ii
SAMBUTAN DIREKTUR SMK
Kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua
pihak yang terus memberikan kontribusi dan dedikasi mereka untuk meningkatkan
kualitas Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktur SMK,
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
E. MANFAAT .................................................................................................. 5
F. SASARAN .................................................................................................. 5
A. TUJUAN PROGRAM.................................................................................. 8
BAB IV SUPERVISI............................................................................................... 28
C. TUJUAN EVALUASI................................................................................... 28
D. PELAKSANAAN ......................................................................................... 29
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN ............................................................................................................ 35
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang kompeten
dan handal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu bertahan dan berperan
dalam era yang penuh persaingan dan sekaligus membuka dan memanfaatkan
setiap peluang. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi
yang dianggap efektif adalah dengan melakukan industrialisasi.
Kondisi seperti di atas seharusnya menuntut dunia pendidikan dan pasar kerja
dirancang secara terintegrasi dengan memperhatikan tujuan dan kebutuhan dunia
usaha dan dunia industri. Dengan demikian perlu dirancang salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi dunia kerja. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003) pasal 15
menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
1
Pengembangan SMK menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence/SMK CoE)
pada tahun 2020-2024 menjadi salah satu target yang ingin dicapai Direktorat
SMK. SMK yang menjadi CoE ini ditargetkan akan mampu menjadi pusat pelatihan
yang memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa, serta dapat
menghasilkan produk barang dan atau jasa yang dapat diserap industri ataupun
pasar langsung. Pengembangan SMK CoE menggunakan pendekatan baru yaitu
Multiple Treatments. Hal ini dimaksudkan agar setiap sekolah yang menjadi SMK
CoE melaksanakan lebih dari satu komponen kegiatan yang telah direncanakan
pada Rencana Induk Revitalisasi (RIR) masing-masing berdasarkan hasil asesmen
yang dilakukan oleh tim Direktorat SMK.
Salah satu tahapan untuk mewujudkan SMK CoE adalah pengadaan peralatan
penunjang proses pembelajaran. Pengadaan barang di sekolah menjadi
permasalahan khusus terkait regulasi, SDM dan waktu. Pembelanjaan melalui e-
katalog memudahkan pihak pembeli melaksanakan tugasnya. Permasalahan yang
sering terjadi adalah peralatan yang dibutuhkan oleh sekolah tidak tersedia di e-
katalog. Oleh karena itu perlu dukungan pihak LKPP untuk segera menayangkan
peralatan yang dibutuhkan sekolah, khususnya dalam hal ini peralatan praktik SMK.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang PengadaanBarang/Jasa
Pemerintah;
7. PeraturanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Fasilitasi Pemerintah Di Lingkungan Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun
Anggaran 2020;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa oleh Satuan Pendidikan;
11. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
11/D/BP/2017 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis BantuanPemerintah di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK);
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
3
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
C. DESKRIPSI PROGRAM
Program Bantuan Pemerintah untuk merevitalisasi SMK yang dikembangkan
menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality
adalah merupakan bantuan Revitalisasi SMK yang diperuntukan untuk:
1. membangun, merenovasi / dan atau menata bangunan ruang praktik siswa;
2. mengadakan peralatan praktik;
3. menguatkan proses pembelajaran berbasis industri bidang hospitality.
Dana bantuan seluruhnya dipergunakan untuk membiayai pengelenggaraan
program sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Direktorat SMK melalui
DIPA Satuan Kerja Direktorat SMK tahun 2020.
4
penilaian, pendidik, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, pengelolaan, serta
pembiayaan;
4. Memberikan pembinaan/pengimbasan kepada sekolah-sekolah yang ditunjuk
sebagai calon SMK CoE dalam rangka menyusun Rencana/Program Kerja
Pengembangan SMK sebagai Pusat Keunggulan atau Center of Excellence;
5. Memantau implementasi Rencana/Program Kerja Pengembangan SMK sebagai
Pusat Keunggulan atau Center of Excellence.
E. MANFAAT
Pedoman ini dimanfaatkan untuk menjabarkan program dalam bentuk kegiatan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan langsung dan tidak langsung dari program ini
antara lain:
1. Peserta Didik SMK;
2. Dinas Pendidikan Provinsi;
3. Sekolah Menengah Kejuruan(SMK);
4. Direktorat SMK.
5. Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA)
6. Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV)
Bisnis dan Pariwisata dan Pertanian.
F. SASARAN
Sasaran bantuan Pelaksanaan SMK yang dikembangkan menjadi Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality Tahun Anggaran
2020 melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat SMK tahun 2020 adalah 98 SMK yang
telah Memiliki Rencana Induk Revitalisasi (RIR)/ Rencana Induk Pengembangan
Sekolah/ Renstra Sekolah/ Program Pengembangan Sekolah dan atau yang sesuai
dengan persyaratan sebagaimana yang dimaksud dalam petunjuk teknis.
5
a. Pembangunan, renovasi / dan atau penataan bangunan Ruang Praktik Siswa;
b. Pengadaan Peralatan Praktik;
c. Penguatan proses pembelajaran berbasis industri bidang Hospitality.
3. Terjadinya peningkatan kualitas lulusan dan peningkatan keterserapan Lulusan
di IDUKA.
Berikut adalah tabel Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang menjadi
sasaran program dan Indikator Kinerja sebagaimana dalam Renstra Kemdibud
2020-2024;
6
Tabel 1.2 “Rincian Program dan Kegiatan” Revitalisasi SMK 2020-2024
No Program Kegiatan
1 Renovasi Bangunan dan • Renovasi dan Rehabilitasi Bangunan
• Pembangunan Gedung dan Fasilitas Baru
Fasilitas Pendukung
• Penataan Lingkungan Sekolah
2 Pengadaan dan Revitalisasi • Pemutakhiran Fasilitas Peralatan Praktek
• Perbaikan, Perawatan dan Kalibrasi
Peralatan Praktek
Peralatan
• Pengadaan Peralatan sesuai dengan
Industri 4.0
3 Pemutakhiran Sistem • Penyelarasan Kurikulum dengan Industri
• Penerapan Pendidikan Sistem Ganda
Pembelajaran berbasis Industri
(Dual System) melalui Praktik Kerja
4.0 dan Sertifikasi Kompetensi Lapangan
• Implementasi Teaching Factory
Siswa
• Sertifikasi Kompetensi Siswa
4 Kerjasama dengan Industri, • Pengembangan Jejaring Kerjasama
IDUKA
Dunia Usaha dan Dunia
• Demand Driven School melalui Kelas
Kerja(IDUKA) Industri di SMK
• Pemasaran Lulusan SMK
5 Penguatan Karakter Kerja • Penguatan Karakter Pendidik dan Tenaga
kependidikan
• Penguatan Pendidikan Karakter Kerja
Siswa
• Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
• Pengembangan Kewirausahaan berbasis
Digital
7
BAB II
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE
SEKTOR HOSPITALITY
A. TUJUAN PROGRAM
Bantuan Pemerintah ini bertujuan untuk mengembangkan SMK menjadi pusat
keunggulan/Centre of Excellence (SMK CoE) pada sektor Hospitality agar :
1. Meningkatkan Kualitas Fasilitas Pendidikan Kejuruan sesuai dengan standar
Kompetensi Keahlian dan Standar IDUKA sector Hospitality, sehingga menjadi
pusat keunggulan yang lebih berkualitas dan berdaya saing;
2. Terpenuhinya aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
dari prasyarat teknis fasilitas Pendidikan Kejuruan, oleh pengguna dan
pengelola SMKsesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor Hospitality;
3. Membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses pembelajaran praktik
kejuruan yang berkualitas sehingga dapat menjadi sekolah penggerak bagi
pengembangan SMK lainnya sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor
Hospitality.
8
Gambar 2.1
Konsep Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
SMK CoE sektor Hospitality
SMK sebagai Pusat Keunggulan (Center of Excellence) merupakan SMK yang
mempunyai kinerja sangat baik (excellent), sehingga berfungsi sebagai penggerak
baik secara aktif maupun pasif dan mampu menyelenggarakan peningkatan
kompetensi kejuruan guru SMK lainnya. SMK yang memiliki keunggulan-
keunggulan, diantaranya unggul dalam hal sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang bersertifikasi, dan guru memiliki
pengalaman industri.
2. Modernisasi sarana prasarana.
3. Lulusan yang tersertifikat industri dan keterserapan daalam dunia kerja.
4. Mampu membuat produk sendiri dengan capaian produk ungulan, tersertifikasi
HAKI,dan produk laku terjual.
5. Berprestasi, baik prestasi guru maupun siswa dalam lomba tingkat lokal,
nasional dan Internasional.
6. Pengembangan Interpreneurship dengan indikator tumbuhnya startup bisnis
kelompok usaha sekolah, capaian omset, dan inkubator wirausaha.
7. Kerjasama dengan industri misalnya mendatangkan guru tamu dari industri,
melakukan sharing terkait sumberdaya, dan pengembangan kurikulum yang
fleksibel sesuai dengan kebutuhan industri.
8. Tata kelola menuju smart School dan mengimplementasikaan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).
9. Implemetasi pembelajaran di era industri 4.0.
9
10. Pengembangan Digital Skill dalam pembelajaran seperti koding dan bisnis
digital.
11. SMK yang menjadi penggerak bagi pengembangan potensi wilayahnya dan
potensi kerja global.
*) sumber Renstra Direktorat SMK tahun 2020-2024.
1) Perhotelan
2) Tata Boga
3) Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
10
C. RENCANA INDUK REVITALISASI/RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
SEKOLAH (RIR/RIPS)
Rencana Induk Revitalisasi (RIR) dan atau yang sejenis seperti Rencana induk
pengembangan sekolah merupakan rencana pengembangan program yang harus
dimiliki SMK dan disesuaikan setiap tahunnya sesuai perkembangan kebijakan baik
yang tertuang pada Renstra Kemdikbud dan pada Renstra Direktorat SMK. Kepala
sekolah bersama Tim Manajemen sekolah, Kaprodi dan perwakilan IDUKA
bersama-sama merencanakan program-program yang akan dilaksanakan dalam
pengembangan sekolah baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang ≤
dalam 5 tahun kedepannya juga dapat berbentuk peta jalan(RoadMap). Berikut
adalah gambar
Gambar :2.3
Tingkatan kinerja SMK ditentukan oleh besarnya perolehan skor hasil pengukuran
dan terbagi menjadi dari 5 (lima) tingkat kinerja. 1) sangat baik, 2) baik, 3) cukup
baik, 4) kurang baik dan 5) tidak baik. Sekolah dengan Kinerja yang ‘sangat baik’
bisa disebut unggul atau excellent tapi belum mempunyai keunggulan tertentu
sehingga belum layak disebut sebagai ‘pusat keunggulan’ atau ‘center of
11
excellence’. Sekolah yang ‘unggul atau kinerjanya ‘sangat baik’ dan ‘dikondisikan’1
sehingga mampu melaksanakan tugas tambahan yang bersifat khusus, misalnya
sebagai penyelenggara peningkatan kompetensi kejuruan guru kejuruan atau
instruktur, pendukung pengembangan ekonomi atau kearifan/keunggulan lokal,
perhotela, tata boga, agrobisnis pengolahan hasil pertanian, tata kecantikan kulit
dan rambut, bisnis daring dan pemasaran, retail , otomatisasi tata Kelola
perkantoran dan atau kompetensi lainya sepertiTe pertanian, perkebunan,
perikanan dan kebudayaan, maka SMK tersebut berhak menyandang atribut
sebaga ‘pusat keunggulan’ atau ‘center of excellence’. Diskripsi dan nilai atau skor
setiap tingkatan seperti dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
12
Aplikasi yang dirancang juga diharapkan bukan hanya mampu mengeluarkan
perolehan nilai setiap aspek yang merupakan besarannya, tetapi juga menampilkan
perolehan skor atau nilai dari setiap komponen dan elemen sehingga diketahui
kelemahan dan atau hambatan yang ada di suatu sekolah. Detil perolehan skor
tersebut selanjutnya digunakan dalam merancang dan menetapkan kosentrasi atau
fokus pembenahan yang akan dilakukan. Dengan strategi ini, hasil seleksi sangat
reliable dan valid terhindar dari kesalahan manual maupun permasalahan lain yang
biasanya terjadi.
1. Tujuan
13
2. Hasil Yang diharapkan
Hasil yang diharapkan adanya data dan informasi peta kondisi ketercapaian
Standar Nasional Pendidikan (SNP), keberlangsungan program-program
peningkatan mutu pembelajaran di SMK.
3. Rasional Pemetaan/ Penataan Kategori SMK
SMK yang telah mencapai standar mutu internasional yang telah memenuhi
8 SNP yang diperkaya melalui suatu proses persiapan, pembinaan,
pendampingan dan pengembangan. Kriteria SMK CoE antara lain adalah :
a. Berinsiatif untuk memenuhi dan melampaui SNP
b. Melaksanakan pengimbasan SMK di wilayahnya
c. Memiliki peserta didik > 216 siswa
d. Guru produktif memiliki sertifikat kompetensi yg cukup > 2 / KK
e. Lahan yg siap dikembangkan > 2500 m2 - 5000 m2;
f. Jaringan kerja sama industri > 5-100 industri;
g. Fasilitas sarana dasar yg baik memiliki bengkel terstandar 2-3 bengkel /
KK;
h. Letak sekolah di lokasi strategis dapat dilalui kendaraan roda 4;
i. Kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan, dan nilai UN;
j. Memiliki fasilitas kemampuan sebagai TUK dan menjadi LSP-P1;
k. Para siswanya berkarakter baik.
2. SMK Baik
SMK Baik adalah SMK yang telah menjalankan 8 SNP yang dibina oleh
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan dan pemerintah daerah untuk
menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Kriteria SMK Baik adalah:
14
a. Menerapkan dan menuju 8 SNP
b. Jumlah siswa >216 orang
c. Sekolah milik pemerintah atau swasta
d. Memiliki minimal 3 kompetensi keahlian
e. Minimal memiliki 5-20 IDUKA
f. Minimal memiliki 2 bengkel
g. Terakreditasi B menyesuaikan
h. Menuju akreditasi BNSP
i. Memiliki 1 orang guru kejuruan per KK
j. Memiliki bursa kerja dan program kerja
k. Manajemen berbasis sekolah.
15
Gambar 2.4
Merujuk pada hasil identifikasi kondisi awal SMK, maka pola pembinaan Center
of Exelent SMK yang mendapatkan bantuan mengikuti pola sebagai berikut:
1. Pola Pembinaan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
a. Menandatangani surat perjanjian dengan Direktorat SMK;
b. Menandatangani Pakta Integritas;
c. Menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM);
d. Membentuk Tim Pelaksana Program yang diketuai oleh Kepala Sekolah
berdasarkan Surat Perjanjian antara Kepala Sekolah dan PPK yang
memastikan tercapainya indikator keberhasilan sebagaimana dimaksud
dalam petunjuk teknis ini
2. Pola Pembinaan dari BBPPMPV
a. Membantu Mensosialisasikan program Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK
yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Sektor Hospitality;
b. Melakukan pendampingan, sesuai identifikasi kondisi awal SMK dan
supervisi yang diberikan oleh Direktorat SMK sesuai dengan kewenangan
dan kompetensinya;
16
c. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan masukan kepada
Direktorat SMK tentang pengembangan SMK yang dikembangkan menjadi
pusat keunggulan (Center of Excellence).
3. Pola Pembinaan dari IDUKA
a. Memberikan masukan analisis kebutuhan peralatan pendidikan SMK;
b. Memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum pembelajaran di sekolah
sesuai dengan standar IDUKA sektor Hospitality.
c. Memberikan penguatan penggunaan peralatan dalam proses pembelajaran
bagi guru.
d. Memberikan penguatan pelatihan bagi tenaga pendidik;
e. Menerima prakerin/magang bagi peserta didik.
F. RANCANGAN PEDAMPINGAN
Gambar: 2.5
1. Persiapan
a. Penyusunan program pendampingan dalam bentuk SOP dan atau
panduan Pendamping bagi setiap petugas pendamping dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Penyusunan materi pendampingan dan instrumen untuk mengukur
kondisi awal sekolah yang didampingi dan target kinerja yang akan
17
dicapai.
c. Penetapan Petugas pendamping oleh Direktorat SMK dari unsur-
unsur BBPPMPV dan IDUKA sebelum melaksanaka tugas. Petugas
yang ditunjuk harus memiliki Visi dan Misi yang sama dalam
melaksanakan pendampingan.
d. Penetapan jadwal, lokasi dan petugas.
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pendampingan setiap sekolah didasarkan atas kinerja
awal yang berbeda (based line) sesuai profil sekolahnya.
b. Jika dimungkinkan, pelaksanaan pendampingan dilakukan di lokasi
dimana sekolah itu berada dan atau secara virtual sesuai ketentuan.
c. Laporan pendampingan memuat kondisi awal sekolah dan kondisi
setelah pendampingan berdasarkan pencapaian sekolah sesuai
RPD/analisis kesenjangan yang tertuang dalam peta jalan sekolah
/RIPS.
d. Rekomendasi diberikan berdasarkan kondisi saat didampingi;
e. Recana tindak lanjut disesuaikan dengan kondisi saat sekolah
didampingi.
f. Untuk sekolah yang telah mencapai kondisi kinerja yang
dipersyaratkan akan diminta melakukan unjuk kinerja melalui Expose
SMK CoE di Wilayah.
18
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE
SEKTOR HOSPITALITY
19
2. Menginovasi belajar dan meningkatkan akses sertifikasi lulusan
a. Pengarusutamaan model belajar berbasis kerja, berbasis proyek inovatif,
dan berbasis produk, terutama melalui Tefa, sehingga aktivitas kurikuler
sarat dengan pengalaman belajar nyata, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, dan budaya kerja kreatif dan produktif.
b. Pola SMK sebagai LSP harus dijaga kredibilitasnya agar IDUKA mengakui
sertifikat yang diterbitkan.
c. Secara keikutsertaan sertifikasi harus mengarah ke regional dan
internasional, agar lulusan SMK memiliki akses bekerja di perusahaan
multinasional yang menerapkan sertifikasi internasional.
d. Secara bertahap LSP di SMK juga diarahkan ke jenjang regional, khususnya
untuk bidang tertentu yang sudah jelas standarnya, misal Perhotelan atau
Tata Boga.
3. Meningkatkan jumlah dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
a. Idealnya guru SMK harus memiliki pengalaman bekerja di industri. Pola
magang yang selama ini diterapkan memang memberikan dampak positif,
tetapi tetap saja tidak cukup.
Untuk itu, dengan memanfaatkan Undang-Undang ASN, pola PPPK
(Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) perlu dipertimbangkan untuk
rekrutmen guru produktif di SMK. SMK dapat merekrut mereka yang sudah
berpengalaman di industri dengan usia 40-50 tahun, sesuai dengan
ketentuan UU ASN.
b. Pemenuhan PTK dapat digandengkan dengan Kerjasama dengan Industri.
Karyawan Industri dapat menjadi “Guru Tidak Tetap” dan sejenis itu.
4. Tataulang/Renovasi/ Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS)
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Ruang praktik siswa di SMK tidak ada, jika ada ruang praktik kondisinya
tidak memenuhi persyaratan ruang praktik sesuai dengan standar IDUKA
b. Sebagian ruang praktik dan kelengkapannya di SMK sudah rusak. Dalam
hal ini perlu analisis teknis untuk membuat perencanaan renovasi ruang
praktik untuk pembelajaran yang berkualitas.
c. Ruang praktik di desain sedemikian rupa melibatkan industri untuk
membuat rancangannya sehingga ruang praktik sesuai dengan standar
IDUKA
d. Mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada di industri sekitar
SMK
20
5. Pengadaan Peralatan Praktik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan peralatan antara lain:
a. Sebagian besar peralatan dan kelengkapannya di SMK sudah lama. Dalam
hal ini perlu analisis teknis untuk membuat perencanaan pemutakhiran
perlengkapan dan infrastruktur pembelajaran yang berkualitas.
b. Peralatan-peralatan utama hendaknya memiliki usia penggunaan yang
relatif panjang (tidak cepat usang).
c. Mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada di masyarakat dan orang
tua.
d. Untuk pengadaannya bisa merujuk pada e’-Katalog, Siplah atau Belanja
langsung sesuai dengan aturan yang berlaku.
e. Vendor/penjual harus bertanggung jawab setting dan pelatihan penggunaan
peralatan yang dibeli oleh SMK
6. Manajemen Berbasis Sekolah ( TEFA, BLUD)
Untuk melaksanakan manajemen berbasis sekolah melalui TEFA di sekolah
pengelolaannya bisa merujuk pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Pelaksanaan Teaching Factory sesuai Panduan TEFA Direktorat SMK terbagi
atas 4 model, dan dapat digunakan sebagai alat pemetaan SMK yang telah
melaksanakan TEFA. Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:
a. Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah
pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai
experience based training atau enterprise based training.
b. Model kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis
kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan
pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada
model ini, penilaian peserta didik dirancang untuk memastikan bahwa
setiap peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
c. Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET)
merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang
telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan
keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan produk
nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
21
d. Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
e. Untuk lebih detailnya dapat merujuk pada panduan model pembelajaran
teaching factory.
Gambar 3.1 Peningkatan mutu pendidikan oleh Pendidik dan tenaga kependidikan
22
mutu, adalah:
1. Merupakan tanggung jawab seluruh personel sekolah;
2. Melakukan tindakan yang benar pada tahapan pertama aktivitas;
3. Berkomunikasi dan bekerja sama dalam setiap aktivitas yang dilakukan;
4. Adanya suatu sistem yang terdokumentasi; dan
5. Adanya tindakan pengendalian pada setiap tahapan aktivitas.
Penyebab
Kesenjangan
Komponen Kondisi riil Kondisi yang
Kelembagaan sekolah diharapkan yang
(Masalah)
berpengaruh
Telah dijelaskan di atas, bahwa agar program kerja yang disusun memiliki
kebermanfaatan yang tinggi bagi pengembangan komponen-komponen kelembangaan
sekolah, maka penyusunan program kerja dilakukan dengan bertitik tolak dari
kesenjangan yang ada. Perencanaan program dilakukan menggunakan tabel 6.2 berikut
ini.
23
Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Program Pengembangan SMK COE Sektor
Hospitality
Kebutuhan program dan kegiatan yang sudah dianalisis, selanjutnya dikelompokkan atau
dikategorisasikan berdasarkan skala prioritas, dan pelaksanaannya diatur dengan cara
pentahapan. Setiap langkah dalam perencanaan program perlu dilakukan secara tertib
untuk menjamin bahwa program layak untuk direalisasikan.
Realisasi Mutu
Praktik manajemen mutu dilaksanakan secara menyeluruh untuk setiap komponen 8
SNP. Dengan demikian, setiap program pengembangan SMK CoE yang telah
direncanakan dengan baik, kemudian dilaksanakan dengan menguji coba perencanaan
yang dibuat dengan memperhatikan semua prosesnya. Evaluasi pelaksanaan program
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah dalam proses. Apabila
ditemukan adanya masalah, maka perlu dilakukan perbaikan sehingga proses bisa
berjalan tanpa masalah.
Realisasi mutu dapat dilihat dari hasil pelaksanaan program kegiatan yang telah
direncanakan, Apabila hasilnya bermutu, berarti proses dan prosedur pelaksanaannya
mencapai sasaran mutu yang diharapkan. Sebaliknya apabila tidak bermutu, berarti
proses yang dilakukan tidak mencapai sasaran mutu yang ditetapkan. Pada kondisi ini
sekolah telah mengikuti siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) pada TQM. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat siklus berikut ini.
Untuk meyakinkan manajemen bahwa rencana kerja yang disusun adalah rencana
yang telah memperhatikan kebutuhan melalui proses TQM, maka sekolah dapat
menerapkan Siklus Deming, yang terdiri dari empat siklus yaitu, plan ,do, check and
action yang dikembangkan menjadi langkah pemecah masalah”
24
Siklus Perbaikan dan Siklus Langkah
Pengendalian
Plan (P) 1. Mengidentifikasi
Rencana kebutuhan riil
Menyusun recana
Do(D) sasaran yang ingin
Laksanakan dicapai
A P PUAS
C D
A P
C D
A P
C D
25
Perbaikan berkelanjutan merupakan hal penting untuk setiap organisasi mutu.
Perbaikan tersebut hanya dapat dicapai bila setiap orang disekolah bekerja bersama-
sama untuk menerapkan roda mutu pada setiap aspek kerja, memahami manfaat
jangka panjang pendekatan mutu, mendorong semua perbaikan baik besar maupun
kecil, memfokuskan pada upaya pencegahan dan bukan penyelesaian masalah.
Indikator keberhasilan
26
e. Demikian pula ketika menemukan kesalahan dalam pelaksanaan
pembelajaran, misalnya kurang tepat penggunaan strategi-metode-teknik
yang digunakan pendidik dalam pembelajaran pengawas sekolah juga
harus mampu melakukan bimbingan dan pembinaan kepada guru dalam
mempersiapkan pembelajaran.
Dalam hal ini yang menjadi penjaminan mutu pada SMK CoE ini adalah Direktorat
SMK, BBPPMPV dan IDUKA adalah yang bertanggung jawab atas pengendalian
mutu.
Selanjutnya dalam pedoman ini terdapat tujuh (7) Lampiran Panduan SMK CoE
Sektor Hospitality yang tediri dari :
Lampiran -1 Kompetensi Keahlian Perhotelan
Lampiran -2 Kompetensi Keahlian Tata Boga
Lampiran -3 Kompetensi Keahlian Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian
Lampiran -4 Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Rambut dan Kulit
Lampiran -5 Kompetensi Keahlian Bisnis daring dan Pemasaran
Lampiran -6 Kompetensi Keahlian Retail
Lampiran -7 Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
Dalam pengembangan SMK CoE, setiap SMK yang mengembangkan satu kompetensi
keahlian wajib memiliki dan memahami isi dokomen sebagai berikut :
1. Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan Yang
Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor
Hospitality Tahun 2020
2. Pedoman Fasilitasi dan Implementasi Pengembangan SMK sebagai Center Of
Excellence (Coe) Sektor Hospitality
3. Pedoman Bantuan Pemerintah Perencanaan, Pelaksanaan, & Pengawasan
Pembangunan Gedung SMK bidang Sarana & Prasarana Direktorat SMK Center of
Excellent Bidang Hospitality
4. Pedoman penyusunan laporan pelaksanaan dan pertanggung jawaban keuangan,
SMK CoE sektor Hospitality
5. Panduan sesuai Kompetensi Keahlian yang dikembangkan
27
BAB IV
SUPERVISI/MONITORING DAN EVALUASI
B. TUJUAN SUPERVISI/MONITORING
Tujuan dari supervisi, monitoring adalah melakukan kontrol terhadap pelaksanaan
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan
(Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality yang meliputi aspek kualitas,
kuantitas dan waktu terhadap seluruh komponen kegiatan termasuk kegiatan
pembelajaran, administrasi, keuangan, dan konstruksi fisik. Untuk melihat dan
membandingkan apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Fasilitasi SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of
Excellence) Prioritas Sektor Hospitality, dan Gambar serta RAB. Sejauh mana kendala
dan hambatan ditemui, dan bagaimana upaya-upaya yang sudah dan harus ditempuh
untuk mengatasi kendala dan hambatan yang muncul selama pelaksanaan. Melalui
supervisi, monitoring ini dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang
terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Oleh karena itu, penting untuk
dilakukan bersama-sama antara pusat dan daerah dalam melakukan supervisi,
monitoring dan evaluasi ini sesuai dengan kapasitas dan tugas tanggungjawabnya
masing-masing. supervisi, monitoring dan evaluasi dilakukan berkesinambungan
selama dan/atau sesudah kegiatan berlangsung dan dilakukan secara berjenjang.
C. TUJUAN EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan
penyelenggaraan COE bidang hospitality, dan sejauh mana keberhasilan yang telah
dicapai dalam kurun waktu tertentu. Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan tujuan
antara lain:
1. mengetahui tingkat keterlaksanaan program;
2. mengetahui keberhasilan program;
28
3. bahan masukan dalam perencanaan pelaksanaan bantuan tahun
berikutnya; dan
4. Secara umum menjadi dasar melakukan pembinaan bagi sekolah
penerima bantuan COE bidang hospitality.
5 Penerima
1 2 3 Penerima 4
Penerima bantuan
Dana Bantuan Penerima bantuan
bantuan menyampaikan
diterima lewat bantuan melaksanakan
menyimpan laporan sesuai
rekening melaporkan kegiatan sesuai
dokumen Juknis kepada
penerima bahwa dana dengan
dan Direktorat
bantuan sudah perjanjian
administrasi Sekolah
diterima kerjasama dan
kegiatan Menengah
petunjuk teknis Kejuruan
D. PELAKSANAAN
E. LAPORAN SUPERVISI
Laporan dilakukan oleh petugas supervisi berdasar hasil pengamatan dan pengisian
instrumen berdasarkan dokumen terkait.
29
BAB V
PELAPORAN
1. Laporan Awal
Laporan awal disampaikan selambat-lambatnya 7 hari setelah dana diterima di
rekening sekolah.
a. Fotokopi rekening koran yang tertera dana bantuan masuk;
d. Laporan disampaikan dalam bentuk hardcopy dan hasil scan dalam bentuk
softcopy.
e. Laporan awal yang berkaitan dengan Pengadaan Peralatan Praktik dalam bentuk
uang;
1) Fotokopi rekening koran yang tertera dana bantuan masuk;
2) SK tim pengadaan peralatan praktik kejuruan;
3) Jadwal pelaksanaan pengadaan peralatan praktik kejuruan bidang Hospitality
yang dibutuhkan.
4) Bantuan dalam bentung barang tidak perlu membuat laporan awal;
30
2. Laporan kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaan disampaikan setelah pekerjaan mencapai prestasi
kumulatif sekurang-kurangnya ≥50% dan selambat-lambatnya diterima 75 hari
kalender setelah bantuan masuk ke rekening sekolah
1) Renovasi / Penataan Bangunan Ruang Praktik Siswa
2) Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan kumulatif ≥50% yang
ditandatangani di atas materai Rp 6000,- oleh Kepala Sekolah dan dibubuhi
stempel sekolah (asli);
3) Laporan kemajuan pekerjaan minggu terakhir yang ditandatangani oleh
Ketua Tim Teknis Pembimbing Perencanaan, Pengawasan dan Ketua Tim
Pembangunan dengan diketahui Kepala Sekolah (asli);
a) Foto kemajuan pekerjaan 0% s.d. ≥ 50% (dicetak berwarna);
b) Laporan disampaikan dalam bentuk hardcopy dan hasil scan dalam
bentuk softcopy.
c) Pengadaan Peralatan Praktik dalam bentuk uang (jika pengadaan
dilakukan oleh sekolah) Dokumen pengadaan; Surat Perintah Kerja.
(SPK)
d) Dalam bentuk barang (jika pengadaan dilakukan oleh Direktorat) Tidak
ada laporan awal.
31
a. Lembar Pengesahan Laporan ditandatangani oleh Kepala SMK dan Pejabat
berwenang di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi/Cabang Dinas Pendidikan
Provinsi (Asli);
b. Laporan Akhir yang telah ditandatangani oleh kepala sekolah, disetujui oleh Pejabat
berwenang di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi (Asli);
c. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa deskripsi atas pelaksanaan kegiatan atau
Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan (Asli);
d. Surat Pernyataan tanggung jawab mutlak atas laporan pelaksanaan bantuan
bermaterai 6000 (Asli).
e. Dokumen Penguatan proses pembelajaran berbasis industri Bidang Hospitality.
32
BAB VI
PENUTUP
Pedoman SMK “CoE” ini, diharapkan dapat memberi gambaran kepada pihak-pihak yang
terkait dalam rangka mempersiapkan, melaksanakan dan mengembangkan Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality
melalui program revitalisasi SMK. Di samping itu pedoman ini diharapkan dapat
memberikan acuan tentang bagaimana SMK-SMK potensial dikembangkan menjadi SMK
sebagai Pusat Keunggulan /Center of Excellence (CoE), SMK dengan pengayaan standar
kompetensi sehingga lulusannya dapat bersaing dalam kancah persaingan global/regional.
Para lulusan SMK “CoE” ini diharapkan mampu menciptakan peluang usaha mandiri, atau
mengisi peluang kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri pada berbagai bidang
usaha. khususnya dalam menghadapi era perdagangan bebas di antara anggota-anggota
negara ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA).
Pedoman ini hanya merupakan salah satu dokumen acuan dari beberapa dokumen terkait
yang relevan, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan masih perlu melengkapi dirinya
dengan berbagai acuan lain untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman sekitar seluk
beluk/ profil SMK sebagai Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor
Hospitality. Bila semakin banyak dapat diciptakan SMK sebagai Pusat Keunggulan/ Center
of Excellence(CoE) maka paradigma sumber daya manusia (SDM) sebagai “aset nasional”
dan bukan sebagai “beban” akan dapat diwujudkan. Dengan demikian SDM yang bermutu
akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi bagi bangsa Indonesia dalam rangka
33
mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan cita-cita proklamasi.
Bagi SMK yang menerima program bantuan Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Hospitality ataupun sumber-sumber lain hendaknya selalu berorientasi
pada pencapaian program dengan mengikut sertakan seluruh warga sekolah dan
stakeholders, ikut terlibat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan tahap finalisasi
kegiatan. Untuk itu koordinasi/kerjasama antar para pihak terkait sangat diharapkan selama
penyelenggaraan proses pengembangan dan pendampingan calon SMK sebagai Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality tersebut.
Perlu diingatkan bahwa di samping pedoman ini, juga terdapat dokumen lain seperti:
1)Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor
Hospitality Tahun 2020, 2) Pedoman Fasilitasi dan Implementasi Pengembangan SMK
sebagai Center Of Excellence (CoE) Sektor Hospitality,3) Pedoman Bantuan Pemerintah
Perencanaan, Pelaksanaan, & PengawasanPembangunan Gedung SMK bidang Sarana &
Prasarana Direktorat SMK Center of Excellent Bidang Hospitality, 4) Panduan sesuai
Kompetensi Keahlian yang dikembangkan, 5) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus
Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020.
34
35
36
PANDUAN SMK COE SEKTOR HOSPITALITY
KOMPETENSI KEAHLIAN PERHOTELAN
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN
Disusun oleh:
1. Drs. Sutanto, MM (BBPPMPV)
2. Drs. Ajun, MPd (BBPPMPV)
3. Yuswanto (GM Hotel Ledian Serang)
Direview oleh:
Dr. Ir. Danik Dania Asadayanti, MP
37
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE
KOMPETENSI KEAHLIAN AKOMOSASI PERHOTELAN
A. Tujuan Program
1. Memberikan pedoman bagi penyelenggara bantuan SMK CoE bidang
Perhotelan menghasilkan lulusan sesuai dengan standar kompetensi (SKL)
yang selaras dengan standar kompetensi yang dibutuhkan Industri Perhotelan.
2. Menghasilkan lulusan yang terserap di IDUKA, berwirausaha mandiri, atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. SMK CoE sebagai TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) bidang Perhotelan bagi
siswa, guru atau masyarakat luas.
4. SMK CoE menjadi acuan SMK di sekitarnya (yang memiliki bidang yang sama)
untuk memberikan pembinaan dalam pengajaran.
5. SMK CoE memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dapat berupa
pengabdian kepada masyarakat misal dalam bentuk: pelatihan, pembinaan di
bidang perhotelan dan sebagainya
6. Menjadi SMK yang memiliki kinerja sangat baik atau unggul (excellent).
7. Menjadi atau sebagai penyelenggara peningkatan guru kejuruan dan instruktur
SMK
38
8. Dapat menghasilkan produk/jasa perhotelan yang dapat diserap industri atau
pasar langsung.
9. Sebagai pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi.
10. Menjadi pusat training bagi guru dan siswa di bidang perhotelan.
11. Memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa bidang perhotelan.
39
Mengacu pada 5 pilar standar internasional untuk mencapai kategori Center of
Excellence, yaitu: Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Pengembangan
Internasional, Promosi Keahlian, Pengembangan Karir, dan Penelitian.
Selanjutnya dapat diterapkan dalam tindakan nyata, antara lain:
1. SMK CoE menjalin kerjasama dengan industri dan asosiasi profesi bidang
Perhotelan
2. SMK CoE menjalin kerjasama dengan lembaga sertifikasi Profesi Bidang
Perhotelan (misal LSP P1, P2 dan P3).
3. Penyiapan program peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang
Perhotelan sesuai dengan standar kompetensi industri Perhotelan
4. Penyiapan program sertifikasi Profesi Bidang Perhotelan (misal LSP P1, P2
dan P3)
5. Sarana dan prasarana SMK CoE disesuaikan dengan standar IDUKA
6. Manajemen SMK CoE berbasis sekolah dan mengikuti perkembangan IDUKA
(memilki TEFA, BLUD)
7. Kurikulum SMK CoE disusun bersama antara IDUKA dan sekolah.
8. Komposisi tenaga pengajar ada unsur dari IDUKA
9. Program Praktek Kerja Industri/Lapangan disusun bersama antara industri
dan SMK CoE.
SMK CoE juga harus memahami dan menerapkan kegiatan Link and Match yang
telah sering disosialisasikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Sekolah
Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan
Sakarinto, yang juga mengatakan bahwa kegiatan Link and Match selain
menguntungkan SMK juga akan menguntungkan pihak industri bila dilakukan
secara komprehensif.
40
Penyusunan kurikulum bersama dengan IDUKA (penyelarasan kurikulum
dengan IDUKA) merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan sekolah
sebagai pijakan untuk penyusunan program selanjutnya. Jika sekolah sudah
memiliki dokumen kurikulum hasil penyelarasan dengan IDUKA, maka dokumen
tersebut digunakan untuk terkait hal-hal berikut.
41
C. RENCANA INDUK REVITALISASI (RIR/RIPS :Rencana Induk Revitalisasi/
Rencana Induk Pengembangan Sekolah)
Prioritas yang juga menjadi saran mendasar dari pihak IDUKA untuk bidang
Perhotelan adalah pencapaian sertifikasi LSP P2 atau P3 bagi tenaga pendidik
dan LSP P1 untuk siswa.
42
D. Kondisi SMK Sasaran (Pemetaan dan Penataan Katagori SMK)
Realitas kondisi SMK saat ini beberapa sekolah sudah menerima bantuan program
RSBI, sekolah Rujuan dan Revitalisasi dan program-program lainnya. Sekolah-
sekolah tersebut memilki kondisi yang sudah baik dari sisi pemenuhan kebutuhan
ruang kelas, ruang prkatek, peralatan dan perlengkapan lainnya, kompetensi SDM
Pendidik dan tenaga kependidikan. Di sisi lain ada beberapa SMK yang belum
banyak bahkan belum pernah menerima bantuan-bantuan tersebut di atas. Kondisi
SMK tersebut tentu saja berbeda dengan SMK yang sudah menerima bantuan.
Pengkategorian kondisi SMK saat ini dapat dilihat pada gambar berikut.
43
SMK CoE dalam menyusun Rencana Induk Revitalisasi (RIR) menggunakan
tingkatan maturitas SMK untuk menentukan kondisi SMK sebelum menerima
bantuan SMK CoE. Kemudian, pada peta jalan SMK CoE dan RIR/RIPS
dicantumkan tingkatan maturitas yang lebih tinggi daripada kondisi SMK saat ini,
sebagai target yang diharapkan setelah menerima bantuan SMK CoE.
44
Setelah menerima bantuan SMK CoE, akan dilaksanakan pendampingan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Penjelasan program pendampingan,SOP dan panduan pendampingan
b. Penjelasan perangkat dan materi program pendampingan
c. Pembekalan Petugas Pendamping
d. Jadwal, lokasi dan petugas pendamping.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pendampingan sekolah sesuai kondisi (Based Line)
b. Laporan Pendampingan
c. Rekomendasi capaian kualifikasi SMK CoE
d. Expose prestasi kinerja SMK CoE di wilayah
45
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE
KOMPETENSI AKOMODASI PERHOTELAN
A. Sektor Pengembangan Program
Mengacu pada Inpres 9 tahun 2016, tujuan revitalisasi adalah meningkatkan
kompetensi dan daya saing SDM Indonesia, sehingga prinsip ketuntasan
direalisasikan dengan membenahi sekolah seutuhnya baik komponen ‘non-fisik’
(kurikulum, SDM dan tatakelola), maupun ‘fisik’ (bangunan dan peralatan praktik).
Dari sumber data SMK yang ada (Dapodik), satu SMK rata-rata mempunyai 3 (tiga)
Bidang Keahlian dengan 4 (enam) Kompetensi Keahlian yang merefleksikan
jumlah ruang praktik dan akan digunakan sebagai dasar menghitung kebutuhan
biaya pembenahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Komponen Kegiatan
1 Kemitraan dengan - Penguatan Jejaring/kerjasama dengan
IDUKA industri
- Penerapan pendidikan sistem ganda
(dual system) melalui praktik kerja
lapangan
- Pemasaran Lulusan
2 Pengembangan - Penyelarasan kurikulum
Kurikulum dan - Rintisan Implementasi Teaching
Pembelajaran Factory,
- Pengembangan kelas industri
- Penguatan Budaya Kerja
- Pelibatan Guru tamu dan praktisi
industri dalam proses pembelajaran
3 Pengembangan SDM - Peningakatan kompetensi kejuruan
guru dan instruktur SMK
4 Tata Kelola Penguatan manajemen Tata Kelola
Kelembagaan SMK
5 Renovasi Bangunan - Renovasi dan rehabilitasi bangunan
dan Fasilitas - Pembangunan gedung dan fasilitas
Pendukung baru
- Penataan ligkungan sekolah
6 Pengadaan dan - Pemutakhiran fasilitas peralatan praktik
Revitalisasi Peraatan - Perbaikan, perawatan dan kalibrasi
Praktik peralatan
- Pengadaan peralatan sesuai dengan
industri 4.0
46
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Program
1. Penguatan Proses Pembelajaran Berbasis Industri Hospitality
Pembelajaran menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari proses
interaksi akan terjadi kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk
menuju tujuan yang telah ditentukan. Pembelajaran juga merupakan proses
kegiatan belajar mengajar yang berperan dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi serta
dilakukan pengawasan hasil pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 tahun 2007 tentang standar
proses untuk satuan Pendidkan Dasar dan Menengah.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghasilkan lulusan yang siap pakai di
industri, oleh karena itu pembelajaran yang dilaksanakan berbasis IDUKA.
Pembelajaran berbasis industri dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang melibatkan industri. Keterlibatan industri tersebut, diharapkan
akan menghasilkan lulusan yang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan
IDUKA dari aspek hard skill, juga soft skill berupa karakter yang baik sebagai
tenaga kerja terampil. Lulusan SMK harus mengetahui bagaimana berperilaku
di dunia industri, memiliki karakter yang baik antara lain tepat waktu, disiplin,
teratur dan mampu menjaga lingkungan kerja supaya rapih, bersih dan aman.
Lulusan SMK juga harus memiliki cara berpikir analitis atau analytical thinking
yang akan membantu kalau menemui masalah di tempat kerjanya nanti. Selain
itu karakter lain yang dibutuhkan adalah sikap tidak pantang menyerah, tidak
mudah mengeluh, berani mengambil risiko, disiplin, dan santun. Hal tersebut
harus sudah dibiasakan sejak dalam proses pembelajaran di sekolah.
Perencanaan proses pembelajaran yang baik akan berdampak pada proses
pembelajaran yang baik pula. Oleh sebab itu, keterlibatan pihak industri
dilakukan mulai dari proses perencanaan pembelajaran agar terjadi
keselarasan antara industri dan hasil lulusan SMK yang diharapkan oleh pihak
industri. Perencanaan proses pembelajaran menurut Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007, bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator
47
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar. Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan bersama
dengan industri tidak hanya RPP saja, tetapi bisa terkait program semester,
program tahunan dan pengaturan jadwal agar sinkron dengan IDUKA.
Penguatan yang bisa dilakukan oleh sekolah dengan pihak industri dan guru
sebagai penguatan pembelajaran berbasis industri dengan melakukan :
a. Validasi pada perencanaan pembelajaran oleh pihak industri, agar
pembelajaran yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan IDUKA dan
sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Validasi
dilakukan secara berkala, agar dapat mengikuti perkembangan yang terjadi
di IDUKA.
48
IDUKA. dan Program kelas industri disusun bersama antara sekolah dan
dunia kerja. Peserta didik melalui program kelas industri mendapatkan
pengalaman kerja untuk masa peralihan dari sekolah ke lingkungan kerja,
memahami dunia kerja dan memilih pekerjaan yang tepat. Terbentuknya
kelas industri dapat menjadikan peserta didik benar-benar mempunyai
kemampuan dan keterampilan yang unggul di dunia kerja. Kelas industri
mampu meningkatkan citra lembaga dalam meningkatkan kualitas lulusan
juga memiliki kualifikasi dan standar kompetensi SMK dan IDUKA..
49
atas capaian kompetensi pada kualifikasi tertentu yang diberikan oleh satuan
pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Jika barang tidak tersedia di E-Katalog atau SIPLAH dan bernilai kurang dari Rp.
50 Juta/unit, maka sekolah dapat mengadakan langsung dengan mengikuti tata
cara dan ketentuan yang berlaku. Namun, jika nilai barang diatas 50 juta
rupiah/unit, maka sekolah membuat pengajuan pengadaan barang ke Direktorat
SMK, Kementerian Penididikan dan Kebudayaan
Hal-hal penting yang perlu menjadi perhatian SMK CoE terkait dengan peralatan
dan pengadaan peralatan:
50
a. Pengadaan peralatan praktik, dilengkapi dengan paket training
penggunaan alat (meminta kepada suplier alat) dan alat dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan alat.
b. Menyusun Daftar Inventarisasi Alat
c. Menyusun program pemeliharaan alat (Maintenance dan Repair)
d. SDM yang bertanggung jawab terkait dengan alat
e. Prosedur petunjuk sebelum menggunakan alat, pada saat menggunakan
dan setelah menggunakan peralatan praktik utama/praktik produksi.
(Pelajari Panduan Jilid 3: Panduan Pengelolaan Sarpras SMK Pada Masa
Adaptasi Kebiasaan Baru. Silahkan Download: https://s.id/Jilid03-
SARPRAS-AKB
f. Peralatan pengolahan makanan harus dipilih yang mudah dibersihkan
dan dipelihara agar tidak mencemari makanan. Sebaiknya peralatan
yang digunakan mudah dibongkar dan bagian-bagiannya mudah
dilepas agar mudah dibersihkan.
g. Sedapat mungkin hindari peralatan yang terbuat dari kayu, karena
permukaan kayu yang penuh dengan celah-celah akan sukar
dibersihkan. Jika mungkin gunakan peralatan yang terbuat dari bahan
yang kuat dan tidak berkarat seperti bahan aluminium atau baja tahan
karat (stainless steel).
h. Demikian juga peralatan-peralatan yang digunakan untuk memasak,
memanaskan, mendinginkan, membekukan makanan hendaknya
terbuat dari logam seperti aluminium atau baja tahan karat agar suhu
proses yang sudah ditentukan dapat cepat tercapai.
i. Peralatan hendaknya disusun penempatannya dalam jalur tata letak
yang teratur yang memungkinkan proses pengolahan berlangsung
secara berkesinambungan dan karyawan dapat mengerjakannya
dengan mudah dan nyaman.
j. Peralatan yang dilengkapi dengan penunjuk ukuran seperti timbangan,
termometer, pengukur tekanan, pengukur aliran udara dan sebagainya
hendaknya dikalibrasi setiap periode waktu tertentu agar data yang
diberikannya teliti. Dalam mengendalikan tahap-tahap pengolahan
yang kritis, kalibrasi peralatan merupakan hal yang tidak dapat
diabaikan
51
Dibawah ini tabel ruang praktik kompetensi keahlian perhotelan sebagai
berikut:
52
Washing machine/Dry
cleaning machine
Drying machine
Pressing machine
4 Klaster 4 Luas Terdapat:
Penyediaan Layanan Minimal 64 1. Lobby Area
Jasa Porter (Ruang M2 : 5 orang (inside/outside)
Lobby Area) 2. Counter Front Office
3. Computer sysem & printer
4. Porter trolley
5. Bell Desk
6. Jenis2 tas/lugage
7. Timbangan/Scale
8. Paging board
9. Car call
10. Bell luggage detector
11. Mail forwarding rack
12. Luggage Store
53
2. Klaster Penyiapan Kamar untuk Tamu
54
3. Klaster Penanganan Linen dan Pakaian Tamu
55
4. Klaster Penyediaan Layanan Jasa Porter dan Penyediaan Layanan
Akomodasi Reception
56
Parameter Ruang Praktik/Bengkel/Lab
Parameter dan
No Target Kinerja Indikator
Aspek
Ruang Praktik
/bengkel/Lab
1 Peralatan Jumlah dan jenis peralatan Peralatan yang diperlukan
memadai, tersedia alat untuk kompetensi maupun
bantu lengkap dan standar. TEFA proposional dengan
Setiap siswa mendapatkan jumlah siswa/rombel. Alat
kesempatan yang cukup baru proses yang ada
untuk mencapai sangat lengkap baik jumlah
kompetensi yang dan jenisnya. Standarisasi
dipersyaratkan. selalu dilakukan sehingga
peralatan selalu siap pakai.
2 Tata Kelola SOP pemakaian dan Tata kelola peminjaman dan
Penggunaan peminjaman, inventarisasi pemakaian peralatan
Peralatan dijalankan secara dilaksanakan dengan SOP
konsisten. yang jelas. Inventarisasi
peralatan dilaksanakan
dengan konsisten.
3 Ruang Luas memadai, layout baik Luas ruang memadai (cukup
dan rapi, alat-alat rusak longgar). Ruang praktik
tidak menjadi beban ruang tertata rapi dan bersih,
(dihapus dari inventarisasi) memperhatikan faktor
keselamatan dan alur kerja,
tersedia area kerja, alat
maupun material yang
memadai sinar dan sirkulasi
udara baik.
4 Manajemen MRC terencana dan Ada rekam jejak manajemen
Repair dilaksanakan dengan baik MRC yang dilaksanakan
Maintenance and sehingga fasilitas selalu dengan. Penanggungjawab
Calibration (MRC) siap pakai dan sesuai jelas, fasilitas dalam
dengan standar presisi. keadaan bersih, standar dan
siap pakai. Ada kartu
maintanance di mesin, ada
data histori MRC.
5 Ruang Praktik/ Layout ruang praktik Peralatan (layout) ruang
Bengkel Layout sesuai dengan standar praktik sesuai dengan
yang diterapkan industri, fungsinya, standar yang
dilengkapi dengan tanda diterapkan industri dan diatur
dan petunjuk yang lengkap dengan rapi sesuai dengan
(nama dan nomor mesin, kompetensinya dengan
tanda area kerja/jalan dsb) memperhatikan aspek
keamanan, kenyamanan dan
kesehatan (K3)
57
(usaha, pembangunan, proyek).
a. Pengelompokkan Sarana prasarana (Laboratorium Perhotelan)
dikembangkan berdasarkan KLaster skema sertifikasi KKNI Level 2 pada
Kompetensi Keahlian Perhotelan. Sebagai berikut:
1) Klaster 1 Pembersihan Lokasi/Area dan Peralatan
2) Klaster 2 Penyiapan Kamar Untuk Tamu
3) Klaster 3 Penanganan Linen dan Pakaian Tamu
4) Klaster 4 Penyediaan Layanan Jasa Porter
5) Klaster 5 Penerimaan dan Pemrosesan Reservasi Kamar
6) Klaster 6 Penyediaan Layanan Akomodasi Reception
58
d. Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
e. Untuk lebih detailnya dapat merujuk pada pandual model pembelajaran
teaching factory.
59
d. Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan
(Center of Excellence), termasuk pengembangan pelatih Pusat Keunggulan
(Center of Excellence).
2. Pengawasan mutu
Agar pengendalian mutu berjalan efektif perlu perencanaan yang jelas, lengkap
dan terintegrasi agar dapat dilaksanakan sistem pengawasan yang efektif dan
efisien maka Direktorat menyusun perencanaan program pengendalian mutu
melalui pendekatan PDCA (Planing, Do, Check and action). Melalui
perencanaan yang jelas, lengkap dan terintegrasiakan memberikan arahan
dan pedoman agar dapat melaksanakan dan mengendalikan bantuan CoE
dengan baik.
60
DAFTAR PERALATAN AKOMODASI PERHOTELAN
BIdang Keahlian : Pariwisata
Program Kealan : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keaglian : 116
(Kode)
61
BIdang Keahlian : Pariwisata
Program Kealan : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : 116
(Kode)
62
NAMA ALAT RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
63
NAMA ALAT RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
64
NAMA ALAT RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
65
NAMA RATIO
NO PERALATAN MINIMAL DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
66
NAMA RATIO
NO PERALATAN MINIMAL DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
67
NAMA RATIO
NO PERALATAN MINIMAL DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
68
NAMA RATIO
NO PERALATAN MINIMAL DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
69
NAMA RATIO
NO PERALATAN MINIMAL DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
70
BIdang Keahlian : Pariwisata
Program Kealan : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : 116
(Kode)
71
NAMA RATIO
NO PERALATA MINIMAL DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
N
(1) (2) (3) (4) (5)
Mapel: Laundry
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
72
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
73
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
74
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
75
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
76
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
77
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
78
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
Instalansi
Safety Aparatus, User manual,
Repair & Maintenance, Trouble
Shooting, Garansi, Service After
Sales, Pelatihan & modul
79
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
80
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
81
NAMA ALAT RATIO
No DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(2) (3)
(1) (4) (5)
82
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Kealan : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keaglian : 116
(Kode)
83
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
84
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
85
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
86
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
87
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
88
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
89
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
90
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
91
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
54 Toilet Bowl 1 Unit : 2 Alat untuk membersihkan bagian dalam toilet bowl
Brush Siswa Brush bahan nilon ,stick bahan plastic ,
92
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
93
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
94
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
95
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
85 Toilet Bowl 1 Unit : 2 Alat untuk membersihkan bagian dalam toilet bowl
Brush Siswa Brush bahan nilon ,stick bahan plastic ,
96
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
97
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
101 Cover 1Unit :4 Untuk Melindungi inner duvet dari debu dan
duvet 120 x Orang kotoran
200 cm Bahan 100% cotton 300TC,ukuran 185 x 235cm
,Warna putih motif strip 3 cm
102 Cover 1Unit :4 Untuk Melindungi inner duvet dari debu dan
duvet 180 x Orang kotoran
200 cm Bahan 100% cotton 300TC,ukuran 245 x 235cm
,Warna putih motif strip 3 cm
98
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
111 Double Bed 1 Unit : 4 Tempat tidur double untuk dua orang/sepasang
Siswa Bed wheel, Bed Leg, ketebalatn 25 CM
bed mattress double mattress material, Bed
Clipart, Latex Mattress, Sided Material PNG
Image, 200 cm x 200 cm
112 Twin Bed 1 Unit : 4 Tempat tidur kembar ukuran single bed untuk 2
single Siswa orang, secara terpisah
Bed wheel, Bed Leg, ketebalatn 25 CM, bed
mattress double mattress material, Bed Clipart,
Latex Mattress, Sided Material PNG Image, 120
cm x 200 cm
117 Cover 1 Unit :4 Untuk Melindungi inner duvet dari debu dan
duvet 120 x Orang kotoran
200 cm Bahan 100% cotton 300TC,ukuran 185 x 235cm
,Warna putih motif strip 3 cm
118 Cover 1 Unit :4 Untuk Melindungi inner duvet dari debu dan
duvet 180 x Orang kotoran
200 cm Bahan 100% cotton 300TC,ukuran 245 x 235cm
,Warna putih motif strip 3 cm
99
RATIO MINIMAL
NO NAMA ALAT DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
121 Pillow Case 1Unit :4 digunakan untuk memberi sarung pada pillow
Orang Bahan 100% cotton 300TC, ukuran 55 x 75 cm,
warna putih polos
124 Hand Iron 1 Unit :4 Untuk menyetrika pakaian dengan cepat dan
Siswa mudah
Bahan Stailess, Fiber,bahan alas keramik anti
lengket,setrika otomatis,ringan dengan lampu
indikator dan pengatur suhu,pengamat
thermostat,Daya 350 watt, tegangan
220volt,kabel 1.7 M,ujung setrika menjangkau
lipatan tersempit
125 Baby Coat 1 Unit : 18 Untuk tempat tidur baby
Siswa Bahan Kayu Jati, ukuran 50 x 100
100
BIdang Keahlian : Pariwisata
Program Kealan : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keaglian : 118
(Kode)
101
NO NAMA ALAT RATIO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
10 Bell desk 1:1 Alat yang digunakan oleh satu outlet pada
siswa kantor depan yang bertugas
memberikan pelayanan barang/transportasi
tamu
spesifikasi terbuat dari kayu, lebar 150 cm,
tebal 100 dan tinggi 120 cm
102
NO NAMA ALAT RATIO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
103
NO NAMA ALAT RATIO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
104
NO NAMA ALAT RATIO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
105
NO NAMA ALAT RATIO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
Mapel : FB Service
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Wireless 1 : 36 Jaringan yang menghubungkan komputer
LAN siswa satu sama lain yang menggunakan
standar sistem global Transmission
Control Protocol atau Internet Protocol
Suite (TCP/IP),
Jaringan yang menghubungkan komputer
satu sama lain yang menggunakan standar
sistem global
Transmission Control Protocol atau Internet
Protocol Suite (TCP/IP),
2 Proyektor 1 : 36 Alat optik untuk mampilkan gambar layar
siswa proyeksi atau permukaan serupa
Alat optik untuk mampilkan gambar layar
proyeksi atau permukaan serupa
106
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
4 Peralatan Terbuat dari stainless steel
memotong
107
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
13 Proyektor 1 : 36 Alat optik untuk mampilkan gambar layar
siswa proyeksi atau permukaan serupa
108
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
250mm
109
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
43 Flower Vase 1 : 1 Alat yang digunakan untuk menyajikan
siswa makanan
78x288mm food grade product, white color
44 Espresso 1:1 Alat yang digunakan untuk menyajikan
cup siswa makanan
45 Casserole 1:1 Alat yang digunakan untuk menyajikan
siswa makanan
Medium food grade product, white color /
800x600
46 Mixing Bowl 1 : 1 Alat yang digunakan untuk menyajikan
siswa makanan
Medium food grade product, white color
47 Mixing Bowl 1 : 1 Alat yang digunakan untuk menyajikan
siswa makanan
Medium food grade product, white color
48 Drum Glass 1 : 1 Alat yang digunakan untuk menyajikan
Bowls siswa makanan
glass; white color
49 CAMTREAD 1 : 18 Alat untuk mengantarkan makanan
ROUND siswa 14" Diameter. Anti slip rubber
TRAY
50 CAMTREAD 1 : 18 Alat untuk mengantarkan makanan
RECTANGU siswa 16" x 22" Dimension, Anti slip rubber
LAR TRAY
51 CAMTREAD 1 : 18 Alat untuk mengantarkan makanan
RECTANGU siswa 18" x 26" Dimension, Anti slip rubber
LAR TRAY
52 Chopping 1 : 18 30cm x 45cm Dimension, Solid Hardwood
Board siswa
53 Pastry Knife 1 : 18 Alat untuk memotong roti
siswa 55000-26
54 Filleting 1 : 18 Alat untuk memotong roti
knife flexible siswa 54455-20
blade
55 Fish filleting 1 : 18 Alat untuk memotong roti
narrow siswa 54185-18
extra
flexible
blade
56 pieces
3 1 : 18 Alat untuk memotong roti
carving siswa 54400-18
set/wood
handle
57 Utility knife 1 : 18 Alat untuk memotong roti
siswa 54217-15
58 Round 1 : 18 Alat untuk memanggil
Platter + siswa 45 cm, Stainless Steel
cover /cake
59 Oval Platter 1 : 18 Alat untuk menutup makanan
+ cover siswa 45 cm, Stainless Steel
60 Bread 1 : 18 Alat untuk menampung buah atau jenis
Basket siswa makanan lain
20 cm, Rattan, clear furnished
110
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
61 Table 1 : 18 Alat untuk menempatkan nomor meja tamu
Number siswa 20 cm height
Stand
62 Mirror 1 : 18 Kaca untuk memantulkan bayangan
siswa 1mx2m with frame
63 Gas 1 : 18 bahan bakar untuk kompor gas
Cardtridge siswa Family Size, Gas Cartridge fuel
64 Scissors 1 : 18 Alat untuk menggunting makanan
siswa Multi Purpose
65 Cheese 1 : 18 Alat untuk memarut keju
grater siswa 6610cm x 25cm
66 Fruit Basket 1 : 18 Al67at untuk menempatkan buah
siswa 45 c68m diameter
67 Country flag 1 : 18 Alat un69tuk menempatkan bendera atau
and stand siswa tanda lain
30 cm
111
NAMA RATIO
NO DISKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT CONTOH GAMBAR
ALAT MINIMAL
83 Chair bow 1:1 Strecht
siswa
84 Molleton 1:1 square 1,4n x 1,4m
siswa
85 Molleton 1:1 Round 1,6m diameter
siswa
86 Wireless Jaringan yang menghubungkan komputer
LAN satu sama lain yang menggunakan standar
sistem global
Transmission Control Protocol atau Internet
Protocol Suite (TCP/IP),
87 Proyektor Alat optik untuk mampilkan gambar layar
proyeksi atau permukaan serupa
112
113
LAMPIRAN -2
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN TATA BOGA
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN
Disusun Oleh :
1. Dr.Ir.Danik Dania Asadayanti, MP
2. Robiatul Adawiyah, M.Par
3. Ronald Silvano, S.St. M.Par
4. Kurniawati, S.Pd
Di Review Oleh :
1. Reza Sunardi, A.Md
2. Dr. Ai Nurhayati, M.Si
114
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE
KOMPETENSI TATA BOGA
A. TUJUAN PROGRAM
1. Memberikan pedoman bagi penyelenggara bantuan SMK CoE bidang Tata
Boga menghasilkan lulusan sesuai dengan standar kompetensi (SKL) yang
selaras dengan standar kompetensi yang dibutuhkan industri di bidang Tata
Boga.
2. Menghasilkan lulusan yang terserap di IDUKA, berwirausaha mandiri, atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Menghasilkan SMK CoE yang menerapkan sistem manajemen keamanan
pangan seperti HACCP – Hazard Analysis and Critical Control Points.
4. SMK “CoE” menjadi pusat training bagi guru dan siswa di bidang Tata Boga.
5. SMK “CoE” sebagai TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) bidang Tata Boga bagi
siswa, guru atau masyarakat luas.
6. SMK “CoE” memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa bidang Tata
Boga
7. SMK “CoE” menjadi acuan SMK di sekitarnya (yang memiliki bidang yang
115
sama) untuk memberikan pembinaan dalam pengajaran.
8. SMK “CoE” memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dapat berupa
pengabdian kepada masyarakat misal dalam bentuk: pelatihan, pembinaan di
bidang kuliner dan sebagainya
9. Menjadi SMK yang memiliki kinerja sangat baik atau unggul (excellent).
10. Sebagai pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi.
11. Dapat menghasilkan produk/jasa perhotelan yang dapat diserap industri atau
pasar langsung.
116
Promosi Keahlian, Pengembangan Karir, dan Penelitian. Selanjutnya dapat diterapkan
dalam tindakan nyata, antara lain:
1. SMK CoE menjalin kerjasama dengan industri dan asosiasi profesi bidang Tata
Boga.
2. SMK CoE menjalin kerjasama dengan lembaga sertifikasi HACCP (misal SAI
GLOBAL, Succofindo, SGS, KAN, TUV Rheinland dll).
3. Penyiapan program peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang Tata Boga
sesuai dengan standar kompetensi industri Tata Boga.
4. Penyiapan program sertifikasi kompetensi HACCP (sertifikasi HACCP)
5. Sarana dan prasarana SMK “CoE” disesuaikan dengan standar industri.
6. Manajemen SMK CoE berbasis sekolah dan mengikuti perkembangan industri
(memilki TEFA, BLUD)
7. Kurikulum SMK CoE disusun bersama antara IDUKA dan sekolah.
8. Komposisi tenaga pengajar ada unsur dari IDUKA
9. Program Praktek Kerja Industri/Lapangan disusun bersama antara industri dan
SMK “CoE”.
SMK “CoE” juga harus memahami dan menerapkan kegiatan Link and Match yang telah
sering disosialisasikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, yang juga mengatakan
bahwa kegiatan Link and Match selain menguntungkan SMK juga akan menguntungkan
pihak industri bila dilakukan secara komprehensif.
117
Penyusunan kurikulum bersama dengan IDUKA (penyelarasan kurikulum dengan
IDUKA) merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan sekolah sebagai pijakan
untuk penyusunan program selanjutnya. Contoh pedoman penyelarasan kurikulum
dengan IDUKA dapat dilihat pada suplemen (1) Penyelarasan Kurikulum Sekolah
Dengan Industri. Jika sekolah sudah memiliki dokumen kurikulum hasil
penyelarasan dengan IDUKA, maka dokumen tersebut digunakan untuk terkait hal-
hal berikut.
118
8. Penyerapan lulusan
9. Pengembangan teaching factory (TEFA)
119
Prioritas yang juga menjadi saran mendasar dari pihak industri untuk bidang Tata
Boga adalah pencapaian sertifikasi HACCP bagi tenaga pendidik dan kitchen Tata
Boga. Pangan menjadi salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari
masyarakat. Bidang Tata Boga merupakan bidang yang menangani pangan, mulai
dari memilih dan menyiapkan bahan baku, bahan pelengkap,
memproduksi/mengolah, sampai menyajikan produk olahan pangan. Untuk
menjamin keamanan, keselamatan dan kualitas produk olahan pangan tersebut ,
penerapan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) perlu
dilakukan.
120
SMK CoE dalam menyusun Rencana Induk Revitalisasi (RIR) menggunakan
tingkatan maturitas SMK untuk menentukan kondisi SMK sebelum menerima
bantuan SMK CoE. Kemudian, pada peta jalan SMK CoE dan RIR/RIPS
dicantumkan tingkatan maturitas yang lebih tinggi daripada kondisi SMK saat ini,
sebagai target yang diharapkan setelah menerima bantuan SMK CoE.
E. Pola Pembinaan SMK CoE (didekati pola peta kualifikasi SMK (level
kualifikasi SMK)
1. Penentuan standar sarana dan prasarana fasilitas
2. Penentuan standar materi pembelajaran dan pembinaan tenaga pengajar
3. Pemetaan industri tempat pembinaan tenaga pengajar
4. Penunjukkan tenaga pengajar dalam pelaksanaan pembinaan
5. Penyusunan program pelatihan industri kepada staf pengajar
6. Pembinaan kepada staf atau tenaga pengajar
121
Setelah menerima bantuan SMK CoE, akan dilaksanakan pendampingan dengan
tahapan sebagai berikut:
3. Tahap Persiapan
a. Penjelasan program pendampingan,SOP dan panduan pendampingan
b. Penjelasan perangkat dan materi program pendampingan
c. Pembekalan Petugas Pendamping
d. Jadwal, lokasi dan petugas pendamping.
4. Tahap Pelaksanaan
a. Pendampingan sekolah sesuai kondisi (Based Line) antara lain meliputi:
Implementasi budaya kerja
Implementasi pengadaan alat praktik
Implementasi pembelajaran berbasis IDUKA
Implementasi tata ruang praktik
b. Laporan Pendampingan
c. Rekomendasi capaian kualifikasi SMK CoE
d. Expose prestasi kinerja SMK CoE di wilayah
122
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE SEKTOR
HOSPITALITY (TATA BOGA)
D. Sektor Pengembangan Program
Mengacu dengan Inpres 9 tahun 2016, tujuan revitalisasi adalah meningkatkan
kompetensi dan daya saing SDM Indonesia, sehingga prinsip ketuntasan
direalisasikan dengan membenahi sekolah seutuhnya baik komponen ‘non–fisik’
(kurikulum, SDM dan tatakelola), maupun ‘fisik’ (bangunan dan peralatan praktik).
Dari sumber data SMK yang ada (Dapodik), satu SMK rata – rata mempunyai 3
(tiga) Bidang Keahlian dengan 4 (enam) Kompetensi Keahlian yang merefleksikan
jumlah ruang praktik dan akan digunakan sebagai dasar menghitung kebutuhan
biaya pembenahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Komponen Kegiatan
1 Kemitraan dengan - Penguatan Jejaring/kerjasama dengan
IDUKA industri
- Penerapan pendidikan sistem ganda
(dual system) melalui praktik kerja
lapangan
- Pemasaran Lulusan
2 Pengembangan - Penyelarasan kurikulum
Kurikulum dan - Rintisan Implementasi Teaching
Pembelajaran Factory,
- Pengembangan kelas industri
- Penguatan Budaya Kerja
- Pelibatan Guru tamu dan praktisi
industri dalam proses pembelajaran
3 Pengembangan SDM - Peningakatan kompetensi kejuruan
guru dan instruktur SMK
4 Tata Kelola Penguatan manajemen Tata Kelola
Kelembagaan SMK
5 Renovasi Bangunan - Renovasi dan rehabilitasi bangunan
dan Fasilitas - Pembangunan gedung dan fasilitas
Pendukung baru
- Penataan ligkungan sekolah
6 Pengadaan dan - Pemutakhiran fasilitas peralatan praktik
Revitalisasi Peraatan - Perbaikan, perawatan dan kalibrasi
Praktik peralatan
- Pengadaan peralatan sesuai dengan
industri 4.0
123
E. Langkah-Langkah Pelaksanaan Program
124
Lay Out Dapur Katering
Tata ulang/renovasi/ pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) dan ruang untuk
kegiatan Teaching Factory harus memenuhi prinsip Good Manufacturing Practices
terkini (GMP), adapun secara rinci dari pedoman tersebut adalah:
a. Lingkungan Sarana Pengolahan
Pencemaran makanan dapat terjadi karena lingkungan yang kotor. Oleh karena
itu, lingkungan di sekitar sarana pengolahan harus terawat baik, bersih, dan
bebas dari tumbuhnya tanaman liar. Mengingat lingkungan yang kotor dapat
menjadi sumber pencemaran makanan, maka dari sejak awal pendirian
pabrik, perlu dipertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan
125
kemungkinan pencemaran tersebut .
b. Bangunan dan Fasilitas (Kitchen)
a) Desain, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses.
b) Kecukupan luas bangunan
c) Dapat dilakukan pembersihan secara intensif
d) Terdapat segregasi ruang bersih dan ruang kotor
e) Lantai dan dinding dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, serta
sudut pertemuannya berbentuk lengkung.
f) Atap dan rangka didesain untuk mencegah tumpukan kotoran dan
mengurangi kondensasi/pembentukan jamur.
g) Struktur rangka terpelihara baik : bebas karat, jaring laba-laba dan mudah
dibersihkan, tidak ada bocor atap, lubang (sebagai tempat masuknya
binatang)
h) Pintu-pintu harus menutup dengan rapat, dan jika perlu menutup sendiri
(automatic door closer).
i) Arah pintu didesain membuka keluar (tidak masuk debu/kotoran dari luar)
j) Pintu luar dilengkapi plastic curtain.
k) Semua jendela harus tertutup atau dipasang kawat jaring untuk mencegah
masuknya serangga, tinggi jendela dari lantai min. 1meter Untuk area yang
langsung berhubungan dengan produksi hindari bahan kaca/ gelas.
c. Fasilitas dan kegiatan sanitasi dengan Program sanitasi meliputi:
a. Memiliki sarana pencucian tangan dan kaki yang dilengkapi
sabun/desinfektan dan alat pengering.
b. Memiliki sarana penyediaan air bersih
c. Memiliki sarana pembuangan limbah cair dan limbah padat
d. Memiliki sarana pembersihan atau pencucian peralatan dan mesin
e. Memiliki sarana toilet/jamban
f. Memiliki sarana perlengkapan hygiene
d. Pengendalian Hama
Hama dapat berupa binatang mengerat seperti tikus, burung, serangga dan
hama lain adalah penyebab utama terjadinya pencemaran terhadap makanan
yang menurunkan mutu dan keamanan produk makanan. Banyaknya makanan,
terutama yang berserakan akan mengundang hama untuk masuk ke dalam
dapur dan membuat sarang.
Untuk mencegah masuknya hama, bangunan kitchen harus tetap terjaga dalam
keadaan bersih dan terawat. Untuk mencegah masuknya hama dapat
126
diupayakan hal-hal sebagai berikut:
a. menutup lubang-lubang dan saluran yang memungkinkan hama dapat
masuk;
b. memasang kawat kasa pada jendela, pintu, dan ventilasi;
c. mencegah supaya hewan peliharaan seperti anjing dan kucing tidak
berkeliaran di halaman pabrik dan di ruang pengolahan.
e. Manajemen
a. Komitmen
b. Pengelolaan Sumber Daya
c. Operasional
d. Pemantauan dan Evaluasi
e. Peningkatan Sistem
6. Pengadaan Peralatan Praktik
SMK CoE dapat melakukan pengadaan alat disesuaikan dengan kebutuhan
prioritas.
Pengadaan alat praktik harus mengikuti tata cara sebagai berikut:
a. Sekolah dengan harus membuat analisa kebutuhan dan membuat daftar
prioritas peralatan dan mesin produksi sesuai dengan kondisi masing-
masing sekolah untuk menguatkan fungsi ruang praktik dan Teaching
Factory
b. Industri dapat dilibatkan dalam pembuatan analisa kebutuhan, masukan
industri sangat penting terutama pada penentuan spesifikasi dan
rekomendasi jenis peralatan dan mesin produksi
c. Rangkaian Alat praktik atau mesin produksi harus menunjang ketuntasan
seluruh bisnis proses, mulai dari raw material hingga menjadi produk jadi
(produk layak komersil)
d. Alat praktik sesuai dengan daftar E-Katalog yang diterbitkan oleh LKPP &
SIPLAH yang diterbitkan Kemendikbud dan di sesuaikan dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun
Anggaran 2020
Jika barang tidak tersedia di e-Katalog atau SIPLAH dan bernilai kurang dari
Rp.50.000.000/unit, maka sekolah dapat mengadakan langsung dengan mengikuti tata
cara dan ketentuan yang berlaku. Namun, jika nilai barang diatas Rp.50.000.000/unit, maka
sekolah membuat pengajuan pengadaan barang ke Direktorat SMK, Kementerian
Penididikan dan Kebudayaan
127
Hal-hal penting yang perlu menjadi perhatian SMK “CoE” terkait dengan
peralatan dan pengadaan peralatan:
a. Pengadaan peralatan praktik, dilengkapi dengan paket training
penggunaan alat (meminta kepada suplier alat) dan alat dilengkapi
dengan petunjuk penggunaan alat.
b. Menyusun Daftar Inventarisasi Alat
c. Menyusun program pemeliharaan alat (Maintenance dan Repair)
d. SDM yang bertanggung jawab terkait dengan alat
e. Prosedur sebelum menggunakan alat, pada saat menggunakan dan
setelah menggunakan peralatan praktik utama/praktik produksi harus
mengikuti kaedah yang benar seperti contoh berikut.
128
Prosedur Saat Penggunaan Alat Praktik
129
Prosedur Setelah Penggunaan Alat Praktik
130
Sumber: Panduan Pengelolaan Sarpras SMK Pada Masa Adaptasi Kebiasaan
Baru. Silahkan Download: https://s.id/Jilid03-SARPRAS-AKB
131
tahan karat agar suhu proses yang sudah ditentukan dapat cepat
tercapai.
d. Peralatan hendaknya disusun penempatannya dalam jalur tata letak
yang teratur yang memungkinkan proses pengolahan berlangsung
secara berkesinambungan dan karyawan dapat mengerjakannya
dengan mudah dan nyaman.
e. Peralatan yang dilengkapi dengan penunjuk ukuran seperti
timbangan, termometer, pengukur tekanan, pengukur aliran udara
dan sebagainya hendaknya dikalibrasi setiap periode waktu tertentu
agar data yang diberikannya teliti. Dalam mengendalikan tahap-
tahap pengolahan yang kritis, kalibrasi peralatan merupakan hal
yang tidak dapat diabaikan
132
yang akan membantu kalau menemui masalah di tempat kerjanya nanti. Selain
itu karakter lain yang dibutuhkan adalah sikap tidak pantang menyerah, tidak
mudah mengeluh, berani mengambil risiko, disiplin, dan santun. Hal tersebut
harus sudah dibiasakan sejak dalam proses pembelajaran di sekolah.
Perencanaan proses pembelajaran yang baik akan berdampak pada proses
pembelajaran yang baik pula. Oleh sebab itu, keterlibatan pihak industri
dilakukan mulai dari proses perencanaan pembelajaran agar terjadi
keselarasan antara industri dan hasil lulusan SMK yang diharapkan oleh pihak
industri. Perencanaan proses pembelajaran menurut Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007, bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar. Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan bersama
dengan industri tidak hanya RPP saja, tetapi bisa terkait program semester,
program tahunan dan pengaturan jadwal agar sinkron dengan IDUKA.
Penguatan yang bisa dilakukan oleh sekolah dengan pihak industri dan guru
sebagai penguatan pembelajaran berbasis industri dengan melakukan :
a. Validasi pada perencanaan pembelajaran oleh pihak industri, agar
pembelajaran yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan IDUKA dan
sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Validasi
dilakukan secara berkala, agar dapat mengikuti perkembangan yang terjadi
di IDUKA.
133
d. Melaksankan program Praktik Kerja Industri (Prakerin) bagi peserta didik
dan magang di industri bagi guru dengan melakukan MOU antara sekolah
dan Dunia Usaha/Industri agar program berjalan efektif dan efisien. Program
Prakerin dan magang guru disusun bersama antara sekolah dan IDUKA,
agar dapat menentukan waktu pelaksanaan, merancang proses
pembelajaran dan proses pembimbingan atau pendampingan serta evaluasi
yang akan dilakukan.
134
3) Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET)
merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi.
Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan
dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan
pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja industri dan
masyarakat).
4) Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran
berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan
industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan
kebutuhan pasar.
Ujian Kompetensi Keakhlian (UKK) dilaksanakan dengan melibatkan Dunia
IDUKA berskala internasional atau nasional, serta lebih banyak menggunakan
penguji dari eksternal dari pada internal. Lulusan SMK mengikuti UKK untuk
mendapatkan sertifikat kompetensi yang dapat digunakan untuk mencari kerja
di dunia usaha/industri. Sertifikasi kompetensi merupakan pengakuan tertulis
atas capaian kompetensi pada kualifikasi tertentu yang diberikan oleh satuan
pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
135
1) Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah
pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience
based training atau enterprise based training.
2) Model kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis
kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan
pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada
model ini, penilaian peserta didik dirancang untuk memastikan bahwa setiap
peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
3) Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET) merupakan
pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki
oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan
memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia
kerja (industri dan masyarakat).
4) Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
Untuk lebih detailnya dapat merujuk pada panduan model pembelajaran
teaching factory.
C. Penjaminan Mutu Berkelanjutan SMK CoE
Penyusunan Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program bantuan fasilitasi SMK yang dikembangkan
menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Tata Boga;
yaitu:
a. Tercapainya sasaran bantuan Pelaksanaan SMK yang Dikembangkan Menjadi
Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Tata Boga Tahun
Anggaran 2020.
b. Adanya laporan penggunaan dana bantuan penyelenggaraan meliputi : 1)
Membangun, Merenovasi dan/atau Penataan Bangunan Ruang Praktik Siswa;
2) Pengadaan Peralatan Praktik; 3) Penguatan proses pembelajaran berbasis
industri bidang Tata Boga.
c. Tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan kinerja SMK untuk menjadi pusat
keunggulan sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor Tata Boga, dengan
rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama IDUKA sektor Tata Boga
yang dapat berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
136
atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktek Kerja Industri), dan/atau
meliputi:
1) Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui IDUKA sektor
Tata Boga;
2) Pelatihan Guru dan Kepala SMK;
3) Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA;
4) Guru/Instruktur dari IDUKA sektor Tata Boga;
5) Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA sektor Tata Boga;
6) Peningkatan persentase lulusan yang terserap IDUKA maupun sebagai
wirausaha setiap tahunnya.
7) Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan
(Center of Excellence), termasuk pengembangan pelatih Pusat
Keunggulan (Center of Excellence).
D. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu terhadap SMK penerima bantuan program CoE dilakukan
dengan:
1. Pengawasan secara internal dilakukan oleh SMK penerima bantuan program
CoE dengan menerapkan PDCA.
2. Pengawasan eksternal dilakukan secara surveilance oleh :
a. Direktorat SMK
b. BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata (Balai Besar Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi)
c. IDUKA
3. Pengawasan mutu dilakukan terhadap indikator keberhasilan pada poin C di
atas.
137
AR KEBUTUHAN PERALATAN
RUANG PRAKTIK PASTRY BAKERY
BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA
PROGRAM KEAHLIAN : KULINER
KOMPETENSI KEAHLIAN : TATA BOGA
(KODE) : 812
Mapel: Produk Cake dan Kue
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 STANDING 1 UNIT: Digunakan Stainless Steel
MIXER 3 untuk Daya 300 W - 600 W
SISWA mencampur dan 6-10 Pilihan kecepatan
mengaduk Pengaduk Adonan &
bahan dan Pengocok Telur
adonan, baik Mudah Dibersihkan
adonan solid Kapasitas 3-5kg adonan
maupun liquid 2 tahun Garansi Service
02 KITCHEN 6 UNIT: Digunakan untuk Stainless Steel
WORKING 1 sarana tempat Dimensi 70x150x80cm
TABLE ROMBEL melakukan warna perak
persiapan, meja kerja stainless steel
proses tanpa roda ketebalan plat
pembuatan 1.0mm
hingga proses
penyelesaian
03 DECK OVEN 1 UNIT : Digunakan untuk Stainless Steel
5 memanggang Temperature 0-
SISWA adonan roti, cake 400 celsius berat
dan cookies 85 kg - 220 kg
voltase 220-240v
frekuensi 50/60hz
bahan bakar
GAS LPG
DAYA LISTRIK 100 WATT-
200 WATT
UK LOYANG 60X40CM
DIMENSI 1000MM-
1290MMX855MMX640MM-
1380MM
04 sink table 1 unit : 1 berfungsi untuk material : stainless steel,
orang mencuci dimensi bowl : (50 x 50 x
peralatan atau
bahan makanan 30 cm) - (80x50x30 cm),
dimensi meja :
(150x70x85)-(180 x 70 x
85) cm
138
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
06 TIMBANGAN 1 UNIT : Digunakan untuk Tingkat Ketelitian sampai :
DAPUR 1 menimbang 1 gram / 0.1 oz Kapasistas
SISWA bahan makanan sampai : 2- 10 Kilogram /
353 oz. Tampilan LCD
dengan angka yang besar
sehingga mudah terbaca.
Power: 2 x Baterai AA 1,5
volt (sudah termasuk)
Overload / Low battery
indicator Auto zero
resetting. Auto Power off
(Mati sendiri bila tidak
digunakan)
07 GELAS UKUR 1 UNIT : Digunakan untuk Gelas ukur / takar
1 mengukur cairan berbahan plastik , dapat
SISWA bahan makanan mengukur berapa mililiter
yang diperlukan, Kapasitas
500-1000 ml
139
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
20-22cm
140
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
141
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
24 FONDANT 1 SET : 4 Digunakan untuk Material Plastic Terdapat 8-
MODELLING SISWA alat membentuk 14 pcs dengan fungsi
TOOLS fondant agar berbeda
memiliki bentuk
yang indah dan
beragam
142
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
30 Loyang butter 1 unit : 1 Digunakan untuk Loyang butter cake
cake siswa membuat butter Terbuat dari alumunium
cake 0,4mm, ukuran diameter
18-26 cm, tinggi 6-13 cm
143
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
03 chopping 1 unit : 1 alas memotong material : bambu,
board orang bahan makanan plastik, stainless steel,
size : 32 x 22 x 2 cm
144
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
09 sink table 1 unit : 1 berfungsi untuk material : stainless
orang mencuci peralatan steel, dimensi bowl :
atau bahan (50 x 50 x 30 cm) -
makanan (80x50x30 cm), dimensi
meja :
(150x70x85)-(180 x 70
x 85) cm
145
NAMA RATIO DISKRIPSI
NO
PERALATAN MINIMAL FUNGSI ALAT
SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
15 ballon whisk 1 unit : 1 pengocok bahan material : stainless
orang steel/silicone, panjang:
20-28 cm, diameter : 5-
8 cm
146
(KODE) : TATA BOGA
: 812
ORCHARD Without
armrest Local Fabric,
Digunakan untuk stackable, thick linen,
02 Stacking chair 1:5
tamu duduk 200mm iron leg, 5cm
compulsory
Digunakan untuk
membawa kursi
12 wheels castor,
dalam kapasitas
Stacking Banquet pipe round iron steel
03 1 : 10 lebih banyak
Chair Trolley TC01
biasa nya untuk
kegiatan-kegiatan
di Banquet
Meja Kotak
1,2m x 1,2m x 0,7m,
digunakan untuk
solid wood 150mm
04 Table - Square 1:5 meja makan tamu
surface, 1 adjustable
dengan kapasitas
leg shoe
2-3 orang
0,8m x 1,8m x 0,7m,
Meja Panjang multiplex 150mm
biasa nya surface, 400mm
05 Table- Rectangular 1:5 digunakan untuk folded iron leg,
membuat Buffet / aluminium rims
meja prasmanan FGSR1872
Digunakan untuk
meletakkan
lembar/form
reservasi tamu
Solid Wood (50cm X
06 Wooden Lectern 1 : 10 restaurant
50cm) Iron leg 1
umumnya
diletakkan
didepan pintu
masuk restaurant
Digunakan untuk
1000mm X 525mm X
menyimpan
Ht:1400 mm, solid
peralatan
wood 100mm thick,
07 Sideboard / Cabinet 1 : 10 restaurant seperti
clear finishing, 4
Chinaware,
castors bottom base
Glassware,
Cuttleries, dll
Digunakan untuk
membuat
Espresso, CONTI
08 Coffee Machine 1 : 10 Cappucino, Latte, MONTECARLO 2
Latte Machiato, groups
dan minuman
jenis kopi lain nya
147
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ANFIM Coffee
Grinder
Digunakan untuk
09 Coffee Grinder 1 : 10
menggiling kopi
Digunakan untuk
membuat latte art,
cappuccino,
BARISTA Tools /
10 BARISTA SUPPLIES 1 : 10 membersihkan
Utensils
mesin espresso,
mesin coffee
grinder.
Digunakan untuk
memanaskan
S/S , 230V/160W,
11 Twin Coffee Warmer 1 : 10 coffee & tea yang
38x18cm
disajikan untuk
tamu
Hard cover, 25 cm x
15 cm
Digunakan untuk
Menu Card / Menu menampilkan
12 1 : 10
Holder menu hidangan
kepada tamu
Digunakan untuk
White Telepon Meja
menerima
Kantor KX-TS505
13 Pesawat Telepon 1 : 10 pesanan dari
(Putih)
tamu melalui
telephone
Digunakan untuk
Sheet-steel housing,
memanaskan
insulated. Heating:
peralatan yang
heating bar with
akan digunakan
15 Rechaud 1 : 10 stainless metal
untuk pelayanan
sleeve. Handles of
seperti Oval
the plates insulated
platter, Silver
against heat.
Platter, dll.
Thermostatic
148
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
temperature control.
Temperature of the
plates: 180°C. Front
and deposing
surfaces: sheet-
chrome-steel. Sides
and back: 705.17
black, 703.17 Cr
chrome-steel.
Description: HPW-2
Digunakan untuk
2-head Electric Plate
16 Plate Warmer 1 : 10 memanaskan
Warmer Cart, Power:
piring
0.8 (kw)
Digunakan untuk
10'5" food grade
menyajikan
17 Plate Dinner 1:1 product, white color
hidangan utama
( 30 cm )
( main course )
Digunakan untuk
menyajikan
hidangan 8" food grade
18 Dessert Plate 1:1 pembuka dan product, white color (
penutup 27 cm )
( appetizer &
dessert )
Digunakan untuk
6'5" food grade
19 B&B Plate 1:1 menyajikan bread
product, white color
& butter
Peralatan yang
digunakan untuk
menyajikan soup
2 LITER, food grade
20 Soup Tureen + Ladle 1:5 dengan Teknik
product, white colour
Silver Service
ataupun Gueridon
Service
Digunakan untuk
mehidangkan 280 cc food grade
21 1:1
soup per porsi product, white colour
Soup Cup
kepada tamu
Digunakan
1146cc food grade
23 Tea Pot 1:5 menyajikan
product, white colour
minuman teh
Digunakan untuk
45x68mm food grade
24 Salt Pepper Shaker 1:5 menyajikan Salt &
product, white colour
Pepper powder
149
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Digunakan untuk
menampung abu
104 x 35mm food
25 Ashtray 1:5 rokok pada
grade product, white
smoking area
colour
restaurant
Digunakan untuk
26 Gravy Boat 1:5 395cc food grade
menyajikan sauce
product, white colour
Digunakan untuk
200 cc Square food
27 Condiment Dish 1:5 menyajikan
grade product, white
condiment
colour/ 377x377
150
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Digunakan untuk
menyajikan
hidangan
45 cm, Stainless
34 Oval Platter + cover 1:5 makanan dengan
Steel
Teknik Silver
Service atau
Gueridon Service
Bread Basket
Digunakan untuk
menyajikan Roti ( 20 cm, Rattan, clear
35 1:5
soft atau hard roll furnished
)
Digunakan untuk
menggiling whole
Medium, 20 cm
36 Pepper Mill 1:5 pepper ( black
height, Wooden
pepper or white
pepper )
151
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Digunakan untuk
50cm x 50cm
tamu mengelap
45 Guest Napkin 1:1 (Square), Hight
mulut setelah
absorbe, soft cotton
makan
Digunakan untuk
waiter/ess saat 60cm x 40cm (Rect.),
46 Service Napkin 1:1 melakukan Hight absorbe, soft
pelayanan kepada cotton
tamu
Digunakan untuk
menutup,
melindungi, dan 150cm x 150cm
47 Table Cloth 1:5 memperindah (Square), Hight
meja bentuk absorbe, soft cotton
square
( kotak )
Digunakan untuk
menutup,
melindungi, dan 180cm x 180cm
48 Round Table Cloth 1:5 memperindah (Square), Hight
meja bentuk absorbe, soft cotton
round
( bulat )
Digunakan untuk
Fabric (Square),
membersihkan
49 1:1 Hight absorbe, soft
Dish Cloth peralatan
cotton
restaurant
Digunakan untuk
Fabric (Square),
mempolish glass
50 Glass Cloth 1:1 Hight absorbe, soft
yang telah dicuci
cotton
bersih
Digunakan untuk
menutup,
Satin Fabric, soft
51 Chair Cover 1:1 melindungi,
cotton
menghias kursi
tamu
Digunakan untuk
Glowing Satin Fabric,
52 Chair Bow 1:1 memperindah
soft cotton
kursi tamu
Digunakan untuk
membuat Ice
Cube yang dapat Gastro – Ice Cube
53 Ice Cube Machine 1 : 10
digunakan Machine
membuat
minuman dingin
Digunakan untuk
meracik minuman
Boston Cocktail (mocktail / 17,5 oz Stainless
54 1:5
Shaker cocktail) Steel
Dengan Teknik
shake
Digunakan untuk
meracik minuman
55 Mixing Glass 1:5 17,5 oz Glass (Thick)
(mocktail /
cocktail)
152
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Dengan Teknik
stirring
Digunakan untuk
menyaring
56 1:5 4 Ear Stainless Steel
Cocktail/Bar Strainer minuman mocktail
/ cocktail
Digunakan untuk
mengaduk bahan
57 Long Bar Spoon 1:5 12¼" RD-Long
dalam pembuatan
mocktail / cocktail
Digunakan untuk
membuat
8" length – plastic or
68 Muddler 1:5 minuman mocktail
stainless steel
/ cocktail dengan
Teknik muddling
Digunakan untuk
menyimpan
peralatan
Six Compartment
59 Bar Caddy Black 1 : 10 keperluan bar (
Unit
cocktail napkin,
coaster,
toothpicks, etc )
Digunakan untuk
menyimpan
60 1 : 10 garnish minuman,
6 Inserts Black
Garnish Container mocktail dan
cocktail
Digunakan untuk
33877-00, 52577
64 Can / Bottle Opener 1:5 membukan botol
US800 Japan
atau kaleng
Digunakan untuk
33900-23 S/S 4oz --
65 Ice Scoop 1 : 10 mengambil Ice
9½" – Stainless Steel
cube
Digunakan untuk
mengambil Ice 52272-18 S/S 18/8 --
66 Ice Tong 1:5
cube dalam 7" – Stainless Steel
jumlah sedikit
Digunakan untuk
32275-02 S/S
menampung Ice
87 Ice Bucket 1:5 Beehive Style 1.9 ltr –
Cube dalam
Stainless Steel
jumlah sedang
Digunakan untuk
Wine Cooler / Wine wadah
68 1:5 32424-00 S/S --
Bucket mendingikan wine
D20xH20cm
dengan ice cube
153
RATIO DISKRIPSI
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI CONTOH GAMBAR
MINIMAL FUNGSI ALAT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Digunakan untuk
menampung
32333-00 S/S
69 Wine Stand 1:5 wadah wine
19.6x60cm
cooler / wine
bucket
Digunakan untuk
memanaskan
susu
( frothing milk )
Stainless Steel – Milk
70 Milk Jug 1:1 dalam pembuatan
Jug 300 ml
cappuccino, latte,
latte macchiato,
etc.
154
155
LAMPIRAN -3
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN AGROBISNIS
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PROGRAM
Di Susun Oleh :
1. Noni Mulyadi
2. Arif Rahmandita
3. Lily Mariana Salman
4. Nurjanah
Di Review Oleh :
Drs. Sutanto, MM
156
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE SEKTOR HOSPITALITY
A. TUJUAN PROGRAM
1. Memberikan pedoman bagi penyelenggara bantuan SMK CoE bidang Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian menghasilkan lulusan sesuai dengan standar
kompetensi (SKL) yang selaras dengan standar kompetensi yang dibutuhkan
industri.
2. Menghasilkan lulusan yang terserap di IDUKA, berwirausaha mandiri, atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
3. Menghasilkan SMK CoE yang menerapkan HACCP – Hazard Analysis and Critical
Control Points dan Keamanan Pangan.
4. SMK CoE menjadi acuan SMK di sekitarnya (yang memiliki bidang yang sama)
untuk memberikan pembinaan dalam pengajaran.
5. SMK CoE sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) bidang Agribisnis Pengolahan
Hasil Pertanian bagi siswa, guru atau masyarakat luas.
6. SMK CoE memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dapat berupa pengabdian
kepada masyarakat misalnya dalam bentuk: pelatihan, pembinaan di bidang produk
olahan hasil pertanian dan sebagainya
157
merujuk RIS/RIPS yang disarakan oleh direktorat SMK.
Realitas kondisi SMK saat ini beberapa sekolah sudah menerima bantuan program
RSBI, sekolah Rujukan dan Revitalisasi dan program-program lainnya. Sekolah-
sekolah tersebut memilki kondisi yang sudah baik dari sisi pemenuhan kebutuhan ruang
kelas, ruang prkatek, peralatan dan perlengkapan lainnya, kompetensi SDM Pendidik
dan tenaga kependidikan. Di sisi lain ada beberapa SMK yang belum menerima
bantuan-bantuan tersebut di atas. Kondisi SMK tersebut tentu saja berbeda dengan
SMK yang sudah menerima bantuan.
Untuk pemetaan dan penataan kategori SMK diperlukan:
1. Identifikasi Kondisi SMK khususnya bidang Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
2. Pemetaan SMK bidang Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian berdasrakan
kualifikasi/kategori SMK:
a. Kategori SMK CoE 1 (Sangat Baik):
1) Sudah memiliki TEFA yang mapan
2) Kerjasama dengan IDUKA sudah berjalan, baik sebagai tempat Prakerin,
kunjungan, maupun guru tamu
3) Ruang pengolahan memadahi untuk sejumlah peserta didik
4) Peralatan praktik yang dimiliki sudah lengkap dan mengikuti peralatan
standar industri
5) Sebagian besar guru telah memiliki sertifikasi kompetensi bidang Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian yang diakui oleh Industri (contoh: GMP-SSOP
dan HACCP)
158
c. Kategori SMK CoE 3 (Sedang):
1) Belum memiliki TEFA
2) Kerjasama dengan IDUKA baru sebagai tempat kunjungan dan tempat
Prakerin
3) Ruang pengolahan belum memadai untuk sejumlah peserta didik
4) Peralatan praktik yang dimilki cukup lengkap tetapi belum mengikuti
perkembangan peralatan standar industri
5) Guru kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian belum
memiliki sertifikasi kompetensi bidang Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian yang diakui oleh Industri.
159
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE SEKTOR HOSPITALITY
160
kondisi, yaitu kondisi dengan PSBB dan kondisi yang telah memperbolehkan
aktivitas sosial terbatas, dimana kedua kondisi tersebut harus mendapat
pendekatan yang berbeda.
Penguatan proses pembelajaran berbasis industri untuk sekolah yang telah
diizinkan menjalankan aktivitas belajar-mengajar secara normal terbatas maka
penguatan proses pembelajaran dapat dilakukan melalui:
a. Penguatan budaya kerja industri pada sekolah dengan mengadaptasi praktik-
praktik manajemen industri pada sekolah
e. Pelatihan dan Sertifikasi kompetensi Guru dan peserta didik oleh badan
pelatihan dan sertifikasi yang diakui oleh industri yang terkait dengan Agribisnis
hasil pertanian sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah. Pelatihan dan
sertifikasi tersebut antara lain:
f. Revitalisasi fungsi ruang praktik siswa dan ruang Teaching Factory menjadi
representasi model industri pada skala kecil/miniplant melalui:
161
2. Pelibatan ahli-ahli industri dalam pemilihan peralatan praktik dan mesin-
mesin untuk Teaching Factory yang dapat merepresentasi prinsip kerja dan
proses pada Industri
3. Pelibatan ahli-ahli industri dalam penyusunan tata letak ruang praktik dan
ruang Teaching Factory yang sesuai dengan kaidah tata letak industri
h. Pemenuhan seluruh aspek legal dan mendapatkan izin edar produk (MD BPOM
ataupun PIRT) dan halal yang dihasilkan dari kegiatan Teaching Factory
j. Pelibatan peran regulator baik pada level nasional, regional maupun institusi
sekolah untuk turut mempersiapkan aturan kerja sama yang mendukung
kegiatan Teaching Factory agar terbentuk bisnis proses yang berkelanjutan dan
jangka panjang.
Penguatan proses pembelajaran berbasis industri untuk sekolah yang terbatasi oleh
PSBB pada prinsipnya harus tetap mengupayakan program penguatan proses
pembelajaran diatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, namun
dilengkapi upaya-upaya lebih untuk mengatasi beberapa kendala kegiatan
pembelajaran interaktif, antara lain:
a. Pengadaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana IT dan multimedia untuk
melakukan pembelajaran daring
162
d. Pembuatan video proses operasi industri bekerja sama dengan Industri terkait
sebagai proses pengayaan wawasan industrial peserta didik sebagai alternatif
pengganti kegiatan Praktik Magang pada Industri
g. Pelatihan dan Sertifikasi kompetensi Guru dan peserta didik secara daring oleh
badan pelatihan dan sertifikasi yang diakui oleh industri yang terkait dengan
Agribisnis hasil pertanian sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah.
1. Desain, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses.
2. Kecukupan luas bangunan
3. Dapat dilakukan pembersihan secara intensif
4. Terdapat segregasi ruang bersih dan ruang kotor
5. Lantai dan dinding dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, serta
sudut pertemuannya berbentuk lengkung.
6. Atap dan rangka didesain untuk mencegah tumpukan kotoran dan
mengurangi kondensasi/pembentukan jamur.
7. Struktur rangka terpelihara baik : bebas karat, jaring laba-laba dan mudah
dibersihkan, tidak ada bocor atap, lubang (sebagai tempat masuknya
binatang)
8. Pintu-pintu harus menutup dengan rapat, dan jika perlu menutup sendiri
(automatic door closer).
9. Arah pintu didesain membuka keluar (tidak masuk debu/kotoran dari luar)
163
10. Pintu luar dilengkapi plastic curtain.
11. Semua jendela harus tertutup atau dipasang kawat jaring untuk mencegah
masuknya serangga, tinggi jendela dari lantai min. 1meter Untuk area yang
langsung berhubungan dengan produksi hindari bahan kaca/ gelas.
b. Utilitas Bangunan
164
6. Memiliki sarana perlengkapan higiene
Penentuan tata letak ruang praktik secara umum ditujukan untuk menunjang
efektifitas pemanfaatan orang, peralatan dan ruang. Pada ruang Teaching Factory
tata letak bertujuan untuk memperlancar aliran material (bahan baku dan bahan
pendukung) produksi, aliran manusia, memfasilitasi proses manufakturing yang
optimal dan efisienserta memberikan kenyamanan, kemudahan, keamanan dan
keselamatan peserta didik
Terdapat tujuh prinsip yang umum digunakan dalam perencanaan tata letak
khususnya untuk ruang Teaching Factory, yaitu:
a. Prinsip Integrasi, Suatu Tata Letak yang baik adalah mengintegrasikan
manusia, material, mesin dan layanan pendukung lainnya untuk mendapatkan
pemanfaatan yang optimal terhadap sumber daya yang dimilikinya.
b. Prinsip Kedekatan Jarak, Prinsip ini berkaitan dengan perpindahan atau
pergerakan manusia dan material. Tata Letak harus diatur sedekat mungkin
untuk meminimalisasi perjalanan dan pergerakan. Perlu diingat bahwa jarak
yang jauh dapat meningkatkan penggunaan waktu kerja.
c. Prinsip Pemanfaatan Ruang, Sebuah Layout atau tata letak yang baik adalah
memanfaatkan keseluruhan ruang baik ruang Horizontal maupun ruang
Vertikal-nya. Pemanfaatan optimal bukan saja pada lantai ruangan saja, namun
juga meliputi tinggi ruangan (pemanfaatan tiga dimensi).
d. Prinsip Aliran, Layout atau Tata letak yang baik adalah Layout yang dapat
memperlancar aliran perpindahan material hingga tahap penyelesaiannya.
e. Prinsip Fleksibilitas Maksimum, Sebuah Layout atau Tata Letak yang baik
adalah Layout yang tidak memakan biaya besar dan waktu lama saat terjadi
perubahaan. Kebutuhan masa depan seharusnya dijadikan salah satu
pertimbangan dalam melakukan perancangan Layout atau tata letak fasilitas
pabrik.
f. Prinsip Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan, Sebuah layout atau tata letak
yang baik adalah Layout yang mempertimbangkan keselamatan, keamanan,
kenyamanan dan kepuasan tenaga kerja serta keamanan fasilitas seperti
menghindari terjadinya kebakaran dan kemalingan.
g. Prinsip Penanganan minimum, sebuah Layout atau tata letak yang baik adalah
layout yang dapat meminimalisasi penanganan material.
165
Contoh Sederhana tata letak pabrik dengan aliran bahan dan tingkat higinitas ruangan
(Sumber: http://www.fao.org/good-hygiene-practices-toolbox)
d. Alat praktik sesuai dengan daftar E-Katalog yang diterbitkan oleh LKPP &
SIPLAH yang diterbitkan Kemendikbud
e. Jika barang tidak tersedia di E-Katalog atau SIPLAH dan bernilai kurang dari
Rp. 50 Juta/unit, maka sekolah dapat mengadakan langsung dengan mengikuti
tata cara dan ketentuan yang berlaku. Namun, jika nilai barang diatas 50 juta
rupiah/unit, maka sekolah membuat pengajuan pengadaan barang ke Direktorat
SMK, Kementerian Penididikan dan Kebudayaan.
Sesuai dengan jenis bahan, dan produk yang dihasilkan oleh bidang agribisnis
166
pengolahan hasil pertanian, maka alat praktik dan mesin produksi harus memiliki
kirteria sebagai berikut:
a. Peralatan praktik harus dapat merepresentasikan prinsip kerja dan prinsip
proses mesin-mesin industri
1) Berbahan dasar food grade baik itu bahan plastik maupun bahan logam
(contoh: menggunakan bahan logam stainless steel 304)
d. Peralatan praktik memiliki jaringan purna jual yang baik dengan ketersediaan
suku cadang
e. Vendor peralatan praktik dan mesin produksi harus bersedia terlibat dalam
memberikan training penggunaan alat
167
peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan
memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja
(industri dan masyarakat).
d. Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
1. Indikator Keberhasilan
c. SMK memiliki tenaga pendidik dengan kompetensi formal melalui sertifikat yang
dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang diakui oleh Industri dan mampu
menjalankan seluruh rangkaian bisnis proses pada Teaching Factory
d. SMK memiliki fasilitas ruang praktik dan ruang Teaching Factory yang dapat
merepresentasikan proses operasi pada Industri
e. SMK memiliki produk unggulan dengan nilai tinggi dan layak komersil
f. Teaching Factory memiliki arus kas yang positif sehingga dapat memfasilitasi
kegiatan-kegiatan praktik pada SMK secara berkelanjutan
168
2. Pengawasan Mutu
Kompetensi Keahlian :
APHP
NO RATIO
. NAMA ALAT MINIMAL DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT GAMBAR
/RUANG
1 2 3 4 5
1 Mesin parut 1 unit/R. Untuk memarut singkong menjadi
singkong Praktik bagian yang lebih kecil dan halus.
169
2 Semiotomatic 2 unit/R. untuk mengecilkan ukuran atau
slicer Praktik mengiris bahan daging dan umbi-
umbian
170
6 Mesin 1 unit/R. Untuk mengringkan komoditas atau
pengering/dr Praktik bahan pangan yang bersifat cair
um drier maupun pasta
171
10 Mesin 2 pcs/R. Untuk mencapur bahan secara kering
pencampur Praktik
bumbu kering Tipe mesin: MIS-25; Kapasitas: 25 kg /
hexagonal proses; Dimensi: 143 cm x 95 cm x
145 cm; motor: 200 watt; Bentuk
tabung: segi Delapan
172
14 Blast Chillers 1 unit/R. untuk menyimpan komoditas pada
CW Blast Praktik suhu beku
Chiller
Crosswise Refrigerant type: R134a; Refrigerant
with probe- power: 791 W, Refrigeration power at
10 kg evaporation temperature: -5 °C,
Refrigerant weight: 480 g, dimension
762x844x700 mm, net weight: 88 kg;
shipping volume: 0,68m3
173
19 sauce pan 6 pcs/R. untuk memasak,
Praktik menggoreng, menyangrai hasil nabati
174
25 Insect trap 2 unit/R. Untuk mengendalikan hama serangga
Praktik
USB Powered Insect Trap Lamp, LED
UV Light Insect Killer Fly Catcher Pest
Control for Indoor and Outdoor
Camping Insects Killer - Black
Pendeteksi gluten
175
29 Juice 1 unit/R. untuk memanaskan sari buah sampa
pasteurizer Praktik suhu pasteurisasi
176
33 Wajan 6 pcs/R. untuk memasak, menggoreng,
Praktik menyangrai hasil nabati
177
38 Jam kattle 6 unit /R. untuk memanaskan dan mengaduk
pan/jam Praktik jam
making
machine Material: stainless steel 304, heating
by: steam, volume: 50 litres; model: PA
Freezer Features
Icemaker : Tray
Interior Light (WxEA) : LED
Number of Drawers : 2EA
Materials of Shelves - Tempered Glass
Handle : Long Bar
Colour : ALF
Number of Door Pockets : 5EA
Number of Shelves : 5EA
Materials of Shelves : 5EA Tempered
Glass
178
41 Vegetables 1 unit/R. untuk mencuci sayuran atau
washing Praktik buah/buahan
machine
Model Number:
LG-700
Brand Name:
Li Gong
Place of Origin:
Jiangsu, China, CN;JS
Voltage: 110/220/380/440v
Power(W):
2.2-4kw
Dimension(L*W*H):
1.2*6.1*12m
Weight:
800kg
Material:
stainless steel
Capacity:
1000-2000kg/h
Application:
Vast vegetable and fruit washing
42 Bak 5 unit/R. untuk merendam sayuran yang
perendaman Praktik diasinkan
179
46 Oven cabinet 1 unit/R. Untuk mengeringkan umbi-umbian
Praktik yang telah beebentuk chips
180
50 Bak 2 unit/R. untuk mrendam dan mencuci kacang
pencucian Praktik kedelai
dan
perendaman Ukuran : Dia 77.7cm x tinggi 80 cm;
kedelai Tebal pelat bawah : 1.0 mm; Tebal
pelat dinding : 1.0 mm; Pipa list sabuk
atas dia dia 3/4″
181
55 Saringan Menyaring susu kedelai
susu
kedelai/Bronj
ong Rangka : Pipa SS 201/304 3/4” dan
pipa 1/4”, Diameter atas : 98 cm,
Diameter bawah : 27 cm
182
59 Timbangan 2 unit/R. Untuk menimbang/mengukur berat
digital Praktik bahan baku, bahan pendukung dan
ketelitian 1 g produk
183
62 Rotary dough 1 pcs/R. untuk mencampur adonan roti, mie dll.
mixer Praktik
Voltage : 220 V; Volume : 20 Liter;
Daya : 1,5 Kw Speed : 18/178 r/min
Berat : 124 Kg; Dimensi : 92.5x51x83,5
cm
184
65 Baking Oven 2 pcs/R. Untuk memanggang adonan roti
2 Deck Praktik
Machine Size: 1330x890x1430mm;
Packing Size: 1380x950x1750mm;
Volts: 220-240V/50HZ; Power: 300W;
N/W: 196kg; Inner size: 860 x 610 x
200 mm; Number of tray: 4pcs;
Number of deck: 2pcs; Dual power:
using gas and electricity; Material Body
: Front stainless steel 304, side
galvanized.
185
69 Mesin 1 unit/R. Alat untuk membuat atau mencetak
pencetak mie Praktik mie
186
73 Liquid Fillers 1 unit/R. Untuk pengisian produk cair dalam
Machine Praktik kemasan botol.
187
76 Panci 6 pcs/R. untuk wadah dalam proses
stainlessteel Praktik pemanasan, ekshauting
warna :silver stainless
188
80 Mesin 1 pcs/R. untuk menggoreng bahan hasil
penggoreng Praktik pertanian dan perikanan
elektrik
Model : EF – 81
Dimensi : 29 x 46 x 31 cm
Model pan : FP 1/2-6
Power : 2.500 Watt
Tank Capacity : 5.5 Liter
Origin : RRC
Berat : 6 kg
Freezer Features
Icemaker : Tray
Interior Light (WxEA) : LED
Number of Drawers : 2EA
Materials of Shelves - Tempered Glass
Handle : Long Bar
Colour : ALF
Number of Door Pockets : 5EA
Number of Shelves : 5EA
Materials of Shelves : 5EA Tempered
Glass
82 CW 1 pcs/R. untuk menyimpan komoditas pada
Blast Chiller Praktik suhu beku
Crosswise
with probe- Refrigerant type: R134a; Refrigerant
10 kg power: 791 W, Refrigeration power at
evaporation temperature: -5 °C,
Refrigerant weight: 480 g, dimension
762x844x700 mm, net weight: 88 kg;
shipping volume: 0,68m3
189
83 Cup sealer 2 pcs/R. untuk mengemas produk dalam
semi Praktik kemasan gelas plastik
otomatis
Kapasitas : 350-450 cup/jam Listrik :
±300 watt
190
87 Mesin semi- 1 unit/R. Untuk mengemas produk dalam kaleng
automatis Praktik
penutup Electric Voltage: 220V/50HZ; Power:
kaleng 370W; Dimension(L*W*H):
600*340*840mm; Weight: 65KG;
Sealing speed: 15-35 Cans/Min; Can
diameter: 39-150mm; Can height: 39-
200mm; Suitable for:
Plastic.metal.aluminum cans Material:
Stainless Steel
191
91 Hot water 1 unit/R. untuk membersihkan ruang produksi
pressure Praktik dengan air panas bertekanan
water
feeding: electrical 1 phase; aplication:
semi pro; pressure: 100 Bar; flow rate:
350-600 L/H; Engine power: 2,1-3,3
KW
192
96 exhaust fan 2 unit/R. untuk mengeluarkan udara dari ruang
Praktik praktik
193
FORMAT STANDAR PERALATAN PRAKTIK
SEKOLAH MEMENGAH KEJURUAN BERDASARKAN KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
Dimensi : 42x50x44,5 Cm
Volume : 50L
Jumlah Rak : 10
Daya : 800 Watt (200V/1P/50Hz)
Suhu : 30~90 Celcius
Berat : 10Kg
194
2 Mesin Aduk 1 unit/Lab Mesin ini berguna untuk mengaduk
Ribbon adonan kering
(Mixer
Tipe : Mixer Ribbon
Kapasitas : 15 kg
Dimensi(p x l x t) : 53 x 77 x 76cm
Berat : 82 kg
195
5 Combichill 1 unit/Lab Untuk tempat penyimpanan dingin
er freezer
cabinet
Kapasitas ± 600 liter Material: stainless
steel Daya listrik: ± 450 watt.
196
9 Wet Floor 5 Unit/ Lab Papan Peringatan basah dan licin
Caution KW1800001 Floo
Type : MMX-QS620S
Voltage : 220 Volt
Frequency : 50-60 Hz
Power : 1500 Watt
Prod Capacity : 120 Kg/Jam
Blade Speed : 1450 rpm
Bowl Speed : 38 rpm
Bowl Diameter : 62 cm
Bowl Volume : 20 Liter
197
Speed : 3000 rpm
Bahan: Logam
Jenis logam: Stainless Steel
Fitur: Ramah Lingkungan
Nomor model: TT1803
jenis: Panci sup
bahan: Stainless Steel 201
ketebalan: 1mm
OD. DIA: 42.4 cm
tinggi: 40.4 cm
berat bersih: 2.06 kg
bahan tutup: stainless steel
198
5 Alat 6 Alat untuk mengangkat baso sekaligus
mengangk unit/Ruang
at baso Praktik meniriskan bakso dari air rebusan.
Bahan : stainless steel
Diameter : 20 cm
199
Voltase : 220-240V
Model & Tipe : MMX QS620A
200
12 Drawing 1 unit/R. Alat pencincang daging hingga halus dan
Machine Lab tidak berserat pada pembuatan abon
201
15 Mesin 1 unit/R. alat masak yang bisa membuat hasil
Presto Lab masakan matang merata dan lebih empuk
Tipe : PTO-10
Kapasitas : 10 kg
Bahan Stainless Steel
Dimensi : 46x46x85 cm
Tebal Tabung : 3 mm Stainless Steel
Keranjang : 2 sap
Kontrol tekanan
Safety Valve
TipePST-400
Kapasitas : 1000 liter
Dimensi : 122 cm x 87 x 166 cm
Listrik : 375 watt 220 Volt
Kecepatan mixer : 140 rpm
Bahan : Full stainless steel
suhu : terkontrol otomatis
Tabung : Doble jacket (air/minyak)
202
19 Mesin 1 unit/R. Memproduksi yoghurt
Pembuat Lab
Yoghurt Max. kapasitas pemuatan: 5000L
a. Jenis mixer: Homogenizer
b. Tegangan: 220 V/380 V
c. Dimensi (l * w * h): 2900*2850*2450mm
d. Sertifikasi: CE Sertifikat
e. Item: keju membuat mesin
f. emulsi: 4kw 0-3500r/min
g. Agitator: 1.5kw 0-75r/min
h. pompa vakum: 1.5kw
i. batas vakum: -0.09kw
j. daya pemanas listrik: 24kw
k. pemanasan uap: 9kw
l. Jenis mesin: dispersi Blender
m. fungsi: emulsi
n. bahan: Stainless Steel
o. Daya (w): 6KW
203
22 Gas Range 2 unit/ Lab Alat memasak atau kompor gas dengan
Stove 4 tungku 4 burner.
Burner with
Oven Power: using gas Minimum number of
burner: 4 pcs Minimum heat flux: 16 Kw/h
Material body: stainless steel.
204
25 Jolang 12 unit/ Alat penampung pelet
Plastik Lab
Kapasitas 20 liter
Type : MKS-UV4A
Capacity : 4 L
Power : 550 watt
Voltage : 220 v
Dimension : 320x310x460 mm
Weight : 20 kg
Speed : 1400 rpm
205
29 Mesin 1 unit/Lab penggilingan bumbu, tepung dan bubuk
Penepung lainnya secara mudah, cepat, otomatis dan
Ukuran tentunya awet untuk digunakan sehari-hari
Sedang
(Disc Mill) Dimensi : 55 cm x 26 cm x 43 cm
Kapasitas : 30 Kg – 50 Kg / Jam
Kecepatan : 1.420 rpm
Daya : 2.200 Watt
Voltase : 380 V / 3P / 50 Hz
Body : Stainless steel
Berat Mesin : 40 Kg
206
FORMAT STANDAR PERALATAN PRAKTIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN
AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
RATIO
NAMA DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI ALAT
NO. MINIMAL GAMBAR
ALAT
/RUANG
1 2 3 4 5
Alat 1 uniit / Untuk memanggang biji kakao
pengolah sekolah
an biji Roaster capacity:
kopi dan 1 kg-2.5 KG/batch; 4 kg sampai 10 kg/jam;
kakao Bahan Drum:
1 menjadi Stainless steel 304 solid drum
coklat Sumber pemanas:
Mesin Listrik atau gas tersedia (propana, alam gas)
Roaster Roaster ukuran:
980mm * 650mm * 980mm
Batch waktu memanggang:
12-20 menit
Kapasitas 5 kg
Daya 750 watt
material stainless steel 304 (food grade)
207
3 Mesin 1 uniit / Untuk Mengupas Kulit Kopi Yang Masih Basah (
pengupa sekolah Untuk Menghilangkan Kulit Kopi Yang Masih
s kopi Menempel Sesaat Setelah Panen ).
basah
Kapasitas : 200 kg / jam
Bahan Material : Platezzer
Bahan Material Rangka : Besi Siku
Penggerak : Elektro Motor ( Motor Listrik ) / Motor
Bensin.
Daya ( Power ) : 1 HP 1 Phase ( Motor Listrik ) /
5,5 HP ( Motor Bensin ).
Tegangan Listrik ( Motor Listrik ) : 220 Volt.
Frekuensi Listrik ( Motor Listrik ) : 50 Hz / 60 Hz..
Energi Yang Digunakan : Listrik ( Motor Listrik ) /
Bensin ( Motor Bensin ).
Bahan Material Pisau : Stainless Steel Anti
Karat.
4 Mesin 1 uniit / Untuk menyortasi Biji Kopi Basah.
Sortasi sekolah
Kopi Dimensi Mesin : 2400 mm X 900 mm X 1200 mm
Basah Penggerak : Motor Bensin / Motor Listrik ( Elektro
Motor ).
Energi Yang Digunakan : Bensin ( Motor Bensin )
/ Listrik ( Motor Listrik ).
Daya ( Power ) : 5,5 HP ( Motor Bensin ) / 1 HP (
Motor Listrik ).
Transmisi : Sabuk V.Belt Dan Pulley.
Kapasitas Proses : 200 Kg / Jam.
Rangka Mesin : Baja Profil Kotak.
Pemisah Biji : Ayakan Stainless Steel.
208
7 Mesin 1 uniit / Untuk mengupas kulit kopi dari biji kopi kering
Pengupa sekolah
s Biji Tipe : KKK-K200
Kopi Kapasitas : 200 kg/jam
Kering Dimensi : 1000x600x1200 mm
Bahan : Platezer
Kerangka : Besi siku
Penggerak : Elektro Motor 1 Hp / Motor Bensin
5,5 HP
209
11 Mesin 1 unit / Untuk pengepres minyak biji-bijian/ kacang-
pengemp sekolah kacangan
a
Daya : 1 HP 1 phaseTegangan : 220V 50 Hz/ 60
HzMaterial : baja lapis crom anti karatHidrolik
210
15 Mesin 1 Unit / Untuk mencampur bubuk coklat
pencamp Ruang
ur bubuk Praktik Kapasitas : 10 kg/ batchDaya : 1 HP 1
coklat phaseTegangan : 220V 50 Hz/ 60 Hz Material :
baja lapis crom anti karat/ stainless steelSystem
pemanas : elemen listrikPenggerak : motor listrik
211
19 Mesin 1 unit / Untuk mengepres biji sawit
Press sekolah
Kapasitas : 50 kg, bahan : Mild steel, power :
diesel 20 PK, tipe Screw Press Auger
212
23 Boiler 1 unit / untuk membuat uap panas
sekolah
Dimensi/ ukuran : 165 cm, diameter 60 cm, tebal
plat 8mm, elemen : plat persegi tebal 6mm,
kekeuatan pipa : 5 Bar, diameter pipa 1",
dilengkapi pengukur tekanan, katup pengaman 2
unit, pipa pengeluaran asap, water level kontrol
213
214
LAMPIRAN - 4
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN KULIT DAN
RAMBUT
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PROGRAM
Di Susun Oleh :
1. Pipih Siti Sofiah (BBPPMPV)
2. Sri Mayrawati Eka Turyani (BBPPMPV)
3. Titin Supiani (UNJ)
4. Tutut Ageng Kardiyah (PUSPITA MARTHA)
Di Review Oleh :
1. Robiatul Adawiyah, SST.Par, M.Par
215
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK “CoE “KOMPETENSI KEAHLIAN
TATA KECANTIKAN RAMBUT DAN KULIT
Pengembangan SMK menjadi Center Of Excellence (COE) mengacu pada Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
rangka Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Instruksi Presiden tersebut mengamanatkan perlu dilakukannya revitalisasi SMK secara
komprehensif untuk menghasilkan lulusan SMK yang berdaya saing dan siap
menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun global.
Untuk memenuhi target Instruksi Presiden tersebut yaitu menghasilkan SDM/lulusan
SMK yang berkualitas, memiliki daya saing serta dapat diserap oleh industri, dibutuhkan
pemenuhan kebutuhan komponen dominan yang ada di sekolah yaitu guru dan sarana
prasarana yang berkualitas.
Kunci utama untuk mewujudkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing adalah
SDM dan sarana prasarana yang berkualitas yang dapat menghasilkan lulusan SMK
yang memiliki (1) keterampilan teknologi terbaru; (2) pengetahuan dan skill yang sesuai
dengan permintaan DUDI ; (3) pengetahuan untuk mengembangkan keterampilan kerja
masa depan yang belum diketahui dan tidak ditentukan. (Pengembangan Pusat
Keunggulan atau Center of Excellence (CoE) SMK, Direktorat SMK, 2020).
A. TUJUAN PROGRAM
1. Memberikan pedoman bagi penyelenggara bantuan SMK CoE bidang Boga
menghasilkan lulusan sesuai dengan standar kompetensi (SKL) yang selaras
dengan standar kompetensi yang dibutuhkan industri di bidang Tata
Kecantikan Kulit dan Rambut.
2. Menghasilkan lulusan yang terserap di IDUKA, berwirausaha mandiri, atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. SMK CoE sebagai TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) bidang Tata Kecantikan
Kulit dan Rambut bagi siswa, guru atau masyarakat luas.
4. SMK CoE menjadi acuan SMK di sekitarnya (yang memiliki bidang yang sama)
untuk memberikan pembinaan dalam pengajaran.
5. SMK CoE memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dapat berupa
pengabdian kepada masyarakat misal dalam bentuk: pelatihan, pembinaan di
bidang kuliner dan sebagainya
6. Menjadi SMK yang memiliki kinerja sangat baik atau unggul (excellence).
7. Menjadi atau sebagai penyelenggara peningkatan guru kejuruan dan instruktur
SMK
8. Sebagai pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
216
ekonomi.
9. Menjadi pusat training bagi guru dan siswa di bidang perhotelan.
10. Memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa bidang
perhotelan.
11. Dapat menghasilkan produk/jasa perhotelan yang dapat diserap industri
atau pasar langsung.
217
1. SMK CoE menjalin kerjasama dengan industri dan asosiasi profesi bidang Tata
Boga.
2. SMK CoE menjalin kerjasama dengan lembaga sertifikasi HACCP (misal SAI
GLOBAL, Succofindo, SGS, KAN, TUV Rheinland dll).
3. Penyiapan program peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang Tata Boga
sesuai dengan standar kompetensi industri Tata Boga.
4. Penyiapan program sertifikasi kompetensi HACCP (sertifikasi HACCP)
5. Sarana dan prasarana SMK CoE disesuaikan dengan standar industri.
6. Manajemen SMK CoE berbasis sekolah dan mengikuti perkembangan industri
(memilki TEFA, BLUD)
7. Kurikulum SMK CoE disusun bersama antara IDUKA dan sekolah.
8. Komposisi tenaga pengajar ada unsur dari IDUKA
9. Program Praktek Kerja Industri/Lapangan disusun bersama antara industri dan
SMK CoE.
SMK CoE juga harus memahami dan menerapkan kegiatan Link and Match yang telah
sering disosialisasikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Sekolah Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, yang juga
mengatakan bahwa kegiatan Link and Match selain menguntungkan SMK juga akan
menguntungkan pihak industri bila dilakukan secara komprehensif.
218
untuk penyusunan program selanjutnya. Contoh pedoman penyelarasan kurikulum
dengan IDUKA dapat dilihat pada suplemen 1 Penyelarasan Kurikulum Sekolah
Dengan Industri. Jika sekolah sudah memiliki dokumen kurikulum hasil
penyelarasan dengan IDUKA, maka dokumen tersebut digunakan untuk terkait hal-
hal berikut.
219
D. KONDISI SMK SASARAN (PEMETAAN DAN PENATAAN KATEGORI SMK)
Realitas kondisi SMK saat ini beberapa sekolah sudah menerima bantuan program
RSBI, sekolah Rujuan dan Revitalisasi dan program-program lainnya. Sekolah-
sekolah tersebut memilki kondisi yang sudah baik dari sisi pemenuhan kebutuhan
ruang kelas, ruang prkatek, peralatan dan perlengkapan lainnya, kompetensi SDM
Pendidik dan tenaga kependidikan. Di sisi lain ada beberapa SMK yang belum
banyak bahkan belum pernah menerima bantuan-bantuan tersebut di atas. Kondisi
SMK tersebut tentu saja berbeda dengan SMK yang sudah menerima bantuan.
Pengkategorian kondisi SMK saat ini dapat dilihat pada gambar berikut :
220
SMK CoE dalam menyusun Rencana Induk Revitalisasi (RIR) menggunakan
tingkatan maturitas SMK untuk menentukan kondisi SMK sebelum menerima
bantuan SMK CoE. Kemudian, pada peta jalan SMK CoE dan RIR/RIPS
dicantumkan tingkatan maturitas yang lebih tinggi daripada kondisi SMK saat ini,
sebagai target yang diharapkan setelah menerima bantuan SMK CoE.
1) Pola pembinaan SMK CoE akan dilakukan oleh Direktorat SMK dan BBPPMPV
dengan melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi.
2) Pembinaan dari IDUKA untuk mengembangkan SMK yang menjadi Pusat
Keunggulan (Centre of Excellence) dengan cara :
a) Mengadakan kerja sama dengan industri melalui sinkronisasi kurikulum
dan menerapkan program kelas industri sehingga menghasilkan siswa
yang memiliki kompetensi berbasis industri.
b) Penerapan Pembelajaran Industri dengan komposisi 10% - 30% dari
IDUKA
221
c) Memberikan penguatan penggunaan peralatan dalam proses
pembelajaran bagi guru dan penguatan pelatihan bagi tenaga pendidik
d) Memberikan prakerin /magang bagi peserta didik dan guru bidang tata
kecantikan kulit dan rambut.
3) Melakukan pendampingan, pelatihan dan supervisi yang diberikan oleh
Direktorat SMK sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.
F. RANCANGAN PEDAMPINGAN
Mekanisme pendampingan SMK penerima bantuan program CoE dapat
digambarkan sebagai berikut :
222
d. Expose prestasi kinerja SMK CoE di wilayah
223
B. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PROGRAM
a. Praktik Rambut
Area Penataan Rambut 3m2/ peserta Lebar 1,5m Panjang Kursi Klien
2m Cermin lampu
Trolley
Area Cuci Rambut 4m2/ peserta Lebar 1,5m Panjang Wash back
2,5m Rak Handuk
Ruang Ganti Baju 6m2 Lebar 2m Panjang 3m Hanger
Model Loker/Kabinet
Ruang Storage Alat dan 9m2 Lebar 3m Panjang 3m Rak
Kosmetika Rambut Meja
b. Praktik Kulit
Area Perawatan Wajah 6m2/ peserta Lebar 2m Panjang 3m Facial Bed
dan Badan Trolley
Kursi klien
Kursi terapis
Wastafel
Mobile Skin
Treatment
Magnifying
lamp
Steamer
Area Make up 3m2/ peserta Lebar 1,5m Panjang Kursi Klien
2m Cermin lampu
Trolley
Area Manicure dan 3m2/ peserta Lebar 1,5m Panjang Kursi Klien
224
Padicure 2m Wastafel kaki
Trolley
Meja manicure
Kursi terapis
Ruang Ganti Baju 6m2 Lebar 2m Panjang 3m Hanger
Model Loker/Kabinet
Ruang Storage alat dan 9m2 Lebar 3m Panjang 3m Rak
Kosmetika Kulit Meja
Teaching Factory 100m2 Reception Meja reception
Area Tamu Kursi reception
Area penataan Kursi Klien
rambut Cermin
Area Perawatan Bed
wajah/badan Washback
Area Make-up Meja Manicure
Area cuci rambut Wastafel kaki
Area Trolley
Manicure/Pedicure Kursi Terapis
Ruang Ganti Baju Rak
Storage Kabinet
Ruang Storage
alat dan Kosmetik
Toilet
SMK Coe bidang kecantikan kulit dan rambut dapat melakukan tata ulang,
merenovasi atau membangun ruang praktek siswa (RPS). Gambar-gambar berikut
dapat digunakan sebagai contoh dalam melakukan penataan ulang, renovasi atau
pembangunan RPS.
Contoh Lay Out Ruang praktik kecantikan kulit dan rambut sebagai berikut :
225
Gambar 2 : Lay Out Ruang Praktik Kecantikan Kulit
226
3. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( TEFA, BLUD)
1) Menerapkan model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang
mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
2) Melibatkan industri dalam pelaksanaan Teaching Factory sebagai pihak
yang relevan dalam menilai kualitas hasil pendidikan di SMK mencakup :
a) Dual System dalam bentuk praktik kerja lapangan yang dikenal
sebagai experience based training atau enterprise based training.
b) Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis
kompetensi yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan
keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan di dunia industri.
c) Production Based Education and Training (PBET) yaitu pendekatan
pembelajaran berbasis produksi dengan memberikan pengetahuan
pembuatan produk nyata atau kompetensi keahlian yang dibutuhkan
dunia kerja (industri dan masyarakat).
d) Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri
(produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan market place.
227
e) Sekolah membuat rancangan program belajar pengembangan
peningkatan kompetensi bagi guru/instruktur tata kecantikan rambut dan
kulit.
f) Sekolah memiliki data keterserapan siswa dengan di dunia industri dan
program kerja sama kelas industri.
g) Sekolah memiliki rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) dan pelatih Pusat Keunggulan (Center
of Excellence).
h) Sekolah memiliki rancangan pembelajaran pada masa adaptasi baru (new
normal). Langkah yang dapat dilakukan adalah :
i. Pembelajaran secara tatap muka dilaksanakan dengan mematuhi
protokol kesehatan pada Masa Kebiasaan Baru Pandemik Covid-19.
ii. Pembelajaran Secara BDR (Belajar dari Rumah) Pembelajaran secara
BDR terutama untuk materi pembelajaran teori. Jika karakteristik materi
dan kondisi peserta didik memungkinkan, pembelajaran praktik dapat
dilaksanakan secara BDR dengan secara luring dan daring.
iii. Pembelajaran praktik dilakukan dengan cara :
1. Pembelajaran praktik yang tidak dapat dilaksanakan secara BDR,
dilaksanakan secara tatap muka di sekolah atau di IDUKA (Industri,
Dunia Usaha, dan Dunia Kerja) dengan menerapkan protokol
kesehatan yang berlaku.
2. Pembelajaran praktik yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan
jadwal baik secara tatap muka maupun BDR dapat dilaksanakan
secara blok pada akhir semester.
3. Pada pembelajaran praktik, setiap satu alat praktik digunakan oleh
satu orang peserta didik. Jika tidak dapat dilakukan karena jumlah
alat yang terbatas, maka penggunaan satu alat praktik oleh lebih dari
satu peserta didik, harus menerapkan protokol kesehatan secara
ketat dan taat asas.
4. Pelaksanaan pembelajaran di ruang praktik wajib menerapkan
protokol kesehatan, khususnya mencuci tangan, menggunakan
masker, dan menjaga jarak
i) Pelaksanaan Uji Kompetensi :
1. Uji kompetensi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan
pada Masa Kebiasaan Baru Pandemik Covid-19.
2. Sekolah melaksanakan uji kompetensi bagi peserta didik yang telah
228
memenuhi persyaratan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
3. Peserta didik yang sudah memenuhi persyaratan dapat mengajukan diri
untuk mengikuti uji kompetensi.
4. Uji kompetensi dapat dilakukan dalam bentuk uji kompetensi khusus
oleh IDUKA mitra sekolah.
Jika memungkinkan, uji dan sertifikasi kompetensi dapat dilakukan
secara daring bekerja-sama dengan asosiasi profesi dan atau IDUKA
1. Indikator keberhasilan
a) Tercapainya sasaran bantuan Pelaksanaan SMK yang Dikembangkan
Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor
Hospitality Tahun Anggaran 2020.
Adanya laporan penggunaan dana bantuan penyelenggaraan meliputi :
1) Membangun, Merenovasi dan/atau Penataan Bangunan Ruang
Praktik
Siswa bidang kecantikan rambut dan kulit ;
2) Pengadaan Peralatan Praktik;
3) Penguatan proses pembelajaran berbasis industri bidang Hospitality.
b) Tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan kinerja SMK untuk menjadi
pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor Hospitality,
dengan rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama IDUKA sektor
Hospitality yang dapat berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktik
Kerja Industri) meliputi:
a. Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui IDUKA
bidang kecantikan rambut dan kulit di level IV;
b. Pelatihan peningkatan kompetensi Guru dan Kepala SMK ;
c. Praktik kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA;
d. Memiliki Guru/Instruktur dari IDUKA bidang kecantikan kulit dan rambut;
e. Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA bidang kecantikan kulit
dan rambut;
f. Peningkatan persentase lulusan bidang kecantikan kulit dan rambut yang
terserap IDUKA maupun sebagai wira usaha setiap tahunnya
229
g. Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan
(Center of Excellence), termasuk pengembangan pelatih Pusat
Keunggulan (Center of Excellence).
2. Pengawasan Mutu
230
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
G5 1 unit : Alat massage badan untuk
Mechanical 4 siswa relaksasi dan stimulasi peredaran
Massage darah
Spesifikasi :
3 G5 Mechanical Massage bahan
logam, karet dan spons. Ukuran
gross weight : 14.4kg atau 19,8 kg
Ukuran packaging 96.8x59.4x47.8
cm.
RF body 1 unit : ALAT RF CAVITASI 5 FUNGSI :
treatment 4 siswa tripolar RF, 4 polar (for face) RF, 6
polar (for body), RF with negative
pressure and vacuum suction and
4
cavitation 40 khz
Spesifikasi :
G.W = 8,2 kg
N.W = 7,8 kg
Body Galvanic 1 unit : Style: EMS body loss weight
4 siswa galvanic beauty machine
Sistem operasi : galvanic,
Teknologi : elektroterapi,
voltage: 110V/220V 50/60Hz
5 power: 200W
slimming pads: 10 pairs
breast enlargement pads: 1 pairs
G.W = 8 kg
Packing : 36.5*19*56.5 CM
231
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Alat peraga 1 unit : Spesifikasi Alat Peraga Anatomi
torso anatomi 1 Torso Manusia :
tubuh rombon Terbuat dari fiber -Bahan
manusia gan halus -Finishing Cat
belajar Bisa dilepas/pasang
8
Terdapat nama-nama
struktur bagian manusia
Tinggi 50cm
Dimensi 55x22x29 cm
12
232
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Kursi 1 unit : Kursi Kantor beroda dengan
reception 1 Sandaran kursi TC (Tilting Control)
rombel yang kokoh, Hydrolic, Bahan
Fabric cover warna polos,
Kerangka Besi / Steel Frame
13 Dimensi :
a) Panjang: 61 cm
b) Lebar: 57 cm
c) Tinggi: 91cm - 101 cm
233
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Infrared Lamp 4 unit : Untuk perawatan tubuh dengan
Equipment 4 siswa heliotherapy
Spesifikasi:
Ukuran: 30*24.5*37.5cm
Voltage: 110V/220V
Power: 275W
19
G.W.: 5kg
Voltage: 110V
Lamp Cap/Base: E27
Rated power of IR bulb: 275W
Power cord: 160cm with US Plug
Modul
Double Wax 8 unit Digunakan untuk melumerkan lilin
Warmer per waxing
ruang Spesifikasi :
Memiliki dua tungku,
Menggunakan kapasitas listrik,
20 Approx. 250 – 350W, Terdapat
tombol on-off, Pengaturan suhu
panas dan portable module.
234
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Kursi dengan Fungsi Pijat: Press,
Kneading & Flapping, Knocking,
Percussion, Kneading & Flapping
vibration in the seat, move circle .
Dapat Rotasi 90 ° pada sandaran
tangan, Dapat Rotasi 130 ° pada
kursi. Tempat pijat kepala
otomatis. Nampan alat manicure di
kedua sisinya. Dapat digekkan
maju dan mundur. Timer otomatis
mati dalam 15-30 menit. Voltage
Power : Water Pump 220V / 500
watt, massage 220 volt/120
watt.Product Size
132L*80W*158H cm. NW 120kg
GW 130kg
Spesifikasi Basin Perendam
Kaki:
1) Bahan kursi fiberglass
dengan shower tanpa pipa (pipa di
dalam) , di bagian bawah ini
memiliki sol FRP (fiber glass yang
diperkuat plastik), basin berbahan
resin, Kursi dilapis kulit sintetis
2) Kapasitas Basin : 5 galon U
3) Bantalan kaki yang dapat
naik dan turun.
4) pemasok inlet dan out air
panas & dingin menggunakan
fiting berdiameter 0,5 inci
5) Shower di samping waskom
6) Tombol on dan off untuk
whirlpool jet and jet light
7) Tombol on dan off untuk
pompa pembuangan
235
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Manicure 16 unit / Meja tempat melakukan layanan
ruang manicure dan nail art
Table
Spesifikasi :
Panjang Meja 100cm, Lebar Meja
40 cm, Tinggi Meja 70 cm,
Ketebalan Meja 2,3-3 cm, Tinggi
Lampu dari Lantai 10cm x Lebar
20cm, Berat meja 30-35 kg, Warna
Putih, Voltage : 100-240 V
Dilengkapi:
2 Laci untuk penyimpanan alat
pada bagian kanan meja. Ukuran :
panjang 35 cm x tinggi 25 cm x
lebar 30 cm. Stand Lampu LED
24 menempel pada meja dengan
tinggi 40 cm x lebar 20 cm,
dilengkapi nail polish display (4 rak
dengan tinggi 10 cm x lebar 10 cm
x panjang 15 cm. USB charging
sport untuk menyambungkan
printer kuku/handphone. Stop
contact untuk menyambungkan
nail dryer/bor kuku
Bahan:
Akrilik dengan lacquer finish, Metal
tahan karat/peralatan aksesori
dengan finishing baking,
Lapisan kaca tempered pada meja
tebal 5-7 mm
Manicure 16 unit / Kursi untuk melakukan pelayanan
ruang manicure
Chair
Spesifikasi :
1) Bahan utama: PU /
PVC kulit, spons, besi berlapis
nikel
2) Kursi dapat
25 dilengkungkan, ketinggian kursi
bisa disesuaikan.
3) Bahan: Kulit Sintetis,
Kulit PU
4) Detail Kemasan
5) Dapat berputar 360 derajat
memutar searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam
Trolley untuk 16 unit /
ruang Alat untuk meletakkan peralatan
pelayanan dan kosmetik untuk layanan
kulit perawatan kulit
Spesifikasi :
26
Trolley dengan rangka besi dengan
Dilengkapi 3 rak berbahan fiber,
Memiliki 4 roda penggerak, Warna
putih, Dimensi : P38cm x L54 cm x
T 85 cm.
236
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Meja 16 unit / Meja untuk melakukan pelayanan
ruang rias wajah
Rias/Meja
Spesifikasi:
Perawatan Bingkai kaca logam, permukaan
dengan proses polishing, halus dan
antirust. Lampu LED tahan lama,
dengan Saklar ganda, lampu
kuning & putih, kecerahan bisa
disetel, sakelar tekan lama bisa
menyesuaikan kecerahan lampu.
Pengisi daya USB khusus 12V.
27 Mudah dan nyaman. (Tidak bisa
digunakan untuk perangkat
lain.) Ukuran 103CM * 12CM *
83cm (Frame100 / 80cm)
GW: 16kg, NW: 20kg, Ukuran
kotak: 115 * 22 * 94cm, Tegangan:
110 V. Bahan: timah + Kaca. Bulb:
3 W LED bulbs * 14. Daya 110 V &
12V USB. kelvin: 5000-6500K.
Daya: 5W. Dilengkapi 1 * Cermin
rias, 1 * Tabel USB, 1 * US Plug /
EU Plug / UKPlug
Machine 16 unit Untuk perawatan wajah
bermasalah teknologi dengan
Facial
berbagai macam fungsi
Portable 9 Spesifikasi :
1) Voltage: 220V
Fungsi
2) Frekuensi: 50Hz
Power: approx, 700 W
3) Fungsi:
High Frequency, Ultrasonic
Bentuk kerucut untuk bagian Mata
dan Lipatan Hidung
28 Bentuk bulat untuk bagian Dahi
dan Pipi, Spray, Spraying toner
atau serum, 2 Botol Spray, 2 pcs
Selang (Warna Merah dan Hitam)
Vacuum : Sedot Komedo / Jerawat
3 pcs Vacum Extractor Glass
1 pc Vacum Filter
Woods Lamp, Galvanic, Brush Set
1 Brush Machine
1 set ( 5 pcs ) Brush Set
Hot Steamer, Magnifying Lamp
(LED)
237
No Nama Alat Rasio Deskripsi & Spesifikasi Gambar
Facial Oxygen 4 unit Alat untuk memperlancarkan
sirkulasi darah terutama
Machine
menambah oksigen pada wajah,
detox pada kulit, mengurangi acne,
penyegaran pada kulit wajah,
mengurangi kerut dan tanda-tanda
penuaan.
29
Spesifikasi :
Voltage: 220 V
Pressure Output: approx. 0.04
MPa
Rated input power: ± 350 W
Oxygen Concentration: 90%
Oxygen Flux: 1-3 L/Min Modul
238
4 Trolley 16 unit / Ultra modern design. Hairdressing trolley.
ruang Chrome framewor. Chrome hairdryer
holder. Large NO hair skater wheels. 6
removable trays. 30 cm wide. 36 cm
deep. 94 cm high
239
10 Iron Crimper 1 unit : 4 Dengan pelat crimping turmalin keramik
siswa kelas 1 profesional dengan teknologi
revolusioner, sehingga membuatnya
mudah digunakan. 10 pengaturan suhu
dari 120°C hingga 210°C. Tombol on/off
dengan lampu indikator on. Lampu
indikator siap panas dan fitur keamanan
mati otomatis. Siap digunakan dalam 30
detik (pemanasan cepat)
240
15 Neck tray 1 unit : 4 Bahan plastik untuk mencegah bahan
siswa kimia mengalir ke badan
241
21 Apron 1 unit : 1 Salon Professional Barber Hair-cutting
(Colouring) siswa Apron, Colorfulife Adult Hair Coloring
Waterproof Aprons Hairdresser Stylist
Adjustable Working Clothes Hairdressing
Wrap T031 (Black)
242
27 Hair Clip Set 1 unit : 1 Professional Salon Section Hair Clip Set
siswa For Girls DIY Hairdressing Hairpins
Plastic Hair Care Styling Accessories
Tool
243
35 Color Brush 1 unit : 1 Widened size design,Suitable for large
siswa area hair painting operations,hair
brushing!Improve work efficiency.
Tapered edges for ultimate precision and
fine lines. Soft and hard moderate high-
quality sharpened bristles, flexible, easy
to control the operation.. Suitable for
almost any color application. , Size:
21.5cm*5.2cm
36 Foil Cutter 1 unit : 4 Aluminium Foil Dispenser Machine Salon
siswa Hair Colouring Roll Hairdressing
244
40 Cordless 1 unit : 4 Define your style with Wahl. Designed for
Clipper siswa cordless use, this rechargeable clipper
enables maximum manoeuvrability for a
great performance. The clipper features
high carbon steel blades that are
precision ground to stay sharper for
longer. The blades are also rinseable and
removable for thorough cleaning, so you
can maintain the clipper’s performance
all year round. The kit comes with 11
attachment combs, a barber comb and
scissors to create the perfect style in the
comfort of your own home. On a full
charge, this clipper has a run time of 60
minutes; for added convenience the
clipper is mains powered for moments
when the battery power starts to run low.
41 Skin Analyzer 1 unit : 8 Digunakan untuk melakukan analisa kulit
siswa wajah
Function:
Spectrum RGB & UV
Diagnose facial problem such as spot
pigmentation, wrinkle acne etc, Offer a
set of diagnosis solution.
Illumination (RGB) ±8.800 Lux
Fluorescent tube life ±9000 h
Color temperaure 7200 K
Video outpout NT
CPU 2 GB
Computer & monitor OS
Max Resolutions 10 megapixel
Hard Disk space 120 GB
Ram 2 GB
Camera 117 CCD Digital camera
Electrical Requirement AC in 220 V
Temperature approx. 10-35°C
42 Alat Facial 9 16 unit / Digunakan untuk perawatan wajah
Fungsi ruang bermasalah dengan teknologi
Voltage: 220V
Frequency: 50Hz
Power: approx, 700W
Fungsi: High Frequency
Ultrasonic
Spray
Vacuum
Woods Lamp
Galvanic
Brush
Hot Steamer
Magnifying Lamp (LED)
245
43 Towel 1 unit : 1 Digunakan untuk memanaskan handuk
Steamer rombel saat praktik perawatan wajah
246
49 Body Galvanic 1 unit : 1 Style: EMS body loss weight galvanic
rombel beauty machine
Sistem operasi : galvanic, Tehnologi :
elektroterapi,
voltage: 110V/220V 50/60Hz
power: 200W
slimming pads: 10 pairs
breast enlargement pads: 1 pairs
G.W = 8 kg
Packing : 36.5*19*56.5 CM
50 Body faradic 1 unit : 1 Alat passive muscle exerciser terdiri dari
rombel 20 electrode pads dan10 output channel
Includes: 25mm Facial Electrodes and
Holder (2), 100mm Electrode Pads (16),
75mm Electrode Pads (4), Full set of
Body Straps and Tape Measure.
