Anda di halaman 1dari 21

Akuntansi Pemerintah

Pertemuan 1
Dosen
YuniarYanuarRasyid, Ak, MM,,CA
Kesepakatan (RuLe of t he
game)
 UTS = 30%
 UAS = 40%,
 TUGAS dan KEAKTIFAN Mahasiswa
= 20%.
 KEHADIRAN= 10%
Apa yg akan dipelajari
di Matkul
Akuntansi Pemerintah?
(1)Perkembang Rencana Pembelajaran
an Akuntansi
Pemerintah

(4) Akuntansi
(2) Lingkungan Pendapatan dan (5) Akuntansi Aset
akuntansi Belanja
Pemerintah dan
Anggaran

(3) Laporan (6) Akuntansi


(7) Penyusunan
Keuangan Pembiayaan dan
Laporan Keuangan
Pemerintah kewajiban

@Azas Mabrur
Pertemuan I
Perkembangan Akuntansi Pemerintah
Indonesia
+ Sejarah Akuntansi Pemerintah Indonesia
+ Otoritas Penyusun Standar Akuntansi
Pemerintah
+ Profesi Akuntan Pemerintah
+ Penyusunan SAP Akrual
Segi Proses Akuntansi Pemerintah
dari Pencatatan, adalah proses yang
Pengklasifikasian, dimulai
Pengikhtisaran
dan Penyajian Laporan Keuangan sebuah entitas
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pada
tanggal atau periode tertentu

Segi Fungsi Akuntansi Pemerintah berfungsi menyajikan


informasi kuantitatif yang bersifat keuangan
atas sebuah entitas akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah pada tanggal atau
periode tertentu
Sejarah Akuntansi Pemerintah Indonesia
Akuntansi pemerintah di Indonesia telah dikembangkan dan
menemukan bentuknya pada tahun 2005 yang ditandai dengan
disahkannya Peraturan Pemerintah no 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.

Sebelum itu Indonesia telah mengalami banyak pengalaman dengan


pengembangan akuntansi pemerintah. Penggunaan basis kas, dan
pendekatan single entry mewarnai era pengembangan akuntansi
pemerintah Indonesia
Sejarah Akuntansi Pemerintah Indonesia

Sejak merdeka Indonesia


sampai dengan tahun 2003
pengelolaan keuangan
negara masih didasarkan
pada sebuah aturan yang
diterbitkan oleh Belanda
pada tahun 1864 yaitu
Indonesische
Comptabiliteitswet Stbl. 1864
No. 106, dan perubahnnya
s.d. Undang-
undang No.9
tahun 1968.
Otoritas Penyusun SAP
 Dibentuk berdasar amanah Pasal 57 UU No.1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
 KSAP ditetapkan dengan Keputusan Presiden, terdiri dari
 Komite konsultatif: konsultasi dan pendapat perumusan konsep
 Komite Kerja: Menyiapkan, merumuskan dan menyusun konsep
rancangan SAP

 Due process sama dengan due process dalam penyusunan SAK:


 Identifikasi topik
 Penyusunan draft
 Public hearing dan permintaan pendaoat ke BPK
 Perbaikan
 Penetapan SAP
Profesi Akuntan Pemerintah
 Akuntan pengelola keuangan negara/daerah
 Akuntan pemeriksa pajak
 Auditor internal dan eksternal
 Akuntan Pendidik
Penyusunan SAP BASIS “KAS MENUJU AKRUAL”

 SAP berbasis Kas Menuju Akrual atau Cash Toward Accrual (CTA)
ditetapkan dengan PP no 24 Tahun 2005 ,
 Basis Kas digunakan saat mengakui Pendapatan dan Belanja yang
tersaji dalam Laporan Realisasi Anggaran. Adapun Basis Akrual
digunakan saat menyusun Neraca yang menyajikan Aset termasuk
Aset Tetap dan Kewajiban serta Ekuitas.
 Adapun Laporan yang dibuat adalah
 Laporan Realisasi Anggaran
 Neraca
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan Keuangan

Basis ini digunakan karena hamper semua SDM di Kementerian


Negara/ Lembaga dan Pemda belum siap melaksanakan pencatatan
berbasis akrual, juga sarana prasarananya.
PENYUSUNAN SAP AKRUAL
• SAP Akrual dikembangkan dari SAP yang ditetapkan dalam PP
24/2005 dengan mengacu pada International Public Sector
Accounting Standards (IPSAS) dan memperhatikan peraturan
perundangan serta kondisi Indonesia.
• Pertimbangan: SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005
berbasis ”Kas Menuju Akrual” sebagian besar telah mengacu
pada praktik akuntansi berbasis akrual,
 Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP
24/2005 dapat melihat kesinambungannya.
SAP Akrual ditetapkan denga PP 71 Tahun 2010
LANDASAN HUKUM AKUNTANSI PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL
• Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
Psl 1 bersih
UU17/2003 • Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih

• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan


Psl 36 ayat (1) dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya
UU 17/2003 dalam 5 (lima) tahun

• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan


Psl 70 ayat (2) dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya
UU 1/2004 tahun anggaran 2008
PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
• SAP Berbasis Akrual  Lampiran I
LAMPIRAN I • Berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera
BASIS AKRUAL diterapkan
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah
PP71/2010
dan 12 PSAP
• Berlaku paling lambat TA 2015

PP

Menjadi
71 • SAP Berbasis Kas Menuju Akrual  Lampiran II (PP
201 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas yang
0 belum siap untuk menerapkan SAP
LAMPIRAN II • Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah
BASIS CTA dan 11 PSAP
PP24/2005 • Tidak berlaku mulai TA 2015
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL (
PPno 71Tahun 2010 tentang SAP)
PSAP BASIS KAS MENUJU AKRUAL ) BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)
(LAMPIRAN II)
PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan
PSAP 06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi
PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP 09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban
PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Operasi yang Tidak Dilanjutkan

PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian


PSAP 12 - Laporan Operasional
-
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 71 TAHUN 2010 TENTANG SAP
PSAP, IPSAS dan Bultek Akrual
Kerangka Konseptual No Interpretasi IPSAP

PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan No 1 Transaksi Mata Uang Asing

PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas No 2 Pengakuan Pendapatan pada Bendahara Umum Negara/Daerah

PSAP 03 Laporan Arus Kas No 3 Pengakuan Belanja pada Bendahara Umum Negara/Daerah

PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan No 4 Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan tanpa
Penyajian Kembali Laporan Keuangan
PSAP 05 Akuntansi Persediaan
No Bultek
PSAP 06 Akuntansi Investasi
PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap No 1 Bultek 15 Akuntansi Aset Tetap

PSAP 08 Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan No 2 Bultek 16 Akuntansi Piutang

PSAP 09 Akuntansi Kewajiban No 3 Bultek 17 Akuntansi Aset Tak Berwujud

PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan No 4 Bultek 18 Akuntansi Penyusutan
Estimasi Akuntansi dan Operasi yang tidak Dilanjutkan No 5 Bultek 19 Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasi
No 6 Bultek 20 Akuntansi Kerugian Negara
PSAP 12 Laporan Operasional No 7 Bultek 21 Akuntansi Transfer
PSAP 13 Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum No 8 Bultek 22 Akuntansi Utang
PSAP 14 Aset Tak Berwujud No 9 Bultek 23 Akuntansi Pendapatan NonPerpajakan
PSAP 15 Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan No 10 Bultek 24 Akuntansi Pendapatan Perpajakan 16
PSAP 16 Perjanjian Konsesi Jasa- Pemberi Konsesi
Interpretasi Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (IPSAP)

Merupakan klarifikasi, penjelasan dan uraian


lebih lanjut atas PSAP.
IPSAP bertujuan menjelaskan lebih lanjut topik
tertentu guna menghindari salah tafsir
penggunaan PSAP.
Buletin Teknis SAP adalah
Informasi yang berisi penjelasan teknis
akuntansi sebagai pedoman bagi
pengguna. Buletin Teknis SAP
dimaksudkan untuk mengatasi masalah
teknis akuntansi dengan menjelaskan
secara teknis penerapan PSAP dan/atau
IPSAP.
KERANGKA KONSEPTUAL
AKUNTANSI PEMERINTAH
Tujuan: sebagai acuan bagi:
 Penyusun standar;
 Penyusun laporan keuangan;
 Pemeriksa;
 Para pengguna laporan.

17
POSISI KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi


Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika
terdapat masalah akuntansi yg belum dinyatakan
dalam SAP
Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual
dan standar akuntansi, maka ketentuan standar
akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka
konseptual

18

Anda mungkin juga menyukai