Anda di halaman 1dari 30

SISTEM AUDIT KEUANGAN NEGARA

(Tugas Mata Kuliah Governance & Pengelolaan Keuangan Negara)


Anggota Kelompok

Arnawan Hendy Prabawa

1910247694

Seri Wastuti

1910247695
Latar Belakang
Reformasi di berbagai aspek kehidupan telah membangk-
itkan kesadaran masyarakat, penyelenggara negara, dan
pemerintah tentang perlunya pengelolaan keuangan ne-
gara yang akuntabel dan transparan untuk sebesar-be-
sarnya kemakmuran rakyat

Reformasi di bidang keuangan negara di Indonesia ditandai den-


gan diterbitkannya UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbedaharaan Negara
dan UU Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keungan Negara

BPK adalah lembaga negara yang bertugas untuk


memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Agenda Pembahasan
Keuangan negara
1

Pengelolaan dan tanggungjawab keuan-


2 gan negara

Audit keuangan negara


3

Standar pemeriksaan keuangan negara


4
Keuangan Negara

Keuangan Negara menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 adalah:

“Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan


uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”
Keuangan Negara sebagaimana dimaksud tersebut, meliputi:

Pengeluaran negara/daerah
Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri
atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang,
Penerimaan negara/daerah barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan ne-
gara/ perusahaan daerah

Kewajiban negara untuk


menyelenggarakan tugas
layanan umum pemerintahan Kekayaan pihak lain yang dikuasai
negara dan membayar tagi- oleh pemerintah dalam rangka
han pihak ket penyelenggaraan tugas pemerinta-
han dan/atau kepentingan umum

Hak negara untuk memu-


Kekayaan pihak lain yang
ngut pajak, mengeluarkan
diperoleh dengan menggu-
dan mengedarkan uang,
nakan fasilitas yang
dan melakukan pinjaman
diberikan pemerintah
Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara

Pengelolaan Keuangan Negara Tanggung Jawab Keuangan Ne-


adalah: gara adalah:

Keseluruhan kegiatan pejabat Kewajiban Pemerintah untuk


pengelola keuangan negara sesuai melaksanakan pengelolaan
dengan kedudukan dan kewenan- keuangan negara secara tertib,
gannya, yang meliputi peren- taat pada peraturan perundang-
canaan, pelaksanaan, pen- undangan, efisien, ekonomis, efek-
gawasan, dan pertanggungjawa- tif, dan transparan, dengan mem-
ban perhatikan rasa keadilan dan
kepatutan
Audit Keuangan Negara

Pemeriksaan (audit) keuangan negara adalah:

“Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara


independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan,
untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan infor-
masi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara”

Pemeriksaan keuangan negara meliputi:


 Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara, dan
 Pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara
Jenis Pemeriksaan Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan
Pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dalam rangka memberikan perny-
ataan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang dis-
ajikan dalam laporan keuangan pemerintah

Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta
pemeriksaan atas aspek efektivitas atas kegiatan yang
dibiayai dengan keuangan negara/daerah

Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu


Pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan
khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pe-
meriksaan kinerja (hal-hal lain yang berkaitan den-
gan keuangan dan pemeriksaan investigatif)
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) adalah:


Standar yang digunakan oleh pemeriksa BPK RI, maupun pihak lain yang
melaksanakan pemeriksaan keuangan negara untuk dan atas nama BPK RI

Standar dimaksud disusun oleh BPK dengan mempertimbangkan standar di


lingkungan profesi audit secara internasional

Sebelum standar dimaksud ditetapkan, BPK perlu mengkonsultasikannya


dengan pihak pemerintah serta dengan organisasi profesi di bidang pe-
meriksaan
SPKN terdiri dari:
Pernyataan Standar Pemeriksaan
(PSP)
Standar Umum

Kerangka Konseptual
Pemeriksaan Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan

Standar Pelaporan Pe-


meriksaan

SPKN
Unsur-Unsur Pemeriksaan Keuangan Negara

a. Hubungan tiga pihak, terdiri atas:

1) Pemeriksa keuangan negara, Pemeriksa BPK adalah Pelaksana BPK yang


melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara untuk dan atas nama BPK

2) Pihak yang bertanggung jawab, Merupakan pihak yang diperiksa, yang


bertanggung jawab atas informasi hal pokok dan/atau bertanggung jawab men-
gelola hal pokok, dan/atau bertanggung jawab menindaklanjuti hasil pemeriksaan

3) Pengguna LHP, Merupakan lembaga perwakilan (DPR, DPD, dan DPRD), pe-
merintah pusat/daerah, serta pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap
LHP (masyarakat, instansi penegak hukum)
Unsur-Unsur Pemeriksaan Keuangan Negara Lanjutan…….

b. Hal pokok (subject matter) dan informasi hal pokok (subject matter information)

Hal pokok adalah hal-hal yang diperiksa dan/atau hal-hal yang menjadi perhatian
dalam suatu penugasan pemeriksaan, yang dapat berupa informasi, kondisi, atau ak-
tivitas yang dapat diukur/dievaluasi berdasarkan kriteria tertentu.

Informasi hal pokok adalah hasil evaluasi atau hasil pengukuran hal pokok terhadap
kriteria.
Unsur-Unsur Pemeriksaan Keuangan Negara Lanjutan…….

c. Kriteria pemeriksaan
Tolok ukur yang digunakan dalam memeriksa dan menilai hal pokok, dalam hal ini
informasi yang diungkapkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuan-
gan negara, termasuk tolok ukur penyajian dan pengungkapan yang relevan

d. Bukti pemeriksaan

Informasi yang digunakan oleh Pemeriksa dalam menentukan kesesuaian hal


pokok dengan kriteria pemeriksaan
Unsur-Unsur Pemeriksaan Keuangan Negara Lanjutan…….

e. Laporan Hasil Pemeriksaan

LHP berisi hasil analisis atas pengujian bukti yang diperoleh saat pelaksanaan
pemeriksaa

f. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan


 LHP ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola keuangan negara selaku pihak yang
bertanggung jawab sesuai kewenangannya dan ketentuan peraturan perun-
dang-undangan.
 BPK memantau secara periodik pelaksanaan tindak lanjut atas LHP dan
menyampaikan hasil pemantauannya kepada lembaga perwakilan, dan pihak
yang bertanggung jawab
Prinsip-Prinsip Pemeriksaan Keuangan Negara
a. Kode Etik
Merupakan norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap Anggota BPK dan Pe-
meriksa Keuangan Negara selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat,
kehormatan, citra, dan kredibilitas BPK. Independensi, integritas, dan profesionalisme
adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh Anggota BPK dan Pemeriksa
Keuangan Negara

b. Pengandalian Mutu
Mencakup hal-hal seperti supervisi, review berjenjang, monitoring, dan konsultasi se-
lama proses pemeriksaan

c. Manajemen dan keahlian tim Pemeriksa


Tim Pemeriksa harus secara kolektif memiliki pengetahuan, pengalaman, dan
kompetensi yang diperlukan dalam Pemeriksaan
Prinsip-Prinsip Pemeriksaan Keuangan Negara Lanjutan…….

d. Risiko Pemeriksaan
Risiko pemeriksaan adalah risiko bahwa hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya

e. Materialitas
Materialitas ditentukan menggunakan pertimbangan profesional dan bergantung
pada interpretasi pemeriksa terhadap kebutuhan pengguna LHP dan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Prinsip-Prinsip Pemeriksaan Keuangan Negara Lanjutan…….

d. Dokumentasi Pemeriksaan
Dokumentasi pemeriksaan yang memadai memberikan pemahaman yang jelas
atas prosedur pemeriksaan yang dilakukan, bukti yang diperoleh dan kesimpulan

e. Komunikasi Pemeriksaan
Komunikasi mencakup proses yang digunakan oleh BPK atau Pemeriksa dalam
pemerolehan data dan informasi dalam rangka pengumpulan bukti pemeriksaan
dan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang bertanggung jawab
Standar Umum

Standar umum ini berkaitan dengan


 etika;
 independensi, integritas, dan profesionalisme;
 pengendalian mutu;
 kompetensi;
 pertimbangan ketidakpatuhan, kecurangan, dan ketidakpatutan;
 komunikasi pemeriksaan; dan dokumentasi pemeriksaan dalam pelak-
sanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan;
 hubungan dengan standar profesi yang digunakan oleh akuntan publik;
serta
 kewajiban Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan akuntan publik
dalam pemeriksaan keuangan negara.
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan

Standar pelaksanaan pemeriksaan mengatur tanggung jawab Pe-


meriksa dalam melaksanakan Pemeriksaan yang mencakup:

 Perencanaan
 pengumpulan bukti pemeriksaan
 pengembangan temuan pemeriksaan
 supervisi
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Lanjutan….

Tujuan Pemeriksa dalam menerapkan standar pelaksanaan pe-


meriksaan adalah untuk:

 Merencanakan pemeriksaan yang berkualitas agar dapat dilak-


sanakan secara efisien dan efektif; dan
 Merancang dan melaksanakan prosedur pemeriksaan untuk
memperoleh bukti yang cukup dan tepat
Standar Pelaporan Pemeriksaan

LHP tersebut berfungsi untuk:

 Mengomunikasikan hasil pemeriksaan kepada pihak yang berwenang


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Menghindari kesalahpahaman atas hasil pemeriksaan;
 Membuat hasil pemeriksaan sebagai bahan untuk melakukan tin-
dakan perbaikan oleh pihak yang bertanggung jawab; dan
 Memudahkan pemantauan tindak lanjut untuk menentukan pengaruh
tindakan perbaikan yang semestinya dilakukan
Standar Pelaporan Pemeriksaan Lanjutan….

Tujuan Pemeriksa dalam menerapkan standar pelaporan pemerik-


saan adalah untuk:

 Merumuskan suatu kesimpulan hasil pemeriksaan berdasarkan


evaluasi atas bukti pemeriksaan yang diperoleh; dan
 Mengomunikasikan hasil pemeriksaan kepada pihak-pihak yang
terkait

Pemeriksa harus menyusun LHP secara tepat waktu, lengkap, aku-


rat, objektif, meyakinkan, jelas, dan ringkas
BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tang-
gung jawab keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai
dengan kewenangannya dinyatakan terbuka untuk umum.

Untuk keperluan tindak lanjut hasil pemeriksaan, BPK menyerahkan


pula hasil pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya
Wewenang BPK

 Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan


waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan;
 Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi Pe-
merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara;
 Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di tempat pelak-
sanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhi-
tungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lain-
nya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara;
 Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK yang dipergunakan untuk pemeriksaan;
 Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan Pemerintah Pusat/
Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara;
Wewenang BPK Lanjutan….

 Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
 Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk dan atas
nama BPK;
 Membina jabatan fungsional Pemeriksa;
 Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan;
 Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah
Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;
 Memantau penyelesaian ganti kerugian negara/daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap
pegawai negeri bukan bendahara dan pejabat lain;
 Memantau pelaksanaan pengenaan ganti kerugian negara/daerah kepada bendahara, pengelola
BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara yang telah ditetap-
kan oleh BPK; dan
 Memantau pelaksanaan pengenaan ganti kerugian negara/daerah yang ditetapkan berdasarkan pu-
tusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan
pengujian dan penilaian atas pelaksanaan system pengendalian intern pemer-
intah.

 Pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap


adanya indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana. Apabila dalam
pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK segera melaporkan hal tersebut
kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perun-
dang-undangan.

 Tanggapan pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas temuan, kesim-


pulan, dan rekomendasi pemeriksa, dimuat atau dilampirkan pada laporan
hasil pemeriksaan.
 Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat/daerah disampaikan oleh BPK
kepada DPR/D dan DPD selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima laporan keuangan
dari pemerintah pusat/daerah, dan disampaikan pula kepada Presiden/gubernur/bupati/ walikota
sesuai dengan kewenangannya.

 Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan dan wajib memberikan
jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam laporan hasil
pemeriksaan.

 Jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 60


(enam puluh) hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima.

 Pejabat yang diketahui tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dapat dikenai sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.
PENUTUP
 Audit keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan pengendalian keuangan
berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi serta dicatat secara benar.

 Audit Laporan Keuangan Pemerintah dilakukan oleh pihak yang independen yaitu BPK, yang memi-
liki tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan oleh Pe-
merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, BUMD dan
lembaga lain yang mengelola keuangan Negara.

 Pemeriksaan sebagaimana disebutkan diatas dilakukan berdasarkan standar pemeriksaan yang


disusun oleh BPK yang disebut dengan SPKN. SPKN disusun oleh BPK RI melalui peraturan BPK
RI Nomor 01 Tahun 2007 yang kemudian diubah dengan peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2017.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai