DOSEN : Dr. Hj. Yessi Mutia Basri., SE., M.Si., Ak., CA., AAP
RASMON 1910247692
MALAHAYATI 1810247087
PENDAHULUAN
penerapan sistem pelaporan keuangan yang tepat, jelas dan terukur sesuai dengan
kriteria dalam sistem reward dan punishment yang diterapkan kementrian keuangan
secara keseluruhan. Selain itu juga, hasil dari pengukuran kinerja pegawai akan
Kinerja adalah suatu hasil dari program yang dilakukan sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kualitas dan kuantitas terukur. Pengukuran kinerja adalah
suatu proses pengukuran yag dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
kegiatan yang dilaksanakan tersebut telah mencapai visi dan misi dari organisasi
tersebut.
Sebagai mana diatur dalam UU No. 17 tahun 2013, pada rancangan undang-undang
dan peraturan daerah tentang laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah disertakan
informasi tambahan mengenai kinerja isntansi pemerintah. Hal ini seiring dengan
Di dalam pemerintahan pengukuran kinerja juga merupakan salah satu cara untuk
melainkan juga apakah uang publik tersebut telah digunakan secara ekonomis, efisien
dan efektif.
PEMBAHASAN
Kedudukan SAP
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Setiap entitas pelaporan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menerapkan SAP. Selain itu,
diharapkan adanya upaya pengharmonisan berbagai peraturan baik di pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah dengan SAP.
Ruang Lingkup
SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, yaitu pemerintah
pusat,pemerinta h daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah
pusat/daerah, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan. Keterbatasan dari penerapan
SAP akan dinyatakan secara eksplisit pada setiap standar yang diterbitkan.
Penerapan sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat bergantung
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara yang bersangkutan.
Ciri-ciri terpenting atau persyaratan dari sistem akuntansi pemerintah menurut PBB
dalam bukunya A Manual for Government Accounting, antara lain disebutkan bahwa:
Sistem akuntansi pemerintah harus dirancang sesuai dengan konstitusi dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara.
Sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyediakan informasi yang
akuntabel dan auditabel (artinya dapat dipertanggungjawabkan dan
di¬audit).
Sistem akuntansi pemerintah harus mampu menyediakan informasi
ke¬uangan yang diperlukan untuk penyusunan rencana/program dan
evaluasi pelaksanaan secara fisik dan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 30 ayat (2)
menyatakan bahwa ”Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan
yang meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan
negara dan badan lainnya.”
dapat dijadikan acuan untuk mengukur kinerja organisasi publik, yakni responsivitas
yang diberikan oleh organisasi publik dengan kebutuhan dan keinginan masyarakt.
mengacu pada seberapa besar pejabat politi dan kegiatan organisas publik tunduk
pada pejabat politik yang dipilih rakyat. Dalam konteks ini organisasi publik dinilai
baik apabila keseluruhnya, atau setidaknya sebgaian besar kegiatan, didasarkan pada
upaya- upaya untuk memenuhi harapan dan keinginan para wakil rakyat.
lain yang bersifat lebih khusus (Mulyadi dan Setiawan, 1999) ,yaitu :
Definisi dari Whittaker dan Robert Simons tampaknya tidak jauh berbeda
dengan definisi yang tertuang dalam Reference Guide, Province of Alberta, Canada.
Dalam reference Guide itu disebutkan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu
metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang
tetapi pengukuran kinerja berperan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk
publik berkaitan dengan ukuran keberhasilan yang dapat dicapai oleh organisass i
tersebut. Satuan ukur yang relevan digunakan adalah efisien pengelolaan dana dan
Bastian (2001 :331-332) mengemukakan bahwa terlepas dari bedar , jenis, sektor
1. Aspek finasial, meliputi anggaran rutin dalam pembangunan dari suatu instansi
pemerintah. Karena aspek finansial dapat dianalogikan sebgai aliran darah dalam tubuh
manusia, maka aspek finansial merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan
pelanggan sangat krusial dalam penentuan strategi perusahaan. Hal serupa juga terjadi
pada instansi pemerintah. Dengan demikian banyaknya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang berkualitas, maka instansi pemerintah dituntut untu terus-menerus memberikan
pelayanan yang berkualitas prima. Untuk itu, pengukuran kinerja perlu didesain sedemikian
rupa sehingga pimpinan dapat memperoleh informasi yang relavan mengenai tingkat
kepuasan pelanggan.
3. Operasi bisnis internal , diaman informasi operasi beisnis internal diperlukan untuk
(seirama) untuk mencapai dan sasaran organisasi seperti yang tercantum dalam
rencana trategis. Disamping itu , informasi operasi bisnis internal diperlukan untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus atas efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan.
4. Kepuasan pegawai , dimana dalam setiap organisasi pegawai merupakan aset yang
harus dikelola dengan baik. Apabila dalam perusahaan yang banyak melakukan
inovasi, peran strategis pegawai sungguh nyata . hal serupa juga terjadi padah
instansi pemerintah. Apabila pegawai tidak terkelola dengan baik maka kehancuran
berbagai pihak penaruh kepentingan terhadap keberadaanya. Untuk itu, informasi dari
stakeholder.
6. Waktu, dimana ukuran waktu juga merupakan variabel yang perlu diperhatika n dalam
desain pengukuran kinerja. Betapa sering kita membutuhkan infor masi tersebut lambat
diterima. Sebaliknya, informasi yang ada yang sering sudah tidak relavan.
1. Produktivitas
inpit dan output. Konsep produktivitas kemudian dirasa terlalu sempit dan General
lebih luas dengan memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang
terhadap kualitas layanan yang diterima dari organisasi publik. Keuntungan utama
Informasi mengenai kepuasan terhadap kualitas pelayanan sering kali dapat diperoleh
dari media massa atau diskusi publik. Karena akses informasi mengenai kepuasan
masyarakat terhadap kualitas layanan relatif sangat tinggi, maka ini bisa menjadi satu
ukuran kinerja organisasi publik yang mudah dan murah dipergunakan. Kepuasan
publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan
organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi yang
memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula.
4. Akuntabilitas
kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.
Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat,
ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang
Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal juga seperti nilai- nilai dan norma
akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai
dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
dalam menjalankan misi yang dimilikinya yang dapat diukur dari tingkat produktivitas,
ukuran ini akan diterapkan pada pengukuran kinerja organisasi yang dicapai.
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu menajer publik menilai mencapai suatu strategi memlalui alat ukur financ ia
l dan non fianansial. Sistem pengukuran kinerja dapat diajadikan sebagai alat
Berbeda dengan sektor swasta , karena sifat output yang dihasilkan sektor publik
lebih banyak bersifat intagle output , maka ukuran finansial saja tidak cukup untuk
mengukur kiner ja sektor publik. Oleh karena itu , perlu dikembangkan ukuran
kinerja non-finansial.
a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom
up)
manajemen.
d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman ( reward & punishme nt)
secara obyektif atas pencapaian prestasi yang telah di ukur sesuai dengan sistem
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaik i
kinerja organisasi;
1. Informasi finansial
telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau
terjadinya varians penelusur varians tersebut hingga kelevel manajemen paling bawah.
Hal tersebut dilakukan untuk untuk mengambil unit spesifik mana yang bertanggung
Penguna analisis varians saja belum cukup untuk mengukur kinerja, karena analis is
2. Informasi nonfinancial
oleh berbagai organisasi adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja
organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek financial saja, tetapi juga aspek
2. Perspektif pelanggan
kesuksesan organisaisi. Jika terjadi perubahan yang tidak di inginkan , maka variabel ini
harus segera disesuaikan. Suatu variabel kunci memiliki beberapa karakteristik antara
lain
e. Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara
(surrgate). Sebagai contoh , kepuasan konsumen tidak dapat di ukur secara langsung
setiap fase perjalanan organisasi sektor publik dalam mencapai visi dan misinya. Dalam
tentang kondisi saat ini yang menjasi basis perencanaan. sebuah program
pembrantasan buta huruf misalnya , membutuhkan pencapaian tingkat buta huruf yang
ada. Tanpa informasi itu , pemerintah akan mnegalami kerancuan dalam meningkatkan
Seperti layaknya indikator dan rambu saat berkendara , informasi kenierja berguna
bagi organisasi untuk mengetahui posisi dan keberadaannya sehingga dapat mengatur
infoermasi yang krusial untuk kepentingan evaluasi. Tanpa laporan kinerja dalam
lengkap perencanaan dan kinerja. Karena itu, penggunaan uang dan pencapaian
kinerja yang bersangkutan harus bertanggung jawab pada akhir periode penggangaan.
Proses audit pun seharusnya menjadi satu kesatuan antara audit laporan keuangan
2. Pelaporan reguler.
Pelaporan kinerja secara ad hoc di lakukan diatas area tertentu secara mendalam
pada waktu yang tidak ditentukan sebelum sesuai kebutuhan. Pelaoran reguler di
jadwalkan secara rutin , misalnya tahunan. Kedua mekanisme ini saling melengkapi .
pelaporan ad hoc biasanya di lakukan sebagai respon adanya kebutuhan yang muncul
laporan keuangan itu sendiri . sebagai sebuah media yang menyampaikan informasi
berikut :
2. Analisis ekonomi
4. Analisis efisiensi
6. Analisis efektive.
BAB III
KESIMPULAN
Salah satu hal strategis dan kritikal untuk dapat memenuhi penyajian laporan
keuangan pemerintah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pencatatan
transaksi dan kejadian keuangan. Entitas akuntansi/ pelaporan pemerintah dituntut untuk
dapat mencatat transaksi dan kejadian keuangan secara sistematis dan komprehensif
sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam penyajian laporan keuangannya,
yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial
berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan
pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN.