Anggaran Perusahaan Berbasis Risiko Suatu Kebutuhan - Indonesia Risk Management Professional Association
Anggaran Perusahaan Berbasis Risiko Suatu Kebutuhan - Indonesia Risk Management Professional Association
org/anggaran-perusahaan-berbasis-risiko-suatu-kebutuhan/
Setiap akhir tahun, perusahaan menyusun Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang
umumnya rencana kerja ini berpedoman pada data tahun sebelumnya dengan sedikit perubahan
pada target perusahaan. Menyusun rencana anggaran, biasanya manajemen perusahaan terlebih
dahulu menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dalam rencana anggaran kerja.
Selanjutnya membuat rencana kegiatan untuk rnencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Rencana kegiatan dan anggaran menjadi hal yang krusial bagi perusahaan, apabila tidak
memahami konsep dan esensi dalam merencanakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan strategi dalam menghadapi persaingan bisnis. Hanya mengandalkan copypaste
anggaran tahun sebelumnya dan menaikkan target pendapatan perusahaan tanpa melakukan
evaluasi dan pengukuran kinerjaanggaran tahun lalu.
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) menjadi penting bagi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, agar tetap pada jalur tujuan perusahaan dalam mencapai target. Target
pendapatan perusahaan harus direncanakan dan terukur agar pencapaian target perusahaan
realistis, artinya pendapatan sangat mungkin untuk dicapai. Sebaliknya, apabila pencapaian target
pendapatan tidak tercapai akan menimbulkan risiko negatif cash�ow perusahaan sehingga
mengganggu kinerja perusahaan.
Rencana anggaran perusahaan yang baik, memiliki peran penting sebagai perangkat bagi
manajemen perusahaan dalam melaksanakan tiga fungsi tersebut dan sudah merupakan
kebutuhan untuk membantu perusahaan dalam merencanakan kegiatan dalam periode satu tahun.
RKAP tidak hanya mengatur keuangan perusahaan saja sebagai dasar pelaksanaan seluruh
aktivitas dalam periode satu tahun, tetapi juga berfungsi mengidenti�kasikan risiko-risiko apa saja
Ihwal Program Keanggotaan Artikel Berita Publikasi Mitra Kontak
yang menghambat pencapaian target perusahaan. RKAP memiliki fungsi sebagai pengendali
jalannya perusahaan dan standar untuk mengevaluasi kinerja unit serta pedoman pengawasan
untuk menghindari terjadinya penyimpangan. RKAP juga mempunyai fungsi sebagai penyedia
informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan, sehingga perusahaan perlu dan
membutuhkan proses penerapan manajemen risiko agar manajemen mengambil keputusan sudah
memperhitungkan tingkat risiko yang akan ditanggung perusahaan. Rencana anggaran perusahan
dengan menerapkan proses manajemen risiko, dikenal sebagai rencana anggaran perusahaan
berbasis risiko
Menurut ISO 31000 pengertian risiko adalah dampak dari ketidak pastian untuk mencapai tujuan
(target) perusahaan. Artinya kegiatan atau akti�tas untuk mencapai tujuan perusahaan selalu
menghadapi dan berhubungan dengan risiko, karena risiko melekat dalam proses bisnis dan
merupakan potensi terjadi kerugian �nansial. Apabila kerugian tersebut sering terjadi dan
berdampak kerugian �nansial yang besar, maka hal tersebut harus dapat diantisipasi dengan
melakukan mitigasi berupa tindakan untuk meminimalkan risiko.
Setiap proses mencapai tujuan perusahaan mengandung risiko, sehingga setiap kegiatan
perusahaan selalu terdapat risiko. Risiko dapat berupa ancaman (threat) dapat juga berupa
peluang (opportunity). Risiko berupa ancaman apabila tidak melakukan strategi risiko dapat
merugikan perusahaan sehingga dapat membangkrutkan perusahaan apabila ada kejadian risiko
(risk event), sehingga perlu melakukan tindakan untuk meminimalkan kejadian risiko dengan
mitigasi berupa contingency plan dan biaya yang sudah masuk dan dialokasikan dalam Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) apabila terjadi kejadian risiko.
Tujuan melakukan strategi risiko dengan mitigasi agar tujuan atau target-target perusahaan
yang telah dianggarkan setiap tahun dapat tercapai. Pencapaian target perusahaan akan berhasil
apabila bertumpu pada tim manajemen yang solid yang memiliki persepsi yang sama untuk
mencapai tujuan perusahaan. Ada tiga hal yang penting agar tujuan (target) perusahaan dapat
tercapai:
Pertama, harus memahami bahwa dalam setiap kegiatan/pekerjaan baru atau sebagian
pekerjaan yang telah dilakukan pada kegiatan sebelumnya, harus di dokumentasi dengan baik.
Dokumentasi yang baik akan mencatat semua masalah atau risiko-risiko yang timbul sehingga
lebih mudah untuk diidenti�kasikan pada kegiatan yang telah dilaksanakan agar bisa menjadi road
map untuk menghindari masalah atau kerugian pada kegiatan yang sama.
Kedua, tim manajemen harus solid untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan benar
berdasarkan rencana kerja secara menyeluruh dan terintegrasi. Hal ini termasuk memberikan
perhatian khusus pada fungsi atau bagian pekerjaan yang membutuhkan inovasi dengan maksud
Ihwal Program Keanggotaan Artikel Berita Publikasi Mitra Kontak
untuk memahami tantangan-tantangan didepan dan siap mengantisipasi beberapa potensi
masalah (risiko) yang bisa timbul. Pimpinan perusahaan dapat melakukan pemantauan risiko
terhadap setiap kegiatan perusahaan dengan perencaanan anggaran kerja yang memadai.
Ketiga, tujuan perusahaan di dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) harus jelas dan
terukur. Artinya tujuan perusahaan harus dengan target yang terukur dan anggaran yang realistis.
Apa saja yang menghambat pencapaian target perusahaan dapat diidenti�kasikan sebagai risiko
sehingga dalam menyusun rencana kerja anggaran perusahaan menggunakan risk based
budgeting. Berdasarkan pemahaman anggaran perusahaan berbasis risiko, dimana strategi
melakukan mitigasi risiko merupakan rencana program kerja, sedangkan biaya untuk melakukan
mitigasi merupakan rencana anggaran.
Proses pencapaian visi dan misi perusahaan membutuhkan tindak lanjut yang harus dilakukan
berupa penyusunan perencanaan strategis yang membantu manajemen lebih terarah dalam
melaksanakan akti�tas bisnis sesuai dengan target dan waktu yang telah ditetapkan. Perencanaan
strategis perusahaan dalam jangka pendek atau tahunan dirumuskan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) dilakukan dengan pendekatan manajemen risiko atau lebih dikenal
dengan istilah Risk Based Budgeting.
RKAP berbasis risiko merupakan RKAP yang menyajikan kajian pengelolaan risiko atas setiap
tujuan dan sasaran strategis perusahaan. Penyusunan RKAP berbasis risiko ini diawali dengan
melakukan penilaian oleh masing-masing unit kerja sebagai pemilik risiko dan difasilitasi oleh unit
Manajemen Risiko. Penilaian risiko yang dilakukan termasuk didalamnya menentukan tindakan
penanganan risiko beserta rincian biaya dan jadwal pelaksanaannya dalam waktu satu tahun ke
depan. Informasi tersebutlah yang kemudian menjadi dasar manajemen dalam menyusun RKAP
tahun berikutnya.
Dengan mengimplementasikan Risk Based Budgeting diharapkan dapat menjadi salah satu
solusi dalam rangka menjaga efekti�tas dan e�siensi dari penyusunan anggaran Perusahaan
sehingga perusahaan dapat meminimalisir risiko yang muncul dan mencapai target yang telah
dirumuskan dalam RKAP. RKAP berbasis risiko adalah RKAP yang disusun berdasarkan kajian
risiko atas sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Ihwal Program Keanggotaan Artikel Berita Publikasi Mitra Kontak
Dalam menyusun RKAP, diselaraskan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
dimana terdapat visi dan misi perusahaan serta sasaran strategis agar perusahaan dapat tumbuh
dan berkembang secara berkelanjutan. RJPP melekat dalam proses penyusunan anggaran
perusahaan berbasis risiko dalam bentuk RKAP. Hubungan antara RJPP dengan RKAP dapat
terlihat pada proses anggaran perusahaan berbasis risiko terdapat pada gambar 1.
Sasaran RKAP merupakan rencana kerja tahunan perusahaan berdasarkan pro�le risiko
perusahaan yang terdapat pada register risiko. Menerapkan risk based budgeting, perusahaan
sudah memiliki risk apetite, risk tolerance dan kreteria risiko yang telah ada pada register risiko.
Berdasarkan hasil pada register risiko dimana rencana perlakuan risiko merupakan program kerja
perusahaan untuk mencapai target perusahaan, sedangkan biaya yang terkait dengan perlakuan
risiko merupakan anggaran yang dipersiapkan untuk mencapai target perusahaan.
RKAP berbasis risiko sudah merupakan keharusan dan kebutuhan perusahaan untuk mencapai
target pendapatannya. Menerapkan rencana anggaran perusahaan berbasisi risiko akan
menentukan target pendapatan yang realistis dan terukur, sehingga perusahaan menghadapi risiko
negatif cash�ow dapat diminimalkan dan telah diantisipasi. Risiko lain dampak dari negatif
cash�ow adalah risiko reputasi akibat kinerja perusahaan yang menurun.
Gambar 1.
Proses Anggaran Perusahaan Berbasis Risiko
Related Posts
Kantor sekretariat:
Kantor operasional:
Gedung Tifa, Lt. 3, Suite 304
Jl. Kuningan Barat No. 26
Jakarta Selatan 12710