PENDAHULUAN
A. Ekonomi Makro
Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
sangat dipengaruhi oleh besaran-besaran makro ekonomi seperti pertumbuhan
ekonomi, nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.
B. Kebijakan Keuangan
Kebijakan keuangan mencakup 2 aspek penting yaitu kebijakan di bidang
penerimaan/pendapatan dan kebijakan di bidang pengeluaran/belanja. Untuk
mengoptimalkan pendapatan daerah, Pemerintah Daerah menggali potensi
penerimaan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan
Transfer/Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang sah.
Sedangkan di bidang pengeluaran, Pemerintah Daerah melakukan
pengeluaran antara lain untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar masyarakat,
stimulasi pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan pengeluaran lainnya yang
mengarah pada efisiensi dan efektivitas.
Hal-hal yang menjadi pedoman dalam penyusunan anggaran Tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1. Anggaran Pendapatan
Rencana pendapatan berkaitan dengan anggaran penerimaan yang
berasal dari Pendapatan Asli Daerah. Susunan perkiraan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) berpedoman kepada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007.
Dalam rangka meningkatkan PAD dan mempecepat pemulihan
perekonomian di daerah, maka pemerintah daerah dapat melakukan kerja
sama dengan pihak ketiga berdasarkan prinsip-prinsip saling
menguntungkan.
2. Anggaran Belanja
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN DAN
NERACA KEUANGAN
B. Hambatan Dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah
Ditetapkan
Terdapat hambatan dan kendala dalam pencapaian target yang telah ditetapkan,
sehingga pencapain target yang telah ditetapkan tidak dapat dilaksanakan dengan
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran (Uang
Persediaan/Ganti Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan atau
UP/GU/TU) pengakuannya dilakukan pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan.
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang
dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
dengan berpedoman Peraturan Gubernur Nomor 156 Tahun 2013
tentang tabel kriteria material/batasan minimal kapitalisasi aset tetap.
4. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
5. Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam
satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
2. Belanja
Realisasi Belanja instansi pada tahun 2017 adalah sebesar
Rp8.525.192.910 atau 107,60% dari anggaran belanja sebesar
Rp7.923.013.764.Rincian anggaran dan realisasi belanja Tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2 Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja Tahun 2017
3. Aset
Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp 83,382,278 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di
bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran. Rincian Kas di Bendahara
Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Terdapat jenis persediaan yang tidak disajikan dalam Persediaan.
Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki SMK Negeri 57 Jakarta per 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp 131,307,700,000. Nilai aset tetap
berupa tanah tidak mengalami perubahan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN SKPD
A. Gambaran Umum
SMK Negeri 57 Jakarta merupakan unit kerja di bawah Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta, yang memiliki 5 kompetensi keahlian yaitu Usaha
Perjalanan Wisata, Akomodasi Perhotelan, Tata Boga, Seni Tari dan Seni
Karawitan, beralamat di Jl. Taman Margasatwa No.38B, Jakarta Selatan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas SMK Negeri 57 Jakarta berkomitmen
dengan visi “Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan yang menghasilkan
peserta didik berbudi pekerti luhur, terampil, berwawasan global, berakar
18 DOKUMEN BLUD SMKN 57 JAKARTA | LAPORAN KEUANGAN
budaya bangsa dan memiliki kepedulian Lingkungan.” Untuk mewujudkannya
akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:
1. Menghasilkan calon tamatan yang professional, beriman,bertaqwa dan
berakhlak mulia.
2. Mengembangkan pendidikan yang berwawasan kebangsaan dan memiliki
keterampilan yang unggul serta daya saing tinggi.
3. Meningkatkan kerja sama dengan industri pariwisata di dalam maupun di
luar negeri.
4. Menanamkan nilai-nilai etika dan estetika serta jiwa kewirausahaan
5. Membudayakan kepedulian terhadap lingkungan.
C. Struktur Organisasi
Susunan organisasi SMK Negeri 57 Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
2. Komite Sekolah
3. Satuan Pengawas Internal
4. Wakil Kepala Sekolah
5. Ketua Program Studi Keahlian dan Paket Keahlian
6. Ketua Unit Produksi
7. Tenaga Fungsional
WAKIL KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH
BIDANG KURIKULUM BIDANG KESISWAAN BIDANG HUMAS & BIDANG SARANA
KEMITRAAN PRASARANA
BAB VII
PENUTUP
LAPORAN OPERASIONAL
SMK NEGERI 57 JAKARTA
LAPORAN NERACA
SMK NEGERI 57 JAKARTA