Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK PENGOLAHAN SAMPAH

Oleh
IVNAINI ANDESGUR, ST.,MSc
Hp. 081328040133
NORMA AKADEMIK :
 Kegiatan pembelajaran sesuai Jadwal Resmi, toleransi
keterlambatan 15 menit.
 Selama proses pembelajaran berlangsung HP
dimatikan.
 Pengumpulan tugas ditetapkan sesuai jadwal dan
dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Bagi yang
terlambat nilai hanya 75 % nya, dan bila terlambat 1
hari mendapat nilai hanya 50%nya, lebih dari satu
hari mendapat nilai 0%.
 Tugas yang merupakan plagiat, atau pengkutipan
tanpa aturan penulisan dianggap tidak lulus.
 Aturan jumlah minimal absensi dalam pembelajaran
tetap diberlakukan, termasuk aturan cara berpakaian
atau bersepatu.
NILAI AKHIR:

 Kuis = 10%
 Tugas = 15 % (makalah, presentasi & diskusi)
 UTS = 35%
 UAS = 40%
 Kehadiran mahasiswa minimal 75 %, kalau kurang nilai
mata kuliah E
 Soal UTS dan UAS berasal dari Teori dan Tugas.
Kelulusan berdasarkan Peraturan Akademik Unri.
TUGAS TERSTRUKTUR :

 Makalah dan Presentasi


 Referensi: dapat diperoleh dari Buku,
jurnal (internet).

Pustaka
Damanhuri, Prof. Enri., Tri Padmi. Diktat Kuliah Tl-3150 Pengelolaan Sampah
Edisi Semester I 2006/2007. Program Studi Teknik Lingkungan,Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan, ITB. 2006 (2010)
POKOK BAHASAN

Jenis Limbah Padat/Sampah


Pemanfaatan Sampah
Mengelola Sampah
Teknologi Pemisahan Sampah
Teknologi Pengolahan Sampah
DARI MANA KITA MULAI UNTUK MENGELOLA
LINGKUNGAN???
Diri sendiri, tempat tinggal, lingkungan sekitar dan masyarakat umum.

Lingkungan yang baik berupa sumber daya alam yang melimpah yang diberikan Allah SWT kepada
manusia tidak akan lestari dan pulih (recovery ) apabila tidak ada campur tangan manusia.

Hal ini diingatkan oleh Allah dalam Surat Ar Ra’d ayat 11

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
Perkembangan peradaban manusia berkolerasi
dengan pertumbuhan angka pemakaian bahan bakar
fosil dan pertumbuhan angka produksi sampah atau
limbah. Dunia menghasilkan sekitar 1,3 miliar ton
limbah padat per tahun. Volume sampah diperkirakan
akan meningkat menjadi 2,2 miliar ton pada tahun
2025 (What a Waste-World Bank, Maret 2012, No. 15).

Indonesia juga mempunyai permasalahan sampah,


khususnya sampah plastik yang mencapai 175.000
ton per hari di tahun 2015. Data tersebut merupakan
sebagian kecil fakta dari berbagai jenis sampah yaitu
seperti sampah organik, sampah anorganik serta
sampah berbahaya dan beracun.
PERILAKU MASYARAKAT PERKOTAAN DALAM
MENANGANI SAMPAH

 Diangkut ke TPA / TPS (63,9 %)


 Membuang sampah ke laut

 Membuang ke kali / got (5,3%)

 Membakar sampah (24,8%)

 Menimbun sampah

 Dibuat kompos

 Didaur Ulang

 Lain-lain
JENIS LIMBAH PADAT

 Municipal
Limbah perkotaan yang pada umumnya
dihasilkan oleh perumahan dan perkantoran, biasa
disebut sebagai “sampah” (trash ) Berupa : kertas,
sampah taman, gelas, logam, plastik,sisa
makanan, serta bahan lain seperti karet, kulit, dan
tekstil
 Non Municipal

Limbah yang berasal dari kegiatan industri,


pertanian,pertambangan, dengan jumlah yang
jauh lebih besar daripada sampah perkotaan
DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT
Dengan adanya limbah padat dalam lingkungan,
maka akan timbul:
1. Gas beracun seperti:
- Asam Sulfida H2S
- Amoniak (NH3)
- Methan (CH4)
- CO2
- CO

Gas ini akan timbul, bila limbah padat ditimbun


dan membusuk karena adanya mikroorganisme.
Dengan adanya musim hujan dan kemarau, akan
terjadi proses pemecahan bahan organik oleh
bakteri penghancur dalam suasana
aerob/anaerob.
2. Penurunan kualitas udara
Dalam sampah yang ditumpuk akan terjadi
reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 methane yang
bila melebihi Nilai Ambang Batas akan
merugikan manusia, di mana kadar H2S sebesar
50 ppm akan membawa mabuk dan pusing.

3. Penurunan kualitas air


Karena limbah padat biasanya langsung dibuang
dalam perairan/bersama-sama air limbah, maka
akan menyebabkan air menjadi keruh dan
rasanya berubah.

4. Kerusakan permukaan tanah


SUMBER PERMASALAHAN SAMPAH
1. Volume sampah sangat besar dan diimbangi oleh daya
tampung TPA
2. Lahan TPA semakin menyempit
3. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh
4. Fasilitas pengangkutan sampah terbatas
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal
6. Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos
tidak segera dikeluarkan dari tempat penampungan
sehingga semakin menggunung
7. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan
sampah
8. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah
mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah serta
produknya
9. Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik
mengenai pengolahan sampah secara tepat
10. Manajemen sampah tidak efektif.
MENGURANGI SAMPAH

 Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaurulang.


Hindari memakai dan membeli produk yang
menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Gunakan
produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis
yang bisa diisi ulang kembali). Maksimumkan
penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali. Kurangi penggunaan bahan
sekali pakai. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan
dan fotokopi. Hindari membeli dan memakai barang-
barang yang kurang perlu.
SAMPAH PADAT DI INDONESIA

Sampah padat di kota-kota Indonesia pada umumnya


dibedakan atas sampah hayati (74%) dan non-hayati
 Sampah hayati : biomassa dari permukiman, pasar,
atau jalan
 Sampah non-hayati : kertas, plastik, kaleng, logam,
keramik, kaca, berangkal, tekstil, karet, batere, dll.
 Karakteristik dan jenis komponen yang terkandung
di dalam sampah padat kota bergantung pada
sumber/asal sampah itu sendiri (perumahan,
perkantoran, pertokoan, industri, pasar, taman kota).
 Hal ini sangat menentukan sistem pengelolaan dan
pemanfaatannya.
 Pemanfaatan sampah padat hayati pada
umumnya adalah :
1. sampah biomassa untuk pembuatan kompos
2. batok kelapa untuk bahan bakar, pembuatan
arang dan arang aktif
3. sabut kelapa sebagai bahan bakar, bahan baku
pembuatan matras, jok mobil, keset, dll
4. kayu sebagai bahan bakar atau barang-barang
lain yangmempunyai nilai tambah tinggi
5. kulit telur sebagai bahan baku produksi bahan
bangunan
6. tulang sebagai bahan baku pembuatan lem dan
lain-lain
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI CPO
 Sampah padat non-hayati pada umumnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
1. limbah plastik sebagai bahan baku industri plastik
lain
2. limbah aki dan batere kering sebagai
sumber logam Pb dan Hg
3. limbah kertas sebagai bahan baku pembuatan pulp
4. limbah karet sebagai barang-barang seni atau
perabot rumah tangga
5. logam, gelas, dan masih banyak lagi sebagai bahan
industri lainnya
PETA ALUR PEMANFAATAN SAMPAH PADAT KOTA DI
INDONESIA
Plastik Industri Plastik

Kertas industri pulp dan kertas


Rumah Tangga Daur Ulang
Logam
Bahan

Pasar Karet Industri

Pertokoan Gelas/Kaca

Pembuatan
kompos
industri

Jalan/Taman Kota
Land Fill
PERLU PERUBAHAN PARADIGMA DALAM MENGELOLA
SAMPAH
HAL YANG DAPAT DILAKUKAN :

 Memilah sampah

 Melakukan 3M : Mengurangi sampah, Memanfaatkan


sampah, dan Mendaur ulang sampah

Amanat UU No. 18 Tahun 2008 Tentang


Pengelolaan Sampah
Permasalahan mengenai sampah atau limbah
mendorong pemerintah untuk menetapkan sebuah
kebijakan melalui Undang-Undang No. 18
Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah RI No. 81
Tahun 2012.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang
Pengolahan Sampah menyatakan adanya
perubahan paradigma tentang sampah yaitu dari
memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak
berguna, menjadi sumber daya yang mempunyai
nilai ekonomi yang tinggi.
PARADIGMA SAMPAH
PERBANDINGAN LAMA UU No. 18 Tahun 2008

Paradigma Sampah sebagai sisa yang tidak Sampah menjadi sumber daya
berguna yang mempunyai nilai ekonomi
dan dapat dimanfaatkan (untuk
energi, kompos, pupuk ataupun
bahan baku industri)

Cara kelola Masih bertumpu pada pendekatan 1. Pengurangan sampah meliputi


akhir (end of pipe), yaitu sampah kegiatan pembatasan (reduce),
dikumpulkan, diangkut, dibuang ke TPA penggunaan kembali (reuse),
dan pendaur ulang (recycle)
2. Penanganan sampah meliputi
pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan,
dan pemrosesan akhir
MENDAUR ULANG SAMPAH

 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan


mudah terurai. Olah sampah kertas menjadi kertas atau
karton kembali. Lakukan pengolahan sampah organik
menjadi kompos. Lakukan pengolahan sampah
nonorganik menjadi barang yang bermanfaat.
MEMANFAATKAN KEMBALI
1. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan
beberapa kali atau berulang ulang. Misalnya pergunakan serbet
dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai
yang dapat di charge kembali.
2. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk
fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas
minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
3. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali.
4. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
5. Gunakan email (suratelektronik) untuk berkirim surat
6. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang
memerlukan

Anda mungkin juga menyukai