Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Risiko

BAHAN AJAR
MANAJEMEN RISIKO

Oleh:
Suprijadi

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU


PENDIDIKAN VOKASI PERTANIAN
2023

1
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakekatnya pemimpin wajib menyelenggarakan kegiatan


pengendalian agar tujuan kegiatan dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan. Kegiatan pengendalian tersebut seyogyanya sesuai dengan
ukuran, kompleksitas, dan sifat serta tugas dan fungsi instansi atau
organisasi yang bersangkutan. Penyelenggaraan kegiatan pengendalian
sebaiknya memiliki karakteristik sebagai berikut, yaitu: pengendalian
tupoksi, dengan proses penilaian risiko, disesuaikan dengan sifat khusus
instansi, prosedur yang tertulis dan ditetapkan, dievaluasi secara teratur.
Dalam PP No. 60 tahun 2008 disebutkan bahwa Sistem
Pengendalian Internal adalah Proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan (Bab I Ps. 1 butir 1).

B. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi Manajemen risiko diharapkan peserta diklat ini
mampu :

a. Memahami dan mengidentifikasi resiko


b. Menganalisis resiko
c. Mengevaluasi dan melakukan penanganan risiko
d. Memonitoring dan melakukan reviu

C. Hasil yang diharapkan


Hasil belajar yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini diharapkan
peserta diklat mengerti dan memahami beberapa hal yang penting yang
berkaitan erat dengan penguasaan kompetensi Manajemen risiko dan

2
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

mampu membuat peta risiko di setiap kegiatan di unit satuan pendidikan


khusunya dalam kegiatan teaching factory.

3
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

BAB II. MANAJEMEN RISIKO

A. Identifikasi Risiko

Manajemen risiko bersifat multi displin, yang menggabungkan prinsip-prinsip


yang relevan dari ilmu aktuaria (matematik-statistik), ekonomi keuangan,
komputasi dan tata kelola perusahaan. Manajemen risiko memiliki
keterkaitkan erat dengan corporate governance, compliance dan etika bisnis.
Implementasi secara komprehensif dalam perusahaan dikenal sebagai
Enterprise Risk Management–ERM; meliputi High Level Directives (Risk
Statement), Kebijakan, Prosedur, Compliance, Monitoring, Feedback dan
Correction. (Lam, 2017).
Manajemen Risiko adalah proses mengidentifikasi peristiwa yang berpotensi
dapat memengaruhi satuan kerja, mengelola risiko agar berada dalam batas
toleransi risiko (risk appetite), dan menyediakan penjaminan memadai terkait
pencapaian tujuan satuan kerja. Risiko adalah segala sesuatu yang
berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan
kemungkinan dan dampaknya. (Permendikbud No.66 Tahun 2015)
Setiap satuan kerja maupun organisasi adalah unit pemilik risiko yang harus
menerapkan dan mengembangkan manajemen risiko. Dalam hal ini pemilik
risiko dapat menugaskan kepada unit kerja yang melaksanakan tugas dan
fungsi evaluasi program dan anggaran untuk melakukan proses manajemen
risiko. Pemilik risiko perlu melakukan penerapan dan pengembangan
manajemen risiko di lingkungan unit pemilik risiko masing-masing.
Selanjutnya pemilik risiko menyusun laporan profil risiko dan peta risiko yang
memuat jenis, tingkat dan kecenderungan (trend) seluruh paparan risiko yang
relevan bersama dengan profil dan peta risiko semester sebelumnya agar
dapat diperbandingkan. Selanjutnya pemilik risiko menyusun rencana
alternatif (kontingensi) terhadap kegiatan dengan risiko level tinggi.

1. Jenis dan Kategori Risiko

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan

4
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu


keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Berdasarkan jenisnya, resiko dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu,


Risiko Melekat (inherent risk) dan Risiko Sisa (residual risk).

Inherent risk adalah resiko yang terjadi karena tidak adanya


pengendalian internal. Tidak adanya pengendalian internal ini dapat
disebabkan karena ketidaksiapan dari manajemen atau menajemen tidak
memahami pentingnya pengendalian internal atau pentingnya internal
control atau ketiadaan biaya. Sedangkan pengertian residual risk adalah
resiko yang masih terjadi meskipun sudah dilakukan pengendalian
internal, tentu saja residual risk ini akan jauh lebih kecil dibandingkan
dengan inherent risk. (https://www.proweb.co.id/).

Sementara dalam https://www.akuntansilengkap.com disebutkan bahwa


Risiko Inherent adalah risiko yang mungkin timbul akibat karakter
bawaan dari suatu transaksi yang dapat disebabkan karena: kompleksitas
transaksi dan kelas transaksi; kompleksitas perhitungan; aset yg mudah
tercuri/digelapkan; atau ketiadaan informasi yang obyektif.

Berdasarkan ketercapaian terhadap tujuan maka resiko dapat dibedakan


menjadi 1. Tujuan tercapai tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama; 2.
Tujuan tercapai hanya sebagian saja; 3. Tujuan tidak tercapai; 4. Tujuan
tercapai tetapi membutuhkan biaya yang tinggi; 5. Melenceng dari tujuan
yang ditetapkan.

Kategori resiko terdiri dari 5 risiko yaitu

1. Risiko Strategis (strategic risk);

2. Risiko Operasional (operational risk);

3. Risiko Keuangan (financial risk);

4. Risiko Kepatuhan (compliance risk); dan

5. Risiko Kecurangan (fraud risk).

5
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

Risiko strategis adalah risiko yang timbul akibat penetapan dan


penerapan strategi yang kurang tepat, ketidaktepatan dalam pengambilan
suatu keputusan strategis dan kegagalan dalam menghadapi perubahan-
perubahan di lingkungan bisnis/eksternal, termasuk dan/atau
pengembangan bisnis baru.

Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya


sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan
faktor eksternal seperti bencana alam, demontrasi besar, dll. Sumber
terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni
selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan
operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem
informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Secara umum, risiko operasional terkait dengan sejumlah masalah yang
berasal dari kegagalan suatu proses atau prosedur. Risiko operasional
merupakan risiko yang mempengaruhi semua kegiatan usaha karena
merupakan suatu hal yang inherent dalam pelaksanaan suatu proses
atau aktivitas operasional.

Risiko operasional yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh proses


internal yang tidak memadai, kegagalan proses internal, kesalahan
sumber daya manusia, kegagalan sistem, dan adanya kejadian-kejadian
eksternal yang memengaruhi operasional bank. (Wangsawidjaja, 2012).

Risiko keuangan atau financial risk merupakan bentuk kerugian yang


dapat dihadapi oleh setiap bisnis. Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh
berbagai faktor, baik faktor terduga maupun tidak terduga.

Untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya risiko keuangan, maka


perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen. Jadi, manajemen risiko
keuangan adalah cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menyusun
strategi dan memilih langkah yang tepat dalam mengantisipasi terjadinya
risiko keuangan pada masa yang akan mendatang. Risiko keuangan ini
dapat bersumber dari nilai tukar, pasar keuangan, suku bunga, likuiditas
dan piutang.

6
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

Menurut Pengajar Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera,


Yunus Husein, risiko kepatuhan adalah risiko akibat perusahaan tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan terkait. Risiko Kepatuhan dapat bersumber antara lain dari
perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau
melanggar dari ketentuan dan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan perilaku organisasi, yaitu perilaku/aktivitas Bank yang
menyimpang atau bertentangan dari standar yang berlaku secara umum.
Tujuan Manajemen Risiko Kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa
proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak
negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar
yang berlaku secara umum, ketentuan dan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Risiko fraud adalah risiko yang disebabkan adanya kecurangan yang


dianggap sebagai ancaman dalam mencapai tujuan organisasi. Resiko
fraud adalah jenis resiko yang umum dihadapi oleh setiap perusahaan.
Fraud berdampak buruk mulai dari kerugian finansial hingga reputasi
yang rusak. Resiko ini tidak boleh dianggap sebelah mata karena dapat
membuat perusahaan berada dalam kondisi yang sangat rentan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk mengukur resiko fraud dalam


suatu perusahaan:

 Apakah perusahaan menetapkan suatu proses dalam mengelola


resiko fraud seperti tim audit?

 Apakah perusahaan mengkomunikasikan kepada pemimpin setiap


unit bisnis bahwa mereka bertanggung jawab mengelola resiko fraud
dalam tim mereka?

 Apakah perusahaan mengenali tanda-tanda terjadinya fraud?

 Apakah perusahaan menetapkan peraturan tentang cara mengatasi


fraud?

 Apakah perusahaan memberikan aturan yang jelas terhadap


tindakan-tindakan yang boleh maupun tidak boleh dilakukan di dalam
perusahaan?

7
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

 Apakah perusahaan melakukan pelatihan secara regular mengenai


code of conduct dan segera mengatasi tindakan yang mungkin
berpotensi menjadi fraud?

 Sejauh manakah perusahaan bertoleransi terhadap resiko fraud?

 Apakah perusahaan menyediakan jalur komunikasi terbuka bagi


karyawan yang membutuhkan saran saat menghadapi tindakan yang
berpotensi fraud?

2. Dampak Resiko

Terdapat tiga jenis risiko berdasarkan kosekuensi/dampak yang


ditimbulkan, yaitu:

1. Tingkat konsekuensi risiko rendah memiliki pengaruh yang rendah


terhadap para pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional.

2. Tingkat konsekuensi risiko sedang memiliki pengaruh yang sedang


terhadap para pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional.

3. Tingkat konsekuensi risiko tinggi memiliki pengaruh yang tinggi


terhadap para pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional.

Terdapat tiga jenis risiko berdasarkan kemungkinan/probabilitas,


yaitu:

1. Tingkat kemungkinan risiko rendah, yaitu risiko yang tidak


pernah/jarang terjadi.

2. Tingkat kemungkinan risiko sedang kemungkinan terjadinya risiko


sedang.

3. Tingkat kemungkinan risiko tinggi kemungkinan terjadinya risiko


tinggi/hampir pasti.

8
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

Berdasarkan frekuensi dan dampak terdapat empat jenis kejadian risiko


operasional, yaitu:

1. Low Frequency/Low Impact (LF/LI). Risiko jarang terjadi dan


dampaknya rendah. (Risiko rendah)
2. Low Frequency/High Impact (LF/HI). Risiko jarang terjadi namun
dampaknya sangat besar. (Risiko tinggi)
3. High Frequency/Low Impact (HF/LI). Risiko sering terjadi namun
dampaknya rendah. (Risiko sedang)
4. High Frequency/High Impact (HF/HI). Risiko sering terjadi dan
dampaknya sangat besar. (Risiko sangat tinggi)

B. Analisis dan Evaluasi Risiko

Dalam ISO 31000 tahun 2009 disebutkan ada sebelas prinsip manajemen
risiko yaitu: 1. Memberikan nilai tambah 2. Merupakan bagian terintegrasi dari
proses organisasi 3. Merupakan bagian dari pengambilan keputusan 4.
Secara khusus untuk menangani ketidakpastian 5. Bersifat sistematis,
terstruktur dan tepat waktu 6. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia 7.
Bersifat khas untuk tiap organisasi (tailored) 8. Mempertimbangkan faktor
manusia dan budaya 9. Harus transparan dan inlkusif 10. Bersfiat dinamis,
berkesinambungan dan tanggap terhadap perubahan 11. Harus memfasilitasi
terjadinya perbaikan dan peningkatan bagi organisasi

1. Analisis Risiko

Menurut kamus bisnis dan manajemen (kamusbisnis.com) Analisis risiko


adalah sebuah teknik untuk mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor
yang dapat membahayakan keberhasilan sebuah bisnis, program, proyek,
atau individu untuk mencapai tujuan. Teknik ini juga membantu
menentukan tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan faktor
itu terjadi dan mengidentifikasi tindakan yang berhasil menangani
kendala-kendala yang berkembang.

Analisis risiko merupakan bagian dari manajemen risiko, yang terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut: 1) Identifikasi kemungkinan kondisi,
peristiwa, atau situasi negatif eksternal dan internal; 2) Penentuan
hubungan sebab-akibat antara peluang kejadian, skalanya, dan

9
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

kemungkinan dampaknya; 3) Evaluasi berbagai dampak di bawah asumsi


dan probabilitas yang berbeda; 4) Penerapan teknik kualitatif dan
kuantitatif untuk mengurangi ketidakpastian dari dampak dan biaya,
kewajiban, atau kerugian.

Menurut Hiswara (2021) Dalam menganalisis risiko dilakukan langkah-


langkah sebagai berikut: a. Menentukan tingkatan risiko berdasarkan
tingkat konsekuensi atau dampak risiko dan kemungkinan terjadinya
risiko; b. Menentukan tingkat konsekuensi risiko dengan menggunakan
tiga tingkatan (level) : rendah, sedang, dan tinggi; c. Menentukan tingkat
kemungkinan terjadinya risiko dengan menggunakan tiga tingkatan (level)
rendah, sedang, dan tinggi; d. Menganalisis profil risiko dilakukan dengan
menjelaskan total eksposur risiko yang dinyatakan dengan tingkat risiko
dan kecenderungannya; dan e. Melakukan analisa peta risiko dengan
menjelaskan gambaran total risiko dengan distribusi posisinya dalam
grafik dengan frekuensi pada sumbu horizontal dan konsekuensi pada
sumbu vertikal risiko tinggi, sedang dan rendah

2. Evaluasi dan Penanganan Risiko

Dalam mengevaluasi risiko dilakukan mekanisme dengan mengevaluasi


hal-hal sebagai berikut: a. risiko yang perlu mendapatkan penanganan; b.
prioritas penanganan risiko; dan c. besarnya dampak penanganan risiko
terhadap konteks yang lebih luas

Dalam penanganan resiko langkah yang bisa diambil adalah a.


menghindari risiko atau menghilangkan ancaman sepenuhnya; b.
menurunkan frekuensi terjadinya risiko sebagai langkah preventif; dan c.
menurunkan tingkat konsekuensi risiko yang terjadi sebagai langkah
reduksi.

Selanjutnya dapat dibuat peta risiko yang memuat hal-hal sebagai berikut:
Kegiatan; Pernyataan risiko; Dampak; Penyebab; Level risiko (tinggi,
sedang, rendah); Kejadian (sering, sedang, jarang); Pemilik risiko;
Pengendalian yang telah ada; Pengendalian yang seharusnya; Rencana
tindak pencegahan. Contoh tabel peta risiko dapat dilihat pada lampiran
1.

10
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

3. Pemantauan, Reviu dan Koordinasi

Proses manajemen risiko mulai dari identifikasi, analisis, evaluasi dan


penilaian risiko perlu dipantau dan dikaji ulang dengan melakukan
pengawasan dan pengendalian rutin di setiap kinerja satuan kerja;
terhadap efektivitas semua tahapan dalam proses Manajemen Risiko.
Disamping hal tersebut juga perlu ada konsultasi dan komunikasi yang
baik.

Kriteria menentukan kematangan penerapan Manajemen Risiko yaitu: a.


mengidentifikasi dan memitigasi risiko; b. mengembangkan kompetensi
instansi; c. mengintegrasikan proses Manajemen Risiko ke dalam proses
bisnis; d. membangun budaya sadar risiko yang kuat untuk
mengeksploitasi efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja; e.
meningkatkan tingkat kematangan Manajemen Risiko (risk maturity)
satuan kerja ke tingkatan (level) yang lebih baik.

C. Lembar Kerja

Tujuan:

1. Peserta pelatihan memahami perlunya manajemen resiko dalam satuan


Pendidikan khususnya dalam kegiatan teaching factory.

2. Peserta pelatihan mampu mengindetifikasi, menganallisis, mengukur


risiko dan merencanakan tindakan pencegahan.

Instruksi Kerja

1. Pilihlah satu atau beberapa kegiatan teaching factory di unit kerja atau
organisasi Saudara! (difokuskan ke Tefa)

2. Pelajari dengan seksama SOP kegiatan project tersebut, selanjutnya


lakukan indentifikasi resiko, analisis resiko dan rencana tindkan
pencegahan!

11
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

3. Buatlah peta risiko untuk kegiatan tersebut!

12
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

D. Evaluasi

Paket 1

1. Risiko yang timbul akibat karakter bawaan serta tidak adanya


pengendalian internal adalah …
a. Residual risk
b. strategic risk
c. Inherent risk
d. Operational risk

2. Risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang


berlaku, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal
adalah …
a. Risiko strategis
b. Risiko opersional
c. Risiko keuangan
d. Risiko kecurangan

3. Berdasarkan frekuensi dan dampaknya, risiko yang jarang terjadi dan


berdampak rendah, termasuk dalam kategori:
a. Risiko rendah
b. Risiko sedang
c. Risiko tinggi
d. Risiko Sangat tinggi

4. Di bawah ini yang bukan prinsip manajemen risiko (ISO 31000:2009)


selain memberikan nilai tambah dan Merupakan bagian terintegrasi dari
proses organisasi serta bagian dari pengambilan keputusan adalah …
a. Secara khusus menangani ketidakpastian; Bersifat sistematis,
terstruktur dan tepat waktu
b. Bersifat khas untuk tiap organisasi (tailored) dan
Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya
c. Bersifat transparan dan ekslkusif
d. Bersfiat dinamis, berkesinambungan dan tanggap terhadap

13
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

perubahan
5. Dalam penanganan resiko, yang bukan langkah tepat yang diambil
adalah …
a. menghindari risiko
b. Menambah jumlah tim pengendali risiko
c. Menurunkan frekuensi terjadinya risiko
d. Menurunkan tingkat konsekuensi risiko

Paket 2

1. Risiko yang masih terjadi meskipun sudah dilakukan pengendalian


internal adalah …
a. Residual risk
b. strategic risk
c. Inherent risk
d. Operational risk

2. Risiko akibat perusahaan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan


peraturan perundang-undangan adalah …
a. Risiko opersional
b. Risiko keuangan
c. Risiko kepatuhan
d. Risiko kecurangan

3. Berdasarkan frekuensi dan dampaknya, risiko yang sering terjadi dan


berdampak sangat besar, termasuk dalam kategori:
a. Risiko rendah
b. Risiko sedang
c. Risiko tinggi
d. Risiko Sangat tinggi

4. Di bawah ini yang bukan prinsip manajemen risiko (ISO 31000:2009)


selain memberikan nilai tambah dan Merupakan bagian terintegrasi dari
proses organisasi serta bagian dari pengambilan keputusan adalah …

14
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

a. Bersifat sistematis, terstruktur dan tepat waktu


b. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia dan Bersifat khas untuk
tiap organisasi (tailored)
c. Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya dan Bersfiat dinamis,
berkesinambungan dan tanggap terhadap perubahan
d. Tidak harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan bagi
organisasi

5. Dalam penanganan resiko, yang bukan langkah tepat yang diambil


adalah …
a. Menghilangkan ancaman sepenuhnya
b. Menurunkan frekuensi terjadinya risiko
c. Menurunkan tingkat konsekuensi risiko
d. Meningkatkan frekuensi terjadinya risiko

15
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap satuan kerja maupun organisasi adalah unit pemilik risiko yang
harus menerapkan dan mengembangkan manajemen risiko agar tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pemilik risiko dapat
menugaskan kepada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi evaluasi
program dan anggaran untuk melakukan proses manajemen risiko.

Hasil analisis risiko selanjutnya dibuat peta risiko yang memuat


tentang Kegiatan; Pernyataan risiko; Dampak; Penyebab; Level risiko (tinggi,
sedang, rendah); Kejadian (sering, sedang, jarang); Pemilik risiko;
Pengendalian yang telah ada; Pengendalian yang seharusnya; Rencana
tindak pencegahan.

Proses manajemen risiko mulai dari identifikasi, analisis, evaluasi dan


penilaian risiko perlu dipantau dan dikaji ulang dengan melakukan
pengawasan dan pengendalian rutin terhadap efektivitas semua tahapan
dalam proses Manajemen Risiko serta perlu adanya konsultasi dan
komunikasi yang baik.

B. Tindak Lanjut

Peserta pelatihan upskilling dan reskilling melalui materi Manajemen


Risiko mampu mengaplikasikannya di sekolah masing-masing atau satuan
unit kerjanya sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan sumber
daya manusia agar lebih produktif.

16
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

DAFTAR PUSTAKA

1. Hiswara, 2022. Penerapan Manajemen Risiko dalam Peningkatan Tata


Kelola Satker. Bahan Presentasi pada Workshop Penyusunan Peta Risiko
BBPPMPV Pertanian Cianjur.
2. Suparjo, 2021. Peta dan Manajemen Risiko Ditjen Vokasi. Bahan Presentasi
pada Workshop Penyusunan Peta Risiko di Lingkungan BBPPMPV Pertanian
Cianjur.
3. Wangsawidjaja, 2012. Pembiayaan Bank Syariah, Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
4. https://ibfgi.com/manajemen-risiko-operasional/, Manajemen Risiko
Operasional.
5. https://www.julo.co.id/blog/manajemen-risiko-keuangan. Memahami
Manajemen Risiko Keuangan
6. https://maksi.binus.ac.id/2019/09/17/mengenal-dan-mengelola-risiko-
keuangan/ Mengenal dan Mengelola Risiko Keuangan
7. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan
Penguatan Sistem Pengendalian Internal Melalui Penerapan Penilaian Risiko
Fraud (2016)

17
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

Lampiran 1. Contoh Tabel Peta Risiko


Level PENGEND RENCANA
KEJADIAN PENGEND
resiko ALIAN TINDAK
KOMPO- PERNYATAAN PENYE- (3=Tinggi, PEMILIK ALIAN YG
No. Output DAMPAK (3=Tinggi, YANG PENCEGAH
NEN RESIKO BAB 2=Sedang, RESIKO SEHARUSN
2=Sedang, TELAH AN
1=Rendah) YA ADA
1=Rendah) ADA
Produk Pengolahan Hasil analisis Perencana Penggamb Tinggi Rendah Penanggu Belum Penyamaan Mengkaji
tefa & Penyajian tidak sesuai an tefa ilan/ (kemungkin ngjawab dilakukan persepsi ttg kembali
terpilih hasil analisis dengan kondisi belum pengumpul an tujuan Tefa analisis langkah2
SWOT riil satuan akurat, an data tidak SWOT dalam
pendidikan akuntabilit belum tercapai) analisis
as rendah akurat SWOT

18
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022
Manajemen Risiko

Lampiran 2. Arsitektur Manajemen Risiko (ISO 31000:2009)

19
Bahan Ajar Pelatihan Upskilling & Reskilling_2022

Anda mungkin juga menyukai