Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vivin Anggraeni

NIM : 201017055
Kelas : 4 A2

Audit Keuangan Pemerintah

A. Pengertian Audit Keuangan Negara


Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara.

B. Jenis Pemmeriksaan Keuangan


1. Pemeriksaan keuangan 
Merupakan pemeriksaan atas laporan keuangan. Pemeriksaan keuangan
tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
2. Pemeriksaan kinerja 
Merupakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas
pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta aspek efektivitas. Dalam
melakukan pemeriksaan kinerja, pemeriksa juga menguji kepatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan serta pengendalian intern.
3. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal yang diperiksa.
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu dapat bersifat: eksaminasi (examination),
reviu (review), atau prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures).
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal-hal
lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem
pengendalian intern.

C. Dasar  Hukum :
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Undang-undang nomor 17 tahun 2003 : Keuangan Negara
3. Undang-undang nomor1 tahun 2004    : Perbendaharaan Negara
4. Undang-undang nomor 15 tahun 2004  : Pemeriksaan Pengelaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara
5. Undang-undang nomor 15 tahun 2006 : Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

D. Obyek Pemeriksaan keuangan


1. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
2. Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga
3. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
4. Laporan Keuangan BI
5. Laporan Keuangan BUMN
6. Laporan Keuangan BUMD
7. Laporan Keuangan badan-badan lain  yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

E. Ruang   lingkup  pemeriksaan keuangan


1. Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan
2. Posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana
3. Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA)
dalam laporan realisasi anggaran dan ekuitas dana dalam neraca
4. Pengungkapan informasi yang diharuskan seperti disebutkan dalam SPKN.
5. Selain itu, pemeriksaan juga menguji efektivitas pengendalian intern dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pelaporan keuangan
dalam LK

F. Kriteria pemeriksaan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005
jo. PP No. 71/2010. Dikembangkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, (UU
nomor 17 tahun 2003 dan UU nomor 1 tahun 2004). Terdiri dari sebuah kerangka
konseptual dan 11 pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP)

 Auditor : BPK RI dan KAP/pihak lain  yg melakukan pemeriksaan keuangan untuk


dan atas nama BPK-RI
 Kode etik : Peraturan BPK no. 2/2007 tentang  kode etik Badan Pemeriksa
Keuangan.

a. Hal2 yg diatur Nilai-Nilai Dasar BPK


1. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku.
2. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
3. Menjunjung tinggi independensi, integritas dan profesionalitas.
4. Menjunjung tinggi martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas BPK.

b. Kode Etik bagi Anggota BPK


1. Independensi (objektif, netral, menghindari conflict of interest, tidak rangkap
jabatan dll)
2. Integritas (tegas, jujur, tidak menerima imbalan langsung/tak langsung dll)
3. Profesionalisme (hati-hati, teliti, menghindari pemanfaatan kabatan/rahasia
negara dll)
G. Tujuan Standar Pemeriksaan
Tujuan Standar Pemeriksaan adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para
pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

H. Tanggung jawab Auditee


1. Mengelola keuangan negara secara tertib, ekonomis, efisien, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menyusun dan menyelenggarakan pengendalian intern yang efektif guna
menjamin:
a. Pencapaian tujuan sebagaimana mestinya
b. Keselamatan/keamanan kekayaan yang dikelola
c. Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
d. Perolehan dan pemeliharaan data/informasi yang handal, dan pengungkapan
data/informasi secara wajar.
3. Menyusun dan menyampaikan laporan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara secara tepat waktu.
4. Menindaklanjuti rekomendasi BPK, serta menciptakan dan memelihara suatu
proses untuk memantau status tindak lanjut atas rekomendasi dimaksud.
 

Anda mungkin juga menyukai