Anda di halaman 1dari 2

Anggaran Berbasis Risiko (RBB) – Bengkel GRC https://bengkelgrc.

id/2021/09/02/anggaran-berbasis-risiko-rbb/

Bengkel GRC

Governance, Risk and Compliance

☰ Menu

Anggaran Berbasis Risiko (RBB)

 bengkelgrc  GRC  September 2, 2021 2 Minutes


Pada saat mencapai maturitas cukup tinggi dalam penerapan manajemen risiko, perusahaan atau
organisasi mulai memiliki keinginan untuk melaksanakan penganggaran berbasis risiko (risk based
budgeting/ “RBB”). Keinginan ini layaknya harus dipandang bukan hanya sebagai langkah untuk
melengkapi metodologi dalam sistem manajemen belaka. Mencermati mekanisme proses yang
dibutuhkan, penerapan RBB justru merupakan salah satu sumber percepatan bagi pencapaian tahapan
dimana risiko organisasi dapat terkelola.

Seperti dinyatakan dalam ISO 31000, standar manajemen risiko yang banyak dirujuk, risiko adalah
dampak ketidak pastian terhadap tujuan. Jika siklus penerapan manajemen risikonya benar, maka
identifikasi pengukuran dan rencana pengelolaan risiko telah menjadi bagian dari keberhasilan
perusahaan mencapai target-target kinerjanya. Dengan demikian, penerapan RBB dapat menjadi proses
sesederhana mengkuantifikasi rencana mitigasi dalam makna keuangan. Semua informasi yang
dibutuhkan untuk penyusunan RBB sudah tersedia dalam rencana investasi dan rencana operasi
perusahaan.

Pada siklus proses manajemen risiko yang lengkap, dalam rencana investasi perusahaan sudah akan
terdapat perencanaan kapasitas yang penetapannya mempertimbangkan strategi perusahaan terkait
dengan ketidak-pastian yang merupakan penjabaran dari rencana strategis. Menjadi bagian dari
rencana strategis karena menjadi bagian dari rencana jangka panjang, berbiaya besar, dan sulit untuk
dikoreksi jika kemudian terdapat kekeliruan. Rencana ivestasi terkait risiko umumnya tertuang dalam
rencana belanja modal (capital expenditure), yang akan memperkuat/ menambah atau mengubah
kapasitas pengendalian terpasang (existing control).

Sementara itu, rencana jangka pendek untuk mengelola risiko, dalam RBB akan tersusun dalam bentuk
serangkaian rencana-rencana mitigasi. Mengikuti pemahaman bahwa risiko adalah ketidak pastian yang
akan menjadi bagian operasi. Dengan demikian, dalam operasi, sebuah kejadian risiko diasumsikan
tidak diketahui, apakah akan terjadi atau tidak akan terjadi. Jikapun terjadi, tidak diketahui apakah
akan berdampak siginfikan atau tidak siginifikan.

Respon standar atas risiko, menganjurkan untuk diterima dampak risiko yang tidak signifikan dan
melakukan mitigasi atas dampak risiko yang signifikan. Untuk menjaga nilai, rencana mitigasi akan
direncanakan bertingkat sesuai dengan besaran dampak risiko yang diperkirakan. Di ekstrim rendah,
dampak risiko yang kecil akan memerlukan rencana mitigasi sederhana. Sementara di ekstrim lain
dampak risiko yang besar akan mangakti�an mitigasi yang kompleks.

Dalam anggaran pengendalian terpasang, umumnya sudah terkalkulasi pengurangan peluang kejadian
(likelihood) kejadian risiko. Tanpa mengingkari bahwa atribut terpenting dari risiko adalah ketidak

1 dari 2 01/03/2024, 16.59


Anggaran Berbasis Risiko (RBB) – Bengkel GRC https://bengkelgrc.id/2021/09/02/anggaran-berbasis-risiko-rbb/

pastian, berbagai model dapat dikembangkan internal perusahaan untuk memahami pola keterjadian
risiko. Mekanisme ini yang kemudian melahirkan istilah known risk sebagai risiko yang sebagian besar
atributnya dapat diduga dengan tingkat kebenaran yang cukup tinggi.

Anggaran adalah alat perencanaan dan sekaligus evaluasi, dua fungsi penting dalam organisasi untuk
meyakinkan pertumbuhan dan penciptaan nilai. Diletakkan dalam pertimbangan ketidak-pastian, maka
dengan penerapan RBB fungsi alokasi sumber daya perusahaan akan dapat ditingkatkan. Penerapan
RBB, diyakini akan meningkatkan disiplin anggota organisasi dalam pengelolaan risiko. Di hulu,
mereka harus meperhitungkan risiko strategis, agar tepat merumuskan existing control. Dihilir, mereka
haris menghitung peluang keterjadian dan dampak agar dapat mempersiapkan serangkaian rencana
mitigasi yang seimbang dengan besaran risiko yang terjadi. Dapat diduga bahwa dapat
dilaksanakannya secara sempurna RBB, maka syarat yang dibutuhkan untuk membuat risiko terkelola
(managed) sebagian besar terpenuhi.

Tagged:
Manajemen Risiko

Published by bengkelgrc

View all posts by bengkelgrc

2 dari 2 01/03/2024, 16.59

Anda mungkin juga menyukai