REPUBLIK INDONESIA
oleh:
DR. Yuswandi A. Temenggung
Direktur Jenderal Keuangan Daerah
• Pasal 7 :
ayat (1) : Penerapan SAP Berbasis Akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1) dapat dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual.
ayat (3) : Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara
bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada pemerintah daerah
diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Penyajian aset dalam neraca belum Penyajian aset dalam neraca mencerminkan
mencerminkan nilai bersih karena belum nilai bersih dengan memperhitungkan
memperhitungkan penyusutan dan penyusutan dan penyisihan piutang;
penyisihan piutang;
Manfaat Akuntansi Berbasis Akrual
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah daerah;
TAHUN KEGIATAN
• Penyusunan pedoman penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual pada pemerintah daerah (Permendagri dan Panduan
2013 penerapannya)
• Pengembangan kapasitas SDM bidang Akuntansi pada Pemda
Kelembagaan :
• Penataan SOTK terkait tugas dan fungsi akuntansi pada SKPD dan PPKD untuk
mendukung penerapan SAP Berbasis Akrual
• Penyiapan SOP penerapan SAP berbasis akrual pada SKPD dan PPKD
Regulasi :
• Penyesesuaian regulasi Pemda di bidang pengelolaan keuangan daerah.
• Penerbitan Peraturan Kepala Daerah mengenai kebijakan akuntansi dan
sistem akuntansi pemerintah daerah (tindak lanjut Permendagri tentang
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah).
SDM :
• Peningkatan kompetensi tenaga akuntansi yang menangani pengelolaan
keuangan daerah
• Peningkatan komitmen aparatur pemda dalam penerapan SAP berbasis
akrual
Fasilitasi Kemendagri dalam Penerapan SAP Akrual
S U M AT E R A K A L IM A N TA N
IR IA N JAYA
J AVA