Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI


NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH

oleh:
DR. Yuswandi A. Temenggung
Direktur Jenderal Keuangan Daerah

Disampaikan pada acara Sosialisasi Permendagri 64 Tahun 2013


Tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemda

DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2013
Dasar Hukum Penerapan SAP Berbasis Akrual
pada Tahun 2015

PP No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan


• Pasal 4 ayat (1) :
Pemerintah (Pemerintah Daerah) menerapkan SAP Berbasis Akrual

• Pasal 7 :
ayat (1) : Penerapan SAP Berbasis Akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1) dapat dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual.
ayat (3) : Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara
bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada pemerintah daerah
diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

• Lampiran PP 71 Tahun 2010, mengamanatkan :


Dalam hal entitas pelaporan belum dapat menerapkan PSAP berbasis akrual, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP berbasis kas menuju akrual paling lama 4
(empat) tahun setelah TA 2010.
Latar Belakang
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa
“Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis
akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 Undang-
Undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas”
2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 70 ayat (2) menyatakan
bahwa “Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-
Undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya pada tahun anggaran 2008 dan selama
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas”.
3. PP No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
• Pasal 4 ayat (1): Pemerintah (Pemerintah Daerah) menerapkan SAP Berbasis Akrual
• Pasal 7 ayat (1): Penerapan SAP Berbasis Akrual sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) dapat dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual.
• Pasal 7 ayat (3): Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual
secara bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada pemerintah daerah diatur
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.
4. Government Finance Statistics (GFS), atau Statistik Keuangan Pemerintah, telah menjadi
agenda reformasi manajemen keuangan pemerintah sejak terbitnya paket undang-undang
keuangan negara mensyaratkan standarisasi bagan akun standar dalam rangka
menghasilkan Laporan Konsolidasi Fiskal dan Statistik Keuangan Nasional
Pengertian Akuntansi Berbasis Akrual
(PP No 71 Tahun 2010)
Basis akrual adalah basis akuntansi dimana transaksi ekonomi atau peristiwa
akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat
terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau
dibayarkan.
Dalam konteks daerah, pengakuan dan pencatatan transaksi akuntansi pada
basis akrual adalah sebagai berikut:
• Pendapatan diakui/dicatat pada saat timbulnya hak dan tidak semata-mata
pada saat kas masuk ke kas daerah
• Belanja diakui/dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau tidak selalu pada
saat kas keluar dari kas daerah
• Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan
mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
• Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul.
Perbedaan Antara SAP Berbasis Akrual
dan Kas Menuju Akrual
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual: SAP Berbasis Akrual:
 Komponen LKPD terdiri dari 4 laporan (LRA,  Komponen LKPD terdiri dari 7 laporan (LRA,
Neraca, LAK, dan CaLK); Laporan Perubahan SAL, LO, Neraca, LPE,
LAK, dan CaLK);

 Pendapatan, belanja dan pembiayaan  Pendapatan, belanja dan pembiayaan


diakui dan dicatat pada saat kas diterima diakui dan dicatat pada saat timbulnya hak
/dikeluarkan; dan kewajiban tanpa memperhatikan kas
diterima/dikeluarkan;

 Penyajian aset dalam neraca belum  Penyajian aset dalam neraca mencerminkan
mencerminkan nilai bersih karena belum nilai bersih dengan memperhitungkan
memperhitungkan penyusutan dan penyusutan dan penyisihan piutang;
penyisihan piutang;
Manfaat Akuntansi Berbasis Akrual
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah daerah;

Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai


hak dan kewajiban pemerintah daerah;

Pengendalian defisit anggaran dan akumulasi


biaya pemerintah lebih baik;

Laporan keuangan lebih mencerminkan


keseimbangan antar generasi.
Tahapan Implementasi SAP Berbasis Akrual
pada Pemerintah Daerah

TAHUN KEGIATAN
• Penyusunan pedoman penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual pada pemerintah daerah (Permendagri dan Panduan
2013 penerapannya)
• Pengembangan kapasitas SDM bidang Akuntansi pada Pemda

• Fasilitasi Penyusunan Perkada Kebijakan Akuntansi dan Perkada Sistem


Akuntansi Pemerintah Daerah
• Penyesesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi yang telah ada (SIPKD, SIMDA,
dll) pada Pemda/SKPD kepada Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
2014 • Pengembangan kapasitas SDM Pemda (lanjutan)
• Uji coba penerapan SAP berbasis akrual pada beberapa daerah
• Review Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
serta aplikasinya

• Implementasi SAP berbasis akrual


2015 • Pengembangan kapasitas SDM Pemda (lanjutan)
Kondisi Pengelolaan Keuangan Daerah
Saat Ini

◊ Keterbatasan SDM Akuntansi pada SKPD/PPKD


◊ Belum sepenuhnya SKPD/PPKD memanfaatkan
aplikasi akuntansi berbasis teknologi informasi
◊ Keterlambatan penetapan Perda APBD dan
penyusunan LKPD
◊ Capaian opini WTP atas LKPD masih rendah (data
sementara: Opini LKPD 2012 WTP 17 Provinsi dan 112
Kabupaten/Kota)
Persiapan Pemda dalam Penerapan
SAP Berbasis Akrual

Kelembagaan :
• Penataan SOTK terkait tugas dan fungsi akuntansi pada SKPD dan PPKD untuk
mendukung penerapan SAP Berbasis Akrual
• Penyiapan SOP penerapan SAP berbasis akrual pada SKPD dan PPKD

Regulasi :
• Penyesesuaian regulasi Pemda di bidang pengelolaan keuangan daerah.
• Penerbitan Peraturan Kepala Daerah mengenai kebijakan akuntansi dan
sistem akuntansi pemerintah daerah (tindak lanjut Permendagri tentang
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah).

SDM :
• Peningkatan kompetensi tenaga akuntansi yang menangani pengelolaan
keuangan daerah
• Peningkatan komitmen aparatur pemda dalam penerapan SAP berbasis
akrual
Fasilitasi Kemendagri dalam Penerapan SAP Akrual

PEDOMAN Permendagri penerapan SAP berbasis akrual

Panduan dan manual penerapan SAP berbasis


BIMBINGAN akrual

BINTEK/DIKLAT Sosialisasi penerapan SAP berbasis akrual

 KEMENKEU: memberikan pertimbangan


kepada Menteri Keuangan mengenai Bagan
Akun Standar (BAS) LKPD (telah diakomodir
KOORDINASI didalam PMK 238/PMK.05/2011 tentang
Pedoman Umum Sistem Akuntansi
Pemerintahan).
 BPK, BPKP, KSAP, IAI

Mendorong pemda untuk melakukan customizing


PENYESESUAIAN aplikasi dari basis kas menuju akrual menjadi basis
APLIKASI akrual untuk memenuhi kebutuhan penerapan
akuntansi berbasis akrual.
TERIMA KASIH......

S U M AT E R A K A L IM A N TA N

IR IA N JAYA

J AVA

Anda mungkin juga menyukai