Anda di halaman 1dari 15

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA


DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN ASET
DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN TORAJA UTARA
Olga Yani Fransiska Singkali dan Retnaningtyas Widuri
Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
E-mail: olgayanisingkali@yahoo.co.id

ABSTRAK:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) atas Pendapatan, Belanja dan pembiayaan pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Toraja Utara. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah.
Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Toraja Utara Tahun 2013. Berdasarkan penelitian ini, evaluasi yang meliputi pengakuan, pengukuran,
pengungkapan dan penyajian atas pendapatan, belanja dan pembiayaan pada DPPKAD Kabupaten Toraja Utara
sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku.

Kata Kunci: Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pendapatan, belanja, pembiayaan, Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD).

ABSTRACT:
The purpose of this research was to evaluate the application of Governmental Accounting Standards for
income, Ekspenditure and financing at Department of Revenue and Financial Management of Local Asset
(DPPKAD) of Toraja Utara Regency. Govermental Accounting Standards is the accounting principles applied in
preparing and presenting the financial statements of central government and local government.
This research was a case study that used financial statements of Toraja Utara Regency of 2013. Based
on this research, The evaluation which includes the recognition, measurement, disclosure and presentation of
revenues, expenditures and financing on DPPKAD of Toraja Utara Regency is in accordance with the
Government Accounting Standards (SAP) applicable.

Keywords: Governmental Accounting Standards (SAP), revenues, expenditures, financing, Department of


Revenue and Financial Management of The Local Asset (DPPKAD).

1
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan


PENDAHULUAN Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan
(CLAK) yang harus disampaikan kepada Kepala
Daerah melalui PPKD selambat-lambatnya dua bulan
Sejak berlakunya otonomi daerah,
setelah tahun anggaran berakhir.”
pengelolaan keuangan dan pemanfaatan sumber daya
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
yang dimiliki daerah sepenuhnya berada ditangan
(DPPKD) yang terletak di Kabupaten Toraja Utara
pemerintah daerah. Untuk mendukung pengelolaan
sebagai pelaku pengguna anggaran sekaligus sebagai
keuangan yang baik tersebut dibutuhkan sistem
penanggung jawab laporan keuangan atas realisasi dana
akuntansi yang memadai untuk mewujudkan laporan
yang didapatkan pemerintah daerah, harus membuat
keuangan yang accountable dan transparan kepada para
laporan keuangan pertanggungjawaban atas
pengguna laporan keuangan dan sebagai wujud
kewenangan yang dilaksanakannya sesuai dengan
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada
undang-undang dan peraturan yang mengatur
masyarakat. pelaksanaannya khususnya untuk sistem akuntansi
Menurut (Subaweh dan Nugraheni 2008), daerah yang didasarkan atas SAP.
“Salah satu bentuk konkrit untuk mewujudkan
Dari latar belakang tersebut diatas, maka
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
negara adalah dengan diundangkannya Undang-
“Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi
Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Pemerintahan Pada Dinas Pendapatan dan
yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan
Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD)
pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran
Kabupaten Toraja Utara.”
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran
Berdasarkan identifikasi masalah pada uraian
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun dan
diatas, maka rumusan masalahnya adalah apakah
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dengan peraturan
terhadap pendapatan dan pengeluaran pada Dinas
pemerintah.” Dalam rangka transparansi dan
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan,
Kabupaten (DPPKAD) Toraja Utara dalam kapasitas
serta peningkatan kualitas laporan keuangan
sebagai SKPKD sudah sesuai dengan dengan peraturan
pemerintah pusat dan daerah, diperlukan adanya
perundang-undangan atau tidak.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku
untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penerapan Standar Akuntansi
Definisi Standar Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan (SAP) pada Dinas Pendapatan dan
menurut Indra Bastian (2005:134) menyatakan bahwa
Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD)
“Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut
Kabupaten Toraja Utara dalam menyusun laporan
SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
keuangan dalam kapasitas sebagai SKPKD sudah
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
sesuai dengan SAP atau tidak.
pemerintah. Dengan demikian SAP merupakan
persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam
upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan LANDASAN TEORI
pemerintah di Indonesia” (dalam Kusumah, 2012.
P.2). Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Sistem Pemerintahan Daerah terdiri atas 2 subsistem,
yaitu Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya
Laporan Keuangan SKPD merupakan sumber untuk disebut SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
menyusun Laporan Keuangan SKPKD, oleh karena itu diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
penyusunan Laporan Keuangan SKPD harus dilakukan keuangan pemerintah yang ditetapkan dengan
sebaik mungkin. Transaksi yang terjadi di SKPKD Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tanggal 13
diklasifikasikan sebagai transaksi satuan kerja dan Juni 2005. Dalam PP No. 24 Tahun 2005 Pasal 1 (5)
transaksi pada level pemda dimana sistem akuntansi SAP adalah serangkaian prosedur manual maupun
pemerintahan daerah pada SKPKD dilakukan oleh yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
Pejabat Pengelolah Keuangan Daerah (PPKD) yang pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi
bertugas menyusun laporan keuangan daerah. keuangan dan operasi keuangan pemerintah.
Menurut (Kusumah 2012) “Dalam rangka Penyusunan SAP sendiri disusun oleh Komite Standar
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kepala SKPD Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang dinyatakan
selaku pengguna anggaran diharuskan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi
menyelenggarakan pencatatan akuntansi atas transaksi Pemerintahan, yang selanjutnya disebut PSAP.
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana yang berada SAP tercantum dalam dua
dalam tanggung jawabnya. Pencatatan atas transaksi lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
tersebut sebagai bahan dalam menyiapkan laporan 2010, yaitu:
keuangan SKPD, laporan keuangan SKPD terdiri dari a. SAP Berbasis Akrual

2
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual, yaitu tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima
SAP yang mengakui beban, aset, utang dan ekuitas atau dibayar.
dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta a. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan dalam
mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis Paragraf 84-96
yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP Berbasis Pengakuan dalam akuntansi adalah proses
Akrual tersebut dinyatakan dalam bentuk PSAP dan penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu
dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi
Pemerintahan. yaitu pelayanan publik serta nomor sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi
rekening perkiraan yang digunakan. b. SAP Berbasis unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan,
Kas Menuju Akrual belanja, dan pembiayaan, sebagaimana akan
Penerapan SAP Berbasis Akrual dilaksanakan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporan
secara bertahap dari SAP Berbasis Kas Menuju Akrual yang bersangkutan. Pengakuan diwujudkan dalam
menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual. SAP Berbasis pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan
Kas menuju Akrual yaitu SAP yang mengakui keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau
pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, peristiwa terkait.
serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasis b. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan dalam
akrual. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual dinyatakan Paragraf 98-99
dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan Kerangka Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang
Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP dan untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos
rangka SAP Berbasis Kas Menuju Akrual tercantum dalam laporan keuangan menggunakan nilai
dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 perolehan historis. Aset dicatat sebesar
Tahun 2010. Pernyataan Standar Akuntansi pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
Pemerintahan (PSAP) ini dapat diberlakukan untuk atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
laporan keuangan atas pertanggungjawaban diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
pelaksanaan anggaran sampai dengan tahun anggaran Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya
2014. ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
Sebelumnya, SAP Berbasis Kas Menuju Akrual memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
digunakan dalam SAP berdasarkan Peraturan c. Penyajian Laporan Keuangan Secara spesifik,
Pemerintah No. 24 Tahun 2005. Undang-Undang No. tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah
17 Tahun 2003 menyatakan bahwa selama pengakuan untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya
pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran yang dipercayakan kepadanya, dengan:
pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal • Menyediakan informasi mengenai posisi
36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
dilaksanakan paling lambat lima tahun. Karena itu, dana pemerintah;
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 • Menyediakan informasi perubahan posisi
digantikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
Tahun 2010. dana pemerintah.
• Menyediakan informasi mengenai sumber,
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
Dalam SAP berbasis kas menuju akrual, basis • Dll.
akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan d. Pengungkapan Laporan Keuangan Setiap
pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan komponen laporan keuangan harus diidentifikasi
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan secara jelas. Di samping itu, informasi berikut
Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk harus dikemukakan secara jelas dan diulang pada
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca. setiap halaman laporan bilamana perlu untuk
Basis kas untuk LRA berarti bahwa pendapatan diakui memperoleh pemahaman yang memadai atas
pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum informasi yang disajikan:
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja • Nama entitas pelaporan atau sarana
diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas identifikasi lainnya;
Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Basis • Cakupan laporan keuangan, apakah satu
akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan entitas tunggal atau konsolidasian dari
ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya beberapa entitas pelaporan;
transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah,

3
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

• Tanggal pelaporan atau periode yang dicakup • Belanja modal adalah pengeluaran anggaran
oleh laporan keuangan, yang sesuai dengan untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
komponen-komponen laporan keuangan; yang memberi manfaat lebih dari satu periode
• Mata uang pelaporan; akuntansi. Belanja modal meliputi antara lain
• Dll belanja modal untuk perolehan tanah, gedung
dan bangunan, peralatan, dan aset tak
Penerapan SAP atas Pendapatan, Belanja berwujud.
dan Pembiayaan • Belanja lain-lain/tak terduga adalah
pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan
Pendapatan adalah semua penerimaan berulang seperti penanggulangan bencana
Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak rangka penyelenggaraan kewenangan
perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Belanja adalah pemerintah pusat/daerah.
semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
• Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari
Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
seperti pengeluaran dana perimbangan oleh
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh
pemerintah. Dan Pembiayaan adalah setiap penerimaan
pemerintah daerah.
yang perlu dibayar kembali, dan/atau pengeluaran yang
c. Akuntansi Pembiayaan PSAP 02 Paragraf 50
akan diterima kembali baik pada tahun anggaran
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun
berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah
pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
kembali, yang dalam penganggaran pemerintah
memanfaatkan surplus anggaran.
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
a. Akuntansi Pendapatan dalam PSAP Nomor 02
atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan
paragraf 22-30
pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman
Informasi yang terdapat dalam Akuntansi dan hasil investasi. Sementara, pengeluaran
pendapatan adalah Pendapatan diakui pada saat pembiayaan antara lain digunakan untuk
diterima pada Rekening Kas Umum pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian
Negara/Daerah. Pendapatan diklasifikasikan pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan
menurut jenis pendapatan. Transfer masuk adalah modal oleh pemerintah.
penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, d. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan PSAP 02
misalnya penerimaan dana perimbangan dari Paragraf 51-53
pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan
pemerintah provinsi. Akuntansi pendapatan
Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain
dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan
mencatat jumlah netonya (setelah
negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman
dikompensasikan dengan pengeluaran).
yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan
b. Akuntansi Belanja PSAP Nomor 02 Paragraf 3140 investasi permanen lainnya, dan pencairan dana
Informasi yang terdapat di dalam akuntansi belanja cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada
adalah belanja diakui pada saat terjadinya saat diterima pada Rekening Kas Umum
pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui e. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan PSAP 02
bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada Paragraf 55-57
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
Pengeluaran pembiayaan adalah semua
tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
pengeluaran Rekening Kas Umum
fungsi perbendaharaan. Dalam hal badan layanan
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman
umum, belanja diakui dengan mengacu pada
kepada pihak ketiga, penyertaan modal
peraturan perundangan yang mengatur mengenai
pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman
badan layanan umum. Belanja diklasifikasikan
dalam periode tahun anggaran tertentu, dan
menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),
pembentukan dana cadangan. Pengeluaran
organisasi, dan fungsi.
pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
• Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
untuk kegiatan sehari-hari pemerintah
Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana
pusat/daerah yang memberi manfaat jangka
Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang
pendek. Belanja operasi antara lain meliputi
diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di
belanja pegawai, belanja barang, bunga,
pemerintah daerah merupakan penambah Dana
subsidi, hibah, bantuan sosial.
Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai

4
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

pendapatan dalam pos pendapatan asli daerah • Basis kas, basis akuntansi yang mengakui
lainnya. pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Pemerintah Daerah • Basis kas ini digunakan untuk pengakuan untuk
pengakuan atas pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Toraja Utara No. 4
Tahun 2011, pemerintahan daerah Kabupaten Toraja • Basis akrual, adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa
Utara dipimpin oleh Bupati sebagai kepala daerah yang
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
terjadi, tanpa memperhatikan saaat kas atau setara
membentuk peraturan daerah (Perda) dengan
kas diterima atau dibayar.
persetujuan bersama DPRD dan juga sebagai pemegang
• Basis akrual ini digunakan untuk pengakuan atas
kekuasaan pengelolaan keuangan daerah yang
aset, kewajiban dan ekuitas dana.
mempunyai wewenang untuk mengelenggarakan
Basis pengukuran yang digunakan dalam
keseluruhan pengelolaan keuangan daerah.
penyusunan laporan keuangan adalah:
Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, • Pendapatan dicatat berdasarkan nilai kotor, tanpa
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan dikurangi besaran yang diperlukan untuk
pengawasan keuangan daerah Kabupaten Toraja Utara memperoleh pendapatan neraca.
selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Satuan • Belanja dicatat berdasarkan nilai kotor tanpa
Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dikurangi besaran yang diperlukan untuk
Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja adalah Dinas memperoleh barang /jasa tersebut.
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah • Aset dicatat berdasarkan nilai perolehan.
(DPPKAD). SKPKD selain menjadi pengguna Pengukuran yang digunakan menggunakan mata
anggaran/pengguna barang juga melaksanakan uang rupiah, transaksi yang menggunakan mata
pengelolaan keuangan daerah. Dalam melaksanakan uang asing dikonversikan terlebih dahulu kedalam
fungsinya, SKPKD dipimpin oleh Pejabat Pengelola mata uang rupiah.
Keuangan Daerah (PPKD) sebagai Kepala SKPKD
yang bertugas melaksanakan pengelolaan APBD dan Kajian Penelitian Terdahulu
bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD).
Socrates, Jance dan Heince (2014) dalam
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan penelitiannya mengenai Penerapan
Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Akuntansi Pemerintahan Terhadap Pendapatan Asli
Kabupaten Toraja Utara. Daerah Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset daerah (DPPKAD) Kabupaten
Kepulauan Talaud. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
mengetahui apakah
Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Toraja Utara
DPPKAD Pemkab Talaud telah melakukan pencatatan
merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah
dan pelaporan akuntansi dengan baik, sesuai dan PP
(SKPD) yang berfungsi sebagai Pejabat Pengelolah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP. Metode
Keuangan Daerah (PPKD). DPPKAD sebagai PPKD
pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
bertugas untuk membuat laporan keuangan berdasarkan
dokumentasi, pelitian lapangan dan penelitian
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
kepustakaan. Teknik analisa data yang digunakan
Pengelolaan Keuangan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Daerah.
Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa
Kebijakan akuntansi yang mendasari
DPPKAD telah melakukan pencatatan akuntansi
DPPKAD dalam penyusunan laporan keuangannya
keuangan dengan baik untuk akuntansi pendapatan
didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
serta melaporkan pada laporan keuangan Pemerintah
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud sesuai dengan
Adapun laporan keuangan yang disusun DPPKAD
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang
adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca,
Standar Akuntansi Pemerintahan baik untuk Jurnal,
Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan
Buku Besar, Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian, Neraca
Keuangan (CaLK). Laporan keuangan yang disajikan
Saldo Setelah Penyesuaian dan Jurnal Penutup.
berguna untuk pengambilan keputusan dan
menunjukkan akuntabilitas entitas akuntansi yang
disusun. METODE PENELITIAN
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan
laporan keuangan pemerintah yang disusun oleh Penelitian ini menggunakan pendekatan
DPPKAD adalah : kualitatif untuk menggambarkan penerapan SAP pada
Dinas Pendapatan Daerah. Pendekatan kualitatif
menurut Sugiyono (2008: 14) adalah merupakan

5
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

metode análisis yang berlandaskan pada filsafat post Unit Analisis


positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
Unit analisis dalam penelitian ini adalah bagaimana
instrumen kunci. Metode yang digunakan dalam
penerapan SAP atas pendapatan dan pengeluaran dalam
penelitian ini adalah studi kasus dimana peneliti
Laporan Keuangan DPPKAD Kabupaten Toraja Utara
berusaha untuk menggali bagaimana penerapan SAP
yang meliputi prosedur pengakuan, pengukuran,
pada DPPKAD Kabupaten Toraja Utara. Penelitian
defenisi elemen dan pos dan penyajian dan
studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan
pengungkapan dalam Laporan Keuangan yang disusun
secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
oleh DPPKAD selaku PPKD.
organisasi, lembaga atau gejala tertentu.
Teknik Analisis Data
Jenis dan Sumber Data
Teknik analisis data yang dilakukan secara kualitatif
Jenis data yang digunakan peneliti dalam
dalam penelitian ini adalah dengan cara
penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif membandingkan data-data yang telah didapat dari
adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam Dinas yang bersangkutan.
bentuk angka. Data yang digunakan dalam penelitian
Data yang diperoleh dihubungkan dengan teori yang
ini adalah data Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
menjadi landasan utama dalam penyusunan laporan
Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan Atas
keuangan Dinas tersebut kemudian diadakan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
pembahasan masalah yang nantinya dari hasil
Toraja Utara tahun 2013 yang dibuat oleh DPPKAD
pembahasan tersebut akan ditarik kesimpulan.
selaku Kepala SKPD (PPKD).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
Sumber data penelitian ini berasal dari bagian
ini adalah :
internal DPPKAD khususnya data bagian akuntansi
a. Melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan
yang menyusun bagian laporan keuangan pemerintahan
untuk memperoleh gambaran bagaimana
daerah. Data yang diperoleh berupa Neraca Pemerintah
penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Kabupaten Toraja Utara Tahun 2013, LRA bagian unit
dalam penyusunan Laporan Keuangan pada dinas
organisasi DPPKAD, Laporan Arus Kas (LAK),
yang bersangkutan melalui studi literatur yang
Catatan Atas Laporan Keuangan dan Peraturan Bupati
meliputi penerapan prosedur akuntansi untuk
Toraja Utara No. 4 Tahun 2011 tentang Sistem
pendapatan, pengeluaran kas, prosedur akuntansi
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Toraja Utara. Data-
aset dan prosedur akuntansi selain kas.
data tersebut digunakan untuk melihat bagaimana
penerapan standar yang ditetapkan pemerintah untuk b. Melakukan wawancara dengan pihak yang
penyusunan laporan keuangan daerah berupa SAP pada berkepentingan dalam penyusunan laporan
DPPAKD Kabupaten Toraja keuangan dinas yang bersangkutan.
Utara. c. Menarik kesimpulan atas hasil penelitian berupa
sesuai tidaknya penerapan SAP dalam proses
penyusunan laporan keuangan, serta memberikan
Instrumen dan Pengumpulan Data saran perbaikan.

Alat atau instrumen yang dilakukan peneliti untuk HASIL PENELITIAN DAN
mengumpulkan data untuk penyusunan
penelitian ini berupa dokumen dan Peraturan Bupati
PEMBAHASAN
terkait laporan keuangan pemerintah daerah adalah:
a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data– Gambaran Umum Kabupaten Toraja
data yang diperlukan berupa dokumen – dokumen Utara
yang berhubungan dengan penelitian yang
diperoleh melalui proses permintaan peneliti Kabupaten Toraja Utara dibentuk berdasarkan
secara langsung kepada bagian akuntansi. Undang-Undang No.28 Tahun 2008 tentang
b. Wawancara, yaitu suatu cara untuk mendapatkan Pembentukan Kabupaten Toraja Utara di Provinsi
dan mengumpulkan data melalui tanya jawab dan Sulawesi Selatan dan diresmikan pembentukannya
dialog atau diskusi dengan informan yang pada tanggal 26 November 2008 oleh Menteri Dalam
dianggap mengetahui banyak tentang obyek dan Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.
masalah penelitian. Informan yang yang Kabupaten Toraja Utara merupakan pemekaran dari
bersangkutan dalam masalah penelitian ini adalah Kabupaten Tana Toraja, terdiri dari 21 kecamatan, 40
kepala bagian akuntansi dan staf bagian akuntansi. kelurahan dan 111 lembang/desa dan beribu kota di
kecamatan Rantepao.
Dalam struktur perekonomian Kabupaten
Toraja Utara pada Tahun 2011, terdapat tiga sektor
ekonomi yang memegang peran penting dalam
perekenomian yaitu sektor pertanian, sektor

6
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. Neraca


Sektor Pertanian memegang peranan utama sebagai
penyumbang terbesar pendapatan bagi Kabupaten
Neraca dibuat oleh DPPKAD selaku PPKD
Toraja Utara disusul sektor perdagangan kedua dan
yang berwenang menyusun laporan keuangan daerah.
ketiga yakni sektor jasa-jasa sedangkan penerimaan
Dalam Neraca yang disusun ini
dari hotel dan restoran menempati urutan terakhir.
mengandung informasi mengenai posisi keuangan
entitas akuntansi yang terdiri atas aset, kewajiban dan
Tugas dan Wewenang DPPKAD Kabupaten ekuitas dana per 31 Desember 2013.
Toraja Utara selaku Kepala SKPKD
Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pasal 7 diatur
mengenai tugas dan wewenang dari DPPKAD sebagai Laporan Arus Kas
Kepala SKPKD.
A. Tugas DPPKAD Kabupaten Toraja Utara adalah: Laporan Arus Kas dibuat untuk menyajikan
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan informasi mengenai sumber penggunaan, perubahan
pengelolaan keuangan daerah; kas dan setara kas selama satu periode akuntansi dan
b. Menyusun rancangan APBD dan rancangan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Dalam
Perubahan APBD; hal ini data yang diteliti adalah Laporan Arus Kas untuk
c. Melaksanakan pemungutan pendapatan tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2013.
daerah yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah; Catatan atas Laporan Keuangan
d. Dll
Catatan Atas Laporan Keuangan ini
B. Wewenang DPPKAD Kabupaten Toraja Utara menyajikan seluruh informasi yang terkait dengan
adalah : Laporan Keuangan Kabupaten Toraja Utara Tahun
a. Menyusun kebijakan dan pedoman Anggaran 2013 dengan tujuan untuk meningkatkan
pelaksanaan APBD; pemahaman para pengguna terhadap materi yang
b. Mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD; termuat dalam Laporan Keuangan tersebut dengan
c. Melakukan pengendalian memberikan penjelasan secara terinci mengenai
pelaksanaan substansi materi APBD Kabupaten Toraja Utara Tahun
APBD; Anggaran 2013.
d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan
sistem penerimaan dan pengeluaran kas Penerapan SAP atas Laporan Keuangan
daerah; yang di
e. Dll; Susun Oleh DPPKAD
Deskripsi Data A. Pengakuan Pendapatan pada DPPKAD
Bagian ini akan menampilkan data laporan Dalam menjalankan program-program yang
keuangan yang disusun oleh DPPKAD Kabupaten sudah dianggarkan setiap periode, pemerintahan daerah
Toraja Utara selaku PPKD yang berwenang membuat membutuhkan dana untuk pelaksanaannya. Sumber-
dan menyusun laporan keuangan daerah. Data yang sumber pendapatan dana untuk membiayai APBD yang
diperoleh antara lain: Jurnal Umum 2013, Buku Besar disusun setiap tahunnya berasal dari Pendapatan Asli
Tahun 2013, Buku Besar Pembantu Tahun 2013, Daerah (PAD), pendapatan transfer dan lain-lain
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2013, pendapatan yang sah.
Neraca Tahun 2013, Laporan Arus Kas (LAK) Tahun
2013 dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) a. Pengakuan Pendapatan dari PAD
Tahun 2013. Dasar penyusunan laporan keuangan
daerah tersebut berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari
No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah,
Pemerintahan (SAP).
pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) • Pendapatan pajak daerah
Sumber penerimaan daerah dari PAD berupa pajak
LRA ini, memuat mengenai daerah pada tahun 2013 adalah sebesar Rp
informasi realisasi dan anggaran entitas akuntansi 6.589.276.945,00. Pajak daerah adalah penerimaan
secara tersanding. sehingga melalui LRA dapat dilihat asli daerah yang dipungut Pemerintah Kabupaten
perbandingan antara anggaran yang terealisasi dengan Toraja Utara dari Wajib Pajak.
anggaran awal yang direncanakan pemerintah. • Pendapatan retribusi daerah
\

7
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

Penerimaan PAD berupa pendapatan retribusi Total penerimaan daerah Kabupaten Toraja Utara
daerah pada tahun anggaran 2013 sebesar Rp dari pendapatan transfer tahun 2013 adalah sebesar
6.980.065.160,00. Penerimaan retribusi adalah Rp 595.393.439.887,86. Transfer Pemerintah Pusat
penerimaan asli daerah yang dipungut Pemerintah terbagi 2 yakni berasal dari dana perimbangan yang
Kabupaten Toraja dari wajib retribusi. terdiri dari dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil
• Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah bukan pajak, dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana
yang dipisahkan Alokasi Khusus (DAK). Yang kedua transfer
Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah pemerintah pusat yang berasal dari dana penyesuaian.
yang dipisahkan merupakan bagian laba atas Transfer pemerintah provinsi berasal dari
penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah pendapatan bagi hasil pajak, pendapatan bagi hasil
(BUMD). Dalam tahun anggaran 2013 jumlah lainnya dan pendapatan transfer provinsi lainnya.
pendapatan daerah dari hasil pengelolaan Pendapatan bagi hasil pajak merupakan pendapatan
kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar RP daerah yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi
1.161.155.967,00. Sulawesi Selatan. Yang terdiri dari:
• Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada saat ada
Sah pengakuan dari pendapatan transfer:
Lain-lain pendapatan asli daerah merupakan PAD Pada tanggal 13 Juni 2013, DPPKAD menerima
Pemerintah Kabupaten Toraja Utara selain transfer dari Pemerintah Pusat berupa dana bagi hasil
penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan SDA pertambangan umum iuran tetap (Landrent)
hasil kekayaan daerah yang dipisahkan. Dalam Triwulan II tahun anggaran 2013 sejumlah Rp
tahun anggaran 2013, Jumlah lain-lain pendapatan 713.580,00. Jurnal umum yang dibuat DPPKAD adalah
asli daerah yang sah adalah sebesar Rp sebagai berikut:
5.094.280.235,37. Kas di Bendahara Penerimaan Rp 713.580,00
Contoh salah satu jurnal untuk mencatat Rek. PAD Rp 713.580,00
pengakuan pendapatan atas PAD yang diterima Kas di Bendahara Penerimaan Rp 713.580,00
Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut: Pendapatan yang Ditangguhkan Rp 713.580,00
Pada tanggal 19 Februari 2013, Bendahara Jurnal Kas di bendahara Penerimaan di debet sebesar
Penerimaan di DPPKAD mencatat penerimaan PAD Rp 713.580,00 apabila ada aliran dana masuk ke
dari pajak hotel bintang I, II, III dan IV, pajak hotel rekening kas Bendahara Penerimaan dari Pemerintah
melati I, II dan III, pajak restoran dan pajak cafe. Pusat berupa transfer bagi hasil PBB dan mengkredit
Jurnal umum yang dibuat DPPKAD adalah sebagai Pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp
berikut: 192.053.225,00 apabila kasnya belum ditransfer ke
Kas di Bendahara Penerimaan Rp 117.674.634,00 RKUD. Setelah dana ditransfer ke RKUD oleh
Rek. PAD Rp 117.674.634,00 Bendahara Penerimaan, Rekening PAD di debet
Kas di Bend Penerimaan Rp 117.674.634,00 sebesar Rp 713.580,00 dan Kas di Bendahara
Pendapatan Ditangguhkan Rp 117.674.634,00 Penerimaan di kredit sebesar Rp 713.580,00.
Jurnal diatas menunjukkan kas di Bendahara
Penerimaan di debet sebesar Rp 117.674.634,00 saat c. Pengakuan Pendapatan dari Lain-Lain
Bendahara Penerimaan telah menerima kas atas Pendapatan yang Sah
pembayaran PAD tersebut dan mengkredit pendapatan
yang ditangguhkan sebesar Rp
117.674.634,00. Atas penerimaan PAD yang diterima Lain-lain pendapatan yang sah berasal dari
oleh Bendahara Penerimaan diakui sebagai pendapatan hibah, pendapatan dana darurat dan
Pendapatan yang ditangguhkan apabila belum di pendapatan lainnya. Penerimaan daerah dari lain-lain
transfer ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). pendapatan yang sah tahun 2013 adalah sebesar Rp
Pendapatan yang ditangguhkan dikredit karena kasnya 6.341.657.500,00. Bendahara Penerimaan mencatat
belum di transfer ke rekening kas daerah. adanya pendapatan lain-lain yang sah apabila kas telah
masuk ke renening daerah Pemerintah
Pengakuan pendapatan oleh DPPKAD atas
pendapatan dari pajak daerah diakui ketika kas telah Kabupaten Toraja Utara.
diterima di RKUD. Saat kas telah ditransfer ke Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada
rekening PAD, Rekening PAD bertambah sebesar Rp saat ada pengakuan pendapatan
117.674.634,00 di debet, sedangkan kas di Bendahara dari lain-lain pendapatan yang sah adalah:
Penerimaan berkurang sebesar Rp 117.674.634,00 di Pada tanggal 31 Desember 2013, DPPKAD menerima
kredit. transfer bantuan sisa dana hibah dari Pemilukada dari
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sesuai UU no.28
Tahun 2008. Jurnal umum yang dibuat DPPKAD
b. Pengakuan Pendapatan dari sebagai berikut:
Pendapatan Transfer Kas di Bendahara Penerimaan Rp 100.000.000,00
Rek. PAD Rp 100.000.000,00
Pendapatan Transfer berasal dari transfer Pend yang Ditangguhkan Rp 100.000.000,00
Pemerintah Pusat dan transfer Pemerintah Provinsi.

8
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

Kas di Bendahar Penerimaan Rp 100.000.000,00 B. Pengakuan Belanja Pada DPPKAD


Jurnal Kas di Bendahara Penerimaan di debet sebesar
Rp 100.000.000,00 apabila ada aliran masuk dari Belanja Pemerintahan Daerah kabupaten Toraja Utara
rekening Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ke terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tak
rekening Bendahara Penerimaan berupa transfer terduga dan transfer bagi hasil ke
bantuan sisa dana hibah dari Pemilukada dan Kabupaten/Kota/Desa. Menurut PP No. 24 Tahun 2005
mengkredit Pendapatan yang Ditangguhkan sebesar Rp tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP),
100.000.000,00 saat kasnya belum ditransfer RKUD. belanja adalah pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Setelah dana ditransfer ke RKUD oleh Bendahara Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
Penerimaan, Rekening PAD di debet sebesar Rp dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
100.000.000,00 dan Kas di Bendahara Penerimaan di akan diperoleh pembayarannya oleh pemerintah.
kredit sebesar Rp 100.000.000,00. Atas setiap pengeluaran belanja yang dilakukan setiap
SKPD perlu didukung bukti berupa SPM (Surat
d. Pungutan dan Penyetoran Pajak Perintah Membayar) yang telah ditandantangani oleh
oleh DPPKAD Pejabat Pengguna Anggaran (PPA) dari masingmasing
SKPD. Penandatanganan SPM oleh PPA sebagai
pernyataan atas adanya penggunaan anggaran
DPPKAD selaku SKPKD yang bertugas dilingkungan SKPD-nya. SPM yang telah
mengelolah keuangan daerah, juga bertugas memungut ditandatangani diajukan kepada Bendahara Umum
dan menyetoran pajak atas transaksi yang dilakukan Daerah (BUD) sebagai otoritas yang akan melakukan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Pajak-pajak pencairan dana.
yang dipungut dan disetor tersebut adalah PPh Pasal 21,
22, 23 dan PPN.
Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada saat a. Belanja operasi
pemungutan PPh 21 adalah:
Pada tanggal 1 Mei 2013 DPPKAD melakukan Belanja operasi adalah belanja yang
pencatatan dalam jurnal umum atas pemungutan PPh dikeluarkan dari Kas Umum Negara/Daerah untuk
21 sebesar Rp 970.000. kegiatan operasional pemerintahan. Belanja operasi
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 970.000,00 yang teralisasi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp
Penerimaan PFK - PPh Ps. 21 Rp 970.000,00 440.573.769.945,50. Belanja operasi terdiri dari belanja
Penerimaan PFK - PPh Ps. 21 Rp 970.000,00 pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja
Utang PPh Pusat Rp 970.000,00 Atas subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial dan
jurnal diatas, Kas di Bendahara Pengeluaran di debet belanja bantuan keuangan.
sebesar Rp 970.000,00 pada saat Bendahara  Belanja Pegawai
Pengeluaran DPPKAD melakukan pemungutan atas Belanja pegawai merupakan belanja yang dibayarkan
PPh 21 tersebut dan mengkredit Penerimaan PFK - PPh oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk
Ps. 21 sebesar Rp 970.000,00. Bendahara pengeluaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toraja
kemudian mendebet Penerimaan PFK - PPh Ps. 21 Utara. belanja pegawai terdiri dari belanja langsung dan
sebesar Rp 970.000,00 dan mengkredit utang PPh pusat belanja tidak langsung. Belanja diklasifikasikan
sebesar Rp 970.000,00 untuk mengakui adanya utang berdasarkan kriteria apakah suatu belanja berkaitan
PPh 21 atas pemungutan yang dilakukan DPPKAD. langsung dengan program/kegiatan atau tidak. Belanja
Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada saat langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait
penyetoran PPh 21 adalah: secara langsung dengan program dan kegiatan
Pada tanggal 22 Mei 2013, DPPKAD melakukan sedangkan belanja tidak langsung merupakan belanja
pencatatan dalam jurnal umum atas setoran PPh 21 yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
sebesar Rp 190.550,00. pelaksanaan program dan kegiatan.
Pengeluaran PFK - PPh Ps. 21 Rp 190.550,00 Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada saat
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 190.550,00 pengakuan adanya belanja langsung adalah : Pada
Utang PPh Pusat Rp 190.550,00 tanggal 4 Maret 2013, DPPKAD melakukan
Pengeluaran PFK - PPh Ps. 21 Rp 190.550,00 Atas Pembayaran honorarium panitia pengadaan barang/jasa
jurnal di atas, pengeluaran PFK-PPh Ps.21 di debet dan panitia penerima hasil pekerjaan pengadaan
sebesar Rp 190.550,00 pada saat Bendahara kendaraan dinas/operasional roda empat sesuai SPM (
Pengeluaran melakukan penyetoran atas hutang PPh Surat Perintah Membayar) terlampir sebesar Rp
Pasal 21 yang telah dipungut dan mengkredit kas di 4.500.000,00. Jurnal umum yang dibuat DPPKAD atas
Bendahara Penerimaan-tunai sebesar Rp 190.550,00. transaksi belanja ini adalah sebagai berikut:
Bendahara Pengeluaran kemudian mendebet utang PPh R/K SKPD Rp 4.500.000,00
pusat sebesar Rp 190.550,00 dan mengkredit Rek. Bantuan Propinsi Rp 4.365.000,00
pengeluaran PFK-PPh Ps.21 sebesar Rp 190.550,00 Penerimaan PFK - PPh Ps. 21 Rp 135.000,00
untuk mengakui adanya pelunasan atas utang PPh 21 Penerimaan PFK - PPh Ps. 21 Rp 135.000,00
yang telah disetor. Utang PPh Pusat Rp 135.000,00 Pengakuan atas
belanja langsung ini diakui ketika adanya pengeluaran

9
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

kas dari Rekening Kas Umum Daerah sebesar jumlah bantuan keuangan untuk alokasi dana lembang tahun
uang yang terterah di SPM yang telah ditandangani oleh anggaran 2013 triwulan I tahap IV sesuai SPM
Pejabat Pengguna Anggaran (PPA). terlampir. Jurnal yang dibuat DPPKAD untuk mencatat
 Belanja barang dan jasa transaksi ini adalah sebagai berikut:
Barang dan jasa merupakan belanja yang dibayarkan R/K SKPD Rp 828.684.300,00
oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk Rek. Bantuan Propinsi Rp 828.684.300,00
kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten Toraja Pengakuan atas belanja bantuan keuangan tersebut
Utara. Belanja barang dan jasa terdiri dari: diakui ketika adanya pengeluaran kas dari Rekening
Contoh jurnal yang dibuat pada Kas Umum Daerah sesuai jumlah yang tertera di SPM
saat pengakuan adanya belanja barang dan jasa adalah yang telah ditantangani oleh Pejabat Pengelolah
: Keuangan (PPA).
Pada tanggal 18 Juli 2013, DPPKAD melakukan
pembayaran atas belanja pakaian batik nasional staff b. Belanja modal
sekretariat DPRD Kabupaten Toraja Utara sesuai
Surat Perintah Kerja No. Belanja modal merupakan belanja yang
06/SPKPPTK/SETWAN/V/2013 Tanggal 28 Mei menambah aset tetap Pemerintah Kabupaten Toraja
2013. Utara. Dalam periode tahun anggaran 2013 total belanja
Sesuai SPM terlampir. modal adalah sebesar Rp 162.526.622.958,00.
Jurnal umum yang dibuat DKPPKAD untuk mencatat Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada
transaksi tersebut adalah sebagai berikut: saat pengakuan adanya belanja modal adalah: Pada
R/K SKPD Rp 31.185.440,00 tanggal 15 Februari 2013, DPPKAD melakukan
Penerimaan PFK - PPh Ps. 22 Rp 425.256,00 pembayaran atas belanja modal pengadaan televisi
Rek. Bantuan Propinsi Rp 27.925.144,00 (TV) yang termasuk dalam kegiatan pengadaan
Penerimaan PFK - PPn Pusat Rp 2.835.040,00 peralatan gedung kantor sesuai nota pesanan barang No.
Penerimaan PFK - PPh Ps. 22 Rp 425.256,00 001/NPB/BP2KP/II/2013 tanggal 4 Februari 2013 pada
Penerimaan PFK - PPn Pusat Rp 2.835.040,00 Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
Utang PPN Pusat Rp 2.835.040,00 sesuai dengan SPM terlampir. Jurnal umum yang dibuat
Utang PPh Pusat Rp 425.256,00 DPPKAD adalah sebagai berikut: R/K SKPD
Pengakuan atas belanja barang dan jasa oleh DPPKAD Rp 7.000.000,00
diakui setelah adanya pengeluaran kas dari Rekening Rek. Bantuan Propinsi Rp 6.268.181,00
Kas Umum Daerah sesuai jumlah yang tertera di SPM Penerimaan PFK - PPh Ps. 22 Rp 95.455,00
yang telah ditelah ditandatangani Pejabat Pengelolah Penerimaan PFK - PPn Pusat Rp
Anggaran (PPA). 636.364,00
 Belanja hibah Penerimaan PFK - PPh Ps. 22 Rp 95.455,00
Belanja hibah merupakan belanja yang dibayarkan Penerimaan PFK - PPn Pusat Rp 636.364,00
oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk Utang PPh Pusat Rp
dihibahkan kepada pihak luar Pemerintah Kabupaten 95.455,00
Toraja Utara dalam periode tahun anggaran 2013. Utang PPN Pusat Rp
Contoh salah satu jurnal yang dibuat untuk mengakui 636.364,00
adanya belanja hibah adalah: Pengakuan atas belanja modal tersebut diakui ketika
Pada tanggal 13 Maret 2013, DPPKAD melakukan adanya pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum
pembayaran LS hibah kepada Daerah sesuai jumlah yang tertera di SPM yang telah
badan/lembaga/organisasi dan kelompok masyarakat ditantangani oleh Pejabat Pengelolah Keuangan (PPA).
sesuai daftar penerima dan SPM terlampir. Jurnal yang
dibuat DPPKAD untuk mencatat transaksi ini adalah c. Belanja tak terduga
sebagai berikut:
R/K SKPD Rp 211.000.000,00 Belanja tidak terduga Pemerintah
Rek. Bantuan Propinsi Rp 211.000.000,00 Kabupaten Toraja Utara yang terealisasi pada tahun
Pengakuan atas belanja hibah ini diakui oleh anggaran 2013 adalah sebesar Rp 73.404.972,00 atau
DPPKAD setelah adanya pengeluaran kas dari sebesar 54,74% dari anggaran yang ditetapkan. Contoh
Rekening Kas Umum Daerah sesuai jumlah yang salah satu jurnal yang dibuat pada saat pengakuan
tertera di SPM yang telah di tandatangani oleh Pejabat adanya belanja tak terduga adalah:
Pengelolah Keuangan (PPA). Pada tanggal 22 April 2013, DPPKAD melakukan
 Belanja bantuan keuangan pembayaran atas belanja tidak terduga untuk
Belanja bantuan keuangan merupakan bantuan penanggulangan fokus demam berdarah Dengue sesuai
keuangan yang dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten SK. Bupati Toraja Utara Nomor 167/III/2013 Tanggal
Toraja Utara kepada Pemerintah Lembang dalam 30 Maret dan SPM terlampir. Jurnal umum yang dibuat
periode tahun anggaran 2013. Pada tanggal 10 April DPPKAD untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai
2013, DPPKAD melakukan pembayaran atas belanja berikut:

10
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

Belanja Tidak Terduga Rp 40.720.000,00 Rek. 13.557.117.152,00 atau sebesar 100 % dari anggaran
Bantuan Propinsi Rp 40.720.000,00 Pengakuan atas yang diterima.
belanja tak terduga tersebut diakui ketika adanya Pada tanggal 30 Juni 2013, DPPKAD membuat jurnal
pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah penyesuaian sisa belanja atau penghematan lainnya
sesuai jumlah yang tertera di SPM yang telah tahun 2012 sebesar Rp
ditantangani oleh Pejabat Pengelolah Keuangan 13.557.117.152,00
(PPA). SiLPA Rp 13.557.117.152,00
Sisa Penghematan
d. Transfer Belanja Akibat Lainnya Rp 13.557.117.152,00
Jurnal penyesuaian diatas dibuat DPPKAD untuk
Transfer Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mencatat adanya sisa lebih pembiayaan anggaran
adalah transfer/ bagi hasil ke desa yang merupakan (SiLPA) tahun lalu sehingga akun SiLPA di debet
bagi hasil pajak dan retribusi serta Alokasi Dana sebesar Rp 13.557.117.152,00 dan mengkredit akun
Desa/Lembang (ADL) yang dibayarkan oleh sisa penghematan belanja akibat lainnya sebesar Rp
Pemerintah Kabupaten Toraja Utara kepada desa. 13.557.117.152,00.
Dalam periode tahun anggaran 2013 realisasi belanja Penyertaan modal pemerintahan daerah adalah
bagi hasil seluruhnya adalah sebesar Rp. untuk penyertaan pada Bank Sulselbar yang terealisasi
1.844.579.850,00 atau sebesar 89,70% dari anggaran sebesar Rp 1.500.000.000,00 atau sebesar 100% dari
yang ditetapkan. anggaran yang ditetapkan. Penyertaan tersebut
Contoh salah satu jurnal yang dibuat pada saat berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2013
adanya pengakuan belanja berupa transfer adalah: Pada tentang Penyertaan Modal Daerah pada
tanggal 1 Juni 2013, DPPKAD melakukan pembayaran Perseroan Terbatas Bank Sulselbar.
LS biaya pengawasan retribusi rumah potong hewan Jurnal untuk penyertaan modal
diluar rumah potong hewan bulan April 2013 sesuai pada pemerintahan daerah adalah:
daftar dan kuitansi serta SPM terlampir. Jurnal umum Pada tanggal 23 Maret 2013, DPPKAD melakukan
yang dibuat DPPKAD adalah sebagai berikut: pembayaran LS penyertaan modal saham Pemerintah
Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kabupaten Toraja Utara ke PT. Bank Sulselbar sesuai
Kepada Pemerintahan Desa ... Rp 6.352.500,00 Rek. SK. Bupati Toraja Utara Nomor: 131/III/2013 Tanggal,
Bantuan Propinsi Rp 6.352.500,00 Jurnal diatas 07 Maret 2013 SPM terlampir sebesar Rp
menunjukkan akun belanja bagi hasil retribusi daerah 1.500.000.000,00. Jurnal umum yang dibuat DPPKAD
kepada Pemerintahan Desa di debet sebesar Rp adalah sebagai berikut:
6.352.500,00 yang merupakan transfer bagi hasil
retribusi dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja R/K SKPD Rp 1.500.000.000,00
Utara yang diambil dari rekening Bantuan Propinsi Rek. Bantuan Propinsi Rp 1.500.000.000,00
Bank Sulselbar Cab. Rantepao. Sehingga akun rekening Jurnal diatas menunjukkan akun R/K SKPD di debet
Bantuan Propinsi Bank Sulselbar Cab. Rantepao di sebesar Rp 1.500.000.000,00 atas penyertaan modal
kredit sebesar Rp 6.352.500,00. Pengakuan atas pada PT. Bank Sulselbar yang diambil dari Rek.
transfer retribusi tersebut diakui ketika adanya Pengakuan pembiayaan atas penyertaan modal tersebut
pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah diakui ketika adanya pengeluaran kas dari Rekening
sesuai jumlah yang tertera di SPM yang telah Kas Umum Daerah sesuai jumlah yang tertera di SPM
ditantangani oleh Pejabat Pengelolah Keuangan (PPA). yang telah ditantangani oleh Pejabat Pengelolah
Keuangan (PPA).
C. Pengakuan Pembiayaan pada DPPKAD
Pengukuran Pendapatan, Belanja dan
Dalam Peraturan Bupati No. 04 Tahun 2011 Pembiayaan oleh DPPKAD
tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten
Toraja Utara Pasal 1 (43) pembiayaan daerah adalah Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten
semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau Toraja Utara berasal dari pendapatan asli daerah
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada (PAD), pendapatan transfer dari pusat maupun
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun- provinsi dan lain-lain pendapatan yang sah yang
tahun anggaran berikutnya. dikelolah oleh DPPKAD dicatat
Penerimaan Daerah Kabupaten Toraja Utara dengan menggunakan nilai kotor tanpa dikurangi
dari pembiayaan totalnya adalah sebesar Rp besaran yang diperlukan untuk memperoleh
13.557.117.152,00 yang semuanya berasal dari pendapatan tersebut.
penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Begitu juga dengan belanja dan pembiayaan,
(SILPA). Sedangkan pengeluaran Daerah Kabupaten dalam pengelolaannya dicatat dengan menggunakan
Toraja Utara dari pembiayaan totalnya adalah sebesar nilai kotor tanpa dikurangi besaran yang diperlukan
Rp 1.500.000.000,00 yang berasal semuanya berasal untuk memperoleh barang/jasa tersebut. Belanja
dari penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah. pemerintah daerah terdiri dari belanja operasi, belanja
Penggunaan SiLPA tahun 2013 adalah Rp modal, belanja tak terduga dan transfer bagi hasil,

11
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

sedangkan penerimaan daerah yang berasal dari Belanja pemerintahan daerah berupa belanja
pembiayaan berasal dari penggunaan Sisa Lebih operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan transfer
Perhitungan Anggaran (SILPA) dan penyertaan modal bagi hasil ke Kab/Kota/Desa diungkapkan dan
(investasi) pemerintah daerah sebagai pengeluaran disajikan oleh DPPKAD dalam LRA sebagai belanja
pembiayaan. Pengukuran yang digunakan Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja Utara. Belanja
menggunakan mata uang rupiah, apabila ada transaksi operasi terdiri belanja pegawai, belanja barang, balanja
yang menggunakan mata uang asing sebelum dicatat hibah dan belanja bantuan keuangan. Belanja modal
dikonversikan terlebih dahulu kedalam mata uang terdiri dari belanja tanah, belanja peralatan dan mesin,
rupiah belanja bangunan dan gedung, belanja jalan, irigasi dan
jaringan dan belanja aset tetap lainnya.
Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan, Untuk transfer bagi hasil ke Kab/Kota/Desa
Belanja dan Pembiayaan Oleh DPPKAD terdiri dari bagi hasil pajak dan bagi hasil retribusi.
Pengeluaran pemerintah daerah untuk belanja tersebut
yang tercatat dalam LRA disajikan dan diungkapkan
DPPKAD selaku Dinas yang berwenang DPPKAD sebagai bagian dari belanja dalam LRA
menyusun laporan keuangan Pemerintahan Daerah Pemerintah Kabupaten Toraja Utara.
Kabupaten Toraja Utara, menyajikan c. Pembiayaan
dan mengungkapan pendapatan, belanja dan Pembiayaan pemerintahan daerah terbagi 2
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA). berupa penerimaan daerah dan pengeluaran daerah
Dalam LRA tahun anggaran 2013, pendapatan daerah yang diungkapkan dan disajikan oleh DPPKAD dalam
adalah sebesar Rp 621.559.875.695,23 atau 100,18% LRA sebagai bagian dari pembiayaan Pemerintahan
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp Daerah Kabupaten Toraja Utara. Penerimaan daerah
620.443.094.800,00. Belanja daerah sebesar Rp atas pembiayaan berasal dari penggunaan Sisa Lebih
605.018.377.725,50 atau 95,66% dari anggaran yang Perhitungan Anggaran (SILPA) sedangkan
ditetapkan sebesar Rp 632.500.211.952,00 dan pengeluaran daerah atas pembiayaan berasal dari
pembiayaan daerah adalah sebesar Rp penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah.
12.057.117.151,03 atau 99,99% dari anggaran yang Pengeluaran dan penerimaan pemerintahan daerah atas
ditetapkan sebesar Rp 12.057.117.152,00. Untuk pembiayaan tersebut yang tercatat dalam LRA
periode tahun 2013, terdapat Surplus atas realisasi disajikan dan diungkapkan DPPKAD sebagai bagian
anggaran keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten dari pembiayaan dalam LRA Pemerintah Kabupaten
Toraja Utara sebesar Rp 16.541.497.969,73 dan Sisa Toraja Utara.
Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dengan total Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara dalam
sebesar Rp 13.557.117.152,00. Berikut rincian proses pengelolaan keuangan daerahnya sudah
pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam LRA: a. menggunakan SIMDA, yaitu aplikasi yang digunakan
Pendapatan untuk mencatat proses akuntansi pada pemerintahan
Pendapatan pemerintahan daerah berasal dari daerah. Sehingga semua proses akuntansi seperti
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan transfer pembuatan jurnal umum, posting ke buku besar/buku
dan lain-lain pendapatan yang sah yang di ungkapkan besar pembantu sampai menjadi Laporan keuangan
dan disajikan sebagai pendapatan daerah Kabupaten berupa LRA, Neraca, Laporan Arus Kas dan CALK
Toraja Utara. pendapatan pajak daerah, pendapatan diolah menggunakan aplikasi SIMDA.
retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
yang sah disajikan dan diungkapkan sebagai bagian dari Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi
Pendapatan Asli Daerah. pendapatan transfer dibagi Pemerintahan (SAP) pada DPPKAD
menjadi 2 yakni pendapatan transfer dari pemerintah
pusat dan dari pemerintah provinsi. A. Pengakuan Pendapatan, Belanja
Pendapatan transfer yang diakui sebagai dan Pembiayaan
pendapatan transfer dari pemerintah pusat terdiri dana
bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak (SDA), Dana
Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) • Pengakuan Pendapatan
dan Dana Penyesuaian. Pendapatan transfer dari Dalam PSAP Nomor 02 paragraf 22, mengatur
provinsi berupa pendapatan bagi hasil pajak, mengenai pendapatan diakui pada saat uang diterima di
pendapatan bagi hasil lainnya dan pendapatan transfer Rekening Kas Umum Negara/Daerah. berdasarkan
provinsi lainnya. PSAP ini, pembukuan pendapatan di DPPKAD selaku
Pendapatan yang terakhir berupa lain-lain dinas yang mengelolah keuangan daerah dilakukan
pendapatan yang sah terdiri dari pendapatan hibah, setelah adanya setoran uang dari Bendahara
pendapatan dana darurat dan pendapatan lainnya. Penerimaan ke Rekening Kas Umum
Semua sumber dana diatas disajikan dan diungkapkan Daerah milik pemerintah daerah.
DPPAKD sebagai bagian dari pendapatan dalam LRA Berdasarkan deskripsi data, Bendahara
Pemerintah Kabupaten Toraja Utara. b. Belanja Penerimaan di DPPKAD mengakui
adanya pendapatan ketika telah melakukan penyetoran

12
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

atas adanya penerimaan kas yang diterima ke B. Pengukuran Pendapatan, Belanja


Rekening Kas Umum Daerah milik pemerintah dan Pembiayaan
daerah. bank yang ditunjuk Pemerintah Daerah
Kabupaten Toraja Utara sebagai tempat penyimpanan
kas daerah adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pengukuran dalam PSAP adalah proses penetapan nilai
• Pengakuan Belanja uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
PSAP Nomor 02 paragraf 31 mengatur belanja diakui dalam laporan keuangan. Pengukuran pendapatan
daerah Kabupaten Toraja Utara yang berasal dari PAD,
pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
pendapatan transfer pemerintah pusat maupun provinsi
Umum Negara/Daerah. Berdasarkan pengertian
dan lain-lain pendapatan yang sah dicatat berdasarkan
tersebut, pengakuan atas belanja di DPPKAD
jumlah yang diperoleh tanpa dikurangi besaran yang
seharusnya baru diakui ketika Bendahara Pengeluaran
diperlukan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
telah mengeluarkan kas atas transaksi belanja yang
Untuk belanja pemeritah daerah yang terdiri dari
dilakukan SKPD-SKPD yang berada dibawah
belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja Utara yang
didukung oleh bukti pengeluaran. pengeluaran pembiayaan, dicatat berdasarkan nilai
kotor tanpa dikurangi besaran yang diperlukan untuk
Berdasarkan deskripsi data, DPPKAD melakukan
barang/jasa tersebut. pengukuran yang digunakan
pencatatan atas belanja apabila telah terjadi
untuk pendapatan, belanja dan pembiayaan
pengeluaran kas dari kas daerah milik Pemerintah
menggunakan mata uang rupiah, transaksi yang
Daerah Kabupaten Toraja Utara, dimana jumlah kas
menggunakan mata uang asing dikonversikan terlebih
yang dikeluarkan didasarkan pada Surat Perintah
dahulu kedalam mata uang rupiah.
Membayar (SPM) yang dikeluarkan masingmasing
SKPD. Berdasarkan hal tersebut,
pengukuran pendapatan, belanja dan pembiayaan
• Pengakuan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan
DPPAKD yang dilakukan sudah sesuai dengan yang
dalam PSAP
di tetapkan dalam SAP dimana basis pengukuran yang
Nomor 02 Paragraf 52, diakui pada saat diterima pada
digunakan adalah berdasarkan nilai perolehan atau
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. berdasarkan
nilai wajar. Nilai wajarnya adalah sebesar nilai kotor
PSAP ini, pengakuan adanya penerimaan pembiayaan
yang diperoleh atas penerimaan yang didapat
baru diakui DPPKAD setelah adanya aliran kas yang
DPPKAD dan yang dikeluarkan untuk membiayai
masuk dan diterima pada Rekening Kas Umum
pembelanjaan dan pembiayaan.
Negara/Daerah milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Toraja Utara. Dalam deskripsi data, penerimaan
pembiayaan Kabupaten Toraja Utara berasal dari C. Pengungkapan dan Penyajian
penerimaan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
yang berasal dari tahun lalu. Pengeluaran pembiyaan
dalam PSAP Nomor 02 paragraf 56, diakui pada saat Pengungkapan dan penyajian pendapatan,
kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum belanja dan pembiayaan berdasarkan SAP adalah
Negara/Daerah. Sehingga pengakuan adanya untuk menyatakan kebijakan akuntansi
pengeluaran pembiayaan baru diakui oleh DPPKAD yang digunakan untuk mengakui pendapatan, belanja
setelah adanya kas keluar dari Rekening Kas Umum dan pembiayaan, basis pengukuran yang dipakai serta
Negara/Daerah milik Pemerintah Daerah Kabupaten jumlah dari pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
Toraja Utara. Dalam deskripsi data, pengeluaran kas diakui dalam laporan keuangan yang disusun oleh
diakui dan dicatat oleh DPPKAD ketika adanya DPPKAD selama satu periode pelaporan.
pengeluaran kas dari rekening kas daerah yang Pengungkapan pendapatan, belanja dan pembiayaan
didukung oleh SPM terlampir. Pengeluaran kas untuk disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
pembiayaan dalam tahun 2013 dilakukan pada yang disusun oleh DPPKAD selaku SKPKD.
penyertaan modal pemerintah daerah pada Bank Sulsel. Pengungkapan pendapatan DPPKAD dibagi menjadi
Penyertaan modal ini sesuai dengan SK Bupati Toraja tiga bagian yaitu pendapatan dari Pendapatan Asli
Utara tahun 2013. Daerah (PAD), transfer dari pemerintah pusat maupun
Berdasarkan uraian diatas, pengakuan Pendapatan, provinsi dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
belanja dan pembiayaan pada DPPKAD sudah sesuai Untuk pengungkapan belanja, dibagi tiga bagian yakni
dengan SAP karena pendapatan, belanja dan belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga
pembiayaan diakui berdasarkan basis kas dimana dan transfer bagi hasil ke Kab/Kota/Desa. Serta untuk
pendapatan, belanja dan pembiayaan diakui setelah pengakuan pembiayaan dibagi dua yakni penerimaan
adanya penerimaan/pengeluaran kas dari Rekening Kas pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan yang
Umum Negara/Daerah dan untuk pengeluaran khusus disajikan dalam LRA. Penyajian pendapatan, belanja
lewat Bendahara Pengeluaran, diakui setelah disahkan dan pembiayaan dalam LRA juga memberikan
oleh Bendahara Pengeluaran. informasi mengenai penerimaan dan penggunaan
anggaran dan realisasinya selama tahun 2013, dimana
selama tahun 2013 terdapat surplus sebesar Rp

13
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

16.541.497.969,73 dari total realisasi anggaran yang http://hukum.unsrat.ac.id/men/mendagri_59_2007.pdf


telah ditetapkan.
Berdasarkan deskripsi data Indonesia. Menteri Dalam Negeri. Peraturan
diatas, pengungkapan dan penyajian pendapatan, Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar
belanja dan pembiayaan daerah yang disusun Akuntansi Pemerintahan. Retrieved November 13,
DPPKAD sudah berdasarkan SAP yang ditetapkan. 2014, from
http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_24_2005.pdf
KESIMPULAN
Indonesia. Menteri Dalam Negeri. Peraturan Bupati
Toraja Utara No. 4 Tahun 2011 tentang Sistem
Berdasarkan penelitian mengenai Evaluasi Akuntansi Pemerintah Kabupaten Toraja Utara.
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pada
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Toraja
Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008
Utara, didapatkan kesimpulan yaitu:
Tentang Pembentukan Kabupaten Toraja Utara di
a. Evaluasi pengakuan pendapatan, belanja dan
Provinsi Sulawesi Selatan. Retrieved Maret 31, 2015,
pembiayaan pada DPPKAD sudah sesuai dengan
from http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu2008_28.pdf
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
b. Evaluasi pengukuran pendapatan, belanja dan Kusumah, A.A. (2012), “Pengaruh Penerapan Standar
pembiayaan pada DPPKAD sudah sesuai dengan
Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Keuangan (Survei pada SKPD/OPD Pemerintahan
c. Evaluasi penyajian dan pengungkapan pendapatan, Kota Tasikmalaya)”, Jurnal Akuntansi, 2.
belanja dan pembiayaan pada DPPKAD sudah
sesuai dengan Standar
Nugraheni, Purwaniati dan Subaweh. (2008, April),
Akuntansi Pemerintahan (SAP).
“Pengaruh Penerapan SAP Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan”, Jurnal Ekonomi Bisnis 13(1), 49.
SARAN
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kunatitatif
a. Untuk tahun anggaran berikutnya agar DPPKAD Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.
tetap berpedoman pada perturan yang telah
ditetapkan pemerintah terkait dengan penyusunan S, Lalombombuida., J,Tinangon., H,Wokas., (2014).
laporan keuangan yakni Standar Akuntansi “Penerapan Akuntansi Pemerintahan Terhadap
Pemerintahan (SAP). Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan,
b. Perlunya perekrutan pegawai yang memiliki Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD)
keahlian dibidang akuntansi daerah untuk Kabupaten Kepulauan Talaud”, Fakultas Ekonomi dan
mengurusi bagian akuntansi di DPPKAD agar Bisnis Jurusan Akuntansi, 2(1), 111-121.
pencatatan dan pelaporan keuangan pemerintahan
daerah dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah Presiden Republik
Indonesia. Retrieved November 10, 2014, from
http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_2004_Pe
merintahan%20Daerah.pdf

Indonesia. Menteri Dalam Negeri. Peraturan Menteri


Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah
(SAKD). Retrieved November 12, 2014, from
http://hukum.unsrat.ac.id/men/permendagri_13_2006.
pdf

Indonesia. Menteri Dalam Negeri. Peraturan Menteri


Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan
atas Permendagri No. 13 tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Retrieved November
12, 2014, from

14
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL 4, NO 2, 2014

15

Anda mungkin juga menyukai