Voltage 110V / 220V, 35 watt, Frekuensi
: 50 ~ 60Hz
Dimensions:
Length: 38cm
Width: 25.5cm
Height: 17.5cm
Weight: 5.1kg
51 Water heater 1 unit : 1 • Kapasitas 50 – 80 Liter
ruang • Daya Listrik 1200 Watt
• Tegangan 220-240 Volt
• Dilengkapi indikator air panas.
• Dilengkapi dengan teknolog Dual Tank
untuk pemanasan yang cepat dan efisien
• Thermostat
52 Alat peraga 1 unit : 1 Spesifikasi Alat Peraga Anatomi Torso
torso anatomi ruang Manusia :
tubuh manusia • Terbuat dari fiber -Bahan halus -
Finishing Cat
• Bisa dilepas/pasang
• Terdapat nama-nama struktur bagian
manusia
• Tinggi 50cm
• Dimensi 55x22x29 cm
247
55 Vacuum body 1 unit : 1 • Slim Equipment Type:Vacuum
Therapy rombel Massager
Machine • vacuum massage probe:3pcs
• Treatment Area:Facial,Body
• breast cups::3pcs
• Purpose::for vacuum massage slim
• Vacuum Pressure:60-70cmHg
• Spesifikasi bahan kaca, plastik, karet,
• Ukuran 28x23x14 cm dan berat 4kg
248
62 Sterilizer 1 unit / Alat untuk mensterilkan peralatan.
ruang Spesifikasi :
1) Power: 10W,
2) Voltage: 110V-120V,
3) Frequency: 50-60Hz,
4) Dimensi Eksterior: 114" x 8" x 9 6/16"
(35.5*20.3*23.8CM),
Dimensi Interior: 12 3/16" x 6 5/16" x 7
14/16" (31*16*20CM)
Kabel listrik ground approx.
Logam keranjang sterilisasi, output UV
bulb ditambah tambahan spare bulb
63 Double Wax 1 unit / Digunakan untuk melumerkan lilin waxing
Warmer ruang Spesifikasi :
1) Memiliki dua tungku
2) Menggunakan kapasitas listrik
3) Approx. 250 – 350W,
4) Terdapat tombol on-off
5) Pengaturan suhu panas dan
portable
64 Cool & Warm 1 unit / Digunakan untuk melumerkan
Steamer ruang lilin waxing
parafin
treatment Spesifikasi :
1) Kontrol Manual, kira-kira. Kapasitas
4 liter,
2) Ukuran min. 35 x 25 x 15 cm (L * W
* H)
3) Kekuatan: kira-kira. 250-350W
4) Ada tombol on-off, mengatur suhu
panas dan portable
249
66 Manicure 16 unit / Meja tempat melakukan layanan
Table ruang manicure dan nail art
Spesifikasi :
1) Panjang Meja 100cm
2) Lebar Meja 40 cm
3) Tinggi Meja 70 cm
4) Ketebalan Meja 2,3-3 cm
5) Tinggi Lampu dari Lantai 10cm x
Lebar 20cm
6) Berat meja 30-35 kg
7) Warna Putih
8) Voltage : 100-240 V
Dilengkapi:
1) 2 Laci untuk penyimpanan alat pada
bagian kanan meja. Ukuran : panjang 35
cm x tinggi 25 cm x lebar 30 cm
2) Stand Lampu LED menempel pada
meja dengan tinggi 40 cm x lebar 20 cm,
dilengkapi nail polish display (4 rak
dengan tinggi 10 cm x lebar 10 cm x
panjang 15 cm
3) USB charging sport untuk
menyambungkan printer
kuku/handphone
4) Stop contact untuk menyambungkan
nail dryer/bor kuku
Bahan:
1) Akrilik dengan lacquer finish
2) Metal tahan karat/peralatan aksesori
dengan finishing baking
3) Lapisan kaca tempered pada meja
tebal 5-7 mm
250
67 Kursi pedicure 16 unit / Kursi untuk layanan pedicure dengan
dengan ruang fasilitas perendam kaki
Perendam Spesifikasi Kursi :
Kaki 1) Kursi dilapisi busa dan finil warna
putih, 2) 2 Tempat tangan dari besi pada
bagian kanan dan kiri,
3) Tempat meletakkan kaki dan
perendam kaki yang memiliki aliran listrik
yang menghasilkan gelembung-
gelembung air (buble)
4) Kursi dengan Enam, Fungsi Pijat:
Press, Kneading & Flapping, Knocking,
Percussion, Kneading & Flapping
vibration in the seat, move circle.
5) Dapat Rotasi 90 ° pada sandaran
tangan,
6) Dapat Rotasi 130 ° pada kursi
7) Tempat pijat kepala otomatis
8) Nampan alat manicure di kedua
sisinya
9) Dapat digekkan maju dan mundur
10) Timer otomatis mati dalam 15-30
menit
11) Voltage Power : Water Pump 220V /
500 watt, massage 220 volt/120 watt
12) Product Size 132L*80W*158H cm
13) NW 120kg
14) GW 130kg
Spesifikasi Basin Perendam Kaki:
1) Bahan kursi fiberglass dengan
shower tanpa pipa (pipa di dalam) , di
bagian bawah ini memiliki sol FRP (fiber
glass yang diperkuat plastik), basin
berbahan resin, Kursi dilapis kulit sintetis
2) Kapasitas Basin : 5 galon U
3) Bantalan kaki yang dapat naik dan
turun.
4) pemasok inlet dan out air panas &
dingin menggunakan fiting berdiameter
0,5 inci
5) Shower di samping waskom
6) Tombol on dan off untuk whirlpool
jet and jet light
7) Tombol on dan off untuk pompa
pembuangan
68 Stool Chairs 16 unit / Memudahkan terapis dalam melakukan
ruang perawatan
Spesifikasi :
1) Dimensi produk 45 x 35 x 50 cm,
2) Material metal, pvc, bahan kursi
busa tebal dengan diameter busa 35 cm
dan tinggi busa 7 cm
3) Ketinggian dapat diatur antara 21,5
– 27 cm
4) Terdapat 5 roda penggerak
251
69 Trolley untuk 16 unit / Alat untuk meletakkan peralatan dan
pelayanan kulit ruang kosmetik untuk layanan perawatan kulit
Spesifikasi :
1) Trolly dengan rangka besi dengan
2) Dilengkapi 3 rak berbahan fiber
3) Memiliki 4 roda penggerak
4) Warna putih
5) Dimensi : P38cm x L54 cm x T 85
cm
70 Meja 16 unit / Meja untuk melakukan pelayanan rias
Rias/Meja ruang wajah
Perawatan
Spesifikasi:
Bingkai kaca logam, permukaan dengan
proses polishing, halus dan antirust.
Lampu LED tahan lama, dengan Saklar
ganda, lampu kuning & putih, kecerahan
bisa disetel, sakelar tekan lama bisa
menyesuaikan kecerahan lampu. Pengisi
daya USB khusus 12V. Mudah dan
nyaman. (Tidak bisa digunakan untuk
perangkat lain.) Ukuran 103CM * 12CM *
83cm (Frame100 / 80cm) GW: 16kg
NW: 20kg Ukuran kotak: 115 * 22 *
Tegangan: 110 V, Bahan: timah + Kaca
Bulb: 3 W LED bulbs * 14, Daya 110 V &
12V USB, kelvin: 5000-6500K, Daya: 5W
Dilengkapi 1 * Cermin rias, 1 * Tabel
USB, 1 * US Plug / EU Plug / UKPlug
252
253
LAMPIRAN - 5
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN
PEMASARAN
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PROGRAM
Di Susun Oleh :
1. Sumarni (APRINDO)
2. Endar Nirmala, S.Kom, M.T
3. Rd. Soelasmi, S.H, M.Pd
Di Review Oleh :
254
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK “CoE” SEKTOR HOSPITALITY
(BISNIS DARING DAN PEMASARAN)
G. TUJUAN PROGRAM
1. Memberikan pedoman bagi penyelenggara bantuan SMK “CoE” bidang Bisnis
Daring dan Pemasaran menghasilkan lulusan sesuai dengan standar
kompetensi (SKL) yang selaras dengan standar kompetensi yang dibutuhkan
industri di bidang Bisnis Daring dan Pemasaran.
2. Menghasilkan lulusan yang terserap di IDUKA, berwirausaha mandiri, atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Menghasilkan SMK “CoE” yang menerapkan ekonomi bisnis, simulasi,
komunikasi digital dan pengembangan produk kreatif dan kewirausahaan.
4. SMK “CoE” sebagai TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) bidang Bisnis Daring dan
Pemasaran bagi siswa, guru atau masyarakat luas.
5. SMK “CoE” menjadi acuan SMK di sekitarnya (yang memiliki bidang yang
sama) untuk memberikan pembinaan dalam pengajaran.
6. SMK “CoE” memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dapat berupa
pengabdian kepada masyarakat misal dalam bentuk: pelatihan, pembinaan di
bidang kuliner dan sebagainya
7. Menjadi SMK yang memiliki kinerja sangat baik atau unggul (excellent).
255
8. Menjadi atau sebagai penyelenggara peningkatan guru kejuruan dan instruktur
SMK
9. Sebagai pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi.
10. Menjadi pusat training bagi guru dan siswa di bidang bisnis daring dan
pemasaran..
11. Memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa bidang bisnis
daring dan pemasaran.
12. Dapat menghasilkan produk/jasa bisnis daring dan pemasaran yang
dapat diserap industri atau pasar langsung.
256
Promosi Keahlian, Pengembangan Karir, dan Penelitian. Selanjutnya dapat diterapkan
dalam tindakan nyata, antara lain:
1. SMK “CoE” menjalin kerjasama dengan industri dan asosiasi profesi bidang
Bisnis Daring dan Pemasaran.
2. SMK CoE menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga Diklat Dinas Prov. /
Kab./Kota, LSP, BNSP dan DUDI.
3. Penyiapan program peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang Bisnis
Daring dan Pemasaran sesuai dengan standar kompetensi industri Bisnis
Daring dan Pemasaran.
4. Penyiapan program sertifikasi kompetensi dari LSP, BNSP dan DUDI.
5. Sarana dan prasarana SMK “CoE” disesuaikan dengan standar industri.
6. Manajemen SMK “CoE” berbasis sekolah dan mengikuti perkembangan industri
(memilki TEFA, BLUD)
7. Kurikulum SMK “CoE” disusun bersama antara IDUKA dan sekolah.
8. Komposisi tenaga pengajar ada unsur dari IDUKA.
9. Program Praktek Kerja Industri/Lapangan disusun bersama antara industri dan
SMK “CoE”.
SMK “CoE” juga harus memahami dan menerapkan kegiatan Link and Match yang telah
sering disosialisasikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Sekolah Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, yang juga
mengatakan bahwa kegiatan Link and Match selain menguntungkan SMK juga akan
menguntungkan pihak industri bila dilakukan secara komprehensif.
257
Penyusunan kurikulum bersama dengan IDUKA (penyelarasan kurikulum dengan
IDUKA) merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan sekolah sebagai pijakan
untuk penyusunan program selanjutnya. Contoh pedoman penyelarasan kurikulum
dengan IDUKA dapat dilihat pada suplemen 1 Penyelarasan Kurikulum Sekolah
Dengan Industri. Jika sekolah sudah memiliki dokumen kurikulum hasil
penyelarasan dengan IDUKA, maka dokumen tersebut digunakan untuk terkait hal-
hal berikut.
258
prakerin)
6. Sertifikasi kompetensi
7. Pengembangan budaya kerja industri.
8. Penyerapan lulusan
9. Pengembangan teaching factory (TEFA)
259
Prioritas yang juga menjadi saran mendasar dari pihak industri untuk bidang Bisnis
Daring dan Pemasaran adalah pencapaian usaha bagi tenaga pendidik dan tenaga
marketing dalam Bisnis Daring dan Pemasaran merupakan salah satu Kompetensi
Keahlian dari program Keahlian Bisnis dan Pemasaran dan bidang keahlian : Bisnis
dan Manajemen dalam usaha memasarkan sebuah produk, barang atau jasa
tertentu baik secara online maupun offline.
260
banyak bahkan belum pernah menerima bantuan-bantuan tersebut di atas. Kondisi
SMK tersebut tentu saja berbeda dengan SMK yang sudah menerima bantuan.
Pengkategorian kondisi SMK saat ini dapat dilihat pada gambar berikut.
261
K. Pola Pembinaan SMK ”CoE” (didekati pola peta kualifikasi SMK (level
kualifikasi SMK)
1. Penentuan standar sarana dan prasarana fasilitas
2. Penentuan standar materi pembelajaran dan pembinaan tenaga pengajar
3. Pemetaan industri tempat pembinaan tenaga pengajar
4. Penunjukkan tenaga pengajar dalam pelaksanaan pembinaan
5. Penyusunan program pelatihan industri kepada staf pengajar
6. Pembinaan kepada staf atau tenaga pengajar
Tambahan pola pembinaan untuk level kualifikasi SMK yang berbeda (yang sangat
mapan, mapan dst)
262
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pendampingan sekolah sesuai kondisi (Based Line)
b. Laporan Pendampingan
c. Rekomendasi capaian kualifikasi SMK “CoE”
d. Expose prestasi kinerja SMK “CoE” di wilayah
263
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK “CoE” SEKTOR
BISNIS DARING DAN PEMASARAN
264
Kebutuhan ruang praktek bagi SMK Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP)
adalah hal penting yang harus diperhatikan guna meningkatkan kompetensi
siswa. Ruang praktik Bisnis Daring dan Pemasaran dikelompokkan
berdasarkan skema IV Bisnis Daring dan Pemasaran yang terdiri dari 6 klaster
yaitu : klaster perkasiran, klaster pramuniaga, klaster Supervisi, klaster Visual
Merchandising, klaster Operasional Pemasaran Produk dan Jasa, dan klaster
eCommerce. Pembangunan/ renovasi/ tata ulang ruang praktik siswa BDP
harus mengacu kepada kebutuhan siswa dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
265
Fascia
Rack
Self bracket
Hanger stand
Back wall
Display prop
4. Komputer Minimal dapat digunakan
untuk mengelola data:
Pelanggan
Stok Barang
Laporan harian, bulanan,
dan tahunan
5. Timbangan digital Timbangan digital 150 kg
Kapasitas 100 gram –
150 kg
Input voltage AC
220 volt, division
value/akurasi timbangan
50 gram
ukuran tapak dudukan
40 x 30 cm plat bordes
8. Rak display
266
Laboratorium Praktek E-Commerce
NO KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
1. Ruang Labolatorium Komputer Jumlah siswa tidak
maksimal 18 orang
Luas ruangan: 7 x 10
Meter
2. Komputer
4. Server
267
3). Melakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh siswa praktik
4). Menyediakan hand sanitizer pada beberapa area praktek toko,
termasuk di area meja kasir
5). Memberikan batas jarak minimal 1 meter antara pengunjung toko,
terutama pada area kasir
6). Memastikan produk layak jual, dengan cara memeriksa tanggal
kadaluwarsa produk serta kemasan tidak rusak
7). Apabila memungkinkan memberikan free masker kepada pengunjung,
sebelum memasuki toko.
8). Selesai praktek, para siswa merapihkan barang/produk dan
mengembalikan ke display produk
9). Guru atau penanggungjawab toko melakukan pengecekan pada saat
ruang praktik/ toko selesai digunakan.
b). Prosedur penggunaan ruang praktek/ labolatorium E-Commerce
Prosedur pemakaian ruang praktek/ labolatorium harus memperhatikan
langkah-langkah sbb:
1). Mengisi form persetujuan dan form kesepakatan yang telah disediakan
2). Pelayanan kegiatan ruang praktek/laboratorium:
a) Staf teknis menginventarisir ketersediaan alat yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum.
b) Guru atau pengguna yang akan menggunakan fasilitas ruang
praktek/ labolatorium, menyampaikan permohonan penggunaan
ruang praktek/ labolatorium kepada penanggung jawab (guru/
kepala tata usaha).
c) Penanggungjawab menugaskan staf untuk menyiapkan fasilitas
ruang praktek/ labolatorium, termasuk memastikan tersedianya
jaringan internet.
d) Setelah penggunaan ruang praktek/ abolatorium selesai, guru
yang meminjam harus menandatangani formulir monitoring
kegiatan.
3). Perawatan ruang praktek/ labolatorium
a) Setiap pagi penangung jawab/ staf yang bertugas di ruang
praktek/ labolatorium melakukan pengecekan peralatan
praktikum guna kelancaran kegiatan.
b) Petugas akan melakukan pengecekan dan pencatatan pada form
apabila ditemukan permasalahan atau kerusakan pada computer
268
atau peralatan lain di ruang praktek/labolatorium.
c) Petugas akan melakukan penangguhan dan perbaikan, apabila
diketahui terdapat permasalahan atau kerusakan pada komputer
atau peralatan ruang praktek/labolatorium lainnya.
c). Sangsi dapat diberikan kepada pengguna yang melanggar tata tertib
berupa:
1). Teguran
2). Mencatat dan melaporkan kepada penanggungjawab ruang praktek
/labolatorium
3). Larangan menggunakan fasilitas ruang praktek dan labolatorium.
269
c) Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai.
2). Pada saat di dalam ruang praktek/toko;
a) Pada lantai area kasir diberikan batas jarak antri, minimal 1 meter.
b) Memastikan siswa yang praktek memahami perlindungan diri dan
perilaku hidup bersih.
c) Melakukan pengecekan suhu tubuh siswa sebelum melakukan
praktek.
d) Seluruh siswa yang menjalani praktek waji menggunakan masker
e) Siapkan hand sanitizer di dekat meja kasir, agar
siswa/pengunjung toko dapat menggunakannya setiap selesai
transaksi.
f) Mengatur jumlah siswa yang akan melakukan praktek kerja di
toko.
g) Memberikan tanda khusus yang ditempatkan di lantai pada area
padat, seperti ruang ganti, pintu, serta area kasir.
h) Meminimalisir kontak dengan pengunjung toko.
i) Menggunakan pembatas partisi pada meja kasir
j) Mendorong metode penggunaan non tunai
k) Mencegah kerumunan pengunjung toko.
l) Menerima pesan daring atau telpon untuk meminimalisir
pertemuan dengan pengunjung.
3). Setelah meninggalkan ruang praktek/ toko
a) Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan air
yang mengalir, atau menggunakan hand sanitizer.
b) Hindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung atau
mulut.
c) Tetap melakukan physical distancing minimal 1 meter.
d) Menggunakan masker selama berada di public area.
e) Setiba di rumah, segera mandi dan bergandi pakaian sebelum
melakukan kontak dengan anggota keluarga.
f) Bersihkan handphone, kaca mata, tas dan barang-barang lain
dengan disinfektan.
270
Pengaturan jarak pada labolatorium praktek klaster
E-Commerce
271
pengunjung yang akan keluar dari ruang praktek.
Berbeda dengan ruang praktek toko, labolatorium e-commerce yang memiliki
hanya akses satu pintu, pengaturannya lebih mudah, karena pengguna
labolatorium tidak berganti-ganti, orangnya tetap. Jadi ketika memasuki
ruangan cukup mengantri dengan pengaturan jarak sesuai dengan ketentuan,
begitupula pada saat keluar dari labolatorium dilakukan satu persatu dimulai
dari orang yang posisinya terdekat dengan pintu.
d. Pemasangan Pembatas Interaksi ruang praktek
e. Pemasangan pembatas meja Praktek
f. Pengaturan sirkulasi udara dan matahari pada ruang praktek
Sesudah :
a. Membersihkan area kerja menggunakan disinfektan setelah dan sebelum
digunakan
b. Menempatkan dan menginventarisasi alat yang digunakan untuk praktik
c. Melaporkan kepada teknisi, guru mata pelajaran praktik kejuruan, kepala area
kerja, atau ketua kompetensi keahlian bahwa penggunaan alat telah selesai
agar dilakukan pemeriksaan sebelum peserta didik/pengguna meninggalkan
ruang praktik area kerja.
272
d. Teknisi, guru mata pelajaran kejuruan, kepala bengkel dan ketua kompetensi
keahlian memeriksa peralatan, log peralatan, kebersihan ruang praktik dan
menempatkan kembali sesuai tata letak.
e. Memelihara dan menjaga kebersihan ruang praktik area kerja sesuai standar
kesehatan COVID-19.
Jika barang tidak tersedia di E-Katalog atau SIPLAH dan bernilai kurang dari Rp. 50
Juta/unit, maka sekolah dapat mengadakan langsung dengan mengikuti tata cara
dan ketentuan yang berlaku. Namun, jika nilai barang diatas 50 juta rupiah/unit,
maka sekolah membuat pengajuan pengadaan barang ke Direktorat SMK,
Kementerian Penididikan dan Kebudayaan
Hal-hal penting yang perlu menjadi perhatian SMK CoE terkait dengan peralatan
dan pengadaan peralatan:
a. Pengadaan peralatan praktik, dilengkapi dengan paket training
penggunaan alat (meminta kepada suplier alat) dan alat dilengkapi
dengan petunjuk penggunaan alat.
273
b. Menyusun Daftar Inventarisasi Alat
c. Menyusun program pemeliharaan alat (Maintenance dan Repair)
d. SDM yang bertanggung jawab terkait dengan alat
e. Prosedur petunjuk sebelum menggunakan alat, pada saat
menggunakan dan setelah menggunakan peralatan praktik.
2. Manajemen Berbasis Sekolah ( TEFA, BLUD)
a). Menerapkan model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu
pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam
suasana seperti yang terjadi di industri.
b).Melibatkan industri dalam pelaksanaan Teaching Factory sebagai pihak yang
relevan dalam menilai kualitas hasil pendidikan di SMK mencakup :
1) Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan yang dikenal
sebagai experience based training atau enterprise based training.
2) Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis
kompetensi yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan
keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan di dunia industri.
3) Production Based Education and Training (PBET) yaitu pendekatan
pembelajaran berbasis produksi dengan memberikan pengetahuan
pembuatan produk nyata atau kompetensi keahlian yang dibutuhkan
dunia kerja (industri dan masyarakat).
4) Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri
(produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan market place.
c). Ujian Kompetensi Keakhlian (UKK) dilaksanakan dengan melibatkan Dunia
Usaha/Industri atau institusi berskala internasional atau nasional, serta lebih
banyak menggunakan penguji dari eksternal dari pada internal. Lulusan SMK
mengikuti UKK untuk mendapatkan sertifikat kompetensi yang dapat digunakan
untuk mencari kerja di dunia usaha/industri. Sertifikasi kompetensi merupakan
pengakuan tertulis atas capaian kompetensi pada kualifikasi tertentu yang
diberikan oleh satuan pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
274
C. Penjaminan Mutu Berkelanjutan SMK CoE
1. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan program bantuan fasilitasi SMK yang dikembangkan
menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Bisnis Daring
dan Pemasaran; yaitu:
a) Tercapainya sasaran bantuan Pelaksanaan SMK yang Dikembangkan
Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Bisnis
Daring dan Pemasaran Tahun Anggaran 2020 pada 98 SMK.
b) Adanya laporan penggunaan dana bantuan penyelenggaraan meliputi :
1) Membangun, Merenovasi dan/atau Penataan Bangunan Ruang Praktik
Siswa;
2) Pengadaan Peralatan Praktik;
3) Penguatan proses pembelajaran berbasis industri bidang Bisnis Daring
dan Pemasaran.
c) Tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan kinerja SMK untuk menjadi
pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor Bisnis Daring
dan Pemasaran, dengan rancangan kurikulum yang dikembangkan
bersama IDUKA sektor Bisnis Daring dan Pemasaran yang dapat berbentuk
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) atau
Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktek Kerja Industri), dan/atau
meliputi:
1) Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui
IDUKA sektor Bisnis Daring dan Pemasaran;
2) Pelatihan Guru dan Kepala SMK;
3) Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA;
4) Guru/Instruktur dari IDUKA sektor Bisnis Daring dan Pemasaran;
5) Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA sektor Bisnis
Daring dan Pemasaran;
6) Meningkatnya budaya kerja sekolah
7) Peningkatan persentase lulusan yang terserap IDUKA maupun
sebagai wirausaha setiap tahunnya.
d) Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan
(Center of Excellence), termasuk pengembangan pelatih Pusat Keunggulan
(Center of Excellence).
2. Pengawasan mutu
Agar pengendalian mutu berjalan efektif perlu perencanaan yang jelas, lengkap
275
dan terintegrasi agar dapat dilaksanakan sistem pengawasan yang efektif dan
efisien maka Direktorat SMK diharuskan menyusun perencanaan program
pengendalian mutu. Melalui perencanaan yang jelas, lengkap dan terintegrasiakan
memberikan arahan dan pedoman agar dapat melaksanakan dan mengendalikan
bantuan CoE dengan baik.
276
DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
1 2 3 4 5 6
1
UPS PN 2022B ,
Capacity: 4000 VA /
Sarana yang
2000 W, AC Voltage:
digunakan
160 - 250 V , AC
UPS 1:4 untuk mem-
Current: 10.2 A , AC
back up aliran
Frequency: 50 5% Hz,
listrik
AC Protection: MCB
16 A
Prosesor: Intel Core
i7-7700T, RAM: 4GB
Sarana untuk DDR4, HDD: 2TB,
mencari Grafik: AMD ATI
informasi, Radeon 530 2GB,
menganalis ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 dan mengolah Konektivitas:
data dalam NIC/Wifi/Bluetooth,
proses Ukuran Layar: 23.8"
segmentasi FHD, Sistem Operasi:
pasar Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
277
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Aplikasi yang sudah
terinstall :Windows 7
Ultimate 64-bitOffice
2010Pengolah
Gambar,
Browser,Multimedia
Video dan Audio
Player
Prosesor: Intel Core
i7-7700T, RAM: 4GB
DDR4, HDD: 2TB,
Grafik: AMD ATI
Radeon 530 2GB,
ODD: DVDRW,
Konektivitas:
Sarana untuk
NIC/Wifi/Bluetooth,
mencari
Ukuran Layar: 23.8"
informasi,
FHD, Sistem Operasi:
menganalis
Win 10, Wireless
Komputer 1:1 dan mengolah
Keyboard, Wireless
data dalam
Mouse.
penyusunan
Aplikasi yang sudah
bauran
terinstall :
pemasaran
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
proses Konektivitas:
segmentating, NIC/Wifi/Bluetooth,
targeting, dan Ukuran Layar: 23.8"
Komputer 1:1 positioning FHD, Sistem Operasi:
produk. Win 10
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
278
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
Komputer 1:1 dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
proses Konektivitas:
pengembanga NIC/Wifi/Bluetooth,
n produk Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
Radeon 530 2GB,
dan
ODD: DVDRW,
mengolah Konektivitas:
data dalam NIC/Wifi/Bluetooth,
penentuan Ukuran Layar: 23.8"
daur hidup FHD, Sistem Operasi:
Komputer 1:1 produk Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
279
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
penyusunan Konektivitas:
strategi NIC/Wifi/Bluetooth,
pemasaran Ukuran Layar: 23.8"
barang dan FHD, Sistem Operasi:
jasa. Win 10, Wireless
Komputer 1:1
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
pembuatan Konektivitas:
merk. NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Komputer 1:1 Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
280
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
pembuatan Konektivitas:
sarana NIC/Wifi/Bluetooth,
promosi Ukuran Layar: 23.8"
produk. FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Komputer 1:1
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
281
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
proses riset Konektivitas:
pasar dan NIC/Wifi/Bluetooth,
informasi Ukuran Layar: 23.8"
pasar. FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Komputer 1:1
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana yang UPS PN 2022B ,
digunakan Capacity: 4000 VA /
untuk mem- 2000 W, AC Voltage:
back up aliran 160 - 250 V , AC
listrik Current: 10.2 A , AC
UPS 1:4 Frequency: 50 5% Hz,
AC Protection: MCB
16 A
282
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
analisis Konektivitas:
lingkungan NIC/Wifi/Bluetooth,
bisnis. Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Komputer 1:1
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk DSLR, 24.2 MP,
merekam Body with Single Lens:
gambar dan EF-S18-135 IS USM
video (16 GB SD Card +
Camera 1:20 Camera Bag)
283
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
penentuan Konektivitas:
strategi bisnis. NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Komputer 1:1
Keyboard, Wireless
Mouse
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data dalam ODD: DVDRW,
menyusun Konektivitas:
rencana NIC/Wifi/Bluetooth,
bauran Ukuran Layar: 23.8"
pemasaran. FHD, Sistem Operasi:
Komputer 1:1 Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
Komputer 1:1 data dalam ODD: DVDRW,
pengurusan Konektivitas:
surat ijin NIC/Wifi/Bluetooth,
usaha. Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
284
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Keyboard, Wireless
Mouse.
285
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data studi ODD: DVDRW,
kelayakan Konektivitas:
bisnis. NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
Komputer 1:1
FHD, Sistem Operasi:
Win 10
Aplikasi yang sudah
terinstall :Windows 7
Ultimate 64-bitOffice
2010Pengolah
Gambar,
Browser,Multimedia
Video dan Audio
Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 penyusunan Konektivitas:
proposal NIC/Wifi/Bluetooth,
usaha. Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
pembuatan Fax, Resolusi cetak up
proposal to 600 x 600 dpi,
1 Lab 1 usaha. Kecepatan cetak up to
Printer
Printer 21 ppm, Network,
Wireless
286
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 perencanaan Konektivitas:
kegiatan/ NIC/Wifi/Bluetooth,
event. Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
287
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
3
Sarana praktik Layar: PLS TFT
komunikasi capacitive
bisnis. touchscreen, 16M
colors, Resolusi Layar:
540 x 960 pixels, 16:9
ratio (~220 ppi
density), Chypset :
Exynos 7870 Octa (14
nm), CPU : Octa-core
1.6 GHz Cortex-A53,
GPU: Mali-T830 MP1,
Smartphon
1:1
e
Memori Internal: 8/16
GB, 1 GB RAM,
Memori Eksternal:
microSD, up to 256
GB (dedicated slot),
Kamera Belakang: 5
MP, f/1.9, AF, Kamera
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
288
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
Browser,Multimedia
Video dan Audio
Player
Sarana untuk Projection System
menampilkan DLP® technology,
video, Native Resolution,
gambar, atau Brightness 3200 ANSI
data dari lumens, Contrast
komputer Ratio 13000:1,
LCD 1 Lab : 1 pada sebuah Aspect Ratio,
Projector LCD layar/ dinding. Projection Lens, Zoom
Ratio 1.3:1, Lamp
Type 210W
F2.59-2.87 f=16.88-
21.88 mm,
Native 16:10,
WXGA (1280 x 800),
289
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
sarana Diagonal 150 inchi,
menampilkan Ukuran 221 cm x 295
obyek dari cm, Model Layar
komputer Otomatis, Layar
Screen
1 Lab : 1 pada layar Warna Putih, Format
Projector
SP Widescreen
(SP)
Audio frequency
bandwidth50 - 20000
Hz, Equivalent noise
level21 dB-A,
Sensitivity6 mV/Pa,
Signal to Noise73 dB-
A, Preattenuation
Mic
1 Lab : 1 Sarana Pad10 dB, Bass cut
Condenser
MC penguat suara filter80 Hz, Electrical
(MC)
impedance200 Ohms,
Recommended load
impedance2000
Ohms, Polar
PatternsCardioid,
Hypercardioid.
290
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
MP, f/1.9, AF, Kamera
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
291
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
sarana Diagonal 150 inchi,
menampilkan Ukuran 221 cm x 295
obyek dari cm, Model Layar
Screen komputer Otomatis, Layar
1 Lab : 1 pada layar Warna Putih, Format
Projector
SP Widescreen
(SP)
292
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
pembuatan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 1 surat niaga. Fax, Resolusi cetak up
Printer to 600 x 600 dpi,
Printer
Kecepatan cetak up to
21 ppm, Network,
Wireless
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
sebagai Grafik: AMD ATI
Personal sarana Radeon 530 2GB,
Computer penyelenggar ODD: DVDRW,
(PC), 1:1 aan rapat. Konektivitas:
keyboard NIC/Wifi/Bluetooth,
dan Mouse Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Projection System
menampilkan DLP® technology,
video, Native Resolution,
gambar, atau Brightness 3200 ANSI
data dari lumens, Contrast
komputer Ratio 13000:1,
LCD 1 Lab : 1 pada sebuah Aspect Ratio,
Projector LCD layar/ dinding. Projection Lens, Zoom
Ratio 1.3:1, Lamp
Type 210W
F2.59-2.87 f=16.88-
21.88 mm,
Native 16:10,
WXGA (1280 x 800),
sarana Diagonal 150 inchi,
menampilkan Ukuran 221 cm x 295
obyek dari cm, Model Layar
Screen komputer Otomatis, Layar
1 Lab : 1
Projector pada layar Warna Putih, Format
SP
(SP) Widescreen
293
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
sarana untuk Material ramah
melakukan lingkungan, Bentuk :
penyelenggar Oval, ukuran :
Meja dan aan rapat. menyesuaikan.
kursi 1 Lab : 1
Meeting MM
(MM)
4
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
penggolongan Grafik: AMD ATI
jenis bisnis Radeon 530 2GB,
Personal online. ODD: DVDRW,
Computer 1:1 Konektivitas:
(PC) NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
294
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
sarana Diagonal 150 inchi,
menampilkan Ukuran 221 cm x 295
Screen obyek dari cm, Model Layar
1 Lab : 1 komputer Otomatis, Layar
Projector
SP pada layar Warna Putih, Format
(SP)
Widescreen
295
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
296
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam praktik Grafik: AMD ATI
SEO off page. Radeon 530 2GB,
Personal ODD: DVDRW,
Computer 1:1 Konektivitas:
(PC) NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
297
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
298
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Internet 1 Lab. :
Fasilitas Bandwidth 50 MbPs
Jaringan 20 MbPs
Jaringan
299
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Praktik Bisnis Layar: PLS TFT
online capacitive
berbasis touchscreen, 16M
media sosial colors, Resolusi Layar:
540 x 960 pixels, 16:9
ratio (~220 ppi
density), Chypset :
Exynos 7870 Octa (14
nm), CPU : Octa-core
1.6 GHz Cortex-A53,
Smartphon
1:1 GPU: Mali-T830 MP1,
e
Memori Internal: 8/16
GB, 1 GB RAM,
Memori Eksternal:
microSD, up to 256
GB (dedicated slot),
Kamera Belakang: 5
MP, f/1.9, AF, Kamera
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam Grafik: AMD ATI
pembuatan Radeon 530 2GB,
Personal iklan PPC ODD: DVDRW,
Computer 1:1 menggunakan Konektivitas:
(PC) Google NIC/Wifi/Bluetooth,
Awords. Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
300
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam Grafik: AMD ATI
pembuatan Radeon 530 2GB,
Personal iklan online. ODD: DVDRW,
Computer 1:1 Konektivitas:
(PC) NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :Windows 7
Ultimate 64-bitOffice
2010Pengolah
Gambar,
Browser,Multimedia
Video dan Audio
Player
301
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
302
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
303
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
304
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam afiliasi Grafik: AMD ATI
pemasaran. Radeon 530 2GB,
Personal ODD: DVDRW,
Computer 1:1 Konektivitas:
(PC) NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :Windows 7
Ultimate 64-bitOffice
2010Pengolah
Gambar,
Browser,Multimedia
Video dan Audio
Player
305
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
5
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam afiliasi Grafik: AMD ATI
pemasaran. Radeon 530 2GB,
Personal ODD: DVDRW,
Computer 1:1 Konektivitas:
(PC) NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
306
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
pembuatan : Print, Scan, Copy,
surat niaga. Fax, Resolusi cetak up
1 Lab 1 to 600 x 600 dpi,
Printer Kecepatan cetak up to
Printer
21 ppm, Network,
Wireless
307
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
material
periklanan
yang
POP ditempatkan di
1:2
display dekat
merchandise Bahan Kaca Plastik
yang sedang transparan dengan
dipromosikan ukuran A4
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam Grafik: AMD ATI
pembuatan Radeon 530 2GB,
Personal laporan ODD: DVDRW,
Computer 1:1 pemasaran Konektivitas:
(PC) online. NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
308
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Printing Method :
Thermal Transfer
(memakai ribbon) &
Direct Thermal, Print
Speed : 5 Lps (127
mencetak mm/sec), Resolution :
barcode satu 203 Dpi, Memory : 4
Barcode dimensi atau MB FLASH MEMORY
Printer 1 : 10 dua dimensi & 8 MB SDRAM,
309
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
pembuatan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 1 surat niaga. Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer to 600 x 600 dpi,
Kecepatan cetak up to
21 ppm, Network,
Wireless
Mengolah Prosesor: Intel Core
kata, angka, i7-7700T, RAM: 4GB
data, gambar DDR4, HDD: 2TB,
dalam Grafik: AMD ATI
pembuatan Radeon 530 2GB,
Personal laporan ODD: DVDRW,
Computer 1:1 pemasaran Konektivitas:
(PC) online. NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
pembuatan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 1 surat niaga. Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer to 600 x 600 dpi,
Kecepatan cetak up to
21 ppm, Network,
Wireless
P x L x T = 90 cm x 35
cm x 120 cm
Sarana untuk Terbuat dari Baja Cold
Rak
display produk Steel
Gondola 1:5
food dan non Susunan : 4 Shelving
Double
food x 2 sisi = 8 Shelving
/unit
Shelving dasar Lebar
310
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
35 cm
Shelving ke-2,3,4
@Lebar=30 cm
P x L x T = 90 cm x 45
cm x 120 cm
Terbuat dari Baja Cold
Sarana untuk Steel
Rak
display produk Susunan standard : 4
Gondola 1 1:5
food dan non Shelving
Muka
food Shelving dasar Lebar
45 cm
Shelving ke-2,3,4
@Lebar=30 cm
Rak
assesories
atau rak
Ram Bahan : Besi, Ukuran
1:5 mundo , untuk
Display : 5 cm- 35 cm
cantolan
hanger atau
hook
Rak barang
yang
digunakan
Ukuran : P x L x T =
Wagon/ untuk
1 : 10 120 cm x 60 cm x 70
Rak Obral memajang
cm, Bahan : Besi
barang di toko
atau
minimarket.
boneka
manusia
seluruh tubuh
Bahan : fiber, laki
atau setengah
dewasa, perempuan
badan yang
dewasa, laki anak-
Manequine 1 : 10 dipakai
anak, perempuan
sebagai model
anak-anak, Posisi :
untuk
sesuai kebutuhan.
memperagaka
n busana di
toko
311
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Bahan : Kayu/
Table kawat besi/ plastik :
Meja untuk
Presentatio 1 : 10 desain
display produk
n menyesuaikan
kebutuhan.
material
periklanan
yang
POP ditempatkan di
1:2
display dekat
merchandise Bahan Kaca Plastik
yang sedang transparan dengan
dipromosikan ukuran A4
lemari
pendingin
untuk
menampilkan
showcase
1 : 10 makanan atau
chiller
minuman showcase satu pintu,
ditampilkan daya 200 watt, 3 rak
menggunakan susun, kapasitas 170
media kaca liter.
Bahan : Acrylic,
almari untuk dengan dilengkapi
showcase mendisplay kotak penyimpanan.
1 : 10
kosmetik produk Ukuran dan desain
kosmetik menyesuaikan
kebutuhan.
rak untuk
rak display Metal hanger stainless
display produk
fashion 1 : 10 steel hanging rack
fashion dan
dan sport display clothes stand
sport
312
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Keranjang
untuk
Keranjang
menaruh
Belanja 1:5 Bahan Plastik, beroda.
barang
beroda
belanjaan
pelanggan
Keranjang
untuk
Keranjang
menaruh bahan plastik, model
Belanja 1:5
barang jinjing.
minimarket
belanjaan
pelanggan
313
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Setrika Uap
untuk
merawat
display Steam iron, Dimensi
Steamer fashion 32 X 7 X 11 cm
Alat
Vacum pembersih Penyedot debu
Cleaner debu genggam, berat 3 Kg
Main Body:
Polypropylene
Container:
Penyemprot Transparent PET/G
Hand sayur dan Resin, Capacity 1000
Sprayer buah segar ml
314
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Kemoceng Tarik
Microfiber, panjang 60
cm, bahan micro fiber,
Pembersih tongkat besi,
Kemoceng debu pegangan plastik.
Pembersih
material kain microfiber, ukuran
kain lap lembut 40 cm x 40 cm
Kemoceng Tarik
Microfiber, panjang 60
cm, bahan micro fiber,
Pembersih tongkat besi,
Kemoceng debu pegangan plastik.
315
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
material
lembut
Type : Box,
Frequency : 8.2 MHz,
dimension : 42mm x
Hard tag 48mm
Setrika Uap
untuk
merawat
display Steam iron, Dimensi
Steamer fashion 32 X 7 X 11 cm
Alat
Vacum pembersih Penyedot debu
Cleaner debu genggam, berat 3 Kg
316
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
material
periklanan
yang
POP ditempatkan di
1:2
display dekat
merchandise Bahan Kaca Plastik
yang sedang transparan dengan
dipromosikan ukuran A4
sebagai
sarana
promosi
brosur produk Material kertas cetak
sarana
member loyalitas
card customer
6
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
317
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 1 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
Printer
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
untuk Printing Calculators,
melakukan 12 digit,
pengoperasia 2-colour printing, 2.7
Kalkulator 1: '1 n perhitungan lines per second,
bukti transaksi Business, tax and
currency
conversionfunctions.
318
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
319
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
320
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
untuk Printing Calculators,
melakukan 12 digit,
pengoperasia 2-colour printing, 2.7
Kalkulator 1: '1 n perhitungan lines per second,
bukti transaksi Business, tax and
currency
conversionfunctions.
321
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
untuk Printing Calculators,
melakukan 12 digit,
pengoperasia 2-colour printing, 2.7
Kalkulator 1: '1 n perhitungan lines per second,
bukti transaksi Business, tax and
currency
conversionfunctions.
322
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
untuk Printing Calculators,
melakukan 12 digit,
pengoperasia 2-colour printing, 2.7
Kalkulator 1: '1 n perhitungan lines per second,
bukti transaksi Business, tax and
currency
conversionfunctions.
323
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Wireless
324
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Mesin kasir 1:4 untuk Prosesor: Intel Core
SISTIM melakukan i7-7700T, RAM: 4GB
POS transaksi DDR4, HDD: 2TB,
Terminal penjualan Grafik: AMD ATI
dengan Radeon 530 2GB,
pembayaran ODD: DVDRW,
tunai/non Konektivitas:
tunai NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
325
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Kalkulator 1 :4 untuk Printing Calculators,
printing melakukan 12 digit,
pengoperasia 2-colour printing, 2.7
n alat hitung lines per second,
Business, tax and
currency
conversionfunctions.
326
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Timbangan 1:4 untuk Capacity : 6/15 KG : 2
Digital verivikasi – 5 G, Memory : 1 MB
berat barang ( Standard ), Display :
dalam Unit Price Display : 6
transaksi Digits, Printing : Speed
: 80mm/sec (label),
105mm ( Receipt )
Smartphon 1:1 Praktik Layar: PLS TFT
e Komunikasi capacitive
touchscreen, 16M
colors, Resolusi Layar:
540 x 960 pixels, 16:9
ratio (~220 ppi
density), Chypset :
Exynos 7870 Octa (14
nm), CPU : Octa-core
1.6 GHz Cortex-A53,
GPU: Mali-T830 MP1,
Memori Internal: 8/16
GB, 1 GB RAM,
Memori Eksternal:
microSD, up to 256
GB (dedicated slot),
Kamera Belakang: 5
MP, f/1.9, AF, Kamera
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
Kemoceng Tarik
Microfiber, panjang 60
cm, bahan micro fiber,
Pembersih tongkat besi,
Kemoceng debu pegangan plastik.
Pembersih
material kain microfiber, ukuran
kain lap lembut 40 cm x 40 cm
327
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
untuk Prosesor: Intel Core
melakukan i7-7700T, RAM: 4GB
transaksi DDR4, HDD: 2TB,
penjualan Grafik: AMD ATI
dengan Radeon 530 2GB,
Personal pembayaran ODD: DVDRW,
Computer 1: 4 tunai/non Konektivitas:
(PC) tunai NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
untuk Narrow carriage 9-pin
melakukan SIDM, High 357 CPS
pencetakan print speed at 12CPI,
Printer laporan 10,000 power on hour
Dotmatrix penjualan MTBF, USB, Serial
and Parallel ports
328
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Smartphon 1:1 Transaksi Layar: PLS TFT
e berbasis capacitive
teknologi touchscreen, 16M
colors, Resolusi Layar:
540 x 960 pixels, 16:9
ratio (~220 ppi
density), Chypset :
Exynos 7870 Octa (14
nm), CPU : Octa-core
1.6 GHz Cortex-A53,
GPU: Mali-T830 MP1,
Memori Internal: 8/16
GB, 1 GB RAM,
Memori Eksternal:
microSD, up to 256
GB (dedicated slot),
Kamera Belakang: 5
MP, f/1.9, AF, Kamera
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
6
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
329
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
330
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
331
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
332
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
333
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Projection System
menampilkan DLP® technology,
video, Native Resolution,
gambar, atau Brightness 3200 ANSI
data dari lumens, Contrast
komputer Ratio 13000:1,
LCD 1 Lab : 1 pada sebuah Aspect Ratio,
Projector LCD layar/ dinding. Projection Lens, Zoom
Ratio 1.3:1, Lamp
Type 210W
F2.59-2.87 f=16.88-
21.88 mm,
Native 16:10,
WXGA (1280 x 800),
sarana Diagonal 150 inchi,
menampilkan Ukuran 221 cm x 295
obyek dari cm, Model Layar
Screen komputer Otomatis, Layar
1 Lab : 1
Projector pada layar Warna Putih, Format
SP
(SP) Widescreen
334
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
F2.59-2.87 f=16.88-
21.88 mm,
Native 16:10,
WXGA (1280 x 800),
335
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
336
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Alternate between 20
scan lines for
omnidirectional
scanning and a single
Barcode 1 Lab 2
scan line for menu
Reader barcode
Untuk scanning, Customize
membaca the height of the
barcode scanner for unique
produk applications
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Layar: PLS TFT
capacitive
touchscreen, 16M
colors, Resolusi Layar:
540 x 960 pixels, 16:9
ratio (~220 ppi
density), Chypset :
Exynos 7870 Octa (14
nm), CPU : Octa-core
1.6 GHz Cortex-A53,
GPU: Mali-T830 MP1,
Memori Internal: 8/16
GB, 1 GB RAM,
Memori Eksternal:
microSD, up to 256
GB (dedicated slot),
Kamera Belakang: 5
MP, f/1.9, AF, Kamera
Depan: 5 MP, f/2.2,
Baterai: Removable Li-
Ion 2600 mAh battery.
337
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
338
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
339
DESKRIPSI
NAMA RATIO
NO PERALATAN FUNGSI SPESIPIKASI GAMBAR
MINIMAL
ALAT
Sarana untuk Prosesor: Intel Core
mencari i7-7700T, RAM: 4GB
informasi, DDR4, HDD: 2TB,
menganalis Grafik: AMD ATI
dan mengolah Radeon 530 2GB,
data rencana ODD: DVDRW,
Komputer 1:1 pengembanga Konektivitas:
n usaha NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem Operasi:
Win 10, Wireless
Keyboard, Wireless
Mouse.
Aplikasi yang sudah
terinstall :
Windows 7 Ultimate
64-bit
Office 2010
Pengolah Gambar,
Browser,
Multimedia Video dan
Audio Player
Sarana untuk Printer Laser Color,
mencetak All-in-one (multifungsi)
laporan dan : Print, Scan, Copy,
1 Lab 4 pembuatan Fax, Resolusi cetak up
Printer
Printer rencana to 600 x 600 dpi,
pengembanga Kecepatan cetak up to
n usaha. 21 ppm, Network,
Wireless
340
LAMPIRAN 6
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN RETAIL
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE SEKTOR HOSPITALITY
341
LAMPIRAN -6
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN RITEL
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE SEKTOR
HOSPITALITY
Disusun Oleh:
1. Sumarni
2. Indah Setyowati SE, MM
.
Direview Oleh:
Arif Rahmandita, S.Pi, M.Sc.
342
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE SEKTOR HOSPITALITY
(RITEL)
A. TUJUAN PROGRAM
1. Memberikan pedoman bagi penyelenggara bantuan SMK CoE bidang Ritel
menghasilkan lulusan sesuai dengan standar kompetensi (SKL) yang selaras
dengan standar kompetensi yang dibutuhkan industri di bidang Ritel.
2. Menghasilkan lulusan yang terserap di IDUKA, berwirausaha mandiri, atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. SMK CoE sebagai TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) bidang retail bagi siswa, guru
atau masyarakat luas.
4. SMK CoE menjadi acuan SMK di sekitarnya (yang memiliki bidang yang sama)
untuk memberikan pembinaan dalam pengajaran.
5. SMK CoE memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dapat berupa pengabdian
kepada masyarakat misal dalam bentuk: pelatihan, pembinaan UKM ritel dan
sebagainya.
6. Menjadi SMK yang memiliki kinerja sangat baik atau unggul (excellent).
7. Menjadi atau sebagai penyelenggara peningkatan guru kejuruan dan instruktur
SMK
8. Sebagai pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi.
9. Menjadi pusat training bagi guru dan siswa di bidang perhotelan.
10. Memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa bidang Ritel.
343
B. STRATEGI DAN MEKANISME
1. SMK CoE menjalin kerjasama dengan industri dan Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia.
2. SMK CoE menjalin kerjasama dengan lembaga sertifikasi bidang ritel.
3. Penyiapan program peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang ritel sesuai
dengan standar kompetensi industri ritel.
4. Penyiapan program sertifikasi kompetensi bidang ritel
5. Sarana dan prasarana SMK CoE disesuaikan dengan standar industri ritel.
6. Manajemen SMK CoE berbasis sekolah dan mengikuti perkembangan industri
(memilki TEFA, BLUD)
7. Kurikulum SMK CoE disusun bersama antara IDUKA dan sekolah.
344
8. Komposisi tenaga pengajar ada unsur dari IDUKA
9. Program Praktek Kerja Industri/Lapangan disusun bersama antara industri dan
SMK CoE.
SMK CoE juga harus memahami dan menerapkan kegiatan Link and Match yang telah
sering disosialisasikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Sekolah Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, yang juga
mengatakan bahwa kegiatan Link and Match selain menguntungkan SMK juga akan
menguntungkan pihak industri bila dilakukan secara komprehensif.
345
3. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (magang industri)
4. Pembelajaran bersama melibatkan IDUKA
5. Praktek kerja industri/lapangan di susun bersama IDUKA (contoh Rancangan
pedoman prakerin dapat dilihat pada suplemen 2 Rancangan pedoman
prakerin)
6. Sertifikasi kompetensi
7. Pengembangan budaya kerja industri.
8. Penyerapan lulusan
9. Pengembangan teaching factory (TEFA)
346
3. KONDISI SMK SASARAN (PEMETAAN DAN PENATAAN KATAGORI SMK)
Realitas kondisi SMK saat ini menunjukkan bahwa beberapa sekolah sudah menerima
bantuan dana melalui program-program, yaitu: RSBI, sekolah Rujukan dan Revitalisasi
dan program-program lainnya. Sekolah-sekolah tersebut memilki kondisi yang sudah
baik dari sisi dalam hal pemenuhan kebutuhan: ruang kelas, ruang prkatek, peralatan
dan perlengkapan lainnya. Kompetensi SDM Pendidik dan tenaga kependidikan juga
sudah memadai. Di sisi lain ada beberapa SMK yang belum menerima bantuan-
bantuan tersebut sebagaimana disampaikan di atas, sehingga kondisi SMK tersebut
tentu saja berbeda dengan SMK yang sudah menerima bantuan. Adapun
Pengkategorian kondisi SMK saat ini dapat dilihat pada tabel 2.1.
347
Tabel 2.1. Pengkategorian Kondisi SMK
No. Skala/Ranking Deskripsi NIilai
Kumulatif
1 Sangat Baik Menggambarkan suatu sekolah dengan kualitas ≥ 91
komponen pendidikan (Input) Program-program
(Proses), dan Kinerjanya (Output, Outcome dan
Impact) sangat baik
2 Baik Menggambarkan suatu sekolah dengan kualitas 76-90
komponen pendidikan (Input) Program-program
(Proses), dan Kinerjanya (Output, Outcome dan
Impact) baik
3 Cukup Menggambarkan suatu sekolah dengan kualitas 61-75
komponen pendidikan (Input) Program-program
(Proses), dan Kinerjanya (Output, Outcome dan
Impact) cukup
SMK CoE dalam menyusun Rencana Induk Revitalisasi (RIR) menggunakan tingkatan
maturitas SMK untuk menentukan kondisi SMK sebelum menerima bantuan SMK CoE.
Kemudian, pada peta jalan SMK CoE dan RIR/RIPS dicantumkan tingkatan maturitas
yang lebih tinggi daripada kondisi SMK saat ini, sebagai target yang diharapkan setelah
menerima bantuan SMK CoE.
5. RANCANGAN PENDAMPINGAN
348
Setelah menerima bantuan SMK CoE, akan dilaksanakan pendampingan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Penjelasan program pendampingan,SOP dan panduan pendampingan
b. Penjelasan perangkat dan materi program pendampingan
c. Pembekalan Petugas Pendamping
d. Jadwal, lokasi dan petugas pendamping.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pendampingan sekolah sesuai kondisi (Based Line)
b. Laporan Pendampingan
c. Rekomendasi capaian kualifikasi SMK CoE
d. Expose prestasi kinerja SMK CoE di wilayah
349
4 (enam) Kompetensi Keahlian yang merefleksikan jumlah ruang praktik dan akan
digunakan sebagai dasar menghitung kebutuhan biaya pembenahan. Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Komponen Kegiatan
1 Kemitraan dengan IDUKA Penguatan Jejaring/kerjasama dengan industri
Penerapan pendidikan sistem ganda (dual system)
melalui praktik kerja lapangan
Pemasaran Lulusan
2 Pengembangan Kurikulum Penyelarasan kurikulum
dan Pembelajaran Rintisan Implementasi Teaching Factory,
Pengembangan kelas industri
Penguatan Budaya Kerja
Pelibatan Guru tamu dan praktisi industri dalam
proses pembelajaran
3 Pengembangan SDM Peningakatan kompetensi kejuruan guru dan
instruktur SMK
4 Tata Kelola Penguatan manajemen Tata Kelola Kelembagaan
SMK
5 Renovasi Bangunan dan Renovasi dan rehabilitasi bangunan
Fasilitas Pendukung Pembangunan gedung dan fasilitas baru
Penataan ligkungan sekolah
6 Pengadaan dan Revitalisasi Pemutakhiran fasilitas peralatan praktik
Peralatan Praktik Perbaikan, perawatan dan kalibrasi peralatan
Pengadaan peralatan sesuai dengan standar industri
350
nilai keuntungan besar. Seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan
shampo.
c. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang kuat” yaitu
barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja.
d. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur
yang tinggi.
e. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi
perhatian pertama pelanggan.
Tujuan utama dari tata letak ritel adalah untuk memaksimalkan keuntungan luas
lantai kaki persegi. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan diantaranya:
a. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan yaitu karakteristik latar
belakang seperti pencahayaan, suara, bau dan suhu.
b. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi meliputi rencana pola sirkulasi
pelanggan karakteristik lorong dan pengelompokan produk.
c. Tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain bangunan
yang memiliki arti sosial.
Pada gambar 2.1 terdapat contoh tata letak sederhana yang dapat digunakan pada
ruang praktik ataupun Teaching Factory bidang ritel
351
2. Pengadaan Peralatan Praktik
SMK CoE dapat melakukan pengadaan alat disesuaikan dengan kebutuhan prioritas.
Pengadaan alat praktik harus mengikuti tata cara sebagai berikut:
a. Sekolah dengan harus membuat analisa kebutuhan dan membuat daftar
prioritas peralatan praktik sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah untuk
menguatkan fungsi ruang praktik dan Teaching Factory
b. Industri dapat dilibatkan dalam pembuatan analisa kebutuhan, masukan industri
sangat penting terutama pada penentuan spesifikasi dan rekomendasi jenis
peralatan praktik
c. Alat praktik sesuai dengan daftar E-Katalog yang diterbitkan oleh LKPP &
SIPLAH yang diterbitkan Kemendikbud yang secara umum terdapat pada
lampiran peralatan praktik
352
mengeluh, berani mengambil risiko, disiplin, dan santun. Hal tersebut harus sudah
dibiasakan sejak dalam proses pembelajaran di sekolah.
Perencanaan proses pembelajaran yang baik akan berdampak pada proses
pembelajaran yang baik pula. Oleh sebab itu, keterlibatan pihak industri dilakukan mulai
dari proses perencanaan pembelajaran agar terjadi keselarasan antara industri dan
hasil lulusan SMK yang diharapkan oleh pihak industri. Perencanaan proses
pembelajaran menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, bahwa perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar
(KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar. Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan bersama dengan
industri tidak hanya RPP saja, tetapi bisa terkait program semester, program tahunan
dan pengaturan jadwal agar sinkron dengan industry IDUKA.
Penguatan yang bisa dilakukan oleh sekolah dengan pihak industri dan guru sebagai
penguatan pembelajaran berbasis industri dengan melakukan:
a. Validasi pada perencanaan pembelajaran oleh pihak industri, agar
pembelajaran yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan IDUKA dan sesuai
dengan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Validasi dilakukan secara
berkala, agar dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di IDUKA.
b. Melakukan kunjungan industri sebagai sarana belajar secara langsung, agar
peserta didik memiliki wawasan mengenai industri sebagai dunia kerja nantinya.
Peserta didik dalam kunjungan industri akan mengetahui bagaimana proses
kerja di IDUKA, sehingga memberikan gambaran tentang industri sebelum
siswa melaksanakan Prakerin.
c. Menerapkan budaya kerja industri dan manajemen industri ritel, dapat dilakukan
dengan membuat simulasi karyawan berdasarkan kelas sebagai berikut:
Kelas X adalah Karyawan Baru di IDUKA
Kelas XI adalah Karyawan Senior di IDUKA
Kelas XII adalah Manager di IDUKA
d. Mendatangkan guru tamu dari industri secara kontinu untuk memberikan materi
pembelajaran secara langsung baik teori dan praktek agar membantu
menerapkan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan kebutuhan industri.
Praktek yang dibimbing oleh guru tamu dari industri diharapkan dapat
membangun kemampuan hard skill dan soft skill yang sesuai dengan tuntutan
353
IDUKA.
e. Melaksankan program Praktik Kerja Industri (Prakerin) bagi peserta didik dan
magang di industri bagi guru dengan melakukan MOU antara sekolah dan Dunia
Usaha/Industri agar program berjalan efektif dan efisien. Program Prakerin dan
magang guru disusun bersama antara sekolah dan IDUKA, agar dapat
menentukan waktu pelaksanaan, merancang proses pembelajaran dan proses
pembimbingan atau pendampingan serta evaluasi yang akan dilakukan.
1) Model pertama, Dual System dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah
pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience
based training atau enterprise based training.
2) Model kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis
kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan
pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada
model ini, penilaian peserta didik dirancang untuk memastikan bahwa setiap
peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
3) Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET) merupakan
pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki
oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan
354
memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia
kerja (industri dan masyarakat).
4) Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
355
kerja (industri dan masyarakat).
d. Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
Untuk lebih detailnya dapat merujuk pada pandual model pembelajaran teaching
factory
356
(Center of Excellence), termasuk pengembangan pelatih Pusat
Keunggulan (Center of Excellence).
2. Pengawasan mutu
Pengawasan mutu secara internal oleh manajemen SMK dengan menerapkan
siklus PDCA (Plant, Do, Check, Action), kemudian pengawasan mutu secara
external dilakukan melalui kegiatan surveillance oleh Direktorat Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), BBPPMPV, dan Industri
Lampiran Peralatan Praktik
NO NAMA RATIO DESKRIPSI SPESIFIKASI GAMBAR
PERALAT MINIMAL FUNGSI ALAT
AN
1
Camera 3 untuk satu Sarana ini gunakan DSLR, 24.2 MP,
rombel untu mensurvei dan Body with Single
mengklasifikasi Lens: EF- S18-135
pasar dengan IS USM (16 GB SD
gamabar dan video Card + Camera
Bag)
2 Komputer 1:1 Sarana ini Prosesor: Intel Core
PC digunakan untuk i7-7700T, RAM:
membuat laporan 4GB DDR4, HDD:
hasil melakukan 2TB, Grafik: AMD
analisa pasar dan ATI Radeon 530
mengolah data 2GB, ODD:
DVDRW,
Konektivitas:
NIC/Wifi/Bluetooth,
Ukuran Layar: 23.8"
FHD, Sistem
Operasi: Win 10,
Wireless Keyboard,
Wireless Mouse.
3 UPS 1:4 Sarana yang 160 - 250 V , AC
digunakan untuk Current: 10.2 A , AC
mem-back up aliran Frequency: 50 5%
listrik Hz, AC Protection:
MCB 16 A
4 Kalkulator 1:1 Digunakan untuk Kalkulator dengan
menghitung harga spesifikasi terbuat
pokok dan harga dari material plastik,
jual, serta berkualitas dan
presentasi laba cocok dengan
penggunaan sehari-
hari, design tombol
familiar dan tahan
lama, dual batterai,
terdapat fungsi
keuangan dan
minimal 12 digit.
357
5 LCD 1 unit per Digunakan untuk Projection System
Projector ruang mempresentasikan DLP® technology,
Layar Putih praktik strategi pemasaran Native Resolution,
barang dan jasa Brightness 3200
ANSI lumens,
Contrast Ratio,
13000:1, Aspect
Ratio, Projection
Lens, Zoom Ratio
1.3:1, Lamp Type
210W F2.59-2.87
f=16.88-21.88 mm,
Native 16:10, WXGA
(1280 x 800),
Printer 1 Lab. : 1 Sarana untuk Printer Laser Color,
Printer mencetak laporan All-in-one
membuat merek (multifungsi) : Print,
sebagai promosi Scan, Copy, Fax,
produk Resolusi cetak up to
600 x 600 dpi,
Kecepatan, cetak up
to 21 ppm, Network,
Wireless
Screen 1 Lab : 1 SP Sarana Diagonal 150 inchi,
Projector menampilkan Ukuran 221 cm x
(SP) obyek dari 295 cm, Model
komputer pada Model Layar
layar Otomatis, Layar
Warna Putih, Format
Widescreen
1 Smartphon 1:1 Digunakan untuk Layar: PLS TFT
e melakukan capacitive
komunikasi bisnis touchscreen, 16M
colors, Resolusi
Layar: 540 x 960
pixels, 16:9 ratio
(~220 ppi density),
Chypset : Exynos
7870 Octa (14 nm),
CPU : Octa-core 1.6
GHz Cortex-A53,
GPU: Mali-T830
MP1, Memori
Internal: 8/16 GB, 1
GB RAM, Memori
Eksternal: microSD,
up to 256 GB
(dedicated slot),
Kamera Belakang: 5
MP, f/1.9, AF,
Kamera Depan: 5
MP, f/2.2, Baterai:
Removable Li-Ion
2600 mAh battery
Mic 1 Lab : 1 Sarana Mic untuk Audio frequency
Condenser MC gunakan presentasi bandwidth50 -
(MC) bisnis 20000 Hz,
Equivalent noise
level21 dB-A,
358
Sensitivity6 mV/Pa,
Signal to Noise73
dB-A,
Preattenuation
Pad10 dB, Bass cut
filter80 Hz,
Electrical,
impedance200
Ohms,
Recommended load
impedance2000,
Ohms, Polar
PatternsCardioid,
Hypercardioid.
Speaker 1 Lab : 1 SA Sarana untuk Active speaker, Line
Aktif (SA) penguat suara Input : Yes, MP3
dalam kegiatan Input : Yes, USB
presentasi bisnis Player Input : USB
support file : MP3,
JPEG, AVI,
VOB,DAT,MPEG 4.,
Mic Input : 2 Mic
Input, Speaker
System Wide Range
3 Ways : 3 Way
Speaker System
Double Woofer,
Power Output : 2 x
70Wrms
Telepon 10 unit Digunakan untuk Kapasitas Basic : 8
PABX ruang berkomunikasi dan PTT / 24 Ext, Pest
praktik negosiasi bisnis Key Telp Disp
kepada pelanggan Panasonic KX-
T7730, Build in Auto
Attendant, FAX
Detection, Timer,
Account Code,
Station Lock, Caller
ID (Option),
Advanced Hybrid
System, Call
Forwarding,
Emergency Call. 5-
Party Conference,
Room Monitor,
Station Massage
Detail Recording
(SMDR), Toll
Restriction,
Electronic Station
Lock, Limited Call
Duration
Paket 1 untuk Digunakan untuk Sound system
Sound digunakan kegiatan rapat adalah kebutuhan
System rapat utama dalam
mengadakan suatu
acara. Sound
system ini
digunakan untuk
359
berbagai kegiatan
indoor maupun
outdoor. Paket ini,
sudah termasuk : - 2
Unit Active
Speakers RX 725/
RCF 4Pro 5031 ) - 2
Unit Sub Speakers
( JBL PRX 718S /
RCF SUB 8004
AS" ) -2 Unit Monitor
Speakers & Delay,
( JBL PRX 715 /
RCF ART 15 / SRM
450 ) -1 Unit Mixer
Digital Soundcraft Si
Impact 32 Channel -
2 Wired Mics (Shure
SM 57 / 58 / AKG
C1000 ) 2 Mic
Wireless (Senheiser
ew 100 G2/G3) 1
Unit CD Player 1 Set
Cable & Connection
9. AC 2 unit per Digunakan AC Type : CTKC 35
ruang rapat pada saat RVM4 ( INDOOR
menyelenggarakan only) Electricity : 1
intervie Phase / 220-240 V /
50Hz, Kombinasi :
MKC50RVM4/ 1 PK
Meja dan 1:1 Digunakan untuk Meja Kerja tanpa
Kursi kegiatan intervie laci Meja dari kayu,
Kursi dari besi,
Kursi : 12 Meja :
1200 x 2500 CM
Laptop 1:1 Sarana untuk Layar: 15.4-inch
memebuat laporan (diagonal) LED-
hasil interview backlit display,
Turbo Boost up to
4.5GHz, with 12MB
shared L3, cache /
2.3GHz 8-core Intel
Core i9, Turbo
Boost, up to
4.8GHz, with 16MB
shared L3 cache,
Radeon Pro 560X
with 4GB of GDDR5
RAM: 16GB, of
2400MHz DDR4
Storage: 256GB,
SSD / 512GB SSD
Konektivitas:
802.11ac Wi-Fi,
wireless networking,
IEEE 802.11a/b/g/n,
compatible,
Bluetooth 5.0 Port:
Four Thunderbolt, 3
360
(USB-C) ports with
support for:
Charging,
DisplayPort |
Thunderbolt (up to
40Gb/s) | USB, 3
(USB-C) ports with
support for:
Charging,
DisplayPort |
Thunderbolt (up to
40Gb/s) | USB
1. Gondola 1 unit per Digunakan untuk Shelving ketebalan
ruang mengelompokkan 0,5 Siku ketebalan
praktik produk dan 1,8 mm, Tiang
mendisplay produk ketebalan 1,1 mm,
Lebar shelving 35
cm, Memiliki 4
shelving, Ukuran : T
200 x 90 cm x 40 cm
2. Running 1 unit Di gunakan untuk Usage : Outdoor /
Text ruang alat promosi Indoor, Warna : 1
rombel barang, atau Warna ( Red) / 3
memberikan Warna ( Red,
informasi tentang Green, Yellow) /,
promosi produk 256 Warna
Function : Otomatis
On / Off, Brightness
control, Lamp
brightness: Super
bright LED ( Made in
Korea), Lamp type :
Oval type ( 5 mm),
Running text size :
Any size ( Size
bebas), Module
size : 200 x 200 mm,
240 x 240 mm, 320
x 320 mm, 420 x
420 mm, 480 X 480
mm, H.Pixel pitch :
12.5 mm, 15 mm, 20
mm, 26.25 mm, 30
mm, Power
consumption : 15
Watts per Module
Meja Kasir 6 unit per Sarana untuk meja - Panjang (Length) :
ruang kasir dan 120 cm
praktik penempatan posisi - Lebar (Width) : 40
mesin POS dan cm
tempat perhitngan, - Tinggi (Height) :
transaksi belanja 80cm
barang - Bahan Dasar : Besi
Mesin 5 unit per Sarana untuk DG SM 100 P
Timbangan ruang menimbang barang Format Label
Digital praktik yang dibeli Fleksibel, Memory
pelanggan RAM 2 MB, Matrix
Green LCD Display,
Kapasitas Max: 15
361
kg, Multi Internal :
2/5 gr, Dapat
mencetak barcode
Trolley 1:6 Sarana untuk VOLUME 100
mengangkut LITER (STANDAR
barang belanjaan SUPERMARKET),
yang akan dihitung ukuran (P) 83cm x
di Kasir (L) 50cm x (T)
95cm, kondisi 100%
Baru, bahan besi,
warna chrome
Keanjang 1:6 Sarana untuk Keranjang Belanja /
Belanja berbelanja barang Minimarket /
yang akan dibawa Supermarket
untu dihitung di Keranjang jinjing
Kasir tersedia dlm 3
warna: biru,
(keungu2an),
merah, hijau,
Dimensi produk:
P50 x L30, Bahan :
Plastik
5 Mesin EDC 5 unit per Digunakan untuk Spesifikasi EDC :
ruang melakukan Processor ARM 7,
praktik pembayaran 29 MHz., 8 MB flash
barang tunai dan memory, Layar LCD
non tunai 128 x 64 pixel,
Keypad Ergonomis
dengan cahaya
latar, Thermal
printer, 12 baris per
detik
6 Alat 5 unit per Sarana untuk Spesifikasi Alat
Pengemas ruang melakukan pengemas Model :
an Produk praktik pengemasan HF S – 450, Impulse
produk yang dibeli power : 1250 watt,
pelanggan Sealing Length : 450
mm, Sealing width :
5 mm, Heat Time : 0
- 2,5 seconds, Ext
Dimensions
(L×W×H) : 55 x 54 x
88 cm, Net Weight :
21 kg
7 Tas Eco 1 :10 Digunakan untuk Tas Eco Bag
Bag menempatkan digunakan untuk
Ramah produk belanjaan berbelanja yang
Lingkungan oleh pelanggan ramah, lingkungan,
yang diserahkan Tidak mengandung
kasir kepada bahan kimia
pelanggan berbahaya, Aman
dipakai dan ramah
lingkungan,
Tampilannya bisa
divariasikan dengan
berbagai macam,
model dan ukuran
362
8 Mesin POS 5 unit per Digunakan untuk PC Based Touch
ruang melakukan screen, 15 " TC
praktik perhitungan display, Pentium
penerimaan dan Celeron 1,86 GH2, 1
pengembalian GB Ram, HDD 80
jumlah uang, GB, Printer External,
pembayaran dari Customer Display,
pelanggan secara Magnetic Card
tunai, dan non tunai Header
9 Mesin POS 5 unit per Digunakan untuk Versi : bluethooth
ruang mencetak struk, 4.0, Antar muka :
praktik penjualan barang soket daya mini
tanpa kabel, USB, Kecepatan :
diberikan kepada 50 - 89,0 mm/s,
pelanggan Hitungan poin per
baris : 384 poin,
Ketebalan kertas :
0,05 - 0,1 mm,
Lebar kertas : 57 +/-
0,5 mm, Lebar
cetak : 48 +/- 0,5
mm
Kertas 2 : 1 Mesin Digunakan untuk Kertas Struk Kasir /
Struk Kasir POS mengeprint struk, Kertas Roll HVS
transaksi penjualan Ukuran 75 X 60 mm
yang akan (
diberikan, kepada
pelanggan
10 Filling 1 unit per Saranan untuk Accessories:
Kabinet ruang enyimpanan -1 Combination lock
praktik pengolompokan, -1 Master Keylock
dokumen -3 Individual Keylock
pengiriman barang -4 Drawers
Dimension:
Outer: W 525 x D
790 x H 1556mm
Inner: W 388 x D
640 x H 296mm
Net Weight: 38 kg
363
(60ml), Alkohol
70 %, Buku
panduan P3K
ditempat kerja, Buku
catatab dan daftar
isi kotak P3K
364
Banner 2 unit untuk Sarana ini di Banner masih
Promosi Lab TEFA gunakan untuk menjadi alat promosi
media promosi offline
dalam kegiatan Jenis Bahan Cetak
bisnis ritel Spanduk
Dan Banner
1.Flexi ini
jenis bahan cetak
spanduk
dan banner yang
memiliki permukaan
yang kasar, agak
tipis dan berserat 2.
Gramisnya 260 gr
atau 280 gr untuk
digunakan digital
printing
7 Rak Untuk 1 : Rombel Sarana untuk Pengelompokkan
Pengelomp membuat dan
okan administrasi bisnis pengklasifikasian
Barang ritel bentuk word barang pada suatu
maupun Excel toko (store) disebut
juga “Merchant” atau
Point Of Sale
POS)
9 Rak 1 unit per Sarana untuk Rak gudang
Gudang ruang melakukan digunakan untuk
praktik penggolongan penggolongan
produk di rak dalam produk
gudang dalam dalam gudang :
usaha bisnis ritel Bahan: Col rolled
steel (baja)
Loading capacity :
500 kg
Ketebalan Shelving :
0,6 mm,
Ketebalan tiang : 1,5
mm
Ketebalan Beam :
1,2 mm
Ukuran : T 200 cm x
P 200 cm x L 60 cm
CCTV 1 : 1 Lab Sarana fasilitas CCTV untuk
memantau melakukan
pengendqalian pengendalian
gudang dalam (control) dalam
bisnis ritel bisnis
ritel :
Spek 1/3″ CMOS
Dome IR 800 TVL,
3.6 mm lens, 0,1 lux/
F1.2 IR 20 Mtr
365
10. Portable 5 : 1 Rombel PDT sendiri Mempercepat
Data singkatan dari Proses Stock
Alat Stock Portable Data Opname Dengan
Opname Terminal. PDT l P PDT
PDT sendiri
singkatan dari
Portable Data
Terminal. PDT l P
sendiri merupakan
alat yang bisa
dibawa kemana-
mana
ayaknya handphone
(mobile devices).
Ada beberapa
model
yang bisa digunakan
untuk stock opname
antara lain :
- PDT yang
menyimpan data di
devices
– PDT dengan
koneksi WIFI
2. Laberl 2 unit per Sarana untuk Ukuran : 133 x 220 x
Printer ruang digunakan untuk 74 mm
praktik membuat dan Berat : 740 gram
mencetak lebel Layar : LCD 67 x 40
harga produk yang mm
akan dipajang Lengkap dengan
LCD Backlight
8. Manequin 2 unit per Penataan VM Manequin Pria
Pria ruang menggunakan Dewasa Full Body,
Dewasa praktik Manequin Posisi Berdiri
pria dewasa full digunakan untuk
body digunakan penataan Visual
untuk memajang Merchandising
pakaian laki-laki Bahan :
dewasa dan model Fiber, laki dewasa
menggerakkan posisi berdiri
busana di toko Posis apat
disesuaikan
kebutuhan
Manequin 2 unit per Penataan VM Manequin Wanita
Wanita ruang menggunakan Dewasa Full Body,
Dewasa praktik Manequin Posisi Duduk
wanita dewasa full digunakan untuk
body digunakan penataan Visual
untuk memajang Merchandising
pakaian wanita Bahan :
dewasa dan model Fiber, laki dewasa
menggerakkan posisi berdiri
busana di toko Posis apat
disesuaikan
kebutuhan
366
Manequin 2 unit per Penataan VM Penataan VM
Anak Laki ruang menggunakan menggunakan
praktik Manequin Manequin
anak laki full body anak laki full body
digunakan digunakan untuk
untuk memajang memajang
pakaian anak laki pakaian anak laki
untuk model sebagai model
memeragakan busana di toko
busana anak laki di
toko
Rak display 1 : 10 rak untuk display Metal hanger
fashion dan produk fashion dan stainless steel
sport sport hanging rack display
cloth stand
Ram 1:5 Rak assesories Bahan : Besi,
Display atau rak mundo , Ukuran : 5 cm- 35
untuk cantolan cm
hanger atau hook
367
368
LAMPIRAN -7
PANDUAN SMK COE KOMPETENSI KEAHLIAN OTOMATISASI TATA
KELOLA PERKANTORAN
Disusun oleh:
1. Sudarmono
2. Fathoni
3. Dame Ruth Sitorus
Direview oleh:
Nanang Rukmana
369
PENYIAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE KOMPETENSI
KEAHLIAN OTOMATISASI TATAKELOLA PERKANTORAN
370
7. Menjadi atau sebagai penyelenggara peningkatan guru kejuruan dan instruktur
SMK
8. Sebagai pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi.
9. Menjadi pusat training bagi guru dan siswa di bidang Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran.
10. Memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau siswa bidang Otomatisasi
Tata Kelola Perkantoran.
11. Dapat menghasilkan produk/jasa Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran yang
dapat diserap industri atau pasar langsung.
371
1. SMK CoE menjalin kerjasama dengan industri dan asosiasi profesi bidang
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran.
2. Penyiapan program peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran sesuai dengan standar kompetensi
industri Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran.
3. Sarana dan prasarana SMK CoE disesuaikan dengan standar industri.
4. Manajemen SMK CoE berbasis sekolah dan mengikuti perkembangan industri
(memilki TEFA, BLUD)
5. Kurikulum SMK CoE disusun bersama antara IDUKA dan sekolah.
6. Komposisi tenaga pengajar ada unsur dari IDUKA
7. Program Praktek Kerja Industri/Lapangan disusun bersama antara industri dan
SMK CoE.
SMK CoE juga harus memahami dan menerapkan kegiatan Link and Match yang telah
sering disosialisasikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, yang juga mengatakan
bahwa kegiatan Link and Match selain menguntungkan SMK juga akan menguntungkan
pihak industri bila dilakukan secara komprehensif.
372
Penyusunan kurikulum bersama dengan IDUKA (penyelarasan kurikulum dengan
IDUKA) merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan sekolah sebagai pijakan
untuk penyusunan program selanjutnya. Contoh pedoman penyelarasan kurikulum
dengan IDUKA dapat dilihat pada suplemen 1 Penyelarasan Kurikulum Sekolah
dengan Industri. Jika sekolah sudah memiliki dokumen kurikulum hasil
penyelarasan dengan IDUKA, maka dokumen tersebut digunakan sebagai dasar
untuk penyusunan program misal:
373
7. Pengembangan budaya kerja industri.
8. Penyerapan lulusan
9. Pengembangan teaching factory (TEFA)
Tujuan dari penyusunan RIP ini adalah untuk memberikan arah, petunjuk jalan
implementasi bagi SMK dalam rangka pengembangan ke depan, sesuai dengan
kebutuhan industri yang terdiri dari:
374
1. Pemenuhan kebutuhan ruang praktik.
2. Pemenuhan peralatan praktik.
3. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (magang industri)
4. Pembelajaran bersama melibatkan IDUKA
5. Praktek kerja industri/lapangan di susun bersama IDUKA
6. Sertifikasi kompetensi
7. Pengembangan budaya kerja industri.
8. Penyerapan lulusan
9. Pengembangan teaching factory (TEFA)
375
SMK CoE dalam menyusun Rencana Induk Revitalisasi (RIR) menggunakan tingkatan
maturitas SMK untuk menentukan kondisi SMK sebelum menerima bantuan SMK CoE.
Kemudian, pada peta jalan SMK CoE dan RIR/RIPS dicantumkan tingkatan maturitas
yang lebih tinggi daripada kondisi SMK saat ini, sebagai target yang diharapkan setelah
menerima bantuan SMK CoE.
376
b. Melakukan pendampingan, sesuai identifikasi kondisi awal SMK dan
supervisi yang diberikan oleh Direktorat SMK sesuai dengan kewenangan
dan kompetensinya;
c. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan masukan kepada
Direktorat SMK tentang pengembangan SMK yang dikembangkan menjadi
pusat keunggulan (Center of Excellence)
3. Pola Pembinaan dari IDUKA
a. Memberikan masukan analisis kebutuhan peralatan pendidikan SMK
b. Memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum pembelajaran di sekolah
sesuai dengan standar IDUKA sektor Hospitality.
c. Memberikan penguatan penggunaan peralatan dalam proses pembelajaran
bagi guru.
d. Memberikan penguatan pelatihan bagi tenaga pendidik
e. Memberikan prakerin/magang bagi peserta didik
F. Rancangan Pendampingan
Mekanisme pendampingan SMK penerima bantuan program CoE dapat digambarkan
sebagai berikut
Selama program SMK CoE, akan didampingi oleh unsur Direktorat SMK, BBPPMPV
dan instansi yang terkait. Pendampingan dapat berupa:
1. IDUKA pengiriman ahli sebagai pengajar/pelatih/mentor
2. IDUKA sebagai wahana magang bagi guru dan siswa
3. IDUKA sebagai sumber referensi dalam penentuan kompetensi yang akan
disertifikasi untuk Guru dan Siswa
377
4. IDUKA sebagai verifikator sistem dan spesifikasi Teaching Factory
5. IDUKA sebagai partner dalam kegiatan pemasaran dan penyerapan produk
komersil unggulan SMK
378
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SMK CoE KOMPETENSI KEAHLIAN
OTOMATISASI TATAKELOLA PERKANTORAN
379
e. Melakukan komunikasi lisan dengan kolega/pelanggan
f. Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
g. Mengakses data di komputer
h. Membuat surat dokumen elektronik
i. Mengakses informasi melalui homepage
380
No Komponen Kegiatan
1 Kemitraan dengan - Penguatan Jejaring/kerjasama dengan
IDUKA industri
- Penerapan pendidikan sistem ganda
(dual system) melalui praktik kerja
lapangan
- Pemasaran Lulusan
2 Pengembangan - Penyelarasan kurikulum
Kurikulum dan - Rintisan Implementasi Teaching
Pembelajaran Factory,
- Pengembangan kelas industri
- Penguatan Budaya Kerja
- Pelibatan Guru tamu dan praktisi
industri dalam proses pembelajaran
3 Pengembangan SDM - Peningkatan kompetensi kejuruan guru
dan instruktur SMK
4 Tata Kelola Penguatan manajemen Tata Kelola
Kelembagaan SMK
5 Renovasi Bangunan - Renovasi dan rehabilitasi bangunan
dan Fasilitas - Pembangunan gedung dan fasilitas
Pendukung baru
- Penataan lingkungan sekolah
6 Pengadaan dan - Pemutakhiran fasilitas peralatan praktik
Revitalisasi Peralatan - Perbaikan, perawatan dan kalibrasi
Praktik peralatan
- Pengadaan peralatan sesuai dengan
industri
381
Peralatan untuk Laboratorium Administrasi Perkantoran itu sendiri terdiri dari satu set
perlengkapan antara lain:
Jenis Ruang
No. Peralatan Jumlah Spesifikasi Contoh Gambar
Praktik
1. Melakukan Furniture 1 set - Counter
Komunikasi di Resepsionist reception
Tempat Kerja - Kursi kerja
(Ruang
Receptionist)
IP Phone 1 set IP Phone
Grandstream -
GXP2124
382
- Furniture 1 set - Meja
Meja - Kursi
Kerja
Pimpinan
LCD 1 set Up to 35
Projector ft/10.3m@14ft-L in
DCI color (1.8 gain
screen) Lumens,
2K 2048x1080, life
time 1500 hrs.,
WLAN
Filing 1 set Bahan metal, 4
Cabinet laci
383
Alat 1 set APAR CO2 dan
Pemadam Powder
Api Ringan
Cubicle 8 set @4
Workstation peserta
didik
384
Copy Holder 32 unit Untuk
memudahkan
pengetikan naskah
surat/atau sebagai
penyangga
naskah surat
385
Aplikasi E- Terpasang Operating System
Arsip di 32 unit : Bebas,
PC Framework :
CodeIgniter,
Interface :
Smarty,,
Database :
MySQL, Web
Server : Apache
web serve
Uang Kertas
Mainan
LCD 1 unit Up to 35
Projector ft/10.3m@14ft-
L in DCI color
(1.8 gain
screen)
Lumens, 2K
2048x1080,
life time 1500
hrs., WLAN
Wireles 4 unit Presentation
Pointer Remote Wireless
Presenter Laser,
Pointer Green
Light Power
Pointer, Clicker
Remote LCD
Display, with
Timer for Meeting,
Speech,Public
Class
386
4. Agenda Kerja Microphone 10 unit -1bh Mic
dan Agenda Meja/Podium Meja/Podium
Perjalanan Kabel -1bh Kabel 4
Dinas Pimpinan meter
-1bh Busa Mic
Furniture 1 set Bahan/Material
Meja : Kayu Jati Grade
Meeting A, Besi Stainless •
Kantor Finishing : Natural
• Kain Jok :
Beatrice/(bisa
sesuai
permintaan) •
Busa : LG26
(empuk & kenyal•
Quality : High
Quality Furniture}
Perekam 2 unit Memiliki rekaman
Suara Digital diaktifkan suara
Mini Portabel yang menghemat
waktu Anda,
Catatan-suara
berkualitas tinggi
melalui bit rate
standar yang
tinggi, ukuran
kecil dan desain
yang kompak
membuat portabel
untuk membawa
dalam saku, Isi
paket: 1 x Digital
Voice Recorder
Mini Portabel,
pengguna 1 x
Bahasa Inggris, 1
x earphone, Kabel
1 x data
Air 1 unit Daya disesuaikan
Conditioner dengan luar
ruangan
IP Phone 1 unit
387
Flip Chart 1 unit Flip chart 60 x
90cm
Ruang TEFA
No. Pelayanan/Usaha Peralatan Jumlah Spesifikasi Contoh Gambar
1. Pengetikan Furniture 1 set - Counter
Asisten Resepsionist reception
Administrasi - Kursi kerja
388
mouse pad,
Windows 10,
Office 365,
pengolah citra,
skype, web cam 3
MP
Copy Holder 4 unit Untuk
memudahkan
pengetikan
naskah surat/atau
sebagai
penyangga
naskah surat
Stempel 1 unit ukuran 4 mm
Tanggal
389
Power
consumption:
Max. 70W
Counting display:
3-digit LED
Jenis Ruang
No. Rasio Deskripsi Contoh layout
Praktik
1. Produksi 4 m2/peserta Kapasitas untuk 32 Lampiran 3
Dokumen didik peserta didik
Pengelolaan Luas minimum
Kas Kecil adalah 128 m2
Lebar minimum
adalah 4 m
390
2. Agenda Kerja dan 4 m2/peserta Kapasitas untuk 10 Lampiran 4
Agenda didik peserta didik
Perjalanan Dinas Luas minimum
Pimpinan adalah 32 m2
Lebar minimum
adalah 4 m
391
4. Managemen Berbasis Sekolah (TEFA, BLUD)
Teaching factory (TEFA) adalah pembelajaran yang berorientasi produksi dan
bisnis, pembelajaran melalui TEFA adalah proses penguasaan keahlian atau
keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.
Prinsip dasarnya adalah pengintegrasian pengalaman dunia kerja ke dalam
kurikulum sekolah. Skills yang diperlukan bagi peserta didik SMK kompetensi
keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran diantaranya:
a. Keyboarding
b. Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint, Access)
c. Microsoft Publisher
d. PDF/XPS Document
e. Aplikasi arsip elektronik
f. Arsip manual
BLUD juga merupakan Pola Pengelolaan Keuangan yang diterapkan pada SKPD
atau Unit Kerja dengan diberikan fleksibilitas, yaitu berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
6. Pengawasan mutu
Pedoman Mutu adalah dokumen sistem manajemen mutu yang memuat ketentuan-
ketentuan/persyaratan-persyaratan/kebijakan-kebijakan yang digunakan sebagai
acuan umum dalam menjalankan semua kegiatan operasional. Untuk itu buat
ketentuan-ketentuan yang memuat perihal di bawah ini dan konsultasikan hasil
392
penyusunan pedoman mutu tersebut dengan IDUKA:
a. Standar mutu
b. Jenis standar mutu
c. Indikator pengawasan mutu
d. Pengawasan mutu internal
e. Pengawasan mutu eksternal
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Ruang Praktik Dasar Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Lampiran 2
Ruang Praktik Dasar Memberikan Layanan Prima
Lampiran 3
393
Ruang Praktik Menengah Produksi Dokumen dan Pengelolaan Kas Kecil
394
Lampiran 4
Ruang Praktik Menengah Agenda Kerja dan Agenda Perjalanan Dinas Pimpinan
Lampiran 5
TEFA Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
395
396