Anda di halaman 1dari 13

1.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN


2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

3. LAPORAN OPERASIONAL
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUUITAS

5. NERACA
6. LAPORAN ARUS KAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I Pendahuluan : Berisi tentang latar belakang, maksud,


tujuan dan landasan hukum penyusunan
laporan keuangan serta sistematika
penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
BAB II Ekonomi Makro : Memuat penjelasan tentang asumsi
Kebijakan Keuangan dan ekonomi makro, kebijakan keuangan yang
Ikhtisar Pencapaian ditetapkan pemerintah provinsi dan
Anggaran APBD ikhtisar pencapaian Anggaran APBD.
BAB III Ikhtisar Pencapaian : Kinerja Memuat ikhtisar indikator dan pencapaian
Keuangan kinerja kegiatan operasional yang
berdimensi keuangan dalam suatu periode
pelaporan
BAB IV Kebijakan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Implementasi reformasi di bidang pengelolaan keuangan adalah Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam Undang-Undang tentang Keuangan
Negara ini dijabarkan aturan-aturan pokok yang merupakan pencerminan best practices
(penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara, antara lain:
Akuntabilitas berorientasi pada hasil; Profesionalitas; Proporsionalitas; Keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan negara; dan Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas
dan mandiri;

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas


pengelolaan keuangan Negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti
standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


1.2.1. Maksud
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
dimaksudkan untuk menyediakan informasi mengenai pertanggungjelasan APBD,
kekayaan bersih yang dimiliki, keadaan keuangan serta penjelasanpenjelasan mengenai
hal tersebut dan kinerja keuangan berkenaan dengan sasaran strategis.

1.2.2. Tujuan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bertujuan untuk
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi,
sosial, maupun politik
1.2.3. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Adapun landasan hukum yang dijadikan pedoman dalam penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur per 31 Desember 2020 adalah sebagai
berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerahpada Pasal 102.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negarapada Pasal 56.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dst…

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN


INDIKATOR
PENCAPAIAN ANGGARAN KINERJA

2.1. EKONOMI MAKRO


Ekonomi makro merupakan gambaran perubahan ekonomi yang mempengaruhi masyarakat,
perusahaan dan pasar.

Asumsi makro ekonomi yang digunakan dalam penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020 mengacu pada indikator sosial ekonomi (Pemda)
Tahun 2020 atau tahun sebelumnya menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur,
yaitu: Tingkat Kemiskinan per September sebesar 6,64 %, Tingkat Pengangguran Terbuka per
Agustus sebesar 6,87 %, Gini Ratio sebesar 0,335 poin, Indeks Pembangunan Manusia sebesar 76,2
poin , Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar -2,85 %, Tingkat Inflasi per November sebesar 0,78
%, Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) sebesar Rp 144,8 triliun.

2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN


Sebagai subsistem dari penyelenggaraan pemerintahan, diharapkan Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur mampu memberikan pengelolaan keuangan yang lebih adil, rasional,
aspiratif dan bertanggung jawab sebagaimana amanat dari ketentuan tersebut diatas, maka dalam
pengelolaan keuangan daerah tahun 2018 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan
rencana strategis daerah dan sebagai tindak lanjut pelaksanaan rencana strategis tersebut
dituangkan dalam bentuk Kebijakan Umum Anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sejalan
dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018, khususnya dibidang keuangan daerah harus
dipedomani azas-azas umum Pengelolaan Keuangan Negara sebagaimana penjelasan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2.3. IKHTISAR PENCAPAIAN ANGGARAN APBD
Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020,
adalah sebagai berikut: Meningkatkan Kualitas SDM Kalimantan Timur,
Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat,
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau, Menyediakan Infrastruktur Dasar yang
Berkualitas, Mewujudkan tata Kelola pemerintah yang baik, Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Hidup,

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. BIDANG PENDIDIKAN


Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pengembangan
dan peningkatan sumber daya manusia, Untuk mendukung keberhasilan
bidang pendidikan ini dialokasikan dana sebesar Rp1.929.730.082.857,89 dari
sejumlah dana tersebut dapat terealisasi sebesar Rp 1.702.031.173.185,43
atau mencapai 88,20 %. Program yang telah dilaksanakan antara lain :
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Menengah, Peningkatan Pendidikan &
Pengembangan Sumber Daya Masyarakat, Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.

3.2. BIDANG KESEHATAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp1.311.682.738.499,27
dengan realisasi keuangan sebesar Rp1.223.140.559.917,64 atau 93,25%.
Adapun program yang telah dilaksanakan antara lain pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan, upaya kesehatan masyarakat melalui kegiatan
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, pencegahaan dan penanggulangan penyakit
menular dan peningkatan pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada
Mahakam, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda,
Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan serta termasuk juga kegiatan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

3.3. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp1.068.034.638.997.52
dengan realisasi keuangan sebesar Rp932.421.972.860,49 atau 87,30%.
Adapun program yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut:
Pembangunan Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Pembangunan Jalan dan
Jembatan, Pengelolaan Sumber Daya Air, Pembangunan Infrastruktur
Keciptakaryaan.
3.4. BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp50.608.356.162,50 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp42.797.579.659,00 atau 84,57%. Adapun
kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :

1. Pembinaan, pengawasan dan penyuluhan produk hukum daerah serta


menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan pelanggaran peraturan
daerah.
2. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
3. Pemantauan keamanan dan kenyamanan lingkungan serta pemantauan
perkembangan politik di daerah
4. Penanggulangan bencana berbasis masyarakat, peningkatan kapasitas
dan partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana serta
pengembangan sistem peringatan dini kebencanaan dalan pencegahan
dan kesiapsiagaan penangulangan bencana daerah
5. Pendampingan/supervisi rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana.
3.5. BIDANG SOSIAL
Pada Bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp56.652.801.485,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp50.193.200.643,00 atau 88,60%. Adapun
program yang dilaksanakan diantaranya untuk pembinaan anak terlantar,
pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan
penyakit sosial lainnya).

3.6. BIDANG TENAGA KERJA


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp48.460.311.405,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp42.927.975.968,00 atau 88,58%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain : Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, Peningkatan Kesempatan Kerja ,
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Pelatihan Pencari
Kerja, Pengembangan Wilayah Transmigrasi

3.7. BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp14.512.790.582,50 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp12.114.419.233,00 atau 83,47%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain : Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak, Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan, Peningkatan Peningkatan Perlindungan dan
Pemenuhan Hak Anak, Penanggulangan Kemiskinan Bidang Pemberdayaan
Perempuan.

3.8. BIDANG PANGAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp57.808.223.617,50 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp50.562.371.182,00 atau 87,47%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain :Peningkatan Ketahanan Pangan,
Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Keamanan Pangan,
Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura
3.9. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp23.208.409.365,00 dan
realisasi keuangan sebesar Rp20.179.486.248,00 atau 86,95%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain : Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan, Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup,
Perlindungan Atmosfir dan Perubahan Iklim, Perlindungan Sumber Daya Alam.

3.10. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp16.411.712.030,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp14.597.966.586,00 atau 88,95%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan adalah pengembangan lembaga ekonomi
pedesaan, pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial budaya
dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan.

3.11. BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp4.193.607.500,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp3.756.435.332,00 atau 89,58%. Adapun Program
yang telah dilaksanakan adalah administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana.

3.12. BIDANG PERHUBUNGAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp38.431.915.643,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp34.610.913.880,00 atau 90,06%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain : Pengendalian dan Pengamanan
Lalu Lintas Angkutan Jalan, pembangunan Prasarana Transportasi Laut dan
SDP, Pembangunan dan Peningkatan Terminal Tipe B.

3.13. BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp25.496.525.314,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp22.350.633.829,00 atau 87,66%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain :Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pemerintahan Daerah, Pengembangan Informasi dan
Komunikasi Publik.

3.14. BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp37.999.821.322,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp31.254.855.992,80 atau 82,25%. Adapun
Program yang telah dilaksanakan antara lain : Penciptaan Iklim Usaha Kecil
Menengah yang kondusif, Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Peningkatan efisiensi perdagangan dalam
negeri,Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, Penerapan Standarisasi
Mutu Barang 6. Peningkatan dan Pengembangan Industri.

3.15. BIDANG PENANAMAN MODAL


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp26.003.760.790,00 dengan realisasi
sebesar Rp18.012.575.871,00 atau 69,27%.

3.16. BIDANG KEPEMUDA DAN OLAH RAGA


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp41.208.733.600,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp36.518.422.138,00 atau 88,62%.
3.17. BIDANG STATISTIK
Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp330.678.967,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp193.618.500,00 atau 58,55%.

3.18. BIDANG KEBUDAYAAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp7.384.488.250,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp5.842.514.957,00 atau 79,12%.

3.19. BIDANG PERPUSTAKAAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp24.277.115.754,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp18.605.297.140,00 atau 76,64%.

3.20. BIDANG KEARSIPAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp245.696.921,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp245.649.321,00 atau 99,98%.

3.21. BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp48.183.454.252,50 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp41.584.841.946,76 atau 86,31%.

3.22. BIDANG PARIWISATA


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp20.651.716.532,50 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp17.971.786.154,00 atau 87,02%.

3.23. BIDANG PERTANIAN


Bidang pertanian meliputi kegiatan pertanian tanaman pangan, peternakan dan
perkebunan telah dialokasikan dana sebesar Rp103.302.740.540,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp91.291.570.895,33 atau 88,37%

3.24. BIDANG KEHUTANAN


Bidang Kehutanan dengan alokasi dana sebesar Rp603.242.857.921,50 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp353.985.914.515,69 atau 58,68%.

3.25. BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp48.463.607.715,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp43.577.130.545,00 atau 89,92%.

3.26. BIDANG PERDAGANGAN


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp3.588.757.500,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp3.389.099.128,00 atau 94,44%.

3.27. BIDANG PERINDUSTRIAN


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp2.290.825.000,00 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp2.215.092.165,00 atau 96,69%.

3.28. BIDANG TRANSMIGRASI


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp520.200.000,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp413.977.686,00 atau 79,58%.

3.29. BIDANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


Secara keseluruhan alokasi dana pada bidang ini sebesar Rp431.270.820.223,35
dengan realisasi keuangan sebesar Rp360.399.535.147,14 atau 83,57%.
3.30. BIDANG PENGAWASAN
Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp24.368.422.592,50 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp22.217.812.715,00 atau 91,17%.

3.31. BIDANG PERENCANAAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp47.892.055.180,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp41.427.794.817,36 atau 86,50%.

3.32. BIDANG KEUANGAN


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp4.503.695.122.517,97 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp4.017.817.020.443,61 atau 89,21%.

3.33. BIDANG KEPEGAWAIAN


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp40.031.525.177,50 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp33.455.340.867,00atau 83,57%.

3.34. BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Dana yang dialokasikan untuk bidang ini sebesar Rp29.101.649.562,50 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp23.063.383.132,00 atau 79,25%.

3.35. BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Pada bidang ini dialokasikan dana sebesar Rp17.563.838.872,50 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp13.336.539.877,00 atau 75,93%.

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur saat ini telah menetapkan kebijakan


akuntansi sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 64
Tahun 2019 sebagai dasar untuk melakukan pencatatan dan pelaporan aktivitas
keuangan (kebijakan akuntansi) yang diterapkan pada penyusunan Laporan
Keuangan per 31 Desember 2020 untuk entitas di lingkungan Provinsi Kalimantan
Timur.

Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan,


pengukuran dan pengungkapan serta penyajian akun-akun aset, kewajiban ekuitas
dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD).

5.1. PENJELASAN ATAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2020 berisi anggaran dan realisasi Pendapatan,
Belanja, dan Pembiayaan Daerah selama Tahun 2020. Selain itu menjelaskan
perbandingan dan uraian antara realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan
Daerah Tahun 2020 dengan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun
2019.

5.2. PENJELASAN AKUN–AKUN LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) menyajikan pos-pos berikut,
yaitu: Saldo Anggaran Lebih awal (saldo tahun sebelumnya), penggunaan Saldo
Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) tahun
berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, lain-lain dan Saldo
Anggaran Lebih akhir untuk periode berjalan

5.3. PENJELASAN AKUN - AKUN LAPORAN OPERASIONAL (LO)


Laporan Operasional (LO) disajikan sebagai bagian dari laporan keuangan tahun 2020
dimana terdapat perhitungan Pendapatan-LO dan Beban. Laporan Operasional
menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya dikelola oleh pemerintah daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
5.4. PENJELASAN AKUN-AKUN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan
Operasional dengan Neraca yang berisi tentang kenaikan atau penurunan Ekuitas
atas Aktivitas Operasional pada tahun pelaporan.

5.5. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA


Neraca Daerah merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, yang menggambarkan posisi keuangan
berkenaan dengan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana. Neraca daerah ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang memadai kepada masyarakat maupun
stakeholders dalam menilai kinerja Pemerintah. Neraca Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur per 31 Desember 2020 ditutup dengan posisi Neraca sebesar
Rp34.615.190.801.246,70. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp742.131.199.992,11 atau 2,19% dari Nilai Neraca per 31 Desember 2019
Rp33.873.059.601.254,60

BAB VI
INFORMASI TAMBAHAN

6.1. Entitas Laporan


Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua setelah Papua,
memiliki potensi sumber daya alam melimpah dimana sebagian besar potensi tersebut belum
dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya alam dan hasilhasilnya sebagian besar dieksport keluar
negeri, sehingga Provinsi ini merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor
Pertambangan, Kehutanan dan hasil lainnya.

Laporan Keuangan yaitu Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 58 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 67 Tahun 2015
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang isinya antara lain :

1. Penyajian Aset Tetap, Aset Tidak Berwujud, dan Aset Lain-lain yang diserahkan dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk Laporan
Keuangan Tahun Anggaran 2019 sebesar Nilai Perolehan.
2. Kebijakan Nilai Kapitalisasi Perolehan Aset Tetap untuk Barang yang diserahkan dari
Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Provinsi sesuai Kebijakan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur.
3. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menghitung beban penyusutan Aset Tetap, Aset
Tidak Berwujud, dan Aset Lain-lain yang diserahkan dari Pemerintah Kabupaten/Kota
dimulai sejak 01 Januari 2019.
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah
mempertimbangkan/menggambarkan peristiwa setelah tanggal pelaporan, khususnya
dampak ketidakpastian yang mungkin timbul dari pandemi Covid-19 di masa depan terhadap
posisi keuangan, realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus kas,
serta perubahan ekuitas. Dampak ketidakpastian tersebut antara lain berupa:

Potensi ketertagihan piutang pemerintah daerah yang material kepada pihak ketiga
yang kelangsungan usahanya terganggu sebagai dampak dari pandemi Covid-19
termasuk estimasi atas dampak terhadap penyisihan piutang tersebut.
a. Kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi kewajiban, khususnya kewajiban
jangka pendek apakah terganggu akibat adanya perubahan kebijakan anggaran pada
tahun 2021 sebagai dampak penanganan pandemik Covid-19.
b. Aset Tetap dan Konstruksi Dalam Pengerjaan yang terkait proyek-proyek infrastruktur
pemerintah yang tidak dilanjutkan sebagai dampak dari pandemi Covid-19, termasuk
yang terkait dengan eskalasi harga yang telah dilakukan atas proyek tersebut.
c. Rencana Program Penanganan Krisis di tingkat pemerintah daerah dan dampaknya
terhadap posisi dan pengelolaan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai