Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR ANGGARAN, PROSES AKUNTANSI, DAN PENGGUNAAN

INFORMASI UNTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PENGALAMAN


PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN KULON PROGO
TAHUN ANGGARAN 2019-2020)

A. Lingkup Pengelolaan Keaungan Daerah


1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengawasan / Pengendalian.

B. APBD Untuk Mewujudkan Visi Misi Daerah


 Visi : “Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram,
berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa.”
 Misi :
1. Mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat, berprestasi, mandiri, berkarakter
dan berbudaya
2. Menciptakan sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan
yang aman, tertib dan tenteram
4. Mewujudkan pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumber
daya alam dan didukung oleh teknologi serta infrastruktur yang berkualitas.

C. Prioritas Pembangunan Tahun 2020.


 Tema RKPD 2020 : “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur pendukung PSN
Lokal dalam rangka revolusi industri 4.0 untuk penurunan kemiskinan dan
Ketimpangan Pendapatan”.
 Isu Strategis 2020
1. Masih tingginya Angka Kemiskinan dan Gini Ratio
2. Perlunya SDM masyarakat yang berkualitas dan Berbudaya
3. Perlunya penyederhanaan tata kelola pelayanan publik dengan
pemanfaatan teknologi informasi (Revolusi Industri 4.0)
4. Perlunya peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal Kulon Progo
5. Perlunya Infrastruktur pendukung beroperasinya Program Strategis Nasional
(Bandara NYIA dan KSPN Borobudur).
 Prioritas Pembangunan 2020
1. Percepatan pembangunan Infrastruktur pendukung PSN
2. Penguatan Perlindungan Sosial dan Peningkatan Daya Saing Produk Lokal
3. Peningkatan Kualitas SDM yang Unggul dan Berbudaya
4. Peningkatan Pelayanan Publik dengan pemanfaatan teknologi informasi.

D. Prediksi Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2020


Pendapatan sebesar 1,320 Miliyar yang terdiri dari:
 Belanja Pegawai = 521, 04 Milyar (39,85%)
 Belanja Prioritas Daerah = 766,06 Milyar (58,59 %)
 Pembiayaan Daerah yaitu Penyertaan Modal = 32,16 M dan Pokok Hutang = 1,25 M.

E. Belanja Prioritas Daerah


 Percepatan pembangunan Infrastruktur pendukung PSN sebesar 227,6 M
 Penguatan Perlindungan Sosial dan Peningkatan Daya Saing Produk Lokal sebesar
367,3 M
 Peningkatan Kualitas SDM yang Unggul dan Berbudaya sebesar 93,1 M
 Peningkatan Pelayanan Publik dengan pemanfaatan teknologi informasi sebesar
78,02 M.

F. Belanja Wajib Sesuai Ketentuan Perundang-Undangan


 Belanja Infrastruktur pelayanan public 25 % DAU Rp. 141, 8 M
 Urusan Pendidikan 20 % APBD Rp. 347, 9 M (26,61 %)
 Urusan Kesehatan 10 % APBD Rp. 206,3 M (15,78 %)
 Belanja pengembangan kapasitas ASN (0,16 % APBD).

G. Agenda: Meningkatkan Kualitas Belanja (Spending Performance)


 Kualitas belanja daerah dalam APBD selama ini dianggap masih lemah, yang ditandai
dengan indikasi belanja tidak langsung selalu lebih besar daripada belanja langsung.
Dari berbagai literatur dapat didefinisikan bahwa belanja langsung dianggap
sebagai belanja pemerintah daerah yang mempunyai pengaruh penting terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan akan memiliki daya ungkit dalam
menggerakkan roda perekonomian daerah.
 Kajian analisis spending performance ditunjukkan untuk ; (1) mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi dalam, terutama dilihat dari aspek cepat atau lambatnya
waktu yang diperlukan dalam penyerapan belanja daerah. (2) mengidentifikasi
penetapan proporsi belanja APBD antara belanja langsung dan tidak langsung serta
dukungan terhadap program dan kegiatan prioritas.

H. Akuntansi dan Pelaporan Daerah


Akuntansi Pemrintah Daerah terdiri dari; Kebijakan akuntansi pemerintah daerah, SAPD,
dan BAS untuk daerah.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)

 SAPD sebagaimana memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi posting kedalam
buku besar, penyusunan neraca saldo, dan penyajian laporan keuangan.
 Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
meliputi;
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
 Meliputi sistem akuntansi SKPKD dan sistem akuntansi SKPD.

Bagan Akun Standar (BAS)

 Sebuah Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan kodefikasi akun yang
menggambarkan struktur APBD dan laporan keuangan secara lengkap, yang
diselaraskan dengan BAS Pemerintah Pusat.
 Untuk mewujudkan statistik keuangan dan laporan keuangan secara nasional yang
selaras dan terkonsolidasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,
yang meliputi penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.

I. Tantangan Tahun ke Depan Kabupaten Kulon Progo:


1. Pemerintah Daerah harus dapat menyusun skala prioritas yang berdasarkan kriteria
bahwa pelaksanaan suatu program dan/atau kegiatan merupakan faktor pengungkit
(leverage) atas indikator kinerja utama pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi
daerah.
2. Pengelolaan anggaran baik pendapatan maupun belanja harus semakin : tepat
jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, tepat sasaran, dan tepat administrasi
/ akuntansi, dilandasi prinsip Value for Money (nilai waktu uang) dan Best Buy
(pembelian terbaik).
3. Upaya percepatan implementasi transaksi non tunai atau Elektronifikasi Transaksi
Pemda (ETP) dalam pengelolaan keuangan Daerah.
4. Tuntutan penerapan Good Financial Governance ditandai keluasan dan kedalaman
pemeriksaan oleh BPK semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai