Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KAWUTA


SOLOR TIMUR

A. Latar Belakang
Akuntansi sebagai suatu ilmu terdiri dari beberapa bidang ilmu pengetahuan
yang salah satunya adalah akuntansi pemerintahan. Akuntansi pemerintahan
merupakan salah satu ilmu akuntansi yang mengatur seluruh kegiatan akuntansi dalam
tubuh organisasi pemerintah mulai dari segi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengawasan, pelaporan, maupun pertanggung jawaban. Penyusunan laporan keuangan
yang berpedoman pada standar akuntansi pemerintah sesungguhnya adalah dalam
rangka peningkatan kualitas laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang
dimaksud dapat meningkatkan kredibilitasnya dan pada gilirannya akan dapat
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
Sehingga, dapat tercapai good governance.
Sistem Pemerintah Daerah terdapat 2 sub sistem, yaitu Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). (Albugis,
2016:79) Laporan Keuangan SKPD merupakan sumber untuk menyusun Laporan
Keuangan SKPKD, oleh karena itu setiap SKPD harus menyusun Laporan Keuangan
sebaik mungkin. Laporankeuangan pemerintah yang dihasilkan harus memenuhi
prinsipprinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
(Albugis, 2016:79 .
Reformasi tata kelola keuangan negara/daerah telah digulirkan oleh
pemerintah pusat, yang merupakan langkah maju khususnya dalam menata sistem
pemerintahannya. Reformasi tata kelola keuangan negara/daerah secara ideal tidak
hanya mencakup reformasi akuntansi keuangannya. Namun demikian, reformasi
akuntansi sektor publik merupakan suatu yang sangat fundamental khususnya bagi
pengelolaan keuangan daerah (Turiman Fachturahman Nur, 2014). Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, diatur
bahwa pemerintah daerah harus membuat sistem akuntansi yang diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah, Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016,
sistem keuangan pemerintah daerah meliputi : (a) prosedur akuntansi penerimaan kas,
(b) prosedur akuntansi pengeluaran kas, (c) prosedur akuntansi asset tetap/barang
milik daerah dan (d) prosedur akuntansi selain kas. Sistem akuntansi pemerintah
daerah tersebut disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern sesuai
dengan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan. Standar
Akuntansi Pemerintah yang berlaku saat ini yaitu, PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi
sektor publik yang mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak semenjak
reformasi. Hal itu disebabkan oleh adanya kebijakan baru dalam pemerintah republik
indonesia yang mereformasi berbagai hal termasuk pengelolaan keuangan daerah
(Abdul Halim, 2007). Sistem akuntansi keuangan daerah merupakan instrumen
kebijakan yang utama bagi pemerintaah karena akuntansi keuangan daerah dapat
digunakan menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran serta membantu untuk
pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan sehingga pemerintah terus
melakukan perubahan – perubahan kebijakan. Salah satu tujuan akuntansi keuangan
daerah adalah menyediakan informasi keuangan yang lengkap, cermat dan akurat
sehingga dapat menyajikan laporan keuangan yang handal, dipertanggungjawabkan
dan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi pelaksanaan keuangaan masa
lalu dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak eksternal pemerintah
daerah untuk masa yang akan datang (Edi Sumarno, 2000). Untuk memenuhi tujuan
tersebut, laporan keuagan pemerintah daerah menyajikan informasi mengenai
pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas
pemerintah daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penulis membuat perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
a) Bagaimana sistem Penerimaan kas dan Pengeluaran kas di BPMPD
berdasarkan Peraturan tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintahan Desa kawuta Solor timur?
b) Bagaimana sistem pengakuan, pengukuran, dan pencatatan belanja dan beban
di BPMPD berdasarkan Peraturan Daerah tentang Pokokpokok Pengelolaan
Keuangan Pemerintahan Desa kawuta Solor timur ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui sistem Penerimaan kas dan Pengeluaran kas di BPMPD
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
b) Untuk mengetahui sistem akuntansi pengakuan, pengukuran, dan pencatatan
belanja dan beban di BPMPD berdasarkan Peraturan Pemerintahan Desa
kawuta Solor timur tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan
Ilmu dan menambah bahan bacaan bagi peneliti mengenai hal – hal yang
berkaitan dengan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah di BPMPD, selain itu hal ini juga
merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi.
b) Bagi pemerintah, sebagai masukan yang dapat digunakan untuk
perbaikan – perbaikan dalam penyempurnaan Sistem Akuntansi.
c) Bagi akademis, dapat digunakan sebagai bahan kajian bagi para
akademis dan ilmuan diperguruan tinggi dan lembaga lainnya untuk
kepentingan penelitian

Anda mungkin juga menyukai