Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Gambaran Umum
Laporan Keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah
atas pengelolaan keuangan daerah. Untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang
baik diperlukan adanya akuntabilitas dan transparansi dari Instansi Pemerintah dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kepada masyarakat. Dengan akuntabilitas,
setiap kegiatan dan hasil akhir atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
negara/daerah. Salah satu media untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan
menyajikan laporan keuangan yang handal dan tepat waktu serta dipublikasikan kepada
masyarakat.
Puskesmas XXX Kabupaten Malang sebagai salah satu Unit PelaksanaTeknis
Puskesmas mempunyai tugas meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
utamanya penduduk miskin, Pelayanan kesehatan baik yang sifatnya kegiatan yang
dilaksanakan melalui penyediaan dan peningkatan sarana prasarana pelayanan
kesehatan, peningkatan kemampuan dan keterampilan petugas, penyediaan obat-obatan
dan perbekalanan kesehatan yang memadai, pemberdayaan masyarakat serta
kampanye/promosi upaya-upaya dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
penyakit, monitoring dan evaluasi program
Selanjutnya dalam hal pertanggungjawaban keuangan Puskesmas XXX Kabupaten
Malang berkomitmen untuk terus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan keuangan puskesmas dengan menyusun Laporan Keuangan Tahun 2022
yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(LP-SAL), Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagai wujud pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022

1.2Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Maksud penyusunan laporan keuangan puskesmas adalah untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
selama satu periode pelaporan.Tujuan pelaporan keuangan puskesmas adalah menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan
membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik.

1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Puskesmas XXX Pemerintah
Kabupaten Malang berpedoman pada:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Permendagri 21 Tahun 2011;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 08 Tahun 2015 tentang
PerubahanAnggaran Pendapatan dan Belanja DaerahTahun 2015;
11. Peraturan Bupati Malang Nomor 57 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja
Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Malang Tahun 2020;
12. Peraturan Bupati Malang Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Malang.

1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini agar
pengguna dapat memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas
lainnya. Catatan atas Laporan Keuangan Puskesmas XXX disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Puskesmas
3. Kebijakan akuntansi yang penting:
a. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah untuk pos-pos
laporankeuangan;
b. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah;
c. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan ;
d. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan ;
e. Penerapan dan kesesuaian kebijakan akuntansi berkaitan dengan
ketentuan yang ada dalam PSAP 13;
4. Penjelasan pos – pos Laporan Keuangan
5. Penjelasan atas informasi non keuangan
6. Penutup.
BAB II
KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

2.1Kebijakan Keuangan dan Target Kinerja SKPD


Kebijakan keuangan dan Indikator pencapaian target kinerja Puskesmas XXX
dituangkan dalam program kerja yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Program peningkatan pelayanan puskesmas/UPT dengan kegiatan pendukung
pelayanan Puskesmas XXX dan Program Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan
dengan kegiatan Penyelenggaraan Biaya Operasional Kesehatan (BOK)-DAK

2.2Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD


Target pendapatan Puskesmas XXX tahun 2022 ditetapkan sebesar
Rp………………………. dapat terealisasi sebesar Rp………………………..
Anggaran belanja Puskesmas XXX tahun 2022 sebesar Rp………………………. dengan
realisasi sebesar Rp………………………. Atau sebesar ….,….%. Berikut rincian anggaran dan
realisasi belanja puskesmas:
Tabel 2.1
Anggaran dan RealisasiBelanja per Program
No Belanja per Program Anggaran Realisasi Selisih %
Program
A
Peningkatanpelayananpuskesmas/UPT
A.
BelanjaPegawai
1
A.
BelanjaBarang dan Jasa
2
A.
Belanja Modal
3

Program Pemberdayaan Masyarakat dan


B
Lingkungan

B.
BelanjaPegawai
1
B.
BelanjaBarang dan Jasa
2
B.
Belanja Modal
3
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, praktik-praktik spesifik akuntansi yang telah dipilih oleh suatu entitas pelaporan
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan untuk diterapkan dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tujuan kebijakan akuntansi adalah
mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah untuk tujuan
umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran
dan antar periode.
Kebijakan Akuntansi yang digunakan oleh Puskesmas dalam menyusun Laporan
Keuangan SKPD Tahun Anggaran 2022 menggunakan ketentuan dimaksud dan prinsip–
prinsip akuntansi yang diterima umum. Kebijakan akuntansi tersebut mengacu Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, yang saat ini sudah disempurnakan beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
Atas dasar ketentuan tersebut diatas dan berdasarkan Peraturan Bupati Malang
Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Malang,
Puskesmas menganut sistem dan kebijakan akuntansi yang dapat diterapkan dengan garis
besar sebagai berikut:

3.1 Kebijakan Akuntansi untuk pos-pos Neraca SKPD


1. ASET
a. Aset Lancar
Aset lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan
menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode pelaporan, yang
terdiri dari Kas dan Setara Kas, Investasi Jangka pendek/Deposito berjangka,
Piutang, Persediaan dan Belanja dibayar dimuka;
Suatu aktiva (aset) diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan
segera untuk direalisasikan, atau dipakai, dimiliki untuk dijual dalam waktu
12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan,
1) Kas dan Setara Kas
a) Kas dan setara kas adalah uang tunai dan saldo
simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pemerintah daerah atau investasi jangka
pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas serta
bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Kas juga meliputi
seluruh uang persediaan pada SKPD, saldo simpanan di bank yang
setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan
pembayaran.
b) Kas Tunai dan Kas di Bank atau yang disetarakan diakui
pada saat diterima atau dikeluarkan.
c) Kas dinilai sebesar nilai nominal uang. Nilai nominal
artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam
bentuk valuta asing, kas tersebut dikonversi menjadi rupiah
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
d) Kas Puskesmas terdiri atas kas di bendahara
penerimaan maupun kas di bendahara pengeluaran.
2) Piutang

a) Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada


pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat
dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya
yang sah
b) Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang
diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
Piutang terdiri atas Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Bagian
Laba Usaha Daerah, Piutang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah dan
Lain-lain piutang, yang diharapkan diterima dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
c) Pengakuan piutang terjadi pada akhir periode ketika akan disusun
Neraca dan diakui sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang atau
bukti lain yang setara yang belum dilunasi atau pada saat terjadinya
pengakuan hak untuk menagih piutang yaitu pada saat terbitnya
Surat Ketetapan tentang Piutang atau bukti lain yang setara.
d) Aset berupa Piutang harus selalu terjaga agar nilainya sama
dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih adalah akun di neracayang berguna untuk menjaga
agar nilai Piutang sama dengan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value).
3) Persediaan

a) Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau


perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional Pemerintah Daerah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
b) Persediaan, antara lain dapat
berupa persediaan Alat tulis kantor, persediaan bibit/benih
tanaman, barang cetakan, persediaan bahan, suku cadang untuk
pemeliharaan dsb.
c) Pengakuan Persediaan dilakukan
pada akhir periode akuntansi dan dinilai berdasarkan nilai barang
yang belum terpakai.
d) Penilaian persediaan dilakukan
dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama
(FIFO), dengan metode tersebut persediaan akhir dinilai sebagai
berikut :
 Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan pembelian;
 Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya jika diperoleh
dengan cara lain seperti donasi.

b. Aset Tetap
1) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
2) Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian
atau seluruh APBD melaui pembelian atau pembangunan, donasi dan
pertukaran dengan aktiva/aset lainnya;
3) Aset tetap yang diperoleh dari pengadaan/pembelian diakui pada akhir
periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal dalam periode
berkenaan (periode tahun berjalan);
4) Aset tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode berkenaan,
yaitu pada saat aktiva tersebut diterima dan hak kepemilikannya
berpindah, diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga
gantinya;
5) Aktiva/Aset tetap terdiri dari;
a) Tanah;
b) Peralatan dan Mesin;
c) Bangunan Gedung;
d) Jalan, Jaringan dan Instalasi;
e) Aset Tetap Lainnya.
6) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
7) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, ditambah pengeluaran-pengeluaran lainnya yang dapat
diatribusikan secara langsung ke dalam aset tersebut ke kondisi siap
untuk digunakan.
8) Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang
memperpanjangmasa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi
manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk kapasitas,
mutu produksi, ataupeningkatan standar kinerja, harus ditambahkan
pada nilai tercatat aset yangbersangkutan.
9) Dalam melakukan penilaian aset tetap diperlukan ketentuan yang
membedakan antara penambahan, pengurangan, pengembangan dan
penggantian utama;
10) Hal-hal yang perlu dilakukan pengungkapan (disclosure) dalam
pelaporan aktiva tetap antara lain mengenai penilaian, pelepasan,
penghapusan dan perubahan nilai aktiva tetap;
11) Penghapusan Aktiva tetap dilakukan jika aktiva tetap tersebut rusak
berat, usang, hilang atau sebab lain. Penghapusan aktiva tetap
ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku.
12) Aset tetap yang secara permanen dihentikan (dihapus) atau dilepas
(dijual/dihibahkan) dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan,

c. Aset Lainnya
1) Aset lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat
dikelompokkan kedalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap dan dana cadangan.
2) Aset Lain-lain meliputi :
 Tagihan Piutang Penjualan Angsuran;
 Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah
 Kemitraan dengan Pihak Ketiga;
 Aset Tak Berwujud; dan
 Aset Lain-lain.
3) Tagihan piutang penjualan angsuran
menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah daerah secara angsuran kepada pegawai pemerintah
daerah/Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. Contoh tagihan piutang
penjualan angsuran antara lain adalah penjualan rumah dinas dan
penjualan kendaraan dinas.
4) Tuntutan Perbendaharaan (TP) merupakan suatu
proses yang dilakukan terhadap bendahara dengan tujuan untuk
menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh
pemerintah daerah sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung
dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara
atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.
5) Tuntutan Ganti Rugi (TGR) merupakan suatu
proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan bendahara
dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang
diderita oleh pemerintah daerah sebagai akibat langsung ataupun tidak
langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh
pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas
kewajibannya.
6) Aset tidak berwujud adalah aset yang secara fisik
tidak dapat dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Contoh
aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek, serta
biaya riset dan pengembangan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh
melalui pembelian atau dapat dikembangkan sendiri oleh pemerintah
daerah.
Kebijakan akuntansi Aset Tidak Berwujud dikelompokkan dan dilakukan
Amortisasi sesuai dengan ketetapan masa manfaatnya.
7) Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset
lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud,
Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan
Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-
lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
Pemerintah Daerah seperti: aset tetap dalam kondisi rusak berat dan
tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasional Pemerintah Daerah,
aset tetap yang sedang dalam proses pengusulan untuk dihapuskan.

