Anda di halaman 1dari 39

TUGAS KELOMPOK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 13
PERKEMBANGAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAH DI
INDONESIA; STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAH; LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
Here is where this template begins
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Rahayu, S.E., M.S.A., A.k.
=KELOMPOK 13=
: ANGGOTA :

BOBI SADLI PUAN MAHARANTI


NIM : C1C020081 NIM : C1C020082

KELAS : R-011 KELAS : R-011

NO. ABSEN : 25 NO. ABSEN : 26


= PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAH DI INDONESIA =
01 02 03 04

ARAH FASE-FASE KOMITE PERBANDINGAN


REFORMASI PERKEMBANGAN STANDAR PELAPORAN
KEUANGAN AKUNTANSI AKUNTANSI KEUANGAN YANG
NEGARA PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN DIHASILKAN
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
ARAH REFORMASI KEUANGAN NEGARA
Perubahan sistem akuntansi: Perubahan basis pencatatan akuntansi:
Dari Single Entry Menjadi Double Entry Dari Basis Kas Menjadi Basis Akrual

Pada mulanya pencatatan Dalam mengantisipasi perubahan basis


kas menjadi basis akrual ini, digunakanlah
akuntansi disektor basis kas menuju akrual (cash basis toward
pemerintahan dengan accrual). Akuntansi berbasis kas mengakui
menggunakan sistem dan mencatat transaksi pada saat terjadinya
pencatatan single entry. Tetapi penerimaan dan pengeluaran kas, dan tidak
mencatat aset dan kewajiban. Sebaliknya
sistem single entry dirasakan Akuntansi berbasis akrual mengakui dan
memiliki banyak kekurangan, mencatat transaksi pada saat terjadinya
sehingga sistem pencatatan transaksi (baik kas maupun non-kas) dan
mencatat aset dan kewajiban. Sedangkan
beralih ke sistem double entry.
Akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash
Dalam sistem double entry, basis toward accrual) adalah menggunakan
setiap transaksi keuangan akan basis kas untuk pengakuan pendapatan,
dicatat sebanyak dua kali, yaitu belanja dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual
dicatat dalam sisi debet dan sisi untuk pengakuan asset, kewajiban dan
kredit. ekuitas dalam neraca
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
FASE-FASE PENTING PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Tahun 1975 Tahun 1979-1980 Tahun 1986 Tahun 1987-1988

Perhitungan Anggaran  Dibuat desain  Mulai dilakukan simulasi


 Undang-Undang pengembangan Sistem sistem manual pada
No. 5 Tahun 1974 Negara (PAN) Akuntansi Pusat dan Sistem Departemen Pekerjaan Umum,
membuat rencana Akuntansi Instansi . Sosial, Perdagangan pada
 Peraturan  pembentukan unit eselon I wilayah Jakarta, Medan, dan
studi modernisasi Surabaya.
Pemerintah No. 5 sistem akuntansi
di lingkungan Departemen
 pemikiran penggunaan
Keuangan yang memegang
Tahun 1975 pemerintah. fungsi akuntansi dan
komputer untuk proses
akuntansi dan pada tahun
pelaporan.
 Peraturan Keputusan Menteri  menyusun alokasi anggaran,
1989 usulan pengembangan
sistem akuntansi pemerintah
Pemerintah No. 6 Dalam Negeri No. 900- proses penerimaan dan berbasis komputer disetujui
099 Tahun 1980 pengeluaran melalui Kantor
Tahun 1975 Pelayanan Perbendaharaan
Departemen Keuangan dan
Bank Dunia dalam bentuk
(MAKUDA) Negara (KPPN). Proyek Pengembangan Sistem
Akuntansi Pemerintah tahap I
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
FASE-FASE PENTING PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Tahun 1992 Tahun 2001-2002 Tahun 2003-2004 Tahun 2005 Tahun 2010

Dibentuk Badan Akuntansi  1 Januari 2001 otonomi  Reformasi akuntansi  Komite Standar Akuntansi Peraturan Pemerintah No.
Keuangan Negara (BAKUN) daerah dan desentralisasi Pemerintahan - KSAP 71 Tahun 2010 tentang
sektor publik dibentuk dengan Keppres
fiskal serentak
yang mempunyai fungsi  Undang-undang Nomor No. 84 tahun 2004 , diubah Standar Akuntansi
 perubahan format
sebagai Central anggaran dan pelaporan 17 Tahun 2003 tentang dengan Keppres No. 2 Tahun Pemerintahan
Accounting Office, yang  Dikeluarkan Kepmendagri Keuangan Negara 2005, Keppres No. 3 Tahun menggantikan PP No. 24
bukan sekadar  Undang-undang Nomor 2009. Tahun 2005. Berdasarkan
No. 29 Tahun 2002 yang
 Peraturan Pemerintah
“membukukan” namun mulai mengenalkan 1 Tahun 2004 tentang Nomor 24 Tahun 2005. PP No.
PP No. 71 Tahun 2010
memerlukan adanya penggunaan akuntansi Perbendaharaan pemerintah pusat dan
24 Tahun 2005 menggunakan
standar akuntansi basis kas modifikasian daerah harus menerapkan
Negara pendekatan cash towards
(modified cash basis) accrual (CTA) dalam sistem
pemerintahan dan  Undang-undang Nomor akuntansi akrual penuh
serta pembukuan pencatatan akuntansinya.
selanjutnya berpasangan (double 15 Tahun 2004 tentang (full accrual accounting)
 Mulai tahun 2005, Laporan
melaksanakan entry bookkeeping) untuk Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Pusat tidak lagi cash towards
implementasi sistem yang pencatatan keuangan Pengelolaan dan dan daerah disusun accrual selambat-
telah dirancang. pemerintah daerah. Tanggung Jawab berdasarkan Standar lambatnya tahun 2015
Akuntansi Pemerintahan
Keuangan Negara
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP) dibentuk berdasarkan pada Keputusan KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan
Presiden No.84 Tahun 2004, sebagai tindak lanjut konsep Rancangan Peraturan Pemerintah
dari amanat Undang- Undang No. 1 Tahun 2004 tentang SAP sebagai prinsip-prinsip akuntansi
pasal 57 tentang Perbendaharaan Negara. Dalam yang wajib diterapkan dalam menyusun dan
pasal tersebut dinyatakan bahwa diperlukan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat
suatu Komite Penyusunan Standar Akuntansi dan/atau pemerintah daerah. Dalam
Pemerintahan (KSAP) yang bertugas menyusun pelaksanaan tugas sehari-hari, KSAP melaporkan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Dalam kegiatannya secara berkala kepada Menteri
Undang- Undang. No 17 Tahun 2003 pasal 32 Keuangan. KSAP bertanggung jawab kepada
tentang Keuangan Negara mengatur perlunya
Presiden melalui Menteri Keuangan.
SAP sebagai pedoman dalam penyusunan dan
KSAP dalam tugasnya telah menyusun Standar
penyajian laporan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah pusat dan daerah. Akuntansi Pemerintahan berbasis cash towards
Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2004 accrual, dengan dikeluarkan Peraturan
mengenai KSAP telah diubah dengan Keputusan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Dan terakhir
Presiden No. 2 Tahun 2005, dan terakhir diubah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
dengan Keputusan Presiden No.3 Tahun 2009 2010 yang mengatur SAP berbasis akrual penuh
tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (full accrual).
(KSAP).
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
PERBANDINGAN PELAPORAN KEUANGAN YANG DIHASILKAN
 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 berisi
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Laporan keuangan yang dihasilkan dalam
berbasis kas menuju akrual (cash towards SAP ini adalah Laporan Realisasi Anggaran
accrual). Dalam SAP ini, pengakuan terhadap (LRA), neraca, laporan arus kas, Catatan atas
pendapatan, belanja dan pembiayaan berbasis
Laporan Keuangan (CaLK), laporan
kas, sedangkan pengakuan terhadap asset,
utang dan ekuitas dana berbasis akrual. operasional, laporan perubahan SAL (Saldo
Laporan keuangan yang dihasilkan dalam SAP Anggaran Lebih) dan laporan perubahan
ini adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA), ekuitas.
neraca, laporan arus kas dan Catatan atas Dilihat dari jenis laporan keuangan yang
Laporan Keuangan (CaLK). dihasilkan, terdapat perbedaan antara
 Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 berisi
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
SAP berbasis kas menuju akrual dan SAP
berbasis akrual. SAP ini mengakui pendapatan, berbasis akrual. Dalam SAP berbasis
beban, asset, utang dan ekutas dalam akrual, entitas pelaporan diwajibkan
pelaporan keuangan berbasis akrual. untuk menerbitkan laporan tambahan
Sedangkan pengakuan pendapatan, belanja yaitu laporan operasioal, laporan
dan pembiayaan dalam pelaporan
perubahan SAL dan Laporan perubahan
pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan adalam APBN/APBD. ekuitas.
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
PERBANDINGAN PELAPORAN KEUANGAN YANG DIHASILKAN

LAPORAN KEUANGAN BASIS KAS LAPORAN KEUANGAN BASIS


NO.
MENUJU AKRUAL (PP No 24 Tahun 2005) AKRUAL (PP No 71 Tahun 2010)
Laporan Realisasi Laporan Realisasi Anggaran
1
Anggaran (LRA) (LRA)
2 Neraca Neraca

3 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas


Catatan Atas Laporan
4 Catatan Atas Laporan Keuangan
Keuangan
5 - Laporan Operasional
Laporan Perubahan Saldo
6 -
Anggaran Lebih
7 - Laporan Perubahan Ekuitas
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
PENGERTIAN AKUNTANSI PEMERINTAH
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah prinsip-prinsip
Government akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerinta. Dengan demikian, SAP merupakan
persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya
Accounting
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di
Indonesia. Akuntansi Pemerintahan adalah akuntansi yang
digunakan dalam suatu organisasi pemerintahan / lembaga
yang tidak bertujuan untuk mencari laba, dan merupakan suatu
bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang utuh

Komite SAP merupakan sebuah cerita panjang seiring


dengan perjalanan reformasi keuangan di Indonesia.
Kebutuhan standae dan pembentukan komite
penyusunannya mulai muncul ketika desakan penerapan
IPSAS semakin kuat
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 SEBAGAI REGULASI

Pada tahun 2010 terbit PP 71 Lampiran I merupakan Standar


Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual
tahun 2010 tentang Standar yang akan dilaksanakan selambat-
Akuntansi Pemerintah sebagai lambatnya mulai tahun 2014, sedangkan
pengganti PP 24 tahun 2005. Lampiran II merupakan Standar Akuntansi
Diharapkan setelah PP ini terbit Pemerintah berbasis Kas Menuju Akrual
maka akan diikuti dengan yang hanya berlaku hingga tahun 2014.
Lampiran I berlaku sejak tanggal
aturanaturan pelaksanaannya
ditetapkan dan dapat segera diterapkan
baik berupa Peraturan Menteri oleh setiap entitas (strategi pentahapan
Keuangan untuk pemerintah pemberlakuan akan ditetapkan lebih lanjut
pusat maupun Peraturan Menteri oleh Menteri Keuangan dan Menteri Dalam
Dalam Negeri untuk pemerintah Negeri), sedangkan Lampiran II berlaku
daerah. selama masa transisi bagi entitas yang
belum siap untuk menerapkan SAP
Ada yang berbeda antara PP Berbasis Akrual. Dengan kata lain,
71 tahun 2010 ini dengan PP-PP Lampiran II merupakan lampiran yang
lain. Dalam PP 71 tahun 2010 memuat kembali seluruh aturan yang ada
terdapat 2 buah lampiran (IKAPI pada PP 24 tahun 2005 tanpa perubahan
2009). sedikit pun.
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 SEBAGAI REGULASI : Perbedaan mendasar dari sisi jenis laporan keuangan antara Lampiran I dan Lampiran II

LAMPIRAN 1
 Laporan
(Budgetary
Anggaran
Reports):
LAMPIRAN 2
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan terdiri dari
Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
Neraca, Laporan
Realisasi Anggaran,
 Laporan Keuangan (Financial Laporan Arus Kas, dan
Reports): Neraca, Laporan Catatan atas Laporan
Operasional, Laporan Keuangan.
Perubahan Ekuitas, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 SEBAGAI REGULASI : Perbedaan daftar isi pada Lampiran I dan Lampiran II

Lampiran I Kerangka Konseptual Lampiran II Kerangka Konseptual


Akuntansi Pemerintahan : Akuntansi Pemerintahan :
• PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan
• Kerangka Konseptual Akuntansi
Keuangan;
Pemerintahan
• PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi
• PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan
Anggaran Berbasis Kas; - PSAP Nomor 03
tentang Laporan Arus Kas; Keuangan;
• PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas • PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi
Laporan Keuangan; Anggaran;
• PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi • PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;
Persediaan; • PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas
• PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi; Laporan Keuangan;
• PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset • PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi
Tetap; Persediaan;
• PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi • PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;
Dalam Pengerjaan; • PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
• PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi • PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi
Kewajiban; Dalam Pengerjaan;
• PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, • PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
• Perubahan Kebijakan Akuntansi, • PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa
yang Tidak Dilanjutkan; Luar Biasa;
• PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan • PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan
Konsolidasian. Konsolidasian;
• PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
AKUNTANSI PERUSAHAAN VS AKUNTANSI PEMERINTAHAN : Perbedaan Karakteristik Perusahaan dengan Entitas Pemerintahan

PERBEDAAN PEMRINTAHAN PERUSAHAAN

TUJUAN ENTITAS Non Laba Laba/Orientasi Profit

Pajak, retribusi, utang , penerbitan


Laba ditahan, penjualan asset, utang
obligasi pemerintah, laba
SUMBER PENDANAAN bank , penerbitan saham, penerbitan
BUMN/BUMD, penjualan asset
obligasi
negara
Masyarakat (publik) dan parlemen
PERTANGGUNGJAWABAN Para pemegang saham dan kreditor
(DPR/DPRD)

STRUKTUR ORGANISASI Birokrasi Fleksibel

KARAKTERISTIK
Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
ANGGARAN

STAKEHOLDER Lingkungan luas Lingkungan tertutup


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
AKUNTANSI PERUSAHAAN VS AKUNTANSI PEMERINTAHAN : Persamaan Akuntansi Pemerintahan dan Perusahaan
Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian
integral dari sistem ekonomi, di suatu negara dan keduanya menggunakan
sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.

Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomi, efisien dan efektif.

Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama


di kedua sektor. Kedua sektor tersebut membutuhkan informasi yang handal, relevan
untuk melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian).

Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, seperti
sama-sama bergerak dibidang transportasi massal, pendidikan, kesehatan,
penyediaan energi, dan sebagainya.

Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan


hukum lain yang disyaratkan.
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
FUNGSI AKUNTANSI PEMERINTAHAN
FUNGSI KHUSUS AKUNTANSI Pendapat lain dikemukakan oleh
PEMERINTAHAN: BPKP bahwa fungsi dari akuntansi
pemerintahan :
• Menghitung layanan yang
dicapai oleh pemerintah. • Pertanggungjawaban : Akuntansi
• Membantu mengamankan dan pemerintahan memberikan informasi
keuangan yang lengkap, cermat dalam
mengawasi semua hak dan bentuk dan waktu yang tepat, yang
• kewajiban pemerintah berguna bagi pihak yang
bertanggungjawab yang berkaitan dengan
khususnya dari segi ukuran unit-unit pemerintahan.
finansial. • Manajerial : Akuntansi pemerintahan
• Memberikan informasi yang menyediakan informasi keuangan yang
diperlukan untuk perencanaan,
sangat berguna kepada para penganggaran, pelaksanaan, pemantauan,
pihak yang berkepentingan. pengendalian anggaran, perumusan
• Mengukur efektifitas dan kebijakan dan pengambilan keputusan
serta penilaian kinerja pemerintah.
efisiensi kinerja eksekutif di • Pengawasan : Akuntansi pemerintahan
dalam melaksanakan tugas akan memungkinkan terselenggaranya
dan kewajibannya. pemeriksaan efektif dan efisien oleh aparat
pengawasan fungsional
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
RUANG LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Dapat memenuhi persyaratan Undang-undang Dasar, Undang-
undang dan Peraturan lain.

Dikaitkan dangan Klasifikasi Anggaran.

Perkiraan-perkiraan harus diselenggarakan

Sistem Akuntansi harus terus dikembangkan

Perkiraan-perkiraan yabg harus dikembangkan secara efektif

Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi


keuangan untuk pengembangan rencana dan program

Pengadaan suatu perkiaan


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
PROSES PENYUSUNAN SAP

Tahap – tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut


(IKAPI. 2009) :
Proses penyusunan (Due
a. Identifikasi Topik untuk dikembangkan menjadi
Process) yang digunakan standar.
adalah proses yang berlaku b. Konsultasi topik kepada komite pengarah
umum secara internasional c. Pembentukan kelompok kerja (Pokja) dalam KSAP.
d. Riset terbatas oleh kelompok kerja.
dengan penyesuaian terhadap
e. Penulisan draf SAP oleh kelompok kerja.
kondisi yang ada di Indonesia. f. Pembahasan draf oleh komite kerja.
Penyesuaian dilakukan antara g. Pengambilan keputusan draf untuk dipublikasikan.
lain karena pertimbangan h. Peluncuran draf publikasian SAP (exposure draft).
i. Dengar pendapat terbatas (limited hearing) dan
kebutuhan yang mendesak dengar pendapat publik (public hearings).
dan kemampuan pengguna j. Pembahasan tanggapan dan masukan terhadap draf
untuk memahami dan publikasian.
k. Permintaan pertimbangan kepada Badan Pemeriksa
melaksanakan standar yang Keuangan (BPK)
ditetapkan. l. pembahasan tanggapan BPK
m. Finalisasi standar.
n. pemberlakuan standar
o. sosialisai awal standar
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
PROSES PENYUSUNAN SAP

Peraturan pemerintah No 71 Tahun 2010


Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun (Basis Akrual) antara lain:
2005 tentang Standar Akuntasi
Pemerintahan terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Neraca
1. PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan. 2. 3. Laporan Arus Kas
PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran. 3. 4. Catatan atas Laporan keuangan
PSAP 03: Laporan Arus Kas. 4. PSAP 04: 5. Laporan Realisasi Anggaran
Catatan Atas Laporan Keuangan. 5. PSAP 6. (LRA)
05: Akuntasi Persediaan. 6. PSAP 06: 7. Laporan Perubahan Saldo
Akuntasi Investasi. 7. PSAP 07: Akuntansi
8. Anggaran Lebih (LSAL)
Aset Tetap. 8. PSAP 08: Akuntansi
Konstruksi Dalam Pengerjaan. 9. PSAP 09:
9. Neraca
Akuntansi Kewajiban. 10. PSAP 10: Koreksi 10. Laporan Arus kas
Kesalahan, Perubahan Kebijakan 11. Laporan Operasional (LO)
Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa. 11. 12. Laporan Perubahan Ekuitas
PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian 13. Catatan Atas Laporan Keuangan
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
Sistem Pelaporan Akuntansi Pemerintah : Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH : PEMERINTAHAN PUSAT
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH : PEMERINTAHAN PUSAT
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Tahap
Pencatatan
dan
Penggolongan

Tahap
Tahap
Pelaporan dan
Pengiktisaran
Evaluasi
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PEMERINTAH PUSAT

Peraturan pemerintah tentang standar


akuntansi pemerintah merupakan pelaksanaan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara pasal 32 ayat (2) yang
menyatakan bahwa standar akuntansi disusun
oleh suatu komite standar yang independen yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No.24
Tahun 2005 dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara mensyaratkan setiap
instansi pemerintah harus menyusun laporan
keuangan sebagai berikut: Laporan Keuangan
Pemerintah terdiri dari laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas, dan
diserrtai Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
Pihak yang mempunyai tanggung jawab untuk
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
adalah Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan


perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya dalam satu periode pelaporan. Di
dalam Laporan Realisasi Anggaran
mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusat/daerah yang menunjukan ketaatan terhadap
APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran
menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola
oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode
pelaporan.

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan


sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:
a) Pendapatan b) Belanja c) Transfer d)
Surplus/deficit e) Pembiayaan f) Sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LP SAL)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih atau


disingkat LP SAL, menyajikan informasi kenaikan
atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laporan ini juga memberikan ringkasan atas
pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan
pemerintah, sehingga suatu entitas pelaporan harus
menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang
terdapat dalam LP-SAL dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.

Laporan Perubahan Saldo Anggaran menyajikan


secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-
pos berikut: a) Saldo Anggaran Lebih awal; b)
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih; c) Sisa
Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
d) Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya;
e) Lain-lain; dan f) Saldo Anggaran Lebih Akhir.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LP SAL)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

Laporan posisi keuangan menggambarkan


posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana
pada tanggal tertentu. Neraca tingkat
pemerintah pusat, merupakan konsolidasi dari
neraca tingkat kementrian/ lembaga. Setiap
entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya
dalam asset lancar dan nonlancar serta
mengklasifikasikan kewajibannya.

Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya


pos-pos 39 berikut: a) Kas dan setara kas b)
Investasi jangka pendek c) Piutang pajak dan
bukan pajak d) Persediaan e) Investasi jangka
panjang f) Asset tetap g) Kewajiban jangka
pendek h) Kewajiban jangka panjang i) Ekuitas
dana
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN OPERASIONAL (LO)

Laporan Operasional adalah salah


satu unsur laporan keuangan yang
menyajikan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh
pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dalam satu periode
pelaporan.

Unsur yang dicakup secara langsung


dalam Laporan Operasional terdiri atas:
a) Pendapatan-LO; b) Beban; c) Transfer;
dan d) Pos Luar Biasa.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN OPERASIONAL (LO)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN ARUS KAS (LAK)

Laporan Arus Kas menyajikan informasi


mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama satu
periode akuntansi, dan saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan. Arus
masuk dan keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi
asset nonkeuangan, pembiayaan, dan non
anggaran. Penyajian Laporan Arus Kas
dan pengungkapan yang berhubungan
dengan arus kas diatus dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 03
tentang Laporan Arus Kas.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN ARUS KAS (LAK)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) adalah
informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. LPE menyediakan informasi mengenai
perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
periode pelaporan.

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan paling


kurang pos-pos sebagai berikut: a) Ekuitas awal; b)
Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; c)
Koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain
berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan
oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan mendasar, misalnya: d) koreksi
kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya; e) perubahan
nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
CACATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara


sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus
mempunyai referensi silang dengan informasi terkait
dalam Catatan atas LAporan Keuangan. Catatan atas
LAporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam LAporan Realisasi Anggaran, Neraca
dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula Catatan atas
LAporan Keuangan adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi
dan komitmen-komitmen lainnya. Dalam keadaan
tertentu masih dimungkinkan untuk mengubah
susunan penyajian atas pos-pos tertentu dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
CACATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)
= KELOMPOK 13 =
== TERIMAKASIH ==

Anda mungkin juga menyukai