Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KEUANGAN

UPT. RSUD SALAK


KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran tahun 2021, Dinas Kesehatan
Kabupaten Pakpak Bharat UPT. Rumah Sakit Umum Daerah Salak selaku entitas akuntansi
wajib menyusun Laporan Keuangan. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan
adalah untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan dan realisasi anggaran pada
suatu entitas akuntansi yang bermanfaat bagi pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Entitas akuntansi menyusun Laporan Keuangan
yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya
dalam satu periode pelaporan. Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada saat tertentu. Laporan operasional
menggambarkan kegiatan operasional keuangan entitas akuntasi. Laporan perubahan ekuitas
menggambarkan perubahan ekuitas akibat surplus/defisit LO pada periode yang bersangkutan
dan koreksi kesalahan kegiatan mendasar. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi
penjelasan kualitatif atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual bahwa Laporan Keuangan disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan oleh Pemerintah,
sedangkan penyusunan APBD Tahun Anggaran 2021 mengacu pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2021,
sedangkan penyusuan laporan keuangan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

1
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan negara;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);

2
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Daerah:
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyisihan Piutang dan Pedoman Dana Bergulir Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri 33 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan APBD 2018;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 40 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja lembaga Teknis Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Anggaran
2018;
18. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Anggaran Tahun
2018 ;
19. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 15 Tahun 2014 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
20. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat;

3
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

21. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 24 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Rekonsiliasi Barang Milik Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat;
22. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 34 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah
Berupa Aset Tetap;
23. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat;
24. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 51 Tahun 2020 tentang Tata Cara
Penatausahaan Barang Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat.

Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan


Pada dasarnya Catatan atas Laporan Keuangan ini merupakan bagian akhir dari laporan
keuangan yang harus disusun sebagai sarana pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun
2021, yang memberikan informasi secara kualitatif tentang pos-pos yang membentuk laporan
keuangan. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penulisan Catatan atas Laporan
Keuangan UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2021, terdiri dari:

Bab I. Pendahuluan
1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan.
Memuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan
keuangan.
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan.
Memuat penjelasan mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai landasan hukum penyusunan laporan keuangan.
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.
Memuat penjelasan sistematika isi catatan atas laporan keuangan.

4
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Bab II. Pencapaian Target Kinerja APBD Dan Hambatan Dalam Pencapaian Target
Kinerja

2.1. Pencapaian Target Kinerja APBD


Memuat penjelasan mengenai indikator pencapaian target kinerja APBD
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat UPT. Rumah Sakit Umum
Daerah Salak, berupa indikator program dan kegiatan yang dilaksanakan
pada tahun 2021. Indikator pencapaian target kinerja menyajikan informasi
tentang pencapaian efektifitas dan efisiensi program yang dilaksanakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat.
2.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang
Ditetapkan.
Membuat hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang dialami Dinas
Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat UPT. Rumah Sakit Umum Daerah
Salak dalam hal pencapaian target kinerja APBD Tahun Anggaran 2021.

Bab III. Kebijakan Akuntansi


3.1. Entitas akuntansi/entitas pelaporan keuangan daerah.
3.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat UPT. Rumah Sakit Umum
Daerah Salak.
3.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
UPT. Rumah Sakit Umum Daerah Salak.
3.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
Standar Akuntansi Pemerintah.

Bab IV. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan UPT. Rumah Sakit Umum Daerah
Salak
4.1.Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos Laporan Realisasi
Anggaran (LRA).
4.2 Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos Neraca.

5
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

4.3 Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos Laporan Operasional.


4.4 Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas.

Bab V. Penutup
Memuat uraian penutup yang dapat berupa simpulan-simpulan penting tentang
laporan keuangan.

BAB II
6
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD DAN HAMBATAN


DALAM PENCAPAIAN TARGET KINERJA

2.1. Pencapaian Target Kinerja APBD UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat
Kinerja APBD UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Anggaran 2021
melaksanakan 3 program dan 8 Kegiatan, yaitu terdiri dari:
REALISASI Fisik
NO NAMA PROGRAM ANGGARAN
TOTAL % %

PROGRAM PENUNJANG
I URUSAN PEMERINTAHAN 12.619.891.038,00 11.789.332.102 93,41 100,00
DAERAH KAB/KOTA
Kegiatan Administrasi Keuangan
1 11.431.449.438,00 10.730.673.588,00 93,86
Perangkat Daerah
Administrasi Kepegawaian
2 203.400.000,00 181.944.200,00 89,45 100,00
Perangkat Daerah
Administrasi Umum Perangkat
3 222.384.300,00 212.327.865,00 95,47 100,00
Daerah
Penyediaan Jasa Penunjang
4 393.940.000,00 333.740.610,00 84,71 100,00
Urusan Pemerintahan Daerah
Pemeliharaan Barang Milik
5 Daerah Penunjang Urusan 368.717.300,00 330.645.839,00 89,67 100,00
Pemerintahan Daerah
PROGRAM PEMENUHAN
UPAYA KESEHATAN
II 30.241.675.299,00 23.188.186.955,00 76,67 100,00
PERORANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
Kegiatan Penyediaan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Untuk Ukm
1 6.696.858.296,00 5.694.140.992,00 85,02 100,00
Dan Ukp Kewenangan Daerah
Kabupaten Kota
Kegiatan Penyediaan Layanan
Kesehatan Untuk Ukm Dan Ukp
2 23.544.817.003,00 17.494.045.963,00 74,30 100,00
Rujukan Tingkat Daerah
Kab/Kota
Program Peningkatan Kapasitas
III 4.414.656.000,00 4.292.007.408,00 97,22 100,00
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kegiatan Perencanaan Kebutuhan
Dan Pendayagunaan Sumber
1 4.414.656.000,00 4.292.007.408,00 97,22 100,00
Daya Manusia Kesehatan Sesuai
Standar
Jumlah 47.276.222.337,00 39.269.526.465 100,00

2.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja yang ditetapkan.

7
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Dalam Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak
Bharat UPT. Rumah Sakit Umum Daerah Salak telah berupaya secara maksimal untuk
mencapai target kinerja keuangan OPD yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
efektifitas dan efisiensi pekerjaannya. Namun dalam pencapaian target kinerja tersebut
masih ditemui kendala dan hambatan antara lain sebagai berikut:

 Kurang efektif dan efisiensinya penganggaran program dan kegiatan;

 Kurangnya dukungan dan partisipasi dari para pihak untuk melaksanakan

program kerja yang sudah ditetapkan;

 Kurangnya disiplin Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakibat pada rendahnya
motivasi dan produktivitas kerja;

 Kurangnya Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik.

BAB III

8
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah


Dalam sistem akuntansi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat ada dua entitas
penyelenggara, yaitu entitas pelaporan dan entitas akuntansi, yang memiliki pengertian
sebagai berikut:
1) Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah Pemerintah Daerah atau
suatu organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah atau organisasi lainnya jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan. Entitas Pelaporan yang ada di Kabupaten Pakpak
Bharat adalah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
2) Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang
dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi yang ada di
Kabupaten Pakpak Bharat adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) yang
berada di lingkup Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, dalam hal ini Dinas
Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat adalah Entitas Akuntansi.
Sebagai Entitas Akuntansi maka Laporan Keuangan yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat UPT. Rumah Sakit Umum Daerah Salak,
terdiri dari :
i. Laporan Realisasi Anggaran
ii. Laporan Operasional
iii. Neraca
iv. Laporan Perubahan Ekuitas
v. Catatan atas Laporan Keuangan

3.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

9
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan Pemerintah Daerah adalah anggaran yang
diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat
diterapkan, yang terdiri dari :
1) Asumsi Kemandirian Entitas
Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun akuntansi, berarti bahwa
setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban
untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit
instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya
asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan
melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggung jawab atas
pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas
pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber daya dimaksud,
utang-piutang yang terjadi akibat putusan entitas, serta terlaksana tidaknya program
yang telah ditetapkan.
2) Asumsi Kesinambungan Entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut
keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah tidak bermaksud melakukan likuidasi
atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
3) Asumsi Keterukuran Dalam Satuan Uang (Monetary Measurement)
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar
memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
Dinas Kesehatan menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk
penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

10
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat.
1) Prinsip Nilai Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan
akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintah.
Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi.
2) Prinsip Realisasi (Realization)
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam penggunaan pendapatan basis akrual
yang tersedia telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah suatu periode
akuntansi dan akan digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode
tersebut sehingga dapat menambah atau mengurangi kas.
3) Prinsip Subtansi Mengungguli Formal (Substance Over Form)
Segala informasi disajikan dengan wajar yang berupa transaksi serta peristiwa lain
yang seharusnya disajikan, sehingga transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya
aspek formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak
konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus
diungkapkan dengan jelas dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
4) Prinsip Perioditas (Accounting Period)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat digunakan adalah tahunan.

5) Prinsip Konsistensi (Consistency)

11
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke
periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal ini tidak
berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode
akuntansi yang lain. Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat
bahwa metode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik
dibanding metode lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
6) Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure)
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat
ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan atas
Laporan Keuangan.
7) Prinsip Penyajian Wajar (Fair Presentation)
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan.
8) Prinsip Kehati-hatian (Conservatism)
Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat diperlukan dalam
penyusunan laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan
keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat
serta tingkatannya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan
laporan keuangan.
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan
dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu
tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan
pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan cadangan
tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau pendapatan yang terlampau rendah, atau
sengaja mencatat kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan
keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.
3.2.1. Pendapatan
A. Pendapatan-LRA

12
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum


Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui
pada saat:
 Diterima di rekening Kas Umum Daerah; atau
 Diterima oleh OPD; atau
 Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD
Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka azas bruto dapat dikecualikan.

B. Pendapatan-LO
 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini
dikenal juga dengan earned; atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran
masuk sumber daya ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara tunai
(realized).
 Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

13
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

3.2.2. Belanja
 Belanja adalah semua pengeluaran Kas Daerah yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah. Pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Bendahara Umum
Daerah.
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari RKUD.
 Belanja diukur jumlah pengeluaran kas yang keluar dari Rekening Kas Umum
Daerah dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto.
 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
 Belanja dinilai sebesar nilai tercatat dan disajikan pada laporan realisasi anggaran
berdasarkan belanja langsung dan tidak langsung.

3.2.3. Beban
 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
 Beban dinilai sebesar akumulasi beban yang terjadi selama satu periode
pelaporan dan disajikan pada laporan operasional sesuai dengan klasifikasi
ekonomi (line item).
3.2.4. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan mata uang, termasuk sumber daya non

14
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam
pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di
dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar,
Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.

Aset Lancar
 Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan.

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada
tanggal neraca.

 Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang
diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian
Lancar TPA/TGR.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil penghitungan fisik pada tanggal neraca
dikalikan dengan:
- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperolehdengan cara
lainnya.

Aset Tetap
 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah

15
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
 tahun.
 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai
berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olahraga yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut
di atas, diberlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.

Piutang Jangka Panjang

 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam
Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih
dari satu tahun.

 TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah
secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal
dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi
dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo
tagihan penjualan angsuran.

 Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa


Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum
mengakibatkan kerugian Negara/Daerah.

 Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri

16
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat
langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum
yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang
jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan
Aset Lain-lain.

 Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual.

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan
operasional entitas.

3.2.5. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban
pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.

Kewajiban Jangka Pendek


Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja
yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

Kewajiban Jangka Panjang

17
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk


dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah
pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

3.2.6. Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu
periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.

3.3 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian
kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah.

Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal


pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
73 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyisihan Piutang dan Penyisihan Dana Bergulir
Pada Pemerintah Daerah.

Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:

Kualitas %
Uraian
Piutang

Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh


Lancar 0,5
tempo

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat 10

18
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat


Diragukan 50
Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat


Macet Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100
piutang

3.4 Penyusutan Aset Tetap


Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan
pada Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 46 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang
Milik Daerah Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Daerah.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:


a. Tanah
b. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam
kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada pengelola Barang
untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan dengan pendekatan bulanan tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu
dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata
setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman kepada Peraturan Bupati
Pakpak Bharat Nomor 34 Tahun 2018 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah
berupa Aset Tetap tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang
Milik Daerah berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Daerah. Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat


Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

19
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Gedung dan Bangunan 5 s.d. 50 tahun


Jalan, Jaringan dan Irigasi 10 s.d 50 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 3 s.d. 5 tahun

3.5 Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual


Mulai tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah mengimplementasikan
akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh
pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada
neraca per 31 Desember 2021 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi
ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-
akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan
Perubahan Ekuitas.

BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Penyajian Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2021 mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal ini mengakibatkan
perlu dilakukan konversi terhadap Laporan Keuangan dengan format Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah agar
penyajian Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan

20
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Keuangan Tahun Anggaran 2021 merupakan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 yang terdiri dari:

4.1. PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)


4.1.1. Pendapatan
Pada tahun anggaran 2021 UPT. RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat telah
melaksanakan pemungutan Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan PERDA Nomor 4
Tahun 2019, dimana jumlah realisasi pendapatan tahun 2021 sebesar Rp.
12.662.953.286,00 dari target sebesar Rp. 13.512.585.057,00 sehingga realisasi di bawah
anggaran sebesar Rp. 849.631.771,00 atau 93,71%

Adapun rincian realisasi pendapatan tersebut dirinci sebagai berikut:

1. Hasil Retribusi Daerah Rp 12.662.953.286,00


2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Rp __-
Jumlah Rp 12.662.953.286,00

(1). Hasil Retribusi Daerah Rp12.662.953.286,00

Jumlah realisasi Pendapatan Retribusi Daerah sebesar Rp 12.662.953.286,00


dibandingkan dengan targetnya sebesar Rp. 13.512.585.057,00 berarti realisasi dibawah
target sebesar Rp. 849.631.771,00 atau 93,71% Pendapatan retribusi daerah tersebut
merupakan retribusi pelayanan kesehatan Pasien umum, Klaim Pasien BPJS serta Klaim
Pasien Covid-19 pada RSUD Salak Kab. Pakpak Bharat..

(2). Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Rp. 0

4.1.2. Belanja

Pada Tahun Anggaran 2021 secara umum realisasi belanja tidak melebihi pagu anggaran
yang telah ditetapkan, dimana jumlah realisasi belanja sebesar Rp 39.269.526.465,00
sedangkan anggarannya sebesar Rp 47.276.222.337 sehingga realisasi di bawah anggaran
sebesar Rp 8.006.695.872,00 yang berarti realisasi mencapai 83,06% dari anggaran.
Realisasi belanja dimaksud dapat dirinci sebagai berikut:

21
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

1) Belanja Operasi, terdiri dari:


a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
2. Belanja Modal, terdiri dari:
a. Belanja Peralatan dan Mesin
b. Belanja Bangunan dan Gedung
c. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
d. Belanja Aset Tetap Lainnya

1) Belanja Operasi
Jumlah realisasi belanja operasi sebesar Rp. Rp 39.269.526.465,00 sedangkan
anggarannya sebesar Rp. Rp 47.276.222.337,00 dengan demikian realisasi belanja
operasi masih dibawah anggaran sebesar Rp 8.006.695.872,00 atau 83,06%.

Realisasi belanja operasi tersebut dapat diuraikan menjadi belanja pegawai dan
belanja barang dan jasa, dengan gambaran realisasi sebagai berikut :

a. Belanja Pegawai.
Jumlah realisasi belanja pegawai sebesar Rp.10.730.673.588,00 jika
dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp.11.431.449.438,00 maka realisasi
belanja pegawai masih dibawah anggarannya sebesar Rp.700.775.850,00 atau
sebesar 93,86 % dengan uraian sebagai berikut:

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI Lebih/(Kurang) %

1  2 3 4 5(4-3) 6(4/3x100%
1 Gaji dan Tunjangan (BTL) 11.431.449.438,00 10.730.673.588,00 700.775.850,00 93,86
2
Belanja Tambahan
Penghasilan PNS (BTL)
Beban Tambahan
Penghasilan
1 1.819.200.000,00 1.605.874.987,00 213.325.013,00 88,27
Berdasarkan Beban
Kerja - LO
Beban Tambahan
Penghasilan
2 Berdasarkan 1.676.430.227,00 1.388.294.760,00 288.135.467,00 82,81
Kelangkaan Profesi -
LO
3 Honorarium PNS (BL)
1 Honorarium Panitia 00,00 00,00 00,00 00,00

22
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Pelaksana Kegiatan
Honorarium Pegawai
2 4.993.780.000,00 4.831.966.672,00 161.813.328,00 97,22
Honorer/Tidak Tetap
Total

b. Belanja Barang dan Jasa


Jumlah realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp. 28.538.852.877,00
sedangkan anggarannya sebesar Rp. 35.844.772.899,00 dengan demikian
realisasi belanja operasi masih dibawah anggaran sebesar Rp 7.305.920.022
atau 79,62%.

Adapun rincian belanja barang dan jasa pada Dinas Kesehatan UPT RSUD
Salak Kabupaten Pakpak Bharat dapat diuraikan sebagai berikut:
REALISASI Fisik
NO NAMA PROGRAM ANGGARAN
TOTAL % %

1 PROGRAM PEMENUHAN 30.241.675.299,00 23.188.186.955,00 76,68 100,00


UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
2 PROGRAM PENINGKATAN 4.414.656.000,00 4.292.007.408,00 97,22 100,00
KAPASITAS SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
Jumlah 35.844.772.899,00 28.538.852.877,00 79,62 100,00

2. Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Jumlah realisasi
belanja modal pada tahun 2021 sebesar Rp. 7.225.381.306,00 jika dibandingkan
dengan anggarannya sebesar Rp. 7.889.868.806,00 maka realisasinya masih di
bawah anggaran sebesar Rp. 664.487.500,00 atau 88,71%. Adapun rincian realisasi
belanja modal adalah sebagai berikut.

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Jumlah realisasi belanja modal peralatan dan mesin untuk Tahun 2021 meliputi
Pengadaan Alat Kantor Lainnya, Pengadaan Alat Rumah Tangga, Pengadaan
Komputer, Pengadaan Alat – Alat Kesehatan sebesar Rp 7.225.381.306,00
sedangkan anggarannya sebesar Rp 7.889.868.806,00 yang berarti realisasi

23
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

dibawah anggaran sebesar Rp 664.487.500,00 atau 88,71% dari anggaran.


Rincian belanja modal peralatan dan mesin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI Lebih/(Kurang) %

1 2 3 4 5(4-3) 6(4/3x100%
8.000.000
1 Belanja Modal Alat Pembersih 6.500.000 1.500.0000 81%
Pengadaan Modal alat
2 kesehatan/Alat penunjang medik 5.379.412.706 5.332.451.842 46.960.864 99,69
fasilitas pelayanan kesehatan
3 Belanja Modal personal komputer 37.350.000 21.698.000 15.872.000 58%
4 Belanja Modal Speaker 8.879.240 8.879.240 0.00 100%
5 Printer Modal Epson L405 7.041.408 6.902.000 139.408 98%
Belanja Modal Peralatan dan
6 217.420.000,00 207.449.600,00 (9.970.400,00) 95,41
Mesin - Pengadaan Meubelair
7 Belanja Modal Belt wireless 10.400.000 10.400.000 0.00 100%
Belanja Modal Paket sound system
8 7.200.000 7.200.000 0.00 100%
toa ruangan
Belanja Modal Mesin penutup
9 1.200.000 1.200.000 0,00 100%
makanan
Belanja Modal Alat pendingin
10 8.300.000 8.300.000 0.00 100%
(AC)
11 Belanja modal home use 7.160.000 7.160.000 0.00 100%
Belanja Modal Alat Kedokteran
12 235.131.680 67.500.000 167631.680 29%
umum
13 Belanja Modal Laringoscope 24.794.572 0,00 24.794.572 0,00
14 Belanja Modal EKG 77.683.200 0,00 77.683.200 0,00
15 Belanja modal Saturasi oksigen 59.896.000 0,00 59.896.000 0,00
Belanja Modal Pengadaan sistem
15 200.000.000 196.941.748 3.058.252 98%
ventilasi udara Ruang OK
Belanja Modal Pengadaan sistem
16 200.000.000 196.941.748 3.058.252 98%
ventilasi udara Ruang ICU
Belanja Modal Pengadaan sistem
17 200.000.000 196.941.748 3.058.252 98%
ventilasi udara Ruang Lab
18 Belanja modal Pengadaan PCR Set 1.200.000.000 948.915.380 251.084.620 79%
Total 7.889.868.806,00 7.225.381.306,00 664.487.500,00 88,71%

b. Belanja Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Pengadaan Gedung dan Bangunan untuk UPT. RSUD
Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Anggaran 2021 Tidak Ada .

 
4.1.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2021 (SiLPA Tahun 2021)
Sisa lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada UPT RSUD Salak per 31 Desember 2021
adalah Nihil, karena sisa UYHD tahun anggaran 2021 telah disetorkan ke Rekening Kas
Umum Daerah (RKUD) pada tahun berjalan.

24
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

4.2. PENJELASAN POS-POS NERACA


4.2.1. ASET
1. Aset Lancar Rp. 4.954.457.105,72
(i) Kas Rp. 0,00
Jumlah saldo Kas pada UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat per 31 Desember
2021 adalah nihil, karena sisa kas termasuk sisa UYHD telah disetorkan seluruhnya
ke kas daerah serta seluruh pajak yang dipotong oleh bendahara telah disetor ke kas
negara.
(ii) Piutang Pendapatan Rp. 566.984.991,00,
Jumlah saldo Piutang Pendapatan pada UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat
per 31 Desember 2021 tersebut, berasal dari Klaim Dana atas Pasien Peserta BPJS
Kesehatan di RSUD Salak kepada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe selama Tahun
2021 yang belum dibayar hingga per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 566.984.991,00,
dengan rincian sebagai berikut :

- Tagihan Klaim BPJS Kesehatan bulan Nopember 2020 Rp. 24.236.246,00


- Tagihan Klaim BPJS Kesehatan bulan Desember 2020 Rp. 542.748.745,00
Jumlah Rp. 566.984.991,00

(iii) Penyisihan Piutang (Rp 0,00)


Jumlah Penyisihan Piutang pada UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat per 31
Desember 2021 adalah Nihil.
a.

(iv) Persediaan Rp. 495.668.184.00


Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan per 31 Desember 2021 berdasarkan hasil
stock opname yang dilakukan pada akhir tahun. Persediaan ini terdiri atas Persediaan
alat tulis kantor. Rincian data Persediaan tersebut dilihat di lampiran I.

2. Aset Tetap Rp. 80.227.685.391.13

Nilai perolehan Aset Tetap yang dimiliki oleh UPT. RSUD Salak Kabupaten Pakpak
Bharat per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 80.227.685.391,13 terdiri dari :
- Tanah Rp. 1.887.381.600,00

25
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

- Peralatan dan Mesin Rp. 45.651.637.142,13

- Gedung dan Bangunan Rp. 19.652.521.096,00

- Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 3.788.078.837,00

- Aset Tetap lainnya Rp. 16.864.334,00 +

Jumlah Sebelum Ak. Penyusutan Rp 80.227.685.391.13


- Akumulasi Penyusutan Rp 36,892,615,858.57 -

Jumlah Setelah Ak. Penyusutan Rp. 41.245.725.420,57


Jumlah aset tetap sebesar Rp 80.227.685.391.13 tersebut diperoleh dari :
saldo per 01 Januari 2021 Rp. 70,871,058,009.13
- Penambahan aset tetap tahun 2021 Rp. 16.703.452.898,00 +

Jumlah Sebelum Penyusutan 2021 Rp 80.227.685.391.13


- Penyusutan Tahun 2021 Rp. 41.245.725.420,57
Jumlah Setelah Penyusutan Tahun 2021 Rp. 38.981.959.970,56

NILAI AKUMULASI
Golongan Aset SALDO AWAL NILAI BUKU
MUTASI Tahun 2021 PEROLEHAN PENYUSUTAN
Tetap Per 01-01-2021 Per 31 – 12- 2020
TAMBAH KURANG Per 31 – 12 – 2021 Sd. 31-12-2020
Tanah 1,887,381,600.00 0,00 0,00 1,887,381,600.00 0,00 1,887,381,600.00
Peralatan dan
Mesin 45,526,212,142.13 7.086.282.076,13 6.041.550,00 52,612,494,218.13 37,076,421,292.57 15,536,072,925.56
Gedung dan
Bangunan 19,652,521,096.00 208.400.000,00 0,00 19.652.521.096 3,408,904,462.00 16,452,016,634.00
Jalan Irigasi dan
Jaringan 3,788,078,837.00 2.061.945.306,00 0,00 5,850,024,143.00 760,399,666.00 5,089,624,477.00
Aset Tetap
Lainnya 16,864,334.00 0,00 0,00 16,864,334.00 0,00 16,864,334.00
TOTAL ASET 70,871,058,009.13 9.356.627.382,13 6.041.550,00 80.227.685.391.13 41.245.725.420,57 38.981.959.970,56

Daftar mutasi Aset Tetap dan akumulasi penyusutan selama tahun 2021 sebagaimana
digambarkan dalam tabel berikut ini :

Selanjutnya penjelasan aset tetap menurut golongannya dapat diuraikan sebagai berikut :

(i) Tanah Rp 1.887.381.600,00


Saldo awal per 01 Januari 2021 aset tetap- tanah di UPT. RSUD Salak Kabupaten
Pakpak Bharat adalah Rp. 1.887.381.600,00
(ii) Peralatan dan Mesin Rp 45.651.637.142,13

26
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Nilai perolehan per 31 Desember 2021 aset tetap-peralatan dan mesin adalah sebesar
Rp. 45.651.637.142,13 ditambah Mutasi kendaraan dinas BB 102 Z dari Sekretariat
Daerah ke (RSUD Salak) sebesar Rp. 180.000.000,00; ditambah Mutasi Kendaraan
Dinas BB 36 Z dari Sekretariat Daerah ke RSUD Salak sebesar Rp. 219.400.000,00,
dengan rincian sebagai berikut :
- Mutasi Kendaraan Dinas BB 102 Z
Rp. 180.000.000,00
- Mutasi Kendaraan Dinas BB 36 Z
Rp. 219.400.000,00
Total Rp. 399.400.000,00
Adapun rincian aset tetap- gedung dan bangunan dan perhitungan beban penyusutan
gedung dan bangunan dapat dilihat pada lampiran II.
URAIAN JUMLAH
Saldo Nilai Perolehan per 01 Januari 2021 63.524.232.493,13
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2021 45.651.637.142,13
Mutasi Penambah Aset 399.400.000,00
Saldo per 31 Desember 2021 80.227.685.391.13
Akumulasi Penyusutan s/d 31 Desember 2021 (41.245.725.420,57)
Nilai Buku per 31 Desember 2021 38.981.959.970,56

(iii) Gedung dan Bangunan Rp 19.652.521.096


Nilai perolehan per 01 Januari 2021 aset tetap gedung dan bangunan adalah sebesar
Rp. 19.652.521.096 ditambah realisasi belanja barang dan jasa yang direklasifikasi ke
Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp. 208.400.000,00 sehingga belanja
modal Gedung dan Bangunan bertambah 19.860.921.096 dengan rincian sebagai
berikut :
- Konsultan Perencana dan Pengawas Rp. 10.000.000

- Pemeliharaan Rehab Gedung Lab RSUD Rp. 198.400.000 +

Jumlah Rp. 208.400.000


Adapun rincian aset tetap-gedung dan bangunan dan perhitungan beban penyusutan-
gedung dan bangunan dapat dilihat pada lampiran III.
URAIAN JUMLAH

27
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Saldo Nilai Perolehan per 01 Januari 2021 19.652.521.096

Konsultan Perencana dan pengawas Pembangunan Gedung RSUD 10.000.000.00

Riklas dari Belanja Barang Jasa Pemeliharaan /Rehab Ruang Lab RSUD 198.400.000.00 

Saldo per 31 Desember 2021 19.860.921.096


Akumulasi Penyusutan s/d 31 Desember 2021 3,408,904,462.00
Nilai Buku per 31 Desember 2021 16,452,016,634.00

(iv) Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 3.788.078.837

Nilai perolehan aset tetap-Jalan, Irigasi dan Jaringan per 01 Januari 2021 adalah Rp.
3.788.078.837 ditambah Belanja Modal Penampungan Sementara Limbah yang
dianggarkan di Belanja Modal Gedung Bangunan di Reklasifikasi ke Belanja
Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp. 198.600.000,00 dan Belanja Modal
Pengadaan Jalan, Irigasi dan Jaringan dari Dana Hibah Belanja Tidak Terduga TA
2021 Sebesar Rp. 260.058.331,00 sehingga realisasi belanja modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan sebesar Rp. 458.658.327,00 dengan rincian penambahan dan pengurangan
aset adalah sebagai berikut:

URAIAN JUMLAH
Saldo Nilai Perolehan per 01 Januari 2021 3.788.078.837,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2021 1.301.545.640,00
Saldo per 31 Desember 2021 5,850,024,143.00
Akumulasi Penyusutan s/d 31 Desember 2021 (760,399,666.00)
Nilai Buku per 31 Desember 2021 5,089,624,477.00

Adapun rincian aset tetap- jalan, irigasi dan jaringan dan perhitungan beban
penyusutan- jalan, irigasi dan jaringan dapat dilihat pada lampiran IV.

(v) Aset Tetap Lainnya Rp 16.864.334,00


Nilai perolehan per 01 Januari 2021 aset tetap lainnya adalah sebesar Rp.
16.864,334,00 dan tidak terdapat penambahan dan pengurangan asset tetap lainnya
tahun 2021 dengan rincian penambahan dan pengurangan aset adalah sebagai berikut:

28
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Adapun rincian aset tetap- lainnya dan perhitungan beban penyusutan- jalan, irigasi
dan jaringan dapat dilihat pada lampiran V.
Sesuai dengan kebijakan akuntansi atas Aset tetap lainnya tidak dilakukan
penyusutan.

(vi) Akumulasi Penyusutan (Rp 41.245.725.420,57)


Akumulasi penyusutan merupakan total nilai penyusutan aset yang dikuasi oleh UPT.
RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat sampai dengan Akhir tahun 2020 sampai
dengan 31 Desember 2021 Akumulasi Penyusutan UPT. RSUD Salak sebesar Rp
41.245.725.420,57 dengan rincian sebagai berikut :

Saldo Penyusutan Per 01 Januari 2021 Rp. 36,892,615,858.57


Mutasi Tambah
Beban Penyusutan Tahun 2021 Rp. 4.353.109.562,00

TOTAL Rp. 41.245.725.420,57

4.2.2. KEWAJIBAN Rp 4.225.558.440,00


Kewajiban UPT. RSUD Salak Tahun Anggaran 2021 merupakan kewajiban jangka pendek
berupa Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp. 84,226.315,00 dan Utang Belanja sebesar
Rp. 4.141.332.125,00 yang masih harus dibayarkan oleh UPT RSUD Salak Kabupaten
Pakpak Bharat, sehingga jumlah kewajiban per 31 Desember 2021 sebesar Rp.
4.225.558.440,00 dengan rincian sebagai berikut :
Utang Jangka Pendek
- 5% Pemeliharaan Prasarana IPAL RSUD Rp. 84.226.315,00

Utang Belanja
- Jasa Pelayanan Kesehatan RSUD Salak Tahun 2021 Rp. 4.141.332.125,00

Total Rp. 4.225.558.440,00

4.2.3. EKUITAS Rp 76.002.126.951,13

29
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Ekuitas merupakan kekayaan bersih dari entitas akuntansi yang merupakan selisih antara
aset dengan kewajiban suatu entitas akuntansi pada tanggal laporan. Saldo Ekuitas yang
dimiliki oleh UPT RSUD Salak per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp
76.002.126.951,13 Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
Saldo Ekuitas per 31 Desember 2021 diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
URAIAN 2021
 
Ekuitas Awal 76.018.991.285,00 
Surplus/Defisit Laporan Operasional (45.571.780.059,00)
Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan 58.234.733.345,00
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN 314.349.805,81
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
- Koreksi Nilai Persediaan 0,00
- Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00
- Koreksi Ekuitas Lainnya 314.349.805,81
Ekuitas Akhir 76.002.126.951,13

4.3. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL


4.3.1. Pendapatan - LO Rp 12.662.953.286,00
Pendapatan - LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pada tahun 2021 Pendapatan - LO Dinas Kesehatan adalah Rp 12.662.953.286,00 dengan
rincian sebagai berikut :

30
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

- Pendapatan Retribusi Daerah – LO


Rp. 12.662.953.286,00
- Lain-Lain PAD yang Sah – LO
Rp. 00,00
Jumlah Rp. 12.662.953.286,00
Jika dibandingkan dengan pendapatan – LO tahun 2020 sebesar Rp. 13.512.585.057,00
terdapat penurunan sebesar Rp. 849.631.771,00.

4.3.2 Beban Rp 43.639.500.361,00


Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban. Jumlah beban selama tahun 2021 adalah Rp 43.639.500.361,00 merupakan
beban operasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 jumlah beban Rp 35.078.036.707,00
terdapat kenaikan sebesar Rp 8.561.463.654,00.
Beban Operasional selama tahun 2021 adalah terdiri dari:
- Beban Pegawai – LO Rp 10.730.673.588,00

- Beban Barang dan Jasa Rp 28.538.852.877,00

- Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp 4.353.109.562,00

- Beban Lain-lain Rp 16,864,334.00

Jumlah Beban Operasi Rp. 43.639.500.361,00

Penjelasan mengenai Beban Operasi dalam Laporan Operasional adalah sebagai berikut:
Beban Pegawai – LO Rp 10.730.673.588,00

Jumlah Beban Pegawai-LO selama tahun 2021 adalah sebesar Rp. 10.730.673.588,00.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada
pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Jika

31
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

dibandingkan dengan tahun 2020 jumlah beban pegawai – LO sebesar Rp 9.491.872.041


terdapat kenaikan sebesar Rp 1.238.801.547,00 atau 13%.
Beban Pegawai -LO dapat dirinci sebagai berikut :
No. Uraian Jumlah (Rp)
1 Beban Gaji Pokok PNS / Tunjanagan - LO 7.736.503.841,00
2 Beban Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja
1.605.874.987,00
- LO
3 Beban Tambahan Penghasilan Berdasarkan Kelangkaan
1.388.294.760,00
Profesi - LO
Total 10.730.673.588,00
Beban Barang dan Jasa Rp. 28.538.852.877,00
Jumlah beban Barang dan Jasa dilaporan Operasional Tahun 2021 sebesar Rp.
28.538.852.877,00 jika dibandingkan dengan Tahun 2020 sebesar Rp. 21.988.048.967,00
maka terjadi kenaikan sebesar Rp. 6.550.803.910,00 atau 29,79 %.
Beban Barang dan Jasa terdiri dari :
- Beban Persediaan Rp.
5.193.552.924,00
- Beban Jasa Rp.
22.696.984.335,00
- Beban Pemeliharaan Rp. 475.031.818,00
- Beban Perjalanan Dinas
Rp. 173.283.800,00
Total Rp. 28.538.852.877,00

Beban Persediaan Rp 5.193.552.924,00


Beban Persediaan selama Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 5.193.552.924,00 jika
dibandingkan dengan realisasi beban jasa Tahun 2020 sebesar Rp. 10.154.822.137,74
maka terjadi penurunan sebesar Rp. 2.030.903.414,28 atau 24,9%.
Rincian Beban Persediaan sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (Rp)

32
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

1 Beban Persediaan Alat Tulis Kantor 139.780.796,00


2 Beban Persediaan Alat Listrik dan Elektronik (Lampu 31.144.425,00
Pijar, Battery Kering)
3 Beban Persediaan Perangko, Materai dan Benda Pos 3.000.000,00
Lainnya
4 Beban Persediaan Peralatan Kebersihan dan Bahan 138.193.440,00
Pembersih
5 Beban Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas 130.523.950,00
6 Beban Persediaan Pengisian Tabung Pemadam 1.500.000,00
Kebakaran
7 Beban Persediaan Pengisian Isi Tabung Gas 144.269.000,00
Beban Persedian Tabung Oksigen 81.939.000,00
8 Beban Belanja Pakai Habis Kantor Lainnya 29.754.800,00
9 Beban Persediaan Bahan Baku Bangunan 31.144.425,00
10 Beban Persediaan Bahan Obat dan obat-obatan lainnya 3.549.847.288,00
11 Beban Persediaan Bahan Kimia 17.558.000,00
13 Beban Bahan/material Lainnya 25.680.000,00
14 Beban Cetak 200.187.800,00
15 Beban Penggandaan 60.366.000,00
16 Beban Persediaan Makanan Pokok 306.455.00,00
17 Beban Makanan dan Minuman Rapat 35.087.000,00
19 Beban Makanan dan minuman extrafooding pegawai 252.602.000,00
Tt21 Beban Pakaian kerja lapangan 14.520.000,00
Total 5.193.552.924,00

Beban Jasa Rp. 22.696.984.335,00


Beban Jasa selama tahun 2021 sebesar Rp. 22.696.984.335,00 jika dibandingkan dengan
realisasi beban jasa Tahun 2020 sebesar Rp. 18.061.488.464,00 maka terjadi kenaikan
sebesar Rp. 3.462.440.215,00 atau naik 16,1%.
Rincian Beban Jasa adalah sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (Rp)


1 Beban Jasa Kantor 22.209.239.3755,00

33
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

2 Beban Jasa Premi Asuransi Kesehatan 354.094.960,00


3 Beban Sewa Rumah Jabatan/Rumah Dinas 25.000.000,00
4 Beban Jasa Konsultansi Perencanaan 4.000.000,00
5 Beban Jasa Konsultansi Pengawasan 6.000.000,00
6 Beban Kursus/Pelatihan, Sosialisasi, Bimbingan 98.650.000,00
Teknis serta Pendidikan dan Pelatihan
Total 22.696.984.335,00

Beban Pemeliharaan Rp. 475.031.818,00


Beban Pemeliharan selama Tahun 2020 sebesar Rp. 475.031.818,00 jika dibandingkan
dengan realisasi beban pemeliharaan Tahun 2019 sebesar Rp. 2.101.485.351,00 maka
terjadi penurunan sebesar Rp 421.936.293,00 atau 20,1 %.
Rincian Beban Pemeliharaan adalah sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (Rp)


1 Beban Jasa Service 6.902.000,00
2 Beban Penggantian Suku Cadang 51.209.800,00
3 Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 19.552.000,00
4 Beban Surat Tanda Nomor Kendaraan 14.852.179,00
6 Beban Pemeliharan Peralatan dan Mesin 315.793.660,00
7 Beban Pemeliharan Gedung dan Bangunan 51.870.000,00
Total 475.031.818,00

Beban Perjalanan Dinas Rp. 173.283.800,00


Jumlah Beban Perjalanan Dinas selama Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 173.283.800,00 jika
dibandingkan dengan beban perjalanan dinas tahun 2020 sebesar Rp. 260.439.750,00 maka
terjadi penurunan sebesar Rp. 83.930.000,00 atau 33,38 %.

Rincian Beban Perjalanan Dinas adalah sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (Rp)


1 Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 00,00
2 Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 173.283.800,00

34
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

Total 173.283.800,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp. 3.581.251.365,00


Beban Penyusutan dan Amortisasi selama Tahun 2021 adalah sebesar Rp
3.581.251.365,00jika dibandingkan dengan realisasi beban jasa Tahun 2020 sebesar Rp.
3.581.251.365,05 maka terjadi kenaikan sebesar Rp. 1.063.523.449,27 atau 13,3%.

Beban Penyisihan Piutang Rp. 0,00


Beban Penyisihan Piutang selama Tahun 2021 tidak ada

Beban Lain-Lain Rp. 16,864,334.00


Beban Lain-Lain selama Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 16,864,334.00 jika dibandingkan
dengan realisasi beban jasa Tahun 2020 sebesar Rp. 113.351.790,00 maka terjadi
penurunan sebesar Rp. 96.742.059,00 atau 85,55%.

4.4. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

4.4.1 Ekuitas Awal Rp 76.002.126.951,13


Saldo ekuitas awal untuk periode pelaporan yang berakhir 31 Desember 2021 adalah
sebesar Rp. 76.002.126.951,13 adalah merupakan selisih antara aset dan kewajiban awal
pelaporan.

4.4.2 Surplus/Defisit-LO Rp (45.571.780.059,00)


Saldo Surplus/Defisit LO selama periode pelaporan yang berakhir 31 Desember 2021
adalah defisit sebesar Rp. 45.571 780 059,00 yang merupakan pengurangan ekuitas selama
periode pelaporan Tahun 2021.

4.4.3 Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan Rp 58.234.733.345,00


Saldo Ekuitas untuk dikonsolidasikan selama periode Pelaporan yang berakhir 31
Desember 2021 adalah penambahan ekuitas sebesar Rp. 58.234.733.345,00. Ekuitas untuk

35
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

dikonsolidasikan ini digunakan untuk mencatat reciprocal account untuk kepentingan


konsolidasi, yang mencakup antara lain Rekening Koran PPKD.

4.4.4 Perubahan Ekuitas Rp 314.349.805,81


Saldo perubahan Ekuitas lain-lain selama periode pelaporan yang berakhir 31 Desember
2021 adalah Rp 314.349.805,81 akibat adanya pencatatan penambahan aset tetap dari Hibah
Kementerian Kesehatan dan OPD Lain.

4.4.5 Ekuitas Akhir Rp 76.018.991.285,00


Saldo Koreksi Akhir selama periode pelaporan yang berakhir 31 Desember 2021 adalah
sebesar Rp. 76.018.991.285,00. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan Ekuitas
awal yang berjumlah Rp. 76.002.126.951,13. Adapun jumlah kenaikan ekuitas tersebut
adalah sebesar Rp. 16.864.334,00 atau 0,02%.

BAB V
PENUTUP

Pada bab penutup laporan keuangan UPT RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat per 31
Desember 2020 ini dapat kami simpulkan beberapa catatan penting sebagai berikut:
1. Capaian kinerja program dan kegiatan pada tahun 2021 dapat diukur dari realisasi
anggaran tahun 2021 juga perbandingan realisasi anggaran tahun 2020. Jumlah realisasi
anggaran tahun 2021 adalah sebesar Rp 39.269.526.465,00 dari total belanja anggaraan
sebesar Rp 47.276.222.337,00 sedangkan Jumlah realisasi anggaran tahun 2020 adalah
sebesar Rp. 31.515.461.008,00 dari total anggaran sebesar Rp. 34.633.673.579,00.

2. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja pada tahun 2021 sebesar Rp
39.269.526.465,00 dibandingkan dengan anggaran sebesar Rp 47.276.222.337,00
sehingga realisasi masih dibawah anggaran sebesar Rp 8.006.695.872,00 atau 83,06%
jika dibandingkan dengan belanja pada tahun 2020 sebesar Rp 31.515.461.008,00
dengan anggaran sebesar Rp 34.633.673.579,00 realisasi dibawah anggaran sebesar Rp
Rp 3.118.212.571,00 dan penyerapan anggaran sebesar 91,00% dapat disimpulkan

36
LAPORAN KEUANGAN
UPT. RSUD SALAK
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TAHUN 2021

bahwa realisasi belanja pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 7,94%
dibandingkan dengan tahun 2021.

3. Dari gambaran di atas untuk mencapai target kinerja program OPD yang telah
ditetapkan, Dinas Kesehatan dalam hal ini UPT RSUD Salak masih belum maksimal
mencapai kinerja program dan kegiatan. Diharapkan dimasa mendatang agar berupaya
meningkatkan capaian kinerja program dengan tetap memperhatikan efektivitas dan
efisiensi pekerjaannya. Sekaitan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bupati Pakpak
Bharat Nomor 34 tahun 2017 tentang perubahan Peraturan Bupati Pakpak Bharat
Nomor 46 tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah Berupa Aset Tetap.
Dimana penyusutan barang milik daerah yang sebelumnya dihitung dengan metode
tahunan diubah penghitungannya menjadi metode bulanan.

Dengan disusunnya Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2021 pada RSUD Salak
ini diharapkan dapat menjelaskan pos – pos laporan keuangan yang telah kami susun,
sehingga akan dapat memudahkan pihak manajemen atau pemerintah daerah sebagai
pemilik dalam membaca laporan keuangan yang telah kami susun sebagai salah satu
bahan penyusunan rencana kerja maupun pengambilan kebijakan pada masa yang akan
datang.

Salak, Maret 2021


Kepala UPT RSUD Salak
Kabupaten Pakpak Bharat

dr. Manuturi Situmorang


NIP. 19790108 201101 1 005

37

Anda mungkin juga menyukai