Anda di halaman 1dari 30

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo yang terdiri dari (a)


Laporan Realisasi Anggaran (b) Laporan Operasional (c) Laporan
Perubahan Ekuitas (d) Neraca (e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2018 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab
kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan isinya telah menyajikan
informasi pelaksanaan anggaran, operasional, posisi keuangan,
perubahan ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan secara layak
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Payakumbuh, 01 Agustus 2019


Kepala UPTD Puskesmas Mungo

Drg. Meilita Wise Utami


NIP. 19750513 200502 2003

Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi Rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo per 31
Desember 2018.
Laporan ini menggambarkan posisi Aktiva, Utang dan Ekuitas
per 31 Desember 2018 yang telah disusun oleh UPTD Puskesmas
Mungo dalam rangka mewujudkan Good Governance Penyelenggara
Sistem Manajemen Keuangan yang Transparan.
Laporan Keuangan Daerah yang pokok, terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Operasional
3. Neraca
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan;
yang memberikan manfaat timbal balik, tepat waktu dan memiliki data
yang lengkap.
Dalam penyusunan Laporan ini, UPTD Puskesmas Mungo telah
berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan Laporan Keuangan
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Padang, 10 Juli 2019


Kepala UPTD Puskesmas Mungo

Drg. Meilita Wise Utami


NIP. 19750513 200502 2003

Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2018
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Salah satu upaya konkret untuk mewujudkan transparasi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian
laporan pertanggung jawaban keuangan pemerintah yang memenuhi
prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi
pemerintahan yang telah diterima secara umum. Hal tersebut diatur
dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
Tujuan umum penyusunan laporan keuangan adalah menyajikan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,
hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah daerah
adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukkan/menilai akuntabilitas serta
kinerja keuangan suatu entitas pelaporan atas sumber daya yang
dikelola dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial
maupun politik, dengan :
1) Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya
ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah daerah;
2) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber
daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah daerah;
3) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan
penggunaan sumber daya ekonomi;
4) Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi
terhadap anggaran yang ditetapkan;
5) Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan
mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
6) Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah
daerah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan; dan
7) Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi
kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai
aktivitasnya.
Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna
mengenai :
1) Indikasi sumber daya yang telah diperoleh dan digunakan
sesuai dengan anggaran; dan

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
2) Indikasi sumber daya yang diperoleh dan digunakan sesuai
dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang
ditetapkan dalam APBD.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 5 ayat (2)
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286).
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355).
4. Undang-Undang No.14 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437).
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistim
Informasi Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
10. Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun
2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
pada Pemerintah Daerah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
14. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah.
16. PSAP No. 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan
Layanan Umum.

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
1.2 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan
Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan
Keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan
Keuangan

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN


PENCAPAIAN TARGET KINERJA UPTD
PUSKESMAS MUNGO
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
2.3 Anggaran Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa dan Belanja Modal UPTD Puskesmas
Mungo

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN


SKPD
3.1 Ikhtisar Realisasi Anggaran berdasarkan Pagu
Anggaran dan Dana JKN yang diterima UPTD
3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam
Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI


4.1 Entitas Puskesmas Mungo
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan
Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan
Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan
Dengan Ketentuan yang Ada Dalam SAP pada
UPTD Puskesmas Mungo

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN


5.1 Rincian dari Penjelasan Masing-Masing Pos-
Pos Pelaporan Keuangan UPTD Puskesm UPTD
Puskesmas Mungo as
5.1.1 Penjelasan Pos-Pos Neraca UPTD
Puskesmas Mungo

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
5.1.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi
Anggaran – LRA BLUD UPTD Puskesmas
Mungo
5.1.3 Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional
- LO UPTD Puskesmas Mungo
5.1.4 Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan
Ekuitas - LPE UPTD Puskesmas Mungo

BAB VI INFORMASI NON KEUANGAN

BAB VII PENUTUP

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN


DAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG UPTD PUSKESMAS MUNGO

2.1 Ekonomi Makro


Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang mempunyai jumlah
penduduk cukup banyak. Penduduk yang banyak tersebut akan
menimbulkan banyak permasalahan di tengah masyarakat dan
salah satunya adalah masalah kesehatan. Indikator kualitas
masyarakat besar dipengaruhi oleh derajat kesehatan
masyarakat itu sendiri. Untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, UPTD Puskesmas Mungo yang dipimpin oleh
seorang Kepala melaksanakan tugas untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal sesuai dengan visi UPTD Puskesmas
Mungo “Terwujudnya Puskesmas Mungo dengan Pelayanan yang
berkualitas Menuju Masyarakat Kecamatan Luak yang Sehat dan
Mandiri”.

2.2 Kebijakan Keuangan

2.2.1 Pendapatan.
 Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan diakui pada
saat kas diterima pada Kasda.
 Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran).
 Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar
asing dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan
Realisasi Anggaran.
 Koreksi atas pengembalian pendapatan (yang tidak berulang),
yang terjadi atas pendapatan tahun berjalan, dicatat sebagai
pengurang pendapatan. Sedangkan koreksi atas pengembalian
pendapatan periode sebelumnya, dicatat sebagai belanja tidak
terduga dicatat sebagai pengurang ekuitas dana lancar).
 Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas
penerimaan pendapatan periode berjalan atau sebelumnya,
dicatat sebagai pengurang pendapatan.

2.2.2. BELANJA

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
 Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah (Kasda) yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas
dari Kasda.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran
 Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja, dicatat sebagai pengurang belanja.
Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi belanja dicatat
sebagai pendapatan lain-lain .
 Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto.

2.2.3.ASET
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi/sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini
tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di
dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat
diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

2.3 Anggaran Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta


Belanja Modal Tahun Anggaran 2018 UPTD Puskesmas
Mungo.

Total Anggaran
No Rekening

1. Belanja Pegawai -
2. Belanja Barang dan Jasa 836.532.513,00
3. Belanja Modal 228.425.250,00
1.064.957.763,0
Jumlah
0

BAB III

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar Realisasi Anggaran Pendapatan


Secara umum realisasi pendapatan UPTD Puskesmas Mungo
tahun 2018 sebesar 92,98% dengan rincian keuangan sebagai berikut :

No Rekening Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa / (Lebih) %


( Rp )
6=
1 2 3 4 5= 3-4
4/3
Pendapat
an
1.
Kapitasi 985.215.360,0 916.057.280,0 92,
BPJS 0 0 69.158.080,00 98

3.2 Ikhtisar Realisasi Anggaran Belanja


Secara umum realisasi Belanja UPTD Puskesmas Mungo tahun
2018 sebesar 90,18%, dengan rincian keuangan sebagai berikut:

No Rekening Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %


Sisa
6=
1 2 3 4 5= 3-4
4/3
Belanja
1. - - -
Pegawai -
Belanja
836.532.513,0 754.433.510, 82.099.003, 90,1
2. Barang
0 00 00 9
dan Jasa
Belanja 228.425.250,0 205.967.650, 22.457.600, 90,1
3.
Modal 0 00 00 7
1.064.957.763 960.401.160, 104.556.60 90,1
Jumlah
,00 00 3,00 8

3.3 Hambatan dan Kendala dalam Pencapaian Target


Realisasi Pendapatan dan Belanja UPTD Puskesmas Mungo
hampir Mendekati Anggaran. Selisih antara anggaran Pendapatan
dengan Realisasi Sebesar Rp. 7,02% dan selisih antara Anggaran
Belanja dengan Realisasi Belanja sebesar Rp. 9,82%. (disebabkan
karena tidak semua permintaan Puskesmas bisa disediakan Oleh
BLUD).

Hal ini disebabkan beberapa adanya kebijakan Dinas untuk lebih


meprioritaskan Puskesmas yang lebih membutuhkan ( adanya
puskesmas yang akan Akreditasi).
Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
4.1 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, maka basis akuntansi
yang digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan adalah
basis akuntansi akrual.
 Basis Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2017 adalah basis kas untuk pengakuan
Pendapatan-LRA, Belanja dalam Laporan Realisasi
Anggaran.
Pendapatan LRA meliputi semua penerimaan Kas Daerah
yang menambah Ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang menjadi hak Pemerintah Daerah dan tidak perlu
dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah. Pendapatan LRA
diakui pada saat kas diterima di Kas Daerah. Akuntansi
Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto.
 Belanja meliputi semua pengeluaran melalui Kas Daerah
yang mengurangi Ekuitas dalam Periode Tahun Anggaran,
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
Pemerintah Daerah. Belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran kas dari Kas Daerah. Khusus pengeluaran
melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
pada saat pertanggungjaawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh pihak yang memiliki fungsi perbendaharaan.
 Penyajian Aset, Kewajiban dan Ekuitas pada Neraca
berdasarkan basis akrual. Aset merupakan sumber daya
ekonomi yang dikuasai dan/ atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dimana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya.
Kewajiban adalah hutang yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi pemerintah. Sedangkan ekuitas
adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan
selisih antara Aktiva dan Hutang.

4.2 Kebijakan Kapitalisir


(1) Pengeluaran anggaran untuk belanja barang akan
dikelompokkan ke dalam Belanja Modal apabila:

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
a. Barang yang dibeli memberi manfaat lebih dari satu tahun.
b. Pembelian barang tersebut tidak bersifat rutin.
c. Harga Barang tersebut sama atau lebih dari Rp. 500.000,-
per satuan barang

(2) Pengeluaran untuk belanja pemeliharaan yang sifatnya tidak


rutin dan memberikan mamfaat lebih satu periode akuntansi
akan dikapitalisir apabila melebihi jumlah untuk masing
belanja pemeliharaan sebagai berikut:
Belanja Pemeliharaan Jumlah
Belanja Pemeliharaan Jalan Rp 10.000.000
Belanja Pemeliharan Jembatan Rp 10.000.000
Belanja Pemeliharan Gedung & Rp 10.000.000
Kantor

4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan


Keuangan
Adapun basis pengukuran yang mendasari penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota
adalah sebagai berikut :
1. Kas dan Setara Kas
Kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam
bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

2. Piutang
Dicatat dan disajikan sebesar nilai nominal/nilai rupiah
piutang yang belum dilunasi.

3. Investasi Jangka Pendek


Investasi dalam bentuk surat berharga :

 Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat


sebesar biaya perolehan yang didalamnya mencakup
harga investasi, komisi, jasa bank dan biaya lainnya.
 Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka
dicatat sebesar nilai wajar atau harga pasarnya.

4. Persediaan
Biaya perolehan apabila diperoleh apabila diperoleh dengan
pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya
lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada
perolehan persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya
yang serupa mengurangi biaya perolehan.

5. Investasi Jangka Panjang


Secara umum, Investasi Jangka Panjang dicatat sebesar
biaya perolehn termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi
untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi
tersebut (at cost).

6. Tanah
Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan mencakup harga pembelian atau biaya
pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh hak seperti baiya pengurusan sertifikat, biaya
pematangan, pengukuran, penimbunan, biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai, antara lain
biaya appraisal dan honor tim/panitia pengadaan.

7. Gedung dan Bangunan


Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Biaya
perolehan gedung dan bangunan meliputi seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga
pembelian atau biaya kontruksi, termasuk biaya pengurusan
IMB, Notaris dan Pajak.

Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan


menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka
nilai asset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada
saat perolehan.

8. Peralatan Mesin
Peralatan dan Mesin dinilai dengan biaya perolehan atau nilai
wajar pada saat asset tetap tersebut diperoleh. Biaya
perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh
peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini
antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan,
biaya instalasi serta biaya langsung lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut
digunakan

9. Jalan, Irigasi dan Jaringan


Jalan, irigasi dan jaringan dinilai dengan biaya perolehan.
Biaya perolehan jalan, irigasi dan jaringan meliputi seluruh

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan
jaringan sampai siap pakai.

10. Asset Tetap Lainnya


Asset Tetap Lainnya dinilai dengan biaya perolehan. Biaya
perolehan Asset Tetap Lainnya yang diperoleh melalui
kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya
perencanaan dan pengawasan, pajak, serta biaya perizinan.
Asset Tetap Lainnya disajikan berdasarkan biaya perolehan
asset tetap baru.

11. Kontruksi Dalam Pengerjaan


KDP dicatat dengan biaya perolehan. Pengukuran biaya
perolehan dipengaruhi oleh metode yang digunakan dalam
proses kontruksi asset tetap tersebut, yaitu secara swakelola
atau secara kontrak konstruksi.

4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan


Ketentuan yang Ada Dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan

4.4.1 KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LO


Pendapatn-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang , dan menjadi hak pemerintah tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah. Pendapatan LRA menggunakan
basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada saat :
1. Diterima di rekening Kas Umum Daerah
2. Diterima oleh SKPD
3. Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama
BUD.

4.4.2 KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LO


Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan LO diakui pada saat :
1. Timbulnya hak atas pendapatan, criteria ini dikenal juga
dengan earned; atau
2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi baik sudah diterima pembayaran
secara tunai (realized).

4.4.3 KEBIJAKAN AKUNTANSI BELANJA


Belanja merupakan semua pengeluaran Bendahara Umum
Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi di
SKPD dan PPKD setelah dilakukan pengesahan definitive
oleh fungsi BUD untuk masing-masing transaksi yang
terjadi di PPKD dan SKPD. Pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh pengguna anggaran setelah diverifikasi oleh PPK-
SKPD.

4.4.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN


Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas,
yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi asset atau
timbulnya kewajiban. Sedangkan beban adalah kewajiban
pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih.
Beban diakui pada saat terjadinya peralihan hak dari pihak
lain ke pemerinta tanpa diikuti keluarnya kas dari kas
umum daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan
rekening listrik seperti tertulis di atas.

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
5.1 Rincian dari Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan
Keuangan UPTD Puskesmas Mungo

5.1.1 Penjelasan Pos-Pos Neraca


Neraca menggambarkan posisi keuangan Puskesmas Mungo
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Neraca
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Mungo per 31
Desember 2018 dengan nilai Aset sebesar Rp. 819.410.962,00
Kewajiban sebesar Rp0 dan Ekuitas sebesar Rp. 819.410.962,00.

Rincian atas penjelasan masing-masing pos dari Neraca per 31


Desember 2018 adalah sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2018 Tahun 2017
Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)
ASET
Aset Lancar 349.817.540,00 432.293.992,0
Aset Lancar adalah kas dan 0
setara kas yang diharapkan
dapat segera direalisasikan,
dipakai atau dimiliki untuk
dijual dalam waktu 12 bulan
(satu tahun) sejak tanggal
pelaporan.
Pada 31 Desember 2018 Aset
Lancar BLUD Puskesmas
Mungo berjumlah Rp.
349.817.540,00 yang terdiri
dari : -

a) Kas di Puskesmas
Pos ini memperlihatkan
jumlah kas yang ada pada
Rekening Koran Bendahara
BLUD per 31 Desember 2018
sebesar Rp.336.074.833,00
Rekening Kas BLUD berada
pada Bank Nagari dengan
Nomor Rekening
0101.00354-1 a.n BLUD
Puskesmas Kabupaten Lima
Puluh Kota.
Terdapat penurunan saldo
kas di Puskesmas pada
tahun anggaran 2018
sebesar Rp. 96.219.159,00

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
dibandingkan saldo kas di
Puskesmas tahun anggaran
2017. Hal ini disebabkan
sisa silpa tahun sebelumnya
dianggarkan kembali dalam
belanja tahun anggaran
2018

b) Persediaan 13.742.707,00
Persediaan dinilai dengan
menggunakan metode
Masuk Pertama Keluar
Pertama (MPKP) atau First In
First Out (FIFO) dan setiap -
periode dinilai dengan biaya
perolehan terakhir.
Per 31 Desember 2018
sebesar Rp13.742.707,00

Aset Tetap 469.593.422,00 293.108.272,0


Aset Tetap adalah aset 0
berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk
digunakan, atau
dimaksudkan untuk
digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau
dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Nilai aset tetap per 31
Desember 2018 sebesar Rp.
469.593.422,00
dengan rincian sebagai
berikut:

a) Peralatan dan Mesin


Saldo Peralatan dan Mesin
per 31 Desember 2018
sebesar Rp.
436.190.022,00

b) Gedung dan Bangunan


Saldo Gedung dan
Bangunan per 31
Desember 2018 sebesar

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
Rp. 63.400.000,00

Akumulasi Penyusutan
Pada tahun 2018 diterapkan
kebijakan akuntansi
melakukan penyusutan atas
aset tetap. Akumulasi
penyusutan tahun 2018
adalah
Rp. 29.996.600

Aset Lainnya
Aset lainnya merupakan aset
yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset
lancer, investasi jangka
panjang, aset tetap dan dana
cadangan.
Tidak terdapat Aset Lainnya
UPTD Puskesmas Mungo per
31 Desember 2018

Kewajiban - -
Kewajiban adalah utang
yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang
penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi
pemerintah daerah.
1.Kewajiban Jangka
Pendek
Kewajiban jangka pendek
diharapkan dibayar dalam
waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tidak Terdapat kewajiban
jangka pendek UPTD
Puskesmas Mungo

2.Kewajiban Jangka
Panjang
Semua kewajiban lainnya
diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang.

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
Tidak terdapat kewajiban
jangka panjang pada UPTD
PuskesmasMungo Tahun
2018.
Ekuitas 819.410.962,00 725.402.264,0
Ekuitas adalah kekayaan 0
bersih Badan Layanan
Umum Daerah Puskesmas
Mungo yang merupakan
selisih antara aset dan
kewajiban Puskesmas
Mungo
(Rincian ekuitas dijelaskan
dalam Laporan Perubahan
Ekuitas).
Jumlah Kewajiban dan 819.410.962,00 725.402.264,0
Ekuitas Dana 0

5.1.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran – LRA


Laporan Realisasi Anggaran – LRA menggambarkan perbandingan
antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode pelaporan
dengan menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja,
transfer, surplus/defisit LRA, pembiayaan dan sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran.
Untuk mendapat gambaran secara keseluruhan tentang rencana
dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja UPTD Puskesmas
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2018, berikut disajikan rincian dari
penjelasan masing-masing pos-pos Laporan Realisasi Anggaran – LRA :

No Uraian Tahun 2018 Tahun 2017


Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)
1 Pendapatan – LRA 916.057.280,00 1.025.427.875,
Pendapatan Bersumber dari 00
Pendapatan Jasa Layanan
Masyarakat bersumber dari
Pendapatan Kapitasi BPJS
Kesehatan sebesar Rp.
916.057.280,00 terdapat
penurunan pendapatan
kapitasi BPJS Kesehatan
tahun anggaran 2018
dibandingkan pendapatan
tahun anggaran 2017
sebesar Rp. 109.370.595,00
karena sistem perhitungan

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
kapitasi BPJS mengalami
perubahan menjadi
Kapitasi Berbasis
Komitmen (KBK)

2 Belanja 960.401.160,00 1.119.614.967,


Belanja merupakan semua 00
pengeluaran oleh
Bendahara Puskesmas
Mungo yang mengurangi
Saldo Anggaran Lebih
dalam periode tahun
anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali
oleh pemerintah. Dari
anggaran belanja UPTD
Puskesmas Mungo sebesar
Rp1.064.957.763,00
Realisasi belanjanya adalah
sebesar Rp960.401.160,00
atau sebesar 90,18 %
Realisasi belanja tersebut
dapat diuraikan sebagai
berikut

a. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai
dalam Tahun 2018
dengan anggaran
sebesar
Rp0

b. Belanja Barang dan


Jasa
Belanja Barang dan
Jasa dalam Tahun
2018 dengan
anggaran
Rp.836.532.513,00
telah direalisasikan
sebesar Rp.
754.433.510,00 atau
sebesar 90,19%.

c. Belanja Modal
Belanja Modal

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
merupakan
pengeluaran
anggaran untuk
memperoleh aset
tetap dan lainnya
yang memberi
manfaat lebih dari
satu periode (satu
tahun). Belanja
Modal Puskemas
Mungo tahun 2018
dianggarkan sebesar :
Rp. 228.425.250,00
Belanja Modal dalam
Tahun 2018 telah
direalisasikan
sebesar Rp.
205.967.650,00 atau
sebesar 90,17 %
berupa belanja modal
asset tetap lainnya
namun dalam
realisasi belanja
modal ini dalam
neraca berupa
peralatan dan mesin,
gedung dan
bangunan.

3 Transfer - -
Tidak terdapat
penerimaan/pengeluaran
uang dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lima Puluh
Kota dari/kepada entitas
pelaporan lain, termasuk
dana perimbangan dan
dana bagi hasil pada tahun
2018.

4 Surplus/defisit-LRA (44.343.880,00) (94.187.092,00)


Terdapat selisih kurang
(defisit) antara pendapatan-
LRA dan belanja selama
tahun 2018 sejumlah Rp.
44.343.880,00 Puskesmas
mengalami defisit karena

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
mengalokasikan belanja
yang bersumber dari silpa
tahun sebelumnya
5 Pembiayaan - -
Pembiayaan pada UPTD
Puskesmas Mungo pada
Tahun 2018 tidak ada

6 Sisa lebih/kurang - -
pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA)
Tidak terdapat selisih
lebih/kurang antara
realisasi penerimaan
pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan
pada UPTD Puskesmas
Mungo tahun anggaran
2018

5.1.3 Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional – LO


Laporan Operasional – LO menyajikan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang
tercermin dalam pendapatan operasional, beban operasional dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Laporan
Operasional memiliki keterkaitan dengan Laporan Perubahan Ekuitas
dan Neraca disebabkan Laporan Operasional merupakan laporan
berbasis akrual yang semua akun-akunnya mempengaruhi ekuitas
entitas pelaporan.

Untuk mendapat gambaran secara keseluruhan mengenai


kegiatan operasional keuangan UPTD Puskesmas Mungo Tahun 2018,
berikut disajikan rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos
Laporan Operasional - LO :

No Uraian Tahun 2018


Jumlah (Rp)
1 Pendapatan – LO 916.057.280,00
Pendapatan-LO merupakan hak
pemerintah daerah yang diakui sebagai

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak
perlu dibayar kembali.
Pendapatan - LO pada UPTD Puskesmas
Mungo pada tahun anggaran 2018 sebesar
Rp. 916.057.280,00.- berupa Pendapatan
Jasa Layanan dari Masyarakat yaitu dana
kapitasi BPJS Kesehatan
2 Beban 775.573.303,00
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset
atau timbulnya kewajiban. Berikut adalah
uraian beban periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2018 UPTD
Puskesmas Mungo sebesar Rp.
775.573.303,00

1.Beban Pegawai
Beban pegawai merupakan kompensasi
terhadap pegawai baik dalam bentuk uang
atau barang yang harus dibayarkan kepada
pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan
pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah daerah yang belum berstatus
PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.
Beban pegawai UPTD Puskesmas
Mungoper 31 Desember 2018 adalah : Rp0

2.Beban Persediaan
Beban persediaan per 31 Desember 2018
sebesar Rp. 44.613.718,00 Rincian dapat
dilihat pada lampiran

3.Beban Jasa
Beban jasa per 31 Desember 2018 sebesar
Rp. 665.714.075,00

4.Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan per 31 Desember
2018 sebesar Rp. 2.410.000,00

5.Beban Langganan Daya dan Jasa


Tidak terdapat Beban Langganan Daya dan

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
Jasa per 31 Desember 2018

6.Beban Perjalanan Dinas


Beban perjalanan dinas per 31 Desember
2018 sebesar Rp. 27.953.010,00

7.Beban Penyusutan
Beban penyusutan per 31 Desember 2018
sebesar Rp. 29.996.600,00 Metode
penyusutan adalah metode garis lurus.
Dengan nilai sisa/residu diabaikan dalam
menghitung penyusutan (PP No 71 Tahun
2010 Buletin Teknis Aset Tetap).

8. Beban Lain-lain
(Berupa yang berasal dari belanja modal
yang tidak bisa dikapitalisir sebagai asset
tetap)
Beban lain-lain per 31 Desember 2018
Puskemas Mungo sebesar Rp.
4.885.900,00
Terdiri dari :
- Aphar 6 Unit ( 6 X Rp. 510.333) = Rp.
3.062.000,00.-
-Wall Fan 1 Unit ( 1 X Rp. 591. 900 ) = Rp.
591.900,00.-
- Stand Fan 2 Unit ( 2 X Rp. 616.000) = Rp.
1.232.000,00.-
3 Surplus/defisit dari kegiatan non -
operasional
Tidak terdapat surplus/defisit dari
kegiatan non operasional pada UPTD
Puskesmas Mungo Tahun 2018.

4 Pos luar biasa -


Tidak terdapat pos luar biasa dari kegiatan
non operasional pada BLUD
PuskesmasMungo Tahun 2018.

5 Surplus/defisit – LO 140.483.977,00
Terdapat selisih lebih (surplus) antara
pendapatan-LO dan beban selama tahun
2018 sejumlah Rp. 140.483.977,00

5.1.4 Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas – LPE BLUD

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
Laporan Perubahan Ekuitas – LPE merupakan laporan
penghubung antara Laporan Operasional dengan Neraca tentang
kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada
tahun pelaporan.
Untuk mendapat gambaran secara keseluruhan tentang
perubahan ekuitas UPTD Puskesmas Mungo Tahun 2018, berikut
disajikan rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos Laporan
Perubahan Ekuitas - LPE :

No Uraian Tahun 2018


Jumlah (Rp)
1 Ekuitas Awal 725.402.264,00
Saldo awal ekuitas BLUD Puskesmas Mungo
per 1 Januari 2018 adalah Rp.
725.402.264,00
Nilai ini merupakan saldo akhir ekuitas dana
per 31 Desember 2017 yang terdiri dari
a. Saldo kas JKN sebesar Rp. 432.293.992,00
b. Aset tetap berupa perlatan dan mesin yang
diperoleh melalui belanja modal tahun
anggaran 2017dengan sumber dana berasal
dari dana kapitasi BPJS sebesar Rp.
293.108.272,00

2 Surplus/Defisit – LO 140.483.977,00
Surplus/Defisit LO merupakan
surplus/defisit atas kegiatan operasional
(basis akrual) yang menambah/mengurangi
nilai ekuitas pada Neraca UPTD Puskesmas
Mungo Tahun 2018. Surplus LO pada tahun
2018 dengan uraian sebagai berikut:
Jumlah Pendapatan LO Rp. 916.057.280,00
Jumlah Beban LO Rp. 775.573.303,00
Surplus LO Rp. 140.483.977,00

3 Dampak Kumulatif Perubahan 46.475.279,00


Kebijakan/Kesalahan Mendasar :
 Koreksi Nilai Persediaaan
Tidak ada koreksi nilai persediaan yang
terjadi pada UPTD Puskesmas
Kabupaten Lima Puluh Kota selama
periode pelaporan tahun 2018
 Selisih Revaluasi Aset Tetap
Tidak ada selisih revaluasi aset tetap
yang terjadi pada UPTD Puskesmas
Kabupaten Lima Puluh Kota selama

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
periode pelaporan tahun 2018
 Penyetoran ke Holding BLUD
Pada tahun 2018 berdasarkan SK
Bupati dibentuk Holding BLUD
Puskesmas Kabupaten Lima Puluh
Kota sehingga terdapat penyetoran ke
kas Holding Puskesmas BLUD sebesar
Rp.51.875.279,00,-
 Mutasi Kurang Aset Tetap
Pada Tahun 2018, ada Mutasi Kurang
Aset Tetap UPTD Puskesmas Mungo
Sebesar Rp. 5.400.000,00.-

4 Ekuitas Akhir 819.410.962,00


Ekuitas akhir UPTD Puskesmas Kabupaten
Lima Puluh Kota per 31 Desember 2018
adalah sebesar Rp. 819.410.962,00

BAB VI

INFORMASI NON KEUANGAN

Informasi non keuangan mengenai UPTD Puskesmas Mungo


adalah sebagai berikut:

A. Kelembagaan

Dalam rangka mewujudkan program unggulan Bupati Kabupaten


Lima Puluh Kota yg tertuang pada Misi yang ketiga yaitu
"Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia”, maka Dinas

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota salah satunya mengusulkan
“PPK BLUD Puskesmas Mungo di Kabupaten Lima Puluh Kota”.
Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah di Indonesia
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah,
dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda
dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat. Sebuah satuan kerja atau unit kerja dapat
dibentuk atau ditingkatkan statusnya menjadi BLUD.

B. Pengungkapan Lain
Pada tahun 2018 UPTD Puskesmas Mungo tidak memiliki kasus
hukum yang mempunyai potensi pengaruh terhadap keuangan
Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

BAB VII
PENUTUP

Berdasarkan uraian bab-bab di atas, dapat disimpulkan sebagai


berikut :
a. UPTD Puskesmas Mungo tahun 2018 pada umumnya capaian
realisasi keuangan diatas 80 %, untuk capaian realisasi pendapatan
sebesar 90.29 % dari total anggara dan untuk capaian realisasi
belanja sebesar 86.74% dari total anggaran
b. Pada tahun 2018 UPTD Puskesmas Mungo di Kabupaten Lima
Puluh Kota memiliki Aset sebesar Rp. 819.410.962,00 berupa Kas
di Puskesmas sebesar Rp.336.074.833,00 Persediaan sebesar Rp.

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
13.742.707,00 Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 436.190.022,00
Gedung dan Bangunan sebesar Rp. 63.400.000,00.-
c. dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 29.996.600,00
d. Ekuitas yang merupakan kekayaan bersih UPTD Puskesmas di
Kabupaten Lima Puluh Kota Mungo per 31 Desember 2018 sebesar
Rp. 819.410.962,00.-
e. Seluruh kegiatan UPTD Puskesmas Mungo di Kabupaten Lima
Puluh Kota telah dilaksanakan berdasarkan peraturan – peraturan
yang berlaku.

Penyusunan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


disajikan untuk menggambarkan kecukupan penerimaan periode
berjalan dalam membiayai seluruh pengeluaran, memperlihatkan
kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya
dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-
undangan, menyajikan jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
dalam kegiatan pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai,
menunjukan bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh
kebutuhan kasnya, menjabarkan posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang, serta membandingkan
perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.

UPTD Puskesmas Mungo merujuk pada Pemerintah Kabupaten


Lima Puluh Kota berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2014
Tentang Perubahan Kedua Atas Perbup Nomor 8 Tahun 2009 Tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kab Lima Kota, digunakan
sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan. Ini mengacu
kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
64 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Akuntansi Berbasis
Akrual Pada Pemerintah Daerah yang harus dilaksanakan secara
penuh pada tahun 2018 ini.
Demikian laporan keuangan ini disusun sesuai dengan
kewajiban penyampaian laporan keuangan Pemerintah Daerah
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Kami menyadari dalam
penyusunan laporan keuangan ini tidak terlepas dari kendala dan
permasalahan yang dihadapi, namun kerja keras dan koordinasi telah
dilakukan secara optimal dalam mempersiapkan data sehingga laporan
keuangan ini dapat tersaji dengan baik. Semoga Laporan keuangan ini
dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagaiman
mestinya.

Payakumbuh, 30 Desember 2018


Kepala Puskesmas Mungo
Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
Drg. Meilita Wise Utami
NIP.19750513 200502 2003

DAFTAR ISI

1. Pernyataan Tanggung Jawab


2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Neraca
5. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
6. Laporan Operasional (LO)
7. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
8. Catatan atas Laporan Keuangan
I. Pendahuluan
II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian
Target dan Anggaran Belanja LangsungUPTD Puskesmas
Mungo
III. Ihtisar Kinerja Keuangan

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018
IV. Kebijakan Akuntansi
V. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
V.1 Penjelasan Pos-Pos Neraca
V.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
V.3 Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional
V.4 Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas
VI. Informasi Non Keuangan
VII. Penutup

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mungo


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Aanggaran 2018

Anda mungkin juga menyukai