2. KEWAJIBAN (UTANG)
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah daerah.Dalam neraca pemerintah daerah, kewajiban disajikan
berdasarkan likuiditasnya dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang
a. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban kepada pihak ketiga
sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu, yang harus dibayar kembali
atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Kewajiban jangka
pendek terdiri dari
1) Utang Perhitungan FihakKetiga (PFK)
Jumlah pungutan/potongan PFK yang dilakukan pemerintah harus
diserahkan kepada pihak lain sejumlah yang sama dengan jumlah yang
dipungut/dipotong. Pada akhir periode pelaporan biasanya masih terdapat
saldo pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain.
Jumlah saldo pungutan/potongan tersebut harus dicatat pada laporan
keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan kepada Pihak
Ketiga (PFK), terdiri dari: Utang Taspen, Utang Iuran Askes, Utang PPh,
Utang PPN, Utang Taperum, Utang IWP dan Utang PFK Lainnya.
Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa
PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan
keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan
2) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
a) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang merupakan bagian utang
jangka panjang yang telah atau akan jatuh tempo dalam satu
periode akuntansi.
b) Pengakuan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang dilakukan pada
saat reklasifikasi dalam periode berjalan dan penilaiannya sebesar
jumlah kewajiban Utang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo
dan akan dibayarkan dalam satu periode akuntansi mendatang.
3) Kewajiban/Utang Belanja
a) Utang Belanja merupakan utang
sebagai akibat transaksi belanja di masa lalu yang harus dibayar
atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.
b) Pengakuan Utang Belanja dilakukan
pada akhir periode akuntansi, sedangkan penilaiannya
berdasarkan nilai sekarang kas yang akan dibayarkan.
c) Utang Belanja terdiri dari Utang Belanja
Pegawai, Utang Belanja Barang dan Jasa, Utang Belanja Modal,
Utang Belanja Subsidi, Utang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
dan Utang Belanja Lain-lain.

4) Pendapatan Diterima Dimuka


a) Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang sudah
diterima kasnya namun belum menjadi hak Pemerintah Daerah
pada periode yang bersangkutan.
b) Pengakuan ‘Pendapatan Diterima Dimuka’ dilakukan pada akhir
periode akuntansi, sedangkan penilaiannya berdasarkan jumlah
penerimaan kas yang telah diakui dalam periode berjalan.
c) Pendapatan diterima dimuka terdiri Pendapatan diterima dimuka
PAD dan Pendapatan diterima dimuka Lainnya.
5) Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
a) Kewajiban Jangka Pendek Lainnya adalah Utang Jangka Pendek
yang tidak termasuk dalam klasifikasi Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang, Utang Belanja dan Pendapatan Diterima Dimuka.
b) Termasuk dalam kewajiban lancar lainnya tersebut adalah biaya
yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan disusun,
misalnya utang pembayaran gaji kepada pegawai dinilai
berdasarkan jumlah gaji yang masih harus dibayarkan atas jasa
yang telah diserahkan oleh pegawai tersebut. Contoh lainnya
adalah penerimaan pembayaran di muka atas penyerahan barang
atau jasa oleh pemerintah kepada pihak lain.
c) Pengukuran untuk masing-masing item disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing pos tersebut.

b. Kewajiban Utang Jangka Panjang


1) Utang Jangka Panjang merupakan kewajiban kepada pihak ketiga
sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu, yang harus dibayar
kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi.
2) Utang Jangka Panjang terdiri atas Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
yaitu Utang kepada Lembaga Keuangan/Perbankan, Pemerintah Pusat,
Pihak Ketiga lainnya dan Utang Jangka Panjang Lainnya.
3) Pengakuan Kewajiban Utang Jangka Panjang dilakukan pada akhir
periode akuntansi, sedangkan penilaiannya berdasarkan jumlah
penerimaan utang yang lebih dari satu periode berjalan.
4) Penilaian Utang Jangka Panjang berdasarkan nilai nominal mata uang
rupiah yang harus dibayar kembali. Untuk Utang Jangka Panjang
dalam valuta asing harus dikonversikan ke mata uang rupiah
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.
3. EKUITAS
Kebijakan Akuntansi Ekuitas bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi atas ekuitas dana dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas
sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perungang-undangan. Ekuitas adalah
kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah pada tanggal laporan

3.2 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah


Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu
atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan.
2. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas
pelaporan.
Entitas pelaporan Pemerintah Daerah dalam hal ini adalah Pemerintah
Kabupaten Malang. Sedangkan Dinas Kesehatan merupakan entitas akuntansi
yang merupakan bagian dari Pemerintah Daerah.

3.3 Basis Akuntansi Yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD


Basis Akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan SKPD
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban,
dan ekuitas dalam Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui
pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan
dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah
atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap
periode tergantung pada selisih realisasi pendapatan dan pengeluaran.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau
kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

3.4 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan


Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Daerah atau oleh
entitas pelaporan. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening
Kas Daerah atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan
historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai nominal.
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan adalah :
1. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan
mengungkapkan secara penuh kegiatan SKPD dan sumber daya ekonomis
yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
2. Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas yang sudah
dimodifikasi, yaitu merupakan kombinasi metode penilaian atas dasar kas
(cash basis) dengan metode penilaian atas dasar akrual (accrual basis).
3. Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran, yaitu
berdasarkan tahun takwim, yang diawali pada tanggal 1 Januari dan berakhir
pada tanggal 31 Desember.
4. Penetapan saldo pos-pos neraca awal diperoleh dari catatan
administrasi dan hasil inventarisasi fisik atas seluruh aset Puskesmas;
5. Seluruh kekayaan Puskesmas merupakan kekayaan yang tidak
dipisahkan dari kekayaan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang per 31
Desember 2021.
Dalam menyusun Laporan Keuangan pada periode sebelumnya adanya
kesalahan perhitungan, kesalahan dalam penerapan standart dan kebijakan
akuntansi, kesalahan interprestasi fakta, atas kejadian tersebut dilakukan koreksi
kesalahan dan akan disesuaikan (adjusment)ke tahun buku berikutnya.
Puskesmas dalam menyusun Laporan Keuangan Tahun 2021 untuk kode
rekening pelaksanaan anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permendagri 21
Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. Konversi
klasifikasi kode rekening penganggaran terhadap kode rekening yang sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan mengacu pada Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Malang.

3.5 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada


Dalam SAP Pada SKPD
Kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada
SKPD dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan
pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan, yang
diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara
sistematis untuk satu periode;
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD, di syahkan oleh
Gubernur dan di tetapkan dalam Peraturan Daerah;
3. Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPRD yang merupakan
mandat yang diberikan kepala daerah untuk melakukan pengeluaran –
pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan;
4. Azas Bruto adalah suatu prinsip yang tidak memperkenankan pencatatan
secara neto penerimaan daerah setelah dikurangi pengeluaran pada suatu unit
organisasi atau tidak memperkenankan pencatatan pengeluaran setelah
dikompensasi antara penerimaan dan pengeluaran;
5. Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar;
6. Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran berkenaan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah;
7. Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan
selisih antara aktiva/aset dan kewajiban pemerintah;
8. Entitas pelaporan keuangan daerah adalah Pemerintah Kabupaten Malang
secara keseluruhan dengan pusat–pusat pertanggungjawaban; DPRD,
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan
SKPD lainnya;
9. Kas adalah uang tunai dan atau saldo simpanan di Bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan SKPD;
10. Rekening Umum Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh
penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah;
11. Kebijakan Akuntansi adalah prinsip – prinsip, dasar – dasar konvensi –
konvensi, aturan – aturan, dan praktik – pratik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan;
12. Pendapatan SKPD diakui pada saat diterima oleh Rekening Kasu Umum
Daerah. Sedangkan pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerimaan
namun belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah diperlakukan sebagai
Pendapatan Ditangguhkan;
13. Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang berkenaan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
daerah;
14. Pengeluaran Kas adalah semua aliran kas keluar dari Bendahara
Pengeluaran;
15. Periode Akuntansi adalah periode pertanggungjawaban keuangan entitas
pelaporan yang periodenya sama dengan periode tahun anggran;
16. Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode
pelaporan;
BAB IV
PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan puskesmas yang disajikan meliputi Laporan Realisasi Anggaran,


Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Laporan Arus Kas. Pos-pos laporan keuangan tersebut dijelaskan sesuai dengan standar
pengungkapan informasi keuangan.

4.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Pendapatan LRA Tahun Anggaran 2022 setelah perubahan APBD 2022 dianggarkan
sebesar Rp…………………. dan terealisasi sebesar Rp…………………. atau ….,…%.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021, pendapatan menurun sebesar
Rp…………………. atau ….,…%. Pendapatan tersebut terdiri dari:
4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2022 setelah perubahan APBD
2022 dianggarkan sebesar Rp…………………. dan terealisasi sebesar
Rp…………………. atau ….,…%. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021,
pendapatan menurun sebesar Rp…………………. atau ….,…%. Pendapatan tersebut
terdiri dari:
4.1.1.a Lain-Lain PAD yang Sah
Anggaran Lain-lain PAD yang Sah tahun anggaran 2022 adalah sebesar
Rp…………………. yang terealisasi sebesar Rp…………………. atau ….,…%.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021, realisasi 2022 mengalami
penurunan sebesar Rp…………………. atau ….,…%.
Lain-lain PAD yang Sah puskesmas merupakan Pendapatan BLUD dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah Tahun 2022
Lain-Lain PAD
No Anggaran Realisasi 2022 % Realisasi 2021
yang Sah
Pendapatan
1
BLUD
a. Kapitasi
b.Non Kapitasi
c.Pasien Umum
……

  Jumlah

4.1.2 Belanja
Anggaran belanja tahun anggaran 2022 sebesar Rp…………………. dan
terealisasi Sebesar Rp…………………. atau ….,…%.. Apabila dibandingkan dengan
realisasi 2021, Realisasi 2022 mengalami penurunan sebesar Rp…………………. atau -
….,…%.. Belanja puskesmas terdiri dari belanja operasi dan belanja modal.
4.1.2.a Belanja Operasi
Anggaran belanja operasi tahun anggaran 2022 sebesar Rp…………………. dan
terealisasi sebesar Rp…………………. atau ….,…%. Apabila dibandingkan dengan
realisasi 2021, Realisasi 2022 mengalami penurunan sebesar Rp…………………. atau -
….,…%. Adapun rinciannnya sebagai berikut :
Tabel 4.2
Realisasi Belanja OperasiTahun 2022

No Uraian Belanja Operasi Anggaran Realisasi 2022 % Realisasi 2021


1 Belanja Pegawai
2 Belanja Barang dan Jasa
  Jumlah

1. Belanja Pegawai
Anggaran belanja pegawai tahun anggaran 2022 sebesar Rp………………….
terealisasi sebesar Rp…………………. atau ….,…%. Apabila dibandingkan dengan
realisasi 2021, realisasi 2022 mengalami penurunan sebesar Rp…………………. atau ….,
…%. Adapun rinciannnya sebagai berikut :
Tabel 4.3
Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2022
N
o Uraian Belanja Pegawai Anggaran Realisasi 2022 % Realisasi 2021
1 Belanja Gaji Pokok PPPK
2 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan bagi ASN
Belanja Honorarium Penanggung Jawaban
3 Pengelola Keuangan
4 Belanja Honorarium pengadaan Barang/Jasa
5 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan
   
  Jumlah

2. Belanja Barang dan Jasa


Anggaran belanja barang dan jasa tahun anggaran 2022 sebesar Rp………………….
terealisasi sebesar Rp…………………. atau ….,…%. Apabila dibandingkan dengan
realisasi 2021, realisasi 2022 mengalami penurunan sebesar Rp…………………. atau ….,
…%. Adapun rinciannnya sebagai berikut :
Tabel 4.4
Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2022

No Uraian Belanja Operasi Anggaran Realisasi 2022 % Realisasi 2021

Belanja Bahan-bahan Bakar dan


1
Pelumas
2 Belanja Bahan- Isi Tabung Kebakaran
3 Belanja Bahan- Isi Tabung Gas
Belanja Bahan-Bahan Lainnya /
4
Oksigen
Belanja Suku Cadang-Suku Cadang
5
Alat Angkutan
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
6
Kantor-Alat Tulis Kantor
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
7
Kantor-Kertas dan Cover
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
8
Kantor-Bahan Komputer
9 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
Kantor-Bahan Cetak
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
10 Kantor-Alat/Bahan untuk Kegiatan
Kantor Lainnya
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
11
Kantor-Benda Pos
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
12
Kantor-Bahan Dokumen
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
13
Kantor-Alat Listrik
Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan
14
Kantor-Perabot kantor
15 Belanja Obat-obatan-Obat
16 Belanja Bahan-bahan kimia
17 Belanja Bahan -bahan lainnya
18 Belanja kegiatan kantor lainnya
19 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
Belanja Makanan dan Minuman
20
Jamuan Tamu
21 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh
Belanja Makanan dan Minuman pada
22
Fasilitas Pelayanan Urusan Kesehatan
Belanja Makanan dan Minuman
23
Aktivitas Lapangan
24 Belanja Natura
25 Belanja Jasa Tenaga Administrasi
26 Belanja Jasa Tenaga Kesehatan
27 Belanja Jasa Tenaga Laboratorium
28 Belanja Jasa Tenaga Kebersihan
28 Belanja Jasa Tenaga Keamanan
Belanja Jasa Tenaga Penanganan
29
Sosial
30 Belanja Jasa Audit/Surveilans ISO
Belanja Jasa Tenaga Informasi dan
31
Teknologi
32 Belanja Jasa Kalibrasi
33 Belanja Jasa Pengolahan Sampah
34 Belanja Tagihan Telepon
35 Belanja Tagihan Air
36 Belanja Tagihan Listrik
37 Belanja Kawat/Faksimili/Internet
Belanja Pembayaran Pajak, Bea dan
38
Perizinan
39 Belanja Pengolahan Air Limbah
Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
40
Non ASN
41 Belanja Kursus Singkat/Pelatihan
42
Beban Pemeliharaan Komputer-
43 Peralatan Komputer-Peralatan Personal
Computer
Belanja Pemeliharaan Alat Angkutan-
44
Kendaraan Bermotor Khusus
Belanja Pemeliharaan Alat kantor dan
45
Rumah Tangga -Alat kantor Lainnya
Belanja Pemeliharaan Alat kantor dan
46 Rumah Tangga -Alat Rumah Tangga -
Alat Pembersih
Belanja Pemeliharaan Alat kantor dan
47 Rumah Tangga -Alat Rumah Tangga -
Alat Rumah Tangga Lainnya
48
Belanja Pemeliharaan Bangunan
Gedung-
49
Bangunan Gedung Tempat Kerja-
Bangunan Kesehatan
50 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
Jumlah

4.1.2.b Belanja Modal


Anggaran belanja modal tahun anggaran 2022 sebesar Rp…………………. dan
terealisasi sebesar Rp…………………. atau ….,…%. Apabila dibandingkan dengan
realisasi 2021, realisasi 2022 mengalami penurunan sebesar Rp…………………. atau -
….,…%. Adapun rinciannnya sebagai berikut :
Tabel 4.5
Realisasi Belanja Modal Tahun 2022
No Belanja Modal Anggaran Realisasi 2022 % Realisasi 2021
Belanja Modal Peralatan
1
dan Mesin
  Jumlah

4.2 LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


Saldo anggaran lebih tahun 2022 sebesar Rp…………………. yang diperoleh dengan
rincian sebagai berikut.
Tabel 4.6
Saldo Anggaran Lebih Tahun Anggaran 2022 dan 2021
Uraian Tahun 2022 Tahun 2021

Saldo Anggaran Lebih Awal

Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan


Pembiayaan Tahun Berjalan

Sub Total

Sisa Lebih/ Kurang Pembiayaan Anggaran


(SILPA/SIKPA)
Sub Total
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun
Sebelumnya
Lain-lain
Saldo Anggaran Lebih Akhir

Saldo anggaran lebih tahun 2022 sebesar Rp…………………. dibandingkan dengan


saldo anggaran lebih tahun 2021 sebesar Rp…………………. mengalami peningkatan
disebabkan karena tidak adanya penggunaan SAL Sebagai Penerimaan Pembiayaan
Tahun Berjalan sebesar Rp…………………. dan adanya Sisa Lebih/ Kurang Pembiayaan
Anggaran (SILPA/SIKPA) sebesar Rp………………….

4.3. NERACA
4.3.1 Aset
Saldo Aset Puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp………………….. Apabila
dibandingkan dengan saldo tahun 2021 sebesar Rp…………………., terjadi kenaikan
sebesar Rp…………………. atau sebesar ….,…%.
4.3.1.a Aset Lancar
Saldo aset lancar puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp………………….
Apabila dibandingkan dengan dengan saldo tahun 2021 sebesar Rp………………….,
terjadi peningkatan sebesar Rp…………………. atau sebesar ….,…%. Aset Lancar
Puskesmas dengan rincian sebagai berikut :
1. Kas dan Setara Kas
Saldo Kas dan Setara Kas Puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar
Rp………………….. Apabila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2021 sebesar
Rp…………………., terjadi peningkatan sebesar Rp…………………. atau sebesar ….,…
%. Berikut rincian kas dan setara kas puskesmas:
Tabel 4.7
Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2022
Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Saldo 2022
Tambah Kurang
1 Kas di BLUD
   
  Jumlah

Berdasarkan tabel diatas, terdapat mutasi tambah kas dan setara kas sebesar
Rp………………….. Rincian Mutasi kas dan Setara Kas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 a
Rincian mutasi kas dan setara kas tahun 2022

No Keterangan Nominal
A Mutasi Tambah
1 Pendapatan BLUD
B Mutasi Kurang
1 Belanja BLUD
Total

3. Piutang
Saldo piutang puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp………………….. Apabila
dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2021 sebesar Rp…………………., terjadi
penurunan sebesar Rp………………….atau sebesar ….,…%. Berikut rincian piutang
puskesmas:
Tabel 4.8
Piutang per 31 Desember 2022
Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Saldo 2022
Tambah Kurang

1 Piutang
BLUD
  Jumlah

Berdasarkan tabel diatas, terdapat mutasi tambah piutang sebesar Rp…………………..


Rincian Mutasi Piutang sebagai berikut:
Tabel 4.8 a
Rincian mutasi piutang tahun 2022

No Keterangan Nominal

Mutasi Kurang
1 Penerimaan Pelunasan Piutang 2021
2 Biaya administrasi bank
Total
4. Persediaan
Saldo persediaan puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp…………………..
Apabila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2021 sebesar Rp…………………..,
terjadi peningkatan sebesar Rp………………….. atau sebesar ….,…%.
Tabel 4.9
Persediaan per 31 Desember 2022

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang Saldo 2022
1 Bahan Kimia
2 Bahan Lainnya
3 Alat Tulis Kantor
4 Kertas dan Cover
5 Bahan Cetak
6 Bahan Komputer
Alat/Bahan Untuk Kegiatan Kantor
7 Lainnya
8 Obat
9 Bahan-bahan Bakar dan Pelumas
10 Bahan- Isi Tabung Gas
11 Bahan-Bahan Lainnya / Oksigen
Suku Cadang-Suku Cadang Alat
12 Angkutan
Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-
13 Benda Pos
Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-
14 Bahan Dokumen
Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-
15 Alat Listrik
Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-
16 Perabot kantor
Persediaan untuk Dijual/Diserahkan
17 Kepada Masyarakat
18 Natura
  Jumlah

Berikut Rincian Mutasi Persediaan:

Tabel 4.9.b
Rincian mutasi persediaan tahun 2022

No Keterangan Nominal

A Mutasi Tambah
1 Penerimaan Bahan Kimia BLUD

2 Bahan Lainnya

  Penerimaan Bahan Lainnya (DROPING)

  Penerimaan Bahan Lainnya GFK

  Penerimaan BTT Bahan Lainnya (GFK)

  Penerimaan Bahan Lainnya BTT (Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan Lainnya Bantuan Kementrian(Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan Lainnya Bantuan Provinsi (Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan Lainnya Bantuan Pemda Lainya (Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan Lainnya Bantuan BUMN (Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan Lainnya Bantuan Perusahaan Swasta (Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan Lainnya Bantuan Masyarakat Lainya (Gudang ALKES)

  Penerimaan Bahan-Bahan Lainya BLUD


No Keterangan Nominal

  Penerimaan Bahan Lainnya Jampersal

  Penerimaan Bahan Lainnya Kopipu

3 Alat Tulis Kantor

  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis Kantor (BLUD)

  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis Kantor (BOK)

  Penerimaan Alat Tulis Kantor (KOPIPU)

4 Kertas dan Cover

  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Kertas DAN Cover (BLUD)

  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Kertas DAN Cover (kopipu)

5 Bahan Cetak

  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Cetak BOK

  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Cetak (BLUD)

  Penerimaan Buku KIA

  Penerimaan Kartu Catin Sehat

  Penerimaan Buku Rapor Kesehatan SD

6 Bahan Komputer
  Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Komputer (BLUD)
  Penerimaan Bahan Komputer Kopipu
7 Alat/Bahan Untuk Kegiatan Kantor Lainnya
  Belanja Bahan keg Kantor Lainya BLUD
  Belanja Bahan keg Kantor Lainya BOK
  Bahan keg Kantor Lainya GFK
8 Obat
  Penerimaan Obat GFK
  Penerimaan Obat Dropping (Prov)
  Penerimaan Obat BTT
  Penerimaan Vaksin
  Obat Pembelian BLUD
9 Penerimaan Bahan-bahan Bakar dan Pelumas
10 Penerimaan Bahan- Isi Tabung Gas
11 Penerimaan Bahan-Bahan Lainnya / Oksigen
12 Penerimaan Suku Cadang-Suku Cadang Alat Angkutan
13 Penerimaan Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Benda Pos
14 Penerimaan Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Dokumen
15 Penerimaan Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Listrik
16 Penerimaan Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Perabot kantor
17 Penerimaan Persediaan untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat
18 Penerimaan Natura

A Mutasi Kurang
1 Pemakaian Bahan Kimia

2 Bahan Lainnya

  Pemakaian Bahan Lainya (DROPING)

  Pemakaian Bahan Lainya GFK

  Pemakaian Bahan Lainya BTT Bahan Lain (GFK)

  Pemakaian Bahan Lainya BTT (Gudang ALKES)

  Pemakaian Bahan Lainya Bantuan Kementrian(Gudang ALKES)

  Pemakaian Bahan Lainya Bantuan Provinsi (Gudang ALKES)

  Pemakaian Bahan Lainya Bantuan Pemda Lainya (Gudang ALKES)

  Pemakaian Bahan Lainya Bantuan BUMN (Gudang ALKES)

  Pemakaian Bahan Lainya Bantuan Perusahaan Swasta (Gudang ALKES)


No Keterangan Nominal

  Pemakaian Bahan Lainya Bantuan Masyarakat Lainya (Gudang ALKES)

  Pemakaian Bahan-Bahan Lainya BLUD

  Pemakaian Bahan Lainnya Jampersal

  Pemakaian Bahan Lainnya Kopipu

3 Alat Tulis Kantor

  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis Kantor (BLUD)

  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis Kantor (BOK)

  Pemakaian ATK Kopipu

4 Kertas dan Cover


  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Kertas DAN Cover (BLUD)
  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Kertas DAN Cover (kopipu)
5 Bahan Cetak
  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Cetak BOK
  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Cetak (BLUD)
  Pemakaian Buku KIA
  Pemakaian Buku Rapor Kesehatan SD
6 Bahan Komputer
  Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Komputer (BLUD)
  Pemakaian Bahan Komputer Kopipu
7 Alat/Bahan Untuk Kegiatan Kantor Lainnya
  Pemakaian Bahan keg Kantor Lainya BLUD
  Pemakaian Bahan keg Kantor Lainya BOK
  Pemakaian Kantor Lainya GFK
8 Obat
  Pemakaian Obat GFK
  Pemakaian Obat Dropping (Prov)
  Pemakaian Obat BTT
  Pemakaian Vaksin
  Pemakaian Obat Pembelian BLUD
9 Pemakaian Bahan-bahan Bakar dan Pelumas
10 Pemakaian Bahan- Isi Tabung Gas
11 Pemakaian Bahan-Bahan Lainnya / Oksigen
12 Pemakaian Suku Cadang-Suku Cadang Alat Angkutan
13 Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Benda Pos
14 Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Dokumen
15 Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Listrik
16 Pemakaian Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Perabot kantor
17 Pemakaian Persediaan untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat
18 Pemakaian Natura

4.3.1.b Aset Tetap


Saldo aset tetap puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp…………………...
Apabila dibandingkan dengan dengan saldo tahun 2021 sebesar Rp…………………..,
terjadi Peningkatan sebesar Rp………………….., atau sebesar ….,…%. Aset Tetap
dengan rincian sebagai berikut:
1. Tanah
Nilai tanah puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp…………………... Apabila
dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021 sebesar Rp………………….., tidak
terjadi perubahan/peningkatan/penurunan sebesar Rp………………….. atau sebesar ….,
…%. Berikut rincian tanah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Tanah per 31 Desember 2022
Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Saldo 2022
Tambah Kurang
Tanah Bangunan
1 Perumahan/Gedung
Tempat Tinggal
Tanah untuk
2  Bangunan Tempat
Kerja
  Jumlah

Selama Tahun Anggaran 2022 tidak terdapat penambahan aset Tanah pada Puskesmas
XXX Kabupaten Malang.

2. Peralatan dan Mesin


Nilai peralatan dan mesin puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar
Rp………………….. Apabila dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021 sebesar
Rp………………….., terjadi kenaikan sebesar Rp………………….. atau sebesar ….,…%.
Berikut rincian peralatan dan mesin:
Tabel 4.11
Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2022
No Uraian Saldo 2021 Mutasi 2022 Saldo 2022
Tambah Kurang
1 Kendaraan Bermotor
Beroda Dua
2 Kendaraan Bermotor
Khusus
3 Alat Ukur/Pembanding
4 Alat Penyimpan Hasil
Percobaan Pertanian
5 Alat Penyimpan
Perlengkapan Kantor
6 Alat Kantor Lainnya
7 Meubelair
8 Alat Pendingin
9 Alat Rumah Tangga
Lainnya (Home Use)
10 Alat Pemadam
Kebakaran
11 Meja Kerja Pejabat
12 Kursi Kerja Pejabat
13 Kursi Rapat Pejabat
14 Lemari dan Arsip
Pejabat
15 Peralatan Studio
Audio
16 Alat Kedokteran
Umum
17 Alat Kedokteran Gigi
18 Alat Kedokteran
Keluarga Berencana
19 Alat Kedokteran
Bagian Penyakit
Dalam
20 Alat Kedokteran
Poliklinik
21 Alat Kesehatan
Rehabilitasi Medis
22 Alat Kedokteran
Gawat Darurat
23 Alat Kedokteran Jiwa
24 Alat Kesehatan Umum
Lainnya
25 Alat Laboratorium
Lingkungan Perairan
26 Laboratorium
Kearsipan
27 Unit Alat Laboratorium
Lainnya
28 Radiation Application
and Non Destructive
Testing Laboratory
Lainnya
29 Alat Laboratorium
Kualitas Udara
30 Alat Laboratorium
Penunjang
31 Komputer Jaringan
32 Personal Computer
33 Peralatan Mainframe
34 Peralatan Personal
Computer
  Jumlah

Berdasarkan tabel rincian mutasi diatas, terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin
sebesar Rp………………….. Berikut rincian mutasi peralatan dan mesin.
Tabel 4.11.b
Rincian mutasi peralatan dan mesin tahun 2022
No Keterangan Nominal
A Mutasi Tambah  
1

2
3
4
B Mutasi Kurang
1
2
3
4
   

3. Gedung dan Bangunan


Nilai gedung dan bangunan puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar
Rp…………………... Apabila dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021 sebesar
Rp………………….., tidak terjadi perubahan sebesar Rp 0,00 atau sebesar ….,…%..
Berikut rincian gedung dan bangunan:
Tabel 4.12
Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2021

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang Saldo 2022
1 Bangunan Gudang
2 Bangunan Kesehatan
Rumah Negara
3 Golongan I
  Jumlah
Selama Tahun Anggaran 2022 tidak terdapat penambahan aset Gedung dan Bangunan
pada Puskesmas XXX Kabupaten Malang.

4. Jalan Jaringan dan Irigasi


Nilai Jalan, Jaringan dan Irigasi puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar
Rp…………………... Apabila dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021 sebesar
Rp………………….., tidak terjadi perubahan/peningkatan/penurunan sebesar
Rp………………….. atau sebesar ….,…%.. Berikut rincian Jalan, Irigasi, dan Jaringan:
Tabel 4.13
Aset Tetap Jalan, Jaringan dan irigasi Per 31 Desember 2022

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang Saldo 2022
Bangunan Pelengkap
1 Air Bersih/Air Baku
2 Jaringan Distribusi
  Jumlah

5. Akumulasi Penyusutan
Nilai Akumulasi Penyusutan puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar
Rp…………………... Apabila dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021 sebesar
Rp………………….., terjadi peningkatan sebesar Rp………………….. atau sebesar ….,…
%.. Berikut akumulasi penyusutan aset tetap:

Tabel 4.14
Akumulasi Penyusutan

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang Saldo 2022
Akumulasi Penyusutan Alat
Angkutan Darat Bermotor-
Kendaraan Bermotor
1 Khusus
Akumulasi Penyusutan Alat
Angkutan Darat Bermotor-
Kendaraan Bermotor
2 Beroda Dua
Akumulasi Penyusutan Alat
Ukur-Alat
3 Ukur/Pembanding
Akumulasi Penyusutan Alat
Pengolahan-Alat
Penyimpan Hasil
4 Percobaan Pertanian
5 Akumulasi Penyusutan Alat
Kantor-Alat Penyimpan
Perlengkapan Kantor

Akumulasi Penyusutan Alat


6 Kantor-Alat Kantor Lainnya

Akumulasi Penyusutan Alat


7 Rumah Tangga-Mebel
Akumulasi Penyusutan Alat
Rumah Tangga-Alat
8 Pendingin
Akumulasi Penyusutan Alat
Rumah Tangga-Alat
Rumah Tangga Lainnya
9 (Home Use)

Akumulasi Penyusutan Alat


Rumah Tangga-Alat
10 Pemadam Kebakaran
Akumulasi Penyusutan
Komputer Unit-Komputer
11 Jaringan

Akumulasi Penyusutan
Komputer Unit-Personal
12 Computer
Akumulasi Penyusutan
Peralatan Komputer-
13 Peralatan Mainframe
Akumulasi Penyusutan
Peralatan Komputer-
Peralatan Personal
14 Computer

Akumulasi Penyusutan
Meja dan Kursi Kerja/Rapat
15 Pejabat-Meja Kerja Pejabat

Akumulasi Penyusutan
Meja dan Kursi Kerja/Rapat
16 Pejabat-Kursi Kerja Pejabat
Akumulasi Penyusutan
Meja dan Kursi Kerja/Rapat
Pejabat-Kursi Rapat
17 Pejabat
Akumulasi Penyusutan
Meja dan Kursi Kerja/Rapat
Pejabat-Lemari dan Arsip
18 Pejabat
Akumulasi Penyusutan Alat
Studio-Peralatan Studio
19 Audio

Akumulasi Penyusutan Alat


Kedokteran-Alat
20 Kedokteran Umum
Akumulasi Penyusutan Alat
Kedokteran-Alat
21 Kedokteran Gigi
Akumulasi Penyusutan Alat
Kedokteran-Alat
Kedokteran Keluarga
22 Berencana
Akumulasi Penyusutan Alat
Kedokteran-Alat
Kedokteran Bagian
23 Penyakit Dalam

Akumulasi Penyusutan Alat


Kedokteran-Alat
24 Kedokteran Poliklinik

Akumulasi Penyusutan Alat


Kedokteran-Alat
25 Kedokteran Gawat Darurat
Akumulasi Penyusutan Alat
Kedokteran-Alat
26 Kedokteran Jiwa

Akumulasi Penyusutan Alat


Kesehatan Umum-Alat
27 Kesehatan Umum Lainnya
Akumulasi Penyusutan Unit
Alat Laboratorium-Alat
28 Laboratorium Lingkungan
Perairan

Akumulasi Penyusutan Unit


Alat Laboratorium-
29 Laboratorium Kearsipan

Akumulasi Penyusutan Unit


Alat Laboratorium-Alat
30 Laboratorium Lain
Akumulasi Penyusutan
Radiation Application and
Non Destructive Testing
Laboratory-Radiation
Application And Non
Destructive Testing
31 Laboratory Lainnya
Akumulasi Penyusutan Alat
Laboratorium Lingkungan
Hidup-Alat Laboratorium
32 Kualitas Udara

Akumulasi Penyusutan Alat


Kedokteran-Alat Kesehatan
33 Rehabilitasi Medis

Akumulasi Penyusutan
Gedung Tempat Kerja-
34 Bangunan Kesehatan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan Gedung Tempat
Tinggal-Rumah Negara
35 Golongan I

Akumulasi Penyusutan
Bangunan Air Bersih/Air
Baku-Bangunan Pelengkap
36 Air Bersih/Air Baku

Akumulasi Penyusutan
Jaringan Listrik-Jaringan
37 Distribusi

  Jumlah

Berdasarkan tabel rincian mutasi diatas, terdapat mutasi tambah Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap sebesar Rp…………………... Berikut rincian mutasi akumulasi penyusutan :
Tabel 4.14.b
Mutasi Akumulasi Penyusutan tahun 2022
No Keterangan Nominal

A Mutasi Tambah  
Koreksi Tambah Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor-
1 Kendaraan Bermotor Khusus
Koreksi Tambah Akumulasi Penyusutan Alat Pengolahan-Alat Penyimpan
2 Hasil Percobaan Pertanian
3 Beban Penyusutan Kendaraan Bermotor Khusus
4 Beban Penyusutan Alat Penyimpan Hasil Percobaan Pertanian
5 Beban Penyusutan Alat Penyimpan Perlengkapan Kantor
6 Beban Penyusutan Alat Kantor Lainnya
7 Beban Penyusutan Mebel
8 Beban Penyusutan Alat Pendingin
9 Beban Penyusutan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)
10 Beban Penyusutan Alat Pemadam Kebakaran
11 Beban Penyusutan Komputer Jaringan
12 Beban Penyusutan Personal Computer
13 Beban Penyusutan Peralatan Mainframe
14 Beban Penyusutan Peralatan Personal Computer
15 Beban Penyusutan Meja Kerja Pejabat
16 Beban Penyusutan Lemari dan Arsip Pejabat
17 Beban Penyusutan Peralatan Studio Audio
18 Beban Penyusutan Alat Kedokteran Umum
19 Beban Penyusutan Alat Kedokteran Gigi
20 Beban Penyusutan Alat Kesehatan Umum Lainnya
21 Beban Penyusutan Alat Laboratorium Lingkungan Perairan
Beban Penyusutan Radiation Application And Non Destructive Testing
22 Laboratory Lainnya
23 Alat Laboratorium Kualitas Udara
24 Beban Penyusutan Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis
25 Beban Penyusutan Bangunan Kesehatan
26 Beban Penyusutan Bangunan Pelengkap Air Bersih/Air Baku
27 Beban Penyusutan Jaringan Distribusi
   

6. Aset Lainnya
Nilai Aset Lainya puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp…………………...
Apabila dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021 sebesar Rp…………………..,
terjadi peningkatan sebesar Rp………………….., atau sebesar ….,…%. Berikut aset
lainnya sebagai berikut:

Tabel 4.15
Aset Lainnya Per 31 Desember 2022

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang Saldo 2022
1 Software

  Jumlah

Berdasarkan tabel rincian mutasi diatas, terdapat mutasi tambah Aset Lainnya sebesar
Rp…………………..,.
Tabel 4.15.b
Rincian mutasi Aset Lainya tahun 2022
No Keterangan Nominal
A Mutasi Tambah
1 Koreksi Tambah Nilai Sofware

7. Akumulasi Amortisasi
Nilai Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud puskesmas per 31 Desember 2022
sebesar Rp…………………..,. Apabila dibandingkan dengan nilai per 31 Desember 2021
sebesar Rp0,00, terjadi peningkatan sebesar Rp………………….., atau sebesar ….,…%.
Berikut perincian mutasi Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud:
Tabel 4.16
Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Per 31 Desember 2022

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang Saldo 2022
Akumulasi
1 Amortisasi Aset
Tidak Berwujud
  Jumlah

Berdasarkan tabel rincian mutasi diatas, terdapat mutasi tambah Aset Lainnya sebesar
Rp…………………..,. Berikut rincian mutasi Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud
Lainnya :
Tabel 4.16.a
Rincian mutasi Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud tahun 2022
No Keterangan Nominal
A Mutasi Tambah
1 Koreksi Saldo Awal Akumulasi Amortisasi Aset Tidak
Berwujud
2 Beban Amortisasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud

4.3.2 Kewajiban
Saldo kewajiban puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp…………………...
Apabila dibandingkan dengan saldo tahun 2021 sebesar Rp…………………..., terjadi
penurunan sebesar Rp…………………...,atau sebesar ….,…%. Berikut kewajiban jangka
pendek :
Tabel 4.17
Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2021
No Uraian Saldo 2021 Mutasi 2022 Saldo 2022
Tambah Kurang
1 Utang Belanja Jasa
Pelayanan Kesehatan bagi
ASN-Belanja Jasa
Pelayanan Kesehatan

  Jumlah

Berdasarkan tabel rincian mutasi diatas, terdapat mutasi tambah kewajiban sebesar
Rp………………….. Berikut perincianya:

Tabel 4.17.b
Rincian mutasi Kewajiban tahun 2022
No Keterangan Nominal
A Mutasi Tambah
Utang Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan bagi ASN-
1 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan Tahun 2022

4.3.5 Ekuitas
Saldo ekuitas puskesmas per 31 Desember 2022 sebesar Rp…………………..
Apabila dibandingkan dengan saldo tahun 2021 sebesar Rp…………………. terjadi
peningkatan sebesar Rp…………………. atau sebesar ….,…%.
Tabel 4.18
Rincian Mutasi Ekuitas per 31 Desember 2022

Mutasi 2022
No Uraian Saldo 2021 Tambah Kurang
Saldo 2022
1Ekuitas
  Jumlah
Berdasarkan tabel rincian mutasi diatas, terdapat mutasi tambah ekuitas sebesar
Rp…………………. dan mutasi kurang ekuitas sebesar Rp………………….. Berikut
perincianya:
Tabel 4.18.a
Rincian mutasi Ekuitas tahun 2022
No Keterangan Nominal
A Mutasi Tambah
1 Surplus Defisit LO
2 Kewajiban UntukDikonsolidasikan (BOK)
B Mutasi Kurang
1 Koreksi Ekuitas Lainya

4.4. LAPORAN OPERASIONAL


4.4.1 PENDAPATAN LO
Realisasi Pendapatan LO tahun 2022 sebesar Rp…………………. terdiri dari :

Tabel 4.19
Pendapatan LO per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
1 Pendapatan Asli Daerah-LO
2 Pendapatan Transfer-LO

Lain-Lain Pendapatan
3 Daerah yang Sah-LO
   
  Jumlah

Berikut rincian dari Pendapatan LO:


A. Pendapatan Asli Daerah—LO
Realisasi Pendapatan Asli Daerah—LO tahun 2022 merupakan Lain-Lain PAD yang
Sah-LO sebesar Rp…………………. menurun sebesar Rp…………………. atau ....,…%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………..
Tabel 4.20
Pendapatan Asli Daerah-LO per 31 Desember 2021 dan Per 31 Desember 2022
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
1 Pajak Daerah – LO
2 Retribusi Daerah – LO
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
3 Dipisahkan – LO
4 Lain-lain PAD Yang Sah –
LO
  Jumlah

Pendapatan Asli Daerah LO dirinci sebagai berikut :


Tabel 4.20.b
Rincian Pendapatan Asli Daerah LO

No   2021 2022
1 Lain-lain PAD Yang Sah-LO
a Pendapatan Kapitasi
b Pendapatan Pasien Umum
c Pendapatan Klaim
d Pendapatan Rapid KKPS
e Pendapatan Rapid Tes Dinkes
f Pendapatan Jasa medis BA
g Pendapatan Jasa medis KPU
h Pendapatan Bunga Bank
i Koreksi Saldo
j Piutang Pendapatan Tahun ini
k Penerimaan Pelunasan Piutang Tahun Lalu
  Jumlah

B. Pendapatan Transfer—LO
Realisasi Transfer—LO tahun 2022 sebesar Rp…………………. meningkat sebesar
Rp…………………. atau ….,…% dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar
Rp………………….
Tabel 4.21
Pendapatan Transfer—LO per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
Pendapatan
Transfer
Pemerintah Pusat-
1 LO
Pendapatan
Transfer Antar
2 Daerah- LO
   
  Jumlah
Pendapatan Transfer-LO dirinci sebagai berikut :
Tabel 4.21.b
Rincian Pendapatan Transfer-LO Tahun 2022

No Uraian 2021 2022


Pendapatan Transfer
1 Pemerintah Pusat-LO
a DAU-LO
Gaji PNS
Uang Lelah Check Point
Insentif Nakes
Evakuasi Jenasah Pasien
Insentif Relawan Vaksinator
Insentif Vaksinator (Nakes)
b DAK Non Fisik-BOKKB-BOK-LO
Biaya Operasional Kesehatan
(BOK)
Jaminan Persalinan
Pendapatan Transfer Antar
2 Daerah- LO
Bantuan Keuangan Khusus dari
a Pemerintah Provinsi
Gaji Ponkesdes APBD 1
Kopipu
Bantuan Keuangan Khusus dari
b Pemerintah Kabupaten/Kota
  Gaji Ponkesdes APBD 2
  Jumlah

C. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah—LO


Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah-LO tahun 2022 sebesar
Rp…………………. Meningkat sebesar Rp…………………. atau ….,…% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp………………….

Tabel 4.22
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah-LO per 31 Desember 2022 dan Per 31
Desember 2021

Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
Pendapatan Hibah
1 – LO
2 Dana Darurat – LO
Lain-lain
Pendapatan Sesuai
dengan Ketentuan
Peraturan
Perundang-
3 Undangan-LO
  Jumlah

Pendapatan Hibah-LO dirinci sebagai berikut :


Tabel 4.22.b
Rincian Pendapatan Hibah-LO

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah –


No LO 2021 2022
1 Pendapatan Hibah – LO
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Daerah
a Lainnya-LO
Penerimaan Obat dari GFK
Penerimaan BKHP dari GFK
Penerimaan obat dari Dropping
Penerimaan BKHP Dropping
Penerimaan Vaksin
Penerimaan Obat BTT
Penerimaan BKHP BTT
Penerimaan BKHP dari DINKES BTT
Penerimaan BKHP Dari DINKES DID
Penerimaan BKHP Dari DINKES APBN
Penerimaan BKHP BTT dari Provinsi
Penerimaan BKHP BTT dari donasi
Penerimaan BKHP BTT dari KPU
Penerimaan BKHP BTT dari Pemda
Penerimaan Persediaan BTT
Penerimaan Bahan Keg Kantor GFK
Penerimaan Buku KIA
Penerimaan Buku Catin
Penerimaan Buku Rapot
Penerimaan Persediaan Kopipu
Penerimaan Parcel Buah
Penerimaan Sembako
Gaji Dokter Fungsional
Gaji Ponkesdes
Hibah Klaim Rawat Jalan
Klaim Ranap Covid
Dekon TB
b Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat-LO
Penerimaan BKHP BTT dari Kemenkes
Penerimaan Hibah PMT dari Kemenkes
Pendapatan Hibah dari Lembaga/Organisasi
c Swasta Dalam Negeri-LO
Penerimaan Barang dari BKKBN
Penerimaan Barang dari Perusahaan Swasta
Pendapatan Hibah dari Kelompok
d Masyarakat/Perorangan Dalam Negeri-LO
   
  Jumlah

4.4.2 BEBAN
Realisasi Beban tahun 2022 sebesar Rp………………….. Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………., realisasi beban tahun 2022 naik
sebesar Rp…………………., atau naik sebesar….,…%.

4.4.2.a Beban Pegawai


Realisasi beban pegawai tahun 2022 sebesar Rp…………………... Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………... Realisasi beban
tahun 2022 naik sebesar Rp………………….. atau sebesar ….,…% berikut perinciannya:
Tabel 4.23
Beban Pegawai per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
1 Beban Gaji Pokok PNS
Beban Tunjangan Keluarga
2 PNS
Beban Tunjangan Fungsional
3 PNS
Beban Tunjangan Fungsional
4 Umum PNS
Beban Tunjangan Beras
5 PNS
Beban Tunjangan
6 PPh/Tunjangan Khusus PNS
7 Beban Pembulatan Gaji PNS
Beban Iuran Jaminan
8 Kesehatan PNS
Beban Iuran Jaminan
9 Kecelakaan Kerja PNS
Beban Iuran Jaminan
10 Kematian PNS
Beban Jasa Pelayanan
11 Kesehatan bagi ASN
Beban Honorarium
Penanggungjawaban
12 Pengelola Keuangan
Beban Honorarium
13 Pengadaan Barang/Jasa
  Jumlah

4.4.2.b Beban Persediaan


Realisasi beban Persediaan tahun 2022 sebesar Rp………………….... Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………..., Realisasi beban
tahun 2022 naik sebesar Rp…………………... atau sebesar ….,…%.

Tabel 4.24
Beban Persediaan per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
N Nominal
o Uraian 2021 2022 % Perubahan
Beban Bahan-Bahan
1
Kimia
Beban Bahan-Bahan
2
Bakar dan Pelumas
Beban Bahan-Isi
3
Tabung Gas
Beban Bahan-Bahan
4
Lainnya
Beban Suku Cadang-
5 Suku Cadang Alat
Angkutan
Beban Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor-
6
Alat
Tulis Kantor
Beban Alat/Bahan
7 untuk Kegiatan Kantor-
Kertas dan Cover
Beban Alat/Bahan
8 untuk Kegiatan Kantor-
Bahan Cetak
Beban Alat/Bahan
9 untuk Kegiatan Kantor-
Benda Pos
Beban Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor-
10 Persediaan
Dokumen/Administrasi
Tender
Beban Alat/Bahan
11 untuk Kegiatan Kantor-
Bahan Komputer
12 Beban Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor-
Perabot Kantor
Beban Alat/Bahan
13 untuk Kegiatan Kantor-
Alat Listrik
Beban Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor-
14 Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor
Lainnya
Beban Obat-Obatan-
15
Obat
Beban Persediaan
untuk
Dijual/Diserahkan-
16
Persediaan untuk
Dijual/Diserahkan
kepada Masyarakat
Beban Makanan dan
17
Minuman Rapat
Beban Makanan dan
18 Minuman Jamuan
Tamu
Beban Makanan dan
Minuman pada Fasilitas
19
Pelayanan Urusan
Kesehatan
Beban Makanan dan
20
Minuman Aktivitas
Beban Penambah
21
Daya Tahan Tubuh
Beban Natura dan
22
Pakan-Natura
Jumlah

4.4.2.c Beban Jasa


Realisasi beban Jasa tahun 2022 sebesar Rp………………….... Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………..., Realisasi beban
tahun 2022 naik sebesar Rp…………………... atau sebesar ….,…%.
Tabel 4.25
Beban Jasa per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
1 Beban Jasa Tenaga Kesehatan
2 Beban Jasa Tenaga Laboratorium
3 Beban Jasa Tenaga Penanganan Bencana
4 Beban Jasa Tenaga Penanganan Sosial
5 Beban Jasa Tenaga Administrasi
BebanJasa Tenaga Kebersihan
6
7 Beban Jasa Tenaga Keamanan
8 Beban Jasa Tenaga Supir
9 Beban Jasa Audit/Surveillance ISO
10 Beban Jasa Tenaga Informasi dan Teknologi
11 Beban Jasa Kalibrasi
12 Beban Jasa Pengolahan Sampah
13 Beban Tagihan Telepon
14 Beban Tagihan Air
15 Beban Tagihan Listrik

Beban Kawat/Faksimili/Internet/TV
16 Berlangganan
17 Beban Pembayaran Pajak, Bea, dan Perizinan
18 Beban Jasa Tenaga Kesehatan Vaksinator
Beban Jasa Tenaga Kesehatan Penanganan
19 COVID-19
Beban Iuran Jaminan Kesehatan bagi Non
20 ASN
21 Beban Kursus Singkat/Pelatihan
22 Beban Pengolahan Air Limbah
  Jumlah

4.4.2.d Beban Pemeliharaan


Realisasi Beban Pemeliharaan tahun 2022 sebesar Rp…………………..... Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………...., Realisasi beban
tahun 2022 turun sebesar Rp………………….... atau sebesar ….,…%
Tabel 4.26
Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
Beban Pemeliharaan Alat
Angkutan-Alat Angkutan
Darat Bermotor-Kendaraan
1 Bermotor
Beban Pemeliharaan Alat
Kantor dan Rumah Tangga-
Alat Kantor-Alat Kantor
2 Lainnya
Beban Pemeliharaan Alat
Kantor dan Rumah Tangga-
Alat Rumah Tangga-Alat
3 Pembersih
Beban Pemeliharaan Alat
Kantor dan Rumah Tangga-
Alat Rumah Tangga-Alat
Rumah Tangga Lainnya
4 (Home Use)
Beban Pemeliharaan
Bangunan Gedung-
Bangunan Gedung Tempat
5 Kerja-Bangunan Kesehatan
Beban Pemeliharaan Alat
Kedokteran dan Kesehatan-
Alat Kedokteran-Alat
Kedokteran
6 Umum
Beban Pemeliharaan
Komputer-Peralatan
Komputer-Peralatan
7 Personal Computer
  Jumlah
4.4.2.e Beban Perjalanan Dinas
Realisasi Beban Perjalanan Dinas tahun 2022 sebesar Rp…………………..... Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………...., Realisasi beban
tahun 2022 naik sebesar Rp………………….... atau sebesar ….,…%
Tabel 4.27
Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Uraian 2021 2022 % Perubahan
Beban Perjalanan Dinas
1 Dalam Kota

  Jumlah

4.4.2.f Beban Bunga


Realisasi beban bunga tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.2.g Beban Subsidi


Realisasi beban subsidi tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.2.h Beban Hibah


Realisasi Beban Hibah Tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.2.i Beban Bantuan Sosial


Realisasi Beban Bantuan Sosial Tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.2.j Beban Penyisihan Piutang


Realisasi beban Penyisihan utang tahun 2022 sebesar Rp0,00. Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………...., Realisasi beban tahun 2022
turun sebesar Rp0,00 atau sebesar ….,…%.
Tabel 4.28
Beban Penyisihan Piutang per 31 Desember 2022 dan Per 31 Desember 2021
Nominal
No Beban Penyisihan Piutang 2021 2022 % Perubahan
1 Beban Penyisihan Piutang

  Jumlah

4.4.2.k Beban Lain-Lain


Realisasi Beban Lain-Lain Tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.2.l Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin


Realisasi beban Penyusutan Peralatan dan Mesin tahun 2022 sebesar
Rp…………………..... Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar
Rp…………………...., Realisasi beban tahun 2022 naik sebesar Rp…………………....
atau sebesar .....,....%

Tabel 4.29
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

Nominal
No Uraian Jumlah 2021 Jumlah 2022 % Perubahan
Beban Penyusutan
Kendaraan Bermotor
1 Khusus
Beban Penyusutan Alat
Penyimpan Hasil
Percobaan Pertanian
4
Beban Penyusutan Alat
Penyimpan Perlengkapan
5 Kantor
Beban Penyusutan Alat
Kantor Lainnya
6
Beban Penyusutan Mebel
7
Beban Penyusutan Alat
Pendingin
8
Beban Penyusutan Alat
Rumah Tangga Lainnya
9 (Home Use)
Beban Penyusutan Alat
Pemadam Kebakaran
10
Beban Penyusutan
Komputer Jaringan
11
Beban Penyusutan
Personal Computer
12
Beban Penyusutan
Peralatan Mainframe
13
Beban Penyusutan
Peralatan Personal
14 Computer
Beban Penyusutan Meja
Kerja Pejabat
15
Beban Penyusutan Lemari
dan Arsip Pejabat
18
Beban Penyusutan
Peralatan Studio Audio
19
Beban Penyusutan Alat
Kedokteran Umum
20
Beban Penyusutan Alat
Kedokteran Gigi
21

Beban Penyusutan Alat


27 Kesehatan Umum Lainnya
Beban Penyusutan Alat
Laboratorium Lingkungan
28 Perairan
Beban Penyusutan
Radiation Application And
Non Destructive Testing
31 Laboratory Lainnya
Alat Laboratorium Kualitas
32 Udara
Beban Penyusutan Alat
Kesehatan Rehabilitasi
33 Medis
  Total

4.4.2.m Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan


Realisasi beban Penyusutan Gedung dan Bangunan tahun 2022 sebesar
Rp………………….... Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar
Rp………………….... Realisasi beban tahun 2022 tidak mengalami kenaikan sebesar
Rp0,00 atau sebesar 0,00 %.
Tabel.4.30
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
Nominal
No Uraian Jumlah 2021 Jumlah 2022 % Perubahan
Beban Penyusutan
1 Bangunan Kesehatan
  Total

4.4.2.n Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Realisasi beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan tahun 2022 sebesar
Rp…………………..... Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar
Rp………………….... Realisasi beban tahun 2022 tidak mengalami kenaikan sebesar
Rp0,00 atau sebesar 0,00 %.
Tabel 4.31
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Nominal
No Uraian Jumlah 2021 Jumlah 2022 % Perubahan
Beban Penyusutan
Bangunan Pelengkap
1 Air Bersih/Air Baku
Beban Penyusutan
2 Jaringan Distribusi
  Total

4.4.2.o Beban Penyusutan Aset Tetap Lainya


Realisasi beban Penyusutan Aset Tetap Lainya tahun 2022 sebesar Rp0,00. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp0,00, Realisasi beban tahun 2022
tetap sebesar Rp0,00 atau sebesar 0,00%

4.4.2.p Beban Penyusutan Aset Lainya


Realisasi beban Penyusutan Aset Lainya tahun 2022 sebesar Rp 0,00. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 0,00, Realisasi beban tahun 2022
tetap sebesar Rp0,00 atau sebesar 0%

4.4.2.q Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud


Realisasi beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud tahun 2022 sebesar
Rp………………….... Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 0,00
Realisasi beban tahun 2022 naik sebesar Rp…………………....atau sebesar Rp 100%
Tabel 4.32
Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud

Nominal
No Uraian Jumlah 2021 Jumlah 2022 % Perubahan
Beban Amortisasi
1 Aset Tidak Berwujud
  Total

4.4.2.r Beban Bagi Hasil


Realisasi beban Bagi Hasil tahun 2022 sebesar Rp0,00.

4.4.2.s Beban Bantuan Keuangan


Realisasi Beban Bantuan Keuangan tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.3 Kegiatan Non-Operasional


Realisasi kegiatan Non-Operasional tahun 2022 sebesar Rp0,00

4.4.4 Pos Luar Biasa


Realisasi Pos Luar Biasa tahun 2022 sebesar Rp0,00
4.4.1 Surplus Defisit LO
Surplus Defisit LO tahun 2022 sebesar Rp…………………..... Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp…………………...., Surplus Defisit LO tahun 2022
turun sebesar Rp………………….... atau sebesar ….,…%

4.5 LAPORAN ARUS KAS


Tujuan penyusunan Laporan Arus Kas adalah menyajikan informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan,
pembiayaan, dan non anggaran selama satu periode akuntansi serta memberikan
informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu
periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini
disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Laporan Arus Kas per
tanggal 31 Desember 2022 terdiri dari.

4.5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Saldo Arus Kas dari Aktivitas Operasi mencerminkan posisi penerimaan dan
pengeluaran kas yang berkaitan dengan kegiatan operasi puskesmas yang meliputi aliran
kas masuk dan aliran kas keluar dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas
operasi tahun 2022 sebagai berikut:
Tabel 4.33
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Uraian 2021 2022
Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih

Rincian Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi Tahun Anggaran 2022 dan 2021 sebagai
berikut.
Tabel 4.34
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi
Uraian 2022 2021
Pendapatan APBD/APBN
Pendapatan jasa layanan dari masyarakat
Jumlah
Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi Tahun Anggaran 2022 dan 2021 sebagai
berikut.
Tabel 4.35
Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi
Uraian 2022 2021
Pembayaran Pegawai
Pembayaran Barang dan Jasa
Pembayaran Langganan daya dan Jasa
Pembayaran Pemeliharaan
Pembayaran Perjalanan Dinas
Pembayaran Bunga
Jumlah

4.5.2 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan posisi penerimaan dan
pengeluaran kas yang berkaitan dengan kegiatan investasi pemerintah daerah yang
meliputi aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Arus kas bersih dari aktivitas investasi
tahun 2022 adalah sebesar Rp………………….... yang dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 4.36
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Uraian 2021 2022
Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih

Rincian Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi Tahun Anggaran 2022 dan 2021 sebagai
berikut:
Tabel 4.37
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi
Uraian 2021 2022
Penjualan atas Tanah 0,00 0,00
Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 0,00
Penjualan atas Gedung dan Bangunan 0,00 0,00
Penjualan atas Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0,00 0,00
Penjualan atas Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00
Penjualan atas Aset Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi Tahun Anggaran 2022 dan 2021 sebagai
berikut.
Tabel 4.38
Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi
Uraian 2022 2021
Perolehan Tanah
Perolehan Peralatan dan Mesin
Perolehan Gedung dan Bangunan
Perolehan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Perolehan Aset Tetap Lainnya
Perolehan Aset Lainnya
Uraian 2022 2021
Jumlah

4.5.3 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Arus kas dari aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp0,00

4.5.4 ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS


Arus kas dari aktivitas transitoris pada tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp0,00

4.5.5 KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS


Kenaikan/(penurunan) kas yang berasal dari arus kas bersih dari aktivitas operasi,
arus kas bersih dari aktivitas investasi, arus kas bersih dari aktivitas pendanaan, dan arus
kas bersih dari aktivitas transitoris Tahun 2022 sebesar Rp………………….....

4.5.6 SALDO KAS AKHIR


Saldo akhir kas merupakan Kas di BLUD 2022 per 31 Desember 2022 sebesar
Rp………………….....

4.6 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Saldo ekuitas akhir sebesar Rp…………………....berasal dari ekuitas awal ditambah
dengan Surplus/ Defisit LO, dikurangi dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan
mendasar, dan ditambah dengan Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan.
4.6.1 Saldo Ekuitas Awal
Ekuitas awal disajikan berdasarkan saldo ekuitas akhir tahun 2021 (audited), dengan
penjelasan sebagai berikut.
Tabel 4.39
Kronologi Ekuitas Awal

No Uraian Nominal Keterangan


1 Ekuitas Awal …………………………. Saldo ekuitas awal tahun
2022 terdiri dari:
- sama dengan ekuitas akhir
tahun 2021

4.6.2 Surplus/Defisit LO
Penyajian nominal Surplus/Defisit-LO berasal dari Laporan Operasional (LO) yang
penghitungannya adalah Total Pendapatan-LO dikurangi total beban. Surplus/Defisit-LO
tahun 2022 sebesar Rp……………dengan perhitungan sebagai berikut.

Pendapatan LO ………………………………
Beban LO ………………………………
Surplus dari Kegiatan Operasi ………………………………
Surplus dari kegiatan Non Operasi ………………………………
Pos Luar Biasa ………………………………
Surplus/Defisit LO ………………………………

4.6.3 Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar


Penyajian nominal dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar
tahun 2022 sebesar Rp……………sebagai berikut.
Tabel 4.40
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar

No Koreksi Ekuitas Lainnya 2022


Koreksi Tambah
1 Koreksi Ekuitas atas Nilai Perolehan Software
Koreksi Ekuitas atas Penyisihan Piutang Lain-lain PAD
2 yang Sah
Koreksi Ekuitas atas Penerimaan Alat Penyimpan Hasil
3 Percobaan Pertanian
Koreksi Ekuitas atas Penerimaan Kendaraan Bermotor
4 Khusus
Koreksi Ekuitas atas Penerimaan Kendaraan Bermotor
5 Khusus
Koreksi Ekuitas atas Penghapusan Akumulasi
6 Penyusutan
Koreksi Kurang
Koreksi Ekuitas atas Saldo Awal Akumulasi Amortisasi
1 Aset Tidak Berwujud-Software
2 Koreksi Ekuitas atas Biaya Transfer Klaim 2021
Koreksi Ekuitas atas Pengakuan Saldo Awal Akumulasi
3 Penyusutan
Koreksi Ekuitas atas Biaya Operasional Kesehatan
4
  Jumlah

4.6.4 Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan


Penyajian nominal kewajiban untuk dikonsolidasikan tahun 2022 sebesar
Rp………………., merupakan penerimaan BOK.
BAB V
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
A. Profil Puskemas
1. Latar Belakang
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan
yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat adalah Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ).
Puskesmas merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan
mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di Puskesmas
perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan
apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Mengingat bahwa sebuah
negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh
masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.
Adanya desentralisasi dan otonomi daerah memberlakukan Undang –
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang - Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Sedangkan peraturan terkait Badan Layanan Umum diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Peraturan perundangan tersebut mendasari terbitnya
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Peraturan tersebut dimaksudkan untuk memangkas ketidakefisien
pengambilan keputusan dalam organisasi publik di daerah. Peraturan tersebut
mendorong fleksibilias Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengelola
keuangannya sendiri dan mengembangkan kegiatan operasionalnya dalam bidang
pelayanan kepada masyarakat. Pola pengelolaan yang dimaksud adalah Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Puskesmas yang pada awalnya hanya sebagai Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) di bawah naungan Dinas Kesehatan di lingkungan Kabupaten/Kota,
kini dapat diajukan statusnya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan lebih fleksibel
termasuk membuat Puskesmas harus melakukan banyak penyesuaian khususnya
dalam pengelolaan keuangan maupun penganggarannya, termasuk penentuan
biaya.
Puskesmas yang telah menjadi BLU / BLUD menggunakan standar lembaga
/ gubernur / bupati / walikota sesuai dengan kewenangannya, harus
mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya
serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. Dalam hal Puskesmas maka
standar pelayanan minimal ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan
kepala daerah. Standar pelayanan minimal tersebut harus memenuhi persyaratan,
yaitu :
a. Fokus pada jenis pelayanan, dalam arti mengutamakan kegiatan pelayanan
yangmenunjang terwujudnya tugas dan fungsi BLU/BLUD.
b. Terukur, merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai dengan
standar yang telah ditetapkan;
c. Dapat dicapai, merupakan kegiatan nyata yang dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional sesuai kemampuan dan tingkat pemanfaatannya;
d. Relevan dan dapat diandalkan, merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan
dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi BLU/BLUD;
e. Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang
telah ditetapkan.
Puskesmas yang telah menjadi BLU/BLUD dapat memungut biaya kepada
masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan
atas barang/jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif
yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per
investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh puskesmas kepada menteri
keuangan/menteri kesehatan/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya, dan
kemudian ditetapkan oleh menteri keuangan / kepala daerah dengan peraturan
menteri keuangan/peraturan kepala daerah. Tarif layanan yang diusulkan dan
ditetapkan tersebut harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikutini:
a. Kontinuitas dan pengembangan layanan.
b. Daya beli masyarakat;
c. Asas keadilan dan kepatutan; dan
d. Kompetisi yang sehat.

2. Sejarah Puskesmas XXX


Puskesmas XXX adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Puskesmas
berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 128 Tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan Kabupaten. Puskesmas
memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:
a. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas ikut aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
b. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Puskesmas
berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Puskesmas XXX adalah salah satu dari 38 Puskesmas di Kabupaten Malang
yang memiliki ijin operasional No. 440/4158/415.21/2013 dengan status Rawat Inap.
Dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan, Puskesmas XXX mempunyai Visi
”Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP, MANTEP, MANETEP”. Untuk
mewujudkan Visi tersebut, Misi Puskesmas XXX sebagai berikut:
1) Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunanguna
menunjang percepatan revolusi mental yang berbasis nilai keagamaan yang
toleran, budaya local, dan supremasihukum.
2) Memperluasinovasi dan reformasibirokrasi demi tata kelolapemerintahan yang
bersih, efektif, akuntabel dan demokratisberbasisteknologiinformasi.
3) Melakukan percepatan pembangunan dibidang pendidikan, kesehatan, dan
ekonomi guna meningkatkan index pembangunan manusia.
4) Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan industry
kreatif.
5) Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan,
peningkatan kwalitas SDM dan pengembangan produk unggulan desa.
6) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, telematika,
sumberdaya air, permukiman dan prasarana lingkungan yang menunjang aktifitas
social ekonomi kemasyarakatan.
7) Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkunganhidup.

Puskesmas XXX juga mempunyai Motto dan Tata Nilai yaitu :


Motto :
“ ……………….. “
Tata Nilai :
“ ……………….. “
……….

6.1 ASPEK LEGAL


Puskesmas XXX Kabupaten Malang yang telah berdiri sejak tahun 1980
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Penetapan
Puskesmas diatur dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 50 Tahun 2016 tentang
Kedudukan Susunan Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang. Dalam hal operasional pelayanan medis sesuai dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor :
…………………………………………….. tentang pemberian ijin penyelenggaraan / Ijin
operasional kepadaPuskesmas XXX untuk menyelenggarakan pelayanan medis dasar
di Kecamatan ....... Kabupaten Malang. Sedangkan untuk pengaturan Tugas pokok
dan Fungsi Puskesmas sebagai mantelah dijabarkan dalam Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang No: 188/8154/415.25/2015 tentang pembagian tugas
dan fungsi Pelayanan pada Puskesmas Kabupaten Malang.

6.2 LOKASI
Puskesmas XXX terletak di ……………………….,Kabupaten Malang, dengan
nomor telpon ………………… dan kode pos …………...
Letak Puskesmas XXX jika dibandingkan dengan beberapa tempat yang memiliki
fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut :
 RSUD Kanjuruhan Malang Kabupaten Malang ± …..km
 RS Saiful Anwar Malang± …..km
 Puskesmas ………..± …..km
 Puskesmas ………..± …..km
Berikut ini adalah data Wilayah Kerja, Sarana Prasarana, Karakteristik Wilayah
dan Data Kependudukan dari Puskesmas XXX.
1. Wilayah Kerja Puskesmas
a. Perbatasan
Wilayah kerjaPuskesmas XXX meliputikeseluruhan wilayah Kecamatan .......,
yang juga merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang. Terletak di
…………………………………, Kecamatan ....... ,+ 15 Km jarak dari Kota Kabupaten
Malang.
Batas-batas wilayah administrative sebagai berikut :
 Sebelah Utara :
 Sebelah Selatan :
 Sebelah Timur :
 Sebelah Barat :
b. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas XXX Mencakup Desa :
 Desa ……..
 Desa ……..
 Desa ……..
 Desa ……..
 Desa ……..
 Desa ……..
2. Sarana Penunjang di Wilayah Kerja
a. Sarana Pendidikan
 Taman Kanak- Kanak (TK) :
 Sekolah Dasar(SD/MI) :
 Sekolah Menengah Pertama (SMP/Mts) :
 Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) :
 Pondok Pesantren :
b. Tempat – tempat Umum
 Pasar :
 Tempat Pengelolaan Makanan :
c. Sarana Institusi
 RumahSakitUmum :
 Sarana Pendidikan :
 Poli Klinik Swasta :
 Praktek Dokter Swasta :
3. Karakteristik Wilayah
Luas daerah (wilayah) Puskesmas XXX adalah ……. km2, Wilayah
Kecamatan ....... seluruhnya merupakan dataran sehingga semua desa dapat
dicapai/ditempuh baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dan
terbagi menjadi …….. Desa seperti terlihat pada tabel dan gambar berikut :
Tabel 1
Jumlah Penduduk, Jumlah RumahTangga, Luas Wilayah dan Kepadatan Pendudukdi Puskesmas
XXX

JUMLAH JUMLAH RUMAH LUAS WILAYAH


DESA
PENDUDUK TANGGA ( Km2)

……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….
……………….

Gambar 1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas …….

4. Data Kependudukan
Data kependudukan secara umum yaitu :
1. Jumlah Penduduk : …….. Jiwa
2. Jumlah Kepala Keluarga : …….. KK
3. Jumlah Kelahiran : …….. Kelahiranhidup
4. Jumlah kematian Ibu bersalin : ………
5. Jumlah RT : ……… RT
6. Jumlah Kunjungan 2022 : ……….Pengunjung
Puskesmas
7. Rata-rata kunjungan : ………Orang/bln
8. Jumlah Peserta JKN : ……… Jiwa

6.3 PRODUK JASA


Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan
serta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas, dimana Puskesmas mengemban tugas
sebagai pelayanan umum kepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bersifat preventif, promotive, dan pelayanan
khusus berupa kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang bersifat kuratif,
rehabilitatif. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
1. Upaya Kesehatan MasyarakatEsensial
a. PromosiKesehatan;
b. Kesehatanlingkungan;
c. KIA/KB;
d. Gizi;
e. P2P:
- Imunisasi
- ISPA
- Diare
- Kusta
- DBD
- TB
- Malaria.
2. UpayaKesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Perawatan Kesehatan Masyarakat;
b. Upaya Kesehatan Jiwa;
c. Kesehatan ReproduksiRemaja;
d. Upaya Kesehatan Olahraga;
e. HIV / AIDS;
f. UKS;
g. Kesehatan Kerja.
3. UpayaKesehatanPerorangan
a. Pelayanan Rawat Jalan :
1) Poli Umum
2) Poli Gigi
3) Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/KB
4) PoliLansia
5) KlinikSanitasi
b. Pelayanan 24 Jam :
1) Unit Rawat Inap
2) Unit GawatDarurat (UGD)
3) Persalinan 24 Jam
c. Pelayanan Penunjang :
1) Laboratorium
2) Pelayanan Obat
4. Pelayanan Puskesmas dan Jaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
a. Puskesmas Keliling
b. Puskesmas Pembantu
c. Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)
d. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
B. Struktur Organisasi dan Susunan Pengelola Puskesmas
BAB VI
PENUTUP
Laporan Keuangan Puskesmas XXX Kabupaten Malang Tahun 2022 disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintahan selama satu
periode pelaporan.Informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan bertujuan umum untuk
memenuhi kebutuhan informasi seluruh pihak pengguna, baik untuk perencanaan,
pengendalian maupun pengambilan keputusan.Selain itu laporan keuangan ini disusun untuk
memenuhi beberapa peranan antara lain akuntabilitas, manajemen, transparansi,
keseimbangan antar generasi dan evaluasi kinerja.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Puskesmas XXX Kabupaten Malang
dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi
prinsip keterbukaan, profesional dan bertanggung jawab.
Catatan atas Laporan Keuangan Puskesmas XXX Kabupaten Malang Tahun 2022 ini
diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Malang dalam
penyampaian maksud dan penjelasan isi laporan keuangan.Kami menyadari bahwa
penyajian laporan keuangan ini masih jauh dari sempurna, meskipun upaya pengendalian
terkait dengan hasil penyusunan laporan keuangan ini telah kami lakukan dan kami
antisipasi jauh-jauh hari sebelumnya, tidak menutup kemungkinan masih banyak hal yang
harus kami perbaiki dalam penyusunan laporan keuangan periode berikutnya.
Seluruh hasil pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan yang dituangkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2022 disajikan sesuai dengan kondisi obyektif dan
diharapkan menjadi umpan balik terhadap penetapan kebijakan umum selanjutnya. Dengan
segala kekurangannya, kami meyakini bahwa secara umum pengelolaan keuangan Tahun
2022 telah memenuhi target dan sasaran pengelolaan, serta pengungkapan yang disajikan
dapat memberikan gambaran utuh pengelolaan guna pengambilan keputusan.
Kami berharap dengan laporan keuangan Puskesmas XXX Kabupaten Malang
Tahun 2022 berbasis akrual, pengungkapan yang disajikan dalam laporan keuangan ini,
dapat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan. Untuk perbaikan penyajian,
masukan dan saran kami harapkan demi peningkatan kualitas pengelolaan dan akuntabilitas
Pemerintah Kabupaten Malang di masa yang akan datang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan terus melimpahkan rahmat-Nya atas
upaya-upaya yang kita lakukan, dalam rangka mewujudkan tertib akuntabilitas dan tata
kelola pemerintahan khususnya untuk Puskesmas XXX Kabupaten Malang yang lebih baik.

Malang, 31 Desember 2022


Kuasa Pengguna Anggaran

drg. ………………………………………...
NIP. ………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai