PENDAHULUAN
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang. Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Perubahannya;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 108 Tahun 2016 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah;
27. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah;
30. Peraturan Bupati Karawang Nomor 43 Tahun 2019 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang;
31. Peraturan Bupati Karawang Nomor 85 tahun 2020 tanggal 30 Desember 2020
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Karawang Tahun Anggaran 2021;
32. Peraturan Bupati Karawang Nomor 08 tahun 2021 tanggal 12 Maret 2021
tentang Perubahan atas Perbup No.85 Tahun 2020 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang
Tahun Anggaran 2021;
33. Peraturan Bupati Karawang Nomor 24 tahun 2021 tanggal 30 Juni 2021
tentang Perubahan Kedua atas Perbup No.85 Th.2020 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang
Tahun Anggaran 2021;
34. Peraturan Bupati Karawang Nomor 30 tahun 2021 tanggal 09 Agustus 2021
tentang Perubahan Ketiga atas Perbup No.85 Th.2020 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang
Tahun Anggaran 2021;
36. Peraturan Bupati Karawang Nomor 50 Tahun 2021 tanggal 15 Desember 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2021 tentang
Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Karawang Tahun Anggaran 2021.
Jenis Pengeluaran
2017 2018 2019 2020 2021
Type of Expenditure
(1) (2) (3) (4) x (5) xx (6)
(6)
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
52 080,27 54 674,25 57 261,50 55 753,40 57 096,03
Household Consumption Expenditure
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
277,14 301,24 314,23 299,87 305,43
NPISH Consumption Expenditure
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
2 846,23 2 900,58 2 988,54 2 953,34 2 980,63
Government Consumption Expenditure
Pembentukan Modal Tetap Bruto
25 874,16 26 591,11 27 031,63 24 206,70 25 791,03
Gross Fixed Capital Formation
Perubahan Inventori
4 824,81 4 850,77 4 861,01 1 194,37 - 539,97
Changes in Inventories
Net Ekspor Barang dan Jasa/Net Exports of
62 455,84 67 999,89 71 489,95 73 302,91 81 308,35
Goods and Services
Dikurangi: Impor Barang dan Jasa
... ... ... ... ...
Less: Import of Goods and Services
Diskrepansi Statistik 1
... ... ... ... ...
Statistical Discrepancies 1
Produk Domestik Regional Bruto/
Gross Regional Domestic Product 148 358,44 157 317,84 163 946,85 157 710,59 166 941,49
Sumber/Source: BPS, berbagai sensus, survei dan sumber lain/BPS-Statistics Indonesia, various census, survey, and other sources
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2010 menurut
lapangan usaha di Kabupaten Karawang, nilai PDRB Karawang pada tahun 2021
meningkat dibandingkan tahun 2020. PDRB pada tahun 2021 sebesar 166 941,49
dibandingkan tahun 2020 sebesar 157 710,59 .
Tabel 2.1.1.2
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Karawang, 2017–2021
(miliar rupiah)
Lapangan Usaha/Industry 2017 2018 2019 2020x 2021xx
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
C Industri Pengolahan/ 106 137,83 113 120,28 116 773,91 111 073,03 118 943,08
Manufacturing
D Pengadaan Listrik dan Gas/ 1 074,90 1 017,38 1 037,79 964,73 1 031,53
I Transportation
Penyediaan Akomodasiand
danStorage
Makan 1 492,17 1 633,98 1 797,00 1 732,26 1 759,24
Minum/Accommodation and Food Service
Activities
J Informasi dan Komunikasi/ Information 1 781,84 1 971,13 2 244,04 3 158,18 3 359,85
and Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and 1 705,95 1 809,24 1 869,58 1 851,43 1 937,31
Insurance Activities
Produk Domestik Regional Bruto/ 148 358,44 157 317,84 163 946,85 157 710,59 166 941,49
Gross Regional Domestic Product
Sumber/Source: BPS, berbagai sensus, survei dan sumber lain/BPS-Statistics Indonesia, various census,
survey, and other sources
Tabel 2.2.1.1
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karawang 2021
PERDA APBD MURNI KU-APBD DAN PPAS BERTAMBAH /
NO UR AI AN %
TA 2020 TA 2021 (BERKURANG)
I PENDAPATAN DAERAH 4.549.747.799.016 4.471.986.080.473 (77.761.718.543) (1,71)
Tabel 2.2.2.2.2
Anggaran Belanja Daerah Sebelum Dan Sesudah Perubahan T.A 2021
KU PERUBAHAN BERTAMBAH /
NO URAIAN APBD TA. 2021 %
APBD TA. 2021 (BERKURANG)
I Pembiayaan Daerah
2.2.4 Pergeseran
Setelah penganggaran murni terjadi pergeseran anggaran sebanyak tiga
kali yaitu:
1. Peraturan Bupati Karawang Nomor 08 tahun 2021 tanggal 12 Maret 2021
tentang Perubahan atas Perbup No.85 Tahun 2020 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang
Tahun Anggaran 2021;
2. Peraturan Bupati Karawang Nomor 24 tahun 2021 tanggal 30 Juni 2021
tentang Perubahan Kedua atas Perbup No.85 Th.2020 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang
Tahun Anggaran 2021;
2.2.4.1 Pergeseran I
Setelah penetapan APBD murni maka terjadi pergeseran pertama yang
ditetapkan melalui Peraturan Bupati Karawang Nomor 08 tahun 2021
tanggal 12 Maret 2021 tentang Perubahan atas Perbup No.85 Tahun 2020
Tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2021 dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 2.2.4.1
Anggaran Pergeseran I APBD T.A 2021
(dalam Rupiah)
PERGESERAN I
PERBUP 8 Th 2021
URAIAN
12 Maret 2021
PEMBIAYAAN DAERAH
2.2.4.2 Pergeseran II
Setelah penetapan APBD murni dan penetapan pergeseran pertama
maka terjadi pergeseran kedua yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati
Karawang Nomor 24 tahun 2021 tanggal 30 Juni 2021 tentang Perubahan
Kedua atas Perbup No.85 Th.2020 Tentang Penjabaran Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang Tahun Anggaran
2021 dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 2.2.4.2
Anggaran Pergeseran II APBD T.A 2021
(dalam Rupiah)
PERGESERAN II
PERBUP 24 Th 2021
URAIAN
30 Juni 2021
PEMBIAYAAN DAERAH
Tabel 2.2.4.3
Anggaran Pergeseran III APBD T.A 2021
(dalam Rupiah)
PERGESERAN III
PERBUP 30 Th 2021
URAIAN
09 Agustus 2021
PEMBIAYAAN DAERAH
PEMBIAYAAN DAERAH
Tabel 2.2.6
Anggaran pergeseran APBD Setelah Perubahan T.A 2021
(dalam Rupiah)
PERGESERAN SETELAH
PERUBAHAN
15 DESEMBER 2021
Pendapatan Hibah -
15 DESEMBER 2021
PEMBIAYAAN DAERAH
Penjelasan tabel 2.2.6 yaitu pergeseran setelah perubahan adalah sebagai berikut:
1. Secara Keseluruhan, Volume APBD mengalami Pengurangan sebesar
Rp149.447.745.182,00 dengan rincian sebagai berikut :
Bertambah/
Uraian Sebelum Sesudah
(Berkurang)
Tabel 2.3.1
Anggaran dan Realisasi Pendapatan – LRA per SKPD
SKPD ANGGARAN REALISASI %
Dinas Kesehatan 409.189.622.614,00 526.881.888.402,00 128,71
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan 4.167.824.000,00 2.264.962.620,00 54,34
Ruang
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan 141.000.000,00 88.050.000,00 62,45
Permukiman
Badan Penanggulangan Bencana 300.000.000,00 461.822.100,00 153,94
Daerah
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 13.200.000.000,00 10.277.061.540,00 77,86
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan 10.614.000.000,00 12.533.018.580,00 118,08
Dinas Perhubungan 4.643.600.000,00 4.514.379.600,00 97,22
Dinas Penanaman Modal Dan pelayanan 22.033.819.050,00 34.815.882.689,00 158,01
Terpadu Satu Pintu
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 226.000.000,00 213.384.500,00 94,42
Dinas Perikanan 770.000.000,00 913.306.851,00 118,61
Dinas Pertanian 478.960.000,00 465.910.000,00 97,28
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6.132.998.310,00 3.816.763.200,00 62,23
Tabel 2.3.2
Anggaran dan Realisasi Belanja per SKPD
BELANJA
No NAMA SKPD
ANGGARAN REALISASI %
Dinas Pendidikan, Pemuda dan 1.351.125.809.079,00 1.258.994.885.411,00 93,18
1
Olahraga
2 Dinas Kesehatan 1.135.970.629.622,62 908.727.719.117,62 80,00
Dinas Pekerjaan Umum dan 712.476.601.710,00 697.304.956.478,00 97,87
3
Penataan Ruang
Dinas Perumahan Rakyat dan 186.960.565.570,00 178.460.849.866,00 95,45
4
Kawasan Permukiman
Kantor Kesatuan Bangsa dan 7.744.711.837,00 7.230.038.515,00 93,35
5
Politik
Satuan Polisi Pamong Praja dan 26.029.511.919,00 24.267.927.317,00 93,23
6
Linmas
Badan Penanggulangan Bencana 18.911.070.834,00 18.145.945.272,00 95,95
7
Daerah
8 Dinas Sosial 43.408.312.849,00 38.410.651.454,00 88,49
Dinas Tenaga Kerja dan 19.432.415.720,00 18.206.522.836,00 93,69
9
Transmigrasi
Dinas Pemberdayaan 8.586.051.497,00 7.576.009.709,00 88,24
10 Perempuan dan Perlindungan
Anak
11 Dinas Pangan 9.887.406.074,00 9.029.314.852,00 91,32
Dinas Lingkungan Hidup dan 45.372.604.829,00 42.367.118.009,00 93,38
12
Kebersihan
Dinas Kependudukan dan 21.177.686.980,00 18.906.245.845,00 89,27
13
Pencatatan Sipil
Dinas Pemberdayaan 19.480.931.097,00 18.055.137.124,00 92,68
14
Masyarakat dan Desa
Dinas Pengendalian Penduduk 24.201.647.207,00 22.880.374.872,00 94,54
15
dan KB
16 Dinas Perhubungan 22.162.946.480,00 20.994.006.655,00 94,73
Adapun rincian dari poin 27 pada Tabel 2.3.2 diatas merupakan realisasi belanja dari
total 30 SKPD Kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 2.3.3
Anggaran dan Realisasi Belanja per SKPD Khusus Kecamatan
BELANJA
No NAMA SKPD
ANGGARAN REALISASI %
1. Kecamatan Karawang Barat 25.008.594.143,00 23.341.660.887,00 93,33
2. Kecamatan Pangkalan 3.320.550.541,00 3.000.833.903,00 90,37
3 Kecamatan Telukjambe Timur 3.943.444.976,00 3.543.575.088,00 89,86
4. Kecamatan Ciampel 3.849.188.018,00 3.246.889.946,00 84,35
5 Kecamatan Klari 4.412.026.858,00 3.694.210.248,00 83,73
6. Kecamatan Rengasdengklok 4.332.962.619,00 3.919.871.332,00 90,47
7. Kecamatan Kutawaluya 4.139.420.697,00 3.749.738.483,00 90,59
8. Kecamatan Batujaya 3.625.836.857,00 3.284.644.559,00 90,59
9. Kecamatan Tirtajaya 3.955.499.253,00 3.552.547.582,00 89,81
10. Kecamatan Pedes 3.445.134.310,00 2.954.289.654,00 85,75
11. Kecamatan Cibuaya 3.754.866.268,00 3.421.396.564,00 91,12
12. Kecamatan Pakisjaya 3.542.459.147,00 3.026.352.995,00 85,43
13. Kecamatan Cikampek 5.028.998.601,00 3.459.127.770,00 68,78
2. Kecamatan Rawamerta
Penyerapan anggaran belanja Kecamatan Rawamerta sebesar 72,21% dari
anggaran perubahan yang ditetapkan sebesar Rp. 4.205.340.777,00 teralisasi
sebesar Rp3.036.588.116,00 hal tersebut disebabkan oleh:
a. Serapan anggaran Belanja Operasi yang terserap sebesar Rp. 3.036.588.116
dari total anggaran sebesar Rp. 4.205.340.777 atau hanya 72,21% mengingat
banyaknya jabatan ASN yang tidak terisi/kosong (Camat dan 3 orang kasi);
b. Serapan anggatan belanja barang dan jasa yang terserap sebesar Rp.
1.296.293.293 dari total anggaran sebesar Rp. 1.305.039.845 atau 99,33%;
Pengakuan
Pendapatan-LO diakui pada saat:
1. Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau
2. Pendapatan direalisasi yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara tunai (realized).
Pengukuran
Pengukuran
Beban diukur sesuai dengan:
1. Harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban
beban yang timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa. Beban diukur dengan menggunakan mata uang
rupiah.
Pos luar biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan
Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional. Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan beban,
antara lain:
1. Pengeluaran beban tahun berkenaan
2. Pengakuan beban tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya periode
akuntansi/tahun anggaran sebagai penjelasan perbedaan antara
pengakuan belanja.
3. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
Pengakuan
Belanja diakui pada saat :
Pengukuran
Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan
dalam dokumen anggaran. Pengukuran belanja dilaksanakan berdasarkan azas
bruto dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum
dalam dokumen pengeluaran yang sah.
Pengakuan
Transfer merupakan penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil, dan dibagi menjadi:
1. Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer
Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi
Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukan pada saat transfer
masuk ke Rekening Kas Umum Daerah, sedangkan untuk kepentingan
penyajian pendapatan transfer pada dalam Laporan Operasional,
pengakuan masing-masing jenis pendapatan transfer dilakukan pada
Pengungkapan
Pengungkapan atas transfer masuk dan pendapatan transfer dalam Catatan atas
Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan rincian atas anggaran dan realisasi transfer masuk pada
Laporan Realisasi Anggaran dan realisasi pendapatan transfer pada
Laporan Operasional beserta perbandingannya dengan realisasi tahun
anggaran sebelumnya
2. Penjelasan atas penyebab terjadinya selisih antara anggaran transfer
masuk dengan realisasinya. Realisasi transfer masuk dalam Laporan
Realisasi Anggaran dengan realisasi pendapatan transfer pada Laporan
Operasional.
3. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
Pengungkapan atas transfer keluar dan beban transfer dalam Catatan atas
Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan rincian atas anggaran dan realisasi transfer keluar pada
Laporan Realisasi Anggaran, rincian realisasi beban transfer pada
Laporan Operasional beserta perbandingannya dengan tahun anggaran
sebelumnya.
2. Penjelasan atas penyebab terjadinya selisih antara anggaran transfer
keluar dengan realisasinya.
3. Penjelasan atas perbedaan nilai realisasi transfer keluar dalam Laporan
Realisasi Anggaran dengan realisasi beban transfer pada Laporan
Operasional.
4. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
Pengakuan
Pengukuran
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta
asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada
tanggal neraca.
Pengakuan
1. Perolehan Investasi
Suatu transaksi pengeluaran uang dan / atau aset, penerimaan hibah
dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi dapat
diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah kemungkinan akan memperoleh manfaat
ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan
dengan tingkat kepastian cukup.Pemerintah daerah perlu
2. Hasil Investasi
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain
berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai (cash
dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan
modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya,
dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba berupa
dividen tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat sebagai
pendapatan hasil investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah.
Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah nilai
investasi pemerintah.
Pengungkapan
Pengakuan
Pengukuran
a Lancar 0,5 %
b Kurang Lancar 10 %
c Diragukan 50 %
d Macet 100 %
Penyisihan dilakukan setiap bulan tetapi pada akhir tahun baru dibebankan.
Pencatatan transaksi penyisihan Piutang dilakukan pada akhir periode
pelaporan, apabila masih terdapat saldo piutang, maka dihitung nilai
penyisihan piutang tidak tertagih sesuai dengan kualitas piutangnya.
Pengungkapan
Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Informasi mengenai akun
piutang diungkapkan secara cukup dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Informasi dimaksud dapat berupa:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan dan
pengukuran piutang;
2. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
3. Penjelasan atas penyelesaian piutang;
4. Jaminan atau sita jaminan jika ada.
Pengakuan
Persediaan diakui pada saat :
1. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
2. Diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Pengakuan persediaan pada akhir periode akuntansi, dilakukan berdasarkan
hasil inventarisasi fisik.
Pengukuran
1. Metode pencatatan persediaan dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Metode Periodik untuk persediaan yang penggunaannya sulit
diidentifikasi sperti Alat Tulis Kantor (ATK). Dengan metode ini,
pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga
tidak mengupdate jumlah persediaan. Jumlah Persediaan akhir
diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir periode dengan
menggunakan harga perolehan terakhir/harga pokok produksi
terakhir/nilai wajar.
b. Metode Perpetual untuk persediaan yang sifatnya continues dan
membutuhkan kontrol yang besar seperti obat-obatan. Pencatatan
dilakukan setiap ada persediaan yang masuk dan keluar sehingga nilai/
jumlah persediaan selalu terupdate.
2. Persediaan disajikan sebesar:
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan
pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang
serupa mengurangi biaya perolehan.
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait
dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang
dialokasikan secara sistematis.
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian
kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan
transaksi wajar (arm length transaction).
a. Berwujud;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
f. Nilai Rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk
pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset
tetap yang telah ditetapkan.
Batasan Kapitalisasi
Kode Aset Uraian
Per Unit(Rp.)
1.3.2.01.01 Alat Besar Darat 500.000,00
1.3.2.01.02 Alat Besar Apung 500.000,00
1.3.2.01.03 Alat Bantu 500.000,00
1.3.2.02.01 Alat Angkutan Darat Bermotor 500.000,00
1.3.2.02.02 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 500.000,00
1.3.2.02.03 Alat Angkutan Apung Bermotor 500.000,00
1.3.2.02.04 Alat Angkutan Apung Tak Bermotor 500.000,00
1.3.2.02.05 Alat Angkutan Bermotor Udara 500.000,00
1.3.2.03.01 Alat Bengkel Bermesin 500.000,00
1.3.2.03.02 Alat Bengkel Tak Bermesin 500.000,00
1.3.2.03.03 Alat Ukur 500.000,00
1.3.2.04.01 Alat Pengolahan 500.000,00
1.3.2.05.01 Alat Kantor 500.000,00
1.3.2.05.02 Alat Rumah Tangga 500.000,00
1.3.2.05.03 Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 500.000,00
1.3.2.06.01 Alat Studio 500.000,00
1.3.2.06.02 Alat Komunikasi 500.000,00
1.3.2.06.03 Peralatan Pemancar 500.000,00
1.3.2.06.04 Peralatan Komunikasi Navigasi 500.000,00
1.3.2.07.01 Alat Kedokteran 500.000,00
1.3.2.07.02 Alat Kesehatan Umum 500.000,00
1.3.2.08.01 Unit Alat Laboratorium 500.000,00
1.3.2.08.02 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 500.000,00
1.3.2.08.03 Alat Peraga Praktek Sekolah 500.000,00
1.3.2.08.04 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 500.000,00
1.3.2.08.05 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 500.000,00
1.3.2.08.06 Radiation Application And Non 500.000,00
Destructive Testing Laboratory
1.3.2.08.07 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 500.000,00
1.3.2.08.08 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 500.000,00
1.3.2.08.09 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi 500.000,00
Dan Instrumentasi
1.3.2.09.01 Senjata Api 500.000,00
1.3.2.09.02 Persenjataan Non Senjata Api 500.000,00
1.3.2.09.03 Senjata Sinar 500.000,00
1.3.2.09.04 Alat Khusus Kepolisian 500.000,00
1.3.2.10.01 Komputer Unit 500.000,00
1.3.2.10.02 Peralatan Komputer 500.000,00
1.3.2.11.01 Alat Eksplorasi Topografi 500.000,00
1.3.2.11.02 Alat Eksplorasi Geofisika 500.000,00
1.3.2.12.01 Alat Pengeboran Mesin 500.000,00
1.3.2.12.02 Alat Pengeboran Non Mesin 500.000,00
1.3.2.13.01 Sumur 500.000,00
1.3.2.13.02 Produksi 500.000,00
1.3.2.13.03 Pengolahan dan Pemurnian 500.000,00
1.3.2.14.01 Alat Bantu Eksplorasi 500.000,00
Komponen Biaya
2. Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang
serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar
yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran
dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada
keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset
yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset
yang dilepas.
3. Nilai wajar atas aset yang diterima tersebu tdapat memberikan bukti adanya
suatu pengurangan (impairment) nilai atas aset yang dilepas. Dalam kondisi
seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai- bukukan (written down)
dan nilai setelah diturun-nilai-bukukan (written down) tersebut
merupakan nilai aset yang diterima. Contoh dari pertukaran atas aset
yang serupa termasuk pertukaran bangunan, mesin, peralatan khusus, dan
kapal terbang. Apabila terdapat aset lainnya dalam pertukaran, misalnya
kas, maka hal ini mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan
tidak mempunyai nilai yang sama.
4. Apabila perolehan aset tetap memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka
perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional.
Penyusutan
1. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah Metode Garis Lurus
(straight line method).
2. Aset tetap disusutkan sejak tahun perolehan dengan nilai sisa pada akhir
periode sebesar Rp0,00 (nol rupiah).
e. Aset Lainnya
Masa Manfaat
Kode Aset Uraian
(Tahun)
1.3.2. Peralatan dan Mesin
1.3.2.01.01 Alat Besar Darat 20
1.3.2.01.02 Alat-Alat Besar Apung 15
1.3.2.01.03 Alat-Alat Bantu 10
1.3.2.02.01.01 Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan 15
1.3.2.02.01.02 Kendaraan Bermotor Penumpang 15
1.3.2.02.01.03 Kendaraan Bermotor Angkutan Barang 15
1.3.2.02.01.04 Kendaraan Bermotor Beroda Dua 10
1.3.2.02.01.05 Kendaraan Bermotor Beroda Tiga 10
1.3.2.02.01.06 Kendaraan Bermotor Khusus 15
1.3.2.02.01.07 Kendaraan Tempur 10
1.3.2.02.01.08 Alat Angkutan Kereta Rel 10
1.3.2.02.01.09 Alat Angkutan Darat Bermotor Lainnya 5
1.3.2.02.02. Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 5
1.3.2.02.03. Alat Angkutan Apung Bermotor 10
1.3.2.02.04. Alat Angkutan Apung Tak Bermotor 5
1.3.2.02.05. Alat Angkutan Bermotor Udara 20
1.3.2.03.01. Alat Bengkel Bermesin 10
1.3.2.03.02. Alat Bengkel Tak Bermesin 5
1.3.2.03.03. Alat Ukur 10
1.3.2.04.01. Alat Pengolahan 5
10. Penghitungan penyusutan aset tetap dilakukan sejak diperolehnya aset tetap
sampai dengan berakhirnya masa manfaat aset tetap, dalam hal aset tetap
tersebut kondisinya rusak berat maka penyusutan dihentikan meskipun masa
manfaat belum berakhir, dan terhadap aset tersebut direklasifikasi ke aset
lainnya sub rincian obyek aset rusak berat.
11. Penghitungan penyusutan Aset Tetap dilakukan pada Aset Tetap
Intrakomptabel dan Aset Tetap Ekstrakomptabel.
12. Hasil perhitungan Penyusutan Aset Tetap Ekstrakomptabel tidak disajikan
dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
> 5% sd 10% 2
> 10% sd 20% 3
Contoh perhitungan dalam kasus tersebut di atas apabila dimasukkan ke dalam rumus
adalah sebagai berikut :
Rp840.000.000 + Rp800.000.000
= Rp32.800.000
50 Tahun
Pengakuan
Secara umum aset lainnya dapat diakui pada saat:
1. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
2. Diterima atau kepemilikannya dan / atau kepenguasaannya berpindah.
3) Pengakuan Beban
Apabila kehilangan kendaraan tersebut terbukti kesalahan
pegawai bukan Bendahara maka akan sebagai beban non
operasional.
b. Pengendalian;
Kelompok 4 20 Tahun 5%
Pengungkapan
Pengungkapan aset lainnya dalam catatan atas laporan keuangan, sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Rincian aset lainnya;
b. Kebijakan Akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan dan
pengukuran tagihan TGR;
c. Kebijakan amortisasi atas Aset Tidak Berwujud;
d. Kebijakan pelaksanaan kemitraan dengan pihak ketiga (sewa, KSP, BOT
dan BTO);
e. Informasi lainnya yang penting.
Pengukuran
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal atas kewajiban
mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung, seperti surat utang pemerintah. Alokasi ekonomi setelahnya,
seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs
valuta asing dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar diperhitungkan
dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan utang pemerintah adalah biaya
bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan peminjaman dana.
Biaya-biaya dimaksud meliputi:
1. Bunga atas penggunaan dana pinjaman, baik pinjaman jangka pendek
maupun jangka panjang;
2. Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman,
Pendapatan meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah,
yang menambah ekuitas dana, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan
tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pendapatan dikelompokkan dalam 3
(tiga) kelompok meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-
lain Pendapatan yang Sah.
PENDAPATAN ASLI
1.427.192.019.181,00 1.651.850.841.989,00 115,73 1.303.353.416.438,35
DAERAH
PENDAPATAN TRANSFER
PEMERINTAH PUSAT- 2.045.186.601.083,00 2.064.399.869.185,00 100,94 1.990.406.413.616,00
DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak 332.507.763.612,00 377.053.774.892,00 113,40 293.267.130.995,00
PENDAPATAN TRANSFER
592.506.106.043,00 532.922.332.670,00 89,94 414.066.775.740,00
PEMERINTAH PROVINSI
LAIN-LAIN PENDAPATAN
270.017.718.000,00 269.979.583.000,00 99,99 284.627.413.936,00
DAERAH YANG SAH
3,500,000,000,000.00
3,000,000,000,000.00 3,070,278,889,126.00
2,500,000,000,000.00
1,651,850,841,989.00 3,029,850,463,855.00
2,000,000,000,000.00 1,427,192,019,181.00
1,500,000,000,000.00
1,000,000,000,000.00 269,979,583,000.00
270,017,718,000.00
500,000,000,000.00
-
PENDAPATAN ASLI DAERAH PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH
ANGGARAN REALISASI
Adapun komposisi penyumbang Pendapatan Daerah tahun 2021 lebih jelas dapat
dilihat dalam gambar berikut :
GAMBAR 4.2
KOMPOSISI REALISASI PENDAPATAN TA 2021
5.45%
Pendapatan Transfer
Lain-lain Pendapatan
61.19% Daerah Yang Sah
Tabel 4.1.1.1.2.1
Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Jasa Umum
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
No Jenis Retribusi Daerah Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Perubahan 2021
Retribusi Jasa Umum 18.324.283.310,00 20.057.010.200,00 109,46 16.746.971.460,00
Retribusi Pelayanan
1 400.000.000,00 502.109.000,00 125,53 514.784.054,00
Kesehatan
Retribusi Pelayanan
2 9.597.515.000,00 11.285.145.900,00 117,58 8.658.714.100,00
Persampahan/Kebersihan
Retribusi Pelayanan Parkir 700.000.000,00 658.014.000,00 94,00
3 524.687.000,00
di Tepi Jalan Umum
Retribusi Pelayanan Pasar 1.209.483.310,00 1.002.025.000,00 82,85
4 1.077.158.000,00
- Los
Retribusi PKB – Mobil 3.760.000.000,00 3.625.211.000,00 96,42
5 3.602.487.800,00
Penumpang - Minibus
Retribusi Alat
6 Penanggulangan 300.000.000,00 461.822.100,00 153,94 369.137.500,00
Kebakaran
Retribusi Penyediaan
7 dan/atau Penyedotan 16.485.000,00 29.445.000,00 178,62 0,00
Kakus
Retribusi Pelayanan Tera
8 2.340.800.000,00 2.493.238.200,00 106,51 2.000.003.006,00
Ulang
Tabel di atas menunjukkan anggaran pendapatan retribusi jasa umum TA 2021 sebesar
Rp18.324.283.310,00 terealisasi sebesar Rp20.057.010.200,00 atau 109,46%. Apabila
dibandingkan dengan realisasi TA 2020 sebesar Rp16.746.971.460,00 mengalami
kenaikan sebesar Rp3.310.038.740,00
Realisasi pendapatan retribusi pelayanan Pasar-los rendah hanya sekitar 82,85% dari
yang dianggarkan, penyebabnya adalah bahwa memang ada beberapa Pasar yang tidak
mampu mencapai target dan hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya
yaitu bahwa selama Pandemi COVID-19 tingkat daya beli masyarakat di Pasar
Tradisional/ Pasar Rakyat berkurang, karena akibat ketakutan masyarakat akan
Penyebaran Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sehingga tidak memilih
datang belanja ke Pasar Tradisional. Selain dari adanya ketakutan pembeli, pedagang
juga mengalami hal yang sama, sehingga ada batasan berjualan dan memilih untuk
Tabel 4.1.1.1.2.2
Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Jasa Usaha
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
No Jenis Retribusi Daerah Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Perubahan 2021
Retribusi Jasa Usaha 3.829.760.000,00 3.846.083.931,00 100,43 5.144.636.198,00
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah –
1 0,00 0,00 0,00 894.174.418,00
Penyewaan Tanah dan
Bangunan
Retribusi Pemakaian
2 Kekayaan Daerah – 2.231.200.000,00 2.247.835.080,00 100,75 1.827.768.400,00
Laboratorium
Retribusi Tempat 0,00 0,00 0,00
3 91.266.000,00
Pelelangan Ternak
Retribusi Tempat 750.000.000,00 893.556.851,00 119,14
4 802.278.607,00
Pelelangan Ikan
5 Retribusi Terminal 83.600.000,00 52.100.000,00 62,32 50.037.000,00
Retribusi Tempat
6 100.000.000,00 166.932.000,00 166,93 51.087.000,00
Khusus Parkir
Retribusi Rumah Potong 143.960.000,00 131.810.000,00 91,56
7 0,00
Hewan
Retribusi Tempat 166.000.000,00 0,00 0,00
8 1.139.444.373,00
Rekreasi dan Olahraga
Retribusi Pemakaian
9 Kekayaan Daerah – 0,00 0,00 0,00 288.580.400,00
sewa alat berat
Retribusi Penjualan 355.000.000,00 353.850.000,00 99,68
10 0,00
Produksi Usaha Daerah
Pendapatan Asli Daerah bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, berupa Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada perusahaan-perusahaan Milik
Daerah/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Setelah perubahan dianggarkan sebesar
Rp5.536.491.978,00 dengan realisasi mencapai Rp7.946.102.415,00 atau 143,52%.
Realisasi TA 2021 dan 2020 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1.1.1.3
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang Dipisahkan
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Anggaran Setelah
No Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Daerah yang Dipisahkan Perubahan 2021
Tabel 4.1.1.2
Pendapatan Transfer
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
ANGGARAN
AKUN SETELAH REALISASI 2021 % REALISASI 2020
PERUBAHAN 2021
PENDAPATAN
TRANSFER 2.045.186.601.083,00 2.064.399.869.185,00 100,94 1.990.406.413.616,00
PEMERINTAH PUSAT
Bagi Hasil Pajak 332.507.763.612,00 377.053.774.892,00 113,40 293.267.130.995,00
Bagi Hasil Bukan
41.616.934.321,00 50.530.913.601,00 121,42 57.048.679.904,00
Pajak/Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum
1.199.911.350.000,00 1.199.911.350.000,00 100,00 1.211.636.504.021,00
(DAU)
Dana Alokasi Khusus
471.150.553.150,00 436.903.830.692,00 92,73 428.454.098.696,00
(DAK)
PENDAPATAN
TRANSFER
432.586.182.000,00 432.528.262.000,00 99,99 381.812.841.000,00
PEMERINTAH PUSAT
- LAINNYA
Dana Penyesuaian 432.586.182.000,00 432.528.262.000,00 99,99 381.812.841.000,00
PENDAPATAN
TRANSFER
457.830.973.703,00 407.001.272.661,00 88,90 391.809.655.740,00
PEMERINTAH
PROVINSI
Pendapatan Bagi Hasil
457.830.973.703,00 407.001.272.661,00 88,90 391.809.655.740,00
Pajak
Bantuan Keuangan 134.675.132.340,00 125.921.060.009,00 93,50 22.257.120.000,00
Bantuan Keuangan dari
134.675.132.340,00 125.921.060.009,00 93,50 22.257.120.000,00
Pemerintah Provinsi
PENDAPATAN
3.070.278.889.126,00 3.029.850.463.855,00 98,68 2.786.286.030.356,00
TRANSFER
Tabel 4.1.1.2.1
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
Akun Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Perubahan 2021
PENDAPATAN
TRANSFER 2.045.186.601.083,00 2.064.399.869.185,00 100,94 1.990.406.413.616,00
PEMERINTAH PUSAT
Bagi Hasil Pajak 332.507.763.612,00 377.053.774.892,00 113,40 293.267.130.995,00
Bagi Hasil Bukan
41.616.934.321,00 50.530.913.601,00 121,42 57.048.679.904,00
Pajak/Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum (DAU) 1.199.911.350.000,00 1.199.911.350.000,00 100,00 1.211.636.504.021,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) 471.150.553.150,00 436.903.830.692,00 92,73 428.454.098.696,00
Tabel 4.1.1.2.1.2
Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran
Akun Setelah Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Perubahan 2021
Bagi Hasil Bukan
41.616.934.321,00 50.530.913.601,00 121,42 57.048.679.904,00
Pajak/SDA
Bagi Hasil dari
Pungutan Hasil 0,00 0,00 0,00 788.276.289,00
Perikanan
Tabel 4.1.1.2.1.3
Pendapatan Dana Alokasi Umum
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
Akun Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Perubahan 2021
Dana Alokasi
1.199.911.350.000,00 1.199.911.350.000,00 100,00 1.211.636.504.021,00
Umum
Dana Alokasi
1.199.911.350.000,00 1.199.911.350.000,00 100,00 1.211.636.504.021,00
Umum
Realisasi Dana Alokasi Umum tersebut, sesuai PMK Nomor 17/PMK.07/2021 Tentang
Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka
mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan dampaknya.
Tabel 4.1.1.2.1.4
Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Akun Anggaran 2021 Realisasi 2021 % Realisasi 2020
DANA ALOKASI KHUSUS 471.150.553.150,00 436.903.830.692,00 92,73 428.454.098.696,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kelautan dan Perikanan tidak terjadi realisasi
karena terkendala pada proses pengadaan pada kegiatan yang dibiayai oleh DAK tersebut pada
Tabel 4.1.1.2.2
Pendapatan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
Akun Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Perubahan 2021
Dana Penyesuaian
432.586.182.000,00 432.528.262.000,00 99,99 381.812.841.000,00
dan Otonomi Khusus
Dana insentif daerah 83.241.697.000,00 83.241.697.000,00 100,00 38.917.765.000,00
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
Nama SKPD Realisasi 2021 %
Perubahan 2021
Bantuan Keuangan dari
134.675.132.340,00 125.921.060.009,00 93,50
Provinsi
Dinas PUPR 75.770.381.000,00 75.770.381.000,00 100,00
Tabel 4.1.1.3
Pendapatan Dana Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Akun Anggaran 2021 Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Lain-lain
Pendapatan Daerah 270.017.718.000,00 269.979.583.000,00 99,99 284.627.413.936,00
Yang Sah
Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 284.627.413.936,00
Pendapatan lainnya 270.017.718.000,00 269.979.583.000,00 99,99 0,00
Tabel 4.1.1.3.2.2
Rincian Pendapatan Hibah Dana BOS
Periode sampai 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
No Uraian Anggaran 2021 Realisasi 2021
1 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.861.342.000,00 3.861.342.000,00
Banyusari
2 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 6.124.845.000,00 6.124.845.000,00
Batujaya
3 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.883.895.000,00 3.883.895.000,00
Ciampel
4 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.948.857.000,00 3.948.857.000,00
Cibuaya
5 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 8.987.974.000,00 8.987.974.000,00
Cikampek
6 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 4.728.566.000,00 4.728.566.000,00
Cilamaya Kulon
7 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 6.049.594.000,00 6.049.594.000,00
Cilamaya Wetan
8 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.752.430.000,00 3.752.430.000,00
Cilebar
9 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 7.196.152.000,00 7.196.152.000,00
Jatisari
10 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 5.299.072.000,00 5.299.072.000,00
Jayakerta
11 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 16.323.598.000,00 16.323.598.000,00
Karawang Barat
12 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 11.971.389.000,00 11.971.389.000,00
Karawang Timur
13 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 14.626.625.000,00 14.626.625.000,00
Klari
14 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 9.892.344.000,00 9.892.344.000,00
Kotabaru
15 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 4.330.444.000,00 4.330.444.000,00
Kutawaluya
16 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 5.553.687.000,00 5.553.687.000,00
Lemahabang
17 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 4.560.902.000,00 4.560.902.000,00
Majalaya
18 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.226.514.000,00 3.226.514.000,00
Pakisjaya
19 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.452.009.000,00 3.452.009.000,00
Pangkalan
20 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 6.513.767.000,00 6.513.767.000,00
Pedes
21 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 5.955.400.000,00 5.955.400.000,00
Purwasari
22 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 5.553.881.000,00 5.553.881.000,00
Rawamerta
23 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 9.629.457.000,00 9.629.457.000,00
Rengasdengklok
24 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 3.331.000.000,00 3.331.000.000,00
Tegalwaru
25 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 5.695.356.000,00 5.695.356.000,00
Telagasari
26 Pendapatan Hibah Dana BOS SDN Korwil 4.488.329.000,00 4.488.329.000,00
Telukjambe Barat
4.1.2 BELANJA
Pada Tahun 2021, realisasi Belanja Daerah untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat mencapai sebesar
Rp4.670.671.298.817,62 atau terdapat sisa anggaran sebesar Rp440.389.591.049,00 yaitu
91,38% dari anggaran sebesar Rp5.111.060.889.866,62 yang terdiri dari realisasi dengan
menggunakan mekanisme SP2D senilai Rp3.696.223.382.314,00, Pencatatan SP2D Pusat
Dana Desa senilai Rp349.286.565.000,00 dan mekanisme pencatatan berdasarkan
pengesahan belanja senilai Rp625.161.352.503,62 Yang terdiri dari Surat Pengesahan
Belanja (SPB) pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga senilai Rp270.919.486.505,00
dan Surat Pengesahan Belanja (SPB) pada Dinas Kesehatan senilai Rp354.241.865.998,62.
Realisasi Belanja per SKPD dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.1.2
Anggaran dan Realisasi Belanja per SKPD
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Anggaran 2021 Realisasi 2021 Lebih / (Kurang) Realisasi 2020
No SKPD %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Dinas Pendidikan,
1 1.215.503.954.768,00
Pemuda dan Olahraga 1.351.125.809.079,00 1.258.994.885.411,00 92.130.923.668,00 93,18
2 Dinas Kesehatan 617.328.300.733,50
1.135.970.629.622,62 908.727.719.117,62 227.242.910.505,00 80,00
Dinas Pekerjaan
3 Umum dan Penataan 404.155.757.480,00
Ruang 712.476.601.710,00 697.304.956.478,00 15.171.645.232,00 97,87
Dinas Perumahan
4 Rakyat dan Kawasan 135.261.709.449,00
Pemukiman 186.960.565.570,00 178.460.849.866,00 8.499.715.704,00 95,45
Badan Perencanaan
5 11.178.421.121,00
Pembangunan Daerah 16.468.205.826,00 15.186.270.930,00 1.281.934.896,00 92,22
6
Dinas Perhubungan 21.313.382.614,00
22.162.946.480,00 20.994.006.655,00 1.168.939.825,00 94,73
7 Dinas Komunikasi dan
12.963.078.240,00
Informatika 14.740.142.703,00 13.876.906.518,00 863.236.185,00 94,14
8 Dinas Lingkungan
39.685.658.892,00
Hidup dan Kebersihan 45.372.604.829,00 42.367.118.009,00 3.005.486.820,00 93,38
9 Dinas Kependudukan
17.586.178.142,00
dan Pencatatan Sipil 21.177.686.980,00 18.906.245.845,00 2.271.441.135,00 89,27
10
Dinas Sosial 15.741.777.637,00
43.408.312.849,00 38.410.651.454,00 4.997.661.395,00 88,49
11 Badan
Penanggulangan 14.130.758.131,00
Bencana Daerah 18.911.070.834,00 18.145.945.272,00 765.125.562,00 95,95
12 Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan 11.303.990.988,00
Terpadu Satu Pintu 16.767.260.558,00 15.089.998.544,00 1.677.262.014,00 90,00
4.1.2.1.3 Hibah
Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang,
barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok
masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Belanja Hibah
pada Tahun 2021 setelah perubahan dianggarkan sebesar Rp78.015.189.200,00 terealisasi
Rp73.052.535.524,00 atau 93,64% mengalami penurunan sebesar Rp94.209.165.057,00
dibanding realisasi hibah Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp167.261.700.581,00
Tabel 4.1.2.1.3
HIBAH
Periode sampai 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
Akun Anggaran 2021 Realisasi 2021 %
Tabel 4.1.2.1.4
Belanja Bantuan Sosial
Periode sampai 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
Uraian Anggaran 2021 Realisasi 2021 %
Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu 129.357.848.526,40 123.175.690.560,00 95,22
Belanja Bantuan Sosial Uang yang
58.088.900.000,00 55.318.800.000,00 95,23
Direncanakan kepada Individu
Belanja Bantuan Sosial Barang yang
71.268.948.526,40 67.856.890.560,00 95,21
Direncanakan kepada Individu
Belanja Bantuan Sosial Kepada
980.000.000,00 980.000.000,00 100,00
Keluarga
Belanja Bantuan Sosial Barang yang
980.000.000,00 980.000.000,00 100,00
Direncanakan kepada Keluarga
Belanja Bantuan Sosial kepada
3.973.004.800,00 3.906.603.160,00 98,33
Kelompok Masyarakat
Belanja Bantuan Sosial Barang yang
Direncanakan kepada Kelompok 3.973.004.800,00 3.906.603.160,00 98,33
Masyarakat
Belanja Bantuan Sosial kepada Lembaga
Non Pemerintahan (Bidang Pendidikan, 7.344.000.000,00 6.624.000.000,00 90,20
Keagamaan dan Bidang Lainnya)
Belanja Bantuan Sosial Uang yang
Direncanakan kepada Lembaga Non
7.344.000.000,00 6.624.000.000,00 90,20
Pemerintahan (Bidang Pendidikan,
Keagamaan dan Bidang Lainnya)
Total 141.654.853.326,40 134.686.293.720,00 95,08
Tabel di atas menunjukkan anggaran belanja modal Tahun Anggaran 2021 sebesar
Rp1.009.570.146.684,00 terealisasi sebesar Rp955.603.523.632,00 atau 94,65%.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp277.221.396.937,00
berarti mengalami kenaikan sebesar Rp678.382.126.695,00 atau 244,71%.
Berdasarkan hasil Pemeriksaan BPK mengungkapkan bahwa verifikasi atas
dokumen pertanggungjawaban yang belum tertib sehingga terdapat realisasi belanja yang
tidak didukung bukti pertanggungjawaban yang sah sebesar Rp31.834.100,00 pada Dinas
Sosial. Permasalahan tersebut memerlukan upaya perbaikan sistem pengendalian internal
untuk dapat mendeteksi secara dini sehingga tidak terjadi pada tahun-tahun berikutnya.
Tabel 4.1.2.2.4
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Akun Anggaran 2021 Realisasi 2021 % Realisasi 2020
Belanja Modal Jalan 210.924.756.675,00 206.336.399.440,00 97,82 50.691.535.850,00
Belanja Modal Jalan Kabupaten 204.176.019.997,00 199.612.251.440,00 97,76 42.359.287.850,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
0,00 0,00 0,00 8.332.248.000,00
Jaringan - Pengadaan Jalan Desa
Belanja Modal Jalan Lainnya 6.748.736.678,00 6.724.148.000,00 99,64 0,00
Belanja Modal Jembatan 27.965.497.000,00 27.188.085.500,00 97,22 13.102.586.550,00
Belanja Modal Jembatan Pada Jala
11.680.771.000,00 11.534.819.100,00 98,75 12.916.337.150,00
Kabupaten
Belanja Modal Jembatan Lainnya 16.284.726.000,00 15.653.266.400,00 96,12 0,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - Pengadaan Jembatan 0,00 0,00 0,00 186.249.400,00
Desa
Belanja Modal Bangunan Air Irigasi 231.150.673.685,00 228.487.512.600,00 98,85 19.925.308.000,00
Belanja Modal Bangunan
8.160.051.000,00 7.405.167.000,00 90,75 19.925.308.000,00
Pembawa Irigasi
Belanja Modal Bangunan Air
222.990.622.685,00 221.082.345.600,00 99,14 0,00
Irigasi Lainnya
Belanja Modal Bangunan
Pengembangan Sumber Air dan Air 191.160.600,00 191.158.829,00 100,00 0,00
Tanah
Tabel 4.1.3.1
Penerimaan Pembiayaan
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Akun Anggaran 2021 Realisasi 2021 % Realisasi 2020
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 345.572.263.559,62 345.572.263.559,62 100,00 162.880.971.919,77
Penggunaan Sisa Lebih 162.880.971.919,77
345.572.263.559,62 345.572.263.559,62 100,00
Perhitungan Anggaran
Bila dibandingkan Pendapatan Asli Daerah - LO tahun 2020 yang tercatat sebesar
Rp1.321.740.431.977,05 terjadi kenaikan sebesar Rp366.273.947.410,28 atau 28,00%. Lebih
lanjut penjelasan mengenai rincian realisasi Pendapatan Asli Daerah-LO disampaikan berikut
ini..
Tabel 4.3.1.1.1
Realisasi Pendapatan – LO Pajak Daerah
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Pendapatan – LO Pendapatan – LO
No Uraian
Tahun 2021 Tahun 2020
1 Hotel 15.329.644.745,00 12.167.717.706,00
2 Restoran 90.849.188.954,00 77.805.806.333,00
3 Hiburan 3.656.578.186,00 5.651.612.345,00
4 Reklame 7.987.601.085,53 9.209.487.733,14
5 Pajak Penerangan Jalan 237.384.369.814,00 221.392.130.017,00
6 Pajak Parkir 2.110.523.878,00 2.268.785.143,00
7 Pajak Air Tanah 8.159.237.148,00 7.678.025.688,00
8 Pajak Sarang Burung Walet 10.096.570,00 10.033.920,00
9 Pajak Mineral Bukan Logan & Batuan 513.404.640,00 448.225.776,00
10 PBB Pedesaan & Perkotaan 351.472.825.135,00 304.443.353.275,00
Bea Perolehan Hak Atas Tanah &
11 344.387.328.237,00 305.293.034.696,00
Bangunan (BPHTB)
Jumlah 1.061.860.798.392,53 946.368.212.632,14
Penjelasan lebih lanjut mengenai pendapatan pajak Daerah tahun anggaran 2021 diuraikan
sebagai berikut :
a) Pajak Hotel
Pendapatan Pajak Hotel -LO Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp15.329.644.745,00,
bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang jumlahnya tercatat sebesar
Rp12.167.717.706,00, terjadi kenaikan sebesar Rp3.161.927.039,00 atau 25,99 %.
Penjelasan atas Pendapatan Pajak hotel -LO Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
c) Pajak Hiburan
Pendapatan Pajak Hiburan -LO Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp3.656.578.186,00
bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang jumlahnya tercatat sebesar
Rp5.651.612.345 terjadi penurunan sebesar Rp1.995.034.159,00 atau 35,30 %. Penjelasan
atas Pendapatan Pajak Hiburan -LO Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
No Keterangan Pendapatan Pajak - LO
1 2 3
1 Pendapatan Pajak Hiburan – LRA 2021 3.656.578.186,00
2 Piutang Pajak Daerah per 31 Des 2020 107.753.523,00
3 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2020 0,00
4 Koreksi Catat 0,00
5 Piutang Pajak Daerah Per 31 Des 2021 107.753.523,00
6 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2021 0,00
Pendapatan Pajak Hiburan LO (1+2+3+4-5-6) 3.656.578.186,00
d) Pajak Reklame
Pendapatan Pajak Reklame - LO Tahun Anggaran 2021 mencapai
Rp7.987.601.085,53 bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang jumlahnya tercatat
sebesar Rp9.209.487.733,14 terjadi penurunan sebesar Rp1.221.886.647,61 atau 13,27%.
Penjelasan atas Pendapatan Pajak Reklame - LO Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
No Keterangan Pendapatan Pajak - LO
1 2 3
1 Pendapatan Pajak Reklame – LRA 2021 8.767.193.137,00
2 Piutang Pajak Daerah per 31 Des 2020 1.269.677.813,00
f) Pajak Parkir
Pendapatan Pajak Parkir -LO Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp2.110.523.878,00
bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang jumlahnya tercatat sebesar
Rp2.268.785.143,00 terjadi penurunan sebesar Rp158.261.265,00 atau 6,98 %. Penjelasan
atas Pendapatan Pajak Parkir-LO Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
No Keterangan Pendapatan Pajak Parkir
- LO
1 2 3
1 Pendapatan Pajak Parkir – LRA 2020 2.110.523.878,00
2 Piutang Pajak Daerah per 31 Des 2020 0,00
3 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2020 0,00
4 Koreksi Catat 0,00
5 Piutang Pajak Daerah Per 31 Des 2020 0,00
6 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2020 0,00
Pendapatan Pajak Parkir - LO (1+2+3+4-5-6) 2.110.523.878,00
i) BPHTB
Pendapatan BPHTB - LO Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp344.387.328.237,00
bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang jumlahnya tercatat sebesar
Rp305.293.034.696,00 terjadi kenaikan sebesar Rp39.094.293.541,00 atau 12,81%.
Penjelasan atas Pendapatan PBB-P2 -LO Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
No Keterangan Pendapatan Pajak Parkir
- LO
1 2 3
1 Pendapatan BPHTB – LRA 2021 344.387.328.237,00
2 Piutang Pajak Daerah per 31 Des 2021 0,00
3 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2021 0,00
4 Koreksi Catat 0,00
Tabel 4.3.1.1.2
Realisasi Pendapatan – LO Retribusi Daerah
Periode sampai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Pendapatan – LO Pendapatan – LO
No Uraian
Tahun 2021 Tahun 2020
Nilai Retribusi Daerah – LO diperoleh berdasarkan jumlah ketetapan retribusi yang ditetapkan
atau untuk periodesasi tahun anggaran 2021. Untuk memastikan dan menambah keyakinan
penyajian kesesuaian jumlah retribusi LO, dilakukan rekonsiliasi dengan memperhitungkan
komponen penambahan yang berasal dari realisasi retribusi daerah – LRA tahun 2021 ditambah
dengan piutang retribusi tahun berjalan, realisasi pendapatan retribusi diterima dimuka tahun
sebelumnya, dan koreksi tambah lainnya, serta memperhitungkan komponen pengurangan yang
berasal dari pendapatan retribusi diterima dimuka tahun berjalan, piutang retribusi tahun
sebelumnya, dan koreksi kurang lainnya. Rekonsiliasi tersebut adalah sebagai berikut:
Penjelasan lebih lanjut mengenai rincian pendapatan per jenis pelayanan Retribusi Daerah-
LO Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
a. Retribusi Jasa Umum-LO
Pendapatan Retribusi Jasa Umum-LO Tahun Anggaran 2021 mencapai
Rp20.275.478.700,00 bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang jumlahnya
Pendapatan – LO Pendapatan – LO
No Uraian
Tahun 2021 Tahun 2020
Tabel 4.3.1.1.4
Realisasi Pendapatan – LO Lain-lain PAD Yang Sah
Periode sampai dengan 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Pendapatan – LO Pendapatan – LO
No Uraian
Tahun 2021 Tahun 2020
1 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak 377.737.018,00 1.096.292.300,00
Dipisahkan
2 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah 5.146.912.522,87 3.045.000.000,00
3 Hasil Kerjasama Daerah 268.310.500,00 0,00
4 Penerimaan Jasa Giro 7.158.905.841,00 4.238.406.097,00
5 Pendapatan Bunga 9.944.863.012,00 15.439.549.176,00
Bila dibandingkan Pendapatan Lain-lain PAD - LO tahun 2020 yang tercatat sebesar
Rp303.537.098.912,25 maka terjadi kenaikan sebesar Rp242.034.374.218,32 atau 79,74 %.
Penjelasan lebih lanjut Pendapatan Lain-lain PAD-LO Tahun Anggaran 2020, antara lain
sebagai berikut:
a. Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan - LO
Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan-LO merupakan
pendapatan atas hasil penjualan aset milik Pemerintah Kabupaten Karawang yang
dilaksanakan melalui mekanisme lelang dan penjualan hasil pertanian. Pendapatan Hasil
Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan-LO Tahun Anggaran 2021 sebesar
Rp377.737.018,00 jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2020 yang tercatat sebesar
Rp1.096.292.300,00 , maka terjadi penurunan sebesar Rp718.555.282,00 atau 65,54%.
j. Pendapatan BLUD - LO
Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) - LO Tahun Anggaran 2021
adalah sebesar Rp442.199.557.383,70 jika dibandingkan dengan realisasi Pendapatan dari
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) - LO Tahun Anggaran 2020 yang tercatat sebesar
Rp207.648.306.577,25, Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) – LO di
Tahun Anggaran 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp234.551.250.806,45 atau 112,96 %.
Apabila dilakukan rekonsiliasi untuk lebih meyakini kewajaran nilai Pendapatan LO
maka Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)– LO Tahun Anggaran 2021 dapat
diperhitungkan dengan rincian sebagai berikut :
No Uraian Pendapatan BLUD – LO (Rp)
1 2 3
1 Pendapatan BLUD – LRA 2021 460.490.935.591,00
2 Piutang BLUD per 31 Des 2021 14.495.056.615,47
3 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2020 0,00
4 Koreksi lebih Catat 307.269.501,00
5 Reklas antar Pendapatan - LO 0,00
6 Piutang BLUD per 31 des 2020 33.093.704.323,77
7 Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Des 2020 0,00
8 Koreksi kurang Catat Piutang TA 2020 0,00
JUMLAH (1+2+3+4+5-6-7-8) 442.199.557.383,70
Pendapatan – LO Pendapatan – LO
No Uraian
Tahun 2021 Tahun 2020
4.3.2 BEBAN
Jumlah Beban untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021
sebesar Rp3.975.710.113.766,69. Adapun jenis beban dan komposisi rincian beban adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3.2
Realisasi Beban Tahun 2021
Periode 1 Januari 2021 s/d 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Beban LO Beban LO
Uraian
Tahun 2021 Tahun 2020
BEBAN 3.975.710.113.766,69 3.964.141.215.373,89
BEBAN OPERASI 3.694.018.601.144,69 3.707.539.858.320,89
4.5.1 Aset
Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu. Total Aset per 31 Desember 2021 dan
31 Desember 2020 adalah sebesar Rp6.301.830.965.643,43 dan Rp5.524.923.223.443,92
4.5.1.1.2 PIUTANG
Atas piutang pajak tersebut dilakukan penyisihan piutang untuk Tahun pelaporan 2021
sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Piutang yang terdapat dalam Peraturan Bupati Karawang
nomor 42 tahun 2020 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Karawang
lampiran IX, bahwa perhtungan Penyisihan Piutang Pajak adalah sebagai berikut:
Rincian lebih lanjut mengenai piutang pajak disajikan pada lampiran 2.1 s.d 2.2
Piutang Retribusi Sewa tanah eks-Bengkok dan Ruko adalah piutang pada tahun
2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021 yang masih tersisa atas penyewaan tanah milik pemerintah
Kabupaten Karawang kepada para penggarap. Saldo akhir tahun 2020 senilai
Rp86.978.498,00 pada tahun 2021 terdapat koreksi saldo awal sebesar (Rp585.000,00),
sehingga nilai saldo awal Piutang Retribusi Sewa Tanah eks-Bengkok dan Ruko menjadi
Rp86.393.498,00. Selama tahun 2021 ada penambahan sebesar Rp775.808.050,00 dan telah
dibayar pada tahun 2021 senilai Rp793.918.424,00 sehingga nilai piutang retribusi sewa
tanah bengkok dan ruko per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp70.283.124,00. Untuk
tahun 2021 Piutang Retribusi Sewa Tanah eks-Bengkok dan ruko masuk ke Piutang Hasil
Sewa BMD di Piutang Lainnya, sehingga di Piutang Retribusi nilainya Rp0,00
Piutang Lahan parkir adalah tagihan piutang terhadap pengelola parkir yang telah
diikat perjanjian antara Dinas Perhubungan dengan para pengelola parkir. Rincian piutang
parkir pada Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut :
Atas piutang Retribusi ini jumlah akumulasi penyisihan piutang untuk Tahun
pelaporan 2021 yaitu sebesar Rp1.773.866.139,50 dengan rincian sebagai berikut :
1. Piutang Retribusi Pelayanan Persampahan Rp 3.456.842,50
2. Piutang Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah (Sewa
Rp 439.420.000,00
Stadion)
3. Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Sewa
Rp 0,00
Tanah Bengkok dan Ruko)
4. Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Rp 445.008.520,00
(Laboratorium)
5. Piutang Retribusi Lahan parkir Umum Rp 730.592.150,00
6. Piutang Retribusi Lahan parkir Khusus Rp 155.388.627,00
Jumlah Rp 1.773.866.139,50
Akumulasi Penyisihan piutang retribusi Tahun pelaporan 2020 adalah sebesar
Rp1.425.449.406,67 sehingga terdapat kenaikan untuk penyisihan piutang retribusi sebesar
Rp348.416.732,83 yang menjadi beban penyisihan piutang retribusi tahun pelaporan 2021.
Rincian lebih lanjut mengenai piutang Retribusi disajikan pada lampiran 3.1 s.d 3.4
Atas piutang RSUD ini jumlah akumulasi penyisihan piutang untuk Tahun
pelaporan 2021 yaitu sebesar Rp4.091.949.216,68 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.5.1.1.2.3.1.1.2
Penyisihan Piutang BLUD RSUD
Per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
NO URAIAN Tahun 2021 Tahun 2020
Adapun untuk piutang RSUD Tahun pelaporan 2020 dilakukan perhitungan penyisihan
piutang yaitu sebesar Rp3.174.188.746,74 sehingga terdapat kenaikan untuk penyisihan
piutang BLUD sebesar Rp917.760.469,94 yang menjadi Beban Penyisihan Tahun 2021.
Rincian lebih lanjut mengenai piutang BLUD disajikan pada lampiran 4.1
Piutang BLUD Rumah Sakit Khusus Paru per 31 Desember 2021 sebesar
Rp530.764.887,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.5.1.1.2.3.2.1
Piutang BLUD RSKP
Per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
NO URAIAN PIUTANG 2021 PIUTANG 2020
B Piutang Lain-Lain
1 Listrik Bank BJB 873.886,00 3.095.518,00
Atas piutang RSKP ini jumlah akumulasi penyisihan piutang untuk Tahun pelaporan 2021
yaitu sebesar Rp145.114.646,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.5.1.1.2.3.2.2
Penyisihan Piutang BLUD RSKP
Per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
B Piutang Lain-Lain
1 Listrik Bank BJB 0,00 0,00
Adapun untuk piutang RSKP Tahun pelaporan 2020 dilakukan perhitungan penyisihan
piutang yaitu sebesar Rp113,280 sehingga selisih nya sebesar Rp145.001.366,00 menjadi
Beban Penyisihan Piutang Tahun 2021
Rincian lebih lanjut mengenai piutang RSKP BLUD disajikan pada lampiran 4.2
Piutang BLUD Puskesmas Tahun 2021 terdapat piutang untuk tiap Puskesmas di
Kabupaten Karawang sebesar Rp318.540.000,00, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.5.1.1.2.3.1.1.2
Piutang BLUD Puskesmas
Per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
NO PUSKESMAS Tahun 2021 Tahun 2020
Rincian lebih lanjut mengenai piutang DPM LUEP disajikan pada lampiran 4.4
Tabel 4.5.1.1.2.3.7
Rincian Piutang Denda Retribusi
per 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
Uraian Saldo awal Koreksi Saldo Pembayaran Saldo Akhir TA
TA 2021 Awal 2021 TA 2021 2021
Piutang denda IMB 245.232.787,00 0,00 0,00 245.232.787,00
Piutang denda HO 32.811.454,00 0,00 0,00 32.811.454,00
Piutang denda Trayek 245.000,00 0,00 0,00 245.000,00
JUMLAH 278.289.241,00 0,00 0,00 278.289.241,00
Rincian lebih lanjut mengenai piutang Denda Retribusi disajikan pada lampiran 4.6
Selain Piutang tersebut di atas, terdapat piutang bagian lancar tuntutan ganti rugi
dengan Saldo per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 sebesar Rp1.425.758.244,89
dan Rp1.478.935.326,22. Sesuai Buletin Teknis KSAP Nomor 6 yang mengatur tentang
4.5.1.1.1 Persediaan
Saldo Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp.47.238.962.045,21 dan Rp. 187.443.626.625,56 Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.5.1.1.5
Persediaan per Jenis Akun
Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
No Persediaan Tahun 2021 Tahun 2020
2.622.702.448,79
1 Alat Tulis Kantor 2.381.262.911,91
2 Obat 33.644.669.843,65 35.635.387.121,06
3 Cetakan 7.309.124.484 1.599.750.389,00
Persediaan Dokumen/Administrasi
4 1.017.000 5.346.708.072,50
Tender
5 Alat/Bahan Kegiatan Kantor Lainnya 529.000 0,00
6 Peralatan Listrik 94.733.740 150.502.016,10
7 Perlengkapan Dinas 291.851.000 542.799.618,00
8 Peralatan Kebesihan 396.946.725,35 166.772.545,00
9 Obat – obatan lainnya 5.908.959.363,36 0
Barang yang akan diserahkan pada pihak
10 133.070.027.323,71 1.383.547.995,50
ketiga
11 Bahan Bangunan dan Konstruksi 46.887.874 0,00
12 Suku Cadang Alat Laboratorium 4.022.904.661 0,00
Untuk Persediaan berupa Barang Yang Akan Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
adalah Pembangunan PJU pada Dinas PRKP dan Buffer Stock untuk Bencana di BPBD.
Selain persediaan tersebut diatas Dinkes mendapatkan Drop Barang dari Kemenkes Berupa
Vaksin diantara nya Coronavac 2 Dosis sebanyak 111.028 Dosis, Moderna 10 Dosis
sebanyak 90 Dosis,Sinopharm I Vial @ 1 Dosis (Hibah UEA) sebanyak 20 Dosis
Dan terdapat juga persediaan using /Expire (tidak dapat digunakan lagi) senilai
Rp 8.426.401.488,65,00 yang terdiri dari :
Tabel 4.5.1.1.5.1
Persediaan Usang
Per 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
No SKPD Jenis Persediaan Nilai
1 Dinas Perhubungan Cetakan 655.197.400,00
2. Dinas Kesehatan Obat Obatan 56.990.348,00
3. RSUD Obat Obatan 11.387.712,00
Jumlah 723.575.460,00
Dana Bergulir pada Dinas Koperasi mulai digulirkan pertama kali pada Tahun
2003 sampai dengan Tahun 2008. Dari Tahun terakhir digulirkan sampai dengan Tahun
2014 ini Dinas Koperasi dan UKM hanya menunggu setoran Dana Bergulir yang telah
digulirkan pada masyarakat. Terdapat saldo di Bank Bukopin nomor Rekening 1000815-
230 pertanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp13.830.724,35 dan di Bank BRI nomor
rekening 011601000456309 per tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 20.300.000,00.
Dana Bergulir pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berupa penyaluran
dan perkembangan dana bergulir Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Matching
grand berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor: 142/2059/SPM tanggal 25 Juni 2003
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana PPK Phase II Dana APBD
(Matching Grant). Sampai 31 Desember 2021 Net Realizable Value (NRV) perguliran dana
pada UPK Tirtamulya sebesar Rp1.460.767.076,30.
Investasi PEM merupakan titipan pemda yang ditempatkan dalam bentuk rekening
khusus pada rupa rupa pasiva sejak tahun 2007, dimana PT LKM yang dahulu PD PK dan
BPR BKPD Cilamaya bertindak sebagai penyalur dan penerima cicilan kredit sehingga
secara substansi, PEM merupakan investasi non Permanen karena :
1. Dana tersebut merupakan dana untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat bagi
pengembangan industri kecil, usaha kecil dan koperasi yang bisa digulirkan kembali.
2. Dalam pengelolaannya, lembaga keuangan tidak dapat bertindak sewenang-wenang
dalam menetapkan kebijakan atas. dana PEM tersebut harus sesuai dengan Peraturan
Bupati Nomor 8 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karawang.
Sampai 31 Desember 2021 Nilai Realisasi Bersih perguliran dana PEM 2021
sebesar Rp 3.593.003.700,00 yang tersebar di 9 Lembaga cabang PT LKM dan 1 PD.BPR
BKPD Cilamaya.
Rincian lebih lanjut disajikan pada lampiran 8,9,10.a dan 10.b
4.5.1.2.2. Investasi Permanen
Tabel 4.5.1.2
Total Penyertaan Modal
per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
“BUMD dari daerah penghasil migas yang wilayahnya berbatasan langsung dengan
Blok Migas memiliki hak untuk mendapatkan Participating Interest”.
Dimana total saham yang diterima oleh PD Petrogas Persada Karawang dari PT
MUJ ONWJ sebesar 8,24% dari total 10 % Participating interest (PI) pada wilah kerja
Offshore North Weat Java (ONWJ). Porsi saham daerah di PT MUJ-ONWJ, dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 4.5.1.3
Rincian Participating Interest
Lumbung Desa Modern (LDM) adalah model agribisnis Khususnya gabah yang
berorientasi pada pendekatan teknologi dan pasar dengan menggunakan mesin pengering dan
tempat penyimpanan gabah sehingga menjadi nilai tambah pada suatu skala usaha tertentu.
Metode penyimpanan yang tepat sangat diperlukan terutama jika dikaitkan dengan faktor
ekonomis yaitu nilai jual yang renah pada saat panen raya. Sebagai pilot project
pembangunan LDM dilaksanakan pada 21 Kabupaten di seluruh Indonesia dimana salah
satunya di bangun di Kabupaten Karawang pada bulan Agustus 2002 oleh Kementerian
Pertanian.
Rincian lebih lanjut disajikan pada lampiran 11.
Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu. Aset Tetap per 31 Desember 2021 dan
2020 sebesar Rp. 8.566.775.739.498,84 dan Rp. 7.912.346.467.574,86 dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 4.5.1.1
Rincian Aset Tetap
Pemerintah Kabupaten Karawang
(dalam rupiah)
Aset Tetap Saldo 2021 Saldo 2020
Mutasi Aset Tetap selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2021 adalah sebagai
berikut :
Mutasi Tanah selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut :
Saldo per 1 Januari 2021 Rp 1.483.306.737.773,20
Penambahan Belanja Modal Rp 17.027.963.000,00
Penambahan Kapitalisasi Biaya
Pensertifikatan Tanah Rp -
Penambahan Reklasifikasi dari
aset rusak berat ke aset tetap Rp 216.990.000,00
Reklasifikasi dari Belanja Lain
ke Aset Tanah Rp -
Reklasifikasi dari Belanja Tanah
ke Aset Lain Rp -
Aset Tetap Tanah Reklas ke
Aset Lainnya (Aset Kemitraan) Rp -
Koreksi Penambahan Saldo
Awal Rp -
Koreksi Pengurangan Saldo
Awal Rp (67.500.000,00)
Pemindahtanganan Hibah Tanah
ke Pengadilan Agama Kab.
Karawang Rp (47.221.000,00)
Pengurangan Belanja Modal
Reklas Non Aset tetap Rp (4.948.013.000,00)
Pengurangan Aset Tanah karena
Pinjam Pakai Rp (1.683.144.000,00)
Hasil Inventarisasi/Sensus
Tahun 2021 :
- Tanah belum tercatat Rp 9.132.412.150,00
- Tanah tidak ada fisiknya Rp -
Mutasi Masuk/Keluar Aset :
- Penambahan Rp 9.683.164.000,00
- Pengurangan Rp (9.683.164.000,00)
Total Mutasi 2021 Rp 17.027.963.000,00 Rp 19.631.487.150,00
Saldo per 31 Desember 2021 Rp 1.502.938.224.923,20
Penambahan aset tanah dari kapitalisasi aset rusak berat ke aset tetap :
- Reklasifikasi Tanah dari Aset
Lain-lain ke Aset Tetap pada
Dinas Pendidikan
1) SDN Cipondoh I Kec.
Tirtamulya Rp 1.800.000,00
2) SDN Cipondoh II Kec.
Tirtamulya Rp 215.190.000,00
Jumlah koreksi penambahan saldo awal aset tetap tanah Rp 216.990.000,00
Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 1.133.558.562.833,47. Rincian
lebih lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Mutasi Peralatan dan Mesin selama periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021
adalah sebagai berikut:
Saldo per 1 Januari 2021 Rp 986.766.356.827,87
Penambahan Belanja Modal Rp 165.360.008.874,00
Penambahan dari Kapitalisasi
Barang dan Jasa Rp -
Penambahan dari Utang Rp 536.729.829,00
Penambahan Reklas antar
Belanja Modal Rp 1.881.665.800,00
Penambahan dari Hibah
APBN/Provinsi/CSR/Komite Rp 3.132.784.224,00
Penambahan dari reklas Aset
Rusak Berat ke Aset Tetap Rp -
Penambahan Peralatan dan
Mesin Karena Koreksi Saldo
Awal Rp 117.240.000,00
Pengurangan Belanja Modal
Ekstra Kompatable Rp (2.544.277.904,00)
Pengurangan Belanja Modal
Non Aset Tetap Rp (4.121.162.033,00)
Pengurangan Belanja Modal
Peralatan Reklas ke KIB Lain Rp (10.000.000,00)
Pengurangan Belanja Modal
Peralatan Reklas ke Aset Tidak
Berwujud Rp -
Pengurangan Belanja Modal
Untuk Pembayaran Utang Tahun
2020 Rp (79.006.400,00)
Pengurangan Peralatan dan
Mesin karena Pinjam Pakai Rp (8.106.282.500,00)
Penghapusan/Pemindahtanganan Rp (2.133.858.200,00)
Pengurangan Aset Karena
Reklasifikasi ke TGR Rp -
Penambahan Peralatan dan Mesin Reklasifikasi dari Belanja Lain, terdiri dari :
- Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Rp 103.733.000,00
- Dinas Kesehatan Rp 1.571.300.800,00
- Sekretariat Daerah Rp 58.520.000,00
- Kecamatan Karawang Barat Rp 148.112.000,00
Jumlah penambahan peralatan dan mesin reklas dari belanja lain Rp 1.881.665.800,00
Aset Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 1.917.896.273.155,29.
Rincian lebih lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Mutasi Gedung dan Bangunan selama periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021
adalah sebagai berikut :
Saldo per 1 Januari 2021 Rp 1.826.391.535.340,01
Penambahan Belanja Modal Rp 181.629.105.305,00
Penambahan Retensi/Utang
Tahun 2021 Rp 313.367.000,00
Penambahan dari Belanja Barjas
dan BTT Tahun 2021 Rp -
Penambahan dari Reklasifikasi
Belanja Lain Rp 49.949.000,00
Penambahan dari Hibah
Pusat/Provinsi/CSR/Komite Rp 9.588.055.748,00
Penambahan dari Reklasifikasi
Aset Rusak Berat Rp 74.400.000,00
Penambahan dari Kapitalisasi
Aset Tidak Berwujud Rp -
Penambahan dari Kapitalisasi
KDP Rp -
Penambahan koreksi saldo awal Rp 122.995.000,00
Penambahan dari reklasifikasi aset rusak berat ke aset tetap, terdiri dari :
- Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Rp 74.400.000,00
Jumlah reklasifikasi Aset Rusak Berat ke Aset Tetap Rp 74.400.000,00
Koreksi Pengurangan saldo awal karena reklas ke Aset Tetap lain, terdiri dari :
Jumlah Pengurangan saldo awal karena reklas ke Aset Tetap lain Rp -
Saldo Aset Tetap Jaringan Jalan dan irigasi per 31 Desember 2021 sebesar
Rp.3.815.883.777.223,96. Rincian lebih lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Saldo Aset Tetap Aset Lainnya per 31 Desember 2021 sebesar Rp 87.677.836.176,71. Rincian
lebih lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Mutasi Aset Tetap Lainnya selama periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021 adalah
sebagai berikut :
Saldo per 1 Januari 2021 Rp 87.163.851.592,71
Penambahan Belanja Modal Rp 1.959.855.700,00
Penambahan dari Retensi Rp -
Penambahan dari Reklasifikasi
Belanja Modal lain Rp 10.000.000,00
Penambahan dari Kapitalisasi KDP Rp -
Penambahan dari kapitalisasi
belanja barang dan jasa Rp -
Penambahan koreksi saldo awal Rp -
Pengurangan Belanja Modal Reklas
ke KIB Lain Rp (212.202.000,00)
Pengurangan Belanja Modal Ekstra
Kompatable Rp (1.050.119.116,00)
Penambahan dari koreksi saldo awal (reklas dari KIB A ke KIB E), terdiri dari :
Jumlah penambahan dari koreksi saldo awal (reklas dari KIB A ke
KIB E) Rp -
Saldo Aset Tetap Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2021 sebesar
Rp 108.821.065.186,21 lebih lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Mutasi Konstruksi dalam Pengerjaan selama periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember
2021 adalah sebagai berikut :
Saldo per 1 Januari 2021 Rp 68.482.933.059,00
Penambahan Belanja Modal
Gedung Reklas KDP Rp 27.603.683.372,00
Penambahan Belanja Modal JJI
Reklas KDP Rp 9.040.375.704,00
Penambahan KDP bersumber dari
Utang Rp 3.694.073.051,21
Penambahan KDP bersumber dari
Belanja Barjas Rp -
Penambahan KDP dari reklasifikasi belanja modal gedung dan bangunan terdiri dari :
- Dinas Kesehatan
1) Pembangunan Puskesmas
Telukjambe Rp 4.162.272.899,00
2) Pembangunan Gedung IGD dan
Perawatan Kritis Terpadu (Tahap I) Rp 20.065.396.647,00
3) Konsultansi Pengawasan
Pembangunan Gedung IGD dan
Perawatan Rp 775.335.000,00
- Dinas PUPR :
1) Pembangunan Kantor
Kecamatan Batujaya Rp 870.430.935,00
2) Pembangunan Kantor
Kecamatan Cibuaya Rp 1.730.247.891,00
Jumlah penambahan KDP dari reklasifikasi JJI Rp 27.603.683.372,00
Penambahan KDP dari reklasifikasi aset Jalan Jaringan dan Irigasi, terdiri dari :
- Dinas PUPR :
1) Peningkatan Jalan Johar-
Gempol Rp 8.374.234.440,00
2) Pembangunan Drainse Dsn
Cikangkung Barat Desa Rdk Utara Rp 159.110.000,00
3) Pembangunan Drainase
Monumen Pangkal Perjuangan Rp 140.772.482,00
4) Pembangunan Drainase Dsn
Jati Ds Rdk Utara Rp 154.370.782,00
5) Pembangunan Drainse Dsn
Cikangkung Baart Ds Rdk Utara Rp 157.213.000,00
6) Pembangunan Drainase Ds
Sirnabaya Kec.Telukjambe Timur Rp 54.675.000,00
Jumlah penambahan KDP dari reklasifikasi JJI Rp 9.040.375.704,00
Selain hal-hal tersebut di atas, kami ungkapkan bahwa terdapat tanah aset milik Pemerintah Kabupaten
Karawang dan telah tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) A Tanah tetapi digugat oleh pihak
lain, yaitu :
Terdapat juga aset tanah yang tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) A Tanah bersumber dari
wakaf, yaitu sebagai berikut :
1) Tanah SDN Karyabhakti IV Kecamatan Batujaya seluas + 1.920 m2 tahun perolehan 1991
senilai Rp10.368.000,00
2) Tanah SDN Kertarahayu I Kecamatan Cibuaya seluas + 1.490 m2 tahun perolehan 1975 senilai
Rp7.450.000,00
3) Tanah SDN Cikande I Kecamatan Cilebar seluas + 1.380 m2 tahun perolehan 1982 senilai
Rp2.758.000,00.
4) Tanah SDN Mekarpohaci II Kecamatan Cilebar seluas + 2.800 m2 tahun perolehan 1980 senilai
Rp6.000.000,00.
5) Tanah SDN Nagasari III Kecamatan Karawang Barat seluas + 3.600 m2 tahun perolehan 1950
senilai Rp124.416.000,00.
6) Tanah SDN Tanjungpura IV Kecamatan Karawang Barat seluas + 1.850 m2 tahun perolehan
1965 senilai Rp1.300.000,00.
7) Tanah SDN Sarimulya I Kecamatan Kotabaru seluas + 2.100 m2 tahun perolehan 1993 senilai
Rp36.288.000,00.
Terdapat aset gedung dan bangunan yang tercatat dalam KIB C sebanyak 7 unit senilai
Rp344.313.000,00 (tiga ratus empat puluh empat juta tiga ratus tiga belas ribu rupiah) yang digunakan
oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) B dan C yang pengelolaannya oleh Provinsi Jawa Barat, terhadap aset
tersebut sampai saat ini belum ada keputusan untuk tindak lanjut akan dihibahkan atau dipinjam
pakaikan.
Terdapat juga hibah berupa peralatan dan mesin ke Rumah Sakit Khusus Paru yang belum diketahui
pemberi hibahnya dan nilai perolehannya, dengan rincian sebagai berikut :
1) Central Analyzer merk Pockit sebanyak 1 unit
2) Thermal Printer merk HPRT sebanyak 1 unit
3) Barcode Scanner merk Dukepos sebanyak 1 unit
4) ICA UPS 1200PS merk ICA CN 1300 sebanyak 1 unit
5) Oksigen Konsentrator merk Huahang sebanyak 1 unit
6) Oksigen Konsentrator merk Philips sebanyak 2 unit
7) Oksigen Konsentrator merk Philips sebanyak 4 unit
8) Oksigen Konsentrator merk Xnuo sebanyak 2 unit
Tabel 4.5.1.2.2
Rincian Akumulasi Penyusutan Per SKPD
Per 31 Desember 2021
11.547.989.997,35 13.533.573.703,30
Dinas Pariwisata dan
21 Kebudayaan 50.942.955,10 11.598.932.952,45 2.045.924.239,28
Dinas Perpustakaan dan 4.547.409.117,80 5.084.782.046,37
22 Kearsipan 3.351.000,00 4.550.760.117,80 534.021.928,57
5.341.084.830,46 6.257.682.658,55
23 Dinas Perikanan - 5.341.084.830,46 916.597.828,09
9.449.942.958,95 12.342.597.821,39
24 Dinas Pertanian (359.949.544,11) 9.089.993.414,84 3.229.791.073,22
Dinas Perindustrian dan 10.894.442.232,99 11.665.195.368,75
25 Perdagangan (785.957.410,02) 10.108.484.822,97 1.556.710.545,78
106.961.974.874,53 115.431.773.998,96
26 Sekretariat Daerah (3.250.704.956,43) 103.711.269.918,10 11.606.680.390,52
16.756.616.954,83 18.332.991.568,41
27 Sekretariat DPRD (58.913.466,67) 16.697.703.488,16 1.583.674.613,58
4.009.040.091,58 4.548.541.755,62
Kecamatan Karawang
28 Barat 28.047.800,00 4.037.087.891,58 539.501.664,04
817.058.610,95 905.505.808,37
29 Kecamatan Pangkalan - 817.058.610,95 88.447.197,42
730.125.444,85 789.660.463,17
Kecamatan Telukjambe
30 Timur (1.560.238,01) 728.565.206,84 95.230.676,32
686.314.954,36 747.889.307,67
31 Kecamatan Ciampel - 686.314.954,36 61.574.353,31
1.198.547.909,35 1.402.717.638,88
32 Kecamatan Klari 68.557.100,00 1.267.105.009,35 204.169.729,53
Kecamatan 1.369.453.719,99 1.456.978.935,94
33 Rengasdengklok (46.702.500,00) 1.322.751.219,99 134.227.715,95
781.376.949,22 885.224.782,62
34 Kecamatan Kutawaluya - 781.376.949,22 103.847.833,40
1.030.840.442,83 1.066.111.249,02
35 Kecamatan Batujaya (33.317.159,64) 997.523.283,19 107.635.215,83
821.868.208,21 970.603.943,32
36 Kecamatan Tirtajaya 62.962.333,33 884.830.541,54 150.735.735,11
646.759.883,85 729.148.397,17
37 Kecamatan Pedes (62.240.888,82) 584.518.995,03 82.388.513,32
583.047.548,71 569.542.983,91
38 Kecamatan Cibuaya (70.489.445,34) 512.558.103,37 85.810.151,38
655.014.226,50 722.457.221,13
39 Kecamatan Pakisjaya - 655.014.226,50 67.442.994,63
1.095.511.838,79 1.158.415.234,68
40 Kecamatan Cikampek 2.131.166,67 1.097.643.005,46 89.529.895,89
1.215.920.246,52 1.318.167.264,20
41 Kecamatan Jatisari 9.460.000,00 1.225.380.246,52 102.247.017,68
Kecamatan Cilamaya 887.677.277,95 962.636.167,34
42 Wetan (40.031.333,33) 847.645.944,62 114.990.222,72
596.486.024,85 676.122.724,30
43 Kecamatan Tirtamulya - 596.486.024,85 79.636.699,45
778.772.547,42 900.040.247,43
44 Kecamatan Telagasari 1.546.866,67 780.319.414,09 131.485.400,01
823.101.842,28 954.104.710,78
45 Kecamatan Rawamerta (9.498.653,34) 813.603.188,94 141.665.468,50
1.407.052.039,08 1.549.153.821,15
46 Kecamatan Lemahabang - 1.407.052.039,08 142.101.782,07
761.207.299,20 819.712.102,64
47 Kecamatan Tempuran (11.499.500,00) 749.707.799,20 70.004.303,44
892.846.990,65 1.001.352.792,92
48 Kecamatan Majalaya - 892.846.990,65 108.505.802,27
771.893.863,65 857.359.842,27
49 Kecamatan Jayakerta 5.215.833,33 777.109.696,98 85.465.978,62
Kecamatan Cilamaya 624.822.107,43 706.691.657,44
50 Kulon - 624.822.107,43 81.869.550,01
751.905.446,02 835.242.089,36
51 Kecamatan Banyusari 37.191.073,32 789.096.519,34 83.336.643,34
1.075.260.573,50 1.215.806.882,52
52 Kecamatan Kotabaru - 1.075.260.573,50 140.546.309,02
Kecamatan Karawang 3.454.033.413,48 3.654.027.019,95
53 Timur (53.259.965,51) 3.400.773.447,97 331.705.571,98
Kecamatan Telukjambe 869.602.927,62 958.947.301,61
54 Barat (12.897.500,00) 856.705.427,62 102.241.873,99
1.056.552.333,92 1.149.901.060,23
55 Kecamatan Tegalwaru (21.639.957,00) 1.034.912.376,92 105.083.726,31
809.676.073,25 904.344.596,90
56 Kecamatan Purwasari - 809.676.073,25 94.668.523,65
948.908.969,64 1.030.194.423,49
57 Kecamatan Cilebar (37.467.476,74) 911.441.492,90 118.752.930,59
3.142.282.160,86 3.066.539.545,29
58 Inspektorat (438.860.373,48) 2.703.421.787,38 376.264.957,91
Badan Perencanaan 3.301.123.996,29 3.820.144.118,42
59 Pembangunan Daerah (100.555.000,00) 3.200.568.996,29 519.020.122,13
Badan Pengelolaan 358.301.886,08 (256.208.981,75)
Kuangan dan Aset Daerah
60
(SKPKD) (87.045.777,72) 271.256.108,36 18.033.700,00
Badan Pengelolaan 4.386.641.464,68 4.537.751.096,79
61 Kuangan dan Aset Daerah (560.071.387,00) 3.826.570.077,68 743.598.248,31
Badan Pendapatan 7.508.231.741,89 7.190.081.066,81
62 Daerah (1.126.508.690,58) 6.381.723.051,31 808.358.015,50
Badan Kepegawaian dan 4.331.788.091,82 5.538.066.265,98
63 Pengembangan SDM 276.740.456,59 4.608.528.548,41 1.237.615.627,16
JUMLAH 3.450.911.637.340,91 (10.577.378.645,47) 3.440.334.258.695,44 344.391.965.427,90 3.784.726.224.123,34
Rincian lebih lanjut mengenai Penyusutan Aset tetap disajikan pada lampiran 13
Tabel 4.5.1.4.3
Nilai Aset Tidak Berwujud dan Akumulasi Amortisasi Per SKPD
Per 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
AMORTISASI
NILAI
NO URAIAN TOTAL
PEROLEHAN S/D 2020 2021 NILAI BERSIH
AMORTISASI
A Sistem Aplikasi
1 Dinas Pendidikan 39.468.000,00 - 9.867.000,00 - 29.601.000,00
Program Raskin adalah dana talangan untuk memenuhi kebutuhan beras Raskin,
berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Karawang dengan Dolog
Kabupaten Karawang tanggal 21 Juli 2004. Dana talangan yang disediakan Pemerintah
Kabupaten Karawang sebesar Rp750.000.000,00 sampai dengan akhir tahun 2003 telah
diangsur sebesar Rp185.000.000,00
Barang inventaris rusak berat merupakan barang inventaris yang menurut hasil
inventarisasi diklasifikasikan rusak berat dan diusulkan untuk dihapuskan, sedangkan aset
tidak ada terjadi karena usia ekonomis barag milik daerah tersebut sudah habis, lapuk, kena
banjir dan ambruk.
Saldo Inventaris Rusak Berat per 31 Desember 2021 adalah
Rp565.476.943.428,79 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp337.159.688.011,13
sehingga saldo bersih dari Aset Rusak Berat adalah Rp228.317.255.417,66
Rincian lebih lanjut disajikan pada lampiran 18.
Aset ini adalah aset pada Dinas Pertanian dan Kehutanan merupakan aset
reklasifikasi dari Dana Bergulir yang dibelikan Aset Tetap dan digunakan oleh kelompok
tani per 31 Desember 2021 sebesar Rp1.699.118.517,00, namun hingga saat ini sudah tidak
ada lagi perkembangannya .
Rincian lebih lanjut disajikan pada lampiran 19.
Pada saat terjadinya BBKO (Bank Beku Kegiatan Operasi) 13 BPR BKPD,
Pemerintah Kabupaten Karawang mengambil alih pembayaran utang 13 BPR BKPD tersebut
dan melakukan pembayaran dana talangan dengan dua rincian sebagai berikut :
Bank Indonesia Rp 5.169.270.463,00
Bank Mandiri Rp 625.800.000,00
Jumlah Dana Talangan Rp 5.795.070.463,00
Pembayaran Rp (175.456.168,00)
Saldo Per 31 Desember 2021 Rp 5.619.614.295,00
Utang BPR BKPD yang dilikuidasi kepada Bank Mandiri (Eks Exim) telah dibayar
oleh Pemerintah Kabupaten Karawang adalah senilai Rp625.800.000,00. Dana
talangan yang telah dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang atas kewajiban
13 BPR BKPD Likuidasi menjadi hak tagihan pemerintah Kabupaten Karawang
kepada 13 BPR BKPD likuidasi. Dana talangan ini akan ditindaklanjuti setelah
Neraca Akhir Likuidasi selesai dibuat dan disahkan oleh Bank Indonesia.
Adapun perkembangan terakhir dari penyelesaian likuidasi 13 PD BPR BKPD adalah
:
1. Pada tahun 2017 Neraca Akhir Likuidasi (NAL) 3 PD BPR BKPD (DL) milik
Pemkab Karawang yaitu PD BPR BKPD (DL) Klari, Cikampek dan Jatisari telah
disetujui oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK) melalui surat :
3. Pada tahun 2018 Neraca Akhir Likuidasi (NAL) 10 PD BPR BKPD (DL) milik
Pemkab Karawang yaitu PD BPR BKPD (DL) Pangkalan, Tempuran, Batujaya,
Telukjambe, Karawang, LA Wadas, Rawamerta, Telagasari, Rengasdengklok
dan Pedes Jatisari telah disetujui oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK) melalui
surat:
4. Pada tanggal 24 April 2018, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Pengakhiran dan Pembubaran Tim Likuidasi 13 PD BPR BKPD (DL) milik
Pemda Kabupaten Karawang ditetapkan dalam bentuk :
a. Keputusan Bupati Karawang nomor 503.05/Kep.412-Huk/2018 tentang
Pembubaran Tim Likuidasi 13 PD BPR dalam Likuidasi kabupaten
Karawang;
b. Keputusan Bupati Karawang Nomor 503.05/Kep.413-Huk/2018 tentang
Pengakhiran proses likuidasi 13 PD BPR BKPD (DL).
5. Adapun proses penyerahan Aset 13 BKPD BBO masih di bahas dengan BPKAD,
BPKP dan Bagian Hukum.
Aset Tetap Dipinjam pakai adalah merupakan barang inventaris berupa aset tetap
yang dimanfaatkan dalam bentuj pinjam pakai oleh pihak lain dan diatur dengan Berita
Pinjam Pakai.
Saldo Aset Pinjam pakai per 31 Desember 2021 adalah
Rp14.033.879.411,40 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp5.654.515.226,71 sehingga
saldo bersih dari Aset Tetap Pinjam Pakai adalah Rp8.379.364.184,69
Rincian lebih lanjut disajikan pada lampiran 21
Aset Tetap Hilang Belum TGR merupakan barang inventaris berupa aset tetap yang
dinyatakan hilang oleh SKPD tetapi belum ditetapkan statusnya dan dibebankan menjadi
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR).
4.5.2 Kewajiban
Kewajiban per 31 Desember 2021 merupakan Kewajiban Jangka Pendek muncul
karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, Pendapatan Diterima
Dimuka dan kewajiban dengan pihak ketiga yang berhubungan dengan pembelian
barang/jasa dan Belanja Modal.
Tabel 4.5.2.1.1
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka
Per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Tabel 4.5.2.1.2
Rincian Utang Belanja
Per 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
NO NAMA SKPD PEGAWAI BARJAS TOTAL
1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 15.965.964 15.965.964
2 Dinas Kesehatan 43.542.194 43.542.194
Dinas Kesehatan (Puskesmas) 4.000.000 156.535.222 160.535.222
RSUD 5.400.449.121 9.770.420.897 19.427.025.074
RSKP 762.876.931 762.876.931
3 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 28.139.852 28.139.852
4 Dinas Perumahan Rakyat dan kawasan 5.686.134 5.686.134
Pemukiman
5 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2.194.375 2.194.375
6 Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas 9.432.213 9.432.213
7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 11.397.236 11.397.236
8 Dinas Sosial 9.073.868 9.073.868
9 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 51.184.460 51.184.460
10 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan 1.047.500 1.047.500
Perlindungan Anak
11 Dinas Pangan 3.114.064 3.114.064
12 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan 13.128.321 13.128.321
13 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 35.506.917 35.506.917
14 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 16.439.448 16.439.448
15 Dinas Pengendalian penduduk dan KB 12.508.988 12.508.988
16 Dinas Perhubungan 8.588.456 8.588.456
17 Dinas Komunikasi dan Informatika - -
Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
sebesar Rp26.573.126.846,61 dan Rp35.467.575.756,40 merupakan kewajiban lancar yang
tidak termasuk dalam kategori yang di atas, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.5.2.1.3
Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya
Per 31 Desember 2021
(dalam rupiah)
Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya dapat dilihat pada Lampiran 25 , 25.1, 25.2 dan 25.3
4.5.3 Ekuitas
Saldo akhir kas di BUD jika dijumlahkan dengan Kas di Bendahara Penerimaan,
Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Puskesmas , Kas di BLUD dan Kas pada
Bendahara BOS menjadi saldo akhir kas sebesar Rp626.581.853.586,00.
Informasi Tambahan
Menyajikan informasi tambahan yang dipandang perlu diketahui oleh stakeholders
terutama untuk mencegah kesalahan inteprestasi atas laporan keuangan.
BUPATI KARAWANG