Anda di halaman 1dari 52

Disusun oleh :

Arfiana Dewi 421978


Fitri Mareta 421986
AKUNTANSI KEUANGAN Nurul Mustafida 421994
SEKTOR PUBLIK : STANDARD Widya Tangkenate 422008

Kelompok 7
Sumber materi:
Halim dan Kusufi (2017)
Memahami Arti Penting
PSAP Nomor 1 pada
SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual dan SAP
Berbasis Akrual
PENDAHULUAN

Dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun


1999 : tata kelola pemerintahan dari sentralisasi ke
desentralisasi dan manajemen keuangan yang lebih baik.

Akuntabilitas dan Transparansi Dana Publik:


PP No. 105 Tahun 2000 dan PP No. 108 Tahun 2000.

Penciptaan Good Governace:


UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun 2004, UU No. 14
Tahun 2004, UU 32 Tahun 2004, UU 33 Tahun 2004, dan
berbagai UU tentang perwujudan good governance.
PENDAHULUAN

Direvisi: PP No.
Good governance
71 Tahun 2010
dalam PP No. 24 Tahun
tentang SAP yang
pengelolaaan 2005 tentang SAP
mengatur SAP
keuangan.
Berbasis Akrual.
PENDAHULUAN

Perbandingan Isi antara PP No. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010

PSAP
PP No. 24 Tahun 2005 PP No. 71 tahun 2010
Nomor
- Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan
02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
04 Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan
05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan
06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi
07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap
08 Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
10 Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa
Operasi yang Tidak Dilanjutkan
11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian
12 Laporan Operasional
- Lampiran II: SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
Lampiran III: Proses Penyusunan SAP Berbasis
-
Akrual
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Tujuan Pernyataan, Ruang Lingkup, dan Basis Akuntansi

Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur penyajian


laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap
anggaran, antarperiode, maupun antar-entitas.
Tujuan umum menurut PP No. 71 Tahun
Tujuan umum menurut PP No. 24 Tahun 2010 adalah laporan keuangan yang
2005 adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
bersama sebagian besar pengguna termasuk lembaga legislatif sebagaimana
laporan. ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Tujuan Pernyataan, Ruang Lingkup, dan Basis Akuntansi

Tidak dinamai SAP Berbasis Akrual


PP No. 71 Tahun 2010 menganut Modifikasian karena akan membingungkan para
basis akrual modifikasian. pengguna SAP dan berakibat pada laporan
keuanagn pemerintah yang disusun akan kurang
berkulaitas.

Tujuan penggunaan basis akrual pada sektor publik yaitu untuk besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik.
Kata “entitas” perlu masuk daftar definisi karena akan membingungkan bagi
mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi.
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Umum Tujuan Spesifik

– SAP Berbasis Kas Menuju – Menyajikan informasi yang berguna


Akrual untuk pengambilan keputusan dan
untuk menunjukkan akuntabilitas
– SAP Berbasis Akrual
entitas pelaporan atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan mempunyai peran prospektif dan prediktif.


POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

– Pihak yang bertanggung jawab atas pelaporan


keuangan adalah berada pada pimpinan
entitas.
– Pimpinan entitas adalah pimpinan entitas
pelaporan.
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Komponen-Komponen Laporan Keuangan

Paragraf 14 SAP Berbasis Kas Menuju Akrual PP No. 71 Tahun 2010

1. Laporan Realisasi Anggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
2. Neraca
Lebih (SAL)
3. Laporan Arus Kas 3. Neraca
4. Catatan atas Laporan Keuangan 4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK)
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Struktur dan Isi

Laporan Realisasi Laporan Perubahan Saldo Neraca


Anggaran Anggaran Lebih •Kas dan Setara Kas
•Saldo Anggaran Lebih awal •Investasi Jangka Pendek
• Pendapatan LRA •Piutang Pajak dan Bukan Pajak
•Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
• Belanja •Persediaan
•SilPA/SiKPA tahun berjalan
• Transfer •Koreksi kesalahan pembukuan tahun •Investasi Jangka Panjang
• Surplus/defisit LRA sebelumnya •Aset Tetap
• Pembiayaan •Lain-lain •Kewajiban Jangka Pendek
• Sisa lebih/kurang pembiayaan •Saldo Anggaran Lebih akhir •Kewajiban Jangka Panjang
anggaran •Ekuitas
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Struktur dan Isi

Laporan Arus Kas Laporan Operasional Laporan Perubahan


• Pendapatan-LO dari kegiatan Ekuitas
• Aktivitas operasi
operasional • Ekuitas awal
• Aktivitas investasi • Beban dari kegiatan • Surplus/defisit –LO pada
• Aktivitas pendanaan operasional periode bersangkutan
• Aktivitas transitoris • Surplus/defisit dari kegiatan • Koreksi-koreksi yang langsung
non-operasional, bila ada menambah/mengurangi ekuitas
• Pos luar biasa, bila ada • Ekuitas akhir
• Surplus/defisit-LO
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Struktur dan Isi

Catatan atas Laporan Keuangan


•Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
•Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
•Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target
•Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya
•Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan
•Informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
•Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar
muka laporan keuangan
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Struktur dan Isi

Kebijakan akuntansi setidaknya menjelaskan:


• Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan
• Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi SAP
diterapkan oleh suatu entitas pelaporan
• Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Periode Pelaporan dan Ketepatan Waktu

Dalam hal tertentu, tanggal laporan Informasi tersebut adalah:


suatu entitas berubah dan laporan Alasan pengunaan periode pelaporan
Laporan keuangan disajikan keuangan tahunan disajikan dengan tidak satu tahun dan fakta bahwa
sekurang-kurangnya sekali dalam suatu periode yang lebih panjang atau jumlah komparatif untuk laporan
setahun lebih pendek dari satu tahun, entitas tertentu seperti arus kas dan catatan-
pelaporan menyatakan informasi yang catan terkait tidak dapat
terkait. diperbandingkan.
POKOK-POKOK BAHASAN, PERBANDINGAN, DAN TINJAUAN KRITIS

Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

– Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta


yurisdikasi di mana entitas tersebut beroperasi
– Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan
pokoknya
– Ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan
kegiatan operasionalnya
ARTI PENTING PSAP NOMOR 1

Secara khusus: Peran PSAP Nomor


Secara umum: Peran Standar
01 bagi Penyusun Laporan
Akuntansi Pemerintahan
Keuangan
• Meningkatkan kualitas dan • Laporan apa saja yang seharusnya
reliabilitas laporan akuntansi dan mereka buat
keuangan pemerintah • Bagaimana formatnya serta
• Meningkatkan kinerja keuangan bagaimana pelaporannya
dan perekonomian
• Mengusahakan harmonisasi
antara persyaratan antara laporan
ekonomis dan keuangan
• Mengusahakan harmonisasi
antaryurisdikasi dengan
menggunakan dasar akuntansi
sama
Tinjauan atas PSAP yang
Terkait dengan Laporan
Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas laporan
Keuangan
PENDAHULUAN

PP No.4 Tahun 2005, Komponen Laporan Keuangan adalah :

 Laporan Realisasi Anggaran


 Neraca
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan Keuangan
 Laporan Kinerja Keuangan Berbasis
Akrual
 Laporan Perubahan Ekuitas
PENDAHULUAN

PP No.71 Tahun 2010, Komponen Laporan Keuangan adalah :

 Laporan Realisasi Anggaran


 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
 Neraca
 Laporan Operasional
 Laporan Arus Kas
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Catatan atas Laporan Keuangan
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Pengertian Tujuan

Laporan yang menyajikan


ikhtisar sumber , alokasi, dan
pemakaian sumber daya Mengungkapakan kegiatan
ekonomi yang dikelola oleh keuangan pemerintah yang
pemerintah yang memenuhi karakteristik
menggambarkan perbandingan kualitatif laporan keuangan
antara realisasi dan anggaran (Asrori, 2010)
dalam suatu periode tertentu
(Salamun, 2007)
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Basis Akuntansi

Anggaran pemerintah disusun dengan basis kas

Akuntansi Anggaran

Merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian


manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Akuntansi Pendapatan LRA

Pendapatan LRA adalah semua penerimaan kas umum daerah


yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah

Akuntansi Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran kas umum daerah yang


mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Akuntansi Surplus/Defisit LRA

Surplus LRA adalah selisih lebih antara pendapatan LRA dan belanja
selama satu periode pelaporan. Defisit LRA adalah selisih kurang antara
pendapatan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan

Akuntansi Pembiayaan

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali


dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang
dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran (Ritonga, 2010)
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Akuntansi Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan

Pembiayaan Neto
Akuntansi SiLPA/SiKPA

Selisih lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA)


adalah selisih lebih atau kurang antara realisasi penerimaan
dan pengeluaran selama satu periode palaporan
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Transaksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Berbentuk Barang

Dilaporkan dalam LRA dengan cara menaksir nilai aset tersebut pada
tanggal transaksi

Perlu dibuatkan dokumen pengesahan anggaran

Harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan

Penyajian hanya dilakukan pada SAP berbasis Kas menuju Akrual,


sedangkan SAP berbasis Akrual sudah tidak berlaku lagi
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 2 : LRA BERBASIS KAS

Transaksi dalam Mata Uang Asing

Penjabaran ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank


sentral pada tanggal transaksi

Transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah


berdasarkan kurs transaksi

transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs transaksi

Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah
berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 3 : LAPORAN ARUS KAS

Pengertian Tujuan

Laporan keuangan yang


Agar laporan tersebut dapat
memberikan informasi historis
disajikan mengenai
mengenai perubahan kas dan
perkembangan kas yang
setara kas suatu entitas
menjadi informasi keuangan
pelaporan dengan
tentang sumber , penggunaan,
mengklasifikasikan arus kas
dan perubahan kas selama
berdasarkan aktivitas operasi,
satu periode akuntansi serta
investasi, pendanaan, dan
saldo kas pada tanggal
transitoris selama satu
pelaporan (Salamun, 2007)
periode
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 3 : LAPORAN ARUS KAS

Bentuk dan Struktur Laporan Arus Kas

Arus
Arus Kas
Kas Masuk
Masuk

ARUS KAS

Arus
Arus Kas
Kas Keluar
Keluar
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 3 : LAPORAN ARUS KAS

Aktivitas dalam Arus Kas

Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas


Operasi Investasi Pendanaan Transitoris

Semua
Pemberian dan transaksi selain
Kegiatan Perolehan dan
pelunasan dalam aktivitas
operasional pelepasan aset
piutang jangka operasi,
pemerintah tetap
panjang investasi dan
pendanaan
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 3 : LAPORAN ARUS KAS

Penyajian Laporan Arus Kas

Metode Tidak
Metode Langsung
Langsung

surplus atau defisit disesuaikan dengan


transaksi operasional nonkas, pengangguhan
dan pengakuan penerimaan kas atau
Mengungkapkan pengelompokkan utama
pembayaran yang lalu atau akan datang, serta
penerimaan dan pengeluaran kas bruto
unsur pendapatan dan belanja dalam bentuk
kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi
aset nonkeuangan dan pembayaran
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 4 : CaLK

Pengertian Tujuan

Bagian dari laporan keuangan


pemerintah yang menyajikan
penjelasan secara naratif,
analisis atau daftar terperinci Untuk meningkatkan
atas nilai suatu pos yang transparansi dan pemahaman
disajikan dalam LRA, Laporan yang lebih baik
perubahan SAL, Neraca, LO,
Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas
TINJAUAN ATAS PSAP NOMOR 4 : CaLK

CaLK mengungkapkan hal sebagai berikut (Salamun, 2007: 107-108)

Menyajikan informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal atau


keuangan dan pencapaian target Perda APBD, berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target

Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan

Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan


kebijakan akuntansi yang dipilih

Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian


yang wajar
Tinjauan Atas Psap
Yang Terkait Dengan
Akuntansi Aset Tetap
Dan Investasi
AKUNTANSI ASET TETAP

Pengertian Aset Aset yang menjadi hak milik


Tetap organisasi/perusahaan yang dipergunakan secara
(Hendriksen dan terus menerus dalam kegiatan menghasilkan
Breda, 1992) barang dan jasa organisasi/perusahaan

Pengertian Aset
Tetap dalam Aset berwujud yang mempunyai masa manfaat
Pernyataan leih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
Standar Akuntansi dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
Pemerintahan oleh masyarakat umum.
(PSAP)
Pengakuan Aset Tetap

Diakui pada saat manfaat ekonomi dimasa depan dapat diperoleh dan
nilainya dapat diukur dengan handal.

KRITERIA ASET TETAP

3. Tidak
4. Diperoleh atau
1. Mempunyai 2. Biaya perolehan dimaksudkan
dibangun dengan
masa manfaat aset dapat diukur untuk dijual dalam
maksud untuk
lebih dari 12 bulan secara handal operasi normal
digunakan
entitas
Komponen Biaya yang Dapat Dimasukkan sebagai Biaya
Perolehan Suatu Aset Tetap terdiri atas:
4. Biaya Pengiriman
3. Biaya Persiapan
1. Harga Beli 2. Bea Impor Awal, Biaya Simpan
Tempat
dan Bongkar Muat

5. Biaya
6. Biaya Profesional 7. Biaya Konstruksi
Pemasangan

Yang Tidak Termasuk Komponen Biaya Aset Tetap

1. Biaya Administrasi dan Biaya


2. Biaya Permulaan dan Pra-produksi
Umum Lainnya
Metode Penyusutan Aset Tetap
sesuai dengan PSAP 07

1. Metode Garis 2. Metode Saldo 3. Metode Unit


Lurus Menurun Ganda Produksi

Pengungkapan Aset Tetap


Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
1. Dasar Penilaian 4. Eksistensi dan Batasan Hak
yang Digunakan Milik Aset Tetap
5. Kebijakan Akuntansi untuk
2. Rekonsiliasi
Kapitalisasi Aset Tetap
3. Informasi 6. Jumlah Pengeluaran pada Pos
Penyusutan Aset Tetap dalam Konstruksi
7. Jumlah Komitmen untuk
Akuisisi Aset Tetap
TINJAUAN AKUNTANSI ASET TETAP
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual khusunya PSAP No.7 yang memuat Akuntansi Aset Tetap:
 Secara Umum Belum terperinci mengatur masalah-masalah yang sering terjadi di masyarakat
umumnya baik perolehan, penggunaan maupun penghapusan/pelepasan aset tetap.
 Secara khusus standar untuk meneylesaikan beberapa permasalahan, terutama kaitannya
dengan aset tetap masih belum ada seperti, pembelian secara kredit jangka panjang, perolehan
dengan temuan, perlakuan akuntansi atas aset yang dilimpahkan, perlakuan aset atas pulau-
pulau dan daerah wisata, perlakuan akuntansi atas aset dalam sengketa, dan lain-lain.
 Pada paragraf yang menjelaskan terkait dengan tujuan, yaitu paragraf ke-1, seharusnya masalah
penarikan dan pelepasan aset tetap perlu ditambahkan
 Paragraf ke-7 belum menjelaskan terkait dengan perlakuan akuntansi tetap tak berwujud.
 Paragraf ke-20 seharusnya menjelaskan mengapa memakai kedua kebijakan (harga perolehan
dan nilai wajar pada saat perolehan)
 Paragraf ke-52 kata “memungkinkan penilaian kembali” perlu dijelaskan lebih lanjut karena
dapat menimbulkan salah pengertian
 Paragraf ke-65 sebaiknya dijelaskan akibat yang timbul jika disajikan atau tidak disajikan di
neraca.
 Paragraf ke-76 dan ke-77 seolah-olah mengandung pengertian masih ada kondisi lain yang tidak
dijelaskan secara eksplisit.
AKUNTANSI INVESTASI

Pengertian Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi


seperti bungan, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial,
Investasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam
PSAP No. 6 rangka pelayanan kepada masyarakat

Investasi yang dilakuakan pemerintah dapat


Manfaat Sosial adalah manfaat yang tidak
berupa pemanfaatan surplus anggaran
dapat diukur langsung dengan satuan unag
untuk mendapatkan pendapatan dalam jangka
namun berpengaruh pada peningkatan
panjang dan pemanfaatan dana menganggur
pelayanan pemerintah pada masyarakat luas
untuk investasi jangka pendek dalam rangka
maupun golongan masyarakat tertentu.
manajemen kas.
INVESTASI

INVESTASI INVESTASI
JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG
Dimiliki kurang/selama 12 bulan Dimiliki lebih dari 12 bulan

Karakteristik
Nonpermanen Permanen
Dapat segera diperjualbelikan
Karakteristik
Ditujukan dalam rangka
manajemen kas Dimiliki secara tidak Dimiliki secara
berkelanjutan berkelanjutan

Berisiko rendah Ada niat untuk Tanpa ada niat untuk


memperjualbelikan memperjualbelikan
atau menarik kembali atau menarik kembali
Kriteria Pengeluaran Kas atau Aset dapat diAkui
sebagai Investasi apabila:

Adanya Kemungkinan Nilai Perolehan atau Nilai


Manfaat Ekonomi dan Wajar Investasi dapat
Manfaat Sosial diMasa diukur secara memadai
Depan (reliable)

Kriteria Penerimaan Hibah dan Perubahan Piutang dapat


diAkui sebagai Investasi apabila:

Adanya Kemungkinan Nilai Perolehan atau Nilai


Manfaat Ekonomi dan Wajar Investasi dapat
Manfaat Sosial diMasa diukur secara memadai
Depan (reliable)
Penilaian Investasi

3. Metode Nilai Bersih yang


1. Metode Biaya 2. Metode Ekuitas
dapat diRealisasikan

Hal-hal lain yang harus Diungkapkan dalam


Laporan Keungan Pemerintah

Kebijakan Akuntansi untuk Penurunan Investasi yang signifikan


Penentuan Nilai Investasi Dan Penyebabnya

Jenis-jenis Investasi Perubahan Pos Investesi

Perubahan Harga Pasar Investasi yang dinilai dengan nilai wajar


Dan Alasan Penerapannya
TINJAUAN AKUNTANSI INVESTASI

Berdasarkan PSAP No.6 yang memuat Akuntansi Investasi:


 Paragraf ke-2 dan ke-5 isinya saling bertentangan
 Paragraf ke-6 baris ke-24 penjelasan definisi metode biaya masih kurang
lengkap
 Paragraf ke-20 pada kalimat “manfaat ekonomi dan manfaat sosial”
menimbulkan penafsiran yang bertentangan dengan paragraf ke-6.
 Paragraf ke-37 Metode penilaian investasi dibagi menjadi tiga, namun tidak
menjelaskan alasannya dan tujuan pengelompokkan tersebut. Pada poin (c)
perlu disempurnakan dengan tambahan klausal dikonsolidasikan dengan
laporan keuangan induk (laporan keuangan pemerintah)
Pengaruh
Penerapan Standar
Akuntansi
Pemerintahan
ARTIKEL Terhadap Kualitas
Laporan Keuanggan

Purwaniati Nugraheni dan Imam Subaweh


Jurnal Ekonomi Bisnis
No. 1 Vol .13, April 2008
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN

Tata kelola yang baik merupakan prinsip


pokok yang harus diberlakukan bagi
seluruh negara. Untuk menciptakannya Untuk menganalisis pengaruh
diperlukan penguatan sistem dan pengetahuan pengelola
kelembagaan degan berdasar peraturan UAPPA EI dan UAPPB
perundang-undangan dalam penerapan Sistem
Akuntansi Pemerintahan
(SAP) terhadap kualitas
laporan keuangan
Salah satu wujud tata kelola yang baik
dapat diterapkan dalam sistem
pengelolaan keuangan negara yang
berbasis transparasi dan akuntabilitas.

Untuk mewujudkannya pelaporan


keuangan pemerintah harus disusun dan
disajikan sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan dan ditetapkan
dengan peraturan pemerintah
PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah pengetahuan pengelola

?
UAPPA EI dan UAPPB memiliki
pengaruh dalam penerapan
Sistem Akuntansi Pemerintahan
(SAP) terhadap kualitas laporan
keuangan ?
METODE PENELITIAN

Data yang digunakan :


Objek Penelitian : Laporan Metode penelitian kuantitatif
kualitas laporan keuangan,
keuangan Inspektorat dengan studi kasus di
penerapan SAP, Pengetahuan
Jendral Departemen Inspektorat Jendral
pengelola, keterdiaan sarana
Pendidikan Nasional 2006- Departemen Pendidikan
dan prasarana, persepsi
2008 Nasional
pemangku kepentingan.

Pengambilan kesimpulan
dengan metode hipotesis Data primer (kuesioner)
deduksi
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh penerapan SAP Terhadap Peningkatan kualitas


Laporan Keuangan

Pengaruh pengetahuan pengelola UAPPA EI dan UAPPB


terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan

Pengaruh ketersediaan sarana dan prasarana terhadap


peningkatan kualitas laporan keuangan

Pengaruh penerapan SAP, pengetahuan pengelola dan


ketersedian sarana dan prasarana terhadap peningkatan
kualitas laporan keuangan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2006 sampai


dengan tahun 2008 oleh BPK-RI diberikan opini tidak
memberikan pendapat, disebabkan antara lain
Terdapat pengaruh penerapan SAP di Inspektorat
kelemahan dalam sistem pengendalian intern dan
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional terhadap
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-
peningkatan kualitas laporan keuangan Inspektorat
undangan yang berlaku, kelemahan prosedur pencatatan
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
karena kurangnya pengetahuan pengelola UAPPA E1
dan UAPPB dalam menerapkan sistem akuntansi sesuai
dengan SAP.

Laporan keuangan Inspektorat Jenderal Departemen


Pendidikan Nasional setelah penerapan SAP, dengan
dukungan pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan
Terdapat pengaruh pengetahuan pengelola UAPPA EI
UAPPB, dan ketersediaan sarana dan prasarana
dan UAPPB dan ketersediaan sarana dan prasarana
mengalami peningkatan kualitas yaitu telah memenuhi
terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan
karakteristik laporan keuangan yang baik. Laporan
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
keuangan Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan
Nasional telah memenuhi karakteristik relevan, andal,
dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
KESIMPULAN

Setiap penambahan satu satuan penerapan standar akuntansi di Inspektorat


Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan ketersediaan
sarana dan prasarana akan berpengaruh meningkatkan kualitas laporan
keuangan sebesar 0.385 satuan, 0.252 satuan, dan 0.399 satuan secara
berturut-turut. Aartinya pengaruh penerapan standar akuntansi di
Inspektorat Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan
ketersediaan sarana dan prasarana terhadap peningkatan kualitas laporan
keuangan pada tingkat sedang
THANK
YOU
KELOMPOK 7

Anda mungkin juga menyukai