MENGETAHUI
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kota Lhokseumawe
ANWAR, M.Pd
PEMBINA
NIP. 19631001 198510 1 002
KATA PENGANTAR
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya
dalam peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi
pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, SMK Negeri 2 Lhokseumawe berupaya semaksimal
mungkin untuk mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan
kreativitas dalam pelaksanaannya.
Penyusunan kurikulum Operasional Sekolah dengan memperhatikan Standar
Kompetensi Kerja Nasional dan kebutuhan industry setempat juga kekuatan dan kelemahan
yang ada pada SMK Negeri 2 Lhokseumawe. Dalam kurikulum ini terdapat mata pelajaran
kelompok umum, kejuruan dan Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil
Pelajar Pancasila dasar Kompetensi konsentrasi, muatan lokal dan pengembangan diri.
Kurikulum disusun dengan bahasa yang jelas dan dengan pendekatan belajar kontekstual
sehingga memudahkan guru mengaplikasikan dalam kegiatan mengajar secara sistematis,
logis, kreatif dan inovatif.
Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) disusun sebagai pedoman proses
pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik yang unggul dan berkarakter profil pelajar
Pancasila. Penyusun KOS terdiri dari tim pengembang kurikulum dari SMK dan DUDIKA.
Kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi tersusunnya Kurikulum ini,
kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
A. Latar Belakang
1
melalui penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan.
Secara umum program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk
menghasilakan lulusan yang kompeten terserap di dunia kerja atau
menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang
mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja serta diharapkan menjadi
pusat peningkatan dan rujukan bagi SMK lainnya. Secara khusus,
Program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk :
1. Memperkuat program kemitraan antara Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintah daerah dalam
pendampingan SMK Pusat Keunggulan
2. Memperkuat kualitas sumber daya manusia SMK, seperti
kepala SMK, pengawas sekolah, dan guru untuk mewujudkan
manajemen dan pembelajaran berbasis industri dan lapangan
kerja
3. Memperkuat kompetensi softskill dan hardskill peserta didik,
yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, serta
mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
4. Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui
manajemen yang berbasis sekolah
5. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompleksitas pada
sekolah dengan menggunakan platform digital
6. Peningkatan sarana dan prasarana praktik belajar siswa yang
berstandar dunia kerja
7. Memperkuat program kemitraan dan Kerjasama antara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dunia kerja
dengan pengembangan dan pendampingan SMK Pusat
Keunggulan
2
mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah
sesuai perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung
kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi
tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan
lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK yang
memperoleh pekerjaan dan berwirausaha.
Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK
Pusat Keunggulan, maka disusunlah Kurikulum Operasional SMK
Negeri 2 Lhokseumawe yang memuat seluruh rencana proses belajar
yang akan diselenggarakan dan dikembangkan sesuai dengan dinamika
perubahan dan kebutuhan peserta didik. Dalam penyusunan dan
pengembangan Kurikulum Operasional ini juga mengedepankan prinsip
pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
B. Dasar Hukum
3
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Perindustrian No. 03/M.IND/PER/I/2017
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri;
12. Skema Sertifikasi KKNI Tahun 2017 BNSP No. B.
1460/BNSP/XII/2017 perihal penetapan skema Sertifikasi KKNI Level
II/III bagi SMK
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
14. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Edutechnopreneur Islami;
15. Keputusan Bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan, dan Kementrian Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun
2020, Nomor HK.01.1/Menkes/363/2020 dan Nomor 440 – 882 tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease
(COVID-19);
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun
2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah;
17. Keputusan Gubernur Aceh 440/1021/2020 Tentang Pembentukan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019;
18. Instruksi Gubernur Aceh Nomor : 11/INSTR/2020 Tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Satuan Pendidikan Tahun Ajaran
2020/2021 Dalam Masa Adaptasi Menuju Tatanan Normal Baru (New
4
Normal) Masyarakat Prosuktif dan Aman Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
20. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomot 17/M/2021
tahun 2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan;
21. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 165/M/2021
tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan;
22. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22/D/O/2021 tentang Penetapan
Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021 Tahap I;
23. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan
Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Pada Program SMK Pusat Keunggulan;
5
BAB II
KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN
6
Jumlah Guru umum di SMK Negeri 2 Lhokseumaweadalah 42 orang dan
untuk guru kejuruan sebanyak 37 orang. Guru Program Keahlian Desain
Komunikasi Visual sebanyak 9 orang, Program Keahlian Busana 14 orang,
Kuliner 7 orang, Perhotelan 3 orang dan Kecantikan dan Spa sebanyak 5 orang.
Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK N 2
Lhokseumawe cukup lengkap. meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik
peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan didukung oleh
fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang
BP/BK, BKK, Lab Komputer, Perpustakaan, Kantin, Ruang Serba Guna/Aula,
Ruang LSP, Ruang OSIS, CCTV dan lain-lain.
Dari hasi identifikasi dan inventarisasi terhadap sumber daya yang dimiliki
SMK Negeri 2 Lhokseumawe baik fisik maupun non fisik diperoleh potensi dan
kelemahan secara internal maupun eksternal yang kemudian dianalisis sehingga
diperoleh permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat dalam melakukan
program kerja. Kemudian semua permasalahan tersebut dianalisis lebih lanjut untuk
dicarikan pemecahan masalah.
1. Kekuatan (Strength)
7
• Lokasi sekolah tidak jauh dari pusat kota
• Jumlah siswa yang memadai merupakan modal dasar proses
pembelajaran
• Dukungan wali/orang tua siswa sangat besar terhadap berbagai upaya
pengembangan
• Peralatan Program Keahlian Berstandar Industri
2. Kelemahan (Weakness)
• Ruang kelas belum mencukupi (terdapat 36 rombel namun ruangan
kelas hanya 22 ruang)
• Masih ada beberapa guru yang belum memahami pemanfaatan media
belajar internet
• Tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua siswa sebagian besar
masih rendah
• Tidak adanya pengutipan dana oprasional komite sekolah
• Masih ada peralatan praktek yang belum mampu dioperasikan oleh
guru-guru
3. Peluang (Opportunity)
• Mempunyai manajemen dan stakeholeder yang solid
• Melalui sarana dan prasarana yang sedikit ditingkatkan akan memicu
peningkatan prestasi yang signifikan
• Animo guru dan masyarakat yang cukup kuat di dalam peningkatan
prestasi siswa
• Mendapatkan dukungan penuh dari komite sekolah
• Kondisi sosial politik dan keamanan relatif stabil
• Dukungan dunia usaha/ dunia industri sangat besar terhadap
pengembangan pendidikan
• Lulusan / tamatan siap ditempatkan di dunia kerja sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing
8
4. Ancaman / Tantangan (Threat)
• Keterbatasan sarana sekolah akan mengurangi pelayanan yang optimal
• Adanya persaingan global bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
• Tuntuntan penguasaan bahasa Inggris yang semakin tinggi
• Biaya opersional di SMK tinggi
• Pengaruh informasi global terhadap moral dan tingkah laku siswa
• Pesatnya perkembangan teknologi baru membuat dunia industri
membutuhkan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan
penguasan teknologi baru
9
E. Tujuan SMK Negeri 2 Lhokseumawe
Adapun beberapa Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Lhokseumawe
1. Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa yang memiliki budi pekerti luhur serta berakhlak mulia
2. Menyiapkan peserta didik memiliki Keterampilan sesuai dengan minat dan
bakat.
3. Menyiapkan siswa agar mampu bekerja secara profesional, mandiri serta
memiliki jiwa kewirausahaan
4. Menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi bahasa asing untuk
menjawab tantangan Era Globalisasi
5. Menyiapkan lulusan yang menguasai IPTEK dan memiliki IMTAQ
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan vokasi sesuai program
Keterampilan yang dipilihan
2. Kuliner
a) Menyiapkan peserta didik agar memiliki karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila dan mampu hidup secara mandiri di tengah masyarakat
b) Menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan produktif baik
pengetahuan maupun ketrampilan dalam bidang kuliner, baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dalam pengembangan industry.
10
3. Kecantikan dan Spa
a) Menyiapkan peserta didik yang kompeten dapat terserap lulusan untuk
bekerja disalon, klinik kecantikan dan rias wajah, juga mampu
berwirausaha menjadi rias pengantin
4. Busana
a) Menyiapkan peserta didik agar memiliki karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila dan mampu hidup secara mandiri di tengah
masyarakat
b) Menyiapkan peserta didik dalam bidang Busana yang unggul,
professional, terampil dan peka terhadap sosial budaya.
c) Menyiapkan peserta didik mampu berwirausaha.
11
G. Penetapan Konsentrasi
SMK Negeri 2 Lhokseumawe memilih konsentrasi pada 5 Program keahlian.
Untuk semua Konsentrasi yang sudah ditetapkan, sudah dianalisis sesuai dengan
kebutuhan industri setempat, dan kesediaan sarana dan prasarana disekolah. Ruang
praktik dan peralatan yang sudah berstandar industri.
Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan
Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam
pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik dan
lulusan yang kompeten di bidangnya.
1. Konsentrasi Perhotelan
Alasan memilih Konsentrasi Pada program keahlian Perhotelan, peminatnya
masih minim, oleh karena itu, disesuaikan dengan permintaan DUDIKA
setempat siswa lebih cendrung diarahkan ke housekeeping, ditambah juga
mapel tentang Front Office, Housekeeping dan Laundry, kebutuhan setiap
industry yang ada didaerah , baik hotel, ataupun wisma membutuhkan
layanan tersebut.
2. Konsentrasi Kuliner
Program Keahlian Kuliner saat ini peminatnya terus meningkat,
dan juga didukung oleh bantuan peralatan sekolah center of
exllence (COE) yang sudah berstandar industri. Dari sini peserta
didik bisa mengenal peralatan yang dipakai di industri saat mereka
terjun ke dunia industri baik dalam mengikuti PKL maupun
sewaktu mereka sudah diterima didunia industri setelah nantinya
peserta didik tamat/lulus. Penentukan konsentrasi kuliner,
merupakan kebutuhan industri yang ada di daerah/ kota
Lhokseumawe
12
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup
masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. Sekolah melalui
walikelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran kepada
peserta didik atas pilihannya, Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan
dalam konsentrasi sesuai dengan kebutuhan industry setempat. Ruang
praktek dan peralatan yang memadai. karena sudah di sesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan dan perkembangan dengan industry modern yang
sedang berkembang. Untuk mata pelajaran pilihan sesuai dengan kebutuhan
industri salon dan kebutuhan pelanggan dan ada keterkaitan erat antara mata
pelajaran pilihn dan mata pelajaran pada konsentrasi.
4. Konsentrasi Busana
Pemilihan Konsentrasi Busana merupakan salah satu bidang keahlian yang
sangat diminati oleh masyarakat kota Lhokseumawe dan sekitarnya, ini
terbukti bahwa setiap tahun peminatnya terus meningkat. Setiap
tingkat terdiri dari 5 rombel, dan menghasilkan lulusan yang siap
mandiri. Dan juga didukung oleh peralatan yang dimiliki oleh
Program Keahlian Busana memiliki, peralatan berstandar
industri. Semua mapel yang ditetapkan pada konsentrasi Busana
sudah sesuai dengan kebutuhan industiri setempat.
13
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakukulikuler
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata
pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal
dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran
secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1
(satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum paradigma baru
menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di
kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran
kelompok umum dan kelompok kejuruan. Proyek Penguatan profil Pelajar Pancasila
Adapun Struktur Kurikulum pada SMK N 2 Lhokseumawe yang telah ditetapkan
dengan Konsentrasi :
I. .Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Kuliner
Konsentrasi : Kuliner
6 Seni - - - -
14
Seni Tari 72 (2) 72
Seni Musik - - - -
Seni Rupa - - - -
Seni Teater - - - -
15
Jumlah A + B 1367 2181
6 Seni - - - -
Seni Musik - - - -
Seni Rupa - - - -
Seni Teater - - - -
16
1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306
17
III. Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Kecantikan dan Spa
Konsentrasi : Kecantikan dan Spa
6 Seni - - - -
Seni Musik - - - -
Seni Rupa - - - -
Seni Teater - - - -
18
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062
19
I. Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif
Program Keahlian : Busana
Konsentrasi : Tata Busana
6 Seni - - - -
Seni Musik - - - -
Seni Rupa - - - -
Seni Teater - - - -
20
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062
21
I. Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi : Desain Komunikasi Visual
6 Seni - - - -
Seni Musik - - - -
Seni Rupa - - - -
Seni Teater - - - -
22
5 Kejuruan 540 (15) 306 (17) 1062
Bidang Program
No Konsentrasi Mapel Konsentrasi Mapel Pilihan
Keahlian Keahlian
1 Pariwisata Kuliner Kuliner 1.Pengolahan dan 1. Restoran Service
PenyajianMakanan
Indonesia
2. Produk Roti dan
Cake
3.Kue dan minuman
Daerah.
23
Bidang Program
No Konsentrasi Mapel Konsentrasi Mapel Pilihan
Keahlian Keahlian
2 Pariwisata Perhotelan Perhotelan 1.Laundry 1. Front Office
2. Housekeeping
3 Pariwisata Kecantikan Kecantikan 1. Perawatan 1. Pemangkasan
dan Spa dan Spa wajah,body dan Pewarnaan
massage, dan Rambut
spa. 2. Pemangkasan
2. Perawatan dan Pelurusan
tangan, kaki, spa Rambut
dan nail art
3. Rias wajah
khusus dan
kreatif
4 Seni dan Busana Busana 1. Pembuatan 1. Pembuatan
Ekonomi Busana Anak Busana Pesta
Kreatif 2. Pembuatan Rok 2. Pembuatan
dan Blus Busana
3. Pembuatan Tayloring
Gamis
4. Pembuatan
Busana Pria
5 Seni dan Desain Desain 1. Desain 1. Fotografi
Ekonomi Komunikasi Komunikasi Publikasi 2. Videografi
Kreatif Visual Visual 2. Komputer
Grafis
4. CapaianPembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan dorongan
hati (passion) dan visi untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
24
Selain itu, pada setiap akhir fase peserta didik mampu menjelaskan
mengembangkan diri sesuai dengan konsentrasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Capaian Pembelajaran untuk Program Keahlian yang ada di SMK Negeri 2
Lhokseumawe, terlampir.
Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang
berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila
dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah pelajar
Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan
dalam individu setiap peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstra kurikuler.
Penerapan Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Lhoseumawe Mata pelelajaran
Projek Penguatan Profil Pancacasila dan Budaya Kerja terdiri dari beberapa Tema
wajib dan Pilihan :
Tema Pilihan
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasan dan Berteknologi Untuk Membangun RKRI
7. Kewirausahaan
Tema Wajib
1. Kebekerjaan
2. Budaya Kerja
25
1. Kewirausahaan, merupakan tema pilihan
2. Keberkerjaan, merupakan tema wajib
3. Budaya Kerja, merupakan tema wajib
26
Kompetensi yang didapat peserta didik dapat diimplementasikan pada penyelesaian
permasalahan sekitar dengan memaksimalkan fungsi Ruang Praktik Siswa (Teaching
Factory).
Peserta didik yang terlibat akan menjadi individu yang lebih efektif, peduli
terhadap sesama, siap menghadapi tantangan, berjiwa pemimpin dan bertanggung jawab
saat mereka berada di luar sekolah. Dengan kata lainkompetensi kejuruan yang didapat
dari proses pembelajaran di SMK akan menempa peserta didik untuk Self-responsibility
dan Responsibility to others. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi
bidang kebekerjaan, peserta didik SMK diharapkan dapat mengikuti platform digital.
27
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap professional yang diperlukan
siswa untuk memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL
28
b. Penilaian di Sekolah Penilaian yang dilakukan di sekolah menjadi
tanggung jawab guru yang mengampu mata pelajaran PKL.
Penilaian ini berupa presentasi hasil karya peserta didik selama di
DUDIKA.
Berikut ini merupakan tempat PKL yang ada di sekitaran Kota Lhokseumawe :
29
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
30
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
31
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
32
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
33
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
Kandang
74 Tata Busana Jeumpa Collection
Kuta Blang
75 Tata Kecantikan DERMOURA
JL. MeDAN -BANDA ACEH
,Komplek Perumahan PIM
76 Tata Kecantikan SALON ANNISA
JL. SAMUDERA BARU NO. 3
KEUDE ACEH
77 Tata Kecantikan SALON RINI
Jl. PUSONG LAMA
78 Tata Kecantikan SALON BUNGA
JLN. MERDEKA BARAT NO. 8
79 Tata Kecantikan SALON LEADYS
KAMPONG JAWA
LHOKSEUMAWE
80 Tata Kecantikan WOMAN SPA
JL. DARUSSALAM KP. JAWA
LAMA
81 Tata Kecantikan DANI MAKE OVER
JLN. MESJID MON GEUDONG
LOR. 5
82 Tata Kecantikan MODERN SALON
Jln. Gudang
83 Tata Kecantikan AYU MAKE OVER
JL. MEDAN -BANDA ACEH
84 Tata Kecantikan SALON BERNARD
JLN. DARUSALAM
85 Tata Kecantikan Willys Salon
Jln. Darussalam Lhokseumawe
86 Tata Kecantikan MIA HOME SPA & SALON
JL.TGK ABU LAM U NO 5.BNA
87 Multimedia BAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWE
Jl. Stadion Tunas Bangsa - Mon
Geudong - Lhokseumawe
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
89
Multimedia Lhokseumawe
34
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
35
NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA DUDIKA
D. EkstraKurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa
yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah
kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang Wawasan
Kebangsaan, dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus
untuk kegiatan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan
dalam bentuk motivasi spiritiual diskusi dengan mengundang tokoh agama.
36
Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah
No Ekstra Kurikuler
1 Bidang Seni
Drum Band
Seni Tari
Pramuka
Rohis
4 Bidang Olahraga
Silat
Futsal
37
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK Negeri 2 Lhokseumawe Program keahlian
Kuliner dijabarkan sebagai berikut.
1. Asesmen
a. Asesmen Hasil Belajar
Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan
assesmen sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen
formatif dari pada assesmen sumatif terdiri atas:
1) Penugasan Project Based Learning
2) Penugasan Portofolio
3) Penilaian akhir semester/tahun
4) Uji Unit Kompetensi Mulai Semester 3
5) Uji Kompetensi Keahlian berbasis Kluster Kompetensi mulai semester 4
b. Asesmen Sertifikasi Kompetensi oleh LSP dan dunia kerja serta Lembaga sertifikasi
lainnya yang terakreditasi
2. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah
ini yang berhubungan dengan akademik.
a. Mengikuti dan menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester ganjil
dan genap.
b. Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80%
dari hari efektif KBM (Daring atau Luring)
c. 20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 5
hari dalam satu semester)
d. Peserta didik mengikuti seluruh rangkaian penilaian baik yang bersifat formatif
maupun sumatif.
3. Kelulusan
Peserta didik kelas XII dapat dinyatakan lulus dari SMKN 2 Lhokseumawe dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.
38
c. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran, dengan nilai
sikap minimal 80,00.
d. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupunTeori.
e. Mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh
LSP/Industri/Lembaga sertifikasi lainnya yang ditetapkan sekolah.
SMK Negeri 2 Lhokseumawe mempunyai target dan goal kepada para lulusan untuk
siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah),
bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan
pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).
B. Perangkat Ajar
Perangkat ajar yang digunakan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe terdiri dari ;
1. Capaian Pembelajaran (Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran)
2. Modul Ajar
3. Bahan Ajar
4. Modul PPPPPBK
5. Video Pembelajaran
39
C. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan SMK Negeri 2 Lhokseumawe disusun dan disesuaikan setiap tahun untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah. Dibawah ini merupakan kalender Pendidikan SMK Negeri 2 Lhokseumawe :
40
D. Permulaan Tahun Pembelajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari senin tanggal 12 Juli 2021. Hari-hari
pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari dengan pengaturan sebagai berikut:
• kelas X melaksanakan Masa Orientasi sekolah ( MOS ) dan kegiatan Keagamaan
• kelas XI melaksanakan pemilihan organisasi kelas, pembagian perlengkapan belajar dan
buku paket pinjaman dari sekolah.
• Kelas XII melaksanakan pemilihan organisasi kelas, pembagian perlengkapan belajar
dan buku paket pinjaman dari sekolah.
E. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester. Satu tahun terdiri dari dua semester, dan
setiap semester terdiri dari dua ujian blok. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selam 6 (enam)
hari / minggu, yaitu :
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.30 - 13.30
Selasa 07.30 - 14.15
Rabu 07.30 - 14.15
Kamis 07.30 - 14.15
Jum’at 07.30 – 14.15
07.30 - 13.30
Sabtu
serta pengembangan diri
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar pada
kelas X, XI, dan XII untuk semester ganjil sebagai berikut:
Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)
Libur Semester Genap
JULI 2021 4 2 2 2020/2021 dan Libur Idul
Adha
AGUSTUS 4 - 4
SEPTEMBER 5 - 5
41
OKTOBER 4 - 4
NOVEMBER 4 - 4
Libur Semester Ganjil
DESEMBER 5 2 3
2021/2022
JUMLAH
26 4 22
MINGGU
Waktu pembelajaran efektif belajar pada kelas X untuk semester genap sebagai berikut :
Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)
JANUARI 2022 4 - 4
FEBRUARI 4 - 4
MARET 5 - 5
Libur Puasa dan Pendidikan
APRIL 4 4 -
Dinul Islam
Libur Puasa dan Pendidikan
MEI 4 1 3
Dinul Islam
Libur Semester Genap
JUNI 5 2 3
2021/2022
JUMLAH
26 7 19
MINGGU
Waktu pembelajaran efektif belajar pada kelas XI untuk semester genap sebagai berikut :
Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)
JANUARI 2022 4 - 4
FEBRUARI 4 - 4
MARET 5 - 5
APRIL 4 - 4 Prakerin
MEI 4 - 4 Prakerin
JUNI 5 - 4 Prakerin
JUMLAH
26 0 25
MINGGU
42
Waktu pembelajaran efektif belajar pada kelas XII untuk semester genap sebagai berikut:
Efektif (Tatap
Tidak
Jumlah Muka dan
Bulan Efektif Keterangan
Minggu Non Tatap
(Libur)
Muka)
JANUARI 2022 4 - 4
FEBRUARI 4 - 4
MARET 5 - 5
Libur Puasa dan
APRIL 4 4 -
Pendidikan Dinul Islam
Libur Puasa dan
MEI 4 1 3
Pendidikan Dinul Islam
Libur Semester Genap
JUNI 5 2 3
2021/2022
JUMLAH
26 7 19
MINGGU
I. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Pembelajaran
Penerapanwaktupembelajaran di SMK Negeri 2 Lhokseumawemenggunakan system
blok yang dimaksuddengna system blokadalahpembelajaran pada alokasiwaktu dan
bulantertentu, dengnatetapmemenuhialokasiwaktupembelajaran per tahun.
Selain itu juga setiap program keahlian sudah mengimplementasikan pembelajaran
bersama DUDIKA selama 50 JP per semester atau 100 JP dalam satu tahun
pelajaran. Pola pembelajaran bersama DUDIKA dilakukan melalui dua bentuk yaitu
tatap muka serta praktik di industri dalam bentuk PJBL.
2. Strategi Pembelajaran
SMK Negeri 2 Lhokseumawe menetapkan suatu standar strategi pembelajaran untuk
diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata pelajaran. Standar strategi
pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua bagian
konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat
pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses
pembelajaran.
3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran SMK Negeri 2 Lhokseumawe menggunakan Project Based
Learning.
4. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran yang ditetapkan mengacu pada pada prinsip mengintegrasikan
teknologi pada pembelajaran seperti Zenius, Google Classroom, Konten Belajar digital,
Gadget/Gawai/Laptop. Dan LCD Projector, juga alat peraga,
45
5. Pengelolaan link and match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek soft skills
dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai
kebutuhan DUDIKA;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PJBL) sejak awal. Memastikan hard
skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan, minimal
mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester; e. Sertifikasi
kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik bagi peserta didik
maupun guru;
e. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUDIKA untuk
proses belajar mengajar;
f. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory, berkolaborasi dengan
DUDIKA dan stakeholders;
g. Komitmen serapan lulusan oleh DUDIKA
6. Teaching Factory (TEFA)
TEFA merupakan model pembelajaran berbasis produk (barang atau jasa) melalui sinergi
sekolah dengan DUDIKA untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan
DUDIKA. TEFA di SMK 2 Lhokseumawe diterapkan pada pembelajaran project melalui
pesanan dari konsumen (PjBL). TEFA diterapkan untuk semua program keahlian yang
pelaksanaannya diawali dengan jadwal blok.
46
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru melalui supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang
dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik. Melalui kegiatan supervisi
akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan tugas mengajar
mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan pembelajaran yang terbaik.
Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan
profesionalisme guru. Pelaksanaan supervisi akademis dilakukan dua kali dalam satu
tahun pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada guru yang bermasalah dalam proses
pembelajaran dan pendampingan peserta didik. Tahapan-tahapan supervisi klinis antara
lain:
a. Penyebaran angket kepuasan peserta didik
b. Pengolahan hasil analisis
c. Identifikasi hasil analisis d. Pembinaan guru
d. Pemantauan guru secara bertahap
e. Pemberian Surat Peringatan (SP)
B. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe dengan cara penyebaran
angket dengan tujuan menggali informasi dari peserta didik, guru, tata usaha, orang tua
DUDIKA dan Komite sekolah. Informasi yang disebarkan melalui angket berupa persepsi
peserta didik terhadap proses pembelajaran, materi atau bahan ajar, sarana dan prasarana, SDM,
serta pengelolaan sekolah.
Evaluasi yang lengkap akan mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-
lanjut pengembangan kurikulum di tahun ajaran berikutnya.
47
C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut.
1. Sertifikasi guru
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang
tinggi. Terdapat 35 guru telah disertifikasi, sedangkan selebihnya masih dalam proses
penilaian dan pengajuan.
2. Magangindustri
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri. Setiap
tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik. Selain itus etiap pendidik
juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha
baik secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara
periodik di sekolah atau di luarsekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka
memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga
diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
5. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi
kejenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu,
sekolah hanya memberikan regulasi untuk mempermudah proses studinya. Sekolah
juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan DUDIKA.
48
LAMPIRAN
49
RENCANA PELAKSANAAN P5BK SMK…..
Tema Pilihan: Kewiausahaan
PELAKSANAAN (Semester 1)
KOMPO
DESKRIPSI
NEN MINGGU 1 (blok 3 MINGGU 2 MINGGU 3 Minggu 4 (Blok Minggu 5 (1 hari)
hari) (BLOK 2 HARI) (blok 2 hari) 4 hari)
Tema Kewirausahaan
Tujuan memahami Mengenali makna, Mengkontekst Mencari dan Mengaplikasikan Mengevaluasi proses dan
konsep karakteristik, dan ualisasi mengembang pengetahuan, hasil usaha
kewirausahaan, peran wujud kan ide, keterampilan,
memiliki wirausaha dalam wirausaha menginventa dan sikap yang
kehidupan dalam risasi sumber didapat
karakter
manusia. pengenalan daya, melalui aksi
wirausaha, potensi dan nyata yang
mampu daerah. merencanaka bermakna
memanfaatkan n usaha yang
peluang, dan berkelanjuta
mendapatkan n
pengalaman
langsung
berwirausaha,
serta
terbentuknya
lingkungan
PELAKSANAAN (Semester 1)
KOMPO
DESKRIPSI
NEN MINGGU 1 (blok 3 MINGGU 2 MINGGU 3 Minggu 4 (Blok Minggu 5 (1 hari)
hari) (BLOK 2 HARI) (blok 2 hari) 4 hari)
sekolah yang
berwawasan
kewirausahaan
Waktu 72 JP/76 JP 12 JP 16 JP 12 JP/16 JP 26 JP 4 JP
KOMPO
DESKRIPSI
NEN Minggu 9 (1 Minggu 10 Minggu 11 Minggu 12 Minggu 13 Minggu 14 Minggu 15 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 (
hari) (2 hari) (blok 2 (blok 2 (blok 2 (blok 2 hari) (1 hari) (2 hari) (blok 2 1 hari)
hari) hari) hari) hari)
Tema Kebekerjaan
Judul Pembangun Kenali Bekali Eksplorasi Kemamp Kolaboras Kreativitas Aktualisa Penerapa Personal Rencana
Projek an Potensi Diri/Impia Diri/Peng Potensi uan i dalam dan Proaktif si diri n Branding Tindak
Diri n; uatan Lokal Komunika dunia Komunik (Menuju Lanjut
persiapan Kompete si Efektif kerja asi dalam Dunia
memasuki nsi Wawanca Kerja)
dunia kerja ra
Tujuan Peserta didik Mengenal Membeka Melakuka Meningka Mengem Meningkatk Meningka Meningka Peserta Mengeval
mampu i potensi li diri n tkan bangkan an tkan tkan didik uasi
membangun diri dan melalui eksplorasi kemampu kemampu kreatifitas aktualisas kemamp mampu kegiatan
impiannya membang berbagai potensi an an dan proaktif i diri uan meningka
tentang un impian kompete local yang komunika kerjasam melalui komunika tkan
masa depan nsi abad sesuai personal
si si melalui
kebekerjaan 21 branding
PELAKSANAAN (semester 1) Semester 2
KOMPO
DESKRIPSI
NEN Minggu 9 (1 Minggu 10 Minggu 11 Minggu 12 Minggu 13 Minggu 14 Minggu 15 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 (
hari) (2 hari) (blok 2 (blok 2 (blok 2 (blok 2 hari) (1 hari) (2 hari) (blok 2 1 hari)
hari) hari) hari) hari)
Waktu 116 JP 8 JP 16 JP 9 JP 16 JP 16 JP 16 JP 8 JP 12 JP 14 JP 2 JP
mulia , Mandiri
serta
Bergotong
royong.
Waktu 96 JP 8 JP 16 JP 32 JP 16 JP 24 JP
8
Minggu : 6 (Semester 2)
8
Minggu : 7 (semester 2)
8
Minggu : 8 (semester 2)
8
Minggu : 9 (semester 2)
8
Blok Mingguan
MINGGU 5 MINGGU 6 MINGGU 7 MINGGU 8 MINGGU 9
(Semester 2) (Semester 2) (Semester 2) (Semester 2) (Semester 2)
8 JP (BLOK 2 HARI) (blok 4 hari) (Blok 2 hari) (blok 3 hari)
16 JP 32 JP 16 JP 24 JP
Guru PPKn, Guru Guru PPKn, Guru Guru IPA, Guru OR, Guru Produktif, Guru Produktif,
Guru yang produktif, guru Bhs produktif Guru Guru Bhs Guru Bhs
Terlibat Indonesia
Indonesia, Guru IPA Indonesia, Guru
IPA
• Pertanyaan Pemantik : Apa yang Kalian bayangkan jika memiliki rumah yang rapi dan resik?
Pernahkah kalian mendengar tentang 5 R? Apa singkatan dari 5 R?
• Relevansi projek dengan sekolah : sekolah memiliki peralatan , ruang praktik serta lingkungan
belajar lainnya yang perlu dirawat dan dijaga agar dapat memperpanjang umur peralatan,
kesiapan dan kemugahan saat akan digunakan, tertata rapi sehingga enak dipandang.
• Dimensi PPP terkait : beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global , bergotongroyong, mandiri, bernalar kritis, kreatif
• Sarpras/alat-bahan : peralatan pembersih, wadah/lemari/kontainer peralatan dan bahan,
bahan pembersih, dll
• Persiapan :
1. Pembentukan tim
2. Identifikasi kesiapan sekolah
3. Menentukan tahapan kegiatan proyek
4. Identifikasi P3
5. Perhitungan alokasi waktu
6. Pembuatan rencana kegiatan , alur kegiatan , asesmen dan identifikasi mitra pendukung
7. Penyusunan instrument pendukung kegiatan seperti lembar kerja, instrument asesmen,
instrument refleksi
Tahapan Kegiatan
RUBRIK PENILAIAN
Minggu Ke 2 dst….
LEMBAR REFLEKSI SISWA
1. Bagaimana perasaan
Kalian setelah
melaksanakan proyek ini
2. Pengalaman apa yang
Kalian dapatkan dari
proyak ini
3. Menurut Kalian apa
manfaat dari 5 R
LAMPIRAN
• Lembar tugas diskusi, lembar tugas penyusunan rencana implementasi 5 R, lembar tugas
pelaksanaan 5 R
• Bahan bacaan : Video tentang 5 R, Bahan Ajar tentang 5 R
• Referensi:
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-dasar Perhotelan adalah pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan tentang dasar-dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang
hotelier yaitu keseluruhan kompetensi yang meliputi salah satu atau
keseluruhan rangkaian kegiatan operasional hotel dan menjadi landasan
bagi peserta didik untuk mendalami industri perhotelan, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan
perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industri
perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional perhotelan secara
menyeluruh dengan layanan prima (excellent service).
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan
hard skills):
1. Memahami proses bisnis industri perhotelan;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait
dunia pariwisata dan perhotelan;
3. Memahami profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan;
4. Memahami dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada
industri perhotelan;
5. Memahami tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan
layanan prima (excellent service).
C. Karakteristik
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,
jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada tingkat XI dan XII yang
harus dikuasai oleh peserta didik sebagai seorang karyawan hotel untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas/pengembangan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium housekeeping, hotel, dan tempat wisata;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Pembelajaran di teaching factory;
5. Interaksi dengan alumni, guest lecture dari industri;
6. Berkunjung ke industri yang relevan (hotel besar/kecil dan skala
nasional maupun internasional);
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75% dari waktu yang
tersedia di kelas X) pada pembentukan soft skills yang meliputi pembelajaran
tentang keramahtamahan, kebersihan, penampilan dan kerapian (well
grooming) serta integritas (Hospitality mindset) sebelum mempelajari aspek
hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis industri Meliputi pemahaman tentang konsep dasar
perhotelan industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan
di hotel, layanan pendukung di hotel,
Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan),
Safety (keamanan) dan Environmental
Sustainability (lingkungan) (CHSE).
Perkembangan penerapan Meliputi pemahaman tentang pengembangan
teknologi dan isu-isu global dan pemutakhiran pengetahuan industri
terkait dunia pariwisata dan pariwisata, obyek dan daya tarik wisata serta
perhotelan pengembangan daerah tujuan wisata yang
berkebhinekaan global sehingga menginspirasi
dalam membangun passion, vision (Visi) dan
kebanggaan terhadap perkembangan industri
pariwisata dan perhotelan.
Profil entrepreneur, job Meliputi pengenalan profil dan karakteristik
profile, peluang usaha dan hotelier/entrepreneur, Personal Branding dan
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang
mampu membaca peluang pasar dan usaha
pekerjaan/profesi pelayanan perhotelan sehingga menginspirasi dalam
jasa perhotelan membangun passion dan kebanggaan terhadap
pekerjaan di bidangnya.
Dasar penerapan layanan Meliputi pemahaman tentang penampilan dan
prima (excellent service) pada kerapian (Grooming), sikap pelayanan (Service
industri perhotelan Attitude/hospitality attitude), motivasi kerja,
komunikasi dengan kolega dan pelanggan,
komunikasi dalam lingkungan sosial yang
beragam, bekerja dalam tim (teamwork), tata
cara berkomunikasi yang baik (Communication
Skills), dan penangan situasi konflik.
Tahapan operasional Meliputi pemahaman tentang penerapan
perhotelan secara Cleanliness, Health, Safety and Environmental
menyeluruh dengan layanan Sustainability (CHSE), personal grooming. Service
prima (excellent service) Attitude/hospitality attitude, team work, and
Communication Skills.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek hard skills peserta
didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran
Dasar-dasar Perhotelan:
E. Referensi
1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 tahun 2014 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 1792).
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 tahun 2016 tentang Tata
Cara Penetapan SKKNI (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016
Nomor 258).
3. Kemenaker Nomor 145 tahun 2018 tentang Penetapan SKKNI Kategori
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok
Penyediaan Akomodasi Bidang Hotel dan Restoran.
4. Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi berdasarkan AQRF, ACCSTP
dan CATC Sektor Pariwisata Bidang Front Office dan Housekeeping tahun
2015.
5. Toolboxes Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC).
6. MRA-CATC tentang sertifikasi standar ASEAN.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
A. Rasional
Dasar-dasar Kuliner adalah mata pelajaran yang memuat materi dasar
dalam kegiatan mengolah makanan yang berasal dari bahan yang masih
mentah menjadi makanan yang siap dikonsumsi.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Kuliner bertujuan memastikan peserta didik
dapat:
1. Memahami proses bisnis bidang industri kuliner;
2. Memahami perkembangan dan isu terkini bidang kuliner secara global,
dan perkembangan teknologi yang berkaitan dengan bidang kuliner;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (foodpreneurs dan job profile) di
bidang kuliner;
4. Memahami dasar penerapan pelayanan prima (excellent service) pada
industri kuliner;
5. Menerapkan prinsip Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan,
dan Kelestarian Lingkungan (Cleanliness Hygiene Safety and
Environment Sustainability);
6. Memahami tahapan operasional persiapan dasar memasak meliputi
pengetahuan alat, bahan, dan metode dasar memasak;
7. Memahami struktur menu masakan;
8. Melaksanakan praktik dasar memasak masakan Indonesia, oriental dan
continental serta Pastry dan Bakery.
Soft skills yang dibangun pada tahap ini adalah bagaimana mereka mencintai
pekerjaan sebagai juru masak atau chef, berkreativitas, membangun kerja
tim, berorientasi pada kualitas yang tinggi, dan membangun suatu jaringan
kerja (networking).
Penilaian pembelajaran meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap
(observasi), dan keterampilan (proses, produk dan portofolio). Pembelajaran
Dasar-dasar Kuliner dapat dilakukan secara sistem blok (block system)
disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan dorongan hati (passion) dan visi untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar.
Selain itu, pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan dasar-dasar
Industri Kuliner, Perkembangan Bidang Kuliner, Entrepreneurship dan job
profile di bidang kuliner, menerapkan prosedur pelaksanaan Kebersihan,
Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan/Cleanliness Health
Safety Environmental Sustainability (CHSE), serta menerapkan persiapan
dasar memasak.
E. Referensi
1. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 145 Tahun 2018 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok
Penyediaan Akomodasi Bidang Hotel dan Restoran.
2. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Tata Boga
Tahun 2017.
3. Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi berdasarkan AQRF, ACCSTP
dan CATC Sektor Pariwisata Bidang Tata Boga Tahun 2014.
4. Toolboxes Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC).
5. Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan
Kelestarian Lingkungan di Restoran/Rumah Makan, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Tahun 2020.
6. MRA-CATC tentang sertifikasi standard ASEAN.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
A. Rasional
Dasar-dasar Spa dan Kecantikan merupakan salah satu mata pelajaran yang
mempelajari kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan tentang
dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh
seorang Beautician, Hairdresser, Makeup Artis, dan Therapist yang
profesional yaitu kompetensi yang meliputi salah satu atau keseluruhan
rangkaian kegiatan untuk membekali penguasaan keahlian kecantikan kulit,
rambut, dan Spa yang menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami
Industri Spa dan kecantikan serta industri kreatif pada wirausaha bidang
kecantikan (Influencer, Beauty Blogger, dan Makeup Freelancer),
Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia
pariwisata Spa dan Kecantikan, profil entrepreneur, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa Spa dan Kecantikan, tahapan operasional
perawatan Spa dan Kecantikan secara menyeluruh dengan pelayanan prima
(excellent service).
Masing-masing materi memuat soft skills, antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas,
yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat, akhlak mulia,
bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
sebagai bagian di Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Kecantikan bertujuan untuk memastikan
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, sikap (soft
skills dan hard skills) meliputi:
1. Memahami proses bisnis dan profil industri atau di dunia Spa dan
kecantikan;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait
dunia pariwisata dan kecantikan;
3. Dasar penerapan pelayanan prima (excellent service) pada industri Spa
dan kecantikan;
4. Memahami profesi dan kewirausahaan di bidang dunia Spa dan
kecantikan;
5. Memahami konsep dasar Sanitasi higiene dan kesehatan dan
keselamatan kerja;
6. Menerapkan konsep dasar anatomi fisiologi kulit dan rambut serta
memahami sel, serta jaringan dan organ tubuh manusia;
7. Memahami dasar konsep Spa yang meliputi sejarah dan klasifikasi Spa;
8. Melaksanakan praktik dasar proses kecantikan kulit dan rambut.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Spa dan kecantikan merupakan fondasi dari
perawatan kulit wajah, tangan, kaki, badan dan rambut yang menjadi sangat
penting sebagai landasan peserta didik untuk menambah pengetahuan dan
keahlian kerja yang lebih spesifik. Spesifikasi keahlian kerja Spa dan
Kecantikan mampu memberikan perspektif mudah untuk dijadikan
pemikiran dalam pemilihan kemampuan spesifik yang dapat diambil dan
diasah oleh peserta didik di tingkatan berikutnya kelas XI dan kelas XII.
Elemen Deskripsi
Profil industri spa dan Meliputi pengenalan profil dan karakteristik
kecantikan Beautician, Hairdresser, Makeup Artist, dan
Therapist yang profesional, serta Personal
Branding dalam membangun passion dan
kebanggaan terhadap pekerjaan di bidang Spa
dan kecantikan.
Perkembangan penerapan Meliputi perkembangan dan pemutakhiran
teknologi dan isu-isu global pengetahuan industri Spa dan kecantikan
terkait dunia Spa dan dengan mengikuti perkembangan tren
Kecantikan teknologi di bidang skin care dan body massage
serta hairstyling yang mampu membaca
peluang kerja/usaha sehingga menginspirasi
dalam pembangun passion, vision (visi), dan
kebanggaan di bidang Spa dan kecantikan.
Dasar penerapan pelayanan Meliputi pemahaman penampilan dan
prima (excellent service) pada kerapihan (Grooming), sikap pelayanan (Service
industri Spa dan Kecantikan Attitude/hospitality attitude), dan motivasi kerja
serta komunikasi ditempat kerja, penerapan
Hospitality dalam komunikasi saat menerima
tamu, komunikasi dengan pelanggan, teman
sejawat, staf kerja, dan pimpinan.
Profesi dan kewirausahaan di Meliputi pemahaman HAKI (Hak Atas Kekayaan
bidang industri Spa dan Intelektual) yang mampu membaca peluang
Kecantikan pasar dan usaha industri Spa dan Kecantikan
sehingga menginspirasi menjadi wirausaha
bidang kecantikan (Influencer, Beauty Blogger,
Makeup Freelancer).
Sanitasi hygiene, kesehatan, Meliputi penerapan Cleanliness, Health, Safety
keselamatan kerja dan budaya & Environmental Sustainability (CHSE) dan
mutu pengenalan tentang Penerapan lingkungan
kerja bersih dan aman sesuai prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) standar,
proses, kebijakan, karakter dan budaya mutu
di industri Spa dan Kecantikan.
Anatomi dan fisiologi Meliputi pengetahuan dan pemahaman
anatomi dan fisiologi sebagai pengantar dan
mengaplikasikan terminologi anatomi dan
fisiologi untuk perawatan Spa dan Kecantikan.
Dasar konsep Spa Meliputi pengetahuan dasar Spa yang meliputi
sejarah, karakteristik Spa, dan teknik dasar
massage.
Praktik dasar kecantikan kulit Meliputi perawatan kulit wajah tidak
dan rambut. bermasalah, merias wajah sehari-hari, merawat
tangan dan mewarnai kuku, merawat kaki dan
mewarnai kuku. Lingkup pembelajaran
kecantikan Rambut meliputi mencuci rambut,
merawat kulit kepala dan rambut,
mengeringkan rambut dengan alat pengering,
melakukan penataan rambut (styling).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (Kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian Spa dan Kecantikan sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Selain itu pada fase E aspek hard skills peserta didik
mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada dasar-dasar Spa dan
Kecantikan:
Elemen Capaian Pembelajaran
Profil industri Spa dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kecantikan menganalisis secara sederhana tentang
wawasan profil pada industri Spa dan
kecantikan seperti profil dan karakteristik
Beautician, Hairdresser, Makeup Artis, dan
Therapist yang profesional /entrepreneur,
Personal Branding sehingga terinspirasi dan
memiliki kebanggaan, harapan besar, passion,
dan vision (visi) untuk melaksanakan
pembelajaran pada program keahlian Spa dan
Kecantikan.
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
teknologi dan isu-isu global mendeskripsikan wawasan secara menyeluruh
terkait dunia Spa dan tentang pengetahuan pengembangan, dan
Kecantikan pemutakhiran mengikuti perkembangan tren
teknologi di bidang skin care dan body massage
serta hairstyling yang mampu membaca
peluang kerja/usaha.
Dasar penerapan layanan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
prima (excellent service) pada menjelaskan penampilan dan kerapihan
industri Spa dan Kecantikan (Grooming), sikap pelayanan (Service
Attitude/hospitality attitude) dan secara
kerjasama dengan tim melakukan komunikasi
dalam lingkup kerja, seperti: di tempat
menerima tamu, komunikasi dengan
pelanggan, dengan teman sejawat, staf kerja
dan pimpinan.
Profesi dan kewirausahaan di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
bidang industri Spa dan mendeskripsikan lingkup profesi serta peluang
Kecantikan pasar dan usaha industri Spa dan kecantikan
sehingga menginspirasi menjadi wirausaha
bidang kecantikan (Influencer, Beauty Blogger,
dan Makeup Freelancer).
Sanitasi hygiene dan Pada akhir fase E peserta didik mampu
kesehatan keselamatan kerja menerapkan Cleanliness, Health, Safety &
Environmental Sustainability (CHSE) dan tertib
kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja dan budaya mutu di
industri Spa dan kecantikan, meliputi: 5R,
lingkungan tenang dan nyaman bagi
pelanggan, menyiapkan dan memelihara area
kerja, memeriksa dan memelihara peralatan
dan perlengkapan kerja, melakukan prosedur
keselamatan dan keamanan kerja, serta
mematuhi prosedur - prosedur keadaan
darurat.
Pengetahuan anatomi dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
fisiologi untuk perawatan mengaplikasikan terminologi anatomi dan
kecantikan fisiologi untuk perawatan kecantikan,
mengaplikasikan pengetahuan anatomi dan
fisiologi, dan mengaplikasikan pengetahuan
sistem organ tubuh pada perawatan
kecantikan.
Dasar konsep Spa Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan sejarah, karakteristik Spa dan
teknik dasar massage.
Praktik dasar kecantikan kulit Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dan rambut melaksanakan praktik dasar kecantikan kulit
dan rambut, meliputi: analisa kulit wajah,
merawat kulit wajah tidak bermasalah, merias
wajah sehari-hari, merawat tangan dan
mewarnai kuku, merawat kaki dan mewarnai
kuku; analisis kulit kepala dan rambut,
mencuci rambut, merawat kulit kepala dan
rambut, mengeringkan rambut dengan alat
pengering, serta melakukan penataan rambut
(styling).
E. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor KEP.141/MEN/V/2005 tentang SKKNI Sektor
Pariwisata Sub Sektor Spa.
2. Kepmenakertrans Nomor KEP.93/MEN/IV/2005 tentang SKKNI Sektor
Kecantikan Sub Sektor Tata Rias Rambut.
3. Kepmenakertrans Nomor KEP.248/MEN/XII/2008 tentang SKKNI Sektor
Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Kecantikan Kulit.
4. Kepmenaker Nomor 46 Tahun 2017 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Kegiatan Jasa Lainnya
Golongan Pokok Jasa Perorangan Lainnya Bidang Sante Par Aqua (Spa).
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
A. Rasional
Desain Komunikasi Visual adalah rancangan solusi komunikasi visual
melalui program identitas, informasi, dan persuasi yang sesuai tujuan yang
ditetapkan pemberi tugas (klien) kepada khalayak sasarannya dengan
menggunakan media konvensional (berbasis cetak) maupun non
konvensional (non cetak). Pengertian tersebut memberikan arah konten
materi pendidikan pada program keahlian Desain Komunikasi Visual yang
diberikan kepada peserta didik. Untuk itu diperlukan mata pelajaran Dasar-
dasar Desain Komunikasi Visual sebagai fondasi kompetensi peserta didik
dalam menempuh pendidikannya.
Masing-masing materi memuat soft skills, antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kolaborasi, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas,
yaitu jujur, pekerja tekun, menginspirasi, sehat, akhlak mulia,
bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri,
kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(hard skills dan soft skills) sebagai persiapan memasuki ekosistem desain
komunikasi visual secara global dan nasional. Dasar yang harus dikuasai
yaitu:
1. Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di
bidang Desain Komunikasi Visual;
2. Memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi
Visual;
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta
isu-isu global pada bidang Desain Komunikasi Visual;
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain
Komunikasi Visual;
5. Memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk
kebutuhan dasar rancangan desain;
6. Memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan
desain;
7. Memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi;
8. Memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan DKV.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual merupakan fondasi
untuk pengembangan kompetensi Desain Komunikasi Visual. K3LH
merupakan mata pelajaran wajib di kelas X SMK. Dasar-dasar Desain
Komunikasi Visual memiliki kekhususan dalam penguasaan proses kreasi
dan pengkaryaan desain yang memiliki nilai estetika dan kreatif. Proses
pembelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual menggunakan model
pembelajaran yang dilakukan sesuai kebutuhan dan dapat dilaksanakan di
dalam atau di luar kelas. Alur pembelajaran dimulai dari pemahaman
kreativitas, kemampuan menggambar sketsa dan ilustrasi, menerapkan
pengetahuan tipografi dan fotografi, serta penguasaan komputer grafis dalam
menggunakan perangkat lunak desain grafis secara mendasar.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai Program Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif secara komprehensif
dan berkarya melalui dasar-dasar desain komunikasi visual secara estetis,
kreatif, inovatif, fungsional, dan berbasis seni budaya nasional yang
berorientasi global melalui teknik manual dan digital, sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengembangkan aktivitas belajarnya.
Proses bisnis berbagai industri Pada akhir fase E, peserta didik mampu
di bidang Desain Komunikasi menerapkan manajemen produksi bidang
Visual Desain secara menyeluruh pada berbagai
industri ekonomi kreatif lainnya, antara lain
K3LH, kreativitas dalam proses kreasi dasar
desain, dan menerapkannya dalam elemen
dasar perancangan dan proses desain dan
produksi dalam eksekusi kerja desain
komunikasi visual secara mandiri.
Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pada industri Desain menjelaskan kepribadian yang dibutuhkan
Komunikasi Visual peserta didik agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif melalui praktek secara mandiri
dengan berpikir kritis tentang seluruh proses
produksi dan teknologi serta budaya kerja yang
diaplikasikan dalam industri Desain
Komunikasi Visual.
E. Referensi
1. Sihombing, Danton. (2015). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
2. Suranto (2019) Komputer Grafis dasar dan aplikasi desain. Surakarta:
Penerbit Kekata Publisher.
3. Kepmenaker Nomor 115 Nomor 2019 tentang SKKNI Kategori Kesenian,
Hiburan dan Rekreasi Golongan Pokok Aktivitas Hiburan, Kesenian dan
Kreativitas Bidang Seni Rupa.
4. Kepmenaker Nomor 301 Nomor 2016 tentang SKKNI Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional,
Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi
Visual.
5. Kepmenaker Nomor 355 Nomor 2014 tentang SKKNI Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional,
Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Fotografi.
6. Kepmenaker Nomor 275 tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Industri
Pengolahan Golongan Pokok Industri Pencetakan dan Reproduksi Media
Rekaman Bidang Desain Grafika dan Produksi Grafika.
7. Struktur Kurikulum SMK.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
A. Rasional
Bidang Keahlian Busana (Fesyen) sangat dibutuhkan saat ini karena menjadi
salah satu elemen penting dari gaya hidup yang diperlukan manusia modern
di era global ini. Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) merupakan mata
pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan
keahlian Busana (Fesyen) mencakup pemahaman akan gaya hidup,
perubahan selera (trend) hingga proses desain, produksi, dan marketing.
Masing-masing materi memuat soft skills antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; dan hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas,
yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat, akhlak mulia,
bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
dengan model belajar Project Based Learning, peserta didik didorong untuk
menemukan fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara
prosedural, serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri yang bertujuan
untuk membangun konsep berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan
gotong royong sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di
bidang busana (fesyen);
2. Memahami proses bisnis berbagai industri di bidang busana (fesyen);
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta
isu-isu global pada bidang busana (fesyen);
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri busana (fesyen);
5. Memahami dan menerapkan dasar fesyen desain;
6. Memahami dan menerapkan gambar mode;
7. Memahami dan menerapkan dasar pola;
8. Memahami dan menerapkan teknik dasar menjahit;
9. Memahami dasar branding dan marketing.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (Fesyen) merupakan fondasi
untuk mengenal lebih dalam atau lebih jauh tentang seluk beluk keahlian
busana (fesyen) yang bukan hanya mencakup keterampilan teknis
pembuatan busana namun meliputi sisi kreasi, produksi, dan marketing.
Mata pelajaran Dasar-dasar Keahlian Busana (fesyen) merupakan fundamen
untuk bisa melanjutkan pembelajaran kompetensi berikutnya.
Elemen Deskripsi
Profil technopreneur, peluang Lingkup pembelajaran meliputi pekerjaan
usaha dan pekerjaan/profesi di atau profesi dalam bidang busana (fesyen),
bidang busana (fesyen) peluang usaha di bidang seni dan ekonomi
kreatif yang mampu membaca peluang pasar
dan usaha, untuk membangun visi dan
passion, serta melakukan pembelajaran
berbasis projek nyata sebagai simulasi
PjBL/kewirausahaan.
Proses bisnis berbagai industri Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
di bidang busana (fesyen) peserta didik tentang K3 di bidang busana
(fesyen), proses produksi di Industri,
pengetahuan tentang kepribadian yang
dibutuhkan agar dapat mengembangkan pola
pikir kreatif, proses kreasi untuk
menghasilkan solusi desain yang tepat
sasaran, aspek perawatan peralatan, potensi
lokal dan kearifan lokal, dan pengelolaan
SDM di Industri.
Perkembangan teknologi di Meliputi pemahaman peserta didik tentang
industri dan dunia kerja serta perkembangan proses produksi pada industri
isu-isu global pada bidang busana (fesyen) mulai dari yang masih
busana (fesyen) konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang
desain busana, penggunaan aplikasi
Marketplace berbasis Online, Industri 4.0,
Internet of Things (IOT), Digital Teknologi
dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim, aspek-aspek (singkat)
ketenagakerjaan, Product Life Cycle
(Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan
Strategi) sampai dengan reuse, recycling, dan
reduce.
Teknik dasar proses produksi Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
pada industri busana keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam memahami ekosistem
mode dan overview fashion industry. Gaya
dan selera sesuai dengan perkembangan
fashion dan trend. Memahami karya desainer
dan konsep sustainable fashion (Dunia
Industri dan perkembangan Mode).
Dasar Fashion Design (DFD) Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menciptakan desain, mulai
dari pemahaman dasar-dasar desain,
pemahaman terhadap six basic style dan look.
Proses mencari bentuk; cara menemukan
inspirasi, hingga membuat desain melalui
proses pembuatan kolase, menganalisis dan
mengembangkan style dan look.
Menggambar mode Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam
menggambar mode. Memahami anatomi
tubuh dan dasar ilustrasi, mencampur warna,
implementasi desain dan detail ke anatomi
tubuh, serta gambar teknis secara digital.
Dasar pola Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat dasar pola,
mulai dari memahami cara mengukur,
membuat pola dasar teknik konstruksi,
hingga prosedur menggunting bahan.
Tehnik dasar menjahit Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat busana, mulai
dari pemahaman prosedur pengoperasian dan
pemeliharaan mesin jahit dan mesin
penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan
jenis-jenis bahan, standar kualitas, finishing,
hingga menjahit busana sederhana.
Dasar branding dan marketing Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan untuk memahami branding dan
marketing, segmentasi pasar, DNA brand,
pesaing dari produk busana, definisi dan
konsep marketing dan digital marketing.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar.
E. Referensi
1. Struktur Kurikulum.
2. SKKNI No. 078 Tahun 2014.
3. SKKNI No. 209 Tahun 2019.