Anda di halaman 1dari 4

Regulasi dan Standar Internasional Sektor Publik

1. Regulasi Internasional untuk Akuntansi Sektor Publik


Regulasi atau standar yang berlaku secara Internasional dikenal dengan International Public
Sector Accounting Standards (IPSAS) yang merupakan standar akuntansi untuk entitas sektor
publik yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting Standards Board
(IPSASB). IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah International Federation of
Accountants (IFAC).
Keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan manfaat nyata informasi keuangan yang
konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-jurisdiksi. IPSASB pada tahun 2015 memiliki
sebuah tujuan strategis yaitu memperkuat manajemen keuangan publik dan pengetahuan secara
global melalui peningkatan pengadopsian Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik
berbasis akrual, dengan:
- Mengembangkan standar pelaporan keuangan sector public berkualitas tinggi
- Mengembangkan publikasi lainnya untuk sector public
- Meningkatkan kesadaran akan IPSAS dan manfaat dari pengadopsiannya

2. International Public Sector Accounting Standards (IPSAS)


Sejak tahun 1997, IPSASB telah mengembangkan dan mengeluarkan sebanyak 38 standar
akrual (empat di antaranya telah, atau sedang dalam proses ditarik), tiga pedoman praktek yang
direkomendasikan, yang memberikan panduan pada area yang lebih luas dari pelaporan
keuangan di luar laporan keuangan, dan standar cash basis untuk negara yang menuju akuntansi
akrual penuh. Berikut adalah isi dari IPSAS tersebut.
- IPSAS 1 : Penyajian Laporan Keuangan
- IPSAS 2 : Laporan Arus Kas
- IPSAS 3 : Surplus atau Defisit Bersih
- IPSAS 4 : Pengaruh Perubahan Tukar Mata Uang Asing
- IPASA 5 : Biaya Pinjaman
- IPSAS 6 : Laporan Keuangan Konsolidasi dan Akuntansi Entitas
- IPSAS 7 : Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahan Asosiasi
- IPSAS 8 :Pelaporan Keuangan Kepentingan dalam Ventura Bersama
- IPSAS 9 : Pendapatan dari Transaksi Bursa
- IPSAS 10 : Pelaporan Keuangan dalam Hyperinflationary Ekonomi
- IPSAS 11 : Kontrak Konstruksi
- IPSAS 12 :Persediaan
- IPSAS 13 :Sewa
- IPSAS 14 :Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
- IPSAS 15 :Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan
- IPSAS 16 :Properti Investasi
- IPSAS 17 :Aktiva Tetap
- IPSAS 18 : Pelaporan Segmen
- IPSAS 19 :Provisi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi.
- IPSAS 20 :Pengungkapan Pihak Terkait
- IPSAS 21 :Penurunan Non-Cash-Generating Aset
- IPSAS 22 :Pengungkapan Informasi Keuangan tentang Sektor Pemerintah Umum
- IPSAS 23 :Pendapatan dari Transaksi Luar Bursa (Pajak dan Transfer)
- IPSAS 24 :Penyajian Informasi Anggaran dalam Laporan Keuangan
- IPSAS 25 : Imbalan Kerja
- IPSAS 26 : Penurunan Kas- Aset Menghasilkan
- IPSAS 27 : Agrikultur
- IPSAS 28 : Instrumen Keuangan : Penyajian
- IPSAS 29 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
- IPSAS 30 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan
- IPSAS 31 : Aktiva tidak berwujud
- IPSAS 32 : Pengaturan Layanan Konsesi: Pemberi
- IPSAS 33 : Pengadopsian pertama kali IPSAS berbasis akrual
- IPSAS 34 : Laporan Keuangan terpisah
- IPSAS 35 : Laporan Keuangan Konsolidasi
- IPSAS 36 : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Joint Ventures
- IPSAS 37 : Joint Arrangements
- IPSAS 38 : Pengungkapan Kepentingan Entitas Lain

3. Perbandingan IPSAS dan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia (PSAP


dan PSAK 45)
Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan
kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor publik di
seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-ketentuan akuntansi
sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB menghormati hak pemerintah dan
penyusun standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan pedoman pelaporan
keuangan di dalam jurisdiksi mereka masing-masing.
Jika dalam pemerintahan menggunakan PSAP maka untuk entitas nirlaba lainnya
menggunakan PSAK 45 (revisi 2011). Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan
keuangan entitas nirlaba. Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah
dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. Pernyataan ini
menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba.
Sementara untuk pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau
SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
Baik PSAK 45 ataupun PSAP menggunakan IPSAS sebagai acuan dalam menyusun standar
sehingga penryataan-pernyataan yang terdapat dalam PSAP diadopsi dari IPSAS, hanya saja
belum sepenuhnya.Hal ini disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

IPSAS PSAP
1 Penyajian Laporan Keuangan 1 Penyajian Laporan Keuangan
2 Laporan Arus Kas 2 Laporan Realisasi Anggaran
Berbasis Kas
3 Surplus atau Defisit Bersih 3 Laporan Arus Kas
4 Pengaruh Perubahan Tukar Mata 4 Catatan atas Laporan Keungan
Uang
5 Biaya Pinjaman 5 Akuntansi Persediaan
6 Laporan Keuangan Konsolidasi dan 6 Akuntansi Innvestasi
Akuntansi Entitas
7 Akuntansi untuk Investasi dalam 7 Akuntansi Aset Tetap
Perusahaan Asosiasi
8 Pelaporan Keuangan Kepentingan 8 Akuntansi Konstruksi Dalam
dalam Ventura bersama Pengerjaan
9 Pendapatan dari Transaksi Bursa 9 Akuntansi Kewajiban
10 Pelaporan Keuangan dalam 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan
Hyperinflationary Ekonomi Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Operasi
yang Tidak Dilanjutkan
11 Kontrak Konstruksi 11 Laporan Keuangan Konsolidasi
12 Persediaan 12 Laporan Operasional
13 Sewa 13 Penyajian Laporan Keuangan Badan
Layanan Umum

Berikut ini beberapa IPSAS yang tidak diberlakukan di Indonesia


1. IPSAS 4 : Pengaruh Perubahan Tukar Mata Uang Asing
2. IPSAS 5: Biaya Pinjaman
3. IPSAS 8: Pelaporan Keuangan pada Kepemilikan Ventura Bersama
4. IPSAS 9: Pendapatan dari Transaksi dalam Mata Uang Asing
5. IPSAS 10: Pelaporan Keuangan pada Ekonomi Hiperinflasi
6. IPSAS 13: Leasing
7. IPSAS 14: Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
8. IPSAS 15: Instrumen Keuangan (Penyajian dan Pengungkapan)
9. IPSAS 16: Properti Investasi
10. IPSAS 18: Pelaporan Segmen
11. IPSAS 19: Provisi, Kewajiban Kontingensi, dan Aset Kontingensi
12. IPSAS 20: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
13. IPSAS 21: Penurunan Nilai atas Aset yang Tidak Menghasilkan Kas
14. IPSAS 22: Pengungkapan Informasi Keuangan tengan Sektor Pemerintah Umum
15. IPSAS 23: Pendapatan dari Transaksi Non-Pertukaran (Pajak dan Transfer)
16. IPSAS 25: Manfaat bagi Pegawai

Anda mungkin juga menyukai