Anda di halaman 1dari 38

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Maksud penyusunan laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh teransaksi yang dilakukan oleh entitas selama satu periode
laporan. Laporan keuangan digunakan untuk membandingkan realisasi
pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai
kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi kinerja dan
membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan.
Setiap entitas mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-
upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan secara sistematis dan struktur pada suatu periode pelaporan
untuk kepentingan:
1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
2. Manajemen
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan entitas dalam periode pelaporan sehingga
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian
atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana Pemerintah Daerah
untuk kepentingan masyarakat.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki
hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggung jawaban entitas dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang
– undangan.
4. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity
Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah
penerimaan Pemerintah Daerah pada periode laporan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah
2

generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung


beban pengeluaran tersebut.

Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah menyajikan


informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik di UPTD Puskesmas Punggaluku Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemerintah Kabupaten
Konawe Selatan pada khususnya dan Pemerintah Kabupaten Konawe
Selatan pada umumnya dengan:
1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode
berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran.
2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber
daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang
ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan-kegiatan di Puskesmas dalam kerangka
Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan serta hasil- hasil yang telah
dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Puskesmas di
Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi
Puskesmas di Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan berkaitan
dengan sumber - sumber penerimaannya.
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
Puskesmas di Pemerintahan Kabupaten Konawe Selatan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang
dilakukan selama periode pelaporan.
7. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan
Puskesmas di Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan menyediakan
informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, kewajiban dan ekuitas
dana.
B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan di UPTD Puskesmas
Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan adalah:
3

a) Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian


yang mengatur Keuangan Negara;
b) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan
Negara;
d) Undang-Undang 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
e) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah;
f) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
g) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntasi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan;
h) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelola
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
i) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
j) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/ Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/ Daerah;
k) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah;
l) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah
diubah Keduakalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah;
m) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
n) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah;
o) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
4

Penerapan Standar Akuntasi Berbasis Akrual pada Pemerintah


Daerah;
p) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah;
q) Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 9
Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2020;
r) Peraturan Bupati Konawe Selatan Nomor 36 Tahun 2019 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Konawe Selatan Tahun Anggaran 2020;
s) Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual;
t) Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
u) Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2019 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi Barang Milik Daerah.
5

C. Sistematika
Catatan atas Laporan Keuangan disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
C. Sistematika
BAB II PROFIL PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Struktur Organisasi dan Susunan Pengelola Puskesmas
BAB III KEBIJAKAN AKUNTASI
A. Entitas Akuntansi
B. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
C. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Laporan
Keuangan
D. Laporan Perubahan Ekuitas
BAB IV PENJELASAN POS – POS LAPORAN KEUANGAN
A. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi
B. Penjelasan Pos-Pos Neraca
C. Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional
D. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
6

BAB II
PROFIL UPTD PUSKESMAS PUNGGALUKU

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Punggaluku merupakan satu – satunya
Puskesmas Induk di Kecamatan Laeya dan UPTD Puskesmas
Punggaluku berada di Wilayah Kelurahan Punggaluku.
UPTD Puskesmas Punggaluku awalnya dibangun sesuai standar
Puskesmas Non Rawat satu lantai pada tahun 1969, kemudian pada
tahun 1989 bertambah gedung baru menjadi Puskesmas Rawat Inap,
kemudian pada tahun 2011 mengalami renovasi menjadi dua lantai
rawat inap dan pada tahun 2018 bertambah gedung baru dua lantai
UGD dan Rawat Inap.
UPTD Puskesmas Punggaluku ditetapkan sebagai Puskesmas
Rawat Inap berdasarkan keputusan Bupati Konawe Selatan Nomor:
503/009/DPM-PTSP/IOPP/2019 tentang Izin Operasional UPTD
Puskesmas Punggaluku.
2. Visi dan Misi
- Visi UPTD Puskesmas Punggaluku sesuai Kepala Daerah adalah
“Terwujudnya Puskesmas Punggaluku yang Unggul dan
Berintegrasi Menuju Masyarakat Sehat Mandiri”.
- Misi UPTD Puskesmas Punggaluku adalah:
 Menyelenggarakan pelayanan tingkat pertama Profesional,
bermutu, merata, terjangkau untuk seluruh masyarakat.
 Menigkatkan kualitas sumber daya petugas yang berkompoten
dan berkesinambungan.
 Membina kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
 Menjalin kerjasama aktif dengan Lintas Sektor.
3. Kegiatan Utama UPTD Puskesmas Punggaluku
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama,
upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan.
UPTD Puskesmas Punggaluku merupakam Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan pengendalian penduduk dan KB Kabupaten Konawe
Selatan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
7

kesehatan di Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas


Punggaluku di Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan
berdasarkan karakteristik Wilayah, Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
Punggaluku merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan
berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori
Puskesmas Rawat Inap.
UPTD Puskesmas Punggaluku sesuai dengan permenkes RI Nomor
43 tahun 2019 tentang Pusat kesehatan Masyarakat mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a) Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di Wilayah kerja.
b) Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di Wilayah kerja.
UPTD Puskesmas Punggaluku Kabupaten Konawe Selatan
berlokasi di Jln. H. Umar No.174, Kelurahan Punggaluku, Kecamatan
Laeya, Kabupaten Konawe Selatan dengan Wilayah kerja sebanyak 15
Desa dan 2 Kelurahan di Wilayah Kecamatan Laeya UPTD Puskesmas
Punggaluku didukung jejaring dibawahnya sebanyak 3 Pustu, 10
Poskesdes dan 25 Posyandu balita serta 19 Posyandu Usila.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Punggaluku merupakan kawasan
pedesaan dengan jumlah penduduk yang padat. Hal ini tersebut
karena banyak pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih
terus berkembang.
UPTD Puskesmas Punggaluku mendapatkan penghargaan
Terakreditasi Madya di Tahun 2017 Nomor
DM.01.01.KAFKTP/499/2018 tanggal 5 November 2017.
4. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas Punggaluku meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
 Pelayanan Promosi Kesehatan
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
 Pelayanan Kesehatan Keluarga
- Keluarga Berencana
- Keluarga Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
- Upaya Kesehatan Sekolah
- Pelayanan Catin
8

- Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


- Pelayanan Kesehatan Balita
 Pelayanan Gizi
 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis
- Pencegahan dan Pengendalian Kusta
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dengan
Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS
- Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA dan Diare
- Pencegahan dan Pengendalian Malaria
- Pencegahan dan Pengendalian Filariasis
- Surveilans
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Indra
 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
 Kesehatan Tradisional
Sedangkan Upaya kesehatan Perseorangan tingkat pertama
yang menjadi tanggung jawab UPTD Puskesmas Punggaluku
meliputi:
- Rawat Jalan
 Pelayanan Pemeriksaan Umum
 Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
 Pelayanan Pemeriksaan Usia Lanjut
 Pelayanan Pemeriksaan Anak/ MTBS
 Pelayanan Pemeriksaan Ibu dan Anak
 Pelayanan Pemeriksaan USG
 Pelayanan Keluarga Berencana
 Pelayanan Imunisasi Balita
 Pelayanan Konseling Gizi dan Sanitasi
 Pelayanan Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim (IVA)
9

 Pelayanan Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV


 Pelayanan Obat
 Pelayanan Laboratorium
 Pelayanan Informasi dan Pengaduan (RINDU)
- Pelayanan Gawat Darurat dan Rawat Inap
 Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
 Pelayanan Rawat Inap
 Pelayanan PONED
Selain itu UPTD Puskesmas Punggaluku juga melaksanakan
pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan gawat darurat.
5. Jumlah Pegawai
Tabel Ketenagaan UPTD Puskesmas Punggaluku Tahun 2021
sebagai berikut:
10

LAPORAN SISDMK UPTD PUSKESMAS PUNGGALUKU TAHUN 2021

No Jabatan Jenjang ASN Non Kebutuhan Kesenjangan Ket


ASN
1 Pengadministrasi Pelaksna 4 0 3 1 L
Umum
2 Bidan Mahir 4 0 4 0 S
3 Bidan Penyelia 1 0 2 -1 K
4 Bidan Terampil 12 1 19 -7 K
5 Bidan - 0 14 0 0 S
6 Perawat Ahli 1 0 2 -1 K
Pertama
7 Perawat Penyelia 3 0 4 -1 K
8 Perawat Terampil 1 0 13 -12 K
9 Perawat Mahir 4 0 4 0 S
10 Perawat - 0 15 0 0 S
11 Pengemudi Jabatan 0 1 2 -2 K
Ambulance Pelaksana
12 Dokter Ahli Muda 2 0 2 0 S
13 Dokter Ahli 1 0 1 0 S
Pertama
14 Dokter Ahli 1 0 1 0 S
Madya
15 Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 2 -1 K
16 Dokter Gigi Ahli Muda 1 0 1 0 S
17 Apoteker Ahli 0 0 1 -1 K
Pertama
18 Terapis Gigi dan Penyelia 1 0 1 0 S
Mulut
19 Nutrisionis Pelaksana 2 0 3 -1 K
20 Nutrisionis Ahli Muda 1 0 1 0 S
21 Nutrisionis - 0 2 0 0 S
22 Penyuluh Kesehatan Ahli 1 0 2 -1 K
Masyarakat Pertama
23 Penyuluh Kesehatan - 0 3 0 0 S
Masyarakat
24 Pranata Laboratorium Ahli 1 0 1 0 S
Pertama
25 Pranata Laboratorium Pelaksana 1 0 1 0 S
26 Pranata Laboratorium - 0 1 0 0 S
27 Sanitarian Ahli 0 0 1 -1 K
Pertama
28 Sanitarian Pelaksana 1 0 2 -1 K
29 Sanitarian - 0 1 0 0 S
30 Administrasi Ahli 0 0 1 -1 K
Kesehatan Pertama
31 Administrasi Ahli Muda 2 0 2 0 S
Kesehatan
32 Perekam Medis Jabatan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
33 Pengelola Pelayanan Jabatan 2 0 2 0 S
Kesehatan Pelaksana
34 Epidemiologi Ahli 1 0 2 -1 K
Kesehatan Pertama
Jumlah 38 0 50 0 S

Keterangan:
L :
K : Kurang
11

S : Sesuai
6. Alamat dan Letak Puskesmas
Puskesmas terletak di Jln H. Umar No. 174 Kelurahan
Punggaluku Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
Sulawesi Tenggara.
a) Wilayah Kerja Puskesmas berbatasan dengan:
b) Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas terdiri dari 15
Desa 2 Kelurahan yaitu:
 Desa Torobulu, jarak tempuh ke Puskesmas 20 Km
 Desa Labokeo, jarak tempuh ke Puskesmas 17Km
 Desa Puuwulo, jarak tempuh ke Puskesmas 16 Km
 Desa Anggoroboti, jarak tempuh ke Puskesmas 15 Km
 Desa Laeya, jarak tempuh ke Puskesmas 14 Km
 Desa Ambesea, jarak tempuh ke Puskesmas 12 km
 Desa Lambakara, jarak tempuh ke Puskesmas 10 Km
 Kelurahan Ambalodangge, jarak tempuh ke Puskesmas 6
Km
 Kelurahan Punggaluku, jarak tempuh ke Puskesmas 2 Km.
 Desa Anduna, jarak tempuh ke Puskesmas 15 Km.
 Desa Aepodu, jarak tempuh ke Puskesmas 7 Km
 Desa Rambu Rambu, jarak tempuh ke Puskesmas 6 Km
 Desa Ambakumina, jarak tempuh ke Puskesmas 6 Km
 Desa Ombu Ombu Jaya, jarak tempuh ke Puskesmas 7 Km
 Desa Lamong Jaya, jarak tempuh ke Puskesmas 3 Km
 Desa Lerepako, jarak tempuh ke Puskesmas 3 Km
 Desa Wonuakongga, jarak tempuh ke Puskesmas 23 Km
c) Karakteristik Wilayah
Wilayah Kerja Puskesmas Merupakan daerah pedesaan yang
mayoritas masyarakatnya sebagai petani dan pegawai.
Transportasi antar Kelurahan dapat dilalui oleh semua kendaraan
baik roda 2 ataupun roda 4. Luas wilayah Puskesmas adalah ±

685,86 km2 yang terbagi kedalam 15 Desa dengan 2 Kelurahan


seperti terlihat pada tabel dan gambar berikut:

No Nama Desa/ Luas Wilayah Jumlah


Kelurahan (km2) Dusun
12

1 Torobulu 29,6 km2 4

2 Labokeo 2.555 Ha 3
3 Puuwulo 12 km2 3

4 Anggoroboti 21,1 km2 3

5 Laeya 2676 Ha 3
6 Ambesea 6943 Ha 4
7 Lambakara 3064 Ha 3
8 Ambalodangge 39,32 km2 3

9 Punggaluku 142,24 km2 6

10 Anduna 21,23 km2 3

11 Aepodu 476 Ha 3
12 Rambu – Rambu 511 Ha 3
13 Ambakumina 21,5 km2 3

14 Ombu – Ombu Jaya 30 km2 4

15 Lamong Jaya 187 km2 4

16 Lerepako 33,5 km2 3

17 Wonua Kongga 15,82 km2 3

Jumlah 685,86 km2 58

d) Data Kependudukan
Jumlah Penduduk Wilayah UPTD Puskesmas Punggaluku tahun
2021 adalah 22.938 jiwa yang terdiri dari:
 Laki – Laki : 11.688 jiwa
 Perempuan : 11.250 jiwa
Secara umum Profil Penduduk dari Wilayah UPTD Puskesmas
Punggaluku adalah:
 Jumlah Penduduk : 22.938 jiwa
 Jumlah Ibu Hamil : 576 jiwa
 Jumalh Ibu bersalin : 412 jiwa
 Jumlah Bayi : 409 jiwa
 Jumlah Balita : 966 jiwa
 Jumlah Anak Sekolah (SD) : 2.949 jiwa
 Jumlah Remaja : 2.266 jiwa
 Jumlah Pasangan Usia Subur 15 – 49 thn : 3.541 jiwa
13

 Jumlah Usia Lanjut > 60 thn : 1.637 jiwa


14

B. Struktur Organinasasi dan Susunan Pengelola UPTD Puskesmas


Punggaluku

KEPALA UPTD PUSKESMAS


dr. Ade Heri Budiman

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Jumriah SKM

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN


Anis Puspita A.Md.Gz Waluyo SKM Pujat Selis.R,A.Md.Keb Hajrawati SKM

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP


PENANGGUNG JAWAB UKM KEFARMASIAN DAN PENANGGUNG JAWAB JARINGAN PELAYANAN PENANGGUNG JAWAB MUTU
PENGEMBANGAN
ESENSIAL LABORATORIUM PUSKESMAS & JEJARING FASYANKES
Husdin AMK
Istin SKM dr. Adri Rahmianti Sitti Nurhayati Am.Keb

PELAKSANA PROMKES PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM


PUSKESMAS PEMBANTU :
Satriana,SKM PELAKSANA KESEHATAN GIGI Rirate Prolestari AMK
MASYARAKAT
Torobuluu : Fitrah N.Am.Keb
Hariyati Amd.Gz PELAYANAN GIGI & MULUT
Ambesea : Irma R.Am.Keb PENANGGUNG JAWAB UKP
PELAKSANA KESLING
Wa Habiiba AMKL Drg. Viviyanti L Aepodu : Husdin AMK

KESEHATAN KELUARGA PELAKSANA OBAT PELAYANAN KIA - KB POLINDES/POSKESDES :


TRADISIONAL Ariani, Amd. Keb PENANGGUNG JAWAB UKM
KB :Ariani Am.Keb
Labokeo : Andri R. Am.Keb
KIA : St. Nurhayati Am.Keb Resky Aggrista Am.Keb
UKS : Ariani Am.Keb Puuwulo : Cahyuni O. Am.Keb
LANSIA : Gita S. Am.Keb PELAYANAN MTBS
KKPR : Dwinoviana Am.Keb Laeya : Jumriah SKM
SDIDTK : Resky Aggrista Am.Keb PELAKSANA KESEHATAN Ismawati Am.Keb Lambakara : Devi S.Am.KEb
CATIN : Andri Rostiani Am.Keb KERJA & OLAH RAGA
Kes. Balita : Yuyun Astrid SKM
PELAYANAN IVA & CRYOTHERA
Anduna ; Marwah K.Am.Keb
Akbar Tria Fadli AMK Aepodu : Tri Endah P.Am.Keb
Pujat Selis R. ,AM.Keb PENANGGUNG JAWAB ADMIN
Rambu-rambu : Pujat S.R.Am.Keb
PELAKSANA GIZI PELAYANAN PONED 24 JAM Ambakumina : Dwinoviana Am.Keb
Yuyun Astryd SKM St. Nurhayati Am.Keb Ombu-ombu Jaya ; Lucia W Am.Keb
Lamong Jaya : Desy Astuti. S.Tr.Keb
PELAKSANA P2P MENULAR
PELAYANAN LANSIA
PELAYANAN PONED 24 JAM
Wonuakongga : Sutriani Am.Keb
P2 DIARE : Tantiyani AMK Gita Sukriati Am.Keb
P2 ISPA : Arniati AMK
Ni Made Riniyanti
P2 KUSTA : Yarni AMK
PELAKSANA PUSKESMAS KELILING
P2 TB PAR : Yarni AMK KLINIK KESLING Akbr Tria Fadil AMK-
P2 HIV-AID
P2 DBD
: Apriani R.S. SKM
: Marwa K. Am.Keb
Ayunia Muis SKM
P2 MALARIA : Nurhajrahwati SKM
P2 RABIES : Suprianto AMK JEJARING
Klinik Gizi
P2 HEPATITIS : Efridianti S.St
Estin Am.Gz Klinik Polres
IMUNISASI : Suprianto AMK
SURVEILANS : Istin SKM Apotek Andi
P2 PTM : Husdin AMK
PELAYANAN FARMASI Apotek…
PELAKSANA P2P TIDAK Dewi Rakhman S.Apt
MENULAR
POSBINDU PTM : Husdin AMK PELAYANAN 24 JAM UGD
GANGGUAN INDRA : Husdin AMK
KESEHATAN JIWA : Wiwik A. AMK Arniati AMK

PELAYANAN RAWAT INAP


Yarni AMK
PELAYANAN RAWAT INAP
PELAKSANA PERKESMAS UMUM
Akbar Tria F AMK PELAYANAN
PELAYANAN
LABORATORIUM
FARMASI
Karman,S.Kep.,Ns
Efridianti
NsS.Str

adarlia,A.Md.Kep
15

BAB III
KEBIJAKAN AKUNTASI

Kebijakan Akuntasi yang diterapkan pada penyusunan Laporan


Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan tahun 2020 adalah
Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntasi
Pemerintahan Berbasis Akrual dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntasi Pemerintahan Berbasis
Akrual pada Pemerintah Daerah yang kemudian dikonversi ke dalam format
Peraturan Bupati Konawe Selatan nomor 5 tahun 2016 tentang Kebijkan
Akuntasi Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan Berbasis Akrual.
A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran mengungkapan kegiatan keuangan
Pemerintah Daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan dalam satu periode
pelaporan.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang – kurangnya
unsur – unsur sebagai berikut:
1. Pendapatan
2. Belanja
3. Transfer
4. Surplus/ defisit
5. Pembiayaan
6. Sisa lebih/ kurang pembiayaan anggaran
B. NERACA
1. Kas
Kas adalah pembayaran yang sah dan yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten. Kas
diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai
nomimal uang.
2. Piutang
- Piutang merupakan hak dan klaim kepada pihak ketiga yang
diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi
16

yang terdiri dari: piutang pajak, piutang retribusi, piutang lain-


lain, dsb.
- Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat
direalisasikan.
- Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui
dalam periode berjalan.
- Penyisihan Piutang merupakan taksiran nilai piutang yang
kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa yang
akan datang dari seseorang atau entitas lain, metode penyisihan
piutang tak tertagih pada akhir periode akuntansi dihitung untuk
menyajikan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable
Value) atas piutang.
 Penyisihan Piutang Pajak Tak tertagih berdasarkan atas
penggolongan kualitas piutang. Penggolongan kualitas piutang
berdasarkan umur piutang dengan uraian sebagai berikut:
o Kualitas lancar jika umur piutang kurang dari 1 tahun,
dengan besaran persentase penyisihan 0,5%.
o Kualitas kurang lancar jika umur piutang 1 sampai dengan
2 tahun, dengan besaran persentase penyisihan 10%.
o Kualitas diragukan jika umur piutang lebih dari 2 sampai
dengan 5 tahun, dengan besaran persentase penyisihan
50%.
o Kualitas macet jika umur piutang lebih dari 5 tahun,
dengan besaran persentase penyisihan 100%.
 Untuk Penyisihan Piutang Retribusi dan Piutang Lain – Lain
Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan telah
melakukan penilaian kualitas dan perhitungan penyisihan
piutang retribusi tidak tertagih. Penilaian kualitas dan
perhitungan penyisihan dilakukan berdasarkan pada umur
piutang diuraikan sebagai berikut:
o Kualitas lancar jika umur piutang 0 – 1 bulan, dengan
besaran persentase penyisihan 0,5%.
o Kualitas kurang lancar jika umur piutang lebih dari 1 – 3
bulan, dengan besaran persentase penyisihan 10%.
o Kualitas diragukan jika umur piutang lebih dari 3 – 12
17

bulan, dengan besaran persentase penyisihan 50%.


o Kualitas macet jika umur piutang lebih dari 12 bulan,
dengan besaran persentase penyisihan 100%.
3. Persediaan
- Pengakuan Persediaan
 Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa
depan diperoleh Pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah.
- Pengukuran Persediaan
 Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
 Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri.
 Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
 Metode penilaian persediaan: FIFO, harga terakhir atau
average.
 Metode penyusutan untuk aset tetap dan amortisasi untuk
ATB.
 Metode penyisihan untuk investasi jangka panjang non
permanen.
- Pengungkapan Persediaan
Laporang keuangan mengungkapkan:
 Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan.
 Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat,
barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses
produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat dan barang yang masih dalam proses
produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat.
 Kondisi Persediaan.
4. Investasi
- Pengakuan Investasi
18

Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi


apabila memenuhi salah satu kriteria:
 Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa
potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi
tersebut dapat diperoleh Pemerintah.
 Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).
 Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui
sebagai pengeluaran kas Pemerintah dan tidak dilaporkan
sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan
pengeluaran unutk memperoleh investasi jangka Panjang
diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
- Pengukuran Investasi
 Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar
biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual
beli, jasa bank dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka
perolehan tersebut.
 Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa
biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar
investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar asset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut.
 Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya
dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai
nominal deposito tersebut.
 Investasi jangka Panjang yang bersifat permanen misalnya
penyertaan modal Pemerintah, dicatat sebesar biaya
perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri
ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan
investasi tersebut.
 Investasi non-permanen misalnya dalam bentuk pembelian
obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak
19

untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai


perolehannya. Sedangkan investasi dalam bentuk dana
talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera
dicairkan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
 Investasi non-permanen dalam bentuk penanaman modal
diproyek proyek pembangunan pemerintah (seperti proyek PIR)
dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang
dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang
dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek
tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
 Apabila investasi jangka Panjang diperoleh dari pertukaran aset
Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah
adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi
tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
 Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus dinyatakan
dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah
bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.
- Pengungkapan Investasi
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan
Pemerintah berkaitan dengan investasi Pemerintah, antara lain:
 Kebijakan akutansi untuk penentuan nilai investasi.
 Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan non-permanen.
 Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun
investasi jangka Panjang.
 Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab
penurunan tersebut.
 Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan
penerapannya.
 Perubahan pos investasi.
5. Aset Tetap
- Pengakuan Aset Tetap
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus
berwujud dan memenuhi kriteria:
 Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.
 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
20

entitas.
 Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
 Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada
saat penguasaannya berpindah.
- Pengukuran Aset Tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan penilaian wajar
pada saat perolehan.
- Penilaian Awal Aset Tetap
 Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap,
pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan.
 Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset
tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut
diperoleh.
 Untuk keperluan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan
aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca
awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya setelah
tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu
entitas menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila
biaya perolehan tidak ada.
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan
- Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi
Dalam Pengerjaan jika:
 Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan
datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh.
 Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset
yang dimaksudkan digunakan untuk operasional Pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang
dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.
Konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap
yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi:
o Bangunan secara subtansi telah selesai dikerjakan.
21

o Dapat memberikan manfaat/ jasa sesuai dengan tujuan


perolehan.
- Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan
datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh.
- Pengungkapan Konstruksi Dalam Pengerjaan
- Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai
Konstruksi Dalam Pengerjaan pada akhir periode akutansi:
 Rincian kontrak Konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat
penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya.
 Nilai kontrak Konstruksi dan sumber pembiayaannya.
 Jumlah biaya yang telah dikeluarkan.
 Uang muka kerja yang diberikan.
 Retensi.
7. Kewajiban
- Pengakuan Kewajiban
 Pelaporan keuangan untuk tujuan umum harus menyajikan
kewajiban yang diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai
saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai
nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/ atau
pada saat kewajiban timbul.
 Suatu transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing-
masing pihak dalam transaksi tersebut mengorbankan dan
menerima suatu nilai sebagai gantinya. Terdapat dua arus
timbal balik atas sumber daya atau janji untuk menyediakan
sumber daya. Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban
diakui ketika satu pihak menerima barang atau jasa sebagai
ganti janji untuk memberikan uang atau sumber daya lain di
masa depan.
 Suatu transaksi tanpa pertukaran timbul ketika satu pihak
dalam suatu transaksi menerima nilai tanpa secara langsung
memberikan atau menjanjikan nilai sebagai gantinya. Suatu
22

kewajiban harus diakui atas jumlah terutang yang belum


dibayar pada tanggal pelaporan.
 Kejadian yang berkaitan dengan Pemerintah adalah kejadian
yang tidak didasari transaksi namun berdasarkan adanya
interaksi antara pemerintah dan lingkungannya. Kejadian
tersebut mungkin berada di luar kendali Pemerintah. Secara
umum suatu kewajiban diakui, dalam hubungannya dengan
kejadian yang berkaitan dengan Pemerintah, dengan basis yang
sama dengan kejadian yang timbul transaksi dengan
pertukaran.
 Kejadian yang diakui Pemerintah adalah kejadian-kejadian
yang tidak didasarkan pada transaksi namun kejadian tersebut
mempunyai konsekuensi keuangan bagi Pemerintah karena
Pemerintah memutuskan untuk merespon kejadian tersebut.
Pemerintah mempunyai tanggung jawab luas untuk
menyediakan kesejahteraan publik. Untuk itu Pemerintah
sering diasumsikan bertanggungjawab terhadap satu kejadian
yang sebelumnya tidak diatur dalam peraturan formal yang
ada. Konsekuensinya, biaya yang timbul dari berbagai
kejadian, yang disebabkan oleh entitas nonpemerintah dan
bencana alam, pada akhirnya menjadi tanggungjawab
Pemerintah. Namun biaya-biaya tersebut belum dapat
memenuhi definisi kewajiban sampai Pemerintah secara formal
mengakuinya sebagai tanggung jawab keuangan Pemerintah
atas biaya yang timbul sehubungan dengan kejadian tersebut
dan telah terjadinya transaksi dengan pertukaran atau tanpa
pertukaran.
- Pengukuran Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata
uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca.
8. Dana Cadangan
- Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak
dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi.
- Dana cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan
23

jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan transfer dari dana


cadangan atau jumlah pembiayaan yang berupa pengeluaran
transfer ke dana cadangan.
9. Ekuitas dana
- Ekuitas dana adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang
merupakan selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang
Pemerintah.
- Ekuitas dana terdiri dari ekuitas dana umum, ekuitas dana
yang dicadangkan dan ekuitas dana donasi.
- Ekuitas dana umum adalah jumlah kekayaan bersih tidak
termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan.
- Ekuitas dana umum diakui pada akhir periode akuntansi
berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa sisa lebih
perhitungan anggaran, hasil penjualan aset daerah yang
dipisahkan dan jumlah surplus datu defisit.
- Ekuitas dana dicadangkan adalah jumlah kekayaan bersih berupa
aktiva yang cadangkan.
- Ekuitas dana donasi adalah kekayaan bersih berupa aktiva yang
berasal dari donasi.
- Ekuitas dana donasi diakui pada akhir periode akuntansi
berdasarkan jumlah pembiayaan berupa penerimaan hibah,
bantuan, atau sumbangan yang telah diakui dalam periode
berjalan.
C. LAPORAN OPERASIONAL (LO)
Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang
menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan
entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang
terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi
24

biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar
kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Surplus/defisit-LO adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban
selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/defisit
dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa.

D. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkat LPE adalah
laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang
terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir.
25

BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
(CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN)

A. PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI


Laporan Realisasi Anggaran merupakan komponen Laporan
Keuangan yang menyajikan Pendapatan, Belanja, Transfer, dan
Surplus/Defisit, disisi lain Laporan Realisasi Anggaran mencerminkan
komparasi antara anggaran dan realisasinya serta perbandingan dengan
tahun sebelumnya sehingga tingkat serapan anggaran pada kegiatan
normal entitas dapat diukur secara nyata serta dapat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan
transfer, dan lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebagai sumber
pembiayaan utama keuangan daerah memerlukan intervensi untuk
optimalisasi obyek-obyek pendapatan yang didukung dengan regulasi
yang sehat, profesionalisme dan integritas pengelola, data yang akurat,
serta system penerimaan yang simultan. Oleh karena itu Puskesmas
selalu berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari
tahun ketahun. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatan
Pendapatan Asli Daerah adalah dengan meningkatkan penerimaan
pendapatan Dana Kapitasi JKN.
Belanja daerah merupakan instrumen teknis dengan menyesuaikan
arah kebijakan anggaran dan pelaksanaan anggaran oleh karena itu
belanja daerah dilakukan berdasarkan pada prinsip pengendalian
anggaran belanja daerah dengan tetap menjamin terpenuhinya
kebutuhan dasar dan alokasi belanja minimum, dengan
mempertimbangkan penghematan dan efisiensi penggunaan belanja
daerah, menjamin terlaksananya kegiatan administrasi pemerintahan,
serta terselenggaranya agenda-agenda penting daerah.
Belanja daerah meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak
terduga, dan belanja transfer. Belanja operasi ditujukan untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan tanpa menimbulkan
aset tetap.
Belanja modal diaksentuasikan untuk mendukung kegiatan
pembangunan berupa aset tetap. Belanja tidak terduga ditujukan untuk
mengantisipasi kemungkinan diluar perencanaan pemerintah daerah.
26

Belanja transfer ditujukan untuk pemerataan pembangunan.


Realisasi Pendapatan Puskesmas per 30 Juni Tahun Anggaran 2022
sebesar Rp.430.194.300 yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah Dana
Kapitasi JKN. Realisasi Belanja Puskesmas per 30 Juni Tahun Anggaran
2022 adalah sebesar Rp.715.236.360 yang terdiri dari Belanja Operasi
sebesar Rp. 712.375.360 dan Belanja Modal sebesar Rp.2.861.000.
Berdasarkan perbandingan realisasi Pendapatan Daerah dan
realisasi Belanja Daerah, maka defisit Realisasi Anggaran yang terjadi
per 30 Juni tahun anggaran 2022 adalah sebesar Rp.285.042.060.
Akun-akun yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran sebagai
berikut:
1. Pendapatan
- Pendapatan Dana Kapitasi JKN
Pada tahun anggaran 2022 Puskesmas menganggarkan
pendapatan sebesar Rp.1.115.856.000 dengan realisasi per 30
Juni 2022 sebesar Rp.430.194.300 atau 39%, sedangkan pada
tahun anggaran 2021 dianggarkan sebesar Rp.1.029.533.963
dengan realisasi sebesar Rp.924.324.900 dengan rincian sebagai
berikut:
No Uraian 2022 % Realisasi
Anggaran Realisasi per 2021
30 Juni
2022
1 - Pendapatan 1.115.856.000 430.194.300 39 924.324.900
dana
kapitasi JKN

Berdasarkan tabel di atas, maka pendapatan asli daerah Dana


Kapitasi JKN pada FKTP UPTD Puskesmas Punggaluku yang sah
pada tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami penurunan
sebesar Rp.494.130.600 atau 39% dari tahun sebelumnya.
2. Belanja
Pada tahun anggaran 2022 Puskesmas menganggarkan belanja
sebesar Rp.2.642.129.710 dan realisasi per 30 Juni 2022 sebesar
Rp.715.236.360 atau 27%, sedangkan Tahun 2021 terealisasi
sebesar Rp.1.738.814.800 dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian 2022 2021 Kenaikan/ %
1 Belanja Anggaran Realisasi % Realisasi penurunan
Operasi 2.612.099. 712.375.36 27 1.724.78 -1.012.409.440 41
102 0 4.800
2 Belanja 30.030.608 2.861.000 10 14.030.0 -11.169.000 20
27

Modal 00
Jumlah 2.842.129. 715.236.3 27 1.738.81 -1.023.578.440 61
710 60 4.800

Berdasarkan tabel diatas, maka perbandingan belanja pada tahun


anggaran 2022 dan 2021 mengalami penurunan sebesar
Rp.1.023.578.440 atau 61% dari tahun sebelumnya.
- Belanja Operasi
Pada tahun anggaran 2022, puskesmas mengganggarkan belanja
operasi sebesar Rp.2.612.099.102 dan terealisasi sebesar
Rp.712.375.360 atau 27%, sedangkan tahun anggaran 2021
terealisasi sebesar Rp.1.724.784.800 dengan rincian sebagai
berikut:
N Uraian %
2022 2021 Kenaikan/
o
1 Belanja Anggaran Realisasi % Realisasi penurunan

Operas 2.612.099. 712.375.3 27 1.724.78 -16.536.409.440 27


i 102 60 4.800

 Belanja Pegawai
Belanja pegawai merupakan belanja yang dibayarkan oleh
puskesmas untuk pegawai di lingkungan UPTD Puskesmas
Punggaluku Pada tahun anggaran 2022, Puskesmas
mengganggarkan belanja pegawai sebesar Rp.725.608.524 dan
terealisasi sebesar Rp.318.542.010 atau 44%, sedangkan
tahun 2021 terealisasi sebesar Rp.692.585.430.
N Uraian Kenaikan/ %
2022 2021
o penuruna
1 Belanja Anggaran Realisasi % Realisasi n
pegawai 725.608.52 318.542.0 44 692.585. - 44
4 10 430 374.043.4
20

 Belanja Barang dan Jasa


Berdasarkan tabel dibawah, maka perbandingan belanja
barang dan jasa pada tahun anggaran 2022 dan 2021
mengalami penurunan sebesar Rp. -374.043.420 atau 44%
dari tahun sebelumnya.
N Uraian %
2022 2021 Kenaikan/
o
1 Belanja Anggaran Realisasi % Realisasi penurunan

barang 1.886.490. 393.833.3 21 1.032.19 - 21


dan 578 50 9.370 638.366.02
28

0
jasa
- Belanja Modal
Belanja modal merupakan belanja yang digunakan untuk
pengadaan barang daerah yang memiliki masa manfaat ekonomi
lebih dari satu tahun anggaran, yang terdiri dari tanah, peralatan
dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan
aset lainnya yang dikategorikan menambah aset daerah.
Belanja Modal merupakan belanja yang menambah aktiva tetap
UPTD Puskesmas Punggaluku Pada tahun anggaran 2022, UPTD
Puskesmas Punggaluku menganggarkan belanja modal sebesar
Rp.30.030.608 dan terealisasi sebesar Rp2.861.000 atau sebesar
10%, sedangkan realisasi tahun anggaran 2021 sebesar
Rp.14.030.000 dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian 2022 2021 Kenaikan/ %
1 Belanja Anggaran Realisasi % Realisasi penurunan
Modal 30.030.608 2.861.000 10 14.030.000 -11.169.000 10

B. PENJELASAN POS-POS NERACA


1. Aset
Aset puskesmas per 30 Juni 2022 dan 2021 masing- masing
sebesar Rp.14.233.671 dan Rp.4.783.168. Aset puskesmas
mengalami penambahan sebesar Rp9.450.503 atau dengan rincian
sebagai berikut:
No Uraian 2022 2021 Kenaikan/ %
penurunan
1 Aset 11.167.842 - 11.167.842 100
lancar
2 Aset tetap 3.065.829 4.783.168 -1.717.339 64
3 Aset - - - -
Lainnya
Jumlah 14.233.671 4.783.168 9.450.503

- Aset Lancar
Aset lancer UPTD Puskesmas Punggaluku per 30 Juni 2022 dan
2021 masing-masing sebesar Rp.11.167.842 dan Rp. 0. Aset
Lancar mengalami kenaikan sebesar Rp.11.167.842 atau 1 0 0 %,
dengan rincian sebagai berikut:
29

No Uraian 2022 2021 Kenaikan/ %


penurunan
1 Kas dan Setara 491.940 0 491.940 100
Kas
2 Kas di bendahara 10.675.902 0 10.675.902 100
3 Piutang 0 0 0 0
4 Persediaan 0 0 0 0
Jumlah 11.167.842 0 11.167.842 100

Aset lancar merupakan uang tunai, saldo simpanan Kas di


Bendahara Pengeluaran, piutang dan persediaan yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan entitas. Posisi kas
Puskesmas per 30 Juni 2022, sebagai berikut:
 Kas dan Setara Kas
Saldo Kas dan Setara Kas dana Kapitasi JKN per 30 Juni 2022
sebesar Rp. 491.940 sebagai saldo tunai dan tahun 2021 Kas
dan Setara Kas Dana Kapitasi sebesar Rp. 0
 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada posisi 30 Juni
2022 dan 2021 yakni sebesar Rp. 10.675.902 dan Rp. 0
Saldo kas di Bendahara Pengeluaran mengalami kenaikan
sebesar Rp.10.675.902 atau 100%.
 Piutang Pendapatan
Piutang merupakan hak dan klaim puskesmas kepada pihak
ketiga yang diharapkan dapat dijadikan Kas dalam satu
periode akuntasi. Piutang pendapatan per 30 Juni 2022 dan
2021 masing-masing sebesar Rp.0.
Saldo persediaan menggambarkan jumlah persediaan barang
yang masih berada pada Puskesmas yang mempunyai sifat
habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung
kegiatan operasional Puskesmas serta barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual/ diserahkan kepada masyarakat.
Saldo persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik per
30 Juni 2022 dan 2021 masing-masing sebesar Rp. 0.
- Aset Tetap
Aset tetap yang terdapat di puskesmas per 30 Juni 2022 dan
2021 masing-masing sebesar Rp.3.065.829 dan Rp.4.783.168
30

dengan rincian sebagai berikut :


No Uraian 2021 Penambahan Pengurangan 2022
1 Tanah 0 0 0 0
2 Peralatan dan 28.822.0 0 0 28.822.0

Mesin 00 00

3 Gedung dan 0 0 0 0

bangunan
4 Jalan,irigasi 0 0 0 0

dan jaringan
5 Aset Tetap 0 0 0 0

Lainnya
6 Akumulasi (24.038.8 (25.756.1

Penyusutan 32) 71)

Jumlah 4.783.16 0 0 3.065.82


8 9

Aset tetap Puskesmas per 30 Juni 2022 dengan rincian sebagai


berikut:
 Tanah
Tahun anggaran 2022 dan tahun 2021 UPTD Puskesmas
Punggaluku tidak menganggarkan untuk pembelanjaan aset
tetap jenis tanah.
 Peralatan Mesin
Aset tetap peralatan dan mesin Puskesmas per 30 Juni 2022
dan 2021 setelah mengalami penyusutan masing-masing
sebesar Rp.28.822.000 dan Rp.28.822.000 dengan rincian
sebagai berikut:
No Uraian Saldo Mutasi Saldo
2021 Selama tahun 2022 2022
Penambahan Pengurangan
1 Alat 14.062 12.304
laboratorium
Alat kantor 187.500 93.750
Alat rumah 2.320.000 1.160.000
tangga
Alat 387.500 193.750
kedokteran
2 Alat lab. 1.486.606 1.412.275
Kimia nuklir
3 Peralatan 387.500 193.750
komputer
Jumlah 4.870.668 3.065.829
31

Rincian peralatan dan mesin terlampir dalam lampiran


daftar inventarisasi aset.
 Gedung dan Bangunan
Tahun anggaran 2022 dan tahun 2021 Puskesmas tidak
menganggarkan untuk pembelanjaan aset tetap jenis Gedung
dan Bangunan.
 Jalan, irigasi dan Jaringan
Tahun anggaran 2022 dan tahun 2021 Puskesmas tidak
menganggarkan untuk pembelanjaan aset tetap jenis jalan,
irigasi dan jaringan.
 Akumulasi Penyusutan
Berdasarkan dengan kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Konawe Selatan, metode penyusutan yang dipakai
adalah metode penyusutan garis lurus tanpa nilai residu. Nilai
akumulasi penyusutan aset tetap per 30 Juni 2022 adalah Rp
(25.756.171). Akumulasi penyusutan aset tetap merupakan
alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan
selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk
tanah dan konstruksi dalam pengerjaan dengan rincian
sebagai berikut:

No Uraian Nilai Akumulasi Akumulasi Nilai buku


perolehan penyusutan penyusutan Semester I
2021 2022 2022
1 Peralatan 28.822.000 24.038.832 25.756.171 3.065.829
dan mesin
2 Gedung 0 0 0 0
dan
bangunan
3 Jalan, 0 0 0 0
irigasi dan
jarinagn
Jumlah 28.822.000 24.038.832 25.756.171 3.065.829

- Aset Lainnya
Aset lainnya puskesmas per 30 Juni 2022 dan 2021 senilai Rp- 0.
Untuk aset lainnya tahun 2022. UPTD Puskesmas Punggaluku
tidak ada penambahan ataupun pengurangan. Aset lainnya
merupakan pendayagunaan barang milik daerah yang tidak
digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Puskesmas
dan/atau optimalisasi barang milik Daerah dengan tidak
mengubah status kepemilikan melalui kemitraan dengan pihak
32

ketiga meliputi sewa, kerja sama pemanfaatan, bangun guna


serah/bangun serah guna (BGS/BSG), kerjasama penyediaan
infrastruktur dan pinjam pakai, dan juga aset yang tidak
berwujud seperti software, lisensi, kajian, hak cipta atau yang
sejenisnya, serta aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan
dari penggunaan aktif pemerintah, hal ini disebabkan karena
rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan
dalam operasional Pemerintah yang sedang menunggu proses
pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan,
penyertaan modal) dan/atau penghapusan.
2. Kewajiban
Kewajiban merupakan dampak transaksi masa lalu yang
menyebabkan Pemerintah Daerah harus membayar dan
pelunasannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
Pemerintah Daerah.
Kewajiban yang terdapat di UPTD Puskesmas Punggaluku per 30
Juni 2022 dan 2021 sebesar Rp.10.675.902 dengan rincian sebagai
berikut:

No Uraian 2021 Penambahan Pengurangan 2022


1 Kewajiban 0 0 0 10.675.902
jangka
pendek
2 Kewajiban 0 0 0 0
jangka
panjang
Jumlah 0 0 0 10.675.902

Kewajiban jangka pendek yang terdapat di puskesmas per 30 juni


2022 dan 2021 merupakan utang perhitungan pihak ketiga
senilai Rp.10.675.902.
3. Ekuitas
Ekuitas merupakan jumlah kekayaan bersih puskesmas per 30
Juni 2022 dan 2021 masing-masing sebesar Rp.3.557.769 dan
Rp.4.783.168. Ekuitas mengalami penurunan sebesar Rp.1.225.399.
C. PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional (LO) puskesmas menyediakan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang
33

tercerminkan dalam Pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit


operasional dari suatu entitas pelaporan yang disajikan dengan
menyandingkan laporan tahun 2021 (periode sebelumnya. Laporan
Operasional menyediakan informasi sebagai berikut:
1. Mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah
untuk menjalankan pelayanan.
2. Mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna
dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi,
efektivitas, dan kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya
ekonomi.
3. Yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan
diterima untuk mendanai kegiatan BLUD mendatang dengan cara
menyajikan laporan secara komparatif.
4. Mengenai penurunan ekuitas (bila deficit operasional), dan
peningkatan ekuitas (bila surplus operasional).
 Pendapatan LO
Pendapatan-LO puskesmas per 30 Juni 2022 dan 2021 masing-
masing sebesar Rp.430.194.300 dan Rp.924.324.900. Pendapatan-
LO UPTD Puskesmas Punggaluku mengalami penurunan sebesar
Rp.494.130.600 atau 46% dengan rincian sebagai berikut:
N Pendapatan LO 2022 2021 Kenaikan/ %
o penurunan
1 Pendapatan Dana 430.194.300 924.324.900 - 46
Kapitasi JKN 494.130.600
Jumlah 430.194.300 924.324.900 - 46
494.130.600

Berdasarkan tabel di atas, maka perbandingan pendapatan dana


kapitasi JKN LO pada tahun anggaran 2022 mengalami penurunan
sebesar Rp.494.130.600 atau 46% dari tahun sebelumnya.
 Beban
Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Jumlah
beban Puskesmas untuk periode 30 Juni 2022 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp.714.092.699 sedangkan
untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021
sebesar Rp.1.731.615.134 dengan rincian sebagai berikut:
34

No Uraian Periode Kenaikan/ %


2022 2021 penurunan
1 Beban Pegawai 318.542.010 692.585.430 -374.043.420 45
2 Beban 67.288.350 152.844.370 -85.556.020 44
Persediaan
3 Beban Jasa 91.200.000 234.670.000 -143.470.000 38
4 Beban 4.310.000 10.710.000 -6.400.000 40
pemeliharaan
5 Beban 0 0 0 0
Langganan
Daya dan Jasa
6 Beban 231.035.000 633.975.000 -402.940.000 36
Perjalanan
dinas
7 Beban 1.717.339 6.830.334 -5.112.995 25
penyusutan
Jumlah 714.092.699 1.731.615.134 - 41
1.017.522.435

Berdasarkan tabel diatas, maka perbandingan beban pada tahun


anggaran 2022 dan 2021 mengalami penurunan sebesar
Rp.1.017.522.435 atau 41% dari tahun sebelumnya.
o Beban Pegawai
Beban Pegawai Puskesmas pada periode 1 Januari 2022 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2022 sebesar Rp. 318.542.010,
sedangkan untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31
Desember 2021 sebesar Rp.692.585.430 dengan rincian sebagai
berikut:
No Uraian Periode Kenaikan/ %
2022 2021 penurunan
1 Beban Pegawai 318.542.010 692.585.430 - 45
374.043.420
Jumlah 318.542.010 692.585.430 - 45
374.043.420

Berdasarkan tabel di atas, maka perbandingan beban pegawai


pada tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami penurunan
sebesar Rp.374.043.420 atau 45% dari tahun sebelumnya.
o Beban Persediaan
Beban persediaan puskesmas pada periode 1 Januari 2022
35

sampai dengan tanggal 30 Juni 2022 sebesar Rp.67.288.350,


sedangkan untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31
Desember 2021 sebesar Rp.152.844.370 dengan rincian sebagai
berikut:
No Uraian Periode Kenaikan/ %
2022 2021 penurunan
1 Beban 67.288.350 152.844.370 -85.556.020 44
Persediaan

Berdasarkan tabel diatas, maka perbandingan beban persediaan


pada tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami penurunan
sebesar Rp.85.556.020 atau 44% dari tahun sebelumnya.
o Beban Jasa
Beban Jasa Puskesmas pada periode 1 Januari 2022 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2022 sebesar Rp.91.200.000, sedangkan
untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021
sebesar Rp.234.670.000 dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Periode Kenaikan/ %
2022 2021 penurunan
1 Beban Jasa 91.200.000 234.670.000 -143.470.000 38

Berdasarkan tabel di atas, maka perbandingan beban jasa pada


tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami Penurunan sebesar
Rp.143.470.000 dari tahun sebelumnya. Biaya perolehan tersebut
dapat diukur secara andal.
o Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan puskesmas pada periode 1 Januari 2022
sampai dengan tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp.4.310.000,
sedangkan untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31
Desember 2021 sebesar Rp.10.710.000 dengan rincian sebagai
berikut:
No Uraian Periode Kenaikan/ %
2022 2021 penurunan
1 Beban 4.310.000 10.710.000 -6.400.000 40
Pemeliharaan

Berdasarkan tabel di atas, maka perbandingan beban


pemeliharaan pada tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami
penurunan sebesar Rp.6.400.000 atau 40% dari tahun
36

sebelumnya.
o Beban Perjalanan Dinas
Pada periode 1 Januari 2022 sampai dengan tanggal 30 Juni
2022 puskesmas memiliki beban perjalanan dinas sebesar
Rp.231.035.000 sedangkan untuk periode 1 Januari 2021 sampai
dengan 31 Desember 2021 sebesar Rp.633.975.000 dengan
rincian sebagai berikut:
No Uraian Periode Kenaikan/ %
2022 2021 penurunan
1 Belanja 231.035.000 633.975.000 -402.940.000 36
perjalanan
dinas

Berdasarkan tabel diatas, maka perbandingan beban perjalanan


dinas pada tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami
penurunan sebesar Rp.402.940.000 atau 36% dari tahun
sebelumnya.
o Beban Penyusutan
Beban Penyusutan Puskesmas pada periode 1 Januari 2022
sampai dengan tanggal 30 Juni 2022 sebesar Rp1.717.339
sedangkan untuk periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31
Desember 2021 sebesar Rp6.830.334 dengan rincian sebagai
berikut:
No Uraian Periode Kenaikan/ %
2022 2021 penurunan
1 Beban penyusutan 1.717.339 6.830.334 -5.112.995 25

Berdasarkan tabel diatas, maka perbandingan beban


penyusutan pada tahun anggaran 2022 dan 2021 mengalami
penurunan sebesar Rp.5.112.995 atau 25% dari tahun
sebelumnya.
 Surplus/ Defisit LO
Pada tahun 2022 Surplus/Defisit LO puskesmas defisit sebesar Rp.
(283.898.399) sedangkan pada tahunn 2021 defisit sebesar
Rp(807.290.234) Pada tahun 2022 surplus/defisit LO mengalami
penurunan sebesar Rp. 523.391.835 atau 35% dari tahun
sebelumnya.
D. PENJELASAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara
37

Laporan Operasional dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan


ekuitas atas aktivitas operasional pada tahun pelaporan. Dari laporan
ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Ekuitas Awal
Jumlah ekuitas awal Rp.4.783.168 tahun 2022 merupakan nilai
ekuitas tahun sebelumnya yang tersaji pada neraca tahun 2021.
 Surplus/ Defisit-LO
Jumlah surplus/defisit-LO tahun 2022 senilai Rp.283.898.399
merupakan nilai surplus/defisit-LO yang tersaji pada Laporan
Operasional Tahun 2022.
 Ekuitas Akhir
Jumlah ekuitas akhir Rp.3.557.769 per 30 Juni 2022 yang
merupakan hasil penjumlahan dari ekuitas awal dan surlus/defisit-
LO.
38

BAB V
PENUTUP

Laporan keuangan UPTD Puskesmas Punggaluku merupakan


rangkaian informasi terkini atas kondisi riil aspek keuangan Puskesmas
Tahun Anggaran 2022 yang Penyusunannya didasarkan pada peraturan
Mentri Dalam Negri No 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Tekhnis pengelolaan Keuangan Daerah, peraturan pemerintah
No 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan Keuangan daerah dan
peraturan pemerintah No 71 tahun 2010 tentang standar
Akuntansi Pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai