Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

DI DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan di SMK Kimia PGRI Kota Serang
Kompetensi Keahlian Analisis Kimia 4 tahun

Disusun oleh :

Nama : Eldi Desta Hamada NIS : 17181056

Bahrudin Sopiyan NIS :17181040

Hudzaifah Abdul Rohim NIS:17181079

YAYASAN BHAHANA BHAKTI (YBB) PGRI SERANG SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN (SMK) KIMIA PGRI KOTA SERANG

Jalan Letnan Jidun 25, Kompleks Perkantoran Kav. PGRI Serang 42115
Telp. (0254)203328, Email :smkkimiapgriserang@yahoo.co.id

2021
LEMBAR PENGESAHAN

DI DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nama : Eldi Desta Hamada

NIS : 17181056

Waktu : 12 Agustus – 12 September 2020

Tempat : UPTD Pengujian Pakan & Pembibitan Ternak

Serang, 15, Maret, 2021

Disetujui dan disahkan oleh :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Plt Ka, UPTD Pengujian Pakan & Pembibitan Ternak PJ. Teknis Lab, Pakan

𝐒𝐮𝐩𝐚𝐝𝐦𝐚.,𝐒𝐓.,𝐀𝐏.,𝐌𝐏 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐥𝐢𝐚 𝐀𝐬𝐭𝐫𝐢𝐚𝐧𝐢 𝐀.𝐌𝐝


NIP.196406161988031010 NIP. 1978032010012006

i
LEMBAR PENGESAHAN

DI DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nama : Bahrudin Sopian

NIS : 17181040

Waktu : 12 Agustus – 12 September 2020

Tempat : UPTD Pengujian Pakan & Pembibitan Ternak

Serang, 15, Maret, 2021

Disetujui dan disahkan oleh :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Plt Ka, UPTD Pengujian Pakan & Pembibitan Ternak PJ. Teknis Lab, Pakan

𝐒𝐮𝐩𝐚𝐝𝐦𝐚.,𝐒𝐓.,𝐀𝐏.,𝐌𝐏 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐥𝐢𝐚 𝐀𝐬𝐭𝐫𝐢𝐚𝐧𝐢 𝐀.𝐌𝐝


NIP.196406161988031010 NIP. 1978032010012006

ii
LEMBAR PENGESAHAN

DI DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nama : Hudzaifah Abdul Rohim

NIS : 17181079

Waktu : 12 Agustus – 12 September 2020

Tempat : UPTD Pengujian Pakan & Pembibitan Ternak

Serang, 15 Maret, 2021

Disetujui dan disahkan oleh :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Plt Ka, UPTD Pengujian Pakan & Pembibitan Ternak PJ. Teknis Lab, Pakan

𝐒𝐮𝐩𝐚𝐝𝐦𝐚.,𝐒𝐓.,𝐀𝐏.,𝐌𝐏 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐥𝐢𝐚 𝐀𝐬𝐭𝐫𝐢𝐚𝐧𝐢 𝐀.𝐌𝐝


NIP.196406161988031010 NIP. 1978032010012006

iii
LEMBAR PENGESAHAN

SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nama : Hudzaifah Abdul Rohim

NIS : 1718106

Waktu : 12 Agustus – 12 September 2020

Tempat : UPTD Pengujian Pakan Dan Pembibitan Ternak

Serang, 15, Maret, 2021

Disetujui dan disahkan oleh :

Kepala Sekolah

SMK Kimia PGRI Kota Serang Pembimbing,

Saparudin, M.Pd Sri Listianawati S.Pd

iv
LEMBAR PENGESAHAN

SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nama : Eldi Desta Hamada

NIS : 17181056

Waktu : 12 Agustus – 12 September 2020

Tempat : UPTD Pengujian Pakan Dan Pembibitan Ternak

Serang, 15, Maret, 2021

Disetujui dan disahkan oleh :

Kepala Sekolah

SMK Kimia PGRI Kota Serang Pembimbing,

Saparudin, M.Pd Yuliati,S.Si

v
LEMBAR PENGESAHAN

SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA PROXIMAT DALAM PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nama : Bahrudin Sopiyan

NIS : 17181040

Waktu : 12 Agustus – 12 September 2020

Tempat : UPTD Pengujian Pakan Dan Pembibitan Ternak

Serang, 15, Maret, 2021

Disetujui dan disahkan oleh :

Kepala Sekolah

SMK Kimia PGRI Kota Serang Pembimbing,

Saparudin, M.Pd Yuliati,S.Si

vi
IDENTITAS SISWA

Nama : Eldi Desta Hamada

NIS : 17181056

Tempat Tanggal Lahir : Serang,31 Desember 2001

Jenis Kelamin : Laki Laki

Agama : Islam

No.Telp : 0898902297

E-mail : eldidesta@gmail.com

Alamat : BCP 1 RT 16 RW 04 No 05 Gang mawar 3

desa ranjeng Kecamatan Ciruas Kab.Serang


Banten

Nama Pembimbing : Yuliati, S,Si

vii
IDENTITAS SISWA

Nama : Bahrudin Sopian

NIS : 17181040

Tempat Tanggal Lahir : Serang,23 September 2001

Jenis Kelamin : Laki Laki

Agama : Islam

No.Telp : 0895345106970

E-mail : bahrudinsopian@gmail.com

Alamat : Cimuncang Sidomuncul RT 04 RW 20

Kota Serang

Nama Pembimbing : Yuliati, S,Si

viii
IDENTITAS SISWA

Nama : Hudzaifah Abdul Rohim

NIS : 17181079

Tempat Tanggal Lahir : Klaten,12 Oktober 2001

Jenis Kelamin : Laki Laki

Agama : Islam

No.Telp : 081281476449

E-mail : Hudzaifah121001@gmail.com

Alamat : Ciruas Bcp 1 Blo B 23 no 21 RT 21 RW 04

Kab.Serang

Nama Pembimbing : Sri Listianawati, S.Pd

ix
IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG

Program Keahlian : Analisis Kimia

No.Telp : (0254)203328

E-mail : smkkimiapgriserang@yahoo.co.id

Alamat sekolah : Jalan Letnan Jidun 25, Kompleks Perkantoran


Kav.

PGRI Serang

x
IDENTITAS INSTANSI

Nama : UPTD P3T

Jasa : Melayani Pengujian Mutu Pakan & Bahan Pakan

Alamat : Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (SITANDU)

Jl. Syech Nawawi Ds.Curug Kec.Curug Kota


Serang Banten

No.Telp : +62 81315211826

Fax : (0254)267032

Alamat Instansi : Jl.Sudirman No.15 Panancangan, Kec.Serang,

Kota Serang, Banten

No.Telp : (0254)267032

Fax : (0254)267033

xi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.


Dengan limpahan rahmat hidayah-Nya penulis dapat mengikuti Praktik
Kerja Industri sekaligus menyelesaikan laporan hasil Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) di UPTD Pengujian Pakan dan Pembibitan Ternak (UPTD
P3T)

Tidak sedikit manfaat yang penulis peroleh dari kegiatan


PRAKERIN ini, terutama mengenai kehidupan dunia kerja baik dari segi
pengalaman, disiplin kerja, wawasan dan masih banyak hal lain yang dapat
penulis petik manfaatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktik Kerja


Industri ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk ini penulis ucapkan banyak terimakasih atas
segala bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang diberikan kepada penulis, berupa bimbingan, petunjuk,
pengerahan, motivasi, dan hal positif lainya yang diberikan kepada penulis
selama penulis melakukan PRAKERIN di UPTD P3T Dinas Pertanian.
Hingga pada akhir penyelesaian laporan hasil PRAKERIN ini.
Ucapan terimakasih penulis tunjukan kepada :

1. Bapak Supadma,. ST,. AP selaku kepala Dinas UPTD P3T

2. Ibu Rahmalia Astriani sebagai Koordinator instalasi Laboratorium


Pakan UPTD P3T

3. Seluruh staff karyawan dan karyawati UPTD P3T yang dengan


baik hati telah membantu melaksanakan praktek kerja industry
(PRAKERIN) di dinas pertanian

4. Bapak Syamsurizal S.I selaku kepala sekolah SMK KIMIA PGRI


KOTA SERANG

xii
5. Ibu yuliati,S.Si selaku guru pembimbing di SMK KIMIA PGRI
Kota Serang

6. Orang tua yang memberikan dukungan baik berupa materil dan


spiritual

7. Martin,Hudza,Bahrudin,Ilham,Jalin,malik,dan eldi yang telah


mengikuti Praktek Kerja Industry Bersama.

Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan


mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT.

Penulis berharap semoga laporan PRAKERIN ini dapat


memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan selain bagi diri
penulis sendiri,
Akhir kat penulis ucapkan terimakasih.

Serang, ………………………………

Penyusun

xiii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DINAS PERTANIAN .................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SMK KIMIA .................................................. iv

IDENTITAS SISWA ..................................................................................... vii

IDENTITAS SEKOLAH .............................................................................. x

IDENTITIAS INSTANSI .............................................................................. xi

KATA PENGANTAR ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG PRATEK KERJA INDUSTRI .................. 1


1.2 TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI .................................... 1
1.3 MANFAAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI ................................ 1
1.4 TUJUAN PENULISAN LAPORAN ............................................... 3
1.5 MANFAAT PENULISAN LAPORAN ........................................... 3
1.6 PEMBAHASAN MASALAH ........................................................... 4
1.7 TEMPAT DAN WAKTU PRAKTEK KERJA INDUSTRI ......... 4

BAB II LATAR BELAKANG INSTANSI .......................................................... 5

2.1 SEJARAH SINGKAT UPTD P3T .................................................. 6


2.2 VISI, MISI, DAN MOTTO UPTD P3T .......................................... 6
2.3 TATA LETAK UPTD P3T .............................................................. 6

xiv
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

3.1 BAHAN BAKU PAKAN .................................................................. 7


3.2 PAKAN .............................................................................................. 7
3.3 PREPARASI SAMPEL .................................................................... 8
3.4 ANALISA PROXIMAT ................................................................... 10
3.5 JENIS ANALISA .............................................................................. 10

BAB IV METODOLOGI ANALISA ..................................................................... 17

4.1 ANALISA KADAR AIR .................................................................. 17


4.2 ANALISA KADAR ABU ................................................................. 19
4.3 ANALISA KADAR LEMAK KASAR ............................................ 21

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN .................................................................. 23

5.1 DATA ANALISA .............................................................................. 23


5.2 PEMBAHASAN ................................................................................ 24

BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 26

6.1 KESIMPULAN ................................................................................. 26


6.2 SARAN ............................................................................................... 27

DAFTAR PUSTKA .................................................................................................. xxviii

LAMPIRAN .............................................................................................................. xxix

xv
DAFTAR GAMBAR

LAMPIRAN ................................................................................................... xxix

xvi
DAFTAR TABEL

Data Analisa Kadar Air, Abu, Lemak, Protein, Serat, Ca, dan P .................... 23

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Pendidikan sebagai usaha untuk membentuk, mempersiapkan dan
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah tanggung jawab
semua pihak baik di sekolah, keluarga dan masyarakat. Mengingat di zaman
industrialisasi ini sangat dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
menjurus pada suatu bidang pekerjaan, maka dibutuhkan sumber daya
manusia yang kompeten di dunia industri melalui pendidikan kejuruan. Hal
ini berkaitan dengan tuntutan agar secara langsung dapat menerapkan teori-
teori dan praktik yang telah dikuasai sebagai pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi orang banyak. Pengetahuan dan keterampilan analis kimia
merupakan salah satu bidang ilmu yang pendidikannya memerlukan
pendekatan pada fungsi sesungguhnya di tengah masyarakat. Media yang
diprogramkan untuk hal tersebut adalah Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
Dalam kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, praktik
kerja industri merupakan salah satu metode pembelajaran yang bersifat
praktis bagi siswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang bersifat
teoritis. Kegiatan praktik kerja industry diharapkan menjadi suatu metode
yang efektif untuk siswa dalam menambah pengetahuan, wawasan, soft skill
dan kemampuan teknis dibidang industri maupun ketenagakerjaan. Dalam
program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yang diadakan oleh Sekolah
Menengah Kejuruan Analis Kimia Kota Serang, penulis memilih UPTD P3T
Provinsi Banten sebagai tempat pelaksanaan Prakerin.

1
2

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Secara umum tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Industri di UPTD P3T
Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan soft skill dan hard skill siswa sebagai bekal kerja yang
sesuai dengan program pembelajaran kimia analisis agar mampu bersaing
setelah lulus dari sekolah Menengah Kejuruan Analis Kimia Kota Serang
(4 Tahun).
2. Sebagai wadah untuk mengimplementasikan materi yang selama ini
didapatkan di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik di dunia
industri.
3. Memperkenalkan siswa pada dunia industri yang sebenarnya, sehingga
siswa bisa membentuk mental dan mengembangkan sikap profesional di
dunia industri.
4. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal penggunaan instrument kimia
analis yang lebih modern, dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di
sekolah.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri


Adapun manfaat PRAKERIN yang dapat kami rasakan adalah sebagai
berikut :
1. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman tentang sikap kerja di
dunia industri.
2. Meningkatkan kinerja sebagai praktikan yang lebih profesional dengan
keterampilan serta pengetehuan yang telah didapatkan dari sekolah
maupun instansi.
3. Mengetahui secara langsung bagaimana sistem dan kinerja yang berlaku di
suatu perusahaan atau instansi, serta dapat mengembangkan potensi diri
agar siap terjun ke dunia industri.
3

4. Mendapatkan pengetahuan mengenai hal-hal teknis dalam penggunaan


instrumentasi khususnya di bidang kimia analisis yang lebih modern,
sehingga memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

1.4 Tujuan Penulisan Laporan


Secara umum, tujuan dari penulisan laporan praktik kerja industri itu
sendiri ialah memenuhi salah satu syarat kelulusan yang diberikan oleh pihak
sekolah, disamping tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Industri. Adapun
tujuan penulisan laporan ini sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa-siswi yang bersangkutan telah
melaksanakan Praktik Kerja Industri dengan baik.
2. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan
pikiran dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk
tulisan yang sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3. Menginterpretasikan data dan kesimpulan yang diperoleh selama Praktik
Kerja Industri dalam bentuk laporan.
4. Sebagai bukti tanggung jawab bahwa telah melaksanakan Praktik Kerja
Industri

1.5 Manfaat Penulisan Laporan


1. Meningkatkan kreativitas siswa dalam penulisan yang bersikap objektif
dan ilmiah.
2. Menambah wawasan mengenai bagaimana cara mengolah data-data yang
didapat dari hasil pengamatan dan membahas hasil tersebut secara
akademis.
3. Mendapatkan bukti tertulis mengenai kinerja yang telah dilakukan selama
Praktik Kerja Indsutri.
4

1.6 Pembatasan Masalah


Dalam penulisan Laporan PRAKERIN ini, penulis membatasi masalah
hanya meliputi tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbing PRAKERIN
yaitu mengenai analisa proximat di UPTD P3T Provinsi Banten.

1.7 Tempat dan Waktu PRAKERIN


Praktik Kerja Industri dilaksanakan di UPTD P3T Dinas Pertanian
Provinsi Banten. Jl. Syech Nawawi Al Bantani, Ds Curug, Kec. Curug, Kota
Serang, Banten 42171. Bertempat dibagian Laboratorium Kimia. Pelaksanaan
PRAKERIN selama 1 bulan dimulai pada tanggal 12 Agustus 2020 s/d 12
September 2020.
BAB II

LATAR BELAKANG INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat UPTD P3T


Lab. Pakan UPTD Pengujian Pakan Dan Pembibitan Ternak (P3T)
Dinas Pertanian Provinsi Banten merupakan laboratorium pengujian
Pakan dan Bahan Pakan. UPTD Lab di dirikan berdasarkan Peraturan
Gubernur Banten No. 19 Tahun 2018 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Laboratorium UPTD P3T Dinas Pertanian Provinsi Banten mulai


beroperasional secara resmi pada tanggal 8 Maret 2016 dan mendapat
izin penyelenggaraan sebagai laboratorium Pakan pada tanggal 25
Agustus 2016 berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Banten Nomor : 821/1315/Dinas Pertanian

Laboratorium Pakan UPTD P3T Dinas Pertanian Provini Banten


sudah melakukan legalitas untuk analisis pakan & bahan pakan dengan
melakukan sejumlah test analisa dan sudah sesuai dengan standar yang
berlaku untuk beredar di pasaran.

5
6

2.2 Visi Misi dan Motto UPTD P3T DINAS PERTANIAN

2.2.1 VISI
Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, Dan
Berakhlakul Karimah.

2.2.2 MISI
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance)

2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur

3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas.

4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan


berkualitas

2.2.3 MOTTO
Semangat melayani dengan amanh,ramah,terbuka,dan
berkarya demi keberlanjutan pertanian dan pangan perkotaan.

2.3 Tata Letak UPTD P3T DINAS PERTANIAN


UPTD Pengujian Pakan Dan Pembibitan Ternak DINAS
PERTANIAN Daerah Provinsi Banten terletak di Kawasan Sistem
Pertanian Terpadu (SITANDU) Jl. Syech Moh. Nawawi, Curug, Kec.
Curug, Kota Serang, Banten. Belakang BPOM Provinsi Banten.
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Bahan Baku Pakan


Bahan pakan merupakan segala sesuatu yang dapat dimakan dan
masih mempunyai nilai nutrisi yang ada sehingga dapat diabsobrsi dan
bermanfaat bagi ternak. Bahan baku pakan yaitu segala sesuatu yang
dapat diberikan pada ternak baik berupa pakan organik maupun
anorganik yang dapat dicerna tanpa mengakibatkan adanya gangguan
kesehatan pada ternak yang memakannya
Bahan pakan dengan kandungan zat-zat pakan yang dapat dicerna
tinggi pada umumnya tinggi pula nilai nutriennya dan dapat memenuhi
kebutuhan ternak dalam kelangsungan hidupnya.

3.2 Pakan
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan,
bahkan dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu usaha peternakan
tergantung pada manajemen pakan. Kebutuhan pakan dari tiap-tiap
ternak berbeda-beda sesuai dengan jenis, umur, bobot badan, keadaan
lingkungan dan kondisi fisiologis ternak. Pakan harus mengandung
semua nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam
jumlah yang seimbang. Nutrien yang dibutuhkan oleh ternak antara lain
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur anorganik serta
mineral
Apa itu nutrisi? secara konsep nutrisi berbeda dengan pakan. Pakan
adalah segala sesuatu yang kita berikan pada ternak untuk dimakan.
Nutrisi adalah apa yang terkandung dalam pakan tersebut. Secara
simpelnya ternak atau hewan harus mengkonsumsi pakan yang
memiliki nilai nutrisi yang seimbang

7
8

apabila nutrisi dalam pakan tidak mencukupi maka terjadi


perombakan jaringan didalam tubuh ternak untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi tersebut.

3.3 Preparasi Sampel


Preparasi sampel adalah proses persiapan suatu sampel agar layak
untuk di uji di laboratorium. Maksudnya adalah preparasi disini
bertujuan untuk mempersiapkan suatu zat yang akan di analisis di
laboratorium. Hal ini disebabkan, dalam analisa kimia terkadang
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel tersebut
di uji, antara lain ukuran sampel harus sekian mesh atau mikrometer.
Jadi, sampel yang akan di analisa harus memiliki ukuran yang sesuai
dengan standar yang menjadi metode dalam analisa tersebut, sehingga
hasil analisa menjadi akurat dan presisi.

3.3.1 Pengambilan sampel


Hal pertama adalah pengambilan sampel. Sampel di
ambil dari lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Contohnya
untuk pengambilan sampel daun dapat dilakukan di kebun
misalnya. Sampel yang di ambil jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan analisa. Kalau untuk pengambilan sampel/contoh daun
bisa dilakukan dengan cara biasa yaitu menggunakan
karung/plastik sebagai wadah. Berbeda dengan sampel air yang
menggunakan botol tertentu.
9

3.3.2 Pengeringan Sampel


Selanjutnya dalam rangkaian penelitian, setelah sampel
diambil maka dilakukan pengeringan. Pengeringan disini
dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam sampel. Pengeringan
dilakukan dengan metode kering angin, Proses ini diharapkan
mampu mengurangi kadar air dalam sampel, sehingga proses
selanjutnya akan berjalan dengan baik. Adapun untuk sampel
yang lain, menggunakan oven

3.3.3 Penggilingan Sampel

Setelah sampel dirasa kering, dan airnya terlihat sudah


menyusut maka dilakukan penggilingan untuk memperkecil
ukuran sampel. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam
proses pelarutan sampel sehingga mudah di analisa lebih lanjut.
Penggilingan dilakukan menggunakan mesin penggiling.

3.3.4 Pengayakan Sampel


Setelah digiling maka didapatkan sampel yang telah halus.
Namun untuk memisahkan ukurannya dilakukan
pengayakan/screening. Hal ini bertujuan untuk memisahkan
ukuran sampel berdasarkan ukurannya. Ini merupakan langkah
preparasi yang terakhir. Setelah di ayak maka kita akan
mendapatkan sampel dengan ukuran yang sesuai SOP dalam
analisa.
10

3.4 Analisa Proximat

Analisis proksimat menggolongkan komponen yang ada pada


bahan pakan berdasarkan komposisi kimia dan fungsinya yaitu : air
(moisture), abu (ash), protein kasar (crude protein), lemak kasar (ether
extract), dan Calsium (Spektrofotometri). analisis makro nutrien dapat
dilakukan dengan analisis proksimat. Metode analisis proksimat
meliputi kadar abu dengan metode pengabuan kering menurut AOAC
2012, kadar air dengan metode oven menurut SNI 1992, kadar lemak
dengan metode soxhlet menurut AOAC 2012, kadar protein dengan
metode kjeldahl menurut AOAC 2012, kadar calsium dengan
menggunakan AAS menurut AOAC 2012, dan kadar poshpor dengan
menggunakan fotometri menurut AOAC 2012
Analisis proksimat memiliki beberapa keunggulan yakni
merupakan metode umum yang digunakan untuk mengetahui komposisi
kimia suatu bahan pakan,

3.4 Jenis Analisa


3.4.1 Pengujian Kadar Air
Penentuan Kadar Air dengan Pengeringan
(Thermogravimetri) Prinsip penentuan kadar air dengan
pengeringan adalah penguapan air yang ada dalam bahan dengan
jalan pemanasan. Kemudian dilakukan penimbangan terhadap
bahan hingga berat konstan yang mengindikasikan bahwa semua
air yang terkandung dalam bahan sudah teruapkan semua.
Penentuan kadar air dengan cara ini relative mudah, dan
ekonomis. Namun terdapat beberapa kelemahan, yaitu :

1. Bahan lain selain air dapat ikut menguap dan ikut hilang
bersama dengan uap air , seperti alcohol, asam asetat dan
minyak atsiri
11

2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air


atau zat mudah menguap lain, seperti gula mengalami
dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi, dan
sebagainya
3. Bahan yang mengandung bahan yang mengikat air, secara sulit
melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan

Bahan yang telah dikeringan, biasanya memiliki sifat


higroskopis lebhi tinggi daripada bahan asalnya. Sehingga
pendinginan bahan setelah pengeringan sebelum penimbangan
perlu dilakukan yaitu pendinginan di desikator yang telah diberi
zat penyerap air seperti kapur aktif, asam sulfat, silica gel,
alumunium oksida, kalium klorida, kalium hidroksida, kalium
sulfat atau barium oksida.

Silica gel yang digunakan diberi warna guna


memudahkan untuk mengidentifikasi kemampuan dalam
menyerap air. Silica gel akan berwarna merah muda apabila sudah
jenuh, dan apabila dipanaskan menjadi kering akan berwarna biru.

Adapun metode penentuan kadar air dengan pengeringan


menurut SNI 01-2891-1992 yaitu :

Sampel sebanyak 3-5 gr ditimbang dan dimasukan


kedalam cawan yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya.
Kemudian sampel dan cawan dikeringkan dalam oven suhu 105oC
selama 6 jam. Cawan didinginkan dan ditimbang, kemudian
dikeringkan kembali sampai diperoleh bobot konstan.

Salah satu upaya untuk mempercepat penguapan air serta


menghindari terjadinya reaksi yang menyebabkan terbentuknya
air ataupun reaksi yang lain karena pemanasan maka dapat
dilakukan pengeringan dengan suhu rendah dan tekanan vakum.
12

Pengeringan vakum digunakan pada bahan pakan yang


mengandung komponen yang mudah terdekomposisi pada 105oC,
atau relative banyak mengandung senyawa volatile.

Prinsip metode pengeringan vakum adalah mengeringkan


sampel yang mudah terdekomposisi pada 105oC didalam suatu
tempat yang dapat dikurangi tekanan udaranya atau divakumkan.
Dengan demikian proses pengeringan dapat berlangsung pada
suhu dan tekanan rendah.

3.5.1.1 Metode Analisa

Metode yang dipakai pada analisa kadar air adalah


metode pengeringan atau metode oven merupakan suatu
metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air
dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan
menggunakan energi panas. Prinsip dari metode oven
pengering adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu
bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu
105o C selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum
dan sesudah dipanaskan adalah kadar air.
13

3.5.1.2 Peralatan yang digunakan

Untuk Analisa Kadar Air diperlukan alat antara lain :

1. Neraca Analitik

2. Oven

3. Desikator

4. Vocdost

3.5.2 Analisa Kadar Abu


Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau
mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri
dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan
unsur-unsur mineral. Unsur juga dikenal sebagai zat organik atau kadar
abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukan total mineral dalam suatu
bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran akan
terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah disebut
sebagai kadar abu.
Produk pakan ternak memiliki kadar abu yang berbeda-beda.
Standar mutu pakan ternak non-ruminansia berdasar SNI 01-2354.1-
2006, ialah memiliki kadar abu 12%. Dan kadar abu pakan ternak
ruminansia 10%
Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan,
antara lain untuk menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan,
mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan sebagai penentu parameter
nilai gizi suatu bahan makanan. Penggilingan gandum, misalnya,
apabila masih banyak lembaga dan endosperm maka kadar abu yang
dihasilkannya tinggi. Banyaknya lembaga dan endosperm pada gandum
menandakan proses pengolahan kurang baik karena masih banyak
mengandung bahan pengotor yang menyebabkan hasil analisis kadar
14

abu menjadi tidak murni. Kandungan abu juga dapat digunakan untuk
memperkirakan kandungan dan keaslian bahan yang digunakan.

Kadar abu sebagai parameter nilai gizi, contohnya pada analisis


kadar abu tidak larut asam yang cukup tinggi menunjukan adanya
kontaminan atau bahan pengotor pada makanan tersebut. Penentuan
kadar abu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengabuan cara
langsung (cara kering) dan pengabuan cara tidak langsung (cara basah).

3.5.2.1 Metode Analisa Kadar Abu

Metode Analisa Kadar Abu yang di gunakan adalah


metode cara kering, Metode cara kering merupakan suatu
proses dengan cara mengoksidasi semua zat organik pada suhu
tinggi, yaitu sekitar 500 –600ºC dan kemudian melakukan
penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran
tersebut Mekanisme pengabuan pada percobaan ini adalah
pertama-tama krus porselin dioven selama 1 jam. Krus porselin
adalah tempat atau wadah yang digunakan dalam pengabuan,
karena penggunaannya luas dan dapat mencapai berat konstan
maka dilakukan pengovenan. Kemudian didinginkan selama
30 menit, setelah itu dimasukkan eksikator. Lalu timbang krus
sebagai berat x gram

3.5.2.2 Peralatam yang digunakam

1. Neraca Analitik

2. Tanur

3. Desikator

4. Cawan Porselen
15

3.5.3 Analisa Kadar Lemak


Lemak adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun
larut dalam pelarut organic sebagai sumber energi terpenting untuk
pertumbuhan dan kelangsungan hidup hewan,Pakan yang baik umumnya
mengandung 4 –18% lemak. kadar lemak yang optimal dalam menunjang
pertumbuhan hewan adalah 2.57%.Kadar lemak pakan uji berkisar antara
5,61% - 8,60%, maka kandungan lemak padapakan, dapat dikatakan
kategori baik.

Pakan memiliki komposisi nutrisi yang lengkap untuk hewan. Salah


satunya adalah lemak kasar, lemak merupakan senyawa kimia yang
memiliki struktur trigliserida dari asam asam lemak. Lemak bersifat
hidrofobik (tidak larut dalam air) untuk melarutkan lemak dibutuhkan
pelarut khusus seperti eter,hexan,kloroform,dan benzen. Pengujian lemak
dilakukan untuk memisahkan lemak dari sampel pakan,sehingga perlu
dilakukan metode ekstraksi menggunakan pelarut tersebut. Jadi seluruh zat
yang tidak larut dalam air akan ter ekstraksi dalam sampel pakan sehingga
ditetapkan sebagai lemak kasar dalam sampel.

3.5.3.1 Metode Analisa Kadar Abu

Metode ekstraksi Soxhlet merupakan metode analisis kadar


lemak secara langsung dengan cara mengekstrak lemak/minyak
dari bahan pangan dengan pelarut organik non-polar, seperti
heksana, petroleum eter dan dietil eter dengan menggunakan alat
khusus yaitu ekstraktor soxhlet. Walaupun dalam
perkembangannya metode ini tidak hanya terbatas untuk ekstraksi
lemak/minyak.
16

3.5.3.2 Alat yang diperlukan

1. Soxtex Foss Dan Pendukung nya


2. Neraca Digital
3. Oven
4. Kapas
5. Desikator
BAB IV

METODOLOGI ANALISA

4.1 Analisa Kadar Air

4.1.1 Prinsip dasar analisa

Bahan kering ditentukan secara gravimetri sebagai material yang


tersisa setelah pengeringan pada suhu 105° menggunakan oven.

4.1.2 Tujuan Analisisa

Untuk mengetahui kadar air dalam sampel pakan ternak apakah


sesuai standar SNI atau tidak.

4.1.3 Alat dan Bahan

Alat :

1. Neraca Analitik (akurasi sampai dengan 0,1mg)

2. Oven (Pengeringan pada suhu 105° ± 2°

3. Desikator

4. Cawan Porselen (Vocdost)

Bahan :

1. Pakan ternak berbentuk mash

17
18

4.1.4 Cara Kerja

1. Cawan poselen bersih dimasukan kedalam oven dengan suhu


105°selama 2 jam

2. Dinginkan cawan porselen dalam desikator selama 2 jam

3. Timbang cawan porselen (W1).

4. Tambahkan 2gram sampel kedalam setiap cawan porselen lalu


timbang (W2)

5. Masukann segera cawan berisi sampel ke dalem oven yang suhu nya
telah stabil pada 135°

6. Oven sampel selama 2jam

7. Matikan oven,pindahkan cawan yang berisi sampel kedalam


desikator secepatnya.

8. dinginkan dalam desikator selama 2jam

9. timbag cawan yang berisi sampel kering (W3)


19

Kadar air dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

W = bobot sampel sebelum dikeringkan (gr)

W1 = bobot sampel dan cawan kering (gr)

W2 = bobot cawan kosong (gr)

4.2 Analisisa kadar abu

4.2.1 Prinsip dasar analisa

Kadar abu ditentukan secara gravimetri sebagai material yang


tersisa setelah pengabuan( (bebas bahan organik) pada suhu 600° dalam
tanur.

4.2.2 Tujuan analisa

Untuk mengetahui kadar abu dalam sampel pakann ternak

4.2.3 Alat dan Bahan

Alat :

1. Neraca Analitik akurat sampai 0,1mg


2. Tanur
3. Desikator
20

4. Cawan porselen

Bahan :

1. Sampel pakan ternak berbentuk mash

4.2.4 Cara kerja

1. Cawan porselen yang bersih dimasukan dalam oven pada suhu 550°
selama 1,5 jam lalu dinginkan dalam desikator (max 30 menit)

2. Timbang cawan porselen (W1)

3. Tambahkan 2gr sampel untuk setiap cawan porselen (W2)

4. Masukan kedalam tanur 400° biarkan sampel terbakar hingga


menjadi arang selama 1jam

5. Kemudian abu kan sampel pada temperatur 600° selama 2 jam

6. setelah selesai matikan oven ,keluarkan cawan porselen yang berisi


sampel dari tanur dan pindahkan dalam desikator,tunggu hingga
temperatur cawan turun dan stabil dengan temperatur ruangan sekitar
30 menit

7. Timbang cawan yang berisi sampel kering (W3)

8. Masukan cawan ke tanur lagi selama 1 jam dalam suhu 600° untuk
mendapatkan hasil konstan.
21

Kadar air dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :


𝑾𝟐−𝑾𝟏
% 𝐀𝐁𝐔 = 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑾

Ket :

W2 = Cawan kosong sebelum pemanasan (g)

W1 = Cawan kosong + Sampel sesudah pemanasan (g)

W = Berat Sampel (g)

4.3 Analisa Kadar Lemak

4.3.1 Prinsip Dasar Analisa

Metode ini merupakan metode modifikasi dari metode


ekstraksi yang menggunakan soxhlet,yaitu menggantikan pemanasan
sampel didalam sampel pelarut dan mengurangi waktu yang diperlukan
untuk ekstraksi. Pelarut organik akan melarutkan lemak,minyak,pigmen
pigmen,dan bahan lain yang terlarut, selanjutnya dikumpulkan dan
disebut lemak kasar, Karakteristik solubilitas dari masing masing
pelarut berbeda dan akan menghasilkan kadar lemak yang berbeda pula,
oleh karna itu dalam hasil pengujian harus menyebutkan jenis pelarut
yang digunakan

4.3.2 Tujuan Analisa

Untuk mengetahui kandungan lemak kasar dalam sampel pakan ternak


22

4.3.3 Alat dan Bahan

Alat :

1. Soxtex Foss Dan Pendukung nya


2. Neraca Digital
3. Oven
4. Kapas
5. Desikator

Bahan :

1. N-Hexane
2. Anhydrous Dietyl Eter
3. Pakan ternak berbentuk mash

4.3.4 Cara kerja

1. Timbang sampel sebanyak 2 gram di Neraca digitak


2. Sampel hasil penimbangan di bungkus dengan kertas lemak
3. Masukan sampel kedalam thimbel lalu jepit sampel dengan kepas
bebas minyak
4. Panaskan selongsong dalam oven selma 30 menit lalu masukan
desikator selama 30 menit
5. Siapkan mesin analisa soxtec foss dan pasan selongsong dalam
alat anlisa
6. Pasang thimbel ke dalam alat analisa
7. Pasang pelarut dalam alat analisa
8. Tekan start pada alat untuk memulai analisa
9. Tunggu hingga 1 ½ jam untuk memanaskan dan mengestraksi
23

10. Jika sudah keluarkan thimbel dan selongsong lalu matikan alat
analisa
11. Letakan selongsong dalam oven selama 30 menit dan desikator
selam 30 menit

Kadar lemak dapat di hitung menggunakan rumusm,sebagai berikut :

Keterangan :

W adalah bobot sampel, dinyatakan dalam gram (g);

Wo adalah bobot selongsong kosong, dinyatakan dalam gram (g);

W1 adalah bobot selongsong lemak kosong dan lemak, dinyatakan dalam


gram (g)
BAB V

DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Analisa

LEMAK
KADAR AIR (%) KADAR ABU (%)
NOMOR KASAR (%)
NO JENIS SAMPEL
UJI SNI UPTD SNI UPTD UPTD
SNI
(Maks) P3T (Maks) P3T P3T

Konsentrat Ruminansia (Fit Meal


1 039 14,00 11,18 12,00 6,70 Max 7,00 4,47
Nusantara Gold) u/ Sapot/KSPT1

Konsentrat Ruminansia (Fit Meal


2 040 14,00 11,12 10,00 6,73 Max 7,00 4,65
Nusantara Platinum) u/Saper/KSP4

Pakan Ayam ras Petelur Bagian 5 :

3 041 Masa Produksi (P3)/ L 82 (PT. 13,00 9,27 14,00 16,00 Min 3,00 6,60

Newhope)

Pakan ayam ras petelur masa awal


4 042 13,00 9,77 8,00 12,37 Min 3,00 5,61
(P1)/Egg-Pro (PT. Farmsco)

5 043 Ampas Tahu 14,00 7,61 4,00 3,40 Min 5,00 8,50

Data Analisa Kadar Abu, Kadar Air, Protein Kasar, Lemak Kasar,
Serat Kasar, Ca, Dan Pospor (P)

24
25

5.2 Pembahasan

5.2.1 Analisis Kadar Air

Kadar air pada pakan ternak maksimal 14% tergantung


pada jenis & peruntukan pakannya. pada hasil analisa yang
penulis lakukan mendapatkan hasil dibawah nilai maximum dan
bisa diambil kesimpulan nya bahwa pakan yang di analisa aman
untuk dikonsumsi oleh terrnak karna kadar air dibawah nilai
maximal dari standar nasional indonesia (SNI). Jika ada pakan
ternak yang memiliki kadar air yang melebihi dari kadar maximal
SNI maka akan menimbulkan penyakit mencret karena air adalah
media untuk pertumbuhan bakteri dan jamur pada pakan ternak.

5.2.2 Analisis Kadar Abu

Kadar abu pada pakan ternak memiliki nilai maximum


sebanyak 14% tergantung pada jenis pakan dan peruntukan
pakannya, pada hasil analisa yang penulis dapatkan memiliki 2
data hasil analisa yang melibihi kadar maximal kadar abu yang
artinya pakan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi oleh hewan
ternak karna hasil tidak sesuai dengan standar nasional
indonesia(SNI). Kadar abu yang tinggi tidak baik untuk hewan
ternak karna dapat menyebabkan penurunan berat badan,
kekurusan, serta pnuruna daya tahan tubuh, daya produksi dan
reproduksi.

5.2.3 Analisis Kadar Lemak

Kadar lemak pada pakan ternak memiliki kadar maximal


sebesar 7% tergantung jenis pakan dan peruntukan pakannya,
26

pada hasil analisa yang penulis lakukan mendapatkan hasil yang


sesuai dengan kadar yang diberikan oleh Standar Nasional
Indonesia (SNI). Jika ada pakan ternak yang memiliki kadar
lemak melebihi dari standar nasional indonesia maka pakan
tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh hewan ternak karna
hewan ternak yang memakan pakan yang kadar lemak nya
melebihi dari standar maka hewan tersebut akan mengalami
obesitas dan mengalami penimbunan asam lemak pada dinding
rongga dan usus sehingga terjadi gejala lever lipid degeration
(LLD).
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang terdapat dalam analisa kali ini yaitu:

1. Data hasil yang didapatkan dari analisa abu yang sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia adalah dari sampel nomor 1,2,dan 5.
2. Data hasil analisa pada kadar abu yang melebihi dari standar maximal
yaitu terdapat pada sampel nomor 3 dan 4 karna kadar abu yang tinngi
dapat menyebakan penurunan berat badan pada ayam, serta daya tahan
tubuh, daya produksi dan reproduksi
3. Data hasil analisa kadar air yang didapatkan telah memenuhi standar SNI
karna data yang didapatkan kurang dari nilai maksimal yang telah
ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI). Jika ada pakan ternak
yang memiliki kadar air yang melebihi standar makan ternak tersebut akan
mengalami penyakit seperti mencret.
4. Data hasil analisa kadar lemak telah memenuhi standar SNI karna data
yang didapatkan tidak kurang dan tidak lebih dari standar yang telah di
tetapkan. Jika ada pakan ternak yang memiliki kadar lemak yang melebihi
dari standar maka ternak akan mengalami obesitas serta adanya
penimbunan lemak pada rongga usus.

27
28

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN

1. Untuk selalu menjaga ketelitian dalam proses analisa.


2. Untuk selalu mengkalibrasi alat setiap tahun nya
3. Untuk selalu menjaga kebersihan serta kerapihan dalam laboratorium
4. Untuk selalu menjaga keselamatan kerja ketika proses analisa
berlangsung
5. Diperlukannya evaluasi setiap bulan atau tahun agar dapat menjadi
lebih baik lagi serta dapat memperbaiki kekurangan

6.2.2 Saran untuk SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG

1. Untuk selalu menjaga keselamatan kerja


2. Diperlukan evaluasi setiap bulan atau tahun nya agar bisa menjadi
lebih baik lagi
3. Diperlukan stok alat yang mencukupi atau bahkan lebih agar proses
analisa berjalan lancar
4. Diperlukannya kalibrasi alat setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali agar
tidak adanya kesalahan hasil data analisa
5. Untuk selalu menjaga kebersihan,kerapihan,dan kedisiplinan agar
mencetak analis yang berkualitas
6. Lebih fokus lagi dalam pelaksaan Praktek kerja industri.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Gilang. 2020. Ppt gilang.pptx. Serang: Indonesia

Agroindustri, Labvirtual. 2021. Analisis Kadar Air,


http://labvirtual.agroindustri.upi.edu/analisis-kadar-air

Astuti. 2012. Analisis kadar abu,


https://astutipage.wordpress.com/2012/03/24/analisis-kadar-abu/

EmpangQQ. 2016. Pengertian Analisis Proksimat,


https://empangqq.com/2016/11/09/pengertian-analisis-proksimat/

Undip, Eprint. 2017. Pakan dan Bahan Pakan,


http://eprints.undip.ac.id/52872/3/Bab_II.pdf

Post, Kimia. 2017. Preparasi dalam analisis kimia,


https://www.kimiapost.net/2017/12/preparasi-dalam-analisis-kimia.html

PT.Sumber Aneka Karya Abadi. 2015. Analisa Lemak Kasar pada Pakan
Konsentrat, http://www.saka.co.id/news-detail/analisa-lemak-kasar-pada-pakan-
konsentrat

Widyasmor, Yunanto. 2020. Air, Abu, Protein Anak Magang, Serang:indonesia

xxix
1. OVEN 2. VODCOST

3. CAWAN PORSELIN 4. TANUR

xxx
5. TIMBEL 6. CHILLER

7. SOXTEC FOSS

xxxi

Anda mungkin juga menyukai