Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH

BERBASIS AKRUAL PADA LAPORAN KEUANGAN


PEMDA PROVINSI NTT

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi

Oleh :

AGNES APRIANI DIAZ


NIM : 2012310457

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2016
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAII
Nama Agnes AprianDiaz

Tempat, Tanggal Lahir Kupang (NTT), 20 April1994

N.I.M zwnrc4s7

Jurusan Akuntansi

Program Pendidikan Strata I

Konsentrasi Akuntansi Keuangan

Judul Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

Berbasis Akrual Pada LaPoran Keuangan

Pemda Provinsi NTT

Disetujui dan diterima baik oleh:

Nurul Hasanah Uswati Dewi" SE.. M.Si

Ketua Program Sarjana Akuntansi,


PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL PADA LAPORAN KEUANGAN
PEMDA PROVINSI NTT

Agnes Apriani Diaz


STIE Perbanas Surabaya
Email: aaprianid@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to give an overview about the implementation of accrual-based


government accounting standards of East Nusa Tenggara’s provincial government.
Subjects of this study are 57 entity in East Nusa Tenggara’s provincial governmental.
The object of this study are financial statements and all accounting process of the local
government. This study also used a qualitative approach with primary and secondary
data. Data was collected by participating, document review, and interview techniques.
The result showed that East Nusa Tenggara’s provincial government already has good
commitment and infrastructure that supports them to apply accrual-based
governmental accounting standards. However, there are some problems were found
during the implementation process takes place: human resources.

Keywords : Financial Statements, Local Government, Accrual-Based Accounting, East


Nusa Tenggara.

PENDAHULUAN pembenahan terhadap sistem akuntansi


yang digunakan. Hal ini dibuktikan
Laporan keuangan merupakan
dengan ditetapkannya Standar
bentuk nyata pertanggungjawaban
Akuntansi Pemerintah melalui Undang-
pihak manajemen kepada pemilik
Undang Nomor 71 Tahun 2010 pada 22
terkait pengelolaan keuangan yang telah
Oktober 2010. Pasal 4 ayat (1) dalam
dilakukan dalam suatu organisasi pada
Standar Akuntansi Pemerintah ini
periode tertentu. Laporan keuangan
menyatakan bahwa basis akuntansi
yang baik adalah laporan keuangan
yang wajib digunakan oleh pemerintah
yang memiliki kualitas informasi antara
adalah basis akrual. Berdasarkan
lain yaitu bersifat comparable (dapat
standar akuntansi ini, laporan keuangan
dibandingkan) dan understandable
harus mengandung informasi yang
(mudah dimengerti). Dalam menyusun
terkait pendapatan, beban, aset, utang,
dan menyajikan laporan keuangannya,
dan ekuitas dengan basis akrual untuk
pemerintah memiliki prinsip-prinsip
pelaporan finansial, serta mengakui
yang tertuang dalam Standar Akuntansi
pendapatan, belanja, serta pembiayaan
Pemerintah (SAP).
dalam pelaporan anggaran
Sebagai upaya untuk mewujudkan
menggunakan basis yang ditetapkan
sistem akuntansi yang transparan dan
akuntabel, pemerintah terus melakukan dalam Anggaran Pendapatan dan

1
Belanja Negara/ Daerah (APBN/ dan SKPD. Menurut standar ini, laporan
APBD). keuangan Pemerintah terdiri dari tiga
Sebagai tindak lanjut dari bagian utama, yaitu laporan finansial,
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun laporan pelaksanaan anggaran, dan
2010, pada 6 Desember 2013 Catatan atas Laporan Keuangan
ditetapkanlah Peraturan Menteri Dalam (CaLK). Laporan Realisasi Anggaran
Negeri (Permendagri) Nomor 64 Tahun dan Laporan Perubahan SAL
2013 tentang Penerapan Standar merupakan bagian dari laporan
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pelaksanaan anggaran sedangkan
pada Pemerintah Daerah. Peraturan ini Neraca, Laporan Operasional, Laporan
membahas ketentuan lebih lanjut Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus
mengenai penerapan SAP Berbasis Kas merupakan bagian dari laporan
Akrual secara bertahap. finansial.
Pemerintah Provinsi Nusa Langkah-langkah teknis pembuat-
Tenggara Timur sebagai salah satu an laporan keuangan secara rinci
Pemerintah Daerah di Indonesia juga diuraikan dalam Peraturan Menteri
berupaya untuk memenuhi harapan Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013.
Pemerintah Pusat dalam hal perbaikan Langkah-langkah tersebut meliputi:
dan peningkatan kualitas laporan pencatatan anggaran, pencatatan
keuangan melalui penerapan SAP transaksi yang berhubungan dengan
berbasis akrual dengan segera. Hal ini pendapatan, belanja dan beban, aset,
juga dikarenakan kepatuhan terhadap kewajiban, pembuatan jurnal koreksi
penerapan Standar Akuntansi dan penyesuaian, buku besar (ledger),
Pemerintah pada akhirnya dapat Neraca Saldo, jurnal penyesuaian, serta
mempengaruhi opini audit yang akan berakhir dengan laporan keuangan,
diterima oleh Pemerintah Provinsi Nusa dimana setelah pembuatan LRA dan LO
Tenggara Timur dari Badan Pemeriksa juga terdapat prosedur untuk membuat
Keuangan (BPK) sebagai pihak auditor jurnal penutup.
eksternal. Pasalnya, selama tujuh tahun
berturut-turut Pemerintah Provinsi Nusa Karakteristik Kualitatif LKPD
Tenggara Timur telah memperoleh Dalam kerangka konseptual
opini audit Wajar Dengan Pengecualian berdasarkan Lampiran I.01 pada
(WDP), dan belum pernah mendapatkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP),
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Keuangan Pemerintah
baik pada Pemerintah Provinsi maupun diharapkan memiliki setidaknya empat
Pemerintah Kota/ Kabupaten. kualitas informasi berikut ini.
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Relevan
melihat bagaimana penerapan SAP 2. Andal
Berbasis Akrual dilaksanakan pada 3. Dapat Dibandingkan
Pemda Prov. NTT. Peneliti akan 4. Dapat Dipahami
melihat hal tersebut dari sisi proses,
kesesuaian teknis dengan teori, serta
Pengelola Keuangan Daerah
kendala dan hambatan yang dihadapi.
Pedoman mengenai pengelolaan
keuangan daerah diatur dalam Peraturan
RERANGKA TEORITIS Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006. Berdasarkan peraturan ini,
Laporan Keuangan Pemda (LKPD) tugas dan wewenang pengelola
Laporan Keuangan Pemerintah keuangan diuraikan sebagai berikut.
Daerah (LKPD) merupakan hasil
konsolidasi laporan keuangan PPKD

2
1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah melaksanakan proses akuntansi
(PPKD); yang bertugas menyusun SKPD serta menyiapkan laporan
dan melaksanakan kebijakan keuangan SKPD.
pengelolaan keuangan daerah serta
menyusun laporan keuangan daerah Kerangka pemikiran yang
dalam rangka pertanggungjawaban mendasari penelitian ini ditunjukkan
APBD. oleh Gambar 1.
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan
(PPK) SKPD; yang bertugas

Pelaksanaan :
1. Proses Penerapan
2. Kendala dan Hambatan LKP SKPD
Pemprov. Kesimpulan
Kesesuaian Teknis : NTT
1. PP No. 71/ 2010
2. Permendagri No. 64/ 2013
3. Pergub No. 21, 22, 23/ 2014

Gambar 1
KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber: diolah

METODE PENELITIAN Jenis Data


Penelitian ini menggunakan dua
Batasan Penelitian jenis data, yakni sebagai berikut.
1. Data primer: hasil wawancara
Berdasarkan ruang lingkup
2. Data sekunder: Laporan Keuangan
penelitian, subjek dalam penelitian ini
Bulanan Satuan Kerja Perangkat
adalah SKPD pada Pemprov. NTT.
Daerah beserta semua catatan
Berdasarkan isi dokumen yang akan
akuntansi dan dokumen terkait,
dibandingkan, penelitian ini akan
seperti BKU (Buku Kas Umum),
terfokus ke transaksi yang berhubungan
berita acara pengadaan atau bukti
dengan aset tetap, kewajiban,
memorial aset tetap, catatan hutang
pendapatan, beban dan belanja, kas,
dan piutang, buku pedoman sistem
piutang, dan penyesuaian. Selain itu,
akuntansi SKPD yang memuat
laporan keuangan yang diamati adalah
kebijakan-kebijakan akuntansi,
laporan keuangan bulanan.
catatan terkait perhitungan fisik
persediaan (stock opname), dan lain
Objek dan Informan
sebagainya.
Objek dalam penelitian ini adalah
segala hal yang terkait dengan Teknik Pengumpulan Data
penyusunan laporan keuangan pada
Teknik pengumpulan data yang
entitas akuntansi di lingkup
digunakan dalam penelitian ini terdiri
Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara
dari partisipasi, kajian dokumen, dan
Timur. Sedangkan informan penelitian
wawancara. Partisipasi diwujudkan
terdiri dari PPKD, PPK-SKPD, dan
melalui kegiatan magang, kajian
pihak lain yang relevan.
dokumen dilakukan terhadap data-data
sekunder yang dikumpulkan untuk

3
membandingkan kesesuaian antara teori kesalahan-kesalahan tersebut
dengan teknis, serta wawancara dan menjelaskan mengenai
dilakukan secara acak terhadap perlakuan yang seharusnya
beberapa informan yang memenuhi dilakukan.
kriteria peneliti. iii. Apabila dari tahap sebelumnya
diperoleh kesimpulan bahwa
Teknik Analisis Data pos-pos yang berkaitan dengan
prinsip-prinsip akrual belum
Data dianalisis melalui tiga
disajikan dalam laporan
tahapan, yaitu reduksi, penyajian dan
keuangan, maka peneliti
verifikasi. Teknis analisis data
melakukan wawancara dengan
diuraikan sebagai berikut.
PPK SKPD terkait mengapa hal
1. Mengumpulkan data-data sekunder
tersebut dapat terjadi.
berupa Laporan Keuangan Bulanan
5. Melakukan wawancara dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
beserta semua catatan akuntansi dan
(PPKD) atau yang mewakili.
dokumen terkait.
6. Membuat kesimpulan akhir.
2. Melakukan reduksi untuk memilah
7. Membuat ilustrasi/ simulasi
dan mengelompokkan data
akuntansi pada SKPD.
berdasarkan keperluan dan jenisnya.
3. Melakukan pengamatan terhadap
data-data sekunder yang telah
dikumpulkan. HASIL PENELITIAN DAN
4. Membuat kesimpulan awal PEMBAHASAN
berdasarkan data-data sekunder
yang telah dikumpulkan dan Gambaran Subyek Penelitian
dianalisis. Nusa Tenggara Timur (NTT)
i. Apabila dari tahap sebelumnya merupakan salah satu Provinsi dalam
diperoleh kesimpulan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
pos-pos yang berkaitan dengan yang letaknya berada di sebelah
prinsip akrual telah disajikan tenggara Indonesia. Provinsi ini
dalam laporan keuangan Pemda dibentuk melalui Undang-Undang
(LKPD), maka langkah Nomor 64 Tahun 1958 tentang
selanjutnya adalah menilai Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I
kesesuaian perlakuan akuntansi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
baik dari sisi pengakuan maupun Tenggara Timur. Provinsi ini dikepalai
pengukurannya. Untuk menilai oleh seorang Gubernur yang saat ini
kesesuaian ini, peneliti dijabat oleh Drs. Frans Lebu Raya.
berpegang pada prinsip-prinsip Provinsi Nusa Tenggara Timur
sebagaimana yang dijelaskan memiliki 22 wilayah administratif yang
teknisnya dalam Peraturan terdiri dari 21 Kabupaten serta satu
Menteri Dalam Negeri Nomor Kota.
64 Tahun 2013, Buletin Teknis Dalam pelaksanaan sistem
SAP, dan juga Peraturan akuntansinya, Pemda menggunakan
Gubernur mengenai sistem struktur hubungan entitas Home Office
Akuntansi Pemda. and Branch Office (HOBO). Struktur
ii. Apabila setelah dibandingkan, ini menggambarkan hubungan kerja
disimpulkan bahwa secara antara PPKD sebagai home office serta
teknis penerapan tidak sesuai 57 SKPD sebagai branch office dalam
dengan yang diamanatkan dalam rangka menyusun laporan keuangan
standar, maka peneliti mencatat

4
pemerintah daerah (LKPD) Provinsi Aplikasi SIPKD Akrual Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Nusa Tenggara Timur menghubungkan
sistem akuntansi pada SKPD kepada
Penyajian Laporan Keuangan pada sistem akuntansi PPKD sehingga proses
Entitas Akuntansi konsolidasi untuk pembuatan laporan
keuangan Pemerintah Daerah menjadi
Entitas akuntansi pada Pemprov
lebih mudah. Aplikasi ini dinilai sangat
NTT menghasilkan lima komponen
membantu karna dapat menjawab
laporan keuangan, sebagaimana yang
permasalahan Sumber Daya Manusia
diamanatkan dalam Permendagri
(SDM) yang dihadapi oleh hampir
maupun Pergub. Kelima komponen
semua Pemerintah Daerah di Indonesia,
laporan keuangan tersebut adalah:
terutama Pemerintah Provinsi Nusa
1. Laporan Realisasi Anggaran
Tenggara Timur.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih
3. Laporan Operasional Kesesuaian Teknis dengan
4. Neraca Permendagri 64 Tahun 2013
5. Catatan atas Laporan Keuangan Berdasarkan rencana penelitian,
Laporan Keuangan Pemerintah dokumen utama yang akan dikaji adalah
Daerah terdiri dari dua jenis, yakni laporan keuangan bulanan atau
laporan finansial yang berbasis akrual triwulanan satuan kerja. Namun, data
dan laporan realisasi anggaran yang tidak tersedia karena satuan kerja hanya
berbasis kas. Pada Pemerintah Provinsi membuat laporan pertanggungjawaban
Nusa Tenggara Timur, laporan finansial anggaran secara rutin untuk setiap bulan
disajikan satu kali dalam setahun atau dan triwulannya. Sedangkan untuk
penyajiannya adalah tahunan. laporan keuangan finansial yang
Sedangkan, laporan realisasi anggaran berbasis akrual, direncanakan akan
disajikan empat kali dalam setahun, disajikan hanya sekali dalam setahun,
dimana penyajiannya adalah per sesuai dengan batas minimal penyajian
triwulan. laporan keuangan seperti yang
Sistem akuntansi Pemerintah diamanatkan dalam Permendagri
Provinsi Nusa Tenggara Timur maupun Pergub. Selain itu, dokumen-
dijalankan secara terkomputerisasi. dokumen lain yang direncanakan akan
Setiap harinya selalu ada pengelola dikaji pun tidak berhasil diperoleh
keuangan dari satuan kerja yang datang karena berbagai alasan. Sebagai contoh,
ke Biro Keuangan, baik itu Pejabat catatan atau bukti memorial mengenai
Penatausahaan Keuangan (PPK), pengadaan aset sebagai dasar untuk
Bendahara, maupun penanggungjawab perhitungan penyusutan aset sampai
lain yang terkait. Diketahui bahwa dengan saat observasi dilakukan belum
alasan pengerjaan ini dilakukan di Biro diarsipkan kembali oleh pengelola
Keuangan adalah karena koneksi keuangan satuan kerja untuk keperluan
internet di lingkungan satuan kerja yang akuntansi, karena data-data tersebut
bersangkutan sangat lambat sehingga masih dalam proses pada Dinas
tidak dapat mengakses aplikasi. Adapun Pendapatan dan Aset Daerah
kegiatan yang dilakukan yaitu (Dispenda) selaku pengelola aset
mengentri transaksi-transaksi akuntansi daerah.
ke dalam aplikasi sehingga aplikasi
tersebut secara otomatis akan Pencatatan Anggaran
menjurnal, memposting, dan
Pada saat observasi dilakukan,
membentuk laporan keuangan.
tahapan ini belum dilaksanakan oleh

5
semua SKPD yang berada dalam Berdasarkan hasil investigasi
lingkup Pemerintah Provinsi Nusa terhadap berbagai modul SAP Berbasis
Tenggara Timur. Berdasarkan hasil Akrual yang diunggah oleh
Kementerian Dalam Negeri melalui
wawancara, beberapa pengelola
website http://keuda.kemendagri.go.id/,
keuangan baru mengetahui tentang peneliti juga menemukan bahwa
adanya tahapan pencatatan ini. Peneliti pernyataan yang diberikan oleh
menarik kesimpulan demikian karena pengelola keuangan dalam wawancara
ketika diberikan pertanyaan mengenai telah sesuai dengan yang dilaksanakan
apakah pencatatan anggaran telah oleh Kementerian Dalam Negeri.
dilaksanakan, informan berkali-kali Dalam paparan modul yang disusun
oleh Kementerian yang menetapkan
menanyakan jurnal seperti apa yang
Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 ini,
dimaksud oleh peneliti. akun “Estimasi Perubahan SAL” diberi
Tidak adanya pencatatan anggaran kode “0.0.0.00.00”.
ini akan menyebabkan saldo akun/ pos Meskipun Kemendagri dalam
“Estimasi Perubahan SAL” tidak setiap pemberian pelatihan teknis di
merepresentasikan saldo yang daerah telah mensosialisasikan
seharusnya. perubahan kode akun “Estimasi
Perubahan SAL” ini namun secara
substantif hal ini berbeda dengan
Akuntansi Belanja dan Beban SKPD petunjuk teknis dalam Permendagri
Pencatatan terhadap transaksi Nomor 64 Tahun 2013. Oleh sebab itu,
yang berhubungan dengan belanja dan perubahan terhadap Permendagri
beban telah dilakukan sesuai dengan Nomor 64 Tahun 2013 yang merupakan
petunjuk teknis yang dipaparkan pedoman teknis penyusunan Laporan
dalam Permendagri. Jurnal yang dibuat Keuangan Pemerinta Daerah (LKPD)
terdiri dari jurnal finansial dan jurnal ini dinilai perlu dan diharapkan segera
anggaran. agar tercipta kesesuaian persepsi atas
Berdasarkan hasil penelitian, pengklasifikasian akun-akun yang
ditemukan adanya ketidaksesuaian kode termuat di dalamnya. Pada akhirnya hal
akun “Perubahan SAL” antara yang ini juga tentunya akan berpengaruh
telah dijurnal dengan kode akun yang pada Pemerintah Provinsi Nusa
dipaparkan dalam Permendagri maupun Tenggara Timur, karena penyusunan
Pergub. Menurut Permendagri dan sistem akuntansinya telah dibuat
Pergub yang bersangkutan, kode akun berdasarkan Permendagri yang
untuk “Perubahan SAL” (dalam bersangkutan.
petunjuk teknis lebih sering disebut
dengan istilah “Estimasi Perubahan Akuntansi Pendapatan SKPD
SAL”) adalah “3.1.2.05.01”, sedangkan
Pencatatan terhadap transaksi
dalam jurnal ini terlihat bahwa akun
yang berhubungan dengan pendapatan
tersebut diberi kode “0.0.0.00.00”.
telah dilaksanakan dengan tepat dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan
sesuai dengan petunjuk teknis dalam
salah satu pengelola keuangan SKPD,
Permendagri.
alasan penomoran akun “0.0.0.00.00”
Hasil pengamatan terhadap buku
adalah karena akun tersebut bersifat
jurnal SKPD yang bersangkutan
sementara, sehingga dengan
mengindikasikan bahwa pencatatan dan
memberikan kode akun nol maka pada
pengakuan piutang atas pendapatan
akhirnya akun ini tidak akan masuk ke
pajak maupun retribusi belum
laporan keuangan manapun.
dilaksanakan oleh SKPD. Berdasarkan

6
hasil wawancara terhadap sebelumnya. Berdasarkan pengamatan
penanggungjawab laporan keuangan terhadap buku jurnal dari SKPD yang
Pemda, pengakuan piutang berdasarkan bersangkutan, tidak ada pencatatan
SKP dan SKR memang direncanakan transaksi terkait pembelian aset tetap
baru akan dilakukan pada akhir tahun gedung dan bangunan sejak bulan
2015 mengingat periode pelaporan Januari. Hal ini mengindikasikan bahwa
finansial adalah tahunan. Dampak dari pembelian telah terjadi sebelum tahun
perlakuan ini adalah Pemda belum anggaran 2015 berjalan. Namun,
dapat memberikan informasi utuh dan dikarenakan SKPD-SKPD belum
berkualitas mengenai kinerjanya untuk membuat neraca restatement sehingga
setiap bulan. saldo awal utang belum teridentifikasi
dan menyebabkan posisi utang di buku
Akuntansi Aset SKPD besar berada di sisi debet dan ketika
masuk ke neraca nilainya menjadi
Pencatatan terhadap pos aset yang
negatif.
dilakukan oleh SKPD telah sesuai
Meskipun pada akhirnya saldo
dengan petunjuk teknis pada
utang akan berubah menjadi saldo yang
Permendagri.
seharusnya ketika neraca restatement
Ditemukan fakta bahwa
telah dibuat, namun hal ini
pencatatan transaksi tidak sesuai dengan
mengakibatkan informasi yang
penomoran akun pada Bagan Akun
disajikan menjadi kurang relevan
Standar (BAS) Pemerintah Provinsi
karena belum dapat memberikan
Nusa Tenggara Timur sebagaimana
informasi berkualitas pada suatu waktu
diatur dalam Peraturan Gubernur Nusa
tertentu. Padahal, pada hakikatnya
Tenggara Timur Nomor 23 Tahun 2014.
penggunaan basis akrual dan
Ketidaksesuaian ini terjadi karena kode
pengembangan sistem dalam akuntansi
akun yang diprogram ke dalam aplikasi
pemerintahan bertujuan untuk
SIPKD tidak sama dengan yang diatur
meningkatkan kualitas laporan
dalam Pergub sebagai pedoman
keuangan dan berguna untuk
sehingga dapat menyebabkan kesalah
pengambilan keputusan, dan pada
penafsiran jenis aset. Oleh sebab itu,
dasarnya aplikasi SIPKD Akrual ini
penyesuaian kembali atas nomor akun
mampu menjawab tujuan tersebut.
pada aplikasi atau perubahan atas
Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun
2014 sebagai pedoman dinilai perlu. Jurnal Koreksi dan Penyesuaian
Berdasarkan data laporan
Akuntansi Kewajiban SKPD keuangan yang diamati, peneliti tidak
menemukan jurnal koreksi maupun
Pencatatan terhadap transaksi
jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian
terkait kewajiban telah dilakukan
yang meliputi penyesuaian terhadap
sesuai dengan petunjuk teknis dalam
persediaan, penyusutan aset tetap, dan
Permendagri. Secara sampling peneliti
beban dibayar di muka memang belum
melakukan pengamatan terhadap buku
dibuat oleh SKPD. Hal ini juga
jurnal dari salah satu SKPD yang
diungkapkan baik oleh Kepala Bagian
mencatat transaksi pembayaran utang.
Akuntansi dan Pelaporan pada PPKD
Berdasarkan jurnal tersebut, akun
maupun oleh pengelola keuangan
“Utang Belanja Modal Gedung dan
SKPD. Pasalnya, periode akuntansi
Bangunan” berada di posisi debet. Hal
untuk laporan finansial adalah tahunan,
ini berarti telah terjadi pembayaran atau
pelunasan utang atas transaksi belanja sehingga penyesuaian-penyesuaian
tersebut direncanakan akan dilakukan
modal (aset tetap) yang telah dilakukan

7
perhitungan dan pencatatan pada akhir periodenya berakhir pada 31 Desember
Desember 2015. 2015 ini.
Terkait penyesuaian terhadap
persediaan, para pengelola keuangan Penyusunan Laporan Keuangan
merasa bahwa hal ini tidaklah sulit Proses penyusunan laporan
dikarenakan pada periode sebelumnya keuangan SKPD pada lingkup
juga telah dilakukan prosedur Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
perhitungan fisik (stock opname). Timur dilakukan dengan sistem
Perbedaannya, jika pada periode- terkomputerisasi berbantuan aplikasi.
periode sebelumnya hasil perhitungan Dengan bantuan aplikasi tersebut,
fisik terhadap persediaan langsung semua proses akuntansi dapat dilakukan
disajikan dalam neraca, maka terhitung secara cepat dan mudah. PPK yang
mulai tahun 2015 ini SKPD dalam bertanggungjawab menyiapkan laporan
lingkup Pemprov Nusa Tenggara Timur keuangan hanya perlu memasukkan
masih akan melakukan beberapa data jenis transaksi ke dalam aplikasi,
langkah teknis seperti penjurnalan dan kemudian aplikasi secara otomatis akan
juga metode lainnya sesuai yang menampilkan jurnal terkait dan
diuraikan dalam Permendagri Nomor 64 mempostingnya ke dalam buku besar
Tahun 2013. dan saldonya pun dapat segera
Terkait penyusutan terhadap aset ditampilkan dalam neraca saldo. Di
tetap, tahapan ini dinilai masih menjadi samping itu, Laporan Operasional dan
masalah bagi para pengelola keuangan Laporan Realisasi Anggaran juga dapat
dikarenakan perlakuan penyusutan aset langsung dilihat seketika setelah
tetap untuk pertama kalinya dilakukan transaksi dijurnal. Namun, aplikasi ini
dalam siklus akuntansi SKPD di belum secara otomatis dapat
lingkup Pemerintah Provinsi Nusa menampilkan/ menyajikan Laporan
Tenggara Timur. Berdasarkan hasil Perubahan Ekuitas dan Neraca secara
wawancara, Kepala Bagian Akuntansi sempurna.
dan Pelaporan selaku koordinator bagi Tabel 1 menunjukkan bagian
pengelola keuangan SKPD mengatakan akhir dari Laporan Operasional salah
bahwa prosedur perhitungan satu SKPD pada lingkup Pemprov Nusa
penyusutan aset memang belum Tenggara Timur. Terlihat bahwa
dilaksanakan karena masih menunggu berdasarkan jurnal yang telah dientri
data-data terkait seperti harga pada tahapan sebelumnya oleh
perolehan, tanggal perolehan, dan lain pengelola keuangan yang bersangkutan,
sebagainya dari Dinas Pendapatan dan maka apllikasi dapat menghasilkan
Aset Daerah selaku pengelola aset Laporan Operasional dengan dengan
Daerah. Meskipun demikian, koordinasi Defisit sebesar Rp6.654.121.626,-. Nilai
antara kedua instansi ini selalu inilah yang kemudian akan
dilakukan agar dapat mempercepat mempengaruhi (mengurangi) nilai
penyelesaian proses akuntansi yang ekuitas pada Laporan Perubahan
Ekuitas maupun neraca.
.

8
Tabel 1
KOMPONEN LAPORAN OPERASIONAL SKPD

URAIAN 2015
Honorarium Non PNS 223.200.000
Honorarium Pegawai Honorer/ Tdk Tetap 180.000.000
Upah Kerja 43.200.000
Beban Hibah Barang dan Jasa 45.970.000
Beban Hibah Barang dan Jasa yang akan diserahkan kepada Masyarakat 45.970.000
JUMLAH BEBAN OPERASI-LO 6.655.121.626
JUMLAH BEBAN 6.655.121.626
SURPLUS/ DEFISIT LO (6.655.121.626)
Sumber: Aplikasi SIPKD Akrual Pemprov. NTT
Tabel 2 merupakan contoh belum secara otomatis membuat jurnal
Laporan Perubahan Ekuitas dari SKPD penutup. Sehingga, berdasarkan hasil
yang sama. Terlihat bahwa komponen wawancara dengan Bapak Rudi selaku
ekuitas akhir didapatkan dari staff teknis di bagian sistem, untuk
perhitungan antara ekuitas awal dan RK dapat menampilkan nilai ekuitas yang
PPKD, sedangkan defisit dari laporan sesungguhnya pada neraca maka
operasional belum tercakup di pengelola keuangan memang harus
dalamnya. Hal ini dikarenakan aplikasi dibuat jurnal penutup secara manual.

Tabel 2
KOMPONEN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS SKPD

URAIAN 2015 2014


EKUITAS AWAL 7.339.949.784 7.339.949.784
RK PPKD 7.826.329.457 0
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/ 0 0
KESALAHAN MENDASAR
JUMLAH EKUITAS AKHIR 15.166.279.241 7.339.949.784
Sumber: Aplikasi SIPKD Akrual Pemprov. NTT

Tabel 3 menunjukkan bagian sebelumnya, yaitu belum dibuatnya


akhir dari Neraca salah satu SKPD per jurnal penutup. Hal ini menyebabkan
6 November 2015 (tanggal observasi posisi keuangan antara aktiva dan
dilakukan). Terlihat disini pula bahwa passiva menjadi tidak seimbang seperti
komponen defisit LO belum nampak yang ditunjukkan oleh Tabel 4.
karena alasan yang sama dengan
Tabel 3
KOMPONEN EKUITAS PADA NERACA SKPD

URAIAN 2015 2014 Selisih


EKUITAS 21.981.693.167 7.339.949.784 14.641.743.383
EKUITAS 21.981.693.167 7.339.949.784 14.641.743.383
Ekuitas 7.339.949.784 7.339.949.784 0
Ekuitas 7.339.949.784 7.339.949.784 0
Ekuitas 7.339.949.784 7.339.949.784 0
RK PPKD 7.826.329.457 0 7.826.329.457
RK PPKD 7.826.329.457 0 7.826.329.457
RK PPKD 7.826.329.457 0 7.826.329.457
JUMLAH EKUITAS DANA 21.981.693.167 7.339.949.784 14.641.743.383
Sumber: Aplikasi SIPKD Akrual Pemprov. NTT

9
Tabel 4
PERBEDAAN NILAI KESEIMBANGAN NERACA SKPD

URAIAN 2015 2014 Selisih


Aset Tetap Lainnya 12.150.500 12.150.500 0
Aset Tetap Lainnya 12.150.500 12.150.500 0
Aset Tetap Lainnya 12.150.500 12.150.500 0
JUMLAH ASET 8.390.765.315 7.339.949.784 1.050.815.531

JUMLAH KEWAJIBAN
21.860.300.867 7.339.949.784 14.520.351.083
DAN EKUITAS DANA
Sumber: Aplikasi SIPKD Akrual Pemprov. NTT

Dengan melihat kembali tersistem ini laporan keuangan SKPD


penyajian ekuitas dana pada Tabel 1 maupun Pemprov Nusa Tenggara Timur
sampai dengan Tabel 4, jika dapat disajikan secara tepat waktu
diperhatikan secara seksama maka nilai sebelum batas penyampaian, bahkan
“Jumlah Ekuitas Dana” pada Neraca dapat disajikan sewaktu-waktu ketika
tidak sama dengan “Jumlah Ekuitas dibutuhkan tanpa harus menunggu
Akhir” pada Laporan Perubahan periode akuntansi berakhir. Hal ini tentu
Ekuitas. Padahal, seyogyanya angka akan lebih bermanfaat dan memberikan
pada kedua bagian ini harusnya sama. nilai tambah, sesuai dengan tujuan
Pada Neraca, nilai Jumlah Ekuitas Dana penggunaan basis akrual dalam/ oleh
adalah sebesar Rp21.981.693.167,- Pemerintah Daerah, yakni dapat
sedangkan nilai Jumlah Ekuitas Akhir berguna untuk pengambilan keputusan.
adalah Rp15.166.279.241,-. Jika
komponen pembentuk ekuitas akkhir
Pemahaman Pengelola Keuangan
yakni Ekuitas awal dan RK PPKD
ditotal, maka jumlah yang benar adalah Pemahaman pengelola keuangan
jumlah yang disajikan dalam Laporan mengenai apa itu standar akuntansi
Perubahan Ekuitas. Hal ini berbasis akrual belum kompleks.
mengindikasikan bahwa rumus-rumus Peneliti berkesimpulan demikian karena
perhitungan yang diprogram pada ketika diberikan pertanyaan mengenai
aplikasi SIPKD masih belum seratus “Sejak kapan SAP Berbasis Akrual
persen benar sehingga perlu dilakukan diterapkan pada SKPD?”, ada informan
pembenahan juga terhadap output- yang mengatakan bahwa SAP Berbasis
output lain yang dihasilkan karena tidak Akrual telah diterapkan sejak sekitar
menutup kemungkinan masih bulan Mei. Padahal berdasarkan
ditemukan ketidaksesuaian proses Peraturan Gubernur Nusa Tenggara
terkomputerisasi dengan prinsip dan Timur, SAP Berbasis Akrual secara
teori akuntansi. bersamaan diterapkan oleh Pemerintah
Pengembangan terhadap sistem Provinsi Nusa Tenggara Timur beserta
aplikasi sehingga dapat memproses seluruh perangkat kerjanya sejak
jurnal penutup secara otomatis dinilai memasuki tahun anggaran 2015
perlu dipertimbangkan mengingat (terhitung mulai 1 Januari 2015).
aplikasi ini bisa dikatakan hampir Kesimpulan ini juga didukung
secara sempurna menjalankan semua oleh pernyataan yang diberikan oleh
proses dan siklus akuntansi SKPD. informan dari SKPD yang berbeda,
Dengan begitu, diharapkan kedepannya bahwa di SKPD yang Beliau kelola
dengan bantuan aplikasi yang telah masih banyak rekannya yang memiliki

10
mindset bahwa perbedaan antara diketahui bahwa pada tahun-tahun
akuntansi berbasis akrual yang saat ini sebelumnya Pemerintah Provinsi Nusa
diterapkan dengan basis sebelumnya Tenggara Timur masih menggunakan
(basis kas dan basis kas menuju akrual) basis kas dan basis kas menuju akrual,
adalah hanya pada aplikasi yang dimana berdasarkan kedua basis
digunakan. Dimana diketahui bahwa tersebut penyusutan aset tetap tidak
sejak sekitar Bulan Mei 2015, aplikasi dilakukan.
SIPKD berbasis akrual telah mulai
dioperasikan oleh satuan kerja di Kendala Penerapan
lingkup Pemda Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil wawancara
Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan yang dilakukan terhadap kelima
bahwa informan yang bersangkutan informan, semua informan mengatakan
juga memiliki pandangan yang sama, bahwa kendala utama yang mereka
bahwa yang membedakan antara SAP hadapi dalam rangka penerapan SAP
Berbasis akrual dengan SAP yang Berbasis Akrual ini adalah terkait
diterapkan sebelumnya adalah hanya kurangnya sumber daya manusia
pada aplikasi yang digunakan sehingga (SDM) dan sarana/ perangkat
yang bersangkutan memberikan pendukung. Sumber daya manusia
jawaban demikian. (SDM) yang diharapkan oleh SKPD
Di samping itu, masih ada adalah SDM yang setidaknya berlatar
pengelola keuangan yang belum belakang pendidikan akuntansi dan
familiar terhadap beberapa istilah yang mengerti mengenai akuntansi berbasis
berhubungan erat dengan penerapan akrual.
SAP Berbasis Akrual. Satu diantaranya Hal ini menjadi masalah karena
adalah mengenai pembuatan Neraca pada umumnya penempatan SDM
Restatement. Dimana diketahui bahwa pengelola keuangan masih belum sesuai
pembuatan neraca restatement dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
merupakan langkah paling awal yang Bahkan berdasarkan informasi dari
harus dilakukan oleh masing-masing informan, ada SKPD yang seluruh staff
SKPD sebelum memulai semua tahapan bagian akuntansi/ keuangannya tidak
dalam siklus akuntansi SKPD sehingga berlatar pendidikan ekonomi ataupun
paling tidak istilah ini tidak asing bagi akuntansi sehingga pemahaman terkait
para pengelola keuangan. Namun, pada penyusunan laporan keuangan yang
kenyataannya masih ada pengelola yang lebih kompleks pun menjadi sangat
tidak mengetahui hal ini dan belum terbatas. Hal ini juga sesuai dengan
membuatnya. Mengenai berapa banyak, informasi yang didapatkan melalui
peneliti tidak bisa menyimpulkan wawancara terhadap Pejabat Pengelola
berhubung informan yang hanya lima Keuangan Daerah (PPKD) yang
orang dianggap belum bisa diwakili oleh Kepala Sub Bagian
menggambarkan keseluruhan kondisi Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
pengelola keuangan di lingkup
pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Keterlibatan Pengelola
Timur.
Selain itu, ketika diberikan Sebagaimana dijelaskan dalam
pertanyaan mengenai apakah Peraturan Menteri Dalam Negeri
perhitungan penyusutan aset tetap telah Nomor 64 Tahun 2013 yang juga
dilaksanakan, ada informan yang dipertegas dalam Peraturan Gubernur
mengatakan bahwa penyusutan aset Nusa Tenggara Timur Nomor 22 Tahun
memang telah dilaksanakan sejak 2014 bahwa PPK SKPD merupakan
tahun-tahun sebelumnya. Padahal, salah satu pihak yang terkait dalam

11
berbagai prosedur akuntansi atas berjalan secara sempurna karena masih
transaksi-transaksi yang terjadi. Hal ini dalam tahap penyesuaian.
juga sesuai dengan yang dipaparkan Perbedaan hasil penelitian dengan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri penelitian-penelitian sebelumnya
Nomor 13 Tahun 2006 tentang disebabkan karena setiap daerah
Pedoman Pengelolaan Keuangan memiliki tingkat kesiapan yang
Daerah, bahwa seorang PPK SKPD berbeda-beda. Selain itu, penelitian
bertugas untuk melaksanakan akuntansi pada SKPD Pemkot Bitung
SKPD serta menyiapkan laporan menggunakan tahun 2014 sebagai tahun
keuangan SKPD. pengamatan, dimana pada tahun
Berdasarkan hasil wawancara tersebut penerapan SAP Berbasis akrual
yang telah dilaksanakan, diketahui belum diwajibkan. Sedangkan
bahwa proses input transaksi masih penelitian pada Pemprov NTT
meliputi transaksi-transaksi yang menggunakan tahun pengamatan 2015
berhubungan dengan penerimaan dan dimana SAP Berbasis Akrual wajib
pengeluaran kas saja. Penginputan untuk diterapkan. Hal ini tentu saja
transaksi ini juga dapat dilakukan oleh mempengaruhi tingkat kesiapan dan
bendahara, baik bendahara penerimaan kepatuhan untuk menerapkan peraturan
maupun pengeluaran karena kewajiban tersebut.
untuk membuat laporan Hasil kedua menunjukkan bahwa
pertanggungjawaban (SPJ) Pemrov NTT masih mengalami banyak
menggunakan aplikasi yang sama. hambatan dalam proses penerapan SAP
Pemrosesan transaksi lain yang Berbasis Akrual. Hambatan-hambatan
berhubungan dengan akrual belum tersebut antara lain yakni ketidak-
dilaksanakan karena PPK SKPD masih sesuaian latar belakang pendidikan
menunggu instruksi dari Biro PPK, kurangnya pemahaman pengelola
Keuangan. Hal ini menyebabkan keuangan terhadap basis akrual, serta
kurangnya inisiatif pengelola keuangan koordinasi pengelolaan aset dengan
SKPD dalam menjalankan Dispenda yang masih belum berjalan.
tanggungjawabnya. Tabel berikut menunjukkan ringkasan
hasil penelitian.
Hambatan yang dialami oleh
PEMBAHASAN Pemprov NTT pada umumnya serupa
Hasil pertama menunjukkan dengan hambatan yang dialami oleh
bahwa pada dasarnya Pemerintah daerah-daerah lain di Indonesia. Terkait
Provinsi Nusa Tenggara Timur serta ketidaksesuaian latar belakang
seluruh satu kerja yang berada di pendidikan pengelola keuangan, hal ini
dalamnya telah menerapkan SAP disebabkan pelaksanaan proses
Berbasis Akrual terhitung sejak 1 akuntansi sebelum tahun 2015 hanya
Januari 2015. Proses penyusunan menggunakan SAP berbasis kas yang
laporan keuangan dilaksanakan secara pada dasarnya mudah dipahami dan
terkoordinir dibawah koordinasi Biro dapat dikerjakan oleh SDM yang bukan
Keuangan sebagai entitas pelaporan berlatar belakang pendidikan akuntansi
yang bertugas mengkonsolidasi sekalipun. Di sisi lain, SAP berbasis
laporan-laporan keuangan seluruh akrual memiliki prosedur dan tahapan
satuan kerja. Tahun 2015 merupakan yang lebih kompleks sehingga
tahun pertama penerapan SAP Berbasis dibutuhkan pemahaman yang lebih
akrual pada Pemprov NTT sehingga mendalam dari pengelola keuangan atau
proses yang dilaksanakan belum penyusun laporan keuangan.

12
Terakhir, hasil penelitian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
menunjukkan bahwa sebagian besar Timur menggunakan sistem aplikasi
prosedur penyusunan laporan keuangan berbasis komputer (SIPKD Akrual
yang sedang dilakukan oleh satuan Versi 6) dalam melaksanakan
kerja telah sesuai dengan petunjuk serangkaian proses akuntansinya.
teknis yang dipaparkan dalam Sampai dengan saat pengamatan
Permendagri 64/2013 dan diatur lebih dilakukan, proses akuntansi berbasis
lanjut dalam Peraturan Gubernur NTT. akrual baru teridentifikasi dalam
Hal ini dikarenakan proses pencatatan transaksi-transaksi yang terkait dengan
transaksi ke dalam jurnal dilakukan penerimaan kas (penerimaan
dengan bantuan aplikasi komputer pendapatan, dll) dan pengeluaran kas
berbasis akrual. Meskipun demikian, (untuk belanja dan beban serta
ditemukan bahwa pengakuan dan pembayaran hutang, dll), sedangkan
pencatatan terhadap beberapa pos untuk pos-pos akrual yang lain seperti
akrual belum dilakukan sehingga penyusutan aset tetap, beban dibayar
laporan keuangan pada waktu-waktu dimuka, piutang, dan lain sebagainya,
tertentu belum dapat menghasilkan pencatatannya belum dilakukan oleh
informasi berkualitas yang diharapkan. satuan-satuan kerja di lingkup
Pos-pos tersebut antara lain pengakuan Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara
piutang retribusi dan piutang pajak, Timur. Oleh sebab itu, meskipun
penyesuaian persediaan, dan perangkat lunak telah mendukung
penyesuaian aset tetap. dengan sempurna, namun laporan
Penggunaan berbagai software keuangan belum dapat digunakan
pembantu dalam proses penyusunan sewaktu-waktu oleh pengguna maupun
laporan keuangan dilakukan oleh pihak yang berkepentingan karena
hampir semua pemerintah daerah di belum sepenuhnya memberikan
Indonesia. Hal ini dikarenakan kendala informasi akrual.
Sumber Daya Manusia (SDM) masih Secara umum, jurnal-jurnal yang
merupakan kendala klasik yang dialami telah dicatat oleh satuan-satuan kerja
oleh semua Pemda. Oleh sebab itu, telah sesuai dengan petunjuk teknis
penggunaan software pembantu ini dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
dinilai merupakan solusi untuk Nomor 64 Tahun 2013. Namun, masih
mempercepat dan mempermudah ditemukan ketidaksesuaian dalam
pelaksanaan penerapan SAP Berbasis penomoran akun pada buku jurnal yang
Akrual disamping pembelajaran dan telah dicatat oleh satuan kerja dengan
pelatihan yang dilakukan secara terus- Bagan Akun Standar (BAS) Pemerintah
menerus. Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai
pedoman yang tercantum dalam
Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun
KESIMPULAN, KETERBATASAN, 2014.
DAN SARAN Meskipun dalam tahun pertama
penerapan SAP Berbasis Akrual ini
Berdasarkan pembahasan yang masih ditemukan berbagai masalah dan
telah diuraikan pada bab sebelumnya, kendala namun secara umum
diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Timur telah menerapkan Timur memiliki komitmen untuk
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis mendukung pelaksanaannya baik
Akrual sesuai dengan Peraturan melalui dukungan pemimpin, dukungan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 antar entitas, pemberian sarana dan pra
terhitung sejak 1 Januari 2015. sarana pendukung, pemberian pelatihan

13
teknis, rekruitmen tenaga akuntansi, dan Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1990.
lain sebagainya. Riset Kualitatif untuk Pendidikan:
Adapun keterbatasan selama Pengantar ke Teori dan Metode.
penelitian berlangsung yakni laporan Penerjemah Munandir. Jakarta:
keuangan tahunan belum tersedia PAU-PPAI.
mengingat tahun pengamatan Bungin Burhan. 2011. Penelitian
merupakan tahun pertama penerapan Kualitatif. Jakarta: Kencana.
SAP yang bersangkutan. Selain itu, Erlita, D.S.R., Sifrid, P., dan Sherly, P.,
lokasi penelitian yang berbeda dengan “Analisis Kesiapan Penerapan
lokasi domisili peneliti sedikit Standar Akuntansi Pemerintah
mempersulit proses pengamatan.yang Berbasis Akrual Berdasarkan PP
berdampak pada keterbatasan informan No. 71 Tahun 2010 Pada DPKPA
penelitian dalam wawancara. Minahasa Selatan”. Jurnal Riset
Berdasarkan hasil penelitian, Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan
peneliti menghimbau Pemprov. NTT Akuntansi 3 no. 1 (2015).
untuk terus memberikan pelatihan dan Friska, L., David, P.E.S., dan Stanly,
pendampingan terhadap pengelola W.A., “Analisis Penerapan Standar
keuangan dalam rangka menyiapkan Akuntansi Pemerintahan Berbasis
laporan keuangan yang berkualitas baik Akrual dalam Penyajian Laporan
dalam bentuk pelatihan secara Keuangan pada Pemerintah Kota
berkelanjutan, dukungan fasilitas dan Bitung”. Jurnal Riset Ekonomi,
dana, serta perbaikan terhadap beberapa Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi 3
aturan yang masih tidak sesuai. no. 1 (2015).
Jonathan Sarwono. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
DAFTAR RUJUKAN Yogyakarta: Graha Ilmu.
Komite Standar Akuntansi
Ali Eamaeilzade M., Z. Houshmand N., Pemerintahan. 2013. Buletin Teknis
dan R. Abdi, “Application of Standar Akuntansi Pemerintahan
Accrual Accounting in Iran Nomor 14 tentang Akuntansi Kas.
Municipalities”. Management Jakarta: Departemen Dalam Negeri.
Science Letters 5.3 (2015): 257-260. ______. 2014. Buletin Teknis Standar
Anastasia Diana, Lilis Setiawati (2010). Akuntansi Pemerintahan Nomor 15
Sistem Informasi Akuntansi, tentang Akuntansi Aset Tetap
Perancangan, Proses dan Penerapan. Berbasis Akrual. Jakarta:
Edisi I. Yogyakarta: Andi Departemen Dalam Negeri.
Yogyakarta. ______. 2014. Buletin Teknis Standar
Azrina Hani Azmi dan N. Mohamed , Akuntansi Pemerintahan Nomor 16
“Readiness of Malaysian public tentang Akuntansi Piutang Berbasis
sector employees in moving towards Akrual. Jakarta: Departemen Dalam
accrual accounting for improve Negeri.
accountability: The case of ministry
of education (MOE)”. Procedia- ______. 2014. Buletin Teknis Standar
Social and Behavioral Sciences, Akuntansi Pemerintahan Nomor 18
164, 106-111. tentang Akuntansi Penyusutan
Bodnar, George H., William S. Berbasis Akrual. Jakarta:
Hopwood, 1996. Sistem Informasi Departemen Dalam Negeri.
Akuntansi, Terjemahan Amir Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1994).
Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan, Qualitative data analysis: An
Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.

14
expanded sourcebook. New York: ______. 2013. Peraturan Menteri
SAGE Publications. Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
Ni Made, A.W., Edy, S., dan I Made, 2013 tentang Penerapan Standar
P.A., “Analisis Kesiapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Pemerintah Daerah dalam Akrual pada Pemerintah Daerah.
Menerapkan Standar Akuntansi Jakarta: Departemen Dalam Negeri.
Pemerintahan Berbasis Akrual di Ria, V.P., Agus, T.P., dan Dhullo, A.,
Kabupaten Gianyar”. JIMAT “Analisis Pencatatan dan Pelaporan
(Jurnal Imiah Mahasiswa Akuntansi Keuangan pada Unit Pelaksana
S1 3 no. 1 (2015). Teknis Dinas di Pemerintah
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara”. Jurnal
Timur. 2014. Peraturan Gubernur Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis,
Nusa Tenggara Timur Nomor 21 dan Akuntansi 3 no. 1 (2015).
Tahun 2014 tentang Kebijakan Saman Mohammadi, Mohamahhdi
Akuntansi Pemerintah Provinsi Maher, and Sahar Zare,
Nusa Tenggara Timur. Kupang: “Implementation of full accrual
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa basis in governmental organizations
Tenggara Timur. (Case study: Shiraz University of
______. 2014. Peraturan Gubernur Technology, Iran)”.
Nusa Tenggara Timur Nomor 22 INTERDISCIPLINARY JOURNAL
Tahun 2014 tentang Sistem OF CONTEMPORARY RESEARCH
Akuntansi Pemerintah Provinsi IN BUSINESS." (2012).
Nusa Tenggara Timur. Kupang: Selvina, S., Lintje, K., dan Stanley,
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa K.W., “Analisis Kesiapan
Tenggara Timur. Penerapan Standar Akuntansi
______. 2014. Peraturan Gubernur Pemerintah Berbasis Akrual
Nusa Tenggara Timur Nomor 23 Berdasarkan PP. No. 71 Tahun 2010
Tahun 2014 tentang Kode Urusan Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Pemerintahan dan Bagan Akun Keuangan dan Barang Milik Daerah
Standar. Kupang: Sekretariat Kota Tamohon”. Jurnal Riset
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan
Timur. Akuntansi 3 no. 1 (2015).
Republik Indonesia. 2003. Undang- Strauss, A., & Cobin, J. 1990. Basics of
Undang Nomor 17 Tahun 2003 qualitative research: Grounded
tentang Keuangan Negara. Jakarta: theory procedures and techniques.
Sekretariat Negara. Newbury Park, CA: Sage
______. 2005. Peraturan Pemerintah Publications, Inc.
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Standar Akuntansi Pemerintahan. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Jakarta: Sekretariat Negara. Kualitatif Dan R&D. Bandung:
______. 2006. Peraturan Menteri Alfabeta.
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun V. Wiratna Sujarweni. 2014.
2006 tentang Pedoman Pengelolaan METODOLOGI PENELITIAN:
Keuangan Daerah. Jakarta: Lengkap, Praktis, dan Mudah
Sekretariat Negara. Dipahami. Yogyakarta: Pustaka
______. 2010. Peraturan Pemerintah Baru Press.
Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta: Sekretariat Negara.

15

Anda mungkin juga menyukai