Anda di halaman 1dari 40

Disusun oleh :

Arfiana Dewi 421978


Fitri Mareta 421986
Nurul Mustafida 421994

AUDIT KEUANGAN DI Widya Tangkenate 422008

PEMERINTAH
Kelompok 7

Sumber materi:
Halim dan Kusufi (2017)
Mardiasmo (2009)
SPKN (Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara)
Seluk Beluk
Pengauditan
(Halim dan Kusufi,
2017)
PENDAHULUAN

LEMBAGA PEMERINTAH
Pertanggungjawaban Perluasan sistem
Publik pemeriksaan

Perlu adanya
Tidak sekedar
Pengawasan >< Pemeriksaan “value for money
“conventional audit”
audit”

Financial and
Performance audit
compliance audit

Mardiasmo (2009)
PERBEDAAN PENGAWASAN
DAN PEMERIKSAAN (AUDIT)
Pemeriksaan Istilah teknis
(auditing) profesional
Tindakan untuk
membandingkan antara
Pengawasan yang seharusnya terjadi
dengan yang sebenarnya
terjadi.
Pemeriksaan APBN/ABD
hanya dapat dilakukan oleh
BPK , KAP institusi yang memiliki
wewenang dan keahlian
melakukan audit
Penguatan fungsi
Dapat dilakukan oleh
pengawasan dapat
pihak internal (pimpinan)
dilakukan melalui
dan eksternal (legislatif
optimalisasi peran
dan masyarakat)
DPR/DPRD
Pemeriksaan
Pemeriksaan selalu
keuangan internal dan
menyertai pengawasan
eksternal
JENIS-JENIS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Jenis-jenis Audit

Audit Audit Audit Ekonomi Audit Audit


Keuangan Kinerja dan Efisiensi efektivitas investigasi

Tujuan : untuk
Audit yang menjamin (1) Audit atas laporan memberikan keyakinan
bahwa sistem akuntansi keuangan dan (2) apakah laporan keuangan
dan pengendalian Audit atas hal yang entitas yang diaudit telah
keuangan berjalan berkaitan dengan menyajikan secara wajar
secara efisien dan tepat keuangan tentang laporan
serta transaksi keuangan keuangannya sesuai
diotorisasi serta dicatata dengan PABU
secara benar
JENIS-JENIS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Jenis-jenis Audit

Audit Audit Audit Ekonomi Audit Audit


Keuangan Kinerja dan Efisiensi efektivitas investigasi

Audit atas
Performance Pemeriksaan atau kepatuhan terhadap
audit atau Perluasan dari Fokus terhadap
pengelolaan ketentuan
value for money audit keuangan pemeriksaan pada
keuangan negara perundang-
audit tindakan-tindakan
yang terdiri atas undangan serta kejadian-kejadian
audit atas aspek pengujian terhadap ekonomi yang
ekonomi, efisiensi, pengendalian menggambarkan
dan efektivitas internal kinerja entitas atau
fungsi yang diaudit
JENIS-JENIS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Jenis-jenis Audit

Audit Ekonomi
Audit Keuangan Audit Kinerja Audit efektivitas Audit investigasi
dan Efisiensi

Ekonomi merupakan Efisiensi merupakan Tujuan audit : untuk Untuk menentukan dan
perbandingan input perbandingan output menentukan bahwa mengidentifikasi penyebab
dengan input value atau input yang suatu entitas telah terjadinya praktik-praktik yang
yang dinyatakan dikaitkan dengan memperoleh, tidak ekonomis atau tidak
dalam satuan standar kinerja atau melindungi, efisien, termasuk
moneter target yang telah menggunakan sumber ketidakmampuan organisasi
ditetapkan dayanya secara dalam mengelola sistem
ekonomis dan efisien informasi, administrasi dan
struktur organisasi
JENIS-JENIS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Jenis-jenis Audit

Audit Ekonomi Audit Audit


Audit Keuangan Audit Kinerja
dan Efisiensi efektivitas investigasi

Perbandingan antara Menurut Audit Commision


outcome (tujuan atau (1986) efektivitas berarti Tujuan audit : untuk
target) dengan output menyediakan jasa-jasa menentukan tingkat
yang benar sehigga pencapaian hasil atau
memungkinkan pihak manfaat yang diinginkan,
yang berwenang untuk kesesuaian hasil dengan
mengimplementasikan tujuan yang ditetapkan.
kebijakan dan tujuannya
JENIS-JENIS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Jenis-jenis Audit

Audit
Audit Audit Audit Audit
Ekonomi
Keuangan Kinerja efektivitas investigasi
dan Efisiensi

Kegiatan pemeriksaan Hasil audit berupa Untuk Tujuan : mengadakan


dengan lingkup tertentu, rekomendasi untuk memerangi temuan lebih lanjut
periodenya tidak dibatasi, ditindaklanjuti praktik atas temuan audit
lebih spesifik pada area- bergantung pada KORUPSI sebelumnya, serta
area pertanggungjawaban derajat melaksanakan audit
yang diduga mengandung penyimpangan untuk membuktikan
inefisiensi atau indikasi wewenang yang kebenaran
penyalahgunaan ditemukan berdasarkan
wewenang pengaduan dan
informasi masyarakat
PENDEKATAN-PENDEKATAN
DALAM AUDIT SEKTOR PUBLIK

Audit transaksi
Audit nerca Audit sistem
(vouching)

Dalam pendekatan ini


auditor melakukan
Pendekatan ini melalui
pengujian sistem akuntansi
vouching atau pembuktian Pendekatan ini meliputi
dan sistem pengendalian
seluruh transaksi yang verifikasi seluruh aset dan
internal untuk melihat
terjadi setelah melihat kewajiban yang disajikan
apakah terdapat suatu dasar
dokumen-dokumen atau dalam neraca
yang dapat diandalkan
bukti-bukti yang ada
sehingga sistem tersebut
dapat digunakan
SPKN
(Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara)
DEFINISI PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pemeriksaan keuangan negara adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan


evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan
standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan
keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pemeriksaan dilakukan dalam rangka untuk mendorong


tata kelola keuangan negara yang baik melalui perolehan
keyakinan bahwa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara telah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan/atau prinsip-prinsip tata kelola yang
baik
LINGKUP PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pemeriksaan atas Tanggung jawab


pengelolaan keuangan negara.

LINGKUP KEUANGAN NEGARA

C. Penerimaan E. Penerimaan
A. Hak negara negara daerah

D. Pengeluaran F. Pengeluaran
B. Kewajiban negara
negara daerah

G. Kekayaan H. Kekayaan
negara/daerah Pihak lain
JENIS PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pemeriksaan Pemeriksaan
PDTT
keuangan kinerja

Bertujuan untuk Bertujuan memberikan Bertujuan untuk


memberikan opini atas kesimpulan atas aspek memberikan kesimpulan
kewajaran laporan ekonomi, efisiensi sesuai dengan tujuan
keuangan dan/atau efektivitas, pemeriksaan yang
serta memberikan ditetapkan
rekomendasi
MANFAAT PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Peningkatan akuntabilitas,
Peningkatan efektivitas
Penyediaan hasil transparansi,
peran Aparat Pengawasan
pemeriksaan keekonomian, efisiensi, dan
Intern Pemerintah
efektivitas

Peningkatan kepatuhan
Penguatan upaya Peningkatan kepercayaan
pengelolaan dan
pemberantasan korupsi publik
pertanggungjawaban
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA

BPK wajib melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan wewenangnya secara


ekonomis, efisien, dan efektif berdasarkan ketentuan peraturan
perundangundangan

BPK memublikasikan hasil pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan melalui berbagai media, baik
konvensional maupun dalam jaringan (daring)
UNSUR-UNSUR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

e. Laporan hasil
a. Hubungan tiga pihak c. Kriteria pemeriksaan
pemeriksaan

b. Hal pokok dan informasi f. Pemantauan tindak


d. Bukti pemeriksaan
hal pokok lanjut hasil pemeriksaan.
TIGA PIHAK DALAM PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pemeriksa keuangan Pihak yang


Pengguna LHP
negara bertanggung jawab

a. Lembaga Perwakilan
BPK Pihak yang diperiksa b. Pemerintah
c. Pihak lain yang berkepentingan
HAL POKOK (SUBJECT MATTER) DAN INFORMASI HAL POKOK (SUBJECT
MATTER INFORMATION)

Hal Pokok Informasi Hal Pokok

Hal-hal yang diperiksa dan/atau hal-hal


yang menjadi perhatian yang dapat Hasil evaluasi atau hasil pengukuran hal
diukur/dievaluasi berdasarkan kriteria pokok terhadap kriteria.
tertentu.

Hal pokok memiliki karakteristik yang


berbeda-beda yang akan mempengaruhi: Penentuan hal pokok dapat dikatakan tepat,
a. tingkat ketepatan dalam mengukur dan jika:
mengevaluasi a. dapat diidentifikasi dan memungkinkan
b. tingkat kemampuan bukti yang tersedia evaluasi dan pengukuran yang konsisten
b. memungkinkan untuk diterapkan
LHP menyajikan karakteristik tertentu dan prosedur dalam memperoleh bukti yang
mempertimbangkan dampak dari cukup dan tepat serta mendukung
karakteristik tersebut yang relevan dengan kesimpulan
pengguna LHP
KRITERIA PEMERIKSAAN

e. dapat
a. Relevan b. Lengkap c. Andal d. Netral
dipahami

Kriteria pemeriksaan dapat bersumber dari ketentuan peraturan


perundangundangan, standar yang diterbitkan organisasi profesi
tertentu, kontrak, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh
entitas yang diperiksa, atau kriteria yang dikomunikasikan oleh
Pemeriksa kepada pihak yang bertanggung jawab.
BUKTI PEMERIKSAAN

Bukti pemeriksaan adalah informasi yang digunakan oleh Pemeriksa dalam


menentukan kesesuaian hal pokok dengan kriteria pemeriksaan.

Bentuk bukti Metode yang digunakan


pemeriksaan: dalam pemerolehan bukti:
Seperti catatan transaksi
elektronis/fisik, komunikasi
tertulis atau elektronis dengan Inspeksi, observasi, permintaan
pihak di luar entitas yang keterangan, konfirmasi,
diperiksa, hasil observasi rekalkulasi, prosedur analitis,
Pemeriksa, maupun keterangan dan/atau teknik lainnya.
lisan/tertulis dari pihak yang
diperiksa.
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
(LHP)

Pemeriksa membuat LHP berupa laporan tertulis yang berisi suatu


kesimpulan yang diperoleh tentang informasi hal pokok.

LHP digunakan oleh pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan


perbaikan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

LHP yang telah disampaikan kepada lembaga perwakilan dinyatakan


terbuka untuk umum, kecuali yang memuat rahasia negara dan/atau
mengandung unsur pidana yang diproses hukum.
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN

LHP ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola keuangan negara selaku


pihak yang bertanggung jawab

BPK memantau secara periodik pelaksanaan tindak lanjut atas LHP


dan menyampaikan hasil pemantauannya kepada lembaga
perwakilan, dan pihak yang bertanggung jawab.

Pemeriksa mempertimbangkan tindak lanjut hasil pemeriksaan


sebelumnya yang berhubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan.
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA

Prinsip-prinsip pemeriksaan keuangan negara adalah ketentuan yang harus dipahami


dan ditaati oleh pembuat standar dalam menyusun standar pemeriksaan dan Pemeriksa
dalam melakukan Pemeriksaan, yang meliputi:

– Kode etik;
– Pengendalian mutu;
– Manajemen dan keahlian tim Pemeriksa;
– Risiko pemeriksaan;
– Materialitas;
– Dokumentasi pemeriksaan; dan
– Komunikasi pemeriksaan.
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA

Kode Etik Pengendalian Mutu


– Kode etik adalah norma-norma yang – Sistem pengendalian mutu BPK
harus dipatuhi oleh setiap Anggota harus sesuai dengan standar
BPK dan Pemeriksa Keuangan pengendalian mutu supaya kualitas
Negara selama menjalankan tugasnya pemeriksaan yang dilakukan tetap
untuk menjaga martabat, terjaga.
kehormatan, citra, dan kredibilitas
BPK. – Sistem pengendalian mutu harus
mencakup, tetapi tidak terbatas
– Nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi
pada, hal-hal seperti: supervisi,
oleh Anggota BPK dan Pemeriksa
Keuangan Negara: review berjenjang, monitoring, dan
konsultasi selama proses
 Independensi, integritas, dan pemeriksaan.
profesionalisme.
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA

Manajemen dan Keahlian Tim


Pemeriksa Risiko Pemeriksaan
– BPK menjamin Pemeriksa memiliki – Risiko pemeriksaan adalah risiko
keahlian yang diperlukan.
bahwa hasil pemeriksaan tidak
– BPK merekrut sumber daya manusia sesuai dengan kondisi yang
dengan kualifikasi yang sesuai,
memberikan pelatihan dan sebenarnya.
pengembangan kapasitas, menyiapkan
standar dan pedoman pemeriksaan, – Pemeriksa mengembangkan
serta menyediakan sumber daya prosedur pemeriksaan dan
pemeriksaan yang cukup.
melaksanakannya dengan tujuan
– Aparat Pengawasan Intern Pemerintah mengurangi risiko pemeriksaan.
menggunakan SPKN dalam
melaksanakan audit kinerja dan audit
dengan tujuan tertentu.
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA

Materialitas Dokumentasi Pemeriksaan Komunikasi pemeriksaan


– Sesuatu bersifat material jika – Dokumentasi pemeriksaan dapat berupa • Pemeriksa membangun
pengetahuan mengenai hal dokumen fisik maupun dokumen elektronis. komunikasi yang efisien dan
tersebut dapat memengaruhi – Dokumentasi menyediakan informasi bagi
efektif pada seluruh proses
pengambilan keputusan oleh pemeriksaan.
Pemeriksa yang berpengalaman dan tanpa
pengguna LHP. pengetahuan sebelumnya mengenai • Komunikasi mencakup proses
pemeriksaan tersebut, untuk dapat yang digunakan oleh BPK
– Pertimbangan materialitas atau Pemeriksa dalam
memahami:
memengaruhi keputusan pemerolehan data dan
mengenai sifat, saat, dan 1. sifat, saat, lingkup, dan hasil dari informasi dalam rangka
prosedur yang dilakukan, pengumpulan bukti
lingkup prosedur pemeriksaan
dan evaluasi hasil pemeriksaan. 2. bukti yang diperoleh untuk mendukung pemeriksaan dan
kesimpulan pemeriksaan, penyampaian hasil
pemeriksaan kepada pihak
3. alasan di balik semua hal signifikan yang bertanggung jawab.
yang memerlukan pertimbangan
profesional, dan
4. kesimpulan.
OPINI AUDIT KEUANGAN

Wajar Tanpa Pengecualian

Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penekanan Suatu Hal

Wajar Dengan Pengecualian (Karena Pembatasan Ruang Lingkup)

Wajar Dengan Pengecualian (Karena Adanya Penyimpangan Standar Akuntansi)

Tidak Wajar

Tidak Menyatakan Pendapat


OPINI AUDIT KEUANGAN

Wajar Tanpa Pengecualian


Dengan Paragraf Penekanan
Wajar Tanpa Pengecualian Suatu Hal
– Penekanan pada suatu hal:
“Menyatakan bahwa laporan
keuangan entitas yang diperiksa, “BPK menekankan pada Catatan ....
atas Laporan Keuangan
menyajikan secara wajar dalam Pemerintah/Kementerian/Lembaga/Ba
semua hal yang material, posisi dan…. yang menjelaskan bahwa pada
keuangan , hasil usaha, dan arus kas TA 20XX terjadi perubahan struktur
organisasi di lingkungan
entitas tertentu sesuai dengan
Pemerintah/Kementerian/Lembaga/
prinsip akuntansi yang berlaku Badan.... yang mengakibatkan………
umum di Indonesia.” Opini BPK tidak dimodifikasi
sehubungan dengan hal tersebut.”
OPINI AUDIT KEUANGAN

Wajar Dengan Pengecualian (Karena


Wajar Dengan Pengecualian (Karena Adanya Penyimpangan Standar
Pembatasan Ruang Lingkup) Akuntansi)
– Dasar opininya adalah: – Dasar opininya adalah:
“......[NAMA ENTITAS] menyajikan nilai Aset Tetap per 31 “..... [NAMA ENTITAS] menyajikan aset tetap per 31 Desember
Desember 20XX sebesar Rp XXX. Dari nilai tersebut, 20XX sebesar Rp XXX. [NAMA ENTITAS] telah melakukan
diantaranya sebesar Rp XXX tidak didukung dengan rincian. penilaian aset tetap yang diperoleh sebelum tanggal 31
[NAMA ENTITAS] telah memiliki kebijakan pencatatan, Desember 20XX sebesar Rp XXX. Namun, hasil penilaian
penyajian dan pengungkapan Aset Tetap, tetapi belum kembali tersebut belum disajikan dalam Neraca [NAMA
dilaksanakan secara memadai. BPK tidak dapat memperoleh ENTITAS] tanggal 31 Desember 20XX sebagaimana diatur
bukti pemeriksaan yang cukup dan tepat tentang nilai tersebut, dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. Apabila hasil penilaian
karena tidak tersedia data dan informasi pada satuan kerja kembali atas aset tetap yang diperoleh sebelum tanggal 31
terkait. Sebagai akibatnya, BPK tidak dapat menentukan Desember 20XX tersebut disajikan, nilai aset tetap per tanggal
apakah diperlukan penyesuaian terhadap angka tersebut di 31 Desember 20XX akan meningkat sebesar Rp XXX.”
atas.”
OPINI AUDIT KEUANGAN

Tidak Wajar Tidak Menyatakan Pendapat


– Opini tidak wajar karena: – Opini tidak menyatakan
“Laporan keuangan tidak menyajikan pendapat karena:
secara wajar, posisi keuangan [NAMA
ENTITAS] tanggal 31 Desember 20XX, “BPK tidak dapat memperoleh
dan realisasi anggaran, perubahan bukti pemeriksaan yang cukup
saldo anggaran lebih, operasional, arus dan tepat untuk menyediakan
kas, serta perubahan ekuitas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal suatu dasar bagi opini
tersebut, sesuai dengan Standar pemeriksaan.”
Akuntansi Pemerintahan.”
Pengaruh Pemahaman
Akuntansi,Pemanfaatan
Sistem Informasi Akuntansi
Keuangan Daerah, dan Peran
Internal Audit Terhadap
ARTIKEL Kualitas Laporan keuangan
Pemerintah Daerah
(Studi pada Pemerintah Kota
Banda Aceh)
Safrida Yuliani Dkk

Jurnal Telaah & Riset Akuntansi


Vol.3 No.2 Juli 2010, page.206-220
PENDAHULUAN DAN
TUJUAN

Pendahuluan Tujuan

Peningkatan akuntabilitas dan Menganalisis besarnya pengaruh


transparansi untuk mewujudkan pemahaman akuntansi,
good governance pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah dan
peran internal auditor
Pemda yang memiliki neraca daerah
hanya sebanyak 169 pemda

Hanya 10 LKPD yang memperoleh


gelar WTP dari BPK RI
HIPOTESIS

Pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan


daerah, dan peran internal audit secara simultan berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan

Pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh


terhadap kualitas laporan keuangan

Peran internal audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan


MODEL PENELITIAN

Pemahaman Akuntansi

Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Kualitas Laporan Keuangan
Keuangan Daerah

Peran Internal Audit


METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Teknik Analisis Data

Populasi terdiri dari entitas akuntansi yang ada di


lingkunagn Pemerintah Kota Banda Aceh
berjumlah 35 SKPD dengan kriteria telah
menyusun laporan keuangan
Analisis regresi linier berganda
Sehingga jumlah SKPD yang menyusun laporan
keuangan sebanyak 22 SKPD. Sedangkan yang
menjadi responden adalah bagian
akuntansi/penatausahaan keuangan (66 responden)
HASIL PENELITIAN

Pemahaman akuntansi, pemanfaatan


• Pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem
sistem informasi akuntansi keuangan informasi akuntansi keuangan daerah, dan peran internal
daerah, dan peran internal audit audit secara simultan diperoleh nilai koefisien ß1 = 0,207,
secara simultan berpengaruh terhadap nilai koefisien ß1 = 0,207, nilai koefisien ß1 = 0,207, dan
kualitas laporan keuangan nilai R2 sebesar 0,2821
(DITERIMA)

• Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang


Pemahaman akuntansi berpengaruh berkualitas maka kualitas orang-orang yang
melaksanakan tugas dalam menyusun laporan keuangan
terhadap kualitas laporan keuangan harus menjadi perhatian utama yaitu para pegawai yang
(DITERIMA) terlibat dalam aktivitas tersebut harus mengerti dan
memahami bagaimana proses dan pelaksanaan
0,207 > 0,000 akuntansi itu di jalankan dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku
HASIL PENELITIAN

Pemanfaatan sistem informasi akuntansi • Dengan adanya fasilitas jaringan sistem informasi yang
keuangan daerah berpengaruh terhadap dirancang khusus untuk proses penyusunan laporan
kualitas laporan keuangan keuangan telah tersistem dengan menggunakan
komputerisasi akan mengurangi tingkat kesalahan dalam
(DITERIMA) perhitungan dan menghemat waktu dalam proses
0,500 > 0,000 penyusunannya

• Adanya peran internal audit/inspektorat selaku aparat


Peran internal audit berpengaruh pengawas internal pemerintah daerah dapat membantu
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dalam menyiapkan laporan keuangan
yang berkualitas dan handal. Dengan memberikan jasa
(DITERIMA) konsultasi dan dan jaminan mutu terhadap laporan
0,121 > 0,000 keuangan khususnya melakukan review atas laporan
keuangan
KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

KESIMPULAN KETERBATASAN

Pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi


keuangan daerah, dan peran internal audit secara simultan Variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan kuat terhadap kualitas laporan keuangan

Pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan


keuangan
Instrumen dikembangkan sendiri oleh peneliti

Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah


berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

Kurangnya pemahaman responden terhadap pernyataan


Peran internal audit berpengaruh terhadap kualitas laporan dalam kuesioner
keuangan
THANK
YOU
KELOMPOK 7

Anda mungkin juga menyukai