Mutu,Anti
kesehatan lainnya Korupsi
5 Melakukan pemutaran video dan Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
penjelasan diruang tunggu pelayanan Publik,Komitmen Mutu,Anti
yang berkaitan dengan trend Korupsi
penyakit,KLB dan informasi
kesehatan lainnya
6 Melakukan evaluasi dan dokumentasi Etika public
setelah selesai melakukan semua
rangkaian kegiatan
36
RANCANGAN AKTUALISASI
Unit : Pendaftaran,Rekam Medis Puskesmas Tinada Kabupaten Pakpak Bharat
Identifikasi Isu : 1.Kurangnya Pelayanan Promosi Kesehatan Bagi Pengunjung Atau Pasien
Rawat Jalan di Puskesmas Tinada
2. Kurangnya Kemandirian Masyarakat Untuk Berperilaku Hidup Bersih
Dan Sehat
3. Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Penyakit
Yang Trend Saat Ini
Isu yang Diangkat : Kurangnya Pelayanan Promosi Kesehatan Bagi Pengunjung Atau Pasien
Rawat Jalan DiPuskesmas Tinada
Gagasan Pemecahan Masalah : - Mendapatkan izin petunjuk,arahan maupun bimbingan dari Kepala Puskesmas
Tentang Kegiatan Promkes Yang Akan Dilakukan Di Puskesmas Tinada
- Melakukan Identifikasi pengumpulan data dan mengolah data dari trend 3 besar
penyakit di Puskesmas Tinada
- Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemegang program promkes untuk
pelaksanaan kegiatan
- Memberikan Penyuluhan tentang tren penyakit dan informasi kesehatan lainnya
- Melakukan pemutaran video dan penjelasannya diruang tunggu pelayanan yang
berkaitan dengan trend penyakit dan informasi kesehatan lainnya
- Melakukan evaluasi dan dokumentasi setelah selesai melakukan semua rangkaian
kegiatan
37
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan
Substansi Mata Nilai
Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 Mendapatkan izin a. Mendatangi dan Tercapainya Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
petunjuk,arahan memberi sapa kesepakatan hasil Menyampaikan maksud koordinasi dengan koordinasi dengan
maupun bimbingan serta diskusi dengan dan tujuan kegiatan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
dari kepala mengucapkan kepala kepada Kepala Tinada menunjukan Tinada menunjukkan
Puskesmas Tentang salam kepada Puskesmas Puskesmas Tinada mengikutsertakan kesopanan kepada kapus
Kegiatan Promkes Kepala Tinada mengenai Bahwa Kegiatan dapat komponem penting sebagai pemangku
Yang Akan Puskesmas kegiatan yang dipertanggungjawabkan pendukung kebijakan di Puskesmas
Dilakukan Di b. Membuat dijalankan Nasionalisme pembangunan Tinada
Puskesmas Tinada kesepakatan dan Memberikan informasi kesehatan
jadwal pertemuan secara benar
dengan kepala Etika Publik
puskesmas Melaporkan kegiatan
c. Melaporkan serta aktualisasi dan meminta
menjelaskan izin kepada kepala
maksud tujuan Puskesmas merupakan
kegiatan yang Etika sebelum
akan dilakutan melakukan kegiatan
d. Berdikusi Komitmen Mutu
meminta Menyepakati kegiatan
pendapat dan tersebut untuk
saran kepala perbaikan kegiatan dan
Puskesmas peningkatan pelayanan
e. Mencatat hasil Anti Korupsi
diskusi yang Memberitahukan
dilakukan dengan kepada Kepala
kepala Puskesmas Puskesmas kegiatan
yang akan dilaksanakan
dengan jujur dan benar
38
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan
Substansi Mata Nilai
Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
2. Melakukan a. Menyapa dan Diperolehnya Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
identifikasi memberi salam data 10 besar Melakukan identifikasi dan identifikasi dan
pengumpulan data kepada pemegang penyakit atau pengumpulan data pengumpulan data pengumpulan
dan pengolahan data program KLB di dengan cermat dan dengan melibatkan data,informasi yang
dari trend 3 besar b. Menjelaskan Puskesmas bertanggung jawab pihak terkait didapat efektif dan
penyakit dan KLB di maksud dan Tinada dan Etika Publik menunjukkan efisien
Puskesmas Tinada tujuan kegiatan menentukan 3 Bersikap ramah dan mengikutsertakan
c. Meminta ijin dan penyakit besar bekerjasama dengan komponen pendukung
pengumpulan untuk pemegang program lain pembangunan
data 10 penyakit penyuluhan saat meminta data kesehatan
besar Puskesmas Komitmen Mutu
Tinada Menjelaskan maksud
d. Mencetak dan dan tujuan kegiatan
mengolah data pengumpulan data
yang sudah ada untuk perbaikan mutu
e. Menempelkan Anti Korupsi
data 10 besar Mencatat Hasil
penyakit ke Pengumpulan data
papan informasi sesuai fakta dan tidak
Puskesmas berlebihan
Tinada
f. Mengolah data
dari 10 besar
penyakit menjadi
3 penyakit besar
untuk
39
menentukan
materi
penyuluhan
g. Menyiapkan hasil
data yang
diperoleh untuk
pelaksanaan
kegiatan
selanjutnya
h. Mencatat smua
data yang sudah
diperoleh
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan
Substansi Mata Nilai
Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
3 Berkoordinasi dan a. Menyapa dan Tercapainya Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
berkolaborasi dengan memberi salam kesepakatan Melakukan komunikasi koordinasi dan koordinasi dan
pemegang program kepemegang hasil diskusi dengan jelas dan berkolaborasi dengan berkolaborasi dengan
promkes untuk program promkes dengan transparan pemegang program pemegang
40
pelaksanaan kegiatan b. Menjelaskan pemegang Nasionalime promkes,menunjukkan promkes,menunjukkan
maksud dan program Memberikan informasi mengikutsertakan kesopanan kepada
tujuan kegiatan promkes secara benar komponem pendukung pemegang program lain
c. Melakukan mengenai Etika Publik pembangunan yang berkaitan dengan
diskusi sebelum kegiatan yang Melakukan Diskusi kesehatan kegiatan yang dilakukan
penyusunan dilaksanakan Dengan pengambilan
rangkaian keputusan bersama
kegiatan Komitmen Mutu
d. Membuat dan Ketercapaian dari
menyepakati koordinasi tersebut
jadwal,waktu,dan adalah agar kegiatan
tempat berjalan dengan cepat
pelaksanaan dan tepat
kegiatan Menyampaikan
e. Menyiapkan informasi dengan jujur
materi dan leaflet
yang akan
disampaikan
f.Menyepakati hasil
diskusi
seluruh rangkaian
kegiatan pelaksanaan
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil terhadap Visi dan
Substansi Mata Nilai
Kegiatan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
41
4 Memberikan a.Berkordinasi dan Meningkatnya Akuntabilitas Dengan melaksanakan Dengan melaksanakan
penyuluhan tentang berkolaborasi dengan pengetahuan Menyampaikan penyuluhan tentang penyuluhan tentang
trend penyakit,KLB pemegang program pengunjung/pasien penyuluhan atau penyakit dan promosi penyakit dan promosi
dan informasi promkes untuk rawat jalan tentang informasi dengan benar kesehatan adalah salah kesehatan,menunjukkan
kesehatan lainnya melaksanakan penyakit dan Nasionalisme satu pelayanan yang informasi yang diberikan
kegiatan informasi Tidak ada unsur bermutu,merata,dan mudah untuk diakses
b.Menyiapkan bahan kesehatan,dan juga diskriminatif dalam terjangkau untuk
dan alat 30 menit diharapkan penyampaian pengunjung
sebelum kegiatan meningkatkan penyuluhan
dimulai kesehatan individu Etika Publik
c.Memberi salam dan serta dapat mandiri Memberikan salam dan
memperkenalkan diri melakukan perkenalan diri dengan
kepada pasien rawat tindakan bahasa yang sopan
jalan diruang tunggu pencegahan Komitmen Mutu
pelayanan penyakit Materi penyuluhan dan
d.Membagikan leaflet promo kesehatan yang
kepada peserta diberikan adalah
e.Memberikan berkualitas dan sesuai
penyuluhan yang dengan perkembangan
sudah disepakati ilmu/informasi tentang
tentang penyakit dan kesehatan yang terbaru
promosi kesehatan Anti Korupsi
dengan melibatkan Tidak mengenakan
pemegang program tariff dari pasien dan
promkes tidak berlebihan dalam
f.Melakukan sesi penyempaian materi
Tanya jawab dengan
pengunjung/pasien
rawat jalan diruang
tunggu pelayanan
g.Membagikan
42
lembar survey
kepuasaan kemudian
mengumpulkannya
untuk dievaluasi
h.Memberi salam dan
penutup
i.Mendokumentasikan
seluruh rangkaian
kegiatan
43
No Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan
Substansi Mata Nilai
Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
5. Melakukan a. Melakukan Pengunjung atau Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
pemutaran video dan koordinasi dan pasien rawat Vidio yang diputar pemutaran video pemutaran video
penjelasannya kolaborasi dengan jalan diruang dapatdipertanggungjaw penyuluhan penyakit penyuluhan penyakit dan
diruang tunggu pemegang tunggu abkan dan promosi kesehatan promosi kesehatan
pelayanan yang program promkes pelayanan sangat Nasionalisme menunjukkan salah satu merupakan salah satu
berkaitan dengan b. Melakukan kooperatif dan Tidak ada unsur pelayanan yang akses informasi untuk
trend penyakit,KLB diskusi tentang antusias saat diskrimatif dalam terjangkau untuk pelayanan
dan informasi video yang akan dilakukannya video dalam video pengunjung
kesehatan lainnya diputar pemutaran video Etika Publik
c. Mencatat hasil Bahasa dalam video
diskusi yang sopan dan mudah
disepakati diterima pengunjung
d. Menyiapkan alat atau pasien rawat jalan
dan bahan materi Komitmen Mutu
video yang akan Materi video
diputar berkualitas dan
e. Melakukan mengikuti dan
pemutaran video mengikuti
saat jam perkembangan
pelayanan ruang ilmuinformasi tentang
tunggu kesehatan yang terbaru
f. Melakukan Anti Korupsi
dokumentasi saat Tidak
pemutaran vidio menyalahgunakanalat
dan materi video yang
digunakan untuk
kepentingan pribadi
44
45
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil terhadap Visi dan
Substansi Mata Nilai
Kegiatan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
6. Melakukan evaluasi a. Melakukan Mengevaluasi Akuntabilitas Melaporkan hasil Melaporkan hasil
dan dokumentasi koordinasasi dan Evaluasi dan hasil kegiatan kepada atasan kegiatan kepada atasan
setelah selesai dengan pemegang mendokumentasik dokumentasi dapat bersinergi dengan Visi telah mendukung nilai-
melakukan semua program promkes an hasil kegiatan dipertanggungjawabkan Puskesmas Tinada nilai organisasi Dinas
rangkaian kegiatan dan survilans adalah agar Nasionalisme “Terwujudnya Kesehatan yaitu inklusif.
untuk digunakan sebagai Memberikan seluruh Masyarakat Tinada
mengevaluasi bahan perbaikan hasil evaluasi dan Yang Mandiri Dan
kegiatan dan peningkatan dokumentasi dengan Memiliki Prilaku
b. Mencatat hasil mutu di benar Hidup Bersih Dan
diskusi tersebut Puskesmas Tinada Etika Publik Sehat Melalui
c. Mengumpulkan untuk melayani Sopan,ramah dan tetap Pelayanan Bermutu”
dokumen lainnya masyarakat memperhatikan
d. Membuat laporan pendapat dari pihak lain
hasil evaluasi Komitmen Mutu
kegiatan Evaluasi dan
e. Melaporkan hasil dokumentasi yang
kegiatan kepada dilakukan untuk menilai
Kepala Puskesmas keefektifan kegiatan
Tinada dan perbaikan mutu
f. Mendokumentasik pelayanan kedepannya
an seluruh hasil
hasil rangkaian
kegiatan
46
3.4 Rancangan Jadwal Aktualisasi Kegiatan
Rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 3.2 Rancangan Jadwal Aktualisasi Kegiatan
Bulan
November Desember
No. Kegiatan Minggu Minggu
III IV I II
1 Mendapatkan Izin Petunjuk,arahan maupun
bimbingan Kepala Puskesmas Tentang
Kegiatan Promkes Yang Akan Dilakukan Di
Puskesmas Tinada
2 Melakukan Identifikasi pengumpulan data dan
mengolah data dari trend 3 besar
penyakit,KLB di Puskesmas Tinada
3 Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan
pemegang program promkes untuk
pelaksanaan kegiatan
4 Memberikan Penyuluhan tentang tren
penyakit,KLB dan informasi kesehatan
lainnya
5 Melakukan pemutaran video dan
penjelasannya diruang tunggu pelayanan yang
berkaitan dengan trend penyakit,KLB dan
informasi kesehatan lainnya
6 Melakukan evaluasi dan dokumentasi setelah
selesai melakukan semua rangkaian kegiatan
BAB IV
AKTUALISASI, HABITUASI DAN KOMPETENSI BIDANG
4.1 Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan berdasarkan rancangan
aktualisasi yang telah penulis susun dan diseminarkan sebelumnya, dengan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam
menjalankan tugas dan jabatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di Rumah
Sakit Umum Daerah Salak. Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan dalam
waktu 30 hari ditempat kerja.Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan
habituasi, penulis berkonsultasi dengan coach dan mentor. Kegiatan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar profesi PNS di Puskesmas Tinada dapat tercapai
dan berhasil karena dukungan coach, mentor, rekan-rekan kerja dan orangtua.
Berikut jadwal kegiatan yang saya laksanakan sesuai dengan urutan waktu
pelaksanaannya :
Tabel 6 Waktu Pelaksanaan Kegiatan
No
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan
.
Mendapatkan izin
petunjuk, arahan
maupun bimbingan
dari kepala Aktualisasi telah
1. 19 November 2019
Puskesmas Tentang dilaksanakan
kegiatan Promkes
yang akan dilakukan
di Puskesmas Tinada
Melakukan
Identifikasi
pengumpulan data
Aktualisasi selesai
2. dan mengolah data 20 s/d 22 November
dilaksanakan
tren 3 besar penyakit
dan KLB di
Puskesmas Tinada
Berkoordinasi dan
berkolaborasi dengan
Aktualisasi selesai
3. pemegang program 27 November 2019
dilaksanakan
promkes untuk
pelaksanaan kegiatan
4. Memberikan 28 November 2019 Aktualisasi selesai
penyuluhan tentang 2,3,10,12 December 2019
tren penyakit, KLB
dan informasi dilaksanakan
kesehatan dan lainnya
Melakukan pemutaran
video dan penjelasan
diruang tunggu
pelayanan yang Aktualisasi selesai
5. 10,12 December 2019 dilaksanakan
berkaitan dengan
trend penyakit KLB
dan informasi
kesehatan lainnya
Melakukan evaluasi
dan dokumentasi Aktualisasi selesai
6 setelah selesai 12,13 December 2019 dilaksanakan
melakukan semua
rangkaian kegiatan
4.1.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi
Hasil atau ouput yang ingin dicapai dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi dapat dilihat pada tabel tujuh
Hari : Rabu
Tanggal : 27 November 2019
Jam 14:55 Wib
Menyiapkan materi dan Leaflet yang akan disampaikan .
Hari : Kamis
Tanggal : 28 November 2019
Jam : 12:05 Wib
No Kegiatan Capaian / Output Nilai-Nilai Dasar
.
4. Memberikan Meningkatnya Akuntabilitas
penyuluhan tentang pengetahuan Nasionalisme
trend penyakit, KLB pengunjung atau pasien Etika Publik
dan informasi rawat jalan tentang Komitmen Mutu
kesehatan lainnya penyakit dan informasi Anti Korupsi
kesehatan dan juga
diharapkan
menigkatkan kesehatan
individu serta dapat
mandiri melakukan
tindakan pencegahan
penyakit
Membagikan leaflet dan memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan
kepada pengunjung atau pasien di Puskesmas Tinada
No. Kegiatan Capaian / Output Nilai-Nilai Dasar
5. Melakukan Pengunjung atau Akuntanbilitas
pemutaran video dan pasien rawat jalan Nasionalisme
penjelasannya diruang tunggu Etika Publik
diruang tunggu pelayanannya sangat Komitmen Mutu
pelayanan yang kooperatif dan Anti Korupsi
beerkaitan dengan antusias saat
trend penyakit KLB dilakukannya
dan informasi pemutaran video
kesehatan dan lainnya
Melakukan pemutaran video saat jam pelayanan ruang tunggu Puskesmas
Tinada
No Kegiatan Capaian / Output Nilai-Nilai Dasar
.
6. Melakukan evaluasi Mengevaluasi dan Akuntanbilitas
dan dokumentasi mendokumentasikan Nasionalisme
setelah selesai hasil kegiatan adalah Etika Publik
melakukan semua agar digunakan Komitmen Mutu
rangkaian kegiatan sebagai bahan
perbaikan dan
peningkatkan muutu di
Puskesmas Tinada
untuk melayani
masyarakat
Membuat laporan serta melaporkan hasil kegiatan kepada kepala
Puskesmas serta pemegang program Promkes Puskesmas Tinada
Dokumentasi Bimbingan Dengan Coach Via Whatsapp
4.2 Hambatan dan Strategi Mengatasinya
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan aklualisasi yang telah dilakukan di Puskesmas
Sebabi dapat diambil kesimpularn seperti yang ditunjukkan:
1. Melalui kegiatan dialogisasi, peserta dapat digunakan lebih sesuai dengan
nilai-nilai Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi,
sehingga dapat diterapkan lebih baik lagi dibidang pelayanan masyarakat
sehari-hari di wilayah kerja Puskesmas Tinada
2. Melalui kegiatan aktualisasi ini juga diperoleh hasil yang dipikirkan
meningkatkan bantuan promosi kesehatan, hasil ini terlihat dari peningkalan
permintaan Keingintahuan pengunjung terhadap informasi yang diberikan
serta kehadiran peningkalan pengetahuan dan kepuasan pelayanan yang
diperoleh dari hasi evaluasi dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
3. Pelayanan kesehatan ke masyarakat yang kurang optimal menawarkan
pelayanan promosi kesehatan bagi pengunjung atau pasien rawat jalan di
Puskesmas Tinada
4. Rendahnya tingkat pengetahuan dan pendidikan tentang kesehatan, serta
rendahnya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan tidak
sigapnya sikap lebih tinggi dari individu yang terkait dengan masalah
kesehatan yang terjadi disekitamya, meningkatkan pilihan kesesuaian dan
membantu penyebar luasan penyakit.
5.2 SARAN
Saran benang dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Upaya untuk dapat mengallimalkan lagi peran dan tanggung jawab individu
terhadap tugas sebagai pelayan masyarakat Mengenai bidang kesehatan bagi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tinada.
2. Penguatan komunikasi dan antar Petugas Puskesmas Tinada, serta pihak
lain yang ikut terlibat dalam menyikapi dan menindaklanjuti masalah-masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat. Membantu dalam masyarakat Puskemas
Tinada dapat melayani masyarakat lebih efektif dan efisien.
3. Memperbaiki perbaikan di bidang kesehatan yang didukung (berkelanjutan)
bagi masyarakat, bagi masyarakat yang beradadi wilayah kerja Puskesmas
Sebabi Tinada
Sedangkan terkait dengan perlatihan dasar CPNS golongan II yang dapat diberikan
adalah :
1. Perlunya standarisasi kepenulisan rancangan aktualisasi dan laporan
aktualisasi yang menyeragamkan semua peserta sehingga tidak menimbulkan
kebingungan di antara para peserta
2. Konsep latihan yang mendasarkan pada nilai nilai aneka dan kedudukan serta
peran PNS telah berhasil meningkatkan kesedaran banyak peserta pelatihan
untuk menjalankan tugas nya dengan penuh tanggung jawab dan semangat
mengabdi. Maka kedepannya konsep seperti itu dapat tetap dipertahankan
atau diberi pengembangan lebih baik tanpa menghilangkan sama sekali nilai-
nilai ANEKA dan kedudukan serta peran PNS.
DAFTAR PUSTAKA
Kreditnya