Anda di halaman 1dari 11

PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Nama: Fitzgeraldhyne Rappan

NIM: A031221038

PENGERTIAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) adalah sebuah sistem yang dirancang untuk
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 dan mengakomodasi arsitektur Pengelolaan Keuangan Daerah yang dibangun oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019. SAPD mencakup prosedur, penyelenggara,
peralatan, dan elemen lain yang diperlukan untuk menjalankan fungsi akuntansi dari analisis
transaksi hingga pelaporan keuangan dalam lingkungan organisasi pemerintahan daerah. SAPD
tersebut ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah mencakup prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-


konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah sebagai
pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah. Kebijakan ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas.
Kebijakan akuntansi tersebut disusun oleh Pemerintah Daerah dan ditetapkan dalam Peraturan
Kepala Daerah.

SAPD meliputi pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan identifikasi transaksi,
pencatatan pada jurnal, posting ke dalam buku besar, penyusunan neraca saldo, dan penyajian
laporan keuangan. SAPD juga mencakup sistem akuntansi SKPKD dan sistem akuntansi SKPD.
Proses akuntansi pemerintah daerah mengandung informasi, aliran data, penggunaan, dan
penyajian dokumen yang dilakukan secara elektronik. Kebijakan akuntansi dibangun secara
dinamis dan memuat praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah yang berfungsi sebagai
panduan proses penyusunan laporan keuangan mulai dari entitas akuntansi sampai dengan entitas
pelaporan.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua bagian utama yaitu:

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 1


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

1. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Daerah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD)
2. Sistem Akuntansi Instansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

DASAR HUKUM

Untuk aturan pelaksanaannya dimulai dari :

1. PP Nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban keuangan daerah;
terhitung tahun anggaran 2001.
2. Diatur lebih lanjut di Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta tata cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
3. Lalu pada tahun 2005 diatur kembali yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur lebih lanjut pada Permendagri Nomor
13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang digunakan
oleh Pemerintahan Daerah saat ini.
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor
25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.

KARAKTERISTIK AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

Karakteristik akuntansi pemerintahan daerah mencakup beberapa aspek penting yang


membedakannya dari akuntansi pada sektor swasta atau akuntansi umum. Berikut adalah beberapa
karakteristik utama akuntansi pemerintahan daerah:

1. Tujuan dan Fungsi: Akuntansi pemerintahan daerah memiliki tujuan utama untuk
memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Fungsi
utamanya adalah untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada
pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat tentang kondisi keuangan daerah.

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 2


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

2. Penggunaan Standar Akuntansi: Akuntansi pemerintahan daerah menggunakan Standar


Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang dirancang khusus untuk pemerintahan daerah. SAP
ini mencakup prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-
praktik yang diperlukan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah
daerah.

3. Pengelolaan Keuangan Daerah: Akuntansi pemerintahan daerah berperan penting dalam


pengelolaan keuangan daerah, termasuk pengelolaan anggaran, pengelolaan aset,
pengelolaan utang, dan pengelolaan investasi. Ini mencakup pengelolaan keuangan daerah
secara internal dan eksternal.

4. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi: Akuntansi pemerintahan daerah sering


menggunakan sistem informasi akuntansi yang canggih untuk mempermudah pengelolaan
dan pelaporan keuangan. Sistem ini memungkinkan penggunaan data secara real-time dan
memfasilitasi pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat dan terkini.

5. Pengawasan dan Pengendalian: Akuntansi pemerintahan daerah diatur oleh berbagai


tingkat pengawasan dan pengendalian, termasuk pengawasan oleh lembaga audit internal
dan eksternal, serta pengendalian oleh lembaga pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

6. Pelaporan dan Transparansi: Akuntansi pemerintahan daerah memiliki kewajiban untuk


menyediakan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel kepada pemerintah daerah,
pemerintah pusat, dan masyarakat. Ini mencakup pelaporan tentang penggunaan dana,
kinerja keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan.

KERANGKA UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN PUSAT

SAPD sebagaumana dimaksudkan dalam Pasal 5 ayar (1) terdiri atas:

1. Sistem akuntansi PPKD;dan


2. Sistem akuntansi SKPD

Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup teknik pencatatan,
pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, transfer,
pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunan laporan keuangan
PPKD serta penyusunan laporan keuangan konsolidasian pemerintah daerah.

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 3


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Proses penyusunan Laporan Keuangan PPKD:

1. Menyiapkan kertas kerja


a. Mengisi neraca saldo sebelum penyesuaian
b. Membuat jurnal penyesuaian
c. Membuat neraca saldo setelah penyesuaian
2. Menyusun Laporan keuangan
a. Menyiapkan LRA (Laporan Realisasi Anggaran)
b. Menyiapkan LO (Laporan Operasional),membuat jurnal penutup,dan neraca saldo
setelah penutup
c. Menyusun neraca,membuat jurnal penutup akhir, dan neraca saldo setelah penutup
akhir
d. Menyusun laporan perubahan ekuitas
e. Menyusun catatan atas laporan keuangan
3. Menyiapkan kertas kerja konsilidasi
a. Mengisi neraca saldo sebelum penyesuaian
b. Membuat jurnal penyesuaian
c. Membuat neraca saldi setelah penyesuaian
4. Menyusun laporan keuangan konsolidasi
a. Menyusub LRA,membuat jurnal penutup LRA dan Neraca saldo setelah penutup LRA
b. Menyusun Laporan Operasioanal,membuat jurnal penutup LO,dan neraca saldo
setelah penutup LO
c. Menyusun Neraca,membuat jurnal penutup akhir,dan NS akhir
d. Menyusun Laporan perubahan LO
e. Menyusun laporan perubahan ekuitas
f. Menyusun laporan arus kas.

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

1. Sistem Akuntansi BUD

Sistem Akuntansi BUD pada SKPKD meliputi:

a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 4


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas


c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap
d. Prosedur Akuntansi Selain Kas

Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat SKPKD meliputi:

a. Laporan Realisasi Anggaran


b. Neraca
c. Laporan Operasional
d. Laporan Perubahan Ekuitas
e. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
f. Laporan Arus Kas
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
2. Sistem Akuntansi Instansi

Sistem Akuntansi Instansi pada SKPD meliputi:

a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas

c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap

d. Prosedur Akuntansi Selain Kas

Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat SKPD meliputi:

a. Laporan Realisasi Anggaran

b. Neraca

c. Laporan Operasional

d. Laporan Perubahan Ekuitas

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Komponen-komponen diatas diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 5


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PENYUSUNAN SAPD

Untuk menyusun SAPD tersebut, perlu memperhatikan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Identifikasi prosedur

Tahapan penyusunan sistem akuntansi pemerintah daerah dimulai dari memahami proses
bisnis pada pemerintah daerah khususnya terkait siklus pengelolaan keuangan daerah.
Berdasarkan siklus itulah tim penyusun SAPD mengidentifikasi prosedurprosedur apa saja
yang harus dibuat.

2. Menentukan pihak-pihak terkait

Setelah prosedur-prosedur teridentifikasi, ditentukan pihak-pihak yang terkait pada masing


masing prosedur. Masing-masing pihak memiliki peran tersendiri agar prosedur dapat
menghasilkan output yang diinginkan.

3. Menentukan dokumen terkait

Setelah prosedur dan pihak terkait ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi
dokumen-dokumen yang mengalir pada prosedur sekaligus menentukan pihak-pihak
pengguna dokumen tersebut.Dari semua dokumen tersebut diidentifikasi dokumen mana
yang valid untuk dijadikan sebagai dokumen sumber pencatatan jurnal.

4. Menentukan jurnal standar

Pada setiap prosedur yang telah ditetapkan tim penyusun menelaah SAP dan kebijakan
akuntansi terkait. Berdasarkan penelaahan tersebut tim penyusun menentukan jurnal debet
dan kredit yang akan digunakan untuk mencatat.

5. Menuangkannya dalam langkah teknis

Langkah terakhir dalam penyusunan SAPD ialah menyusun langkah teknis. Langkah
teknis merupakan alur pelaksanaan sistem akuntansi yang menjelaskan pihak-pihak yang
melaksanakan sistem akuntansi, dokumen apa saja yang diperlukan, dan bagaimana pihak-
pihak tersebut memperlakukan dokumen-dokumen yang terkait. Selain itu, diberikan
ilustrasi atau format pencatatan dalam bentuk penjurnalan akuntansi pada setiap bagan alur
atau transaksi yang membutuhkan pencatatan.

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 6


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

Sistem akuntansi penerimaan kas adalah serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan penerimaan kas pada SKPD
dan/atau pada SKPKD yang dapat dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi.
Pelaksana sistem akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut :

1. Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PKK-SKPD (Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan


Kerja Perangkat Daerah), Bendahara Penerimaan, dan Bendahara Penerimaan Pembantu.
2. Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) Fungsi
Akuntansi, Bendahara Penerimaan, dan Bendahara Penerimaan Pembantu.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas antara lain :

1. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah.


2. Surat Ketetapan Retribusi (SKR).
3. Surat Tanda Setoran (STS).
4. Surat Tanda Bukti Penerimaan (STPB).
5. Nota Kredit.
6. Bukti Transfer.
7. Dokumen lainnya.

Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas meliputi :

1. Buku jurnal penerimaan Kas.


2. Buku Kas Umum.
3. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian.
4. Buku Besar Kas.
5. Buku Besar Pembantu Penerimaan Kas.

Sistem dan Prosedur PenatausahaanPenerimaan Kas di SKPD

1. Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi daerah melalui
Bendahara Penerimaan.

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 7


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

2. Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi daerah melalui
Bendahara Penerimaan Pembantu.
3. Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi daerah melalui
Badan, Lembaga Keuangan, atau Kantor Pos yang ditunjuk oleh pemerintah daerah.

PROSEDUR PENGELUARAN KAS

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah serangkaian proses mulai pencatatan,penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan pengeluaran kas pada SKPKD
dan/atau pada SKPKD yang dapat dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi.

Pelaksana sistem akuntansi pengeluaran kas adalah sebagai berikut :

1. Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD dan Bendahara Pengeluaran


2. Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi dan Bendahara Pengeluaran

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas antara lain :

1. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)


2. SPJ (Surat Pertanggungjawaban)
3. Nota Debet
4. Bukti Transfer
5. Dokumen lainnya

Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kasmeliputi :

1. Buku Jurnal Pengeluaran Kas


2. Buku Kas Umum
3. Buku Besar Kas
4. Buku Besar Pembantu Pengeluaran Kas

Sistem dan Prosedur akuntansi pengeluaran kas ,terdiri :

1. Penerbitan SP2D Langsung (LS)


2. Penerbitan SP2D Uang Persediaan (UP)
3. Penerbitan SP2D Ganti Uang (GU)

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 8


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

4. Penerbitan SP2D Tambahan Uang Persediaan (TU)

Sebelum penerbitan SP2D (LS,UP,GU,TU) didahului dengan proses penatausahaan di tingkat


SKPD berupa pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) oleh bendahara pengeluaran.
Pengajuan SPP harus didukung oleh dokumen-dokumen berikut :

1. Salinan Surat Penyediaan Dana (SPD)


2. Surat Pengantar SPP LS/UP/GU/TU
3. Ringkasan SPP LS/UP/GU/TU
4. Rincian Penggunaan SPP LS/UP/GU/TU
5. Surat Pernyataan oleh Pengguna anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran – khusus untuk
pengajuan SPP UP/GU/TU
6. Lampiran lainnya yang diperlukan

PROSEDUR AKUNTANSI ASET TETAP

Serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi danatau kejadian
keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawabanpelaksanaan APBD yang
berkenaan dengan transaksi dan atau kejadian aset tetap pada SKPDdan atau pada SKPD yang
dapat dilaksanakan secara manual maupun terkomputersasi.

Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi asset tetap meliputi :

1. Buku Jurnal Umum


2. Buku Besar
3. Buku Besar Pembantu

Laporan Yang dihasilkan

1. Tingkat SKPD = Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatn Atas Laporan Keuangan
2. Tingkat SKPKD = Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan
Atas Laporan Keuangan

Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap:

1. Sistem dan prosedur pengadaan aset tetap (barang milik negara/daerah)


2. Sistem dan prosedur penyimpanan dan penyaluran

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 9


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

3. Sistem dan prosedur pemanfaatan


4. Sistem dan prosedur pemeliharaan
5. Sistem dan prosedur tuntutan pembendaharaan dan tuntutan ganti rugi
6. Sistem dan prosedur perubahan status hukum

PROSEDUR AKUNTANSI SELAIN KAS

Sistem akuntansi selain kas adalah serangkaian proses mulai pencatatan penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan/ atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan transaksi dan/ atau kejadian
keuangan selain kas pada SKPD dan/ atau pada SKPKD yang dapat dilaksanakan secara manual
maupun terkomputerisasi.

Transaksi selain kas antara lain berupa:

1) Hibah tidak dalam bentuk kas

2) Koreksi atas kesalahan pencatatan

3) Pembelian secara kredit

4) Retur pembelian kredit

5) Pembentukan dan pemakaian Dana Cadangan

6) Koreksi/pengembalian pendapatan dan belanja

7) Reklasifikasi Hutang Jangka Panjang menjadi bagian lancar Hutang Jangka Panjang

8) Penyesuaian akhir tahun:

9) Pengakuan piutang dan atau utang

10) Penyesuaian jumlah persediaan

11) Kapitalisasi Belanja Modal

Pelaksanaan akuntansi selain kas adalah sebagai berikut:

1) Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD

2) Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 10


PEKAN 09 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Dokumen yang diperlukan dalam sistem akuntansi selain kas berupa Bukti Memorial.

Buktimemorial dapat berupa:

1) Berita Acara Koreksi

2) Berita Acara Penerimaan Barang Donasi

3) Berita Acara Perubahan Status Hukum

4) Kontrak

5) Jaminan

Buku catatan akuntansi yang terkait dengan akuntansi selain kas