Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan 10:

Pajak Penghasilan

Prodi PPAk
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sumber PPT:
Dwi Martani FE UI
Pajak Perusahaan
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima Badan
penghasilan
Memotong
PSAK 46 PPh 21
Pajak atas atas gaji
Laba
SPT Pajak Perusahaan PPN atas
penyerahan
Penghasilan Beban: barang/jasa
Beban yang dapat dikurangkan PBB, Meterai
BPHTB,
Penghasilan kena pajak Pajak Daerah
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal Lapor
KPP
Kredit pajak
•Angsuran pajak (PPh25)
•Dipotong pihak lain (22,23) Setor
•Pajak luar negeri (24) Kas negara
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46

• Beban pajak adalah jumlah dari :


• Pajak kini
• Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan
• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali
secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan
Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan
yang dapat dipulihkan pada periode masa depan
sebagai akibat adanya:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; Laba Pajak >
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan Laba Akuntansi
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai
akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

Laba Akuntansi >


Laba pajak
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan untuk memulihkan pajak = aset
Pajak kini
• Pajak kini = semua pajak terutang atas penghasilan yang diakui
perusahaan pada periode tersebut:
• Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya atas laba dari induk
perusahaan
• Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
• Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari inverstasi yang
dicatat dengan metode ekuitas
• Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan pajak tidak boleh
sebagai kredit pajak  pajak LN tidak dapat dikreditkan

7
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak  ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan di
masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan manfaat
pajak tangguhan.

8
Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum
Dimanfaatkan (Unused Tax Credits)

• Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak


belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan
apabila besar kemungkinan laba kena pajak masa depan
akan memadai untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak
belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
• Pertimbangan laba kena pajak memadai ??
• Otoritas pajak yang sama
• Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsa
• Rugi karena kasus tidak berulang
• Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat dimanfaatkan
Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan
Tidak Diakui

• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai kembali


aset pajak tangguhan.
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui
sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak masa
depan akan tersedia untuk dipulihkan.
• Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba
kena pajak dalam jumlah yang memadai pada periode masa
depan sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan
Perlakuan Pajak Penghasilan Final
• Pajak final yang dikenakan atas penghasilan (bukan pendapatan)
merupakan skope PSAK 46 karena PSAK 46 hanya mengatur pajak atas
penghasilan bukan atas pendapatan.
• Pajak final yang dikenakan atas penghasilan neto masuk ruang lingkup PSAK 46
• Pajak final yang dikenakan atas penghasilan bruto / pendapatan tidak masuk
ruang lingkup PSAK 46, sehingga diakui sebagai beban operasi bukan beban
pajak penghasilan  basic conclusion IASB
• Konsekuensinya perusahaan yang pengenaan pajaknya final atas
pendapatan memasukkan pajak yang dibayarkan bukan sebagai beban
pajak penghasilan tetapi sebagai komponen beban.
• Kondisi tersebut mungkin menimbulkan interpretasi keliru karena
terkesan perusahaan tidak membayar pajak padahal beban pajak
merupakan minimum line item. Seharusnya pajak final yang
dikenakan atas pendapatan dipandang sebagai pajak yang dihitung
dengan cara berbeda. – (opini)
Amandemen 2016

• Eksistensi perbedaan temporer


• menglarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat
dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset
instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai
wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan
pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat
instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan,
misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas
kontraktual, atau gabungan keduanya.
Amandemen 2016

• Penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan


• menglarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat
dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
• Jika peraturan pajak membatasi sumber laba kena pajak yang dapat
dikurangkan pada saat pembalikan perbedaan temporer dapat
dikurangkan, maka perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dinilai secara gabungan hanya dengan perbedaan temporer lainnya
yang sesuai.
Amandemen 2016

• Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa


depan (Paragraf 29(a(i)))
• Paragraf 29(a(i)) dalam ED Amandemen PSAK 46 mensyaratkan bahwa
pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.
• Pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya (Paragraf 29A)
• Paragraf 29A dalam ED Amandemen PSAK 46 menglarifikasi bahwa
estimasi kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup
pemulihan beberapa aset yang melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat
bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal
tersebut.
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan


beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?


Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan 2011 2012 2013 Total

Pendapatan 260.000 260.000 260.000 780.000


Beban 120.000 120.000 120.000 360.000
Laba sebelum pajak 140.000 140.000 140.000 420.000

Pajak Penghasilan (25%) 35.000 35.000 35.000 105.000

Laporan Pajak 2011 2012 2013 Total

Penghasilan 200.000 300.000 280.000 780.000


Beban yang boleh dikurangkan 120.000 120.000 120.000 360.000
Penghasilan kena pajak 80.000 180.000 160.000 420.000

Pajak terutang (25%) 20.000 45.000 40.000 105.000


Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Perbandingan
Perbandingan 2011 2012 2013 Total

Laporan Keuangan (PSAK) 35.000 35.000 35.000 105.000


Pajak Terutang (Fiskal) 20.000 45.000 40.000 105.000
Difference 15.000 (10.000) (5.000) 0

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan


Tahun Laporan yang diperlkan
2011 Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
2012 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

2013 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000


Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer

Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar


3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut


akuntansi sebesar 800.000

2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar


dibandingkan menurut akuntansi.

3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan


menurut pajak.

Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan


dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Liabilitas Pajak
Tangguhan Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
900.000 – 50.000
Beban Pajak penghasilan 850.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak tangguhan 200.000
Utang pajak penghasilan 900.000
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4


Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500
Beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 750
tangguhan
Total beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750
ILUSTRASI – kerugian fiskal
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500

Anda mungkin juga menyukai