Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2024
PEMBAHASAN
1. Artikel 1
❖ Judul : Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Dompu)
❖ Jurnal : Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
❖ Volume dan Halaman : Vol 4 (01) : 229-247
❖ Tahun : 2024
❖ Penulis : Rizky Ramadhan, Uni Fahrani
❖ Topik : Kualitas Laporan Keuangan
❖ Fenomena : Walaupun mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP), penerimaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) oleh BPK-RI
Perwakilan Provinsi NTB di Mataram terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Dompu tahun anggaran 2021 yang
diterima pada tanggal 10 Mei 2022, diungkapkan masih terdapat temuan
atau catatan-catatan pemeriksaan, diantaranya BPK menemukan adanya
permasalahan- permasalahan sistem pengendalian interen dan
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, diantaranya
dalam penyusunan Laporan Keuangan, Kebijakan akuntansi Pemerintah
Daerah Kabupaten Dompu belumsepenuhnya berpedoman pada standar
akuntansi pemerintahan dan Kebijakan Akuntansi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu. (Setda Kabupaten Dompu, 2022).
(Pendahuluan, Paragraf 2)
❖ Rumusan Masalah :
a. Apakah penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan?
b. Apakah sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan?
c. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan?
❖ Kontribusi Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Penerapan SAP, SAKD dan SIP terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah pada BPKAD Kabupaten Dompu.
❖ Kerangka Teoritis : Teori Stewardship yang dikemukakan oleh
(Donaldson & Davis, 1991) mengasumsikan bahwa terdapat hubungan
kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi. Kesuksesan organisasi
didukung dengan adanya berbagai pihak yang mampu melaksanakan
tindakan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, berdasarkan asas
kepercayaan yang diberikan kepada pihak yang memiliki wewenang
dalam suatu organisasi, dan diharapkan dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.
❖ Kerangka konseptual :
❖ Perumusan Hipotesis :
a. Penerapan standart akuntansi pemerintah berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan.
b. Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan.
c. Sistem pengendalian internal berpengaruh negative terhadap kualitas
laporan keuangan.
❖ Populasi Penelitian : Seluruh kepala dan staf/karyawan BPKAD
Kabupaten Dompu yang berjumlah 91 orang.
❖ Sampel Penelitian : Teknik penentuan sampel didasarkan pada metode
Non Probability Sampling, Pendekatan yang digunakan dalam penarikan
sampel adalah dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel
berjumlah 52 orang.
❖ Jenis Data : Data sekunder dan data primer.
❖ Teknik Pengumpulan Data : Dengan melakukan observasi awal terhadap
objek penelitian, melakukan wawancara, dan penyebaran kuesioner. Jenis
angket dalam penelitian yaitu angket tertutup, di mana responden hanya
member jawaban sesuai dengan apa yang sudah disediakan oleh peneliti,
alternatif jawaban sudah tersedia.
❖ Variabel :
a. Variabel Independen : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan,
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Internal.
b. Variabel Dependen : Kualitas Laporan Keuangan.
❖ Tujuan Penelitian : Hypothesis testing
❖ Setting Penelitian : Field Study
❖ Unit Analisis : Industri
❖ Dimensi Waktu : Cross sectional study
2. Artikel 2
❖ Judul : Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan
❖ Jurnal : Jurnalku
❖ Volume dan Halaman : Vol 3 (01) : 23-34
❖ Tahun : 2023
❖ Penulis : Lina Rosana, Risma Wira Bharata
❖ Topik : Kualitas Penyajian Laporan Keuangan
❖ Fenomena : Indonesia termasuk lambat dalam memperkenalkan akuntansi
basis akrual (accrual basic), serta memiliki masa tenggang pada akuntansi
basis akrual (accrual basic) ini. Pada pengelolaan laporan keuangan, salah
satunya berkaitan dengan pencatatan keuangan untuk setiap instansi
pemerintahan daerah maupun pusat dengan berbasis akrual (accrual
basic). Hal tersebut sudah diatur pada UU Nomor 17 Tahun 2003 pasal 36
ayat 1 terkait keuangan negara dengan penjabaran pelaksanaan paling
lambat 5 tahun pada pengakuan serta pengukuran pendapatan dan
pengeluaran berbasis akrual (accrual basic). (Pendahuluan, Paragraf 3)
❖ Rumusan Masalah : Bagaimana implementasi Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) berbasis akrual (accrual basic) terhadap kualitas
penyajian laporan keuangan?
❖ Kontribusi Penelitian : Pemerintahan yang telah menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dengan baik, diharapkan mampu
mempertahankan konsitensinya serta terus melakukan sosialisasi pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar kualitas pada laporan
keuangan yang disajikan bertahan dan dan semakin baik dan bagi
pemerintahan yang akan menyusun laporan keuangan, perlunya
melakukan pendidikan serta pelatihan langsung mengenai PP Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dengan basis
akrual (accrual basic) kepada Sumber Daya Manusia SDM yang terkait,
dan penempatan untuk SDMnya harus sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya. Supaya kesalahan saat menyusun serta menyajikan laporan
keuangan berbasis akrual (accrual basic) dapat diminimalisir.
❖ Jenis dan Sumber Data : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan sumber data sekunder dari jurnal penelitian dari peneliti
terdahulu melalui media Google Scholar.
❖ Teknik Pengumpulan Data : Pengumpulan data pada penelitian ini
dengan menggunakan penelitian kepustakaan atau disebut library
research.
❖ Tujuan Penelitian : Describtive
❖ Setting Penelitian : Field Study
❖ Unit Analisis : Individual
❖ Dimensi Waktu : Longitudinal study
3. Artikel 3
❖ Judul : Penerapan Pertanggungjawaban Catatan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Pernyataan Standart Akuntansi Pemerintahan Nomor 04 Pada
Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara
❖ Jurnal : Jurnal EMBA
❖ Volume dan Halaman : Vol 11 (02) : 494-505
❖ Tahun : 2023
❖ Penulis : Elfiane Sindi Kapantow, Herman Karamoy, Peter M. Kapojos
❖ Topik : Pertanggungjawaban Catatan atas Laporan Keuangan
❖ Fenomena : Dinas Pariwisata belum sepenuhnya mempertanggung
jawabkan catatan atas laporan keuangan setiap akhir periode sesuai waktu
yang ditentukan. Hal ini karena masih kurangnya tenaga kerja pegawai
dalam kegiatan operasional kantor khususnya bagian keuangan dan
kurangnya pemahaman tenaga kerja pegawai mengenai penyajian catatan
atas laporan keuangan pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.
(Pendahuluan, Paragraf 7)
❖ Rumusan Masalah :
a. Bagaimana Penyajian Dalam Penerapan Pertanggungjawaban Catatan
Atas Laporan Keuangan Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 04 pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi
Utara?
b. Bagaimana Pengungkapan Dalam Penerapan Pertanggungjawaban
Catatan Atas Laporan Keuangan Berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 04 pada Dinas Pariwisata Provinsi
Sulawesi Utara?
❖ Kontribusi Penelitian : Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara agar
supaya berupaya meningkatkan standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual, meskipun sudah sepenuhnya menerapkan SAP khusunya PSAP
No.04 yang berbasis akrual di mana terdapat laporan perubahan saldo
anggaran belum di realisasikan atau di lampirkan.
❖ Jenis dan Sumber Data : penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder.
❖ Teknik Pengumpulan Data : Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan
teknik dokumentasi, dimana data yang diperoleh akan di analisis serta di
deskripsikan berdasarkan penemuan-penemuan fakta-fakta penelitian di
Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.
❖ Tujuan Penelitian : Describtive
❖ Setting Penelitian : Field Study
❖ Unit Analisis : Industri
❖ Dimensi Waktu : Cross Sectional study
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Penulis: Abstrak:
Rizky Ramadhan 1 Tahun Anggaran 2017-2021 BPK telah menerbitkan LKPD Kab. Dompu
Uni Fahrani 2 dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), namun BPK RI
mengungkapkanmasih terdapat temuan atau catatan-catatan pemeriksaan,
Afiliasi: sehingga perlu dilakukananalisis dan penelitian lebih lanjut guna
Program Studi Akuntansi meminimalisir kendala-kendala serupa pada laporan keuangan tahun-
Sekolah Tinggi Ilmu tahun selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Ekonomi YAPIS Penerapan SAP, SAKD dan SIP terhadap kualitas laporan keuangan
Dompu1, 2 pemerintah daerah pada BPKAD Kabupaten Dompu. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif. Dari sisi pengumpulan datapenelitian ini dapat
Korespondensi: disebutkan sebagai penelitian survey. Populasi dalam penelitianini adalah
rizkyramadhandompu@g seluruh kepala dan staf/karyawan BPKAD Kabupaten Dompu
mail.com yangberjumlah 91 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penarikan
sampel adalah dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel
Histori Naskah: dalam penelitian ini berjumlah 52 orang. Pengolahan data dilakukan
Submit: 22-02-2024 menggunakan SPSS Versi 25. SAP secara parsial berpengaruh signifikan
Accepted: 27-02-2024 terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, SAKD secara
Published: 01-03-2024 parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, SPI secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, Secara simultan variabel
SAP, SAKD, dan SIP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah yaitu memiliki pengaruh sebesar 65% dan selebihnya
35% dipengaruhi oleh variabel lain.
Pendahuluan
Dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), pengelolaan keuangan daerah
dituntut untuk tertib, transparan, dan akuntabel. Salah satu upaya mewujudkan pemerintahan yang
bersih, maka pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (Pujanira dan Taman,
2017). Peraturan Pemerintahan No 71 Tahun 2010 mengatakan kualitas karakteristik suatu laporan
keuangan pemerintah yaitu suatu prasyaratnormatif yang sangat dibutuhkan sehingga laporan
keuangan pemerintahan bias memberikan kualitas yang diinginkan, yaitu relevan, handal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami. Dalam proses mengelola keuangan daerah yang ada dalam suatu
instansi haruslah disusun dengan semaksimal mungkin agar menghasilkan pengelolaan keuangan
yang efektif (Ikyarti dan Aprila, 2019).
Walaupun mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), penerimaan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) oleh BPK-RI Perwakilan Provinsi NTB di Mataram terhadap Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Dompu tahun anggaran 2021 yang diterima pada
tanggal 10 Mei 2022, diungkapkan masih terdapat temuan atau catatan-catatan pemeriksaan,
diantaranya BPK menemukan adanya permasalahan- permasalahan sistem pengendalian interen dan
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, diantaranya dalam penyusunan Laporan
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 229
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Studi Literatur
Teori Stewardship (Stewardship Theory)
Teori Stewardship yang dikemukakan oleh (Donaldson & Davis, 1991) mengasumsikan bahwa
terdapat hubungan kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi. Kesuksesan organisasi
didukung dengan adanya berbagai pihak yang mampu melaksanakan tindakan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan, berdasarkan asas kepercayaan yang diberikan kepada pihak yang
memiliki wewenang dalam suatu organisasi, dan diharapkan dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.
Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang
menyatakan bahwa Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan serta
transaksi-transaksi yang dikerjakan oleh suatu entitas pelaporan selama periode pelaporannya. Laporan
keuangan dapat digunakan untuk mengetahui sumber daya ekonomi yang telah dimanfaatkan dalam
melaksanakan kegiatan operasional pemerintah, dengan menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas
dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu dalam menentukan ketaatannya terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja suatu entitas. Dengan kata lain, laporan keuangan adalah catatan tertulis yang
menyampaikan kegiatan bisnis dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan sebuah
perusahaan sering diaudit lembaga tertentu untuk memastikan keakuratan laporan, terutama urusan pajak,
pembiayaan, atau investasi (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2015).
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (SPAP) No.1 menjelaskan definisi laporan keuangan sebagai
laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan. Laporan keuangan menjadi alat yang digunakan untuk menunjukan capaian kinerja dan
pelaksanaan fungsi pertanggungjawaban dalam suatu entitas. Kualitas laporan keuangan adalah ukuran-
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya
(Standar Akuntansi Pemerintah, 2010). Untuk kebutuhan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keuputusan merupakan suatu keharusan bagi pemerintah untuk memperhatikan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan.
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Berdasarkan PP No 71 Tahun 2010, terkait SAP pada Pasal 1 ayat 4 dan ayat 5 bahwa Standar Akuntansi
Pemerintahan selanjutnya disebut SAP, yaitu suatu prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam membuat
dan melakukan penyusun dan laporan keuangans yang disajikan untuk pemerintah. Penerapan standar
akuntansi pemerintah (PSAP) adalah penggunaan prinsip-prinsip akuntansi pemerintah dalam menyusun
laporan keuanganpemerintah daerah (Ardianto dan Eforis, 2019).
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 230
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dandata primer yaitu dengan melakukan
observasi awal terhadap objek penelitian, melakukan wawancara, dan penyebaran kuesioner. Jenis angket
dalam penelitian yaitu angket tertutup, di mana responden hanya member jawaban sesuai dengan apa yang
sudah disediakan oleh peneliti, alternatif jawaban sudah tersedia.
Populasi, sampel, teknik pengambilan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala dan staf/karyawan BPKAD Kabupaten Dompu yang
berjumlah 91 orang. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang akan penulis gunakan yaitu didasarkan
pada metode Non Probability Sampling, Pendekatan yang digunakan dalam penarikan sampel adalah dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu Unsur Pemimpin dan Staf yang bekerja di Kantor Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Unsur Pemimpin dan Staf yang berpendidikan minimal S1 yang
mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun. Sehingga jumlah populasi yang dapat dijadikan sampel dalam
penelitian ini berjumlah 52 orang.
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar. Teknik analisis data adalah sebagai berikut:
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, varian maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi). Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data,
serta panyajian hasil peringkasan tersebut
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 231
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 232
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Variabel Standar Akuntansi Pemerintah (X1) memiliki nilai mean 73,34. Untuk nilai standar
deviasi memiliki nilai 10,629 dimana nilai tersebut lebih kecil daripada nilai mean, maka dapat
disimpulkan bahwa penyebaran data untuk variabel indenpenden Standar Akuntansi Pemerintah
(X1) telah disebarkan secara merata kepada seluruh responden.
Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2) memiliki nilai mean 44,34. Untuk nilai
standar deviasi memiliki nilai 5,342 dimana nilai tersebut lebih kecil daripada nilai mean, maka
dapat disimpulkan bahwa penyebaran data untuk variabel indenpenden Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah telah disebarkan secara merata kepada seluruh responden.
Variabel Sistem Pengendalian Internal (X3) memiliki nilai mean 54,03. Untuk nilai standar deviasi
memiliki nilai 6,364 dimana nilai tersebut lebih kecil daripada nilai mean, maka dapat disimpulkan
bahwa penyebaran data untuk variabel indenpenden Sistem Pengendalian Internal telah disebarkan secara
merata kepada seluruh responden.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 233
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Variabel Kualitas Laporan Keuangan (Y) memiliki nilai mean 36,40. Untuk nilai standar deviasi
memiliki nilai 4,211 dimana nilai tersebut lebih kecil daripada nilai mean, maka dapat disimpulkan bahwa
penyebaran data untuk variabel indenpenden Kualitas Laporan Keuangan telah disebarkan secara merata
kepada seluruh responden.
Uji Keabsahan Data
Uji Validitas
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Standar Akuntansi Pemerintahan)
Nomor
Butir Pernyataan 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan
X1.1 0,438 0,2732 Valid
X1.2 0,861 0,2732 Valid
X1.3 0,975 0,2732 Valid
X1.4 0,935 0,2732 Valid
X1.5 0,943 0,2732 Valid
X1.6 0,969 0,2732 Valid
X1.7 0,899 0,2732 Valid
X1.8 0,932 0,2732 Valid
X1.9 0,845 0,2732 Valid
X1.10 0,931 0,2732 Valid
X1.11 0,862 0,2732 Valid
X1.12 0,957 0,2732 Valid
X1.13 0,919 0,2732 Valid
X1.14 0,933 0,2732 Valid
X1.15 0,959 0,2732 Valid
X1.16 0,934 0,2732 Valid
X1.17 0,946 0,2732 Valid
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 17 item pernyataan variabel X1
(Standar Akuntansi Pemerintahan) yang dinyatakan valid, dimana 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 masing-masing item
lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,2732. Dalam uji ini didapatkan hasil bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang
membuktikan bahwa data tersebut valid.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 234
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 235
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 12 item pernyataan variabel X3
(Sistem Pengendalian Internal) yangdinyatakan valid, dimana 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 masing-masing item lebih
besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,2732. Dalam uji ini didapatkan hasil bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang
membuktikan bahwa data tersebut valid.
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 8item pernyataan variabel Y
(Kualitas Laporan Keuangan) yang dinyatakan valid, dimana 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 masing-masing item lebih
besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,2732. Dalam uji ini didapatkan hasil bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang
membuktikan bahwa data tersebut valid.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Variabel Keterangan
Cronbach'sAlpha N of Items
X1 0,986 17 Reliabel
X2 0,954 10 Reliabel
X3 0,967 12 Reliabel
Y 0,953 8 Reliabel
Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS Versi 25 (2023)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel X1 memiliki nilai Cronbach’s Alpha
0,986>0,60, untuk variabel X2 memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,954>0,60, dan untuk variabel
X3 memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,967>0,60. Sedangkan variabel Y memiliki nilai
Cronbach’s Alpha 0,953>0,60. Berdasarkan data tersebut nilai Cronbach Alpha (α) seluruh
variabel penelitian berada diatas 0,60 dan nilai Cronbach Alpha (α) variabel penelitian tidak
berada dibawah 0,60 oleh karena itu, makavariabel penelitian dikatakan reliable.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 236
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Unstandardized
Residual
N 52
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.41667714
Absolute .144
Negative -.135
Uji Multikolinearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Berikut tabeluji multikoliniearitas dari penelitian ini:
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 237
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Dari hasil ouput pada uji multikolinearitas ini, didapatkan tolerance untuk masing-masing variabel
>0,1 dan uji dan nilai Variance Inflation Factory (VIF) untuk masing-masing <10 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinealitas antar variabel dalammodel regresi. Sehingga
penelitian ini dapat untuk diteliti lebih lanjut.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menggunakan teknik uji Glejser pada Tabel 9. Berikut Tabel uji
heteroskedastisitas dari penelitian ini:
Tabel 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
UnstandardizedCoefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 7.029 1.519 4.628 .000
X1 -.138 .027 -.865 -5.129 .000
1
X2 -.055 .074 -.177 -.747 .458
X3 .135 .056 .504 2.421 .019
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS Versi 25 (2023)
Berdasarkan tabel Heteroskedastisitas diatas dapat dilihat bahwa pada variabel Standar
Akuntansi Pemerintahan (X1) tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas dimana nilai Sig
0,000<0,05, sedangkan pada variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2) tidak terjadi
gejala Heterokedastisitas dimana nilai Sig 0,458>0,05, namun pada Variabel Sistem
Pengendalian Internal (X3) nilai Sig sebesar 0,019<0,05 ini menandakan bahwa pada Variabel
X3 mengalami gejala Heterokedastisitas.
Adapun untuk mengatasi gejala Heterokedastisitas pada penelitianini yang dilakukan oleh peneliti
yaitu dengan Metode Spearman's Rho. Adapun hasil uji mengunakan Metode Spearman's Rho
yaitu sebagai berikut:
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 238
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Dari semua variabel diatas tidak terdapat gejalaheteroskedastisitas, dimana jumlah sig untuk variabel
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar 0,881>0,05, variabel Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (X2) sebesar 0,767>0,05 dan variabel Sistem Pengendalian Internal (X3)sebesar
0, 907>0,05.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 239
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau
bergabung mempengaruhi variabel independen.Berikut tabel hasil uji F:
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 240
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Berdasarkan tabel di atas dengan nilai signifikan sebesar 0,05 dapatdiketahu: bahwa:
1. Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) memiliki nilai thitung sebesar 3,178 > ttabel
1,676 dengan nilai signifikansi 0,003<0,05 Oleh karena itu maka hipotesis pertama (H1)
diterima artinya secara signifikan ada pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)
terhadap Kualitas Laporan Keuangan pemerintah daerah Kabupaten Dompu.
2. Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,478 > t tabel
1,676 dengan nilai signifikansi 0,017<0,05 Oleh karena itu maka hipotesis kedua (H2)
diterima artinya secara signifikan ada pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2)
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) pada BPKAD Kab. Dompu.
3. Variabel Sistem Pengendalian Internal (X3) memiliki nilai thitung sebesar -0,279 < ttabel 1,676
dengan nilai signifikansi 0,781 > 0,05 Oleh karena itu maka hipotesis ketiga (H3) ditolak
artinya secara signifikan tidak ada pengaruh Sistem Pengendalian Internal (X3) terhadap
KualitasLaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) pada BPKAD Kab. Dompu.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 241
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 242
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
cara mengontrol semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan sehingga menyajkan laporan kuangan yang
berkualitas. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang di tunjukkan oleh Wulandari, Mahmud dan Ramadhan
(2021), Latifah (2017), Fikri, Inapty dan Martiningsih (2015), Dewi, Mendra dan Saitri (2022), serta Hasanah
dan Siregar (2021) menyatakan bahwa Sistem pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas informasi laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Safridha (2020),
Ikyarti dan Aprila (2019), dan Rahmawati, Mustika dan Eka (2018) serta Indrayani dan Widiastuti (2020)
menyatakan bahwa Sistem pengendalian internal terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan.
Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis keempat (H4) dapat diketahui bahwa hasil Uji F. Nilai signifikansi yang
diperoleh yaitu 0,000<0,05. Hasil tersebut mengindikasi bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Internal mempengaruhi secara simultan dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan dengan teori penatalayanan (Stewardship theory)
yakni peran pemerintah sebagai agen yang dituntut agar selalu mengedepankan tujuan organisasi, yaitu dengan
menerapkan standar akuntansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
melakukan prosedur sistem akuntansi keuangan daerah dan melakukan pengendalian internal sesuai dengan
Permendagri No. 77 Tahun 2020 Tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.
Berdasarkan hasil penelitian oleh Yanti, Made, dan Setiyowati (2020), Mahardini dan Miranti (2018),
Pujanira dan Taman (2017), Sako dan Lantowa (2018) serta Jati (2019) menyatakan bahwa standar akuntansi
pemerintah secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.. Penelitian ini
juga di dukung oleh Suprihatin dan Ananthy (2019) dan Philadelphia, Suryaningsum, dan Suriyono (2020) dan
Edriani (2017) menyatakan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian Alamsyah, Rahayu dan Muslih (2017) dan Pujanira dan Taman
(2017) serta Husna, Maryam dan Ikhbar (2022) menunjukkan bahwa secara simultan penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Berdasarkan hasil
penelitian oleh Alamsyah, Rahayu dan Muslih (2017), Siahaan dan Simanjuntak (2020) hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa secara simultan sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan daerah.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengaruhpenerapan standar akuntansi pemerintahan, system
akuntansi keuangan daerah dan system pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah pada BPKAD KabupatenDompu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah atau Hipotesis pertama (H1) diterima.
2. Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah atau Hipotesis kedua (H2) diterima.
3. Sistem pengendalian internal tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah atau Hipotesis ketiga (H3) ditolak.
4. Secara simultan variabel standar akuntansi pemerintahan, system akuntansi keuangan daerah dan
system pengendalian internal memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah yaitu memiliki pengaruh sebesar 65% dan selebihnya 35% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar tiga variable tersebut.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 243
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
Referensi
Adnan, M. A., Arifuddin, A., & Haliah, H. (2017). Pengaruh Budgetary Slack terhadap Kinerja
SKPD dengan Komitmen Organisasi dan Kapasitas Individu sebagai Variabel Moderasi.
Patria Artha Journal of Accounting & Financial Reporting,1(2), 135-146.
Ardianto, R., & Eforis, C. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Bina Akuntansi, 6(1), 95-136.
Arza, O., Syafitri, Y., & Meyla, D. N. (2021). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pada Pemerintah Kota Padang panjang. Pareso Jurnal, 3(3), 519-542.
Adhitama, S. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (Sap), Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (Sakd), Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi,5(2).
Alamsyah, M. R., Rahayu, S., & Muslih, M. (2017). Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris
pada Satuan Kineja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Depok). Majalah Ilmiah UNIKOM,
15(2).
Abdul Hafiz Tanjung. 2015. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual untukSKPD. Bandung:
Alfabeta.
Anshari, F. (2022). Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DaerahBPKAD Kabupaten
Dompu. Dompu.
BPKAD. (2023). BPKAD Kabupaten Dompu.
Daniri, M. A. (2005). Good corporate governance: konsep dan penerapannya dalamkonteks
Indonesia. Ray Indonesia.
Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship theory or agency theory: CEO governance and
shareholder returns. Australian Journal of Management, 16(1), 49-64.
Dewi, N. P. R. F., Mendra, N. P. Y., & Saitri, P. W. (2022). PENGARUHPENERAPAN SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM
PENGENDALIAN INTERN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BADUNG.
Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA), 4(1), 387-399.
Edriani, D. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Sumber Daya
Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada KantorSekretaris Dewan Kota Padang.
UNES Journal Of Social and Economics research, 2(1), 31-41.
Fikri, M. A., Inapty, B. A., & Martiningsih, S. P. (2015). Pengaruh penerapan standar akuntansi
pemerintahan, kompetensi aparatur dan peran auditinternal terhadap kualitas informasi
laporan keuangan dengan sistem pengendalian intern sebagai variabel moderating (Studi
empiris pada SKPD-SKPD di Pemprov. NTB). Simposium Nasional Akuntansi, 18, 5- 76.
Firmansyah, I., & Sinambela, R. T. (2020). Pengaruh Sistem Pengendalian InternalTerhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi
Jawa Barat. Land Journal, 1(1), 1-15.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariete SPSS 25(9th ed.). Semarang: Universitas
Diponegoro.
Hasanah, S., & Siregar, T. R. (2021). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Sistem
Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Intern, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 244
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 245
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
dan Inspektorat Kota Bandung) (Doctoral dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unpas Bandung).
Pujanira, P., & Taman, A. (2017). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar
akuntansi pemerintahan, dan penerapan sistemakuntansi keuangan daerah terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah provinsi diy. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan
Manajemen, 6(2), 14-28.
Philadhelphia, I. S., Suryaningsum, S., & Sriyono, S. (2020). Pengaruh KompetensiSumber Daya
Manusia, Standar Akuntansi Pemerintah, Good Governance, Dan Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. J-ISCAN: Journal of
Islamic Accounting Research, 2(1), 17-35.
Pemerintah Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah: Republik Indonesia
Pemerintah Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar
Akuntansi Pemerintah: Republik Indonesia
Pemerintah Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentangStandar
Akuntansi Pemerintah: Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah. 2019. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12Tahun 2019
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah: Republik Indonesia
Pemerintah Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah: Republik Indonesia
Pemerintah Indonesia. 2020. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun2020 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah: Republik Indonesia
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.
Rahmawati, A., Mustika, I. W., & Eka, L. H. (2018). Pengaruh penerapan standarakuntansi
pemerintah, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern terhadap
kualitas laporan keuangan SKPD Kota Tangerang Selatan. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan
Akuntansi, 20(2).
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& D. Alfabeta. Bandung.
Sako, U., & Lantowa, F. D. (2018). Pengaruh Penerapan Standar AkuntansiPemerintahan Terhadap
Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Journal of
Accounting Science, 2(1), 43-54.
Sanjaya, A., Rasuli, M., & Haryani, E. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Dan
Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas LaporanKeuangan Pemerintah Daerah Dengan
Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi (Studi Pada Skpd Ka (Doctoral dissertation, Riau
University).
Siahaan, S. B., & Simanjuntak, A. (2020). PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
KEUANGAN DAERAH, PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN,
DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara). Jurnal manajemen, 1(2), 129-138.
Suprihatin, N. S., & Ananthy, A. A. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Riset
Akuntansi Terpadu, 12(2), 242-252.
Sudiarianti, N. M., Ulupui, I. G. K. A., & Budiasih, I. G. A. (2015). Pengaruh kompetensi sumber
daya manusia pada penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dan standar akuntansi
pemerintah serta implikasinya pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 246
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma)
Volume : 04 | Nomor 01 | Maret 2024 | E-ISSN : 2797-7161 | DOI: doi.org/jebma.v4n1.3638
This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 247
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Abstract
The purpose of this study is to analyze the effect of the implementation of PP No. 71 of 2010 concerning accrual-
based Government Accounting Standards (SAP) on the quality of financial statement presentation. This research
uses library research method or literature review. This research is useful for expanding the knowledge of the
public or SKPD in knowing whether SAP has an effect on the quality of the presentation of financial statements
and whether the application of PP No. 71 of 2010 has been implemented in the process of presenting government
financial statements. This study provides subjective conclusions regarding the implementation of accrual-based
SAP in financial statements from previous researchers, which proves that SAP greatly affects the quality of
government financial statement presentation. However, the application of PP No. 71 of 2010 regarding accrual-
based SAP has not been fully implemented in the process of presenting financial statements, be it in local or central
governments. Because there are several obstacles such as the readiness of human resources, governance, and
other obstacles. However, there are certain strategies to overcome these obstacles.
Keywords: PP No. 71 of 2010, Government Accounting Standards (SAP), Quality of Financial Statement
Presentation
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh implementasi PP Nomor 71 Tahun 2010 mengenai Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual terhadap kualitas penyajian laporan keuangan. Penelitian ini
menggunakan metode library research atau kajian pustaka. Adapun penelitian ini bermanfaat untuk memperluas
pengetahuan masyarakat ataupun SKPD dalam mengetahui apakah SAP berpengaruh terhadap kualitas penyajian
laporan keuangan serta apakah penerapan dari PP Nomor 71 Tahun 2010 telah terlaksana pada proses penyajian
laporan keuangan pemerintah. Penelitian ini memberikan kesimpulan subjektif mengenai implementasi SAP
berbasis akrual pada laporan keuangan dari peneliti terdahulu, yang membuktikan bahwa SAP sangat
mempengaruhi kualitas penyajian laporan keuangan pemerintah. Namun untuk penerapan PP Nomor 71 Tahun
2010 mengenai SAP berbasis akrual belum sepenuhnya diterapkan dalam proses penyajian laporan keuangan, baik
itu di pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat. Karena terdapat beberapa kendala seperti kesiapan SDM, tata
Kelola pemerintahan, dan kendala lainnya. Namun tetap terdapat strategi tertentu untuk mengatasi kendala
tersebut.
Kata Kunci: PP Nomor 71 Tahun 2010, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Kualitas Penyajian Laporan
Keuangan.
PENDAHULUAN
Sepanjang berjalannya waktu, akuntansi sektor publik khususnya di Indonesia
berkembang sangat melesat terutama dalam era reformasi pada kebijakan pemerintah serta
desentralisasi fiskal yang terfokuskan di pemerintah daerah. Selain itu, setiap Negara juga
dituntut untuk dapat berkembang dan bersaing secara global. Untuk dapat mewujudkan daya
saing tersebut tentunya dimulai dari yang paling dasar, yaitu pemerintah daerah. Dimana
adanya persaingan tersebut menggiring Pemerintah Daerah dalam mewujudkan kemandirian
daerah. Di Indonesia, pertumbuhan akuntansi sektor publik merupakan wujud keharusan
akuntabilitas lembaga sektor publik di Indonesia. Karena akuntabilitas merupakan sebuah
keharusan dalam pertanggungjawaban pencapaian berhasil atau tidaknya suatu organisasi pada
visi misi yang hendak dicapainya (Juwita, 2013).
Suatu pemerintahan yang bagus yaitu pemerintahan yang tanggap, dan bersih dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta memiliki performa (Nasution, 2019). Akuntabilitas
akan dapat dicapai jika pemerintah bisa menciptakan kondisi good governance. Penerapan good
Page | 23
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
governance bisa membuat pemerintah melaksanakan otonomi daerah, yang akhirnya akan
memerlukan peraturan terkait cara mengelola keuangan daerah maupun negara. Secara umum,
ada dua dasar penerapan dalam akuntansi yaitu menggunakan basis kas (cash basic), dan basis
akrual (accrual basic). Basis kas (cash basic) adalah basis pertama yang dipakai oleh satuan
kerja pemerintah sehingga saat ini masih sering digunakan dalam penyusunan dan pelaksanaan
anggaran. Agar terperolehnya pelaporan keuangan yang berkualitas maka dalam melaporkan
keuangan pemerintah harus menggunakan standar akuntansi yang baik serta benar karena
penyelenggaraan tersebut penting. Karena kualitas dari laporan keuangan adalah bagian dari
tanggungjawab kepada masyarakat. Dari hal tersebut, dasar perhitungan yang dapat digunakan
harus benar-benar diperhatikan. Oleh karena itu, penegasan yang sesuai untuk masalah tersebut
adalah dikeluarkannya sebuah peraturan yang resmi (Yafie, 2013).
Indonesia termasuk lambat dalam memperkenalkan akuntansi basis akrual (accrual
basic), serta memiliki masa tenggang pada akuntansi basis akrual (accrual basic) ini. Pada
pengelolaan laporan keuangan, salah satunya berkaitan dengan pencatatan keuangan untuk
setiap instansi pemerintahan daerah maupun pusat dengan berbasis akrual (accrual basic). Hal
tersebut sudah diatur pada UU Nomor 17 Tahun 2003 pasal 36 ayat 1 terkait keuangan negara
dengan penjabaran pelaksanaan paling lambat 5 tahun pada pengakuan serta pengukuran
pendapatan dan pengeluaran berbasis akrual (accrual basic). Sebagai jembatan antara akuntansi
kas dengan akuntansi akrual dalam akuntansi pemerintahan. Pemerintah menerbitkan PP
Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berisi penerapan basis kas
(cash basic) menuju akrual (cash toward accrual). Kemudian tak lama diterbitkan PP Nomor
71 Tahun 2010 pada bulan Oktober Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) berbasis akrual (accrual basic) yang menggantikan PP Nomor 24 Tahun 2005, tujuan
pergantian tersebut yaitu terciptanya pedoman yang lebih baik pada pelaksanaan penawaran
akuntansi negara. Dalam masa empat tahun, semua persiapan dalam penerapan akuntansi basis
akrual (accrual basic) diharapkan mampu menjajarkan Indonesia dengan negara-negara lain di
dunia (NST, 2016).
Salah satu manfaat dari laporan keuangan pemerintah daerah yaitu untuk mengambil
keputusan dari pihak yang berwenang misalnya pemerintah pusat, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), ataupun masyarakat. Sehingga manfaat yang diperlukan pada informasi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dapat disesuaikan. Relevan, meyakinkan, bisa
dibandingkan, dan bisa dipahami merupakan syarat karakteristik kualitatif yang terdapat pada
PP Nomor 71 tahun 2010 terkait SAP yang wajib ada pada laporan keuangan pemerintah
sebagai informasi akuntansi (Yuliani & Agustini, 2018).
Juwita (2013) mengemukakan dalam penelitian bahwa implementasi standar akuntansi
pemerintahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa implementasi standar akuntansi
pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pada pemerintah
kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat sebagai mana Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun
2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selaras dengan penelitian dari
Widyawati (2018) mengemukakan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sidoarjo sudah sangat efektif, sedangkan
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo pun sudah sangat
berkualitas. Hasil yang sama didapatkan pada penelitian Jati (2019) mengemukakan bahwa
uji analisis diperoleh bahwa kualitas informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) dipengaruhi oleh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis
Akrual. Hasil ini dibuktikan dengan proksi penerapan SAP Akrual memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap proksi Opini BPK.
Page | 24
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
KAJIAN PUSTAKA
Akuntansi Pemerintahan
Akuntasi pemerintah merupakan kegiatan yang memberi pelayanan dalam menyediakan
informasi keuangan pemerintah pada proses mencatat, pengikstisaran, mengklarifikasikan
transaksi keuaangan pemerintah dan kegiatan menafsirkan informasi keuangan tersebut.
akuntansi pemerintah merupakan bagian dari Akuntansi Sektor Publik (ASP). ASP menjelaskan
bahwa laporan keuangan harus mampu mempunyai manfaat dalam membuat suatu keputusan
yang tepat dan dapat digunakan untuk penilaian akuntabilitas.
Adapun tujuan dari sektor publik tercantum dibawah ini :
a. Memberi informasi tentang kecukupan pendapatan dari periode berjalan untuk menutupi
semua biaya.
b. Memberikan informasi tentang sumber dana, distribusi, dan peggunaan.
c. Pengungkapan dari kegiatan perusahaa pelapor dan hasilnya terkait penggunaan jumlah
sumber daya.
Page | 25
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Page | 26
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Page | 27
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Terdapat perubahan dalam akuntansi pemerintah yang berawal dari akuntansi pemerintah
tradisional dengan menggunakan basis kas (cash basic) berupa pencatatan single entry ke
akuntansi modern. Setelah itu reformasi dilakukan pada penggunaan akuntansi pemerintah
untuk menyediakan pelaporan keuangan yang berarti. Salah satu pilihannya adalah lembaga
pemerintahan baik itu pemerintah daerah atau pemerintah pusat diwajibkan untuk membuat
catatan keuangan berbasis akrual (accrual basic) (Nasution, 2018). PP Nomor 71 pasal 1 ayat
(8) Tahun 2010 menjelaskan bahwa Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang berbasis akrual
(accrual basic) merupakan pendapatan, belanja, aset, kewajiban, dan modal pada laporan
keuangan berbasis akrual (accrual basic). Pendapatan dan belanja dalam pelaporan anggaran,
yang pelaporan pelaksanaanya berlandaskan dengan basis yang telah diatur dalam Anggaran
Pendapatan dan belanja daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan belanja Negara
(APBN).
Basis akrual (accrual basic)
Basis akrual (accrual basic) merupakan sebuah basis akuntansi yang mengakui, menyajikan,
dan mencatat suatu laporan keuangan atas transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi yang
terjadi, terlepas dari kapan kas dibayarkan atau diterima. Terdapat beberapa manfaat jika
menerapkan akuntansi basis akrual (accrual basic) pada penyajian laporan keuangan, seperti
sebagai berikut :
a. Memberikan pandangan tentang cara pemerintah mendanai kegiatannya serta bagaimana
memenuhi pendanaan dalam kegiatannya.
b. Menyajikan suatu informasi mengenai hak dan kewajiban intansi yang terkait secara akurat
dan nyata.
c. Membantu menilai kinerja pemerintah dalam hal biaya layanan, efisiensi, dan pencapaian
tujuan.
d. Menunjukan bagaimana kondisi keuangan pemerintah serta perubahan posisi keuangannya.
Tidak hanya manfaatnya saja, namun terdapat beberapa kekurangan atas penerapan akuntansi
basis akrual (accrual basic), antara lain :
a. Perluya kesiapan untuk mengatasi masalah-masalah seperti biaya penilaian aset, biaya
penyusunan atas kebijakan akuntansi, biaya pembangunan sistem computer, dan biaya
lainnya. Karena biaya tersebut cukup mahal.
b. Akuntansi basis akrual (accrual basic) kurang memiliki arti bagi pemerintah karena pada
dasarnya basis ini digunakan untuk mengukur keuntungan.
c. Membutuhkan keleluasaan yang lebih besar dalam hal pertimbangan professional.
Karena akuntansi basis akrual (accrual basic) bersifat kompleks sehingga kurang mendapat
perhatian dalam penelaahan sehingga untuk akuntabilitas laporan keuangan berkurang sehingga
perlunya pemilihan strategi implementasi akuntansi berbasis akrual (accrual basic) yang dapat
dicermati, supaya penerapan dari basis akrual (accrual basic) berhasil. (Mua’am, 2015)
Pemilihan strategi tersebut menurut antara lain :
a. Komitmen politik yang merupakan kunci dari penerapan basis akrual (accrual basic).
b. Selalu mengkomunikasikan tujuan yang akan dicapai.
c. Penerapan akuntansi basis akrual (accrual basic) yang membutuhkan seorang akuntan yang
andal serta memadainya sistem informasi akuntansi.
d. Adanya reformasi birokrasi yang menerapkan basis akrual (accrual basic).
Kualitas
Kualitas merupakan sebuah tolak ukur baik dan tidaknya suatu hal. Berdasarkan PP
Nomor 71 Tahun 2010 tentang praktik akuntansi pemerintah, laporan keuangan pemerintah bisa
dibilang memiliki kualitas apabila laporan tersebut dapat diandalkan, relevan, mudah
dimengerti, serta bisa dibandingkan. Kualitas pelaporan keuangan menunjukan bahwa kepala
Page | 28
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Page | 29
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) memberikan penjelasan dan rincian tentang angka-
angka yang ditunjukkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LAK), Laporan Perubahan
Saldo (Laporan Perubahan SAL), Laporan Operasi (LO), Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK). Serta berisi informasi terkait kebijakan
akuntansi dan informasi lain yang dianjurkan atau diterapkan dalam Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) untuk diungkapkan oleh entitas pelaporan. Agar penyajian pada laporan
keuangan tepat atau wajar.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lebih tepatnya menggunakan
penelitian kepustakaan atau disebut library research, dengan memakai data sekunder dari jurnal
penelitian dari peneliti terdahulu melalui media Google Scholar. Metode kualitatif merupakan
pemahaman dan penafsiran terhadap suatu kejadian atau perilaku manusia pada keadaan
tertentu berdasarkan pandangan peneliti itu sendiri. Yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan permasalahan yang sedang dihadapi, atau menerangkan sesuatu yang
berkaitan dengan penelusuran teori, dengan cara mengumpulkan data sampai data yang
dikumpulkan sesuai dengan harapan. Terdapat lima macam metode kualitatif yang biasa
digunakan yaitu metode Observasi, analisis percakapan, analisis wacana, analisis
isi,dan pengumpulan data etnografi. Pengertian dari metode kualitatif kususnya untuk kajian
Pustaka merupakan suatu teknik yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan penelitian
dengan proses ilmiah yang menghasilkan output dalam bentuk laporan untuk penelitian ilmuah
dan memfokuskan pada sebuah studi dan suatu topik tertentu.
Cahyono et al. (2019) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus memperhatikan lima
tahap persiapan dan penulisan. Secara umum, ada 5 langkah mempersiapkan pencarian
bibliografi diantaranya :
a. Mencari literatur terkait, beberapa sumber yang bisa diakses untuk mendapatkan referensi
penelitian misalkan melalui Library Catalog, Google Scholar, EBSCO, dan Medline.
b. Mengevaluasi sumber penelitian literatur.
c. Mengidentifikasi masalah dan kesenjangan, jika ada antara teori dan kondisi lapangan.
Secara singkat membuat struktur atau kerangka dari sebuah artikel.
d. Kemudian membuat tinjauan literatur.
Berikut gambaran kosep metodologi penelitian untuk artikel ini :
a. Mencari, mengumpulkan, dan menelusuri informasi terkait melalui google scholar, website
dan pendukung lainnya.
b. Hasil yang sesuai dengan kata kunci sejumlah 18 jurnal dan 6 Peraturan Pemerintah (PP)
atau Undang-Undang (UU) pendukung sebagai referensi.
c. Kemudian dari hasil tersebut membuat analisis dan kerangka artikel penelitian.
d. Setelah terdapat hasil dan pembahasannya kemudian membuat kesimpulan.
Page | 30
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Pemerintah (SAP) dalam proses penyusunan laporan keuangan telah diselenggarakan dengan
baik.
Mia et al (2016) mengungkapkan bahwa Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
merupakan suatu pedoman akuntansi yang diimplementasikan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan pemerintahan sesuai dengan penerapan PP Nomor 71 Tahun 2010.
Temuannya memperlihatkan bahwa pengguna Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Artinya Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan
Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) di Kota Semarang. Sama halnya dengan penelitian
(Umar, dkk. 2018) yang mengungkapkan bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas penyajian laporan keuangan, dibuktikan
dengan nilai koefisien regresi yang positif. Penerapan perubahan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) setiapa satu tingkat memberikan dampak senilai 0,301 terhadap tingkat kualitas
penyajian laporan keuangan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Gorontalo.
Ramadhan (2019) menjelaskan bahwa standar akuntansi pemerintah dibutuhkan pada
proses pengerjaan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan belanja
daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) dalam bentuk laporan
keuangan. Penyajian laporan keuangan pada umumnya masih banyak yang belum sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan yang telah diputuskan. Salah satunya di Kabupaten
Serdang bedagai yang terletak di Sulawesi Utara untuk laporan keuangannya masih banyak
koreksi terkait standar akuntansi keuangan. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
PP Nomor 71 Tahun 2010 bertujuan untuk mengembangkan keterbukaan dan akuntabilitas
dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, dan laporan
keuangan yang dihasilkan harus mencangkup keadaan keuangan, kinerja dan memuat informasi
tentang perubahan keadaan keuangan. Akuntabilitas pengguna membantu pegambilan
keputusan. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan regresi sederhana, penggunaan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) terbukti berpengaruh positif terhadap kualitas penyajian gelar
Badan Pegelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Kabupaten Serdang Begadai.
Analisis koefisien determinasi menunjukan bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) memiliki pengaruh 80,4% terhadap perubahan kualitas penyajian laporan keuangan.
Rahmawati et al (2018) menjelaskan bahwa Pemerintah daerah sebagaimana disyaratkan
oleh PP Nomor 71 tahun 2010, mengungkapkan bahwa penjelasan yang dimuat pada Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) telah memenuhi standar kualitatif laporan keuangan
pemerintah, pengelolaan keuangannya telah mencapai transparasi dan akuntabilitas.
Karakteristik kualitatif pelaporan keuangan pemerintah adalah persyaratan preskriptif yang
dibutuhkan supaya laporan keuangan pemerintah dapat mencapai kualitas yang diharapkan:
relevansi, keandalan, daya banding, serta mudah untuk dipahami. Standar akuntansi memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap kualitas akuntansi tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kota Tangerang Selatan berdasarkan penelitian yang ditemukan tersebut.
Mentu & Sondakh (2016) mengemukakan dalam hasil survei penelitinnya bahwa pada
penyajian laporan tahunan Badan Pendapatan Daerah serta Dinas Sosial Provinsi Sulawesi
Utara masih menggunakan case to accrual atau yang ditetapkan PP Nomor 24 Tahun 2005, dan
belum menerapkan akuntansi akrual (accrual basic) berimbang dengan PP 71 Tahun 2010.
Pada PP Nomor 71 tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), penyajian
laporan keuangan pemerintah daerah terdiri dari tujuh laporan keuangan yaitu neraca, Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Perubahan Saldo (Laporan Perubahan SAL), Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Operasional (LO), Dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK). Di sisi lain, Dinas Keuangan dan Dinas Sosial Sulawesi Utara
Page | 31
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
hanya menyajikan neraca, laporan pelaksanaan anggaran, dan Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK). Namun, penyajiannya telah sesuai dengan PP Nomor 71 tahun 2010.
Sitorus et al (2015) mengemukakan bahwa suatu tata kelola keuangan negara harus
diperbaharui sebagai upaya pemerintah dalam menjaga transparasi serta akuntabilitas. Adanya
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) mampu menaikkan mutu kualitas pengelolaan keuangan
negara. Pada penelitiannya menunjukan bahwa Dalam tahap persiapan pengenalan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual (accrual basic), Dinas pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Barang Milik Daerah Kota Tomohon mulai memaparkan tentang latar belakang
dan perubahan akuntansi kas sehubungan dengan akuntansi basis akrual (accrual basic) dan
perbedaan antara akuntansi menuju akrual ke akuntansi accrual basic dan kemudian ke
penerapan akuntansi basis akrual (accrual basic).
Hasil peneliti terdahulu telah memberikan gambaran bahwa Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) mempunyai pengaruh cukup besar terhadap proses penyajian laporan
keuangan, namun untuk penerapan dari PP Nomor 71 Tahun 2010 terkait basis akrual (accrual
basic) pada laporan keuangan instansi pemerintahan belum diterapkan secara menyeluruh yang
berarti masih banyak instansi pemerintah baik itu pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat
yang menggunakan akunatnsi berbasis kas (cash basic). Jika dilihat dari kelebihannya, basis
kas (cash basic) sendiri sangat mudah dimengerti serta terlihat dari laporannya yang disajikan
secara jelas dari mana sumber keuangan yang ada.
Akuntansi basis akrual (accrual basic) juga memiliki kelebihan yang harus diketahui
seperti lebih akurat dalam penggambaran keadaan keuangan suatu instansi serta mampu
menjadi pertimbangan dan penilaian pada kinerja instansi atau perusahaan yang dimaksudkan.
Namun beberapa instansi pemerintah baik itu dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat
belum bisa menerapkan akuntansi basis akrual (accrual basic) ini seperti yang tertuang dalam
PP nomor 71 Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual
(accrual basic). Hal ini dikarenakan masih banyak dibutuhkannya persiapan dan kurangnya
sosialisasi dari Pemerintah kepada Satuan Kerja Perangakat Daerah (SKPD) ataupun pegawai
yang berhubungan langsung pada proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai
dengan penerapan PP Nomor 71 Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dengan akuntansi berbasis akrual (accrual basic).
PENUTUP
Simpulan
Akuntansi Sektor Publik (ASP) mempunyai kegunaan yang sangat fundamental dalam
mempersiapkan laporan keuangan terutama dalam pelaksanaan akuntabilitas publik. Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) merupakan pedoman dan prinsip akuntansi yang diterapkan
pada saat proses menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintahan. Akuntansi serta
laporan keuangan memiliki makna sebagai suatu proses mengumpulkan, mengolah sebuah
informasi untuk menilai kinerja organisasi atau bermanfaat pada pengambilan keputusan.
Sehingga berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan wajib memenuhi standar
kualitatif seperti relevan, terpercaya, mudah dipahami, serta bisa dibandingkan. Berdasarkan
pembahasan diatas, bahwa saat proses penyajian laporan keuangan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) memiliki pengaruh terhadap performa laporan keuangan yang
dimanifestikan. Namun untuk penerapan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) terkait dengan akuantansi berbasis akrual (accrual basic) pada laporan
keuangan yang ada, masih banyak intansi pemerintah yang belum menerapkannya karena
banyaknya kendala terutama pada Sumber Daya Manusia (SDM) dimana SDM yang ada, masih
belum cukup siap ataupun mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan
seperti harus memiliki ilmu atau pendidikan yang sebidang dan sesuai. Serta masih kurangnya
Page | 32
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
pembaharuan pada tata kelola keuangan sebagai upaya pemerintah dalam peningkatan
transparasi dan akuntabilitas. Adapun strategi yang dapat diupayakan dalam mempermudah
penerapan basis akrual (accrual basic), yaitu komitmen politik, selalu mengkomunikasikan
sebuah tujuan yang akan dicapai, perlunya seorang akuntan yang andal dalam penerapan
akuntansi basis akrual (accrual basic) serta memadainya sistem informasi akuntansi, dan
adanya reformasi birokrasi yang menerapkan basis akrual (accrual basic).
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dengan menggunakan metode library research, saran yang bisa
diberikan oleh peneliti adalah :
1. Untuk pemerintahan yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dengan baik, diharapkan mampu mempertahankan konsitensinya serta terus melakukan
sosialisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar kualitas pada laporan
keuangan yang disajikan bertahan dan dan semakin baik.
2. Bagi pemerintahan yang akan menyusun laporan keuangan, perlunya melakukan
pendidikan serta pelatihan langsung mengenai PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dengan basis akrual (accrual basic) kepada Sumber Daya
Manusia SDM yang terkait, dan penempatan untuk SDMnya harus sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Supaya kesalahan saat menyusun serta menyajikan laporan
keuangan berbasis akrual (accrual basic) dapat diminimalisir.
3. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk memperbanyak sebuah daftar pustaka dalam
penelitian, sehingga sumber daftar pustaka dapat diringkas dan disajikan dan menjadi
pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Akuba, A. (2013). Analisis Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penyajian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.
Jurnal KIMFEB, 9–16.
BPK. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Cahyono, E. A., Sutomo, & Harsono, A. (2019). Literatur Review: Panduan Penulisan dan
Penyusunan. Jurnal Keperawatan, 12.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, (2010).
Jati, B. P. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Wahana, 22(1), 1–14.
https://doi.org/10.35591/whn.v22i1.145
Juwita, R. (2013). Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem
Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Trikonomika, 12(2), 201.
https://doi.org/10.23969/trikonomika.v12i2.480
Langelo, F., Saerang, D. P. E., & Alexander, S. W. (2015). Analisis Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada
Pemerintah Kota Bitung. Jurnal EMBA, 3(1), 1–8.
Mentu, E. P., & Sondakh, J. J. (2016). Penyajian Laporan Keuangan Daerah Sesuai Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Dinas
Pendapatan Daerah dan Dinas Sosial Prov. Sulut. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(71), 1392–1399.
Mia, O., Raharjo, K., & Andini, R. (2016). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan, Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Dan Good Governance Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Di Kota Semarang. Journal of Accounting Of Accounting,
2(2), 2–15.
Page | 33
JURNALKU
Volume 3 No.1, 2023
Mua’am, A. (2015). Basis Akrual dalam Akuntansi Pemerintah di Indonesia. Jurnal Lingkar
Widyaismara, 2(1), 38–46. www.juliwi.com
Nasution, D. A. D. (2019). Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual dan Pengawasan Kualitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah pada Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Dan Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Pemerintah. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Publik, 9(2), 30–
43.
Niu, F. A. L., Karmoyo, H., & Tangkuman, S. (2014). Analisis penerapan PP. NO. 71 Tahun
2010 dalam penyajian laporan keuangan dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset
daerah kota kotamaibagu. Jurnal Riset Ekonomi, Managemen, Bisnis, Dan Akuntansi,
2(71), 714–722. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/6461
NST, D. A. D. (2016). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAP Berbasis
Akrual dengan Komitmen SKPD sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara. Tesis, 18(4), 1–122.
Rahmawati, A., Mustika, I. W., & Eka, L. H. (2018). Pengaruh penerapan standar akuntansi
pemerintah, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern terhadap
kualitas laporan keuangan SKPD Kota Tangerang Selatan. Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan
Akuntansi, 20(2), 8–17.
Ramadhan, P. R. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap
Kualitas Penyajian Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. In
Seminar Nasional Taman Siswa Bima, 1, 147–153.
Sitorus, S., Kalangi, L., & Walandouw, S. K. (2015). ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL BERDASARKAN
PP. NO. 71 TAHUN 2010 PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH KOTA TOMOHON. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 37(3), 343.
Suprihatin, N. S., & Ananthy, A. A. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Riset
Akuntansi Terpadu, 12(2), 242. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i2.6218
Widyawati, D. (2018). Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Asahan). Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 4(1), 1–14.
Yafie, M. D. (2013). Penerapan Basis Akrual pada Standar Akuntansi Pemerintahan Indonesia.
Jurnal Akuntansi UNESA, 13(1), 104–116.
Yuliani, N. L., & Agustini, R. D. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Pemanfaatan. Jurnal Bisnis & Ekonomi, Volume 14,(1),
56–64.
Page | 34
ISSN 2303-1174 E. S. Kapantow., H. Karamoy., P. M. Kapojos
PENERAPAN PERTANGGUNGJAWABAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NOMOR 04
PADA DINAS PARIWISATA PROVINSI SULAWESI UTARA
Oleh:
Elfiane Sindi Kapantow¹
Herman Karamoy²
Peter M. Kapojos³
E-mail:
¹18061104174@student.unsrat.ac.id
²herman.karamoy@unsrat.ac.id
³peterkapojos@unsrat.ac.id
Abstrak: Penyajian laporan keuangan pada setiap entitas diwajibkan menyajikan catatan atas laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan yang bertujuan umum. Menurut Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) No 04 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bentuk Laporan Tujuan penelitian ini yaitu:
1) Untuk Mengetahuai Penyajian Dalam Pertanggungjawaban Catatan Atas Laporan Keuangan Berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 04 pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. 2) Untuk Mengetahui
Pengungkapan Dalam Pertanggungjawaban Catatan Atas Laporan Keuangan Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 04 pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa laporan pertanggujawaban catatan atas laporan keuangan berdasarkan dengan peraturan pemerintah
nomor 71 tahun 2010 khususnya psap no.04 tentang pencatatan laporan keuangan sudah sesuai dan sudah berbasis akrual.
Abstract: Presentation of financial statements in each entity is required to present notes to the financial statements. The notes
to the financial statements are presented as an integral part of the general purpose financial reports. The purposes of this
study are: 1) To find out the presentation of accountability in notes on financial statements based on the Statement of
Government Accounting Standards Number 04 at the Tourism Office of North Sulawesi Province. 2) To find out the
Disclosure of Accountability for Notes on Financial Statements Based on the Statement of Government Accounting Standards
Number 04 at the Tourism Office of North Sulawesi Province. The method used in this research is descriptive qualitative
method of collecting data through interview techniques and documentation techniques. The results of the study show that the
accountability report on notes on financial statements is in accordance with government regulation number 71 of 2010,
especially PSAP no.04 concerning the recording of financial statements, which is appropriate and accrual-based.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik baik di sektor pemerintahan pusat
maupun di sektor daerah menunjukkan bahwa meningkatnya perkembangan sektor publik di Indonesia.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas program-program organaisasi yang telah
dilaksanakan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya melalui suatu media
pertanggung jawaban yang dilaksanakan secara periodik. Masih terdapat banyaknya kelemahan dari penggunaan
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk Mengetahuai Penyajian Dalam Penerapan Pertanggungjawaban Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 04 pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi
Utara
2. Untuk Mengetahui Pengungkapan Dalam Penerapan Pertanggungjawaban Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 04 pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi
Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterprestasian hasil proses
tersebut (Ardhianto, 2019).
Standar Akuntansi
Standar akuntansi yaitu menghasilkan informasi keuangan yang mempunyai sifat jelas, konsisten,
terpercaya dan dapat diperbandingkan (Purnama, 2020).
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi pemerintahan merupakan salah satu akuntansi sektor publik yang berkembang pesat di
Indonesia. (Reza dan Susanti, 2022)
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi keuangan bagi manajemen
melalui koordinasi organisasi formulir, catatan dan laporan (Zahro, 2019).
Penelitian Terdahulu
Penelitian Reza (2021) bertujuan untuk mengetahui penyajian laporan realisasi anggaran pemerintah kota
medan yang disusun BPKAD Kota Medan dengan mengacu pada PSAP nomor 02 tentang laporan realisasi
anggaran yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang standar akuntansi pemerintahan. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan
menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan daftar checklist. Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Medan yang beralamat di jalan Kapten Maulana Lubis No. 2 medan, Sumatera Utara. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa penerapan PSAP No.02 PP No.71 Tahun 2010 tingkat kesesuaiannya mencapai 100% dengan
menggunakan rumus Dean J.Champion. Hal ini berarti penerapan Laporan Realisasi Anggaran di lingkungan
pemerintah kota medan sudah sesuai dengan PSAP No.02 PP No. 71 Tahun 2010.
Penelitian Pakan (2021) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi perencanaan
dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja pada kantor Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis
metode analisis dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
dengan teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Untuk
menganalisis Efektivitas dan Efisiensi Perencanaan dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pada kantor
Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan maka digunakan rasio efektivitas dan rasio efisiensi. Hasil penelitian
bahwa kantor Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan belum efektif dan kurang efisien dalam merealisasikan
anggaran pendapatan pada tahun 2020 dan anggaran belanja pada tahun 2018-2020. Hal ini dilihat dari hasil
analisis rasio efektivitas anggaran pendapatan sebanyak 67,13% dan rasio efisiensi anggaran belanja tahun 2018
sebanyak 98,27%, anggaran belanja tahun 2019 sebanyak 93,57%, dan 92,76% pada tahun 2020, sehingga kantor
Bappelitbangda provinsi sulawesi selatan sebaiknya dalam menyususun dan merealisasikan anggaran perlu
memperhitungankan Efisiensi dan Efektivitas atas anggaran yang akan dikelola dan melakukan evaluasi program
atau kegiatan yang belum dilakukan dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia sehingga realisasi bisa
tercapai sesuai dengan targetnya.
Penelitian Manjana dan Nasution (2022) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Analisis Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan sesuai PP No. 71 tahun 2010 Pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota
Pamatangsiantar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengkaji penggunaan sistem akuntansi
keuangan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Pematangsiantar. Metode penelitian yang
penulis gunakan didalam penelitian ini yaitu metodekualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil daripada penelitian
bahwa Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Pematangsiantar secara umum telah menerapkan sistem
akuntnasi seseuai dengan “PP No. 71 tahun 2010 mengenai standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah”.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang menggunakan jenis data Kualitatif, dimana data yang
diperoleh akan di analisis serta di deskripsikan berdasarkan penemuan – penemuan fakta fakta penelitian di Dinas
Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.
Proses Analisis
Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data mengenai penerapan pertanggungjawaban catatan atas laporan keuangan pada Dinas
Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara seperti hasil wawancara dengan sekretaris Dinas Pariwisata, bagian
akuntansi, bagian keuangan, dokumen sejarah Dinas Pariwisata, dokumen struktur organisasi, dokumen visi
dan misi, dokumen tentang penerapan pertanggungjawaban catatan atas laporan keuangan.
2. Mempelajari data dan dokumen yang telah diperoleh langsung melalui wawancara
3. Menganalisis penerapan pertanggung jawaban catatan atas laporan keuangan dengan cara melihat data – data
yang telah di ambil. Menarik kesimpulan dan memberikan hasil analisis sesuai atau tidak sesuai penerapan
pertanggung jawaban catatan atas laporan keuangan yang diterapkan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi
Utara.
4. Menarik kesimpulan dan juga memberikan saran berdasarkan hasil evaluasi dan perbandingan dari catatan atas
laporan keuangan berdasarkan pernyataan standar akuntansi pemerintahan no 04 pada Dinas Pariwisata
provinsi Sulawesi Utara
Hasil Penelitian
Penyajian Ikhtisar Pencapaian Kinerja Kuangan Dan Organisasi
1. Administrasi. Berdasarkan hasil wawancara di Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara untuk gaji
dan tunjanganserta tambahan penghasilan dengan anggaran sebesar Rp. 7.965.335.482 dan realisasi sebesar
Rp. 7.224.189.985. atau 90,69% dan masih terdapat sisa anggaran Rp. 741.145.497 atau 9,30%.
2. Keuangan. Berdasarkan hasil wawancara di Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara untuk realisasi
pencapaian target kinerja SKPD pada tahun anggaran 2021 dengan capaian realisasi pendapatan asli daerah
sebesar Rp. 564.452.400 sedangkan realisasi belanja sebesar Rp. 19.046.672.190 dan terdapat Rp.
3.220.226.887 merupakanakumulasi anggaran per kegiatan yang tidak terealisasi.
3. Fisik. Berdasarkan hasil wawancara di Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara untuk realisasi
anggaran belanja tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 19.046.672.190 atau 85,54% dan dalam pelaksanaannya
realisasi fisik program dan kegiatan telah dilaksanakan 93,92%.
Penyajian Rincian Dan Penjelasan Masing-Masing Pos Yang Disajikan Pada Lembar MukaLaporan
Keuangan
1. Penjelasan Atas Pos – Pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Berdasarkan hasil wawancara pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, pos – pos pada Laporan
RealisasiAnggaran (LRA) terdiri dari :
- Pendapatan Asli Daerah (Pad) - Laporan Realisasi Anggaran (Lra)
Pendapatan Asli Daerah T.A. 2021 dianggarkan sebesar Rp1.105.000.000,00 dan direalisasikan sebesar
Pembahasan
Penyajian Ikhtisar Pencapaian Kinerja Kuangan Dan Organisasi
1. Administrasi
Berdasarkan hasil penelitian untuk Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawasi Utara Gaji dan Tunjangan serta
Tambahan Penghasilan dengan Anggaran sebesar Rp7.965.335.482,00 dan Realisasi sebesar
Rp7.224.189.985,00 atau 90,69% dan masih terdapat sisa Anggaran Rp741.145.497,00 atau 9,30%.
2. Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian untuk Realisasi pencapaian target kinerja SKPD Dinas Pariwisata Daerah Provinsi
Sulawasi Utara pada Tahun Anggaran 2021 dengan capaian realisasi pendapatan asli daerah sebesar
Rp564.452.400,00 sedangkan realisasi belanja sebesar Rp19.046.672.190,00 dan terdapat Rp3.220.226.887,00
merupakan akumulasi anggaran per kegiatan yang tidak terealisasi.
3. Fisik
Berdasarkan hasil penelitian untuk Realisasi anggaran belanja tahun anggaran 2021 sebesar
Rp19.046.672.190,00 atau 85,54% dan dalam pelaksanaannya realisasi fisik program dan kegiatan telah
dilaksanakan 93,92%
Ikhtisar pencapaian target keuangan pada Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawasi sudah sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 4 karena merupakan perbandingan secara garis besar antar target
sebagaimana yang tertuang dalam APBN/APBD dengan realisasinya. Ikhitisar ini disajikan untuk memperoleh
gambaran umum tentang kinerja keuangan pemerintah dalam merealisasikan potensi pendapatan Laporan
Realisasi Anggaran dan alokasi belanja yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran. Ikhtisar ini disajikan
baik untuk pendapatan Laporan Realisasi Anggaran, belanja, maupun pembiayaan dengan struktur sebagai berikut
:
a. Nilai target total
b. Nilai realisasi total
c. Prosentasi perbandingan antara target dan realisasi
d. alasan utama terjadinya perbedaan antara target dan realisasi
Kebijakan akuntansi keuangan pada Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara sudah sesuai
denganPernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 4 menjelaskan tentang entitas pelaporan, basis akuntansi
yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan, sampai sejauh mana kebijakan – kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan – ketentuan
masa transisi pernyataan standar akuntansi pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas pelaporan, setiap
kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari evaluasi yang telah dilakukan terhadap pertanggungjawaban atas catatan
atas laporan keuangan pada Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara, sudah sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan No. 4 dapat disimpilkan sebagai berikut :
1. Penyajian dalam pertanggungjawaban catatan atas laporan keuangan terdiri dari Penyajian ikhtisar pencapaian
target keuangan dan organisasis dengan administrasi untuk Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawasi Utara
Gaji dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan dengan Anggaran sebesar Rp7.965.335.482,00dan Realisasi
sebesar Rp7.224.189.985,00, keuangan Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawasi Utara pada Tahun
Anggaran 2021 dengan capaian realisasi pendapatan asli daerah sebesar Rp564.452.400,00 sedangkan realisasi
belanja sebesar Rp19.046.672.190,00 dan terdapat Rp3.220.226.887,00 merupakan akumulasi anggaran per
kegiatan yang tidak terealisasi. dan fisik untuk Realisasi anggaran belanja tahun anggaran 2021 sebesar
Rp19.046.672.190,00 atau 85,54%. Penyajian rincian dan penjelasana masing – masing pos dalam lembar
muka laporan keuangan yang terdiri dari penjelasa pos – pos pada Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari
pendapatan, belanja, transfer, surplus atau deficit, pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggran
Saran
1. Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara agar supaya berupaya meningkatkan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual, meskipun sudah sepenuhnya menerapkan SAP khusunya PSAP No.04 yang
berbasis akrual di mana terdapat laporan perubahan saldo anggaran belum di realisasikan atau di lampirkan.
2. Peneliti selanjutnya agar dapat membahas Laporan Pertanggujawaban Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, yang mengelola keuangan agar lebih
memahami manfaat dan tujuan dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.
DAFTAR PUSTAKA
Andivo, F., & Silvera, D. L. (2020). Analisis Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Pada Badan Kepegawaian
Daerah (Bkd) Kabupaten Pesisir Selatan. Pareso Jurnal, Vol. 2, No. 2, 365-371. https://ejurnal-
unespadang.ac.id/index.php/PJ/article/view/128 Diakses pada tanggal 18 November 2022
Ardhianto, W. N. (2019). Buku Sakti Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Kristiyani, D., & Hamidah, H. (2020). Model Penerapan Akuntansi Sektor Publik Untuk Mencegah Fraud Pada
Sektor Publik Di Era Digital. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 22, No. 2, 289-304.
https://jurnaltsm.id/index.php/JBA/article/view/732 Diakses pada tanggal 7 Desember 2023
Manjana, A., & Nasution, J. (2022). Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Keuangaan Sesuai PP No 71 tahun
2010 Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Pematangsiantar. Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3,
No. 1, 57-62. https://2046-ArticleText-4051-1-10-20220423 Diakses pada tanggal 23 Januari 2023
Pakan, D. (2021). Analisis Perencanaan Dan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Pada Kantor
Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Universitas Bosowa.
https://repository.unibos.ac.id/xmlui/handle/123456789/1174 Diakses pada tanggal 14 Desember 2022
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 232 Tahun 2022 Tentang Sistem Akuntansi
Dan Pelaporan Keuangan Instansi.
Purnama, H. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Standar Akuntansi Keuangan Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Wajib Pajak Badan. Akmenika:
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 17, No. 2. 403-417,
http://journal.upy.ac.id/index.php/akmenika/article/view/1036 Diakses pada 16 November 2022
Reza, H. K., & Susanti, M. (2022). Akuntansi Pemerintah Edisi 1. Banten: Media Sains Indonesia.
Zahro, S. F. (2019). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan UD. Galansa Graha Motor Mayang Jember.
International Journal Of Social Science And Business, Vol. 3, No. 3, 215-222.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJSSB/article/view/20999 Diakses pada tanggal 29 November
2022