PENDAHULUAN
dimulai pada tahun 2015. Laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP
berbasis akrual dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi pemangku
Entitas akuntansi pada pemerintah daerah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang melaksanakan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang menjadi
tersebut SKPD dalam hal ini Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang (PB)
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilaksanakan selama
untuk membiayai;
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan;
digunakan dalam kegiatan entitas akuntansi serta hasil-hasil yang telah dicapai;
jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;
entitas akuntansi.
Nomor 4400);
5. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Pemerintahan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran
2020.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan
Anggaran 2020.
16. Peraturan Bupati Lebak Nomor 72 Tahun 2018 atas Perubahan Peraturan Bupati
17. Peraturan Bupati Nomor 86 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas
2020.
Anggaran 2020.
19. Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran 2020.
BAB I. Pendahuluan
Kinerja Keuangan
Keuangan
3.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang
3.4.1.Aset Lancar
4.1.2. Belanja
4.2.2. Beban
(LO)
n Perubahan Mendasar
4.4.1. Aset
4.4.1.1.3. Persediaan
4.4.1.2.1. Tanah
4.4.2. Kewajiban
5.3.Pengungkapan Lainnya
Kegiatan Operasional
geografis terletak pada koordinat 105o 25' - 106o 30' Bujur Timur dan 6o 18' - 7o
00' Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Lebak sebesar 304.472 ha atau
3.044,72 km2 yang terdiri dari 28 kecamatan, 340 desa dan 5 kelurahan. Batas
Sukabumi.
dengan luas 25,91 km2 dan terbesar Cibeber dengan luas 383,15 km2.
hal ini ditandai masih tetapnya jumlah kecamatan, Desa dan Kelurahan. Hanya,
dengan tahun sebelumnya yang juga mengalami penurunan sebesar 6,89 persen
(2016 ke 2017). Sedangkan bila dilihat dari komposisi menurut jenis kelamin
sebesar 54,24 persen pegawai laki-laki dan 45,76 persen pegawai perempuan,
hal ini menjadi informasi yang cukup menggembirakan dikarenakan pada tahun
Sementara itu, jika dilihat dari tingkat pendidikan, para ASN di Kabupaten
Lebak pada tahun 2018 ini memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
Terdapat sekitar 83 persen yang memiliki pendidikan Selama kurun waktu empat
tahun terakhir, kondisi wilayah administrasi di di atas SMA (D1 s.d S3),
sedangkan untuk SMA sebesar 15 persen yang pada tahun ini mengalami
peningkatan sebesar 2 persen jika dibandingkan kondisi tahun sebelumnya.
jiwa, yang terdiri dari 663.511 jiwa laki - laki dan 632.299 jiwa perempuan
dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 0,60 persen, menurun dari tahun
sebelumnya yang sebesar 0,68 persen, atau terjadi penurunan sebesar 0.08 poin
merupakan wilayah tujuan utama bagi pendatang dari luar baik untuk menetap
usia kerja di Kabupaten Lebak masih tertarik untuk mencari kerja dan menetap di
luar kota bahkan sampai ke luar negeri. Disamping itu kebijakan UMK di
Kabupaten Lebak masih belum menjadi daya tarik penduduk pribumi untuk
bekerja diwilayah sendiri. Besaran UMK tahun 2019 untuk Kabupaten Lebak
426 jiwa per km2. Secara gender selama kurun waktu empat tahun terakhir
ditunjukkan angka seks rasio yang masih sama dari tahun - tahun sebelumnya
sebesar 105 persen dengan sebaran penduduk usia remaja hingga dewasa masih
kenaikan, namun pertumbuhannya melambat terlihat dari LPP yang menurun dari
terdapat pada usia 15 - 64 tahun sebesar 64,67 persen diikuti penduduk berusia
anak - anak yakni 0 - 14 tahun sebesar 30,74 persen serta usia orangtua yakni
diatas 64 tahun sebesar 4,60 persen hal ini tercermin juga apabila dilihat secara
jenis kelamin. Kecamatan Rangkasbitung yang posisinya sebagai ibukota
kabupaten tentu saja memiliki jumlah penduduk terbesar dan kepadatan penduduk
Curugbitung dan Lebakgedong, dimana angka seks rasio nya berkisar antara 107
s.d 109 penduduk laki - laki untuk setiap 100 perempuan. Sedangkan yang
daerah adalah termasuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kebijakan pendapatan daerah dan kebijakan belanja
Transfer (terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Dana Bagi
didasarkan pada :
program pro growth, pro poor, pro job dan pro environment;
pendapatan;
Kabupaten Lebak;
9. Untuk seluruh siklus anggaran pengelolaan keuangan daerah harus taat azas
administrasi;
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
(tiga puluh tiga) SKPD yang merupakan entitas akuntansi. Menurut ketentuan
berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan demikian pula SKPD, sebagai
tanggungjawabnya.
Kabupaten Lebak dan laporan keuangan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca dan Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK) dan laporan keuangan Pemda terdiri dari
Laporan LRA, LO, LPE, Neraca, Laporan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL),
dimana pendapatan dan belanja diakui bersamaan ketika manfaat ekonomi telah
diterima atau dikeluarkan dari Kas Umum Daerah. Kebijakan akuntansi yang
Tahun 2019 adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Lebak Nomor 72
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun
Kabupaten Lebak.
3.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas
serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan dan mempunyai masa
jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dari tanggal perolehannya. Kas dan
setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan
a. saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening – rekening pada bank
pengeluaran daerah,
daerah
adalah saldo kas yang dikelola oleh bendahara pengeluaran yang harus
termasuk pengembalian belanja dan saldo kas yang belum disetor ke kas
tidak dipisahkan. Kas di BLUD dapat disimpan dalam bentuk tunai atau
bendahara pengeluaran.
Pengakuan
Pengukuran
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal; dan apabila terdapat
Pengungkapan
Saldo kas dan setara kas disajikan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas.
Pengungkapan kas dan setara kas dalam catatan atas laporan keuangan
daerah dan/ atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang
daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat pemerintah telah
dinilai dengan uang yang timbul antara lain karena adanya pemberian
pinjaman, transaksi jual beli, kemitraan dengan pihak lain dan pemberian
Piutang atas kerugian Daerah disebut sebagai piutang Tuntutan Ganti Rugi
Pengakuan
Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat
dan/atau
c. belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
Piutang atas peristiwa tuntutan ganti rugi dapat diakui apabila telah
Daerah.
Tagihan Pinjaman Jangka Panjang pada Entitas Lainnya, dan Bagian Lancar
Pengukuran
Informasi mengenai saldo piutang pajak dapat diperoleh dari dinas pendapatan
dalam Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang belum dilunasi oleh
kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai
a. Disajikan sebagai aset lancar sebesasar nilai yang jatuh tempo dalam
tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan
b. Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di atas
c.
Aset berupa piutang dineraca disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
tertagih.
Pada prinsipnya, semakin lama umur piutang maka semakin besar pula
piutang maka semakin besar pula penyisihan piutang tidak tertagih yang harus
Penyisihan Piutang Pajak tidak tertagih yang didasarkan pada umur piutang
bersangkutan.
Penghapusan
rupiah);
Tata cara penghapusan piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
operasional pemerintah,
produksi,
pijar, battery kering), perangko, materai dan benda pos lainnya, peralatan
bahan/bibit tanaman, bibit ternak, bahan obat - obatan, bahan kimia, dan
Pengakuan
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
berpindah.
inventarisasi fisik.
Pengukuran
Pengungkapan
Persediaan disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Hal-hal yang perlu
b. Jumlah persediaan;
c. Jenis persediaan;
d. Kondisi persediaan.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai
berikut :
a. Tanah;
a. Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (regenerative natural
resources).
dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharui (non-
regenerative natural resources). Hal ini berlaku untuk aset tetap yang
tercakup dalam butir a dan b di atas dan dapat dipisahkan dari aktivitas dan
aset tersebut.
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh
dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap
a. Berwujud;
barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan.
Tujuan utama dari perolehan aset tetap adalah untuk digunakan oleh
untuk dijual. Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau
pengadaan baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan,
3. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap berupa
peralatan dan mesin dan aset tetap lainnya adalah nilai perunitnya sebagai
berikut :
a. Peralatan dan mesin sama dengan atau lebih dari Rp 750.000 (tujuh ratus
4. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap
konstruksi sebesar:
b. Tanah, jalan, irigasi, jaringan dan jembatan tidak ada batasan nilai.
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap
dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional. Metode yang
digunakan untuk menghitung penyusutan aset tetap adalah metode garis lurus
sebagai berikut :
Masa manfaat
i. Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap suatu
ii. Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31 Desember 2021
untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2021. Untuk
perolehan;
iii. Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan digunakan
produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset untuk aktivitas
Aset Tetap dalam Neraca dilakukan sejak diperolehnya Aset Tetap sampai
dengan Aset Tetap tersebut dihapuskan. Selain Aset Tetap berupa Tanah dan
saat Aset Tetap lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.
a. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah
penghapusannya; dan
b. Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
Terhadap suatu aset yang sudah disusutkan seluruh nilainya hingga nilai
bukunya menjadi Rp. 0,00 namun secara teknis aset tersebut masih
dimanfaatkan, maka aset tetap tersebut tetap disajikan dalam neraca dengan
sebagai berikut :
amount);
menunjukkan :
1) penambahan;
2) pelepasan;
1) Nilai penyusutan;
4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode.
diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan
kerugian yang diderita oleh Pemda sebagai akibat langsung ataupun tidak
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Pemda sebagai akibat
tugas kewajibannya.
Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai
dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Contoh aset tidak berwujud adalah
hak paten, hak cipta, hak merek, serta biaya riset dan pengembangan.
5. Aset Lain-lain
Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat
Termasuk dalam aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah daerah karena hilang atau rusak berat atau
dikuasai pihak lain sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi tetapi belum
dihapuskan, atau aset tetap yang dipinjam pakai kepada unit pemerintah
yang lain, atau aset yang telah diserahkan oleh pihak laintetapi belum ada
Pengakuan
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
umum daerah.
4. Bangun, Kelola, Serah (BKS) dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan
BKS tersebut. Aset yang berada dalam BKS ini disajikan terpisah dari
Aset Tetap.
Pengungkapan
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Pengakuan
ekonomi dimasa depan timbul. Utang perhitungan fihak ketiga, diakui pada setiap
mata uang asing maka dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah
menggunakan kurs tengah bank sentral. Utang PFK dicatat sebesar saldo
bersamaan dengan penerimaan kas selama periode berjalan kecuali perlakuan pada
3. Dokumen timbulnya hak sulit, tidak diperoleh atau tidak diterbitkan, misalnya
memadai, hal ini terkait dengan penyesuaian di awal dan akhir tahun. Apabila
mengakui hak bersamaan dengan penerimaan kas, karena ada risiko pemda
Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu
Berjalan.
dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi perbedaan waktu
antara penetapan hak pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah. Atau pada
saat diterimanya kas/aset non kas yang menjadi hak pemerintah daerah tanpa
saat kas diterima baik disertai maupun tidak disertai dokumen penetapan.
hingga akhir tahun belum dilakukan pembayaran oleh pihak ketiga atau belum
diterima oleh pemerintah daerah. Hal ini merupakan tagihan (piutang) bagi
pemerintah daerah dan utang bagi wajib bayar atau pihak yang menerbitkan
keputusan/peraturan.
diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak lain, atau kas telah diterima
terlebih dahulu. Atas PendapatanLO yang telah diakui saat kas diterima
Pengukuran
tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas
Pendapatan dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal transaksi
klasifikasi dalam BAS. Rincian dari Pendapatan dijelaskan dalam Catatan atas
adalah :
anggaran;
dan
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
Pengakuan
Bila dikaitkan dengan pengeluaran kas maka pengakuan beban dapat dilakukan
1. Beban diakui sebelum pengeluaran kas dilakukan apabila dalam hal proses
beban dan pengeluaran kas, dimana pengakuan beban daerah dilakukan lebih
perbedaan waktu antara saat pengakuan beban dan pengeluaran kas daerah
tidak signifikan, maka beban diakui bersamaan dengan saat pengeluaran kas.
3. Beban diakui setelah pengeluaran kas, dilakukan apabila dalam hal proses
pengeluaran kas, maka pengakuan beban dapat dilakukan pada saat barang
dan pengeluaran kas dari Bendahara Pengeluaran untuk mekanisme selain LS,
Pengakuan beban yang bersifat rutin seperti beban listrik, air dan telepon adalah
Pengukuran
1. Harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban beban
yang timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi
Operasional.
belanja.
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah dan
Realisasi Anggaran (LRA). Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal,
Pengakuan
SP2D Nihil.
3. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada
Pengukuran
klasifikasi ekonomi, yaitu: Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga
dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Belanja disajikan dalam
mata uang rupiah. Apabila pengeluaran kas atas belanja dalam mata uang asing,
maka pengeluaran tersebut dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Penjabaran mata uang asing tersebut menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
terserapnya anggaran belanja daerah, referensi silang antar akun belanja modal
dengan penambahan aset tetap, penjelasan kejadian luar biasa dan informasi
saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah yang sangat
likuid yang siap dijabarkan/dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko
perubahan nilai yang signifikan. Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus
dilaporkan dalam neraca. Saldo simpanan dibank yang setiap saat dapat ditarik
sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan
nilai yang signifikan. Setara kas pada pemerintah daerah ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk
memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat
diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko
perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara
kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga)
Kas dan setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang dikuasai,
dikelola dan dibawah tanggung jawab bendahara umum daerah (BUD) dan kas
yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab selain bendahara umum
daerah, misalnya bendahara pengeluaran. Kas dan setara kas yang yang dikuasai
a. Saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada bank yang
pengeluaran.
b. Setara kas, antara lain berupa surat utang negara (SUN)/obligasi dan deposito
Pengakuan
Pengakuan Kas yang dikeluarkan untuk belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah untuk LS dan pengeluaran
Pengakuan Kas yang bersumber dari penerimaan pembiayaan diakui pada saat
b. Khusus untuk pembiayaan yang berasal dari pinjaman luar negeri dengan
lebih dahulu :
atau
pengeluaran pembiayaan diakui pada saat yang mana yang lebih dahulu.
pemerintah.
perimbangan dari pemerintah pusat oleh pemda dan dana bagi hasil dari
bersumber dari transfer diakui pada saat kas telah diterima di Rekening Kas
kewajiban mengembalikan.
Pengeluaran tranfer diakui pada saat Kas telah dikeluarkan dari Rekening Kas
perhitungan fihak ketiga (PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas
yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar
atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan
Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar Rekening Kas Umum
Daerah.
yang sampai dengan akhir tahun belum ditransfer ke kas daerah masuk
ditangguhkan.
Pengukuran
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan
sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing,
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal
neraca.
Saldo kas dan setara kas harus disajikan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas.
Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan
keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan
Pengungkapan kas dan setara kas dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah
dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat
dibagi atas :
a. Pungutan Piutang yang timbul dari peristiwa pungutan, terdiri atas: 1) Piutang
Lainnya.
c. Transfer antar Pemerintahan Piutang yang timbul dari peristiwa transfer antar
d. Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Piutang yang timbul dari peristiwa tuntutan
ganti kerugian daerah, terdiri atas: 1) Piutang yang timbul akibat Tuntutan
Bendahara.
Pengakuan
klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas,
dokumen yang sah yang belum dilunasi oleh wajib pajak/wajib retribusi.
penetapan yang sah menurut ketentuan yang berlaku sebesar hak daerah
yang belum dibayarkan. Jika alokasi tersebut tidak diperoleh maka piutang
pembayarannya, sisa yang belum ditransfer akan menjadi hak tagih atau
6. Piutang Bagi Hasil dari provinsi dihitung berdasarkan hasil realisasi pajak
yang menjadi bagian daerah yang belum dibayar. Piutang transfer antar
berikutnya.
Pengukuran
Pengadilan Pajak untuk Wajib Pajak (WP) yang mengajukan banding; atau
a. Pemberian pinjaman
kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai
maka pada akhir periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda,
b. Penjualan
Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian
c. Kemitraan
d. Pemberian fasilitas/jasa
Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah
a. Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam hal
b. Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai
alokasi definitif transfer yang berlaku. Jika alokasi definitif tersebut tidak
c. Dana Alokasi Khusus, disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi dan
a. Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam tahun
berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan ke depan
bulan berikutnya.
Awal Piutang disajikan berdasarkan nilai nominal tagihan yang belum dilunasi
Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable
value), yaitu selisih antara nilai nominal piutang dengan penyisihan piutang.
No Kualitas Kriteria
dan/atau
dan/atau
pemeriksaan; dan/atau
pemeriksaan; dan/atau
dan/atau
pemeriksaan; dan/atau
pemeriksaan; dan/atau
dan/atau
a. Lancar 0,5 %
b. Kurang Lancar 10 %
c. Diragukan 50 %
d. Macet 100 %
Penyisihan dilakukan setiap bulan tetapi pada akhir tahun baru dibebankan.
apabila masih terdapat saldo piutang, maka dihitung nilai penyisihan piutang
tidak tertagih sesuai dengan kualitas piutangnya. Apabila kualitas piutang masih
sama pada tanggal pelaporan, maka tidak perlu dilakukan jurnal penyesuaian
cukup diungkapkan di dalam CaLK, namun bila kualitas piutang menurun, maka
selisih antara angka yang seharusnya disajikan dalam neraca dengan saldo awal.
sebesar selisih antara angka yang seharusnya disajikan dalam neraca dengan
saldo awal.
Pemberhentian Pengakuan
proses dan keputusan akuntansi yang berlaku agar nilai piutang dapat
penghapusbukuan :
2. Perlu kajian yang mendalam tentang dampak hukum dari penghapus bukuan
berwenang menyatakan hapus tagih perdata dan atau hapus buku (write off).
penghapusbukuan tersebut.
prosedur dan kebijakan yang menghasilkan keputusan hapus tagih yang defensif
undangan yang berlaku. Oleh karena itu, apabila upaya penagihan yang
dilakukan oleh satuan kerja yang berpiutang sendiri gagal maka penagihannya
harus dilimpahkan kepada KPKNL, dan satuan kerja yang bersangkutan tetap
dilimpahkan ke KPKNL.
Apabila mekanisme penagihan melalui KPKNL tidak berhasil, berdasarkan
sebagai berikut :
negara, untuk menolong pihak berutang dari keterpurukan yang lebih dalam.
menjadi lebih baik, memperoleh dukungan moril lebih luas menghadapi tugas
masa depan.
5. Penghapustagihan setelah semua ancangan dan cara lain gagal atau tidak
di negara lain.
intrakomtabel.
Pengungkapan
pengukuran piutang;
kolektibilitasnya;
yang masih dalam proses penyelesaian, baik melalui cara damai maupun
Catatan atas Laporan Keuangan agar lebih informatif. Informasi yang perlu
diungkapkan misalnya jenis piutang, nama debitur, nilai piutang, nomor dan
dicatat sebagai penerimaan kas pada periode yang bersangkutan dengan lawan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
operasional pemerintah;
produksi;
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat;
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
Pengakuan
Pengukuran
Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik, dimana pengukuran
dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
perolehan.
Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara
sistematis.
Persediaan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar. Hal-hal yang perlu
barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan
barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual
3. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
BAB IV
ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola
Daerah.
4.1.2 Belanja
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
kinerja, dengan tujuan memperoleh manfaat yang optimal dari sumberdaya yang
terbatas, dengan program dan kegiatan yang sesuai dengan arah yang telah
ditetapkan.
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi yang
dengan kebijakan yang mendasari dan memiliki sasaran kinerja yang jelas dan
terukur. Program dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan yang menjelaskan
penanggungjawabnya.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program, yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik
manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana maupun kombinasi
dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut sabagai masukan (input)
pencapaian sasaran dan tujuan kegiatan tersebut. Kegiatan dapat dirinci ke dalam
dua atau lebih subkegiatan, jika mempunyai dua tau lebih jenis dan satuan keluaran
program yang memayungi, memiliki sasaran kelauran yang jelasa dan terukur.
belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja
tak terduga.
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan
diserahkan atau dijual kepada masayarakat dan belanja perjalanan. Belanja barang
meliputi belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan
dinas. Belanja barang dan jasa merupakan pengeluaran yang antara lain dilakukan
untuk membiayai keperluan kantor sehari-hari, pengadaan barang yang habis pakai
dan jasa, lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang bersifaf non fisik
dan secara langsung menunjang tugas pokok dan fungsi satuan kerja, pengadaan
inventaris kantor yang nilainya tidak memenuhi syarat nilai kapitalisasi minimum
yang diatur oleh pemerintah daerah dan pengeluaran jasa non fisik seperti
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
pemerintahan.
membiaya perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan.
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari suatu periode akuntansi,
meliputi belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan,
yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat
atau terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 927.858.709,00 dari anggaran sebesar Rp.
Tabel 4.1
TAHUN an
URAIAN REALISASI (KURANG)
ANGGARAN
(%)
2021
OPERASI 6 7 9)
6 288 38)
MODAL 0)
dan Mesin 0 0)
Belanja Aset
Tetap Lainnya
5.967,- atau 94,00% sedangkan untuk Realisasi tahun 2020 keseluruhan Belanja
Belanja Operasi terdiri dari Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa dengan
Tabel 4.2
Realisasi Belanja Operasi Tahun 2021
APBD-P
LEBIH/
TAHUN Pencapai
URAIAN REALISASI
ANGGARAN an (%)
(KURANG)
2021
OPERASI 6 7 9)
6 88 38)
6 7 9)
a. Belanja Pegawai
Jumlah Belanja Pegawai pada Bapenda Kabupaten Lebak Tahun 2021 yang
980.288,00 atau 94,46% sedangkan Realisasi untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp.
Tabel 4.3
TAHUN
URAIAN REALISAS LEBIH/ Pencapai
ANGGARA
I an (%)
N 2021 (KURANG)
Tunjangan 51 49 02)
Tambahan 00 000 0)
Penghasilan PNS
Pemungutan 5 39 6)
Pajak Daerah
Honorarium PNS 0
sedangkan untuk Tahun 2020 realisasi Belanja Barang dan Jasa adalah sebesar
Rp. 3.434.221.637,00 Terdiri dari Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Jasa
ralatan Kantor, Belanja makanan dan Minuman, Belanja Pakaian Dinas dan
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis, Belanja Jasa PNS da
Tabel 4.4
APBD-P
TAHUN
LEBIH/ Penca
ANGGARA
paian
URAIAN N 2021 REALISASI (KURANG)
(%)
Habis 00 77)
00 40 60)
Belanja Iuran Asuransi 61.824.960 50.672.520 (11.152.44 81,96
0)
Rumah/Gedung 0)
pelatihan, sosialisasi 0
Dinas
kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain
60 89 71)
c. Belanja Modal
Keseluruhan dari anggaran Belanja Modal Tahun 2021 sebesar Rp. 458.703.
Realisasi Tahun 2020 adalah sebesar Rp. 464.630.000,- dari anggaran sebes
ar Rp. 597.600.630.000,- atau 77,75 %. Belanja Modal tersebut adalah
Belanja Peralatan dan Mesin serta Belanja Aset Tetap Lainnya, dengan rin
Tabel 4.5
APBD-P
TAHUN
LEBIH/ Pencapaia
ANGGARAN
n (%)
URAIAN 2021 REALISASI (KURANG)
BELANJA MODAL
Belanja Modal 0 0 0 0
Alat Angkutan
Rumah Tangga
Belanja Modal 0 0 0 0
Alat Studio,
Komunikasi dan
Pemancar
Komputer 0)
Belanja Aset 0 0 0 0
Tetap Lainnya
Belanja Aset 0 0 0 0
Lainnya
0)
Belanja Modal tersebut terdiri dari alat kantor dan rumah tangga, alat rumah
tangga lainnya dan peralatan komputer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 4.6
APBD-P
TAHUN
LEBIH/ Pencapaia
ANGGARAN
n (%)
URAIAN 2021 REALISASI (KURANG)
BELANJA MODAL
Belanja Modal 0 0 0
Alat Angkutan
Belanja Modal 213.860.000 211.311.000 (2.549.00 98,81
Rumah Tangga
Belanja Modal 0 0 0 0
Alat Studio,
Komunikasi dan
Pemancar
Komputer 0)
Belanja Aset 0 0 0 0
Tetap Lainnya
Belanja Aset 0 0 0 0
Lainnya
No Uraian Banyaknya
Jumlah (Rp)
236.720.000
400
Warna Metalic Black
4.600
Jumlah
284.150.000
Serta belanja Alat-alat kantor, Peralatan Studio dan Belanja Aset Tetap Lain
No Uraian
19.585.800
Gold
11.000.000
000.000
19.496.400
851.700
859.800
3.249.400
nit 9.916.500
350.100
11.118.000
Portable PA System
75.500.000
78.050.000
13. Printer Datacard SP25+ 1 Unit
9.350.000
000
19.465.000
Warna Hitam
0.000
7.320.000
50.250.000
168.500.000
Jumlah
731.892.700
2.700
4.2.1 Pendapatan - LO
Pendapatan LO yang diakui pada saat direalisasi adalah hak yang telah diterima
jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain
maksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. Dalam hal badan layanan umum,
periode yang sama, koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
tersebut.
kekayaan bersih, beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi
asset, terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Saat timbulnya
kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa
diikuti keluarnya kas dari kas umum negara/daerah. Contohnya tagihan rekening
telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah, yang dimaksud
dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain
yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam
potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan
potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi. Dalam hal badan layanan umum,
untuk pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban
subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi,
beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial,
beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga.
dikelompokkan menjadi:
Barang dan Jasa, beban pemeliharaan, dan beban perjalanan dinas dan Beban
Tabel 4.7
KENAIKA
N/
No URAIAN SALDO 2021 SALDO 2020 %
(PENURUN
AN)
Kendaraan
Bermotor
dan
Minuman
Dinas Kerja
Dinas
PNS
ang yang d
iserahkan
kepada mas
yarakat)
3.0 akumulasi 7 67
amortisasi
aset lainnya
1.9 Penyisihan 35
Piutang
Piutang
a. Beban Pegawai - LO
Jumlah Beban Pegawai - LO yang ada di Bapenda sebesar Rp. 9.633.422.
511,- Beban Pegawai – LO ini sama dengan Realisasi Belanja Pegawai yaitu
Tabel 4.8
N)
b.Beban Persediaan
akuntansi tidak diakui sebagai Aset dikoreksi keluar sebagai Beban Persediaan
tahun 2021. Untuk beban Persediaan yang ada di Bapenda adalah sebesar
Rp. 1.132.756.400,-.
Berikut rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2021 dan Tahun 2020.
Tabel 4.9
2021 2020
(PENURUNA
N)
Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2021 yang ada di Bapenda adalah
Tabel 4.10
KENAIKAN/
SALDO (PENURUNA
No URAIAN SALDO 2020 %
2021 N)
8 Penyusutan 1,77 56
1. Ekuitas awal
2. Surplus/defisit-LO
4. Ekuitas Akhir
Jumlah Ekuitas Akhir Bapenda Kabupaten Lebak per 31 Desember 2021 adalah
Tabel 4.11
6 67
9 44
9)
Kebijakan/Kesalahan Mendasar 5)
k. Ekuitas
Koreksi Kas 0 0
Koreksi Piutang 0 0
muka 5)
tan
l
Koreksi Pendapatan Di Mu 0 0
ka
Koreksi Utang 0 0
an Mesin
Kewajiban Untuk 0 0
Dikonsolidasikan
5 26
Operasional dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas
operasional pada tahun pelaporan. Dari laporan ekuitas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pengurangan ekuitas bersumber dari Saldo R/K PPKD pada akhir periode
sebagai berikut :
posisi saldo-saldo rekening neraca yang disajikan dengan rincian secara detail
laporan keuangan. Dalam penjelasan pos-pos neraca ini diuraikan mengenai posisi
neraca untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, dengan rincian
sebagai berikut.
4.4.1 Aset
Tabel 4.12
Kenaikan/
31 Desember 31 Desember
Uraian
2021 2020
(Penurunan)
2 2 8)
Investasi Jangka 0 0 0
Panjang
0 7 7)
Berdasarkan rincian pada Tabel 4.12 di atas terlihat bahwa terdapat penurunan ni
lai aset yang dimiliki oleh Bapenda Kabupaten Lebak pada Tahun 2021
Aset lancar terdiri dari Kas dan Setara Kas, Piutang Pendapatan, Piut
Aset untuk dikonsolidasikan dan aset selain kas yang diharapkan segera dapat
direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 bulan
sejak tanggal pelaporan. Saldo Aset Lancar per tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp. 8.331.914.864,52,-
Selain penambahan piutang terdapat juga pengurangan piutang sebesar Rp. 35.96
Akun beban Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran biaya tahun 2021 atau
sebelumnya yang belum menjadi beban pada periode Tahun Anggaran 2021 dan
Beban dibayar dimuka untuk Tahun 2021 sebesar Rp. 67.500.000,- diperoleh
dari nilai kontrak dari 3 kantor sebesar Rp. 90.000.000,- dengan jumlah masing-
masing kantor biaya yang dibayarkan per Tahun terdiri dari Kantor UPT I Cikul
menyewa untuk penyediaan 3 buah kantor UPT Pendapatan Wilayah I, II, III
sebagai berikut :
1. Sewa kantor UPT I Wilayah Cikulur kepada Elis Sulastri No. Perjanjian
Rp. 30.000.000,- Jatuh tempo sewa Tanggal 5 Oktober 2020 terdapat sewa
3. Sewa kantor UPT III Wilayah Sajira kepada saudara Samsudin Waluyo
Rp. 30.000.000,- jatuh tempo sewa Tanggal 5 Oktober 2020 terdapat sewa
Aset Tetap per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 2.932.469.956,80 dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 4.13
Rincian Mutasi Aset Tetap Bapenda Kabupaten Lebak Uraian Saldo Awal Mutasi
Mutasi
Bangunan
57 43 ,80
4.4.1.2.1 Tanah
Rp. 5.298.406.769,43,-
Belanja Modal
Peralatan Kantor :
800
Gold
- Komputer PC HP 22-c0051d AIO 1 Unit 11.000.0
00
000.000
6.400
700
59.800
9.400
500
100
118.000
Portable PA System
000
000
000
000
465.000
Warna Hitam
000
320.000
600
Mutasi Kurang
0.000,-
Aset Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2021 sebesar Rp.
781.165.100,-
4.4.1.2.4 Aset Tetap Lainnya
Mutasi Tambah
- Rp. 0,00
Mutasi Kurang
- Rp 0,00
milik Bapenda Kabupaten Lebak dari tahun ke tahun sampai dengan tanggal
penurunan kapasitas manfaat suatu aset tetap selain tanah dan Konstruksi dalam
Rp. 3.586.251.914,63 Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.14
Akumulasi Akumulasi
Beban
No Penyusutan s.d. Penyusutan s.d. Ket
Penyusutan 2021
31-12-2020 31-12-2021
5 3
Tabel 4.15
Mutasi
Tidak 0 0
Berwujud
Lain-Lain
i Aset 3) 7) 50)
Lainnya
Lainnya
4.4.2 Kewajiban
Pos kewajiban per 31 Desember 2021 terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek.
Tabel 4.16
1. Utang 0 0 0 0
Perhitunga
n Pihak
Ketiga
(PFK)
2. Utang 0 0 0 0
Bunga
3. Bagian 0 0 0 0
Lancar
Utang
Jangka
Panjang
n Diterima 83 7 23
Dimuka
Beban 23
6. Utang 0 0 0 0
Jangka
Pendek
Lainnya
pemerintah dan sudah disetor ke Kas Umum Daerah, namun wajib pajak dan/atau
dari satu periode. Penerimaan sewa yang diterima untuk jangka waktu lebih dari
satu periode.
sebagai berikut :
Hutang beban sebesar Rp. 105.118.723,- timbul karena Bapenda Kabupaten Leb
ak menerima hak atas barang/jasa, termasuk barang dalam perjalanan yang telah
menjadi haknya, pemerintah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang belum
- Penyesuaian/Mutasi
Rincian Ekuitas
Penguranga
No Uraian Tahun 2020 Penambahan Tahun 2021
n
1 2 3 4 5 6
7,67 74,26
Kebijakan/Kesal
ahan Mendasar
(179.816.08
- Koreksi Beb
5,85)
an Dibayar D (179.816.085, 0 0
0)
- Koreksi Ek
0 (5.430.000)
stra Kompatab
(43.472.000)
el
2.071.124
- Hibah Bara 0 0
ng Peralatan 2.071.124
dan Mesin
- Selisih
Revaluasi Aset
Tetap
- Koreksi
Ekuitas Lainnya
D Kewajiban 0 0 0 0
Untuk
Dikonsolidasika
adalah Peraturan Bupati Lebak Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lebak
retribusi Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Badan Pendapat
Badan;
3. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang pendapatan Daerah sektor
pajak Daerah;
8.Pelaksanaan kesekretariatan
Operasional
Anggaran 2019.
Anggaran 2019.
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretariat, membawahi :
PENUTUP
Laporan Keuangan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lebak Tahun
informasi yang lengkap dan andal kepada pemangku kepentingan (stakeholder) guna
ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pelaporan serta hasil-hasil yang telah
2. Anggaran Bapenda Kabupaten Lebak tahun anggaran 2021 adalah sebesar Rp.
95,38 %.
4. Belanja Barang dan Jasa dari anggaran Rp. 4.825.935.300,00 dapat direalisas
8 %.
5. Belanja Modal dari anggaran Rp. 1.053.164.000,00 dapat direalisasikan s
6. Untuk jumlah aset tetap Bapenda Kabupaten Lebak tahun 2021, terdapat
penyusutan dari Rp. 3.033.804.922,85 pada Tahun 2018 menjadi Rp. 3.586.
251.914,63 di Tahun 2019, dan jumlah total jumlah aset Bapenda meningkat dari
keuangan ini disusun dengan penyesuaian situasi dan kondisi yang ada.
Sekalipun tidak terlepas dari kendala dan permasalahan dalam proses penyusunan
laporan keuangan ini, kerja keras dan koordinasi dalam mempersiapkan data yang
Bertitik tolak dari semangat kerja tinggi dan kerjasama yang baik selama ini,
akuntabel serta memenuhi tujuan transparansi menuju good governance yang dicita-
citakan.
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai bagian yang tidak
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB
dari :
4. Neraca
anggaran.
Posisi Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan secara layak sudah s