Anda di halaman 1dari 10

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM)

Oleh:

Andreas Mangasitua Lumbantobing 200522073


Tiurma Sari Harahap 200522078
Muhammad Alvan Syahputra Haraha 200522085
Cholil Jibran Rafiz Hasibuan 200522090
Nadia Nabila Shahab 200522091
Alvian Luthfie Arrieza 200522093

Dosen: May hana Bilqis Rangkuti, SE, M.Acc, Ak, CA


Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen Risiko Organisasi adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang


dihadapi oleh organisasi secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan nilai
perusahaan.

Pengertian ERM

Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh manajemen,
DEFINISI DAN board of directors, dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi, dan

PENGERTIAN mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengidentifikasi kejadian potensial
yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk
MANAJEMEN memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. (COSO,
COSO Enterprise Risk Management - Integrated Framework, COSO, 2004)
RESIKO

2
ELEMEN-ELEMEN DALAM
MANAJEMEN RESIKO ORGANISASI

Manajemen risiko organisasi mempunyai elemen-elemen berikut ini:


1. Identifikasi misi: menetapkan tujuan manajemen risiko
2. Penilaian risiko dan ketidakpastian: mengidentifikasi dan mengukur risiko
3. Pengendalian risiko: mengendalikan risiko melalui diversifikasi, asuransi,
hedging,
penghindaran, dan lain-lain
4. Pendannan risiko: bagaimana membiayai manajemen risiko
5. Administrasi program: administrasi organisasi, seperti manual, dan sebagainya
(Williams, Smith, Young, Risk Management and Insurance, McGraw Hill, 1998)
 

3
KOMPONEN DALAM ERM

1. LINGKUNGAN INTERNAL
6. AKTIVITAS PENGENDALIAN
2. PENENTUAN TUJUAN
7. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
3. IDENTIFIKASI KEJADIAN
8. MONITORING. RISIKO YANG DIKELOLA MENCAKUP
4. EVALUASI (ASSESSMENT) RISIKO STRATEGIS, OPERASI, PELAPORAN, DAN
RISIKO KEPATUHAN (COMPLIANCE). KEMUDIAN ERM
MENCAKUP KESELURUHAN ORGANISASI, MULAI DARI
LEVEL PERUSAHAAN KESELURUHAN (ENTITY LEVEL),
5. RESPON TERHADAP
LEVEL DIVISI, LEVEL UNIT BISNIS, DAN LEVEL ANAK
RISIKO
PERUSAHAAN (SUBSIDIARY).

4
Elemen Manajemen Risiko Organisasi
Prasarana Manajemen Risiko
Salah satu hal yang penting dikerjakan untuk mempersiapkan manajemen risiko
adalah menyiapkan prasarana yang mendukung manajemen risiko, yang meliputi
prasarana lunak dan keras.

Prasarana lunak, yaitu:


• Mengembangkan budaya sadar risiko untuk anggota organisasi
Dengan singkat, tujuan budaya sadar risiko adalah agar anggota lebih berhati-hati dalam
pengambilan keputusan. Jika anggota tersebut sadar akan risiko, maka organisasi (yang
Prasarana keras
terdiri dari kumpulan individu) akan menjadi lebih peka terhadap risiko.
Di samping prasaran lunak, prasarana keras dalam
• Dukungan manajemen
bentuk fisik juga perlu disiapkan. Contoh prasarana keras
Dukungan manajemen puncak bisa dituangkan ke dalam pernyataan tertulis, seperti:
yang perlu disiapkan adalah ruangan perkantoran,
mendukung atau ikut merumuskan/menyetujui misi dan visi, prosedur dan kebijakan,
komputer, dan prasarana fisik lainnya. Prasarana fisik
yang berkaitan dengan manajemen risiko. Dukungan ini, juga bisa ditunjukkan melalui
tersebut perlu dipersiapkan agar pekerjaan manajemen
partisipasi manajemen pada program-program manajemen risiko.
risiko berjalan sebagaimana mestinya.

5
a. Perencanaan
- Dapat dimulai dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan yang berkaitan dengan

manajemen risiko.
- Kemudian, bisa diteruskan dengan penetapan target, kebijakan, dan prosedur yang
Proses Manajemen Risiko berkaitan dengan manajemen risiko.
- Akan lebih baik lagi jika visi, misi, kebijakan, dan prosedur dituangkan secara tertulis.
- Dokumen tertulis semacam itu memudahkan pengarahan sekaligus menegaskan
dukungan manajemen terhadap program manajemen risiko.

b. Pelaksanaan
- Meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko. Proses
identifikasi dan pengukuran risiko, kemudian diteruskan dengan manajemen
(pengelolaan) risiko merupakan aktivitas operasional yang utama dari manajemen
risiko.
- Untuk melaksanakan pekerjaan manajemen risiko, diperlukan organisasi (struktur
organisasi) dan staffing (personel). Struktur organisasi manajemen risiko bervariasi dari
satu organisasi ke organisasi lainnya.

6
Contoh struktur organisasi manajemen risiko

Dalam gambar, unit manajemen risiko bertanggung


jawab ke manajer risiko yang disebut sebagai chief risk
officer (CRO). CRO kemudian melapor (bertanggung
jawab) langsung ke direktur utama. Pemisahan unit
manajemen risiko menjadi bagian sendiri diharapkan
mampu menjaga independensi unit manajemen risiko.
Unit manajemen risiko mempunyai kedudukan yang
sejajar dengan unit lini (pemasaran, keuangan,
produksi).

c. Pengendalian
- Meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, output
pelaporan yang dihasilkan oleh manajemen risiko, dan umpan balik
(feedback).
- Format pelaporan manajemen risiko bervariasi dari satu organisasi ke
organisasi lainnya, dan dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
7
CONTOH PENERAPAN SYSTEM ERM
PADA ANGKASA PURA AIRPORTS
Pengelolaan risiko di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) a. Sistem Manajemen Risiko
mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate - Pesatnya perkembangan industri penerbangan, menyebabkan risiko
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/MBU/2002
yang dihadapi Perseroan pada setiap proses bisnis semakin
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada kompleks.
Badan usaha Milik Negara.
- Risiko-risiko tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal.
- Perseroan mengembangkan suatu kerangka pengelolaan risiko
b. Penerapan Manajemen Risiko
perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk Management (ERM)
- Penerapan tingkat korporasi dilaksanakan oleh Risk Management
Committee, didukung  oleh jajaran pejabat satu tingkat dibawah Direksi
sebagai anggota. 
-  Secara umum Fungsi Manajemen Risiko Kantor Pusat
-  tingkat Kantor Cabang juga terdapat fungsi Manajemen Risiko
- Berdasarkan serangkaian evaluasi secara berkala di lingkungan Angkasa
Pura Airports, dilakukan beberapa perbaikan serta pengembangan.

8
c. Strategi Pengelolaan Risiko

d. Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko


- Untuk memastikan keberlanjutan pelaksanaan manajemen risiko di lingkungan
Angkasa Pura Airports, mulai tahun 2014 dilakukan evaluasi tahunan terhadap
penerapan manajemen risiko melalui pengukuran maturitas manajemen risiko.
- Digunakan model pengukuran maturitas dengan 5 (lima) tingkatan, yaitu: awal,
pemula, kompeten, mahir sampai dengan pemimpin pada tingkatan teratas
- aspek terukur yang digunakan dalam pengukuran tersebut terdiri dari 6 (enam)
atribut; budaya, pengalaman, proses, aplikasi, kepemimpinan, dan prinsip.
- Berdasarkan serangkaian proses pengukuran maturitas manajemen risiko, berada
pada tingkat “KOMPETEN” dengan nilai 3.53
- Ditinjau dari atribut kepemimpinan dan budaya, menggambarkan gaya
kepemimpinan dari pemimpin dijadikan sebagai role model dalam pengaplikasian
manajemen risiko secara konsisten disetiap lini organisasi.
Terima Kasih

10

Anda mungkin juga menyukai