Oleh:
Pengertian ERM
Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh manajemen,
DEFINISI DAN board of directors, dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi, dan
PENGERTIAN mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengidentifikasi kejadian potensial
yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk
MANAJEMEN memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. (COSO,
COSO Enterprise Risk Management - Integrated Framework, COSO, 2004)
RESIKO
2
ELEMEN-ELEMEN DALAM
MANAJEMEN RESIKO ORGANISASI
3
KOMPONEN DALAM ERM
1. LINGKUNGAN INTERNAL
6. AKTIVITAS PENGENDALIAN
2. PENENTUAN TUJUAN
7. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
3. IDENTIFIKASI KEJADIAN
8. MONITORING. RISIKO YANG DIKELOLA MENCAKUP
4. EVALUASI (ASSESSMENT) RISIKO STRATEGIS, OPERASI, PELAPORAN, DAN
RISIKO KEPATUHAN (COMPLIANCE). KEMUDIAN ERM
MENCAKUP KESELURUHAN ORGANISASI, MULAI DARI
LEVEL PERUSAHAAN KESELURUHAN (ENTITY LEVEL),
5. RESPON TERHADAP
LEVEL DIVISI, LEVEL UNIT BISNIS, DAN LEVEL ANAK
RISIKO
PERUSAHAAN (SUBSIDIARY).
4
Elemen Manajemen Risiko Organisasi
Prasarana Manajemen Risiko
Salah satu hal yang penting dikerjakan untuk mempersiapkan manajemen risiko
adalah menyiapkan prasarana yang mendukung manajemen risiko, yang meliputi
prasarana lunak dan keras.
5
a. Perencanaan
- Dapat dimulai dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan yang berkaitan dengan
manajemen risiko.
- Kemudian, bisa diteruskan dengan penetapan target, kebijakan, dan prosedur yang
Proses Manajemen Risiko berkaitan dengan manajemen risiko.
- Akan lebih baik lagi jika visi, misi, kebijakan, dan prosedur dituangkan secara tertulis.
- Dokumen tertulis semacam itu memudahkan pengarahan sekaligus menegaskan
dukungan manajemen terhadap program manajemen risiko.
b. Pelaksanaan
- Meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko. Proses
identifikasi dan pengukuran risiko, kemudian diteruskan dengan manajemen
(pengelolaan) risiko merupakan aktivitas operasional yang utama dari manajemen
risiko.
- Untuk melaksanakan pekerjaan manajemen risiko, diperlukan organisasi (struktur
organisasi) dan staffing (personel). Struktur organisasi manajemen risiko bervariasi dari
satu organisasi ke organisasi lainnya.
6
Contoh struktur organisasi manajemen risiko
c. Pengendalian
- Meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, output
pelaporan yang dihasilkan oleh manajemen risiko, dan umpan balik
(feedback).
- Format pelaporan manajemen risiko bervariasi dari satu organisasi ke
organisasi lainnya, dan dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
7
CONTOH PENERAPAN SYSTEM ERM
PADA ANGKASA PURA AIRPORTS
Pengelolaan risiko di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) a. Sistem Manajemen Risiko
mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate - Pesatnya perkembangan industri penerbangan, menyebabkan risiko
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/MBU/2002
yang dihadapi Perseroan pada setiap proses bisnis semakin
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada kompleks.
Badan usaha Milik Negara.
- Risiko-risiko tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal.
- Perseroan mengembangkan suatu kerangka pengelolaan risiko
b. Penerapan Manajemen Risiko
perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk Management (ERM)
- Penerapan tingkat korporasi dilaksanakan oleh Risk Management
Committee, didukung oleh jajaran pejabat satu tingkat dibawah Direksi
sebagai anggota.
- Secara umum Fungsi Manajemen Risiko Kantor Pusat
- tingkat Kantor Cabang juga terdapat fungsi Manajemen Risiko
- Berdasarkan serangkaian evaluasi secara berkala di lingkungan Angkasa
Pura Airports, dilakukan beberapa perbaikan serta pengembangan.
8
c. Strategi Pengelolaan Risiko
10