Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN RISIKO KORPORASI

Dosen Pengampu : Ibu Nurul Fadilah Aswar, SE., MM

Disusun Oleh:

A.Chandra Batara Sakti

(220903502101)

Manajemen (i)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2024
DAFTAR ISI

Daftar Isi...............................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Risiko Korporasi...........................3

2.2 Komponen-komponen Manajemen Risiko Korporasi....5

2.3 Manfaat Manajemen Risiko Korporasi..........................6

2.4 Proses-proses Manajemen Risiko Korporasi..................7

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................9

Daftar Pustaka......................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen risiko korporasi dan proses manajemen risiko sangat penting


dalam konteks bisnis modern. Dalam lingkungan yang terus berubah, perusahaan
perlu mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko-risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan mereka. Manajemen risiko korporasi
melibatkan pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko-
risiko yang dapat mempengaruhi keseluruhan kesehatan perusahaan.

Proses manajemen risiko mencakup langkah-langkah seperti identifikasi


risiko, penilaian risiko, pengembangan strategi pengelolaan risiko, implementasi
tindakan pengurangan risiko, dan pemantauan terus-menerus. Dengan adanya
manajemen risiko yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya
untuk menghadapi tantangan, menjaga keberlanjutan operasional, dan
mengoptimalkan peluang bisnis.

Manajemen risiko korporasi dan proses manajemen risiko sangat penting


dalam konteks bisnis modern. Dalam lingkungan yang terus berubah, perusahaan
perlu mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko-risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan mereka. Manajemen risiko korporasi
melibatkan pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko-
risiko yang dapat mempengaruhi keseluruhan kesehatan perusahaan.

Proses manajemen risiko mencakup langkah-langkah seperti identifikasi


risiko, penilaian risiko, pengembangan strategi pengelolaan risiko, implementasi
tindakan pengurangan risiko, dan pemantauan terus-menerus. Dengan adanya
manajemen risiko yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya
untuk menghadapi tantangan, menjaga keberlanjutan operasional, dan
mengoptimalkan peluang bisnis.

iii
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Manajemen Risiko Korporasi?


2. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam Manajemen
Risiko Korporasi?
3. Apa saja manfaat dari Manajemen Risiko Korporasi?
4. Apa saja proses-proses Manajemen Risiko?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui definisi dari Manajemen Risiko Korporasi


(ERM).
2. Untuk mengetahui Komponen-komponen yang terdapat dalam
Manajemen Risiko Korporasi.
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari adanya Manajemen Risiko
Korporasi.
4. Untuk mengetahui apa saja proses-proses Manajemen Risiko.

iv
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Risiko Korporasi (ERM)

Secara umum, Manajemen Risiko merupakan proses analisa risiko untuk


menentukan seberapa besar suatu risiko dapat diterima dan pemilihan langkah
yang terbaik untuk menanganinya seperti menghindari, menghadapi,
mengendalikan dengan cara mengurangi, membagi dan mengalihkan risiko
tersebut. Manajemen Risiko juga mengidentifikasi dan pengendalian terhadap
sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian.

Manajemen Risiko Korporasi (ERM) merupakan upaya yang dilakukan


oleh perusahaan untuk mengelola risiko yang telah terjadi atau yang mungkin
terjadi di masa depan secara terencana, terstruktur dan sistematis agar tidak
menimbulkan kerugian besar. Manajemen Risiko Korporasi atau disebut juga
Manajemen Risiko Organisasi merupakan turunan dari Manajemen Risiko yang
lebih berfokus pada penanganan Manajemen Risiko pada sebuah korporasi atau
perusahaan. Hal ini merupakan hal yang wajar, dikarenakan sebuah korporasi
bukanlah sebuah makhluk hidup yang dapat mengelola risikonya secara mandiri
sehingga perlu bantuan manusia untuk melakukan Manajemen Risiko pada sebuah
perusahaan. Manajemen Risiko Korporasi (ERM) merupakan kerangka kerja
komprehensif dan integrative untuk mengelola Risiko kredit, Risiko pasar, dan
Risiko lainnya dalam sebuah perusahaan.

Dalam sejarahnya terdapat dua pandangan yang berbeda dalam


pengelolaan Manajemen Risiko Korporasi. Pandangan lama berpendapat bahwa
ada hubungan positif antara risiko dengan tingkat keuntungan yang korporasi
dapat peroleh, sehingga apabila suatu perusahaan ingin mendapatkan tingkat
keuntungan yang tinggi, maka perusaaan tersebut harus juga menaikkan risikonya
lebih tinggi juga. Yang kedua adalah pandangan baru yang beranggapan bahwa

v
hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan tidak bersifat linear, tetapi non-
linear. Pada pandangan kedua ini ahli berpendapat bahwa setiap pengelolaan
risiko harus dibagi menjadi beberapa zona agar dapat diketahui di zona yang mana
pengelolaan risiko dapat optimal.

Menurut organisasi Risk Management Association of Entreprise Risk


Management Council (RMA ERM Council) mendefinisikan Manajemen Risiko
Korporasi sebagai kemampuan manajemen untuk mengelola semua risiko bisnis
dalam upaya memperoleh atau mencapai tujuan. Menurut Lam (2014),
Manajemen Risiko Korporasi adalah kerangka yang komrehensif, terintegrasi,
untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomi, dan transfer risiko
dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan.

Lam (2014:241-246) mendefinisikan ruang lingkup dari Manajemen


Risiko Korporasi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Risiko Proses (Process Risk)


Risiko operasional yang timbul dari proses transformasi barang dan
jasa yang tidak efektif dan/atau tidak efisien.
2. Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)
Risiko operasional yang timbu dari hambatan-hambatan yang
dialami dan muncul daripada karyawan perusahaan tersebut.
3. Risiko Sistem (System Risk)
Risiko ini lebih berhubungan langsung pada system yang
dijalankan suatu organisasi atau perusahaan, sehingga risikonya
mungkin akan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya.
4. Risiko Insidental
Merupakan risiko atas kerugian yang berhubungan erat dengan
peristiwa-peristiwa tunggal yang tidak diharapkan, akan tetapi
berpotensi membawa dampak yang serius jika risiko-risiko tersebut
benar-benar terjadi.

vi
Enterprise risk adalah elemen penting dari manajemen strategis organisasi
mana pun dan harus tertanam dalam aktivitas bisnis yang sedang berlangsung.
Dua kerangka kerja yang direferensikan secara luas termasuk Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO ‘ERM –
Integrated Framework’; dan panduan yang dikembangkan oleh Airmic dan Institut
Manajemen Risiko IRM – ‘Pendekatan terstruktur untuk ERM dan persyaratan
ISO 31000’.

Elemen dasar ERM adalah penilaian risiko signifikan dan penerapan


respons risiko yang sesuai. Respons risiko meliputi: penerimaan atau toleransi
risiko; penghindaran atau penghentian risiko; pengalihan atau pembagian risiko
melalui asuransi, usaha patungan atau pengaturan lainnya; dan pengurangan atau
mitigasi risiko melalui prosedur pengendalian internal atau kegiatan pencegahan
risiko lainnya.

Konsep ERM penting lainnya termasuk filosofi risiko atau strategi risiko,
budaya risiko, dan selera risiko. Ini adalah ekspresi dari sikap terhadap risiko
dalam organisasi, dan jumlah risiko yang bersedia diambil oleh organisasi. Ini
adalah elemen penting dari tanggung jawab tata kelola.

2.2 Komponen-komponen Manajemen Risiko Korporasi

Adapun komponen-komponen yang terdapat pada Manajemen Risiko


Korporasi (ERM), adalah sebagai berikut:

1. Pengaturan Tujuan
Sebelum menentukan apakah suatu risiko harus diterima atau
ditolak, Anda perlu menilai tujuan bisnis Anda. Manajemen,
bersama dengan dewan direksi, pertama-tama harus menetapkan
misi dan metrik keberhasilan perusahaan untuk memastikan bahwa
tujuan tersebut selaras dengan selera risiko yang telah ditentukan.
2. Tugas BeRisiko
Sebuah penilaian Risiko adalah dasar dari proses ERM Anda.
Proses sistematis, selangkah demi selangkah ini melibatkan

vii
identifikasi Risiko , evaluasi, dan penentuan prioritas. Ini juga
termasuk menentukan kemungkinan dan dampak dari setiap risiko
dan menganalisis kontrol keamanan Anda saat ini.
3. Respon Risiko
Setelah Anda menetapkan risiko yang berpotensi memengaruhi
organisasi Anda, Anda perlu menyelaraskan respons dengan tujuan
Anda. Anda dapat memilih strategi untuk menghindari, menerima,
mengurangi, atau berbagi untuk setiap risiko yang signifikan.
Penting juga untuk mendokumentasikan langkah-langkah mitigasi
Risiko (tindakan yang akan diambil untuk mengelola setiap
risiko.)
4. Lingkungan Bisnis Internal
Budaya dan kode etik perusahaan Anda akan memengaruhi cara
karyawan Anda menghadapi risiko. Keterampilan manajerial para
pemimpin Anda akan mendorong budaya sadar risiko yang sehat
dan memastikan bahwa risiko kritis tidak pernah diabaikan.
5. Informasi dan Komunikasi
Pelatihan dan pendidikan karyawan tentang risiko akan
meningkatkan kesadaran di luar kepemimpinan dan tim kepatuhan
Anda. Melibatkan karyawan Anda dalam proses ini akan
membantu mereka membuat keputusan yang akan mengurangi
eksposur risiko organisasi.

2.3 Manfaat Manajemen Risiko Korporasi

 Dengan menciptakan budaya yang lebih berfokus pada risiko,


mengintegrasikan evaluasi risiko ke dalam praktik bisnis dan TI
adalah cara yang baik untuk meningkatkan manajemen risiko
secara menyeluruh.
 Perusahaan dapat menerapkan pelaporan risiko yang lebih
terstandarisasi yang membantu metrik dan pengukuran jangka
panjang.

viii
 Organisasi dapat meningkatkan fokus dan meningkatkan perspektif
mereka tentang risiko dalam berbagai kategori.
 Fokus yang lebih besar pada risiko yang terkait dengan tujuan
bisnis dapat mengarah pada penggunaan sumber daya yang lebih
efisien — misalnya, penerapan lisensi keamanan titik akhir terbatas
pada sistem yang paling terbuka dan kritis.
 Organisasi yang sangat teregulasi dapat meningkatkan koordinasi
masalah regulasi dan kepatuhan di seluruh rangkaian tujuan bisnis
yang beragam.

2.4 Proses-proses Manajemen Risiko

a. Identifikasi Risiko

Proses identifikasi Risiko dilakukan dengan melakukan analisis


terhadap karakteristik Risiko yang melekat pada perusahaan tersebut, Risiko dari
produk dan kegiatan usaha perusahaan. Teknik identifikasi Risiko yang dapat
dipakai adalah sebagai berikut:

a) Identifikasi seluruh Risiko secara berkala.


b) Melakukan identifikasi Risiko pada seluruh produk dan
aktivitas bisnis perusahaan.
c) Menganalisis seluruh sumber Risiko, yang paling tidak
dilakukan terhadap Risiko produk dan aktivitas perusahaan
serta memastikan bahwa Risiko dari produk dan aktivitas
baru telah melalui proses manajemen Risiko yang layak
sebelum diperkenalkan atau dijalankan.

b. Pengukuran Risiko

Pengukuran Risiko adalah proses sistematis yang dilakukan oleh


perusahaan untuk mengukur tinggi rendahnya Risiko yang dihadapi
perusahaan melalui kuantifikasi Risiko. Tindakan yang perlu dilakukan
adalah:

ix
a) Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi,
sumber data, dan prosedur yang digunakan. “Secara
berkala” adalah minimal secara triwulan atau lebih sesuai
dengan perkembangan usaha perusahaan dan kondisi
eksternal yang memengaruhi kondisi perusahaan.
b) Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran Risiko apabila
terdapat perubahan kegiatan usaha perusahaan, produk,
transaksi, dan faktor Risiko yang bersifat material yang
dapat memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

c. Pemantauan Risiko

Sistem dan prosedur pemantauan mencakup pemantauan terhadap


besarnya eksposur Risiko, toleransi Risiko, kepatuhan limit internal, dan
hasil stress testing atau konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana
maupun oleh SKMR (Satuan Kerja Manajemen Risiko). Hasil pemantauan
disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada manajemen
dalam rangka mitigasi Risiko dan tindakan yang diperlukan.

d. Pengendalian Risiko

Sebuah perusahaan harus memiliki sistem pengendalian Risiko


yang memadai dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan. Proses pengendalian Risiko harus disesuaikan dengan eksposur
Risiko atau tingkat Risiko yang akan diambil dan toleransi Risiko.
Pengendalian dapat dilakukan dengan metode mitigasi Risiko, antara lain
lindung nilai dan penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian.

e. Perencanaan Respon Risiko

Risk Response Planning merupakan proses yang dilakukan untuk


meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi sampai batas yang dapat
diterima.

x
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan memahami manajemen risiko korporasi dan proses manajemen


risiko, perusahaan dapat lebih baik mengelola tantangan yang muncul dan
memanfaatkan peluang bisnis. Pendekatan terstruktur ini membantu
mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko-risiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan keseluruhan perusahaan. Melalui langkah-langkah seperti identifikasi
risiko, penilaian risiko, dan implementasi strategi pengelolaan risiko, perusahaan
dapat meningkatkan ketahanannya terhadap perubahan lingkungan dan
meminimalkan dampak negatif. Dengan demikian, manajemen risiko korporasi
menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan operasional dan kesuksesan jangka
panjang dalam dunia bisnis yang penuh ketidakpastian.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Hamfri, D. (2004). Konsep dan Perkembangan Manajemen Risiko Perusahaan.


Jurnal Manajemen Maranatha, 4(1).

https://bamai.uma.ac.id/2021/11/26/manfaat-dari-enterprise-risk-management/

https://sertifikasiku.com/manajemen-risiko-korporasi-berdasarkan-iso-310002018/

Royyan, A. (2023). Konsep Manajemen Risiko. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi


dan Keuangan Syariah, 1(3), 130-137.

Satriyo, F. B., & Taufiqurahman, E. (2021). Analisis Manajemen Risiko Korporasi


pada Perusahaan Konstruksi (Ditinjau Dari Unsur Pemodal dan Konsultan
Perencana). Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 5(3).

Soehatman Ramli, Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk


Management (Jakarta: Dian Rakyat, 2010), h. 4.

xii

Anda mungkin juga menyukai