Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan 1

Pengertian dan ruang lingkup


manajemen risiko
Kelompok 1:
Tia Sastrina (229081101)
Putu Pradiva Putra Salain (2290811002)
Bahan kajian 1:

 Pendahuluan
 Latar belakang manajemen risiko
 Pengertian manajemen risiko
 Pengertian corporate governance dalam manjemen
risiko
 Sistem pengendalian internal dan manjemen risiko
1. Pendahuluan

• Sifat alami manusia adalah memiliki rasa ingin tahu • Dalam proses aplikasi, metode tersebut tidak
atas sesuatu hal yang baru. Keinginan untuk selalu dapat berjalan selaras dengan tujuan, hal ini
mendapatkan hal yang baru tidak terlepas dari disebabkan di antara proses yang berjalan pasti
bagaimana seorang individu ataupun kelompok akan ada risiko yang timbul dan harus dikelola
menciptakan metode untuk dapat mewujudkan dengan baik agar nantinya resiko tersebut tidak
tujuannya. menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan.

• Metode yang akan digunakan ataupun dipilih dalam • Risiko yang dapat timbul dari suatu proses ini jika
mewujudkan keinginan manusia nantinya diharapkan dilihat dari dua sisi berbeda ada yang bersifat pure
dapat memberikan manfaat sesuai dengan keinginan risk dan speculative risk.
yang telah direncanakan sebelumnya.
2. Latar Belakang Manajemen Risiko
 Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang
akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada
saat ini.
 Risiko diartikan sebagai akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan dan biasanya
memiliki konotasi negatif.
 Risiko harus dikelola dengan baik untuk menghindari atau meminimalisir kerugian yang
mungkin
ditimbulkan.
 Manajemen risiko berperan penting
untuk menghindari risiko yang terjadi
dalam sebuah organiasi.
Risiko
Risiko: ketidakpastian yang
menimbulkan peluang
Ketidakp (opportunity) atau kerugian
astian
(loss).
Kurangnya
informasi dan
Risiko globalisasi

Menimbulk
an
Kemungki
nan dan
peluang/ker
dampak ugian
Internal
(dalam
perusahaa
n)

Murni
Operasional Eksternal
: manusia, Sumber risiko (luar
teknologi perusahaan)
Risiko

Keuangan (factor
ekonomi: perubahan Spekul
harga, tingkat bunga,
kurs mata uang
atif
3. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen Risiko merupakan sebuah
pendekatan yang dilakukan terhadap risiko
yaitu dengan memahami, mengidentifikasi
 Mempermudah pencapaian
dan mengevaluasi risiko suatu proyek. tujuan organisasi
Manajemen risiko adalah sebuah proses  Meminimalisir kerugian
yang mengidentifikasi, mengukur,  Meningkatkan keuntungan
mengembangkan, menyeleksi dan perusahaan
mengatur pilihan-pilihan untuk menangani  Keamanan
risiko-risiko tersebut (Kerzner, 1998).
Elemen-elemen dalam manajemen risiko

Pengendalian risiko:
Penilaian risiko dan mengendalikan risiko
Identifikasi misi:
ketidakpastian: melalui diversifikasi,
menetapkan tujuan
mengidentifikasi dan asuransi, perlindungan
manajemen risiko.
mengukur risiko. aset, penghindaran,
dan lain-lain.
Empat langkah dalam proses manajemen risiko meliputi

select risk implement and


Identify risk Evaluate risk managemet review
techniques techniques
Prinsip Manajemen Risiko
Terintegrasi

Terstruktur dan menyeluruh

Disesuaikan dengan kebutuhan

Inklusif

Dinamis

Menyediakan informasi terbaik

Faktor budaya dan manusia


Ada tiga alternatif luas untuk mengelola risiko (Karen A.
Horcher, 2005)

1. Tidak melakukan apa-apa dan secara aktif, atau pasif,


menerima semua risiko.
2. Melindungi nilai sebagian eksposur dengan menentukan
eksposur mana dapat dan harus dilindungi.
3. Melindungi nilai semua eksposur.
Eksposur
• Eksposur merupakan resiko yang timbul dari
sumberdaya internal seperti para pekerja atau
berasal dari sumber daya eksternal.
• Eksposur juga merupakan obyek yang rentan
terhadap resiko dan berdampak pada kinerja
perusahaan apabila resiko yang diprediksi
benar-benar terjadi.
• Eksposur ini paling umum berkaitan dengan
ukuran keuangan.
4. Corporate governance dalam manjemen risiko

Corporate governance adalah: Mengatur hubungan tersebut


susunan aturan yang menentukan dan mencegah terjadinya
hubungan antara pemegang saham, kesalahan yang signifikan dalam
manajer, kreditor, pemerintah, strategi koorporasi serta
karyawan dan stakeholder internal dan memastikan kesalahan yang
eksternal yang lain sesuai dengan hak terjadi dapat segera diperbaiki.
dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003).

Meningkatkan kinerja, menambah


value bagi para stakeholder
Prinsip implementasi good corporate governance

Fairness

Transparansi
Penerapan prinsip Good Corporate Governance
merupakan suatu sistem pengendalian internal Good
perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola Corporate
Governance
risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan
bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan Akuntabilita
dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham s
dalam jangka Panjang.
Responsibility
Prinsip Good Corporate
Governance tersebut menjadi
bagian dari aktivitas manajemen
risiko dan memberi pengaruh
untuk meminimalisir terjadinya
potensi risiko.
4. Sistem pengendalian internal dan manjemen risiko
Pengendalian: usaha untuk
mengarahkan dapat dicapainya 1. Mengamankan harta milik
tujuan organisasi perusahaan,
Pengendalian Internal meliputi struktur 2. Mengecek ketelitian dan
organisasi metode dan prosedur yang keandalan data keuangan,
dikoordinasikan dan diterapkan dalam 3. Mendorong efisiensi, serta
perusahaan dengan tujuan untuk 4. Mendorong dipatuhinya
mengamankan harta milik perusahaan, kebijakan manajemen yang
mengecek ketelitian dan keandalan data telah ditetapkan.
akuntansinya, mendorong efisiensi, dan
mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Jenis Pengendalian

Pengenda
lian
preventif Pengendal
ian umum

Berdasark
an
Berdasar cakupan
kan
manfaat
Pengenda Pengenda
lian lian Pengendal
korektif detektif ian
aplikasi
Sistem pengendalian dilihat dari dimensi siklus penerapannya,
diterapkan pada:

• Siklus pendapatan
• Siklus Pengeluaran
• Siklus Produksi
• Siklus Keuangan
Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko

Formulasi Risiko:
The Committee of Sponsoring 1. Risiko berawal dari perumusani strategi
Organization of The Treadway dan perencanaan tujuan organisasi.
Commision (COSO) 2. Risiko merupakan kemungkinan yang
mengembangkan pengertian risiko dapat terjadi di mana unsur ketidak-
pastian merupakan hal dominan yang
sebagai suatu peristiwa ada di dalamnya.
yangmungkin terjadi dan akan 3. Risiko nantinya berkaitan erat dengan
mempengaruhi suatu organisasi upaya pencegahan akan hal yangtidak
diinginkan.
dalam tujuan dansasarannya.
4. Risiko tidak bisa dipisahkan dalam
semua aspek kehidupan dan
olehkarenanya ketidakpastian itu selalu
ada serta melekat di dalam
aktivitaskegiatan yang dilaksanakan.
Dari pengertian pengendalian internal menurut COSO ini juga diformulasikan lima
komponen penting dari pengendalian internal, yaitu:

1. lingkungan pengendalian,

2. penilaian risiko,

3. aktivitas pengendalian,

4. informasi dan komunikasi,

5. pemantauan.
1. Lingkungan pengendalian merupakan merupakan komponen yang terpenting karena
membentuk budaya dan perilaku manusia menjadi lebih sadar akan pentingnya pengendalian.
Atribut individual mereka termasuk integritas, nilai-nilai etika dan kompetensi, dan
lingkungan dimana mereka beroperasi.
2. Penilaian risiko. Dalam organisasi, penilaian risiko terutama terkait dengan kemampuan
mengidentifikasi serta mengukur besaran risiko dalam pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian risiko dalam organisasi dilakukan dengan cara mereviu: (1). Tujuan keseluruhan
organisasi, (2). Tujuan pada tingkat proses, (3). Identifikasi dan analisa ketidakpastian, (4).
Pengelolaan perubahan.
3. Aktivitas Pengendalian. Aktivitas pengendalian terkait
dengan kemampuan memilih jenis pengendalian yang tepat dari berbagai
jenis pengendalian dan dipengaruhi oleh ketepatan dalam mengidentifikasi dan menilai
besaran risiko.
Organisasi berpeluang untuk menggunakan berbagai jenis pengendalian seperti: (1).
Kebijakan dan prosedur, (2). Pengamanan aplikasi dan jaringan, (3). Pengelolaan
perubahan aplikasi, (4). Kesinambungan kegiatan (backup), (5). Alih sumber daya
(outsourcing).
4. Sistem informasi dan komunikasi. Sistem informasi dan komunikasi disebut baik dan
andal jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang jelas tentang apa yang harus
dilakukan, agar keseluruhan tujuan perorangan, bagian dan keseluruhan organisasi dapat
dicapai.

Dua variabel penting dalam pengukuran kecukupan sistem informasi dan


komunikasi adalah derajat mutu infomasi yang dihasilkan dan efektivitas komunikasinya.

5. Pemantauan. Pemantauan adalah usaha berkelanjutan untuk meyakinkan bahwa setiap


gerak organisasi secara sinergis sedang mengarah kepada usaha pencapaian tujuan, bisa
dilakukan oleh manajemen operasi sendiri (ongoing monitoring) atau dengan bantuan
satuan pengawas internalnya (separate evaluation) seperti auditor.
SPI pada birokrasi

Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang efektif dan
kegiatan yang dilakukan secara terus efisien, keandalan pelaporan
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai keuangan, pengamanan aset
untuk memberikan keyakinan memadai atas negara, dan ketaatan
tercapainya tujuan organisasi. terhadap peraturan
perundang-undangan

Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Studi kasus
Pertanyaan diskusi:

1. Berdasarkan materi mengenai manajemen risiko, dijelaskan berdasarkan sumber-sumber


timbulnya risiko ada yang berasal dari internal, eksternal, keuangan dan operasional,
pertanyaannya adalah sumber risiko mana yang kiranya lebih dominan akan menjadi perhatian
bagi para pelaku bisnis / manajer di suatu organisasi bisnis / perusahaan ?

2. Bagaimana jika dalam proses manajemen risiko ini terjadi kontrakdiktif antara hasil analisis yang
dilakukan antara pihak internal dan eksternal?

3. Bagaimana hubungan antara sistem pengendalian internal (SPI) dengan perkembangan teknologi
informasi dalam sebuah proses pengendalian risiko di dalam suatu organisasi bisnis /
perusahaan?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai