PUSKESMAS DORO 1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas Doro 1 merupakan unit kerja dari Dinas Kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Puskesmas memiliki banyak tujuan salah
satunya memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat umum. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 5 Tahun
2011 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Puskesmas Kabupaten Pekalongan merupakan
unit kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan. Kedudukan ini
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Daerah. Dengan demikian, menurut
Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, penerapan status BLUD pada
Puskesmas adalah BLUD Unit Kerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, dalam
menyelenggarakan dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, khususnya bidang
kesehatan bisa berjalan optimal, fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dapat menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Penerapan PPK-
BLUD Unit Kerja diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Unit Pelaksana Teknis Puskesmas yang telah ditetapkan untuk menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD Unit Kerja diberikan berupa fleksibilitas atau keleluasaan
untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat secara optimal. Hal tersebut dilakukan dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Berdasarkan PSAP Nomor 11 Paragraf 19 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian,
selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD), BLU/BLUD adalah entitas
akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada entitas pelaporan yang secara
organisator membawahinya. Kemudian, paragraf 20 menyebutkan bahwa selaku satuan kerja
pelayanan berupa Badan, walaupun bukan berbentuk badan hukum yang mengelola kekayaan
Negara yang dipisahkan, BLU/BLUD merupakan entitas pelaporan. Dengan demikian,
Puskesmas BLUD adalah entitas akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan
pada Dinas Kesehatan yang secara organisatoris membawahinya.
Sebagai entitas akuntansi, Puskesmas yang menerapkan pola pengelolaan keuangan
BLUD wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan. Entitas
akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan, (PSAP Nomor 11 Paragraf 06 tentang Laporan
Keuangan Konsolidasian).
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 61 Paragraf 116 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, BLUD
menyelenggarakan akuntansi dan laporan keuangan menggunakan basis akrual,
baik dalam pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban, maupun ekuitas dana.
Kemudian berdasarkan PSAP Nomor 11 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
entitas dengan pengelolaan BLUD menggunakan Basis Akrual dalam penyusunan laporan
keuangannya. Basis akrual mengakui pendapatan-Laporan Operasional (LO), beban, aset,
utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan-
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), belanja dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berbasis
kas, sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
Sebagai sarana informasi dan komunikasi dari mutu entitas lingkungan
pengendalian intern, laporan keuangan Puskesmas adalah merupakan suatu bentuk penyajian
informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, laporan operasional, arus kas, dan
kinerja keuangan suatu entitas pelaporan. Secara spesifik informasi tersebut tidak hanya
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi sumberdaya, tapi juga berguna dalam pengambilan keputusan strategis lainnya serta
menunjukkan tingkat akuntabilitas suatu entitas.