Anda di halaman 1dari 5

STANDAR AKUNTANSI ETAP

A. Tentang Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,
kreditur dan lembaga pemeringkat kredit.
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan
diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP
merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar
menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk
pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah
selama beberapa tahun. SAK ETAP akan digantikan oleh SAK Entitas Privat per 1 Januari
2025 (IAI). Salah satu due process penyusunan SAK adalah penerbitan dokumen yang
terbuka untuk ditanggapi oleh publik. Dokumen ini biasanya dalam bentuk draf eksposur,
makalah diskusi. Hasil umpan balik yang diterima akan menjadi pertimbangan dalam
pembahasan yang dilakukan oleh DSAK IAI. SAK ETAP efektif per 1 Januari 2011 :

Bab Judul Bab


1 Ruang Lingkup
2 Konsep dan Prinsip Pervasif
3 Penyajian Laporan Keuangan
4 Neraca
5 Laporan Laba Rugi
6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
7 Laporan Arus Kas
8 Catatan Atas Laporan Keuangan
9 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu
11 Persediaan.
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak
13 Investasi pada Joint Venture
14 Properti Investasi
15 Aset Tetap
16 Aset Tidak Berwujud
17 Sewa
18 Kewajiban Diestimasi dan Kontinjensi
19 Ekuitas
20 Pendapatan
21 Biaya Pinjaman
22 Penurunan Nilai Aset
23 Imbalan Kerja
Bab Judul Bab
24 Pajak Penghasilan
25 Mata Uang Pelaporan
26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
27 Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan
28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
29 Ketentuan Transisi
30 Tanggal Efektif

B. Latar belakang perlunya Standar Akuntansi Keuangan ETAP


Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia bisnis saat ini terjadi dalam semua sektor
industri. Semua entitas bisnis berupaya keras untuk meningkatkan kualitas bisnisnya.
Peningkatan kualitas entitas bergantung pada informasi ekonomi yang bisa menjelaskan
keberadaan dan perkembangan entitas tersebut bagi pihak-pihak lain yang berhubungan dengan
entitas. Penyajian informasi terkait dengan aktivitas ekonomi entitas dapat dilakukaan melalui
penyajian laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan.
Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap akhir periode
sebagai laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. Laporan keuangan
juga dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang
diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui
bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Setiap keputusan yang diambil
oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan didasarkan pada kondisi keuangan yang
dilaporkan secara lengkap bukan hanya didasarkan pada laba semata.
Menurut Briciu et al. (2009), standar untuk penyusunan laporan keuangan harus
memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan adanya fenomena tersebut, maka Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) menyikapinya melalui penerbitan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk
mempermudah perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit
usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP
ini cukup sederhana dan tidak akan menyulitkan penggunanya (Tanuraga, 2012). Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) diberlakukan secara
efektif per 1 Januari 2011. SAK ETAP ini diterbikan dengan tujuan untuk memudahkan para
penggunanya dalam menerapkan prinsip akuntansi yang selama ini masih kurang sesuai jika
menggunakan SAK Umum. SAK-ETAP diharapkan mampu mengakomodasi perusahan kecil
dan menengah dalam membuat laporan keuangan yang mudah, transparan dan akuntabel
sehingga tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang
berlaku (Darmajati, 2007).
Dibandingkan dengan SAK Umum, SAK ETAP memiliki beberapa manfaat bagi
perusahaan, diantaranya adalah: (a) dapat menyusun laporan keuangannya sendiri, (b) lebih
sederhana sehingga lebih mudah dalam implementasinya, (c) dapat diaudit dan mendapatkan
opini audit sehingga dapat digunakan untuk memperoleh dana guna mengembangkan usaha,
dan (d) keandalan informasi pada penyajian laporan keuangan (Tim Implementasi IFRS, 2011).
Lahirnya standar ini bisa menjadi pedoman yang lebih sederhana dan mudah dimengerti
bagi kalangan luas untuk menyusun laporan keuangan yang secara umum bisa diterima
(Sariningtyas dan Diah, 2011). Seiring dengan penerbitan SAK ETAP, standar akuntansi
Indonesia yakni SAK Umum juga mengalami berbagai penyesuaian terkait dengan
pengadopsian standar akuntansi berbasis internasional IFRS (kongres XI-IAI, Desember 2010).
Penyesuaian tersebut termasuk pemberlakuan PSAK 50 mengenai instrumen keuangan :
penyajian dan pengungkapan (PSAK 50) dan PSAK 55 instrumen keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran (PSAK 55). Pemberlakuan PSAK 50 dan PSAK 55 tersebut sekaligus
menggantikan PSAK 31, sehingga standar akuntansi bagi perbankan pun harus mengacu pada
PSAK yang berlaku. Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik atau lebih dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan
dalam menyajikan laporan keuangan. SAK ETAP juga diharapkan menjadi solusi permasalahan
internal perusahaan, terutama bagi manajemen yang hanya melihat hasil laba yang diperoleh
tanpa melihat kondisi keuangan yang sebenarnya.
Tujuan dari SAK ETAP yaitu untuk memberikan kemudahan bagi entitas skala kecil dan
menengah. SAK yang berbasis IFRS (SAK Umum) ditujukan bagi entitas yang mempunyai
tanggung jawab publik signifikan dan entitas yang banyak melakukan kegiatan lintas negara.
SAK umum tersebut rumit untuk dipahami serta diterapkan bagi sebagain besar entitas usaha di
Indonesia yang berskala kecil dan menengah. Beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak
kemudahan untuk suatu entitas dibandingkan dengan SAK Umum dengan ketentuan pelaporan
yang lebih kompleks (Haryadi, 2010). Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP, maka Standar
ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha,
kreditur, dan lembaga (Haryadi, 2010).
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan
tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan
mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.
Bengkulu memiliki prospek dalam perkembangan bisnis di bidang kuliner yang bagus. Salah
satunya adalah restaurant cepat saji Albaik. Banyaknya akan kebutuhan masyarakat mengenai
makanan instan dan cepat saji semakin membuat usaha yang bergerak di bidang Fried Chicken
Restaurant menjadi lebih banyak dan terus berkembang, apalagi dengan adanya Franchise
semakin memudahkan kita untuk membuka usaha yang bergerak di bidang kuliner. Para pelaku
usaha ini pada umumnya mempunyai permasalahan yang sama, yaitu dalam hal pengelolaan
keuangan dalam usaha. Penerapan akuntansi dalam laporan keuangan menjadi salah satu
komponen mutlak yang harus dimiliki, jika mereka ingin mengembangkan usahanya. Begitu
pula dengan SAK ETAP sebagai standar yang mengatur pembuatan laporan keuangan .
Keberadaan SAK ETAP seharusnya menjadi hal yang sedikit banyak sudah harus diketahui dan
diterapkan dalam laporan keuangan para pengusaha waralaba.

C. Manfaat SAK ETAP


• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan mampu untuk

 menyusun laporan keuangannya sendiri,


 dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya


dari Bank) untuk pengembangan usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam
implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
D. Laporan Keuangan ETAP
Laporan Keuangan menurut SAK ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan

E. Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas
yang:

▪ Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

▪ Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal

• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan

▪ Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan


pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan
efek di pasar modal; atau

▪ Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar


masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP
jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh:
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Anda mungkin juga menyukai