Anda di halaman 1dari 101

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH

SMK NEGERI 2 LHOKSEUMAWE

Bidang keahlian : Pariwisata


Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Kuliner
Perhotelan
Kecantikan dan Spa
Desain Komunikasi Visual
Busana

Jln.Sultannah Nahrasyiah Kp. Jawa Lama Kota Lhokseumawe


(Fax).Telpon (0645) 46633 Kode Pos :24351
Email:smknegeri2_lhokseumawe@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Lhokseumawe telah mendapat


pertimbangan Komite Pembelajaran dan diketahui Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah
Kota Lhokseumawe serta telah diverifikasi oleh DUDIKA mitra dan pengawas pembina,
dinyatakan Tahun Pelajaran 2021/2022 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.

Ditetapkan dan disahkan di Lhokseumawe


Tanggal 12 Juli 2021
Oleh :

Plt. Ka. SMK Negeri 2 Lhokseumawe

AZMI SAPUTRA, S.Pd


NIP. 19821217 201003 1 002

MENGETAHUI
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kota Lhokseumawe

ANWAR, M.Pd
PEMBINA
NIP. 19631001 198510 1 002
KATA PENGANTAR

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya
dalam peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi
pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, SMK Negeri 2 Lhokseumawe berupaya semaksimal
mungkin untuk mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan
kreativitas dalam pelaksanaannya.
Penyusunan kurikulum Operasional Sekolah dengan memperhatikan Standar
Kompetensi Kerja Nasional dan kebutuhan industry setempat juga kekuatan dan kelemahan
yang ada pada SMK Negeri 2 Lhokseumawe. Dalam kurikulum ini terdapat mata pelajaran
kelompok umum, kejuruan dan Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil
Pelajar Pancasila dasar Kompetensi konsentrasi, muatan lokal dan pengembangan diri.
Kurikulum disusun dengan bahasa yang jelas dan dengan pendekatan belajar kontekstual
sehingga memudahkan guru mengaplikasikan dalam kegiatan mengajar secara sistematis,
logis, kreatif dan inovatif.
Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) disusun sebagai pedoman proses
pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik yang unggul dan berkarakter profil pelajar
Pancasila. Penyusun KOS terdiri dari tim pengembang kurikulum dari SMK dan DUDIKA.
Kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi tersusunnya Kurikulum ini,
kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Lhokseumawe, 12 Juli 2021


Plt. Kepala SMK Negeri 2 Lhokseuamawe

Azmi Saputra, S.Pd


NIP. 19821217 201003 1 002
IDENTITAS SEKOLAH
1. NPSN 10105626
2. Nama Resmi Sekolah SMK Negeri 2 Lhokseumawe
3. SK Pendirian
a. Nomor SK 0501/0/1977
b. Tanggal SK 19 November 1977
4. Luas Tanah 20.386 𝑀2
5. Program Keahlian 1. Kuliner
2. Kecantikan dan Spa
3. Kuliner
4. Busana
5. Desain Komunikasi Visual
6. Status Akreditas A
7. Penetapan LSP–SMK
a. Nomor SK KEP. 0150/BNSP/I/2021
b. Tanggal 21 Januari 2020
8. Alamat Lengkap Sekolah
a. Jalan Sultannah Nahrasyiah
b. Desa/Kelurahan Kampung Jawa Lama
c. Kecamatan Banda Sakti
d. Kabupaten/Kota Kota Lhokseumawe
e. Propinsi Aceh
f. Nomor Telepon/Fax (0645) 46633
g. Email smknegeri2_lhokseumawe@yahoo.com
h. Website https://smkn2lsm.sch.id/
9. Identitas Kepala Sekolah
a. Nama Lengkap Azmi Saputra, S.Pd
b. Tempat & Tanggal Lahir Banda Aceh, 17-12-1982
d. Telepon Rumah / HP 0823-7035-2953
e. SK Pengangkatan Terakhir :
• Nomor SK Peg. 823.4/96/2021
• Tanggal 26 Juli 2021
• Pejabat Yang Mengangkat Gubernur Aceh
10. Komite Sekolah
a. Jumlah Anggota 5 (Lima)
b. Ketua Drs. H. Mursyid Yahya, M.Pd
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
IDENTITAS SEKOLAH ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Dasar Hukum .................................................................................................... 3
BAB II KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN ...................................
A. Karakteristik SMK Negeri 2 Lhokseumawe .................................................... 6
B. Analisis Swot SMK Negeri 2 Lhokseumawe ................................................... 7
C. Visi SMK Negeri 2 Lhokseumawe................................................................... 9
D. Misi SMK Negeri 2 Lhokseumawe .................................................................. 9
E. Tujuan SMK Negeri 2 Lhokseumawe ........................................................... 10
F. Tujuan Program Keahlian............................................................................... 10
G. Penetapan Konsentrasi.................................................................................... 12
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ........................................
A. Intrakulikuler .................................................................................................. 14
1. Struktur Kurikulum ................................................................................. 14
2. Penetapan Mata Pelajaran Konsentrasi ................................................... 23
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi ............................................................. 23
4. Capaian Pembelajaran ............................................................................. 24
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. dan Budaya Kerja ....................... 25
C. Praktik Kerja Lapangan .................................................................................. 27
D. Ekstrakulikuler ............................................................................................... 36
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN ..............................................................
A. Peraturan Akademik ....................................................................................... 38
B. Perangkat Ajar ................................................................................................ 39
C. Kalender Pendidikan ...................................................................................... 40
D. Permulaan Tahun Pembelajaran ..................................................................... 41
E. Waktu Belajar ................................................................................................. 41
F. Rincian Minggu Efektif .................................................................................. 41
G. Kegiatan Tengah Semester ............................................................................. 43
H. Jadwal Libur Sekolah ..................................................................................... 43
I. Pengelolaan Pembelajaran .............................................................................. 45
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL ......................................................................................................
A. Pendampingan ................................................................................................ 47
B. Evaluasi .......................................................................................................... 47
C. Pengembangan Profesional ............................................................................ 48
LAMPIRAN ......................................................................................................... 49
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja


yang kompeten dan handal di berbagai bidang agar sebuah negara
mampu bertahan dan berperan dalam era yang penuh persaingan dan
sekaligus membuka dan memanfaatkan setiap peluang. Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi yang
dianggap efektif adalah dengan melakukan industrialisasi.
Industrialisasi, pada derajat tertentu akan mengimplikasikan
pergeseran proses produksi dari labouring menjadi manufacturing
dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh hard technology. Ini
berarti industrialisasi membutuhkan tenaga kerja terampil yang tidak
hanya mampu mengoperasikan teknologi tersebut, melainkan juga
memeliharanya. Industrialisasi juga berpotensi menciptakan
pengangguran jika pergeseran proses produksi tersebut tidak dibarengi
dengan perubahan orientasi pendidikan dari akademis menjadi
vokasional. Kondisi di atas menuntut dunia pendidikan dan pasar
kerja dirancang secara terintegrasi dengan memperhatikan tujuan dan
kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian perlu dirancang salah
satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi dunia
kerja.
Dalam rangka mewujudkan amanat pembangunan Pendidikan
kejuruan yang telah digariskan dalam Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024,
salah satu strategi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-
2024 adalah berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK

1
melalui penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan.
Secara umum program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk
menghasilakan lulusan yang kompeten terserap di dunia kerja atau
menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang
mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja serta diharapkan menjadi
pusat peningkatan dan rujukan bagi SMK lainnya. Secara khusus,
Program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk :
1. Memperkuat program kemitraan antara Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintah daerah dalam
pendampingan SMK Pusat Keunggulan
2. Memperkuat kualitas sumber daya manusia SMK, seperti
kepala SMK, pengawas sekolah, dan guru untuk mewujudkan
manajemen dan pembelajaran berbasis industri dan lapangan
kerja
3. Memperkuat kompetensi softskill dan hardskill peserta didik,
yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, serta
mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
4. Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui
manajemen yang berbasis sekolah
5. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompleksitas pada
sekolah dengan menggunakan platform digital
6. Peningkatan sarana dan prasarana praktik belajar siswa yang
berstandar dunia kerja
7. Memperkuat program kemitraan dan Kerjasama antara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dunia kerja
dengan pengembangan dan pendampingan SMK Pusat
Keunggulan

Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan


memiliki visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, serta mampu

2
mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah
sesuai perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung
kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi
tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan
lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK yang
memperoleh pekerjaan dan berwirausaha.
Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK
Pusat Keunggulan, maka disusunlah Kurikulum Operasional SMK
Negeri 2 Lhokseumawe yang memuat seluruh rencana proses belajar
yang akan diselenggarakan dan dikembangkan sesuai dengan dinamika
perubahan dan kebutuhan peserta didik. Dalam penyusunan dan
pengembangan Kurikulum Operasional ini juga mengedepankan prinsip
pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 46633);
3. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pengembangan KTSP;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikulerr pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan Konseling Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016
tentang Standar Kompentensi kelulusan pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;

3
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Perindustrian No. 03/M.IND/PER/I/2017
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri;
12. Skema Sertifikasi KKNI Tahun 2017 BNSP No. B.
1460/BNSP/XII/2017 perihal penetapan skema Sertifikasi KKNI Level
II/III bagi SMK
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
14. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Edutechnopreneur Islami;
15. Keputusan Bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan, dan Kementrian Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun
2020, Nomor HK.01.1/Menkes/363/2020 dan Nomor 440 – 882 tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease
(COVID-19);
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun
2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah;
17. Keputusan Gubernur Aceh 440/1021/2020 Tentang Pembentukan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019;
18. Instruksi Gubernur Aceh Nomor : 11/INSTR/2020 Tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Satuan Pendidikan Tahun Ajaran
2020/2021 Dalam Masa Adaptasi Menuju Tatanan Normal Baru (New

4
Normal) Masyarakat Prosuktif dan Aman Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
20. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomot 17/M/2021
tahun 2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan;
21. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 165/M/2021
tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan;
22. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22/D/O/2021 tentang Penetapan
Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021 Tahap I;
23. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan
Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Pada Program SMK Pusat Keunggulan;

5
BAB II
KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Karakteristik SMK Negeri 2 Lhokseumawe


SMK Negeri 2 Lhokseumawe merupakan salah satu sekolah kejuruan
yang berada di kota Lhokseumawe, tepatnya di Desa Kampung Jawa Kecamatan
Banda Sakti. Sekolah ini memiliki 2 Bidang Keahlian dan 5 Program Keahlian
diantaranya :
1. Bidang Keahlian Pariwisata, dengan Program Keahlian:
1. Perhotelan
2. Kuliner
3. Spa dan Kecantikan
2. Bidang Keahlian Seni dan Industri Kreatif, dengan Program Keahlian:
1. Desain Komunikasi Visual
2. Busana
Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Lhokseumawe dikembangkan
sesuai dengan konteks industri setempat, budaya dan lingkungan yang berpusat
pada kebutuhan peserta didik sesuai dengan kebutuhan perkembangan tahapan
belaja rmelibatkan dunia industri, komite sekolah, pengawas sekolah, orang tua
dan guru.
Sarana dan Prasarana yang dimiliki SMK Negeri 2 Lhokseumawe sudah
mencakupi dan memadai sesuai industri. Tantangan yang dihadapi adalah belum
ada industry besar yang menjaditolak ukuru ntuk perkembangan pembelajaran di
sekolah.
Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 2 Lhokseumawe untuk
mempertahankan keunggulan dan meminimalisasi ancaman di atas maka sekolah
mengadakan kerja sama dengan DUDIKA dalam bentuk diantaranya penyelarasan
kurikulum, magang peserta didik dan guru, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi
peserta didik dan guru dan penyerapan alumni di dunia kerja. Sebagai salah satu
wujud penerapan standardisasi DUDIKA maka sekolah menyelaraskan kurikulum
dengan standar yang ada di industri.

6
Jumlah Guru umum di SMK Negeri 2 Lhokseumaweadalah 42 orang dan
untuk guru kejuruan sebanyak 37 orang. Guru Program Keahlian Desain
Komunikasi Visual sebanyak 9 orang, Program Keahlian Busana 14 orang,
Kuliner 7 orang, Perhotelan 3 orang dan Kecantikan dan Spa sebanyak 5 orang.
Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK N 2
Lhokseumawe cukup lengkap. meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik
peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan didukung oleh
fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang
BP/BK, BKK, Lab Komputer, Perpustakaan, Kantin, Ruang Serba Guna/Aula,
Ruang LSP, Ruang OSIS, CCTV dan lain-lain.

B. Analisis Swot SMK Negeri 2 Lhokseumawe

Dari hasi identifikasi dan inventarisasi terhadap sumber daya yang dimiliki
SMK Negeri 2 Lhokseumawe baik fisik maupun non fisik diperoleh potensi dan
kelemahan secara internal maupun eksternal yang kemudian dianalisis sehingga
diperoleh permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat dalam melakukan
program kerja. Kemudian semua permasalahan tersebut dianalisis lebih lanjut untuk
dicarikan pemecahan masalah.

1. Kekuatan (Strength)

• Latar Belakang pendidikan guru dan staf SMK Negeri 2 Lhokseumawe


berpendidikan S1 dan S2 dalam usia produktif. 32 orang diantaranya
telah memiliki sertifikat pendidik yang relevan dengan mata pelajaran
yang diampu.
• Minat belajar siswa yang cukup tinggi
• Suasana belajar kondusif, nyaman dan asri
• Hubungan warga dengan sekolah berjalan harmonis dan baik
• Beberapa kegiatan ekstakurikuler sekolah memiliki potensi yang cukup
baik
• Tersedianya tenaga kependidikan (guru) yang kompeten di bidangnya
• Jaringan internet telah berfungsi sehingga mudah mengakses informasi
• Komite sekolah berperan aktif untuk peningkatan mutu sekolah

7
• Lokasi sekolah tidak jauh dari pusat kota
• Jumlah siswa yang memadai merupakan modal dasar proses
pembelajaran
• Dukungan wali/orang tua siswa sangat besar terhadap berbagai upaya
pengembangan
• Peralatan Program Keahlian Berstandar Industri

2. Kelemahan (Weakness)
• Ruang kelas belum mencukupi (terdapat 36 rombel namun ruangan
kelas hanya 22 ruang)
• Masih ada beberapa guru yang belum memahami pemanfaatan media
belajar internet
• Tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua siswa sebagian besar
masih rendah
• Tidak adanya pengutipan dana oprasional komite sekolah
• Masih ada peralatan praktek yang belum mampu dioperasikan oleh
guru-guru

3. Peluang (Opportunity)
• Mempunyai manajemen dan stakeholeder yang solid
• Melalui sarana dan prasarana yang sedikit ditingkatkan akan memicu
peningkatan prestasi yang signifikan
• Animo guru dan masyarakat yang cukup kuat di dalam peningkatan
prestasi siswa
• Mendapatkan dukungan penuh dari komite sekolah
• Kondisi sosial politik dan keamanan relatif stabil
• Dukungan dunia usaha/ dunia industri sangat besar terhadap
pengembangan pendidikan
• Lulusan / tamatan siap ditempatkan di dunia kerja sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing

8
4. Ancaman / Tantangan (Threat)
• Keterbatasan sarana sekolah akan mengurangi pelayanan yang optimal
• Adanya persaingan global bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
• Tuntuntan penguasaan bahasa Inggris yang semakin tinggi
• Biaya opersional di SMK tinggi
• Pengaruh informasi global terhadap moral dan tingkah laku siswa
• Pesatnya perkembangan teknologi baru membuat dunia industri
membutuhkan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan
penguasan teknologi baru

C. Visi SMK Negeri 2 Lhokseumawe


Menjadi Lembaga Pendidikan Vokasi yang Unggul Berbasis Kebutuhan Industri
dalamMenghasilkan lulusan yang memiliki Hard Skill, Soft Skill & Performa Karakter
Yang Unggul dan Mandiri.

D. Misi SMK Negeri 2 Lhokseumawe


a. Mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum berbasis Kearifan
local,potensi wilayah, dan kebutuhan Industri untuk mewujudkan standar
lulusan..
b. Mengembangkan dan memperkuat sinergi yang bersifat link and match
dengan mitra industri
c. Menanamkan nilai-nilai religius, integritas, kerja keras, pantang menyerah,
profesional dan entrepreneurship
d. Menguatkan pembinaan karakter dan moral Pancasila kepada Guru,
mengembangkan nilai keteladanan bagi siswanya.
e. Mengembangkan Sekolah Pencetak Wirausaha melalui penguatan program
Teaching Factory
f. Melaksanakan Pembelajaran berbasis project
g. Melaksanakan kegiatan pembiasaan BEREH (Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau)
di lingkungan sekolah.

9
E. Tujuan SMK Negeri 2 Lhokseumawe
Adapun beberapa Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Lhokseumawe
1. Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa yang memiliki budi pekerti luhur serta berakhlak mulia
2. Menyiapkan peserta didik memiliki Keterampilan sesuai dengan minat dan
bakat.
3. Menyiapkan siswa agar mampu bekerja secara profesional, mandiri serta
memiliki jiwa kewirausahaan
4. Menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi bahasa asing untuk
menjawab tantangan Era Globalisasi
5. Menyiapkan lulusan yang menguasai IPTEK dan memiliki IMTAQ
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan vokasi sesuai program
Keterampilan yang dipilihan

F. Tujuan Program Keahlian


1. Perhotelan
a) Menyiapkan peserta didik agar memiliki karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila dan mampu hidup secara mandiri di tengah masyarakat
b) Menyiapkan peserta didik yang kompeten dibidang House Keeping dan
mampu mengembangkan sikap professional agar Tangguh menghadapi
persaingan dunia kerja
c) Menyiapkan peserta didik memiliki kemampuan yang kuat untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi sepanjang hayat agar mampu menghadapi
tantangan hidup di masa depan

2. Kuliner
a) Menyiapkan peserta didik agar memiliki karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila dan mampu hidup secara mandiri di tengah masyarakat
b) Menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan produktif baik
pengetahuan maupun ketrampilan dalam bidang kuliner, baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dalam pengembangan industry.

10
3. Kecantikan dan Spa
a) Menyiapkan peserta didik yang kompeten dapat terserap lulusan untuk
bekerja disalon, klinik kecantikan dan rias wajah, juga mampu
berwirausaha menjadi rias pengantin

4. Busana
a) Menyiapkan peserta didik agar memiliki karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila dan mampu hidup secara mandiri di tengah
masyarakat
b) Menyiapkan peserta didik dalam bidang Busana yang unggul,
professional, terampil dan peka terhadap sosial budaya.
c) Menyiapkan peserta didik mampu berwirausaha.

5. Desain Kominikasi Visual


a) Mendidik peserta didik dengan keahlian & keterampilan dalam bidang
kompetensi keahlian desain komunikasi visual agar dapat bekerja baik
secara mandiri dan kompetitif atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada
di dunia usaha dan industri maupun menciptakan dunia usaha secara
mandiri.
b) Mendidik peserta didik agar mampu memiliki karir, berkompetensi dan
mengembangkan sikap professional dalam bidang kompetensi desain
komunikasi visual.
c) Membentuk peserta didik yang kreatif dan kompetitif di bidang desain
komunikasi visual dalam persaingan global
d) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
kewirausahaan dalam bidang desain komunikasi visual yang terampil,
mandiri, professional, berdaya saing global & unggul dalam dunia usaha /
dunia industri

11
G. Penetapan Konsentrasi
SMK Negeri 2 Lhokseumawe memilih konsentrasi pada 5 Program keahlian.
Untuk semua Konsentrasi yang sudah ditetapkan, sudah dianalisis sesuai dengan
kebutuhan industri setempat, dan kesediaan sarana dan prasarana disekolah. Ruang
praktik dan peralatan yang sudah berstandar industri.
Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan
Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam
pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik dan
lulusan yang kompeten di bidangnya.
1. Konsentrasi Perhotelan
Alasan memilih Konsentrasi Pada program keahlian Perhotelan, peminatnya
masih minim, oleh karena itu, disesuaikan dengan permintaan DUDIKA
setempat siswa lebih cendrung diarahkan ke housekeeping, ditambah juga
mapel tentang Front Office, Housekeeping dan Laundry, kebutuhan setiap
industry yang ada didaerah , baik hotel, ataupun wisma membutuhkan
layanan tersebut.

2. Konsentrasi Kuliner
Program Keahlian Kuliner saat ini peminatnya terus meningkat,
dan juga didukung oleh bantuan peralatan sekolah center of
exllence (COE) yang sudah berstandar industri. Dari sini peserta
didik bisa mengenal peralatan yang dipakai di industri saat mereka
terjun ke dunia industri baik dalam mengikuti PKL maupun
sewaktu mereka sudah diterima didunia industri setelah nantinya
peserta didik tamat/lulus. Penentukan konsentrasi kuliner,
merupakan kebutuhan industri yang ada di daerah/ kota
Lhokseumawe

3. Konsentrasi Spa dan Kecantikan


Pemilihankon konsentrasi untuk program keahlian Spa dan Kecantikan
didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah
memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik

12
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup
masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. Sekolah melalui
walikelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran kepada
peserta didik atas pilihannya, Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan
dalam konsentrasi sesuai dengan kebutuhan industry setempat. Ruang
praktek dan peralatan yang memadai. karena sudah di sesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan dan perkembangan dengan industry modern yang
sedang berkembang. Untuk mata pelajaran pilihan sesuai dengan kebutuhan
industri salon dan kebutuhan pelanggan dan ada keterkaitan erat antara mata
pelajaran pilihn dan mata pelajaran pada konsentrasi.

4. Konsentrasi Busana
Pemilihan Konsentrasi Busana merupakan salah satu bidang keahlian yang
sangat diminati oleh masyarakat kota Lhokseumawe dan sekitarnya, ini
terbukti bahwa setiap tahun peminatnya terus meningkat. Setiap
tingkat terdiri dari 5 rombel, dan menghasilkan lulusan yang siap
mandiri. Dan juga didukung oleh peralatan yang dimiliki oleh
Program Keahlian Busana memiliki, peralatan berstandar
industri. Semua mapel yang ditetapkan pada konsentrasi Busana
sudah sesuai dengan kebutuhan industiri setempat.

5. Konsentrasi Desain Komunikasi Visual


Konsentrasi Desain Komunikasi Visual merupakan program yang dicari
para siswa kota Lhokseumawe untuk dapat memiliki kemampuan dan
menguasai teknologi terkini.Seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin canggih dan industry Fotografi dan Vidiografi juga sangan
menjanjikan. terserapnya lulusan yang bekerja di industry Desain
Komunikasi Visual di sekitaran kota Lhokseumawe, dan juga adanya
lulusan yang berwirausaha. Sekolah sudah sudah tersedianya ruang praktek
dan peralatan telah berstandar industri.

13
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakukulikuler
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata
pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal
dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran
secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1
(satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum paradigma baru
menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di
kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran
kelompok umum dan kelompok kejuruan. Proyek Penguatan profil Pelajar Pancasila
Adapun Struktur Kurikulum pada SMK N 2 Lhokseumawe yang telah ditetapkan
dengan Konsentrasi :
I. .Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Kuliner
Konsentrasi : Kuliner

Alokasi waktu mata Kelas XII Total


NO pelajaran SMK Kelas X-XII Kelas X Kelas XI Semester Semester 2 JP
Asumsi 36 minggu/tahun 1
1 Pendidikan Agama dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti:
2 Pendidikan Pancasila dan 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 (3) 108 (3) 54 (3) - 306

4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 108 (3) 72 (2) 180


dan Kesehatan
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144

6 Seni - - - -

14
Seni Tari 72 (2) 72

Seni Musik - - - -

Seni Rupa - - - -

Seni Teater - - - -

Jumlah JP 575 (15) 432 (12) 144 (8) 1152

1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 53 (3) - 234

3 Logika dan Teknologi 144 (4) 144


- - -
Informasi
4 Ilmu Pengetahuan Alam dan 216 (6) 216
- - -
Sosial (IPAS)
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062

a. Dasar-Dasar Kuliner 216 (6) - - -

b. Pengolahan dan - 180 (5) 108 (6)


PenyajianMakanan -
Indonesia
c. Produk Roti dan Cake - 180 (5) 90 (5) -

d. Kue dan minuman 180 (5) 108 (6)


Daerah.
Produk Kreatif dan - 90 (5) 90 (5) 270
-
Kewirausahaan
Praktik Kerja Lapangan - 792 (44) 792

Mata Pelajaran Pilihan - 144 (4) 72 (4) - 252


- Restoran service
Jumlah JP 792 (28)

15
Jumlah A + B 1367 2181

C. Projek Penguatan Profil 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504


Pancasila dan Budaya Kerja
D. Muatan Lokal (Adat 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Istiadat Aceh)

II. Bidang Keahlian : Pariwisata


Program Keahlian : Perhotelan
Konsentrasi : Housekeeping

Alokasi waktu mata Kelas XII Total


pelajaran SMK Kelas X-XII Kelas X Kelas XI Semester Semester 2 JP
Asumsi 36 minggu/tahun 1
1 Pendidikan Agama dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti:
2 Pendidikan Pancasila dan 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 (3) 108 (3) 54 (3) - 306

4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 108 (3) 72 (2) 180


dan Kesehatan
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144

6 Seni - - - -

Seni Tari 72 (2) 72

Seni Musik - - - -

Seni Rupa - - - -

Seni Teater - - - -

Jumlah JP 575 (15) 432 (12) 144 (8) 1152

16
1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 53 (3) - 234

3 Logika dan Teknologi 144 (4) 144


- - -
Informasi
4 Ilmu Pengetahuan Alam dan 216 (6) 216
- - -
Sosial (IPAS)
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062

a. Dasar-Dasar Perhotelan 216 (6) - - -

b. Laundry - 252 (7) 162 (9) -

c. Housekeeping - 288 (8) 144 (8) -

Produk Kreatif dan - 90 (5) 90 (5) 270


-
Kewirausahaan
Praktik Kerja Lapangan - 792 (44) 792

Mata Pelajaran Pilihan - 144 (4) 72 (4) - 252


- Front Office
Jumlah JP 792 (28)

Jumlah A + B 1367 2181

Projek Penguatan Profil 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504


Pancasila dan Budaya Kerja
Muatan Lokal (Adat Istiadat 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Aceh)

17
III. Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Kecantikan dan Spa
Konsentrasi : Kecantikan dan Spa

Alokasi waktu mata Kelas XII Total


pelajaran SMK Kelas X-XII Kelas X Kelas XI Semester Semester 2 JP
NO
Asumsi 36 minggu/tahun 1
1 Pendidikan Agama dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti:
2 Pendidikan Pancasila dan 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 (3) 108 (3) 54 (3) - 306

4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 108 (3) 72 (2) 180


dan Kesehatan
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144

6 Seni - - - -

Seni Tari 72 (2) 72

Seni Musik - - - -

Seni Rupa - - - -

Seni Teater - - - -

Jumlah JP 575 (15) 432 (12) 144 (8) 1152

1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 53 (3) - 234

3 Logika dan Teknologi 144 (4) 144


- - -
Informasi
4 Ilmu Pengetahuan Alam dan 216 (6) 216
- - -
Sosial (IPAS)

18
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062

a. Dasar-Dasar Kecantikan 216 (6)


- - -
dan Spa
b. Perawatan wajah,body - 180 (5) 108 (6)
-
massage, dan spa.
c. Perawatan tangan, kaki, - 180 (5) 108 (6)
-
spa dan nail art
d. Rias wajah khusus dan - 180 (5) 90 (5)
kreatif
Produk Kreatif dan - 90 (5) 90 (5) 270
-
Kewirausahaan
Praktik Kerja Lapangan - 792 (44) 792

Mata Pelajaran Pilihan - -


- Pemangkasan dan pewarnaan 144 (4 )
rambut 252
- Pemangkasan dan pelurusan 72 (4 )
rambut
Jumlah JP 792 (28)

Jumlah A + B 1367 2181

Projek Penguatan Profil 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504


Pancasila dan Budaya Kerja
Muatan Lokal (Adat Istiadat 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Aceh)

19
I. Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif
Program Keahlian : Busana
Konsentrasi : Tata Busana

Alokasi waktu mata Kelas XII Total


NO pelajaran SMK Kelas X-XII Kelas X Kelas XI Semester Semester 2 JP
Asumsi 36 minggu/tahun 1
1 Pendidikan Agama dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti:
2 Pendidikan Pancasila dan 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 (3) 108 (3) 54 (3) - 306

4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 108 (3) 72 (2) 180


dan Kesehatan
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144

6 Seni - - - -

Seni Tari 72 (2) 72

Seni Musik - - - -

Seni Rupa - - - -

Seni Teater - - - -

Jumlah JP 575 (15) 432 (12) 144 (8) 1152

1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 53 (3) - 234

3 Logika dan Teknologi 144 (4) 144


- - -
Informasi
4 Ilmu Pengetahuan Alam dan 216 (6) 216
- - -
Sosial (IPAS)

20
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062

a. Dasar-Dasar Busana 216 (6) - - -

b. Pembuatan Busana anak, - 252 (7) 108 (6) -


Pembuatan rok dan blus
c. Pembuatan Gamis - 288 (8) 162 (9) -
d. Pembuatan busana pria
Produk Kreatif dan - 90 (5) 144 (8) 270
-
Kewirausahaan
Praktik Kerja Lapangan - 792 (44) 792

Mata Pelajaran Pilihan - - 252


- Membuat gaun pesta 144 (4)
- Pembuatan busana tayloring 72 ( 4 )

Jumlah JP 792 (28)

Jumlah A + B 1367 2181

Projek Penguatan Profil 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504


Pancasila dan Budaya Kerja
Muatan Lokal (Adat Istiadat 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Aceh)

21
I. Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi : Desain Komunikasi Visual

Struktur Kurikulum Konsentrasi Desain Komunikasi Visual


Alokasi waktu mata Kelas XII Total
NO pelajaran SMK Kelas X-XII Kelas X Kelas XI Semester Semester 2 JP
Asumsi 36 minggu/tahun 1
1 Pendidikan Agama dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti:
2 Pendidikan Pancasila dan 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 (3) 108 (3) 54 (3) - 306

4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 108 (3) 72 (2) 180


dan Kesehatan
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144

6 Seni - - - -

Seni Tari 72 (2) 72

Seni Musik - - - -

Seni Rupa - - - -

Seni Teater - - - -

Jumlah JP 575 (15) 432 (12) 144 (8) 1152

1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 53 (3) - 234

3 Logika dan Teknologi 144 (4) 144


- - -
Informasi
4 Ilmu Pengetahuan Alam dan 216 (6) 216
- - -
Sosial (IPAS)

22
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062

a. Dasar-Dasar DKV 216 (6) - - -

b. Desain Publikasi - 288 (8) 162 (9) -

c. Komputer Grafis - 252 (7) 144 (8) -

Produk Kreatif dan - 90 (5) 90 (5) 270


-
Kewirausahaan
Praktik Kerja Lapangan - 792 (44) 792

Mata Pelajaran Pilihan - - 252


- Foto grafi 144 ( 4 )
- Vidiografi 72(4)

Jumlah JP 792 (28)

Jumlah A + B 1367 2181

Projek Penguatan Profil 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504


Pancasila dan Budaya Kerja
Muatan Lokal (Adat Istiadat 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Aceh)

2. Penetapan Mata Pelajaran konsentrasi sesuai dengan Struktur Kurikulum

Bidang Program
No Konsentrasi Mapel Konsentrasi Mapel Pilihan
Keahlian Keahlian
1 Pariwisata Kuliner Kuliner 1.Pengolahan dan 1. Restoran Service
PenyajianMakanan
Indonesia
2. Produk Roti dan
Cake
3.Kue dan minuman
Daerah.

23
Bidang Program
No Konsentrasi Mapel Konsentrasi Mapel Pilihan
Keahlian Keahlian
2 Pariwisata Perhotelan Perhotelan 1.Laundry 1. Front Office
2. Housekeeping
3 Pariwisata Kecantikan Kecantikan 1. Perawatan 1. Pemangkasan
dan Spa dan Spa wajah,body dan Pewarnaan
massage, dan Rambut
spa. 2. Pemangkasan
2. Perawatan dan Pelurusan
tangan, kaki, spa Rambut
dan nail art
3. Rias wajah
khusus dan
kreatif
4 Seni dan Busana Busana 1. Pembuatan 1. Pembuatan
Ekonomi Busana Anak Busana Pesta
Kreatif 2. Pembuatan Rok 2. Pembuatan
dan Blus Busana
3. Pembuatan Tayloring
Gamis
4. Pembuatan
Busana Pria
5 Seni dan Desain Desain 1. Desain 1. Fotografi
Ekonomi Komunikasi Komunikasi Publikasi 2. Videografi
Kreatif Visual Visual 2. Komputer
Grafis

4. CapaianPembelajaran

Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan dorongan
hati (passion) dan visi untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.

24
Selain itu, pada setiap akhir fase peserta didik mampu menjelaskan
mengembangkan diri sesuai dengan konsentrasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Capaian Pembelajaran untuk Program Keahlian yang ada di SMK Negeri 2
Lhokseumawe, terlampir.

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang
berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila
dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah pelajar
Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan
dalam individu setiap peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstra kurikuler.
Penerapan Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Lhoseumawe Mata pelelajaran
Projek Penguatan Profil Pancacasila dan Budaya Kerja terdiri dari beberapa Tema
wajib dan Pilihan :
Tema Pilihan
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasan dan Berteknologi Untuk Membangun RKRI
7. Kewirausahaan
Tema Wajib
1. Kebekerjaan
2. Budaya Kerja

Penerapan Profil Pelajar Pancasila pada SMK Negeri 2 Lhokseumawe Semester


satu kelas X memilih Tema :

25
1. Kewirausahaan, merupakan tema pilihan
2. Keberkerjaan, merupakan tema wajib
3. Budaya Kerja, merupakan tema wajib

• Relevansi Projek Profil Pelajar Pancasila ( Kewirausahaan ) bagi sekolah


dan semua guru mapel
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek“Menggali
Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam
pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti
serta budaya lokal;
pembuatan berbagai macam teks seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran
bahasa; penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika;
pengenalan potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama
lewat kerja kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepadapara peserta didik SMK
usia pemuda 16-18 tahun, merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia
nyata. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi peserta
didik dalam mengenal memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalamtema
kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi peserta didik untuk belajar dan
menggali pengalaman. peserta didik yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi,
visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah adalah peserta
didik yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannyadi kelas, sekolah, dan
masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terlibat: peserta didik, orang tua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah
daerah, dan pihak lainnya.

• Relevansi Projek Profil Pelajar Pancasila ( Kebekerjaan ) bagi sekolah dan


semua guru mapel
Relevansi kegiatan pembelajaran utamanya menerapkan Project Based Learning
dengan melibatkan peserta didik dalam kerja dan dalam melaksanakan projek sosial.

26
Kompetensi yang didapat peserta didik dapat diimplementasikan pada penyelesaian
permasalahan sekitar dengan memaksimalkan fungsi Ruang Praktik Siswa (Teaching
Factory).
Peserta didik yang terlibat akan menjadi individu yang lebih efektif, peduli
terhadap sesama, siap menghadapi tantangan, berjiwa pemimpin dan bertanggung jawab
saat mereka berada di luar sekolah. Dengan kata lainkompetensi kejuruan yang didapat
dari proses pembelajaran di SMK akan menempa peserta didik untuk Self-responsibility
dan Responsibility to others. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi
bidang kebekerjaan, peserta didik SMK diharapkan dapat mengikuti platform digital.

• Ruang Lingkup Budaya Kerja


Budaya kerja adalah perilaku positif dalam melaksanakanpekerjaan termasuk
kepatuhan terhadap prosedur kerja danetika kerja yang disepakati bersama di
lingkungan kerjanya Projek tersebut mencakup:
1. Pembiasaan diri untuk mengembangkan sikap kerja dan menjaga lingkungan
kerja agar selalu dalam kondisi ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin (5R) sesuai
dengan standar dunia kerja;
2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sertaLingkungan Hidup (K3LH)
sesuai dengan standar dunia kerja;
3. Penerapan perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement) dalam
proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari; dan
4. penerapan nilai-nilai etika kerja (code of conduct) dalam pembelajaran dan
interaksi antar individu dan kelompok di

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun bersama antara sekolah dan
DUDIKA dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik, sekaligus
merupakan wahana berkontribusi bagi DUDIKA terhadap upaya pengembangan
pendidikan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia industri

27
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap professional yang diperlukan
siswa untuk memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL

Mekanisme PKL SMK Negeri 2 Lhokseumawe .


1. Penjajakan DUDIKA
Sebelum peserta didik diterjunkan, guru-guru kejuruan melakukan
penjajakan ke DUDIKA yang dikoordinasikan oleh Pokja PKL.
2. Penetapan Lokasi PKL
Penetapan lokasi PKL didasarkan pada relevansi, daya dukung, dan
sumber daya yang dimiliki sekolah dan DUDIKA.
3. Penetapan Waktu
Penetapan waktu PKL berpedoman pada struktur kurikulum yang 29
dilaksanakan selama 6 bulan/729 jam (44 jam tugas terstruktur).
4. Pembekalan
Pembekalan PKL dilakukan sebelum peserta didik diterjunkan oleh
Pokja PKL. Pembekalan ini dihadiri oleh peserta didik dan orang tua
dengan mendatangkan DUDIKA sebagai nara sumber.
5. Pelaksanaan
Pelaksanaan PKL dilaksanakan selama 6 bulan/729 jam (44 jam
tugas terstruktur) dengan metode tatap muka. Tahap pelaksanaan
PKL terdiri dari penempatan peserta didik sesuai kompetensi,
orientasi di tempat PKL, pelaksanaan PKL, dan pementoran oleh
instruktur dan guru.
6. Penilaian
a. Penilaian di DUDIKA Penilaian PKL dilakukan oleh DUDIKA
melalui observasi, wawancara, dan uji kompetensi meliputi ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

28
b. Penilaian di Sekolah Penilaian yang dilakukan di sekolah menjadi
tanggung jawab guru yang mengampu mata pelajaran PKL.
Penilaian ini berupa presentasi hasil karya peserta didik selama di
DUDIKA.
Berikut ini merupakan tempat PKL yang ada di sekitaran Kota Lhokseumawe :

NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

1 Perhotelan Hotel Lido Graha


Jln. Merdeka Timur Cunda
2 Perhotelan Hotel Diana
JL.Merdeka timur ,mon geudong-lsm
3 Perhotelan Winton Hotel
JL. Sukaramai no 13-15 banda sakti -
Lsm
4 Perhotelan Wisma Kutakarang lama
JL.Baiturrahim no 14 lancang garam -
lsm
5 Perhotelan Wisma Kutakarang baru
JL. Panglateh no 8 Simpang Empat-
lsm
6 Perhotelan Hotel Vina Vira
jl. Iskandar muda no 4 Kp.Jawa lama -
lsm
7 Perhotelan Jiddah guest house
Jl.Samudera Kp. Jawa lama banda
sakti-lsm
Edotel Seulanga
8 Perhotelan
Jl. Samudera Kp. Jawa Lama

9 Tata Boga Twin Star


Jln. Merdeka No 28-29, Banda sakti,
Kota Lhokseumawe

10 Tata Boga Prima Rasa Bakery

Jln. Simpang Buloh, desa Meunasah


Mesjid, Kec. Muara Dua, Kota
Lhokseumawe

29
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

11 Tata Boga Malika Bakery


Uteun Kot, Kec. Muara Dua, Kota
Lhokseumawe
12 Tata Boga Papa Ron's Pizza
Jl. Pase, Gampong Kota, Banda Sakti,
Kota Lhokseumawe
13 Tata Boga Dylicious Pastries And More
Jl. Darussalam, Kp.Jawa Baru, Banda
Sakti, Kota Lhokseumawe
14 Tata Boga Graha Coffe and Resto
Jln. Samudra, Banda Sakti, Kota
Lhokseumawe
15 Tata Boga Zia Bakery
Jl. Perikanan, Mon Geudong, Banda
Sakti, Kota Lhokseumawe
16 Tata Boga Malika Bakery
Jl. Medan-B.Aceh, Tambon Baroh,
Kec. Dewantara, Krueng Geukueh,
Aceh Utara
17 Tata Boga Ismaira Bakery
Jl. Darussalam, Kp.Jawa Baru, Banda
Sakti, Kota Lhokseumawe
18 Tata Boga Papa Bakery
Jl. Sukaramai, kota Lhokseumawe

19 Tata Boga Alif Bakery


Jl. Kenari, Kuta Blang, Banda Sakti,
Kota Lhokseumawe
20 Tata Boga Café D'aldy
Jl. Medan-B.Aceh, Depan Simpang
AURI, Bukit Rata
21 Tata Boga Hotel Diana
Jl. Merdeka Timur, Mon Geudong,
Banda Sakti, Kota lhokseumawe
22 Tata Boga Warung Dimsum
Jl. Pase, Gampong Kota, Banda Sakti,
Kota Lhokseumawe
23 Tata Boga Zulfan Black Forest
Jl. Gudang Baru, Lhokseumawe

30
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

24 Tata Busana Iwan Taylor


Mon Geudong
25 Tata Busana D&D Syarifah
Panggoi
26 Tata Busana Fatma Taylor
Panggoi
27 Tata Busana Rumah Gorden
Jl. Gudang Baru Lhokseumawe
28 Tata Busana Upik Busana
Kampung Jawa Lama
29 Tata Busana Boh Hate Taylor
Kandang
30 Tata Busana Laila Busana
Puntet
31 Tata Busana Yanti Busana
Panggoi
32 Tata Busana Afrida
Cunda
33 Tata Busana AA Taylor
34 Tata Busana Butik Melly
Panggoi
35 Tata Busana Hartini Menjahit
Ulee jalan
36 Tata Busana SYK Menjahit
Los C Lhokseumawe

37 Tata Busana Zultin Family


Los C Lhokseumawe
38 Tata Busana Butik Dewi
Jl. Darussalam Lhokseumawe
39 Tata Busana Syerabanum Menjahit
Kuta Blang
40 Tata Busana Zubaidah Taylor

31
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

Pasar Inpres Lhokseumawe


41 Tata Busana Dara Menjahit
Jl. Listrik Lhokseumawe
42 Tata Busana Evi Suherni, S.Pd
Krueng Geukuh
43 Tata Busana Cahaya Rizky
Batuphat
44 Tata Busana Ita Jahit
Sp. Len Krueng Geukuh
45 Tata Busana Asifa Tailor
Sp. Len Krueng Geukuh
46 Tata Busana Safira Busana
Hagu Selatan
47 Tata Busana Qia Taylor
Batuphat Timur
48 Tata Busana Fitri Taylor
Batuphat Timur
49 Tata Busana Amanda Collection
Krueng Geukuh
50 Tata Busana Irma Rumah Busana
Simpang 4 Lhokseumawe
51 Tata Busana Lely Fashion
Blang Panyang
52 Tata Busana Fifi Taylor
Kreung Geukuh
53 Tata Busana Tunas Muda
Batuphat
54 Tata Busana Nazira
Ule Jalan
55 Tata Busana Yusnawati
Keude Kaye Panyang Bayu
56 Tata Busana Al Mani Taylor
Blangweu

32
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

57 Tata Busana RNA Hijab Collection


Blangweu
58 Tata Busana Laily Tailor
Mongeudong
59 Tata Busana Buk Nur
Jl Iskandar Muda Lhokseumaee
60 Tata Busana Linda
Pajak Inpres
61 Tata Busana Papa Tailor
Kandang
62 Tata Busana Karona Custom
Cunda
63 Tata Busana Sinar Jaya Konveksi
Mon Geudong
64 Tata Busana Rumah Jahit Anda
Kede Aceh
65 Tata Busana Isa Jaya Taylor
Jl. Pasar Buah Lhokseumawe
66 Tata Busana Asyhar
JL. Los C No 16 Lhokseumawe
67 Tata Busana May Busana
Pusong Lama
68 Tata Busana Bety Busana
Jl. Listrik Lhokseumawe
69 Tata Busana Konveksi Navisa
Jl. Gudang Lhokseumawe
70 Tata Busana H3 Busana
Hagu Tengah
71 Tata Busana Ani Taylor
Lhokseumawe
72 Tata Busana Susan Custom
Batuphat
73 Tata Busana Ros Konfeksi

33
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

Kandang
74 Tata Busana Jeumpa Collection
Kuta Blang
75 Tata Kecantikan DERMOURA
JL. MeDAN -BANDA ACEH
,Komplek Perumahan PIM
76 Tata Kecantikan SALON ANNISA
JL. SAMUDERA BARU NO. 3
KEUDE ACEH
77 Tata Kecantikan SALON RINI
Jl. PUSONG LAMA
78 Tata Kecantikan SALON BUNGA
JLN. MERDEKA BARAT NO. 8
79 Tata Kecantikan SALON LEADYS
KAMPONG JAWA
LHOKSEUMAWE
80 Tata Kecantikan WOMAN SPA
JL. DARUSSALAM KP. JAWA
LAMA
81 Tata Kecantikan DANI MAKE OVER
JLN. MESJID MON GEUDONG
LOR. 5
82 Tata Kecantikan MODERN SALON
Jln. Gudang
83 Tata Kecantikan AYU MAKE OVER
JL. MEDAN -BANDA ACEH
84 Tata Kecantikan SALON BERNARD
JLN. DARUSALAM
85 Tata Kecantikan Willys Salon
Jln. Darussalam Lhokseumawe
86 Tata Kecantikan MIA HOME SPA & SALON
JL.TGK ABU LAM U NO 5.BNA
87 Multimedia BAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWE
Jl. Stadion Tunas Bangsa - Mon
Geudong - Lhokseumawe
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
89
Multimedia Lhokseumawe

34
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

Jl. Stadion Tunas Bangsa - Mon


Geudong - Lhokseumawe
Dinas Perdagangan dan Perindustrian,
90 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Multimedia Kab. Aceh utara
Jln. Mayjen Nyak Adam Kamil No.7
Lhokseumawe

91 Multimedia KOMINFO Kota Lhokseumawe


92 Multimedia PANCA GRAFIKA
93 Multimedia POLITEKNIK Lhoksumawe
Jl. Medan-B.Aceh Km. 280, Buket
Rata Kota Lhokseumawe
94 Multimedia ERAS Percetakan
95 Multimedia Indielands
Jl. Panglateh
96 Multimedia Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe
Jl. Stadion Tunas Bangsa - Mon
Geudong - Lhokseumawe
97 Multimedia Al Kaysan Pro (DARSA)
Jl. Darussalam Kota Lhokseumawe
98 Multimedia Kejaksaan Negeri
Jln. Chik Ditiro Lancang Garam Kota
Lhokseumawe
99 Multimedia Kantor Catatan sipil Lhokseumawe
Jl. Stadion Tunas Bangsa - Mon
Geudong - Lhokseumawe
100 Multimedia DPRK Kota Hokseumawe
Jln. Merdeka Kota Lhokseumawe
Kantor Imigrasi Kelas II kota
101
Multimedia lhokseumawe
Jl. Pelabuhan No. 5 kampung Jawa
Lama Banda Sakti Lhokseumawe
102 Multimedia Latansa Komputer
Jl. Tgk. Chik Ditiro Lancang Garam
103 Multimedia Kantor Pertanahan Kab. Aceh Utara
104 Multimedia Glories Studio

35
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA

105 Multimedia SAM BROTHER


Jln. Darussalam Kp. Jawa Baru Banda
Sakti Kota Lhokseumawe
106 Multimedia PT PIM
Pengadilan Kelas II kota
107
Multimedia Lhokseumawe
Jln. Iskandar muda no. 44, Kp. Jawa
Lama banda Sakti Kota Lhokseumawe
108 Multimedia Kantor Walikota Lhokseumawe
Jl. Merdeka - Lhokseumawe
Dinas Pertanian dan Pangan Kab.
109
Multimedia Aceh Utara
Jln. Iskandar muda, Kp. Jawa Lama
banda Sakti Kota Lhokseumawe
110 Multimedia CV. Bina Mandiri COM
Jln. Al-Huda No.42 Banda Aceh
TATA USAHA SMKN 2
111
Multimedia LHOKSEUMAWE

D. EkstraKurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa
yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah
kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang Wawasan
Kebangsaan, dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus
untuk kegiatan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan
dalam bentuk motivasi spiritiual diskusi dengan mengundang tokoh agama.

36
Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah
No Ekstra Kurikuler

1 Bidang Seni

Drum Band

Seni Tari

2. Bidang Wawasan Kebangsaan

Pramuka

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra)

Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

3 Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Rohis

4 Bidang Olahraga

Silat

Futsal

37
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK Negeri 2 Lhokseumawe Program keahlian
Kuliner dijabarkan sebagai berikut.
1. Asesmen
a. Asesmen Hasil Belajar
Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan
assesmen sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen
formatif dari pada assesmen sumatif terdiri atas:
1) Penugasan Project Based Learning
2) Penugasan Portofolio
3) Penilaian akhir semester/tahun
4) Uji Unit Kompetensi Mulai Semester 3
5) Uji Kompetensi Keahlian berbasis Kluster Kompetensi mulai semester 4
b. Asesmen Sertifikasi Kompetensi oleh LSP dan dunia kerja serta Lembaga sertifikasi
lainnya yang terakreditasi
2. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah
ini yang berhubungan dengan akademik.
a. Mengikuti dan menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester ganjil
dan genap.
b. Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80%
dari hari efektif KBM (Daring atau Luring)
c. 20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 5
hari dalam satu semester)
d. Peserta didik mengikuti seluruh rangkaian penilaian baik yang bersifat formatif
maupun sumatif.
3. Kelulusan
Peserta didik kelas XII dapat dinyatakan lulus dari SMKN 2 Lhokseumawe dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.

38
c. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran, dengan nilai
sikap minimal 80,00.
d. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupunTeori.
e. Mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh
LSP/Industri/Lembaga sertifikasi lainnya yang ditetapkan sekolah.

SMK Negeri 2 Lhokseumawe mempunyai target dan goal kepada para lulusan untuk
siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah),
bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan
pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).

B. Perangkat Ajar
Perangkat ajar yang digunakan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe terdiri dari ;
1. Capaian Pembelajaran (Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran)
2. Modul Ajar
3. Bahan Ajar
4. Modul PPPPPBK
5. Video Pembelajaran

39
C. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan SMK Negeri 2 Lhokseumawe disusun dan disesuaikan setiap tahun untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah. Dibawah ini merupakan kalender Pendidikan SMK Negeri 2 Lhokseumawe :

40
D. Permulaan Tahun Pembelajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari senin tanggal 12 Juli 2021. Hari-hari
pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari dengan pengaturan sebagai berikut:
• kelas X melaksanakan Masa Orientasi sekolah ( MOS ) dan kegiatan Keagamaan
• kelas XI melaksanakan pemilihan organisasi kelas, pembagian perlengkapan belajar dan
buku paket pinjaman dari sekolah.
• Kelas XII melaksanakan pemilihan organisasi kelas, pembagian perlengkapan belajar
dan buku paket pinjaman dari sekolah.

E. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester. Satu tahun terdiri dari dua semester, dan
setiap semester terdiri dari dua ujian blok. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selam 6 (enam)
hari / minggu, yaitu :
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.30 - 13.30
Selasa 07.30 - 14.15
Rabu 07.30 - 14.15
Kamis 07.30 - 14.15
Jum’at 07.30 – 14.15
07.30 - 13.30
Sabtu
serta pengembangan diri

F. Rincian Minggu Efektif

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar pada
kelas X, XI, dan XII untuk semester ganjil sebagai berikut:

Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)
Libur Semester Genap
JULI 2021 4 2 2 2020/2021 dan Libur Idul
Adha
AGUSTUS 4 - 4
SEPTEMBER 5 - 5

41
OKTOBER 4 - 4
NOVEMBER 4 - 4
Libur Semester Ganjil
DESEMBER 5 2 3
2021/2022
JUMLAH
26 4 22
MINGGU

Waktu pembelajaran efektif belajar pada kelas X untuk semester genap sebagai berikut :

Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)

JANUARI 2022 4 - 4
FEBRUARI 4 - 4
MARET 5 - 5
Libur Puasa dan Pendidikan
APRIL 4 4 -
Dinul Islam
Libur Puasa dan Pendidikan
MEI 4 1 3
Dinul Islam
Libur Semester Genap
JUNI 5 2 3
2021/2022
JUMLAH
26 7 19
MINGGU

Waktu pembelajaran efektif belajar pada kelas XI untuk semester genap sebagai berikut :

Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)

JANUARI 2022 4 - 4
FEBRUARI 4 - 4
MARET 5 - 5
APRIL 4 - 4 Prakerin
MEI 4 - 4 Prakerin
JUNI 5 - 4 Prakerin
JUMLAH
26 0 25
MINGGU

42
Waktu pembelajaran efektif belajar pada kelas XII untuk semester genap sebagai berikut:
Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)
JANUARI 2022 4 - 4
FEBRUARI 4 - 4
MARET 5 - 5
Libur Puasa dan
APRIL 4 4 -
Pendidikan Dinul Islam
Libur Puasa dan
MEI 4 1 3
Pendidikan Dinul Islam
Libur Semester Genap
JUNI 5 2 3
2021/2022
JUMLAH
26 7 19
MINGGU

G. Kegiatan Tengah Semester


Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima) hari. Kegiatan tengah semester
akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah raga dan pentas Seni.

H. Jadwal Libur Sekolah


Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari libur
memperhatikan ketentuan berikut ini:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
• Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
- Libur Semester Ganjil: 21 Desember 2021 – 2 Januari 2022
- Libur Semester Genap: 20 Juni 2022 – 08 Juli 2022
- Libur Ramadhan pada Tahun 2022 tanggal 2 s.d 9 April dan 25 s.d 30 April
2022 serta hari Raya Idul Fitri tanggal 2 s.d 7 Mei 2021 (Bulan Ramadhan
43
diisi dengan kegiatan pengembangan diri peserta didik, remedial pendidikan
ramadhan atau kegiatan lainnya dalam rangka peningkatan mutu bagi peserta
didik)
• Hari libur Umum dalam Tahun 2021 sebagai berikut :
- Libur Hari Raya Idul Adha 1442 H, tanggal 19 s.d 24 Juli 2021
- Tahun Baru Hijriah 14423H, tanggal 10 Agustus 2021
- Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 2021
- Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H dan cuti bersama, tanggal 19 Oktober
2021;
- Hari Raya Natal dan cuti bersama, tanggal 24 s.d 31 Desember 2021
• Libur Umum Tahun 2022 sebagai berikut :
- Tahun Baru 2022, tanggal 01 Januari 2022
- Tahn Baru Imlek 2022. Tanggal 01 Februari 2022
- Isra’ Miraj Nabi Muhamamd SAW 1443 H, tanggal 01 Maret 2022
- Hari Raya Nyepi tahun 2022, tanggal 03 Maret 2022
- Wafat Isal Al-Masih Tahun 2022, tanggal 15 April 2022
- Hari Buruh Internasional, tanggal 01 Mei 2022
- Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, tanggal 02 sd 03 Mei 2022
- Hari Raya Waisak Tahun 2022, tanggal 16 Mei 2022
- Kenaikan Isa Almasih Tahun 2022, tanggal 26 Mei 2022
- Hari Lahir Pancasila, tanggal 01 Juni 2022
Hari Libur bagi guru dan Tenaga Pendidik lainnya agar dimanfaatkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan profesional masing-masing.
Bagi siswa disamping kegiatan bersama keluarga, untuk mengisi hari libur agar
dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan non instusional bagi perkembangan pribadi, antara lain
berupa kegiatan :
e. Keagamaan
f. Olahraga atau Wisata
g. Kesenian
h. Pramuka
i. Praktek Kerja Industri (Prakerin)
j. Palang Merah Remaja
k. Magang, pelatihan pendidikan luar sekolah lainnya sesuai dengan bakat dan minat
siswa
l. Karya tulis ilmiah remaja
44
m. Penelitian ilmiah remaja
n. Usaha kesehatan sekolah
o. Debat bahasa inggris
p. Mengarang
q. Pentas seni
r. Lomba pidato bahasa inggris
s. Lomba busana muslim
t. Perlombaan nuasan islami
u. Polisi sekolah

I. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Pembelajaran
Penerapanwaktupembelajaran di SMK Negeri 2 Lhokseumawemenggunakan system
blok yang dimaksuddengna system blokadalahpembelajaran pada alokasiwaktu dan
bulantertentu, dengnatetapmemenuhialokasiwaktupembelajaran per tahun.
Selain itu juga setiap program keahlian sudah mengimplementasikan pembelajaran
bersama DUDIKA selama 50 JP per semester atau 100 JP dalam satu tahun
pelajaran. Pola pembelajaran bersama DUDIKA dilakukan melalui dua bentuk yaitu
tatap muka serta praktik di industri dalam bentuk PJBL.
2. Strategi Pembelajaran
SMK Negeri 2 Lhokseumawe menetapkan suatu standar strategi pembelajaran untuk
diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata pelajaran. Standar strategi
pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua bagian
konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat
pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses
pembelajaran.
3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran SMK Negeri 2 Lhokseumawe menggunakan Project Based
Learning.
4. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran yang ditetapkan mengacu pada pada prinsip mengintegrasikan
teknologi pada pembelajaran seperti Zenius, Google Classroom, Konten Belajar digital,
Gadget/Gawai/Laptop. Dan LCD Projector, juga alat peraga,

45
5. Pengelolaan link and match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek soft skills
dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai
kebutuhan DUDIKA;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PJBL) sejak awal. Memastikan hard
skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan, minimal
mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester; e. Sertifikasi
kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik bagi peserta didik
maupun guru;
e. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUDIKA untuk
proses belajar mengajar;
f. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory, berkolaborasi dengan
DUDIKA dan stakeholders;
g. Komitmen serapan lulusan oleh DUDIKA
6. Teaching Factory (TEFA)
TEFA merupakan model pembelajaran berbasis produk (barang atau jasa) melalui sinergi
sekolah dengan DUDIKA untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan
DUDIKA. TEFA di SMK 2 Lhokseumawe diterapkan pada pembelajaran project melalui
pesanan dari konsumen (PjBL). TEFA diterapkan untuk semua program keahlian yang
pelaksanaannya diawali dengan jadwal blok.

46
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru melalui supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang
dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik. Melalui kegiatan supervisi
akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan tugas mengajar
mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan pembelajaran yang terbaik.
Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan
profesionalisme guru. Pelaksanaan supervisi akademis dilakukan dua kali dalam satu
tahun pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada guru yang bermasalah dalam proses
pembelajaran dan pendampingan peserta didik. Tahapan-tahapan supervisi klinis antara
lain:
a. Penyebaran angket kepuasan peserta didik
b. Pengolahan hasil analisis
c. Identifikasi hasil analisis d. Pembinaan guru
d. Pemantauan guru secara bertahap
e. Pemberian Surat Peringatan (SP)

B. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe dengan cara penyebaran
angket dengan tujuan menggali informasi dari peserta didik, guru, tata usaha, orang tua
DUDIKA dan Komite sekolah. Informasi yang disebarkan melalui angket berupa persepsi
peserta didik terhadap proses pembelajaran, materi atau bahan ajar, sarana dan prasarana, SDM,
serta pengelolaan sekolah.
Evaluasi yang lengkap akan mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-
lanjut pengembangan kurikulum di tahun ajaran berikutnya.

47
C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut.
1. Sertifikasi guru
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang
tinggi. Terdapat 35 guru telah disertifikasi, sedangkan selebihnya masih dalam proses
penilaian dan pengajuan.
2. Magangindustri
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri. Setiap
tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik. Selain itus etiap pendidik
juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha
baik secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara
periodik di sekolah atau di luarsekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka
memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga
diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
5. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi
kejenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu,
sekolah hanya memberikan regulasi untuk mempermudah proses studinya. Sekolah
juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan DUDIKA.

48
LAMPIRAN

49
RENCANA PELAKSANAAN P5BK SMK…..
Tema Pilihan: Kewiausahaan

PELAKSANAAN (Semester 1)
KOMPO
DESKRIPSI
NEN MINGGU 1 (blok 3 MINGGU 2 MINGGU 3 Minggu 4 (Blok Minggu 5 (1 hari)
hari) (BLOK 2 HARI) (blok 2 hari) 4 hari)

Tema Kewirausahaan

Judul Praktik Pengenalan Kontekstualisas Perencanaan aksi Refleksi


Projek Wirausaha i

Tujuan memahami Mengenali makna, Mengkontekst Mencari dan Mengaplikasikan Mengevaluasi proses dan
konsep karakteristik, dan ualisasi mengembang pengetahuan, hasil usaha
kewirausahaan, peran wujud kan ide, keterampilan,
memiliki wirausaha dalam wirausaha menginventa dan sikap yang
kehidupan dalam risasi sumber didapat
karakter
manusia. pengenalan daya, melalui aksi
wirausaha, potensi dan nyata yang
mampu daerah. merencanaka bermakna
memanfaatkan n usaha yang
peluang, dan berkelanjuta
mendapatkan n
pengalaman
langsung
berwirausaha,
serta
terbentuknya
lingkungan
PELAKSANAAN (Semester 1)
KOMPO
DESKRIPSI
NEN MINGGU 1 (blok 3 MINGGU 2 MINGGU 3 Minggu 4 (Blok Minggu 5 (1 hari)
hari) (BLOK 2 HARI) (blok 2 hari) 4 hari)

sekolah yang
berwawasan
kewirausahaan
Waktu 72 JP/76 JP 12 JP 16 JP 12 JP/16 JP 26 JP 4 JP

Deskrip Kegiatan proyek Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan ini dilakukan


si dilakukan melalui dilakukan dilakukan dilakukan untuk mengetaahui
projek pengenalalan melalui melalui melalui
kelebihan dan kekurangan
karakter identifikasi menggali dan penentuan
wirausaha, potensi mengembang strategi dan yang dilakukan saat proses
menggali potensi wilayah, kan ide, inovasi produk dan pelaksanaan untuk
diiri dan menganalisis membuat usaha dan dilakukan masukan dan
menumbuhkan potensi perencanaan melakukan aksi tindak lanjut
karakter wilayah, dan nyata
wirausaha melalui kearifan local membentuk
berbagai kegiatan yang untuk komitmen
wirausaha kerjasama
Tema Wajib
1. Kebekerjaan

PELAKSANAAN (semester 1) Semester 2

KOMPO
DESKRIPSI
NEN Minggu 9 (1 Minggu 10 Minggu 11 Minggu 12 Minggu 13 Minggu 14 Minggu 15 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 (
hari) (2 hari) (blok 2 (blok 2 (blok 2 (blok 2 hari) (1 hari) (2 hari) (blok 2 1 hari)
hari) hari) hari) hari)

Tema Kebekerjaan

Judul Pembangun Kenali Bekali Eksplorasi Kemamp Kolaboras Kreativitas Aktualisa Penerapa Personal Rencana
Projek an Potensi Diri/Impia Diri/Peng Potensi uan i dalam dan Proaktif si diri n Branding Tindak
Diri n; uatan Lokal Komunika dunia Komunik (Menuju Lanjut
persiapan Kompete si Efektif kerja asi dalam Dunia
memasuki nsi Wawanca Kerja)
dunia kerja ra

Tujuan Peserta didik Mengenal Membeka Melakuka Meningka Mengem Meningkatk Meningka Meningka Peserta Mengeval
mampu i potensi li diri n tkan bangkan an tkan tkan didik uasi
membangun diri dan melalui eksplorasi kemampu kemampu kreatifitas aktualisas kemamp mampu kegiatan
impiannya membang berbagai potensi an an dan proaktif i diri uan meningka
tentang un impian kompete local yang komunika kerjasam melalui komunika tkan
masa depan nsi abad sesuai personal
si si melalui
kebekerjaan 21 branding
PELAKSANAAN (semester 1) Semester 2

KOMPO
DESKRIPSI
NEN Minggu 9 (1 Minggu 10 Minggu 11 Minggu 12 Minggu 13 Minggu 14 Minggu 15 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 (
hari) (2 hari) (blok 2 (blok 2 (blok 2 (blok 2 hari) (1 hari) (2 hari) (blok 2 1 hari)
hari) hari) hari) hari)

melalui program a sesuai berbagai wawanca menuju


gambar keahlian jabatan metode ra dunia
sungai kerja,
kehidupan/R melalui
iver of life kiat-kiat
yg akurat
dan
efektif.

Waktu 116 JP 8 JP 16 JP 9 JP 16 JP 16 JP 16 JP 8 JP 12 JP 14 JP 2 JP

Deskrip Kegiatan ini Kegiatan ini


si dilakukan dilakukan
projek melalui
identifikasi diri,
persiapan diri
dengan
berbagai
kompetensi
kerja,
melakukan
simulasi
memasuki
dunia kerja
Tema Wajib: Budaya Kerja

KOMPO DESKRIPSI PELAKSANAAN (SEMESTER 2)


NEN
MINGGU 5 MINGGU 6 MINGGU 7 Minggu 8 Minggu 9 (blok 3
(blok 2 hari) (BLOK 2 HARI) (blok 4 hari) (Blok 2 hari) hari)

Tema Budaya Kerja

Judul Menerapkan 5 Komitmen Membangun Membangun Training 5R, Implementasi 5 R


Projek R di sekolah belajar Kerjasama kepercayaan
meraih sukses diri

Tujuan Menerapkan Membangkit Menguatkanpe Membentuk Merencanak Melaksanakan 5 R


budaya 5 R di kan inisiatif mahaman dan fisik dan mental an program di sekolah
sekolah siswa agar penerapan peserta didik 5R
memiliki Kerjasama tim agar memiliki
komitmen (teamwork) kebugaran dan
belajar yang peserta didik kesiapsiagaan
diwujudkan dalam rangka melaksanakan
melalui mencapai tugas sesuai
lokakarya dimensi tuntutan dunia
peserta didik Berkebinekaan kerja dalam
dalam Global, mencapai
rangka Bergotong- Beriman,
mencapai royong,Kreatif, Bertakwa
dimensi Bernalar Kritis. Terhadap
mandiri dan Tuhan Yang
bernalar Maha Esa dan
kritis. Berakhlak
KOMPO DESKRIPSI PELAKSANAAN (SEMESTER 2)
NEN
MINGGU 5 MINGGU 6 MINGGU 7 Minggu 8 Minggu 9 (blok 3
(blok 2 hari) (BLOK 2 HARI) (blok 4 hari) (Blok 2 hari) hari)

mulia , Mandiri
serta
Bergotong
royong.
Waktu 96 JP 8 JP 16 JP 32 JP 16 JP 24 JP

Deskrip Merupakan Merupakan Kegiatan Kegiatan Memberi Mempraktikkan 5


si kegiatan kegiatan dilakukan dilakukan konsep 5 R R (Ringkas, Rapi,
projek pembiasaan untuk melalui melalui Latihan dan Resik, Rawat,
diri untuk merencanak outbound dan fisik atau membuat Rajin) di
mengembangk an dan menampilkan kesamaptaan perencanaa lingkungan
an sikap kerja melaksanaka pergormance n sekolah.
dan menjaga n lokakarya kelompok implementa
lingkungan dalam si 5 R
kerja agar rangka
selalu dalam membangun
kondisi komitmen
ringkas,rapi,resi belajar
k,rawat,dan
rajin (5R) sesuai
dengan standar
dunia kerja
Jadwal Blok Harian
Tema: Budaya Kerja
Minggu : 5 (Semester 2)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

8
Minggu : 6 (Semester 2)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

8
Minggu : 7 (semester 2)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

8
Minggu : 8 (semester 2)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

8
Minggu : 9 (semester 2)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

8
Blok Mingguan
MINGGU 5 MINGGU 6 MINGGU 7 MINGGU 8 MINGGU 9
(Semester 2) (Semester 2) (Semester 2) (Semester 2) (Semester 2)
8 JP (BLOK 2 HARI) (blok 4 hari) (Blok 2 hari) (blok 3 hari)
16 JP 32 JP 16 JP 24 JP

Komitmen belajar Membangun Membangun Training 5R, Implementasi 5 R


Sub Tema Kerjasama meraih kepercayaan diri
sukses

Guru PPKn, Guru Guru PPKn, Guru Guru IPA, Guru OR, Guru Produktif, Guru Produktif,
Guru yang produktif, guru Bhs produktif Guru Guru Bhs Guru Bhs
Terlibat Indonesia
Indonesia, Guru IPA Indonesia, Guru
IPA

Unsur lain TNI/Polri


P5BK
MODUL PROJEK (GABUNGAN)
• Nama Tema : Budaya Kerja
• Judul Projek : Menerapkan 5 R di sekolah
• Kelas : X SMK
• Jumlah Jam : 96 JP
• Nama Guru : ……….

• Tujuan : Menerapkan budaya 5 R di sekolah


• Deskripsi singkat projek : Merupakan kegiatan pembiasaan diri untuk mengembangkan sikap
kerja dan menjaga lingkungan kerja agar selalu dalam kondisi ringkas,rapi,resik,rawat,dan rajin (5R) sesuai
dengan standar dunia kerja

• Pertanyaan Pemantik : Apa yang Kalian bayangkan jika memiliki rumah yang rapi dan resik?
Pernahkah kalian mendengar tentang 5 R? Apa singkatan dari 5 R?

• Relevansi projek dengan sekolah : sekolah memiliki peralatan , ruang praktik serta lingkungan
belajar lainnya yang perlu dirawat dan dijaga agar dapat memperpanjang umur peralatan,
kesiapan dan kemugahan saat akan digunakan, tertata rapi sehingga enak dipandang.

• Dimensi PPP terkait : beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global , bergotongroyong, mandiri, bernalar kritis, kreatif
• Sarpras/alat-bahan : peralatan pembersih, wadah/lemari/kontainer peralatan dan bahan,
bahan pembersih, dll
• Persiapan :
1. Pembentukan tim
2. Identifikasi kesiapan sekolah
3. Menentukan tahapan kegiatan proyek
4. Identifikasi P3
5. Perhitungan alokasi waktu
6. Pembuatan rencana kegiatan , alur kegiatan , asesmen dan identifikasi mitra pendukung
7. Penyusunan instrument pendukung kegiatan seperti lembar kerja, instrument asesmen,
instrument refleksi

SKENARIO KEGIATAN PROJEK

Tahapan Kegiatan

Minggu 1 1. Peserta didik menyimak penjelasan Orientasi Kegiatan selama 96 JP


2. Peserta didik menyusun Kontrak belajar dan Komitmen
3. Legaisasi kontrak belajar dari orang tua, Guru dan Kepala Sekolah
4. Peserta didik melakukan pemaparan kontrak kerja
Minggu 2 1. Peserta didik menyiapkan perlengkapan untuk kegiatan outbound
2. Peserta didik melaksanakan outbound dengan dipandu guru
3. Peserta didik menyajikan performance kelompok
1. Peserta didik merancang kegiatan untuk kelompok bisa yang menghasilkan
jasa / barang
2. Peserta didik bekerjasama untuk melakukan kegiatan yang dirancang
3. Peserta didik menampilkan performance
Mingg uke 3 1. Peserta didik menyiapkan diri untuk Latihan kesamaptaan
2. Peserta didik melakukan laatihan kesamaptaan dengan dibimbing guru
3. Peserta didik membentuk kelompok menampilkan kerja tim Latihan
kesamaptaan
4. Peserta didik menampilkan hasil kerja kelompok kesamptaan
Minggu 4 1. Peserta didik menggali informasi berbagai sumber tentang 5 R
2. Peserta didik melakukan identifikasi masalah terkait r R di sekolah
3. Peserta didik menyusun rencana 5 R
Minggu 5 1. Peserta didik menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan 5 R
2. Peserta didik membagi tugas pelaksanaan 5 R secara tim
3. Peserta didik melaksanakan 5 R secara tim

RUBRIK PENILAIAN

Minggu 1. Kontrak Belajar

ASPEK BELUM MULAI BERKEMBANG MAHIR SANGAT MAHIR


PENIAIA BERKEMBAN BERKEMBAN
N G G
Mandiri Menampilka Milai Menampilkan Menampilkan Menampilkan
dan n Tindakan menampilkan tindakan yang tindakan yang tindakan yang
bernalar yang belum tindakan yang sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
kritis sesuai sesuai dengan kontrak belajar kontrak belajar kontrak belajar
kontrak serta serta serta
dengan
belajar mempertimbangk mempertimbangk mempertimbangk
kontrak an dampaknya an dampaknya an dampaknya
belajar bagi diri sendiri bagi diri dan bagi diri dan
orang lain. orang lain serta
mempertimbangk
an dampaknya
bagi diri dan
lingkungannya
dengan
menggunakan
berbagai
perspektif.

Minggu Ke 2 dst….
LEMBAR REFLEKSI SISWA

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana perasaan
Kalian setelah
melaksanakan proyek ini
2. Pengalaman apa yang
Kalian dapatkan dari
proyak ini
3. Menurut Kalian apa
manfaat dari 5 R

4. Apa yang harus Kalian


lakukan untuk
memelihara ruang
praktik

LEMBAR REFLEKSI GURU

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan


menyenangkan bagi siswa

2. Apakah pembelajaran yang saya lakukan


berdampak pada karakter siswa

3. Apa kekurangan yang terjadi saat


pelaksanaan proyek?

4. Tindakan apa yang harus dilakukan untuk


memperbaiki kekurangan

LAMPIRAN
• Lembar tugas diskusi, lembar tugas penyusunan rencana implementasi 5 R, lembar tugas
pelaksanaan 5 R
• Bahan bacaan : Video tentang 5 R, Bahan Ajar tentang 5 R
• Referensi:
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata


Program Keahlian : Perhotelan
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Perhotelan
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-dasar Perhotelan adalah pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan tentang dasar-dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang
hotelier yaitu keseluruhan kompetensi yang meliputi salah satu atau
keseluruhan rangkaian kegiatan operasional hotel dan menjadi landasan
bagi peserta didik untuk mendalami industri perhotelan, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan
perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industri
perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional perhotelan secara
menyeluruh dengan layanan prima (excellent service).

Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan untuk membekali dan


menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik agar memiliki sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas, profesional dan memiliki
daya saing, kreativitas dan diberikan contoh akan pencapaian dari
pengetahuan dasar tersebut untuk memotivasi diri sendiri agar peserta didik
mampu menghadapi tantangan global dan perubahan zaman sebagai
seorang hotelier yang memiliki kemampuan berwirausaha dan problem
solving. Topik pembelajaran atau kasus yang ditentukan lebih menekankan
pada kegiatan sehari-hari dan diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa
Inggris yang mengacu pada standar kurikulum ASEAN yaitu Common
ASEAN Tourism Curriculum (CATC) serta Matematika, sehingga peserta
didik dapat mengekspresikan kemampuan berpikirnya secara terstruktur
dan memiliki pemahaman Bahasa Inggris yang komunikatif dan membentuk
kebiasaan berpikir logis dalam Matematika. Selain itu, sebagai landasan
pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi Dasar-
Dasar Perhotelan dan konsentrasi pembelajaran di kelas XI dan XII.
Lingkup mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan mengacu pada kurikulum
standar ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) meliputi
Industri perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global
terkait dunia pariwisata dan perhotelan, dasar penerapan layanan prima
(excellent service) pada industri perhotelan, profil entrepreneur, peluang
usaha dan pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan, tahapan
operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent
service).

Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan berkontribusi dalam memampukan


peserta didik menguasai keahlian perhotelan, dengan memegang teguh iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap
manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif
terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan
hard skills):
1. Memahami proses bisnis industri perhotelan;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait
dunia pariwisata dan perhotelan;
3. Memahami profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan;
4. Memahami dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada
industri perhotelan;
5. Memahami tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan
layanan prima (excellent service).

C. Karakteristik
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,
jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada tingkat XI dan XII yang
harus dikuasai oleh peserta didik sebagai seorang karyawan hotel untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas/pengembangan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium housekeeping, hotel, dan tempat wisata;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Pembelajaran di teaching factory;
5. Interaksi dengan alumni, guest lecture dari industri;
6. Berkunjung ke industri yang relevan (hotel besar/kecil dan skala
nasional maupun internasional);
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75% dari waktu yang
tersedia di kelas X) pada pembentukan soft skills yang meliputi pembelajaran
tentang keramahtamahan, kebersihan, penampilan dan kerapian (well
grooming) serta integritas (Hospitality mindset) sebelum mempelajari aspek
hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai


dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), discovery learning,
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry
learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi,
peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan
keterampilan (proses, produk dan portofolio) yang mengacu pada MRA-CATC
tentang sertifikasi standar ASEAN minimal level 2. Pembelajaran Dasar-
Dasar Perhotelan dapat dilakukan secara sistem blok (block system)
disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata Pelajaran Dasar-dasar perhotelan terdiri atas 5 elemen berikut ini:

Elemen Deskripsi
Proses bisnis industri Meliputi pemahaman tentang konsep dasar
perhotelan industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan
di hotel, layanan pendukung di hotel,
Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan),
Safety (keamanan) dan Environmental
Sustainability (lingkungan) (CHSE).
Perkembangan penerapan Meliputi pemahaman tentang pengembangan
teknologi dan isu-isu global dan pemutakhiran pengetahuan industri
terkait dunia pariwisata dan pariwisata, obyek dan daya tarik wisata serta
perhotelan pengembangan daerah tujuan wisata yang
berkebhinekaan global sehingga menginspirasi
dalam membangun passion, vision (Visi) dan
kebanggaan terhadap perkembangan industri
pariwisata dan perhotelan.
Profil entrepreneur, job Meliputi pengenalan profil dan karakteristik
profile, peluang usaha dan hotelier/entrepreneur, Personal Branding dan
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang
mampu membaca peluang pasar dan usaha
pekerjaan/profesi pelayanan perhotelan sehingga menginspirasi dalam
jasa perhotelan membangun passion dan kebanggaan terhadap
pekerjaan di bidangnya.
Dasar penerapan layanan Meliputi pemahaman tentang penampilan dan
prima (excellent service) pada kerapian (Grooming), sikap pelayanan (Service
industri perhotelan Attitude/hospitality attitude), motivasi kerja,
komunikasi dengan kolega dan pelanggan,
komunikasi dalam lingkungan sosial yang
beragam, bekerja dalam tim (teamwork), tata
cara berkomunikasi yang baik (Communication
Skills), dan penangan situasi konflik.
Tahapan operasional Meliputi pemahaman tentang penerapan
perhotelan secara Cleanliness, Health, Safety and Environmental
menyeluruh dengan layanan Sustainability (CHSE), personal grooming. Service
prima (excellent service) Attitude/hospitality attitude, team work, and
Communication Skills.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek hard skills peserta
didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran
Dasar-dasar Perhotelan:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis industri Pada akhir fase E, peserta didik mampu
perhotelan menjelaskan tentang informasi dan wawasan
secara menyeluruh tentang konsep dasar
industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan
di hotel, layanan pendukung di hotel serta
Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan),
Safety (keamanan) dan Environmental
Sustainability (lingkungan) (CHSE).
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
teknologi dan isu-isu global menjelaskan tentang informasi dan wawasan
terkait dunia pariwisata dan secara menyeluruh tentang pengembangan dan
perhotelan pemutakhiran pengetahuan industri pariwisata
dan isu-isu global, obyek dan daya tarik wisata
serta pengembangan daerah tujuan wisata yang
berkebhinekaan global serta pemutakhiran hotel
system (contoh: room reservation menggunakan
barcode) sehingga menginspirasi dalam
membangun passion, vision (Visi) dan
kebanggaan terhadap perkembangan industri
pariwisata dan perhotelan.
Profil entrepreneur, job Pada akhir fase E, peserta didik mampu
profile, peluang usaha dan mendeskripsikan profil dan karakteristik
pekerjaan/profesi pelayanan seorang hotelier/entrepreneur, personal branding
jasa perhotelan dan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang
mampu membaca peluang pasar dan usaha
perhotelan (contoh : usaha laundry services,
home cleaning service, towel art folding sehingga
menginspirasi dalam membangun passion dan
kebanggaan terhadap pekerjaan di bidangnya.
Dasar penerapan layanan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
prima (excellent service) pada menjelaskan informasi dan wawasan secara
industri perhotelan menyeluruh tentang penampilan dan kerapian
(Grooming), motivasi kerja, komunikasi dengan
kolega dan pelanggan, komunikasi dalam
lingkungan sosial yang beragam, sikap
pelayanan (Service Attitude/hospitality attitude),
bekerja dalam tim (teamwork) serta tata cara
berkomunikasi yang baik (Communication Skills),
menangani situasi konflik.
Tahapan operasional Pada akhir fase E, peserta didik menerapkan
perhotelan secara Cleanliness, Health, Safety dan Environmental
menyeluruh dengan layanan Sustainability (CHSE), personal grooming, Service
prima (excellent service) Attitude/hospitality attitude, teamwork
andCommunication Skills.

E. Referensi
1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 tahun 2014 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 1792).
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 tahun 2016 tentang Tata
Cara Penetapan SKKNI (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016
Nomor 258).
3. Kemenaker Nomor 145 tahun 2018 tentang Penetapan SKKNI Kategori
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok
Penyediaan Akomodasi Bidang Hotel dan Restoran.
4. Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi berdasarkan AQRF, ACCSTP
dan CATC Sektor Pariwisata Bidang Front Office dan Housekeeping tahun
2015.
5. Toolboxes Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC).
6. MRA-CATC tentang sertifikasi standar ASEAN.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata


Program Keahlian : Kuliner
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Kuliner
Waktu : 216 jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Kuliner adalah mata pelajaran yang memuat materi dasar
dalam kegiatan mengolah makanan yang berasal dari bahan yang masih
mentah menjadi makanan yang siap dikonsumsi.

Mata pelajaran Dasar-dasar Kuliner berfungsi untuk memberikan motivasi


dan meningkatkan minat belajar peserta didik sebagai bekal untuk
mempelajari materi pada kompetensi keahlian berikutnya. Pada dasar-dasar
kuliner, peserta didik mempelajari materi tentang dasar-dasar industri
kuliner, perkembangan bidang kuliner termasuk teknologi dan tren yang
sedang berkembang, foodpreneurs dan job profile dibidang kuliner sehingga
dapat bekerja di hotel, restaurant, rumah sakit, kapal pesiar, food stylist,
atau berwirausaha.

Mata pelajaran Dasar-dasar Kuliner juga merupakan wahana belajar bagi


peserta didik untuk mempelajari dasar-dasar pengetahuan bahan makanan
serta teknik pengolahan makanan yang meliputi teknik memasak panas
basah (moist heat) dan panas kering (dry heat) agar hasil olahan sesuai
dengan standar yang telah ditentukan dengan mengikuti prinsip
pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian
lingkungan, juga mempelajari tentang pengetahuan peralatan dapur, menu,
pengetahuan dasar masakan Indonesia, oriental, Kontinental, serta
pengetahuan dasar Patiseri/pastry dan bakery.

Istilah-istilah di bidang kuliner yang ada dalam mata pelajaran Dasar-dasar


Kuliner dituliskan dengan bahasa Inggris sebagai landasan untuk
mempelajari bahasa inggris untuk kebutuhan belajar di fase berikutnya
melalui penyelarasan dgn kurikulum berstandar ASEAN (Common ASEAN
Tourism Curriculum/CATC).
Masing-masing materi mengajarkan tahapan - tahapan penguasaan soft
skills dan hard skills dengan model pembelajaran penemuan (discovery
learning), pembelajaran berbasis penyelidikan (inquiry learning),
pembelajaran berbasis masalah (problem - based learning) dan pembelajaran
berbasis projek (project based learning). Dengan model pembelajaran
tersebut, peserta didik diharapkan mampu bereksplorasi, berkolaborasi
dalam menyelesaikan masalah serta menyelesaikan projek sederhana,
sehingga dapat menemukan berbagai fakta dan membangun konsep secara
mandiri, mengikuti prosedur melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar
yang ditentukan, serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

Mata pelajaran dasar-dasar kuliner membekali peserta didik dengan


serangkaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menghadapi tantangan perubahan zaman, menunjang pengembangan diri
melalui jalur studi dan pengembangan karir lebih lanjut sehingga bisa
menjadi insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bernalar kritis,
mandiri dan kreatif dan mampu bergotong royong.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Kuliner bertujuan memastikan peserta didik
dapat:
1. Memahami proses bisnis bidang industri kuliner;
2. Memahami perkembangan dan isu terkini bidang kuliner secara global,
dan perkembangan teknologi yang berkaitan dengan bidang kuliner;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (foodpreneurs dan job profile) di
bidang kuliner;
4. Memahami dasar penerapan pelayanan prima (excellent service) pada
industri kuliner;
5. Menerapkan prinsip Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan,
dan Kelestarian Lingkungan (Cleanliness Hygiene Safety and
Environment Sustainability);
6. Memahami tahapan operasional persiapan dasar memasak meliputi
pengetahuan alat, bahan, dan metode dasar memasak;
7. Memahami struktur menu masakan;
8. Melaksanakan praktik dasar memasak masakan Indonesia, oriental dan
continental serta Pastry dan Bakery.

C. Karakteristik Mata Pelajaran


Mata pelajaran Dasar-dasar Kuliner merupakan dasar dalam bidang kuliner
yang diperlukan untuk menunjang pengembangan sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada kompetensi di kelas berikutnya.

Soft skills yang dibangun pada tahap ini adalah bagaimana mereka mencintai
pekerjaan sebagai juru masak atau chef, berkreativitas, membangun kerja
tim, berorientasi pada kualitas yang tinggi, dan membangun suatu jaringan
kerja (networking).

Pada awal pembelajaran sebelum memasuki materi pokok, peserta didik


dikenalkan dengan dasar-dasar industri kuliner, perkembangan bidang
kuliner dan lapangan kerja yang berkaitan dengan dunia kuliner, jenis
pekerjaan setelah lulus, struktur organisasi pada pekerjaan di bidang kuliner
serta konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di ruang praktik (dapur);
3. Proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan soft skills (75%) pada pembelajaran
sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen
mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran perlu disesuaikan


dengan karakteristik mata pelajaran, materi dan tujuan yang dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, dan diskusi, namun juga observasi, peragaan/demonstrasi dan
praktek langsung melalui model pembelajaran discovery learning, inquiry
learning, project - based learning, atau problem based learning.

Penilaian pembelajaran meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap
(observasi), dan keterampilan (proses, produk dan portofolio). Pembelajaran
Dasar-dasar Kuliner dapat dilakukan secara sistem blok (block system)
disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran dasar-dasar kuliner memuat enam elemen berikut ini:


Elemen Deskripsi
Proses bisnis industri kuliner Meliputi konsep industri kuliner, pentingnya
bidang kuliner di industri pariwisata dan
perhotelan, proses bisnis bidang kuliner yang
disesuaikan dengan unit kompetensi;
memelihara pengetahuan tentang industri
perhotelan, sehingga dapat meningkatkan
motivasi dan menumbuhkan kebanggaan diri
peserta didik dalam mempelajari bidang
kuliner.

Perkembangan bidang Meliputi sejarah memasak, peran teknologi


kuliner secara global dan dalam dunia kuliner dan perkembangannya
perkembangan teknologi sejak jaman primitif sampai modern,
yang berkaitan dengan komputerisasi pada industri kuliner serta
bidang kuliner perkembangan terkini tentang bidang kuliner,
termasuk fusion food dan gastronomy
molecular; industri perhotelan; pengetahuan
tentang makanan dan minuman, sehingga
peserta didik memiliki kemampuan untuk
selalu memperbaharui pengetahuannya dan
mempunyai inovasi sesuai perkembangan
zaman.
Profesi dan kewirausahaan Meliputi pengenalan profesi atau okupasi dunia
di bidang kuliner kerja bidang kuliner dan peluang berwirausaha
(foodpreneurs dan job-profile). sehingga peserta didik memiliki minat, motivasi
dan kemauan untuk belajar sesuai dengan
konsentrasi yang ingin ditekuninya.
Penerapan pelayanan prima Meliputi berkomunikasi secara efektif melalui
(excellent service) pada telepon, bekerjasama secara efektif dengan
industri kuliner kolega dan pelanggan, dan bekerja dalam
lingkungan sosial yang berbeda.
Pelaksanaan Kebersihan, Meliputi prosedur keselamatan makanan,
Kesehatan, Keselamatan, membersihkan lokasi/area dan peralatan,
dan Kelestarian Lingkungan/ prosedur kebersihan di tempat kerja, prosedur
Cleanliness Health Safety kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja,
Environment Sustainability dan prosedur dasar pertolongan pertama.
Praktik dasar memasak Meliputi praktik dasar penyimpanan, dan
secara menyeluruh perawatan peralatan dapur yang digunakan
pada industri kuliner, pengetahuan tentang
bahan makanan, pengetahuan menu dan
dasar-dasar masakan Indonesia, Oriental,
Kontinental dan Pastry Bakery, metode dasar
memasak, menyiapkan dan menyimpan
makanan secara aman dan higienis, menerima
dan menyimpan dengan aman barang yang
masuk, mengorganisir dan menyiapkan
makanan, menggunakan metode dasar
memasak, serta meningkatkan dan
memperbaharui pengetahuan lokal.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan dorongan hati (passion) dan visi untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar.
Selain itu, pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan dasar-dasar
Industri Kuliner, Perkembangan Bidang Kuliner, Entrepreneurship dan job
profile di bidang kuliner, menerapkan prosedur pelaksanaan Kebersihan,
Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan/Cleanliness Health
Safety Environmental Sustainability (CHSE), serta menerapkan persiapan
dasar memasak.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis industri kuliner Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan konsep industri kuliner,
pentingnya bidang kuliner di industri
pariwisata dan perhotelan, proses bisnis
bidang kuliner, secara mandiri.
Perkembangan Bidang Kuliner Pada akhir fase E, peserta didik mampu
secara global dan menjelaskan dengan kreatif sejarah memasak,
perkembangan teknologi yang peran teknologi dalam dunia kuliner dan
berkaitan dengan bidang perkembanganya sejak jaman primitif sampai
kuliner modern, komputerisasi pada industri kuliner
serta perkembangan terkini tentang bidang
kuliner, termasuk fusion food dan gastronomy
molecular.
Profesi dan kewirausahaan di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
bidang kuliner (foodpreneurs menjelaskan profesi atau okupasi dunia kerja
dan job-profile) bidang kuliner dan peluang berwirausaha
dengan di bidang kuliner.
Penerapan pelayanan prima Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(excellent service) pada menerapkan pelayanan prima pada bidang
industri kuliner kuliner.
Pelaksanaan Kebersihan, Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kesehatan, Keselamatan, dan menerapkan prosedur pelaksanaan kebersihan,
Kelestarian Lingkungan/ kesehatan, keselamatan, dan kelestarian
Cleanliness Health Safety lingkungan secara mandiri, kolaborasi dan
Environmental Sustainability konsisten, sehingga peserta didik lebih berhati-
hati dalam menangani makanan dan
memahami langkah mengelola limbah di
bidang kuliner sebagai bagian dari pelestarian
lingkungan.
Praktik dasar memasak secara Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menyeluruh menjelaskan dengan baik tentang peralatan
dapur yang digunakan pada industri kuliner,
bahan makanan, menu, dasar-dasar masakan
Indonesia, Oriental, Kontinental dan Pastry
Bakery, serta melaksanakan praktik dasar
memasak sebagai dasar memodifikasi berbagai
masakan dengan kreatif.

E. Referensi
1. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 145 Tahun 2018 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok
Penyediaan Akomodasi Bidang Hotel dan Restoran.
2. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Tata Boga
Tahun 2017.
3. Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi berdasarkan AQRF, ACCSTP
dan CATC Sektor Pariwisata Bidang Tata Boga Tahun 2014.
4. Toolboxes Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC).
5. Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan
Kelestarian Lingkungan di Restoran/Rumah Makan, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Tahun 2020.
6. MRA-CATC tentang sertifikasi standard ASEAN.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata


Program Keahlian : Spa dan Kecantikan
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Spa dan Kecantikan
Waktu : 216 JP

A. Rasional
Dasar-dasar Spa dan Kecantikan merupakan salah satu mata pelajaran yang
mempelajari kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan tentang
dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh
seorang Beautician, Hairdresser, Makeup Artis, dan Therapist yang
profesional yaitu kompetensi yang meliputi salah satu atau keseluruhan
rangkaian kegiatan untuk membekali penguasaan keahlian kecantikan kulit,
rambut, dan Spa yang menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami
Industri Spa dan kecantikan serta industri kreatif pada wirausaha bidang
kecantikan (Influencer, Beauty Blogger, dan Makeup Freelancer),
Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia
pariwisata Spa dan Kecantikan, profil entrepreneur, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa Spa dan Kecantikan, tahapan operasional
perawatan Spa dan Kecantikan secara menyeluruh dengan pelayanan prima
(excellent service).

Fungsi mata pelajaran Dasar-dasar Spa dan Kecantikan untuk membekali


dan menumbuh kembangkan kebanggaan pada peserta didik agar memiliki
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas, profesional dan
memiliki daya saing, kreativitas dan diberikan contoh akan pencapaian dari
pengetahuan dasar tersebut untuk memotivasi diri sendiri agar peserta didik
mampu menghadapi tantangan global dan perubahan zaman sebagai
seorang Beautician, Hairdresser, Makeup Artis, dan Therapist yang
profesional yang memiliki kemampuan berwirausaha dan problem solving.
Topik pembelajaran atau kasus yang ditentukan, lebih menekankan pada
kegiatan sehari-hari dan perkembangan teknologi dalam bidang Spa dan
Kecantikan dengan mengintegrasikan pada wawasan profil dan dan peluang
kerja di dunia Spa dan kecantikan, Penerapan pelayanan prima (excellent
service), penguasaan kesehatan dan keselamatan kerja/sanitasi hygiene,
serta komunikasi dalam etika profesi, sehingga peserta didik dapat
mengekspresikan kemampuan berpikirnya secara terstruktur dan memiliki
pemahaman yang komunikatif dan membentuk kebiasaan berpikir logis
dalam melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai serangkaian keterampilan dan pemahaman yang
dibutuhkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep
dan nilai-nilai baru secara mandiri.

Masing-masing materi memuat soft skills, antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas,
yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat, akhlak mulia,
bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
sebagai bagian di Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Kecantikan bertujuan untuk memastikan
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, sikap (soft
skills dan hard skills) meliputi:
1. Memahami proses bisnis dan profil industri atau di dunia Spa dan
kecantikan;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait
dunia pariwisata dan kecantikan;
3. Dasar penerapan pelayanan prima (excellent service) pada industri Spa
dan kecantikan;
4. Memahami profesi dan kewirausahaan di bidang dunia Spa dan
kecantikan;
5. Memahami konsep dasar Sanitasi higiene dan kesehatan dan
keselamatan kerja;
6. Menerapkan konsep dasar anatomi fisiologi kulit dan rambut serta
memahami sel, serta jaringan dan organ tubuh manusia;
7. Memahami dasar konsep Spa yang meliputi sejarah dan klasifikasi Spa;
8. Melaksanakan praktik dasar proses kecantikan kulit dan rambut.

C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Spa dan kecantikan merupakan fondasi dari
perawatan kulit wajah, tangan, kaki, badan dan rambut yang menjadi sangat
penting sebagai landasan peserta didik untuk menambah pengetahuan dan
keahlian kerja yang lebih spesifik. Spesifikasi keahlian kerja Spa dan
Kecantikan mampu memberikan perspektif mudah untuk dijadikan
pemikiran dalam pemilihan kemampuan spesifik yang dapat diambil dan
diasah oleh peserta didik di tingkatan berikutnya kelas XI dan kelas XII.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,


jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan
konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium Spa dan kecantikan;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Pembelajaran Teaching Factory;
5. Berinteraksi dengan alumnus, guru tamu atau praktisi industri;
6. Berkunjung pada industri yang relevan bidang Spa dan kecantikan;
7. Pencarian Informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) pada pembelajaran
soft skills sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum
pada elemen mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan


karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi, namun juga observasi, peragaan/demonstrasi serta model
pembelajaran discovery learning, project - based learning, problem - based
learning, dan inquiry learning sesuai dengan karakteristik materi. Penilaian
meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan
keterampilan (proses, produk dan portofolio). Pembelajaran Dasar-dasar Spa
dan Kecantikan dapat dilakukan secara sistem blok (block system)
disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar -dasar Kecantikan terdiri dari 8 elemen yaitu:

Elemen Deskripsi
Profil industri spa dan Meliputi pengenalan profil dan karakteristik
kecantikan Beautician, Hairdresser, Makeup Artist, dan
Therapist yang profesional, serta Personal
Branding dalam membangun passion dan
kebanggaan terhadap pekerjaan di bidang Spa
dan kecantikan.
Perkembangan penerapan Meliputi perkembangan dan pemutakhiran
teknologi dan isu-isu global pengetahuan industri Spa dan kecantikan
terkait dunia Spa dan dengan mengikuti perkembangan tren
Kecantikan teknologi di bidang skin care dan body massage
serta hairstyling yang mampu membaca
peluang kerja/usaha sehingga menginspirasi
dalam pembangun passion, vision (visi), dan
kebanggaan di bidang Spa dan kecantikan.
Dasar penerapan pelayanan Meliputi pemahaman penampilan dan
prima (excellent service) pada kerapihan (Grooming), sikap pelayanan (Service
industri Spa dan Kecantikan Attitude/hospitality attitude), dan motivasi kerja
serta komunikasi ditempat kerja, penerapan
Hospitality dalam komunikasi saat menerima
tamu, komunikasi dengan pelanggan, teman
sejawat, staf kerja, dan pimpinan.
Profesi dan kewirausahaan di Meliputi pemahaman HAKI (Hak Atas Kekayaan
bidang industri Spa dan Intelektual) yang mampu membaca peluang
Kecantikan pasar dan usaha industri Spa dan Kecantikan
sehingga menginspirasi menjadi wirausaha
bidang kecantikan (Influencer, Beauty Blogger,
Makeup Freelancer).
Sanitasi hygiene, kesehatan, Meliputi penerapan Cleanliness, Health, Safety
keselamatan kerja dan budaya & Environmental Sustainability (CHSE) dan
mutu pengenalan tentang Penerapan lingkungan
kerja bersih dan aman sesuai prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) standar,
proses, kebijakan, karakter dan budaya mutu
di industri Spa dan Kecantikan.
Anatomi dan fisiologi Meliputi pengetahuan dan pemahaman
anatomi dan fisiologi sebagai pengantar dan
mengaplikasikan terminologi anatomi dan
fisiologi untuk perawatan Spa dan Kecantikan.
Dasar konsep Spa Meliputi pengetahuan dasar Spa yang meliputi
sejarah, karakteristik Spa, dan teknik dasar
massage.
Praktik dasar kecantikan kulit Meliputi perawatan kulit wajah tidak
dan rambut. bermasalah, merias wajah sehari-hari, merawat
tangan dan mewarnai kuku, merawat kaki dan
mewarnai kuku. Lingkup pembelajaran
kecantikan Rambut meliputi mencuci rambut,
merawat kulit kepala dan rambut,
mengeringkan rambut dengan alat pengering,
melakukan penataan rambut (styling).

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (Kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian Spa dan Kecantikan sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Selain itu pada fase E aspek hard skills peserta didik
mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada dasar-dasar Spa dan
Kecantikan:
Elemen Capaian Pembelajaran
Profil industri Spa dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kecantikan menganalisis secara sederhana tentang
wawasan profil pada industri Spa dan
kecantikan seperti profil dan karakteristik
Beautician, Hairdresser, Makeup Artis, dan
Therapist yang profesional /entrepreneur,
Personal Branding sehingga terinspirasi dan
memiliki kebanggaan, harapan besar, passion,
dan vision (visi) untuk melaksanakan
pembelajaran pada program keahlian Spa dan
Kecantikan.
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
teknologi dan isu-isu global mendeskripsikan wawasan secara menyeluruh
terkait dunia Spa dan tentang pengetahuan pengembangan, dan
Kecantikan pemutakhiran mengikuti perkembangan tren
teknologi di bidang skin care dan body massage
serta hairstyling yang mampu membaca
peluang kerja/usaha.
Dasar penerapan layanan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
prima (excellent service) pada menjelaskan penampilan dan kerapihan
industri Spa dan Kecantikan (Grooming), sikap pelayanan (Service
Attitude/hospitality attitude) dan secara
kerjasama dengan tim melakukan komunikasi
dalam lingkup kerja, seperti: di tempat
menerima tamu, komunikasi dengan
pelanggan, dengan teman sejawat, staf kerja
dan pimpinan.
Profesi dan kewirausahaan di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
bidang industri Spa dan mendeskripsikan lingkup profesi serta peluang
Kecantikan pasar dan usaha industri Spa dan kecantikan
sehingga menginspirasi menjadi wirausaha
bidang kecantikan (Influencer, Beauty Blogger,
dan Makeup Freelancer).
Sanitasi hygiene dan Pada akhir fase E peserta didik mampu
kesehatan keselamatan kerja menerapkan Cleanliness, Health, Safety &
Environmental Sustainability (CHSE) dan tertib
kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja dan budaya mutu di
industri Spa dan kecantikan, meliputi: 5R,
lingkungan tenang dan nyaman bagi
pelanggan, menyiapkan dan memelihara area
kerja, memeriksa dan memelihara peralatan
dan perlengkapan kerja, melakukan prosedur
keselamatan dan keamanan kerja, serta
mematuhi prosedur - prosedur keadaan
darurat.
Pengetahuan anatomi dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
fisiologi untuk perawatan mengaplikasikan terminologi anatomi dan
kecantikan fisiologi untuk perawatan kecantikan,
mengaplikasikan pengetahuan anatomi dan
fisiologi, dan mengaplikasikan pengetahuan
sistem organ tubuh pada perawatan
kecantikan.
Dasar konsep Spa Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan sejarah, karakteristik Spa dan
teknik dasar massage.
Praktik dasar kecantikan kulit Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dan rambut melaksanakan praktik dasar kecantikan kulit
dan rambut, meliputi: analisa kulit wajah,
merawat kulit wajah tidak bermasalah, merias
wajah sehari-hari, merawat tangan dan
mewarnai kuku, merawat kaki dan mewarnai
kuku; analisis kulit kepala dan rambut,
mencuci rambut, merawat kulit kepala dan
rambut, mengeringkan rambut dengan alat
pengering, serta melakukan penataan rambut
(styling).

E. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor KEP.141/MEN/V/2005 tentang SKKNI Sektor
Pariwisata Sub Sektor Spa.
2. Kepmenakertrans Nomor KEP.93/MEN/IV/2005 tentang SKKNI Sektor
Kecantikan Sub Sektor Tata Rias Rambut.
3. Kepmenakertrans Nomor KEP.248/MEN/XII/2008 tentang SKKNI Sektor
Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Kecantikan Kulit.
4. Kepmenaker Nomor 46 Tahun 2017 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Kegiatan Jasa Lainnya
Golongan Pokok Jasa Perorangan Lainnya Bidang Sante Par Aqua (Spa).
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif


Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual
Waktu : 216 jam Pelajaran

A. Rasional
Desain Komunikasi Visual adalah rancangan solusi komunikasi visual
melalui program identitas, informasi, dan persuasi yang sesuai tujuan yang
ditetapkan pemberi tugas (klien) kepada khalayak sasarannya dengan
menggunakan media konvensional (berbasis cetak) maupun non
konvensional (non cetak). Pengertian tersebut memberikan arah konten
materi pendidikan pada program keahlian Desain Komunikasi Visual yang
diberikan kepada peserta didik. Untuk itu diperlukan mata pelajaran Dasar-
dasar Desain Komunikasi Visual sebagai fondasi kompetensi peserta didik
dalam menempuh pendidikannya.

Mata pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual memberi fondasi


penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menerjemahkan
konsep dan produksi desain secara manual dan digital sesuai dengan
perkembangan teknologi yang mengacu pada kebutuhan dunia industri saat
ini. Mata pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk
menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis, dan sensitivitas
terhadap fenomena sosial budaya. Peserta didik mengamati peristiwa dan
problema komunikasi publik secara objektif, membantu pelaku industri
Desain Komunikasi Visual dalam perancangan solusi komunikasi yang tepat
juga menarik.

Mata pelajaran ini dilakukan dengan membuat simulasi hubungan kerja


proyek desain di kelas dalam bentuk pembelajaran Project Based Learning.
Simulasi hubungan antara guru dengan peserta didik adalah simulasi dari
desainer dengan pelaksana operasional desain. Peserta didik
menerjemahkan arahan mendesain yang dijelaskan oleh guru, memahami
konsep desain yang diberikan, lalu melakukan eksplorasi atau eksperimen
perancangan secara prosedural, menerapkan pengetahuan dan
keterampilan untuk menemukan solusi komunikasi visual yang efektif,
inovatif dan imajinatif sehingga karyanya dapat mengusung nilai dan
memperkaya isi budaya.

Mata pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk


membekali peserta didik dalam memahami prinsip-prinsip desain
komunikasi visual yang efektif, dan agar memiliki kepekaan estetika dalam
penciptaan produk desain komunikasi visual. Dasar-dasar Desain
Komunikasi Visual meliputi pemahaman tentang kreativitas, menggambar
sketsa dan ilustratif, kemampuan menerapkan tipografi, melakukan projek
fotografi dan pemanfaatan perangkat lunak desain grafis.

Masing-masing materi memuat soft skills, antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kolaborasi, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas,
yaitu jujur, pekerja tekun, menginspirasi, sehat, akhlak mulia,
bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri,
kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(hard skills dan soft skills) sebagai persiapan memasuki ekosistem desain
komunikasi visual secara global dan nasional. Dasar yang harus dikuasai
yaitu:
1. Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di
bidang Desain Komunikasi Visual;
2. Memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi
Visual;
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta
isu-isu global pada bidang Desain Komunikasi Visual;
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain
Komunikasi Visual;
5. Memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk
kebutuhan dasar rancangan desain;
6. Memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan
desain;
7. Memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi;
8. Memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan DKV.

C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual merupakan fondasi
untuk pengembangan kompetensi Desain Komunikasi Visual. K3LH
merupakan mata pelajaran wajib di kelas X SMK. Dasar-dasar Desain
Komunikasi Visual memiliki kekhususan dalam penguasaan proses kreasi
dan pengkaryaan desain yang memiliki nilai estetika dan kreatif. Proses
pembelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual menggunakan model
pembelajaran yang dilakukan sesuai kebutuhan dan dapat dilaksanakan di
dalam atau di luar kelas. Alur pembelajaran dimulai dari pemahaman
kreativitas, kemampuan menggambar sketsa dan ilustrasi, menerapkan
pengetahuan tipografi dan fotografi, serta penguasaan komputer grafis dalam
menggunakan perangkat lunak desain grafis secara mendasar.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,


jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di Satuan Pendidikan, dan
konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di studio/bengkel/lab;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan
soft skills pada pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills
sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.

Mata Pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual terdiri atas 8 elemen


yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Elemen Deskripsi

Profil technopreneur, peluang Lingkup pembelajaran meliputi technopreneur


usaha dan pekerjaan/profesi dalam bidang Desain Komunikasi Visual, dan
bidang Desain Komunikasi kewirausahaan serta peluang usaha di bidang
Visual seni dan ekonomi kreatif yang mampu
membaca peluang pasar dan usaha, untuk
membangun visi dan passion, serta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
simulasi projek/PjBL kewirausahaan.

Proses bisnis berbagai industri Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


di bidang Desain Komunikasi peserta didik tentang K3 di bidang Desain
Visual Komunikasi Visual, proses produksi di industri,
pengetahuan tentang kepribadian yang
dibutuhkan agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif, proses kreasi untuk menghasilkan
solusi desain yang tepat sasaran, aspek
perawatan peralatan, potensi lokal dan kearifan
lokal, dan pengelolaan SDM di industri.

Perkembangan teknologi di Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


industri dan dunia kerja serta peserta didik tentang perkembangan proses
isu-isu global pada bidang produksi industri Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual mulai dari teknologi konvensional sampai
dengan teknologi modern, Industri 4.0, Internet
of Things, digital teknologi dalam dunia
industri, isu pemanasan global, perubahan
iklim, aspek-aspek ketenagakerjaan, Life Cycle
produk industri sampai dengan reuse,
recycling.

Teknik dasar proses produksi Lingkup pembelajaran meliputi Pengetahuan


pada industri Desain tentang kepribadian yang dibutuhkan peserta
Komunikasi Visual didik agar dapat mengembangkan pola pikir
kreatif melalui praktek secara mandiri dengan
berpikir kritis tentang seluruh proses produksi
dan teknologi serta budaya kerja yang
diaplikasikan dalam industri DKV.

Sketsa dan Ilustrasi Lingkup pembelajaran meliputi fungsi sketsa


dan ilustrasi dalam dunia Desain Komunikasi
Visual beserta penguasaan teknik keterampilan
membuat sketsa dan ilustrasi untuk
kebutuhan dasar rancangan desain.

Komposisi typography Lingkup pembelajaran meliputi sejarah huruf,


pengertian huruf, jenis-jenis huruf, anatomi
huruf, karakter huruf, dan fungsi huruf.
Penguasaan keterampilan dalam menghadirkan
komposisi tipografi tentang hirarki, leading,
tracking, dan kerning. ilustrasi untuk
kebutuhan dasar rancangan desain.
Fotografi dasar Lingkup pembelajaran meliputi dasar-dasar
fotografi, prinsip, estetika fotografi, dan
prosedur penggunaan peralatan fotografi
seperti kamera, peralatan studio fotografi, dan
dapat mengidentifikasi alat yang digunakan
dalam pemotretan. Menerapkan pengetahuan
dan keterampilan fotografi baik penggunaan
peralatan di dalam studio dan luar studio.

Komputer grafis Lingkup pembelajaran meliputi jenis-jenis


perangkat lunak komputer grafis berbasis
bitmap dan vector yang dibutuhkan dalam
eksekusi desain komunikasi visual.
Menerapkan keterampilan dasar tentang
penggunaan tools, menu, dan klasifikasi warna
dalam RGB dan CMYK untuk proses produksi
manual dan digital.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai Program Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif secara komprehensif
dan berkarya melalui dasar-dasar desain komunikasi visual secara estetis,
kreatif, inovatif, fungsional, dan berbasis seni budaya nasional yang
berorientasi global melalui teknik manual dan digital, sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengembangkan aktivitas belajarnya.

Elemen Capaian Pembelajaran

Profil technopreneur, peluang Pada akhir fase E, peserta didik mampu


usaha dan pekerjaan/profesi mendeskripsikan pekerjaan atau profesi dalam
bidang Desain Komunikasi bidang Desain Komunikasi Visual, dan
Visual kewirausahaan di bidang ekonomi kreatif yang
mampu membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan.

Proses bisnis berbagai industri Pada akhir fase E, peserta didik mampu
di bidang Desain Komunikasi menerapkan manajemen produksi bidang
Visual Desain secara menyeluruh pada berbagai
industri ekonomi kreatif lainnya, antara lain
K3LH, kreativitas dalam proses kreasi dasar
desain, dan menerapkannya dalam elemen
dasar perancangan dan proses desain dan
produksi dalam eksekusi kerja desain
komunikasi visual secara mandiri.

Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik mampu


industri dan dunia kerja serta menjelaskan perkembangan proses produksi
isu-isu global pada bidang industri ekonomi kreatif mulai dari teknologi
Desain Komunikasi Visual konvensional sampai dengan teknologi modern,
Industri 4.0, Internet of Things, teknologi Digital
dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim, aspek-aspek
ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri
sampai dengan reuse, recycling produk.

Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pada industri Desain menjelaskan kepribadian yang dibutuhkan
Komunikasi Visual peserta didik agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif melalui praktek secara mandiri
dengan berpikir kritis tentang seluruh proses
produksi dan teknologi serta budaya kerja yang
diaplikasikan dalam industri Desain
Komunikasi Visual.

Sketsa dan ilustrasi Pada akhir fase E, melalui kreativitas dan


berpikir kritis, peserta didik mampu
menjelaskan konsep dasar karya dengan sketsa
dan ilustrasi, menyiapkan bahan peralatan
sketsa, mewujudkan sketsa, menyempurnakan
sketsa, dan membuat ilustrasi dalam
perancangan dan proses produksi untuk
dikembangkan dalam eksekusi kerja Desain
Komunikasi Visual.

Komposisi typography Pada akhir fase E, peserta didik secara kritis


mampu mengidentifikasi jenis, fungsi,
karakter, anatomi, lingkup huruf dan dasar
tipografi (hierarki, leading, tracking dan kerning)
yang umum digunakan dalam desain dan
menerapkannya dalam perancangan dan
proses produksi dalam eksekusi kerja Desain
Komunikasi Visual.

Fotografi dasar Pada akhir fase E, peserta didik mampu


memahami jenis kamera, menentukan
komposisi pemotretan dan mengatur
pencahayaan, melakukan pemotretan,
menyimpan data, dan melakukan pekerjaan
akhir dalam editing pada fotografi serta
menerapkannya dengan kreativitas dan disiplin
dalam perancangan dan proses produksi dalam
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.

Komputer grafis Pada akhir fase E, peserta didik memahami


pengoperasian perangkat lunak desain dengan
memilih jenis perangkat lunak dan
menetapkan perangkat lunak berbasis bitmap
dan vector serta menggunakannya dalam
perancangan dan proses produksi dalam
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.

E. Referensi
1. Sihombing, Danton. (2015). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
2. Suranto (2019) Komputer Grafis dasar dan aplikasi desain. Surakarta:
Penerbit Kekata Publisher.
3. Kepmenaker Nomor 115 Nomor 2019 tentang SKKNI Kategori Kesenian,
Hiburan dan Rekreasi Golongan Pokok Aktivitas Hiburan, Kesenian dan
Kreativitas Bidang Seni Rupa.
4. Kepmenaker Nomor 301 Nomor 2016 tentang SKKNI Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional,
Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi
Visual.
5. Kepmenaker Nomor 355 Nomor 2014 tentang SKKNI Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional,
Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Fotografi.
6. Kepmenaker Nomor 275 tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Industri
Pengolahan Golongan Pokok Industri Pencetakan dan Reproduksi Media
Rekaman Bidang Desain Grafika dan Produksi Grafika.
7. Struktur Kurikulum SMK.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif


Program Keahlian : Busana (Fesyen)
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen)
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Bidang Keahlian Busana (Fesyen) sangat dibutuhkan saat ini karena menjadi
salah satu elemen penting dari gaya hidup yang diperlukan manusia modern
di era global ini. Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) merupakan mata
pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan
keahlian Busana (Fesyen) mencakup pemahaman akan gaya hidup,
perubahan selera (trend) hingga proses desain, produksi, dan marketing.

Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) tidak hanya meliputi


proses pembuatan busana mulai dari gambar, membuat pola, dan menjahit,
namun peserta didik diajak untuk memahami secara menyeluruh ekosistem
industri fesyen yaitu kreasi, produksi dan marketing. Mata pelajaran Dasar-
dasar Keahlian Busana meliputi proses pengamatan, eksplorasi serta
eksperimen untuk menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis,
menemukan bentuk visual yang inovatif dan imajinatif disesuaikan dengan
pemahaman konsep dan trend. Peserta didik juga diajak untuk mengamati
fenomena alam dan kehidupan melalui pendekatan sustainable fashion yang
menjadi dasar industri fashion global.

Masing-masing materi memuat soft skills antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; dan hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas,
yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat, akhlak mulia,
bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
dengan model belajar Project Based Learning, peserta didik didorong untuk
menemukan fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara
prosedural, serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri yang bertujuan
untuk membangun konsep berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan
gotong royong sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di
bidang busana (fesyen);
2. Memahami proses bisnis berbagai industri di bidang busana (fesyen);
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta
isu-isu global pada bidang busana (fesyen);
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri busana (fesyen);
5. Memahami dan menerapkan dasar fesyen desain;
6. Memahami dan menerapkan gambar mode;
7. Memahami dan menerapkan dasar pola;
8. Memahami dan menerapkan teknik dasar menjahit;
9. Memahami dasar branding dan marketing.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) merupakan fondasi
untuk mengenal lebih dalam atau lebih jauh tentang seluk beluk keahlian
busana (fesyen) yang bukan hanya mencakup keterampilan teknis
pembuatan busana namun meliputi sisi kreasi, produksi, dan marketing.
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (fesyen) merupakan fundamen
untuk bisa melanjutkan pembelajaran kompetensi berikutnya.

Dengan mempelajari dan menguasai mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian


Busana (Fesyen) maka pada pembelajaran kompetensi selanjutnya, peserta
didik akan lebih mudah untuk mengikuti dan memilih konsentrasi
kejuruannya. Pilihan konsentrasi kejuruan meliputi konsentrasi keahlian
pembuatan busana berbasis kreasi (studio desain), konsentrasi keahlian
pembuatan busana berbasis produksi (studio industri/busana siap pakai),
dan konsentrasi keahlian pembuatan busana berbasis pesanan perorangan
(studio pelanggan/atelier).

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,


jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan
konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di studio/laboratorium busana;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (75%) untuk pengembangan soft
skills pada pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills
sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran sesuai dengan


karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran menggunakan berbagai variasi model pembelajaran, antara
lain model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan
model-model pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik materi, serta
metode pembelajaran yang menyenangkan dan menumbuhkan kemandirian,
seperti diskusi, observasi, eksperimen, peragaan/demonstrasi. Penilaian
meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan
keterampilan (proses, produk dan portofolio). Pembelajaran Dasar-dasar
Keahlian Busana (Fesyen) dapat dilakukan secara block system disesuaikan
dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata Pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) terdiri atas 9 elemen


yaitu sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Profil technopreneur, peluang Lingkup pembelajaran meliputi pekerjaan
usaha dan pekerjaan/profesi di atau profesi dalam bidang busana (fesyen),
bidang busana (fesyen) peluang usaha di bidang seni dan ekonomi
kreatif yang mampu membaca peluang pasar
dan usaha, untuk membangun visi dan
passion, serta melakukan pembelajaran
berbasis projek nyata sebagai simulasi
PjBL/kewirausahaan.
Proses bisnis berbagai industri Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
di bidang busana (fesyen) peserta didik tentang K3 di bidang busana
(fesyen), proses produksi di Industri,
pengetahuan tentang kepribadian yang
dibutuhkan agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif, proses kreasi untuk
menghasilkan solusi desain yang tepat
sasaran, aspek perawatan peralatan, potensi
lokal dan kearifan lokal, dan pengelolaan
SDM di Industri.
Perkembangan teknologi di Meliputi pemahaman peserta didik tentang
industri dan dunia kerja serta perkembangan proses produksi pada industri
isu-isu global pada bidang busana (fesyen) mulai dari yang masih
busana (fesyen) konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang
desain busana, penggunaan aplikasi
Marketplace berbasis Online, Industri 4.0,
Internet of Things (IOT), Digital Teknologi
dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim, aspek-aspek (singkat)
ketenagakerjaan, Product Life Cycle
(Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan
Strategi) sampai dengan reuse, recycling, dan
reduce.
Teknik dasar proses produksi Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
pada industri busana keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam memahami ekosistem
mode dan overview fashion industry. Gaya
dan selera sesuai dengan perkembangan
fashion dan trend. Memahami karya desainer
dan konsep sustainable fashion (Dunia
Industri dan perkembangan Mode).
Dasar Fashion Design (DFD) Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menciptakan desain, mulai
dari pemahaman dasar-dasar desain,
pemahaman terhadap six basic style dan look.
Proses mencari bentuk; cara menemukan
inspirasi, hingga membuat desain melalui
proses pembuatan kolase, menganalisis dan
mengembangkan style dan look.
Menggambar mode Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam
menggambar mode. Memahami anatomi
tubuh dan dasar ilustrasi, mencampur warna,
implementasi desain dan detail ke anatomi
tubuh, serta gambar teknis secara digital.
Dasar pola Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat dasar pola,
mulai dari memahami cara mengukur,
membuat pola dasar teknik konstruksi,
hingga prosedur menggunting bahan.
Tehnik dasar menjahit Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat busana, mulai
dari pemahaman prosedur pengoperasian dan
pemeliharaan mesin jahit dan mesin
penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan
jenis-jenis bahan, standar kualitas, finishing,
hingga menjahit busana sederhana.
Dasar branding dan marketing Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan untuk memahami branding dan
marketing, segmentasi pasar, DNA brand,
pesaing dari produk busana, definisi dan
konsep marketing dan digital marketing.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar.

Elemen Capaian Pembelajaran


Profil Technopreneur, peluang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
usaha dan pekerjaan/ profesi mendeskripsikan pekerjaan atau profesi
di bidang busana (fesyen) kewirausahaan di bidang animasi, membaca
peluang pasar dan usaha, untuk
membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
Proses bisnis berbagai industri Pada akhir fase E, peserta didik mampu
di bidang busana (fesyen) menjelaskan informasi dan wawasan secara
menyeluruh tentang K3 di bidang busana
(fesyen), proses produksi di Industri,
pengetahuan tentang kepribadian yang
dibutuhkan agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif, proses kreasi untuk
menghasilkan solusi desain yang tepat
sasaran, aspek perawatan peralatan, potensi
lokal dan kearifan lokal, dan pengelolaan
SDM di Industri.
Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan
industri dan dunia kerja serta perkembangan proses produksi pada industri
isu-isu global pada bidang busana (fesyen) mulai dari yang masih
busana (fesyen) konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang
desain busana, penggunaan aplikasi
Marketplace berbasis Online, Industri 4.0,
Internet of Things (IOT), Digital Teknologi
dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim, aspek-aspek (singkat)
ketenagakerjaan, Product Life Cycle
(Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan
Strategi) sampai dengan reuse, recycling, dan
reduce.
Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pada industri busana mendeskripsikan ekosistem mode dan
overview fashion industry, gaya, dan selera
sesuai dengan perkembangan fashion dan
trend, dan memahami karya desainer dan
konsep sustainable fashion (Dunia Industri
dan perkembangan Mode).
Dasar Fashion Design (DFD) Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan pembuatan desain, mulai dari
pemahaman dasar-dasar desain, pemahaman
terhadap six basic style dan look. Proses
mencari bentuk; cara menemukan inspirasi,
hingga membuat desain melalui proses
pembuatan kolase, menganalisis dan
mengembangkan style dan look.
Menggambar mode Pada akhir fase E, peserta didik mampu
membuat gambar anatomi tubuh dan dasar
ilustrasi, mencampur warna, untuk
diterapkan dalam implementasi desain dan
detail dengan kreatif dan mandiri ke anatomi
tubuh serta membuat desain teknis secara
digital.
Dasar pola Pada akhir fase E, peserta didik mampu
membuat dan melakukan pengukuran tubuh,
serta menerapkan pembuatan pola dasar
teknik konstruksi secara mandiri.
Teknik dasar menjahit Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan cara mengoperasikan dan
memperbaiki mesin jahit dan mesin
penyelesaian, memahami teknik menjahit
sesuai dengan jenis-jenis bahan, memahami
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
dan menjahit busana sederhana dengan
kreatif, baik secara mandiri maupun
bergotong royong.
Dasar branding dan marketing Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan segmentasi pasar, memahami
DNA brand, memahami pesaing dari produk
busana, definisi dan konsep marketing dan
digital marketing.

E. Referensi
1. Struktur Kurikulum.
2. SKKNI No. 078 Tahun 2014.
3. SKKNI No. 209 Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai