PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
1
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
2
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Penyisihan
Piutang dan Penyisihan Piutang dan Penyisihan Dana Bergulir pada Pemerintah
Daerah;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 02 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 09 Tahun 2016 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran
2016;
29. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 12 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah;
30. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 13 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah dan Bagan Akun Standar di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Cianjur;
31. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 32 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Cianjur No. 31 Tahun 2016 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.
3
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET
4
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
KINERJA APBD
5
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
6
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
7
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
B. Belanja Langsung
Alokasi belanja langsung dalam APBD mengutamakan pelaksanaan urusan
pemerintah daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja
langsung dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan, yang manfaat capaian
kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik. Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016 lebih
dialokasikan untuk anggaran sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai
Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah, penganggaran
honorarium bagi PNSD dan Non PNSD memperhatikan atas kepatutan,
kewajaran dan rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan
kegiatan. Berkaitan dengan hal tersebut, pemberian honorarium bagi PNSD
dan Non PNSD dibatasi dan hanya didasarkan pada pertimbangan bahwa
keberadaan PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan benar-benar memiliki
8
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
3. Belanja Modal
a) Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga beli/bangun
aset tetap, tetapi ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap tersebut sampai siap digunakan;
b) Belanja Modal diarahkan sekurang-kurangnya mencapai 30% dari
belanja daerah;
c) Pengadaan kebutuhan barang milik daerah, menggunakan dasar
perencanaan kebutuhan barang milik daerah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan
memperhatikan standar barang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun
2006.
9
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
ANGGARAN REALISASI
URAIAN ( %)
2016 2016
BAB III
10
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH 2.919.346.250,00 2.926.124.679,00 100,23
JUMLAH PENDAPATAN 2.919.346.250,00 2.926.124.679,00 100,23
BELANJA
BELANJA OPERASI 2.870.654.095,00 2.652.316.233,00 92,39%
BELANJA MODAL 404.888.734,00 367.608.970,00 90,79%
JUMLAH BELANJA 3.275.542.829,00 3.019.925.203,00 92,2%
SURPLUS/DEFISIT (356.196.579) (93.800.524) 26,33%
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (356.196.579) (93.800.524) 26,33%
11
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
BAB IV
12
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
KEBIJAKAN AKUNTANSI
(2) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.
a. Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
13
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
(3) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset
atau timbulnya kewajiban
Bebandiukur sesuai dengan:
a. Harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban beban yang
timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah.
b. Menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika
barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya.
Beban disajikan dalam Laporan Operasional (LO). Rincian dari Beban dijelaskan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai dengan klasifikasi ekonomi,
yaitu:
a. Beban Operasi, yang terdiri dari: Beban Pegawai, Beban Barang dan Jasa, Beban
Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan Sosial, Beban Penyusutan dan
Amortisasi, Beban Penyisihan Piutang serta Beban lain-lain;
b. Beban Transfer;
c. Beban Non Operasional;
d. Beban Luar Biasa.
(4) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
a. Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan dalam
dokumen anggaran.
b. Pengukuran belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur
berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen
pengeluaran yang sah.
Belanja disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA)sesuai dengan
klasifikasi ekonomi, yaitu:
a. Belanja Operasi
b. Belanja Modal
c. Belanja Tak Terduga
dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
(5) Aset
14
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
15
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
b. Aset Tetap
16
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
17
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah.
Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena:
penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan,
entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional
perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah
kewajiban kepada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti
rugi, kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasi/realokasi pendapatan ke
entitas lainnya
kewajiban dengan pemberi jasa lainnya.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Dalam Neraca pemerintah daerah, kewajiban disajikan berdasarkan likuiditasnya
dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: Kewajiban Jangka Pendek dan
Kewajiban Jangka Panjang.
a) Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan dibayar (atau jatuh tempo) dalam waktu 12 bulan. Kewajiban
jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued
interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang biasanya muncul sebagai akibat dari pembiayaan
yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menutup defisit anggarannya.
Secara umum, kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban pemerintah
daerah yang waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Kewajiban Jangka Panjang meliputi Utang Dalam Negeri dan Utang Luar
Negeri.
(7) Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban daerah.
18
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
19
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Rp3,500,000,000.00
Rp3,000,000,000.00
Rp2,500,000,000.00
Rp2,000,000,000.00
PAD
Rp1,500,000,000.00 PAD LAIN
Rp1,000,000,000.00
Rp500,000,000.00
Rp-
Tahun 2015 Tahun 2016
20
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
21
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Jumlah 168.350.000,00
22
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
N
URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH/(KURANG) %
O
Honorrarium
1 pengelola 28.750.000,00 28.750.000,00 (0,00) 100,00
kegiatan
Honorarium
2 8.952.000,00 7.100.000,00 (1.825.000) 80,00
pegawai honorer
Honorarium
Pejabat
3 9.750.000,00 9.750.000,00 0,00 100,00
Pengadaan
Barang dan Jasa
Honorarium Tim
4 Pemeriksa 13.500.000,00 13.500.000,00 (0,00) 100,00
Barang dan Jasa
2. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp
2.593.216.233 atau 92,9.% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp2.809.729.095 Pada realisasi Belanja Barang terjadi kurang penyerapan
hal ini dikarenakan adanya belanja program yang tidak dapat dilaksanakan
Besaran realisasi masing-masing komponen Belanja Barang yang Sah dan
Perbandingan Realisasi Pendapatan Belanja Barang dapat dilihat pada Tabel
27 sebagai berikut:
23
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Belanja Pemeliharaan
25 10.000.000,00 9.960.000,00 (40.000,00) 99,6
Jaringan komputer
24
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
penyerapan hal ini dikarenakan adanya belanja program yang tidak dapat
dilaksanakan.
25
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
26
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
kedokteran THT
Belanja Modal Peralatan dan
29 mesin pengadaan alat 3.000.000,00 96.000,00 2.904.000,00 3,20
Farmasi
Belanja Modal Peralatan dan
30 mesin pengadaan alat 5.000.000,00 3.500.000,00 (1.500.000,00) 70,00
kedokteran Bedah
Belanja Modal Peralatan dan
mesin pengadaan alat
31 8.000.000,00 5.500.000,00 (2.500.000,00) 68,75
Kesehatan Kebidanan dan
penyakit Kandungan
Belanja Modal Peralatan dan
mesin Pengadaan alat
32 2.600.000,00 2.600.000,00 0,00 100,00
kedokteran bagian penyakit
dalam
Belanja Modal Peralatan dan
33 mesin Pengadaan alat 3.750.000,00 3.375.000,00 (375.000,00) 90,00
poliklinik set
Belanja Modal Peralatan dan
34 mesin Pengadaan alat 10.000.000,00 4.965.200,00 (5.034.800,00) 49,65
kedokteran Gawat Darurat
Belanja Modal Peralatan dan
35 mesin Pengadaan alat 24.000.000,00 23.000.000,00 (1.000.000,00) 95,83
Kesehatan Keperawatan
Belanja Modal Peralatan dan
36 mesin Pengadaan alat 750.000,00 750.000,00 0,00 100,00
Labolatorium Fisika
Belanja Modal Peralatan dan
37 mesin Pengadaan alat 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00 100,00
Labolatorium Penunjang
Jumlah 404.888.734,00 367.608.970,00 (37.279.764) 90,79
27
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Aset
Kewajiban
Ekuitas
28
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
(dalam rupiah)
1. PUSKESMAS CIPEUYEUM
I. Sisa UP/TU
1 0,00 0,00
2
0,00 0,00
Saldo Kas di Bendahara BLUD merupakan saldo kas yang berada di bawah
tanggung jawab Bendahara BLUD.
Posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp 262.396.055
29
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Rincian Kas di Bendahara BLUD dapat dilihat pada Tabel 52 berikut ini:
262.396.055 356.196.579
- Saldo Kas Tunai 0 12.457.364
Saldo Piutang Pajak adalah piutang yang timbul atas pendapatan pajak daerah
yang belum dilunasi sampai dengan 31 Desember 2016.
Posisi per 31 Desember 2016 sebesar RP 0
Posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0
5.3.2.1.15 Persediaan
Saldo Persediaan adalah merupakan nilai persediaan berdasarkan berita acara
Stock Opname Persediaan, yang secara fisik masih terdapat di gudang atau
tempat penyimpanan per 31 Desember 2016 yang dinilai berdasarkan harga
perolehan terakhir, yang terdapat di Puskesmas Cipeuyeum.
Posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp 208.788.690
Posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp 223.222.262
30
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Konstruksi dalam
6
pengerjaan
Rincian Aset Tetap per OPD dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dapat dilihat
pada lampiran 9.1 9.7
Kenaikan ini dipengaruhi adanya mutasi selama periode1 Januari 2016
sampai dengan 31 Desember 2016 dengan rincian sebagai berikut:
Saldo Awal per 31 Desember 2015 Rp 1.968.467.933
Penambahan Tahun 2016 Rp 18.223.816
Pengurangan Tahun2016 Rp 0 +
Saldo Akhir per 31 Desember 2016 Rp 1.986.691.749.
Uraian mutasi aset tetap di Tahun Anggaran 2016, dapat dilihat pada Tabel 77
berikut ini:
Tabel 77. Mutasi Aset Tetap Tahun Anggaran 2016
(dalam rupiah)
NO. URAIAN JUMLAH
Rincian mutasi Aset tetap per OPD dapat dilihat pada lampiran 9.8 9.9 dan
rincian kapitalisasi biaya umum dan koreksi Aset Tetap ke Aset Lainnya dapat
dilihat pada lampiran 9.10 9.11.
Dari Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp 367.608.970 yang diakui sebagai Aset Tetap sebesar Rp 224.879.870
sisanya sebesar Rp 142.729.100 tidak diakui sebagai Aset Tetap, dikarenakan
ada yang masuk kategori ektracountable, barang habis pakai/pakai habis,
persediaan, koreksi ke Aset Lainnya dan Hibah, dengan rincian sebagaimana
dapat dilihat pada Tabel 78 di bawah ini:
31
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
(dalam rupiah)
1 Ekstracountable 142.729.100
3 Persediaan 0
5 Hibah 0
JUMLAH 142.729.100
Rincian Mutasi Belanja Modal selama periode1 Januari 2016 sampai dengan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Belanja Modal TA 2016 Rp 367.608.970
Belanja Modal yang tidak masuk aset tetap Rp 142.729.100
Belanja Modal Aset Tetap TA 2016 Rp Rp 224.879.870
Untuk saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Dersember 2016 dan per
31 Dersember 2015 masing-masing sebesar Rp (1.306.511.095,00) dan Rp(
1.058.734.950 )
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Penghitungan dan pencatatan Penyusutan
Aset Tetap dilakukan setiap bulan tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu
dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetapsecara
merata setiap bulan selama masa manfaat. Masa manfaat Aset Tetap ditentukan
dengan berpedoman kepada Peraturan Bupati Cianjur Nomor 12 Tahun 2014
tentang Kebijakan Akutansi Berbasis Akrual.
Rincian atas akumulasi penyusutan per tanggal 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 dapat dilihat seperti pada Tabel 79 di bawah ini :
Tabel 79. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutannya Tahun 2016
(dalam rupiah)
No. Jenis Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Gedung dan
3 1.216.583.158 175.827.685 1.040.755.473
Bangunan
No. Jenis Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Konstruksi dalam
6 0,00 0,00 0,00
pengerjaan
32
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Rincian atas Tabel mutasi aset Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2016 dapat
dilihat pada Tabel 83 di bawah ini:
33
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
34
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Saldo Aset Lain-lain adalah merupakan aset tetap yang telah diajukan
permohonan penghapusannya namun belum ada SK Bupati tentang Penghapusan
Aset tersebut. Berdasarkan Buletin Teknis SAP no.09 Tentang Akuntansi Aset
Tetap disebutkan bahwa Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos
aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset tetap ini akan tercatat di
Neraca sampai dilepaskan atau dihentikan secara permanen setelah mendapatkan
persetujuan penghapusan (SK Bupati). Aset tersebut berupa Peralatan dan
Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan jaringan dan aset Tetap lainnya.
Posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp 0,00
Posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.035.715,00
Saldo per 31 Desember 2015
Mutasi Tambah 2016 Rp 0,00
Mutasi Kurang 2016 Rp 0,00
Saldo per 31 Desember 2016 Rp 0,00
Akumulasi Penyusutan 2015
Akumulasi penyusutan 2016 (12.214.286)
Nilai Buku 2015 Rp 2.035.715,00
Nilai Buku 2016 Rp 0,00
35
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
(dalam rupiah)
JUMLAH
NO. URAIAN
2016 2015
36
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
(dalam rupiah)
1 Pendapatan LO 2.874.212.429
2 Beban LO 3.502.571.226
(dalam rupiah)
37
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
JUMLAH
NO. URAIAN
2016 2015
38
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
39
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
1.1 BENTUK HUKUM DAN DOMISILI
Kabupaten Cianjur dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 34) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851)
Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari
ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta).
Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21 70 25 Lintang Selatan dan
1060 42 1070 42 Bujur Timur.
Pemerintah Kabupaten Cianjur merupakan daerah otonom yang berada di wilayah
Propinsi Jawa Barat, secara administratif terbagi ke dalam 32 Kecamatan dan 6
Kelurahan, dengan batas-batas administratif:
1.Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Purwakarta;
2.Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi;
3.Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia;
4.Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Garut.
Secara Geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yaitu
Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan.
1. Wilayah Utara
Meliputi 16 Kecamatan: Cianjur, Cilaku, Warungkondang,Gekbrong, Cibeber,
Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon,
Cugenang , Sukaresmi, Cipanas, Pacet, dan Haurwangi.
2. Wilayah Tengah
Meliputi 9 Kecamatan: Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka Mulya,
Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati, dan Kadupandak.
3. Wilayah Selatan
Meliputi 7 Kecamatan: Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun, Naringgul,
Cikadu, dan Pasirkuda.
40
C A TATA N ATA S L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
PUSKESMAS CIPEUYEUM K A B U P AT E N C I A N J U R
Laporan Keuangan ini merupakan hasil dari proses akuntansi yang dilaksanakan pada
entitas akuntansi.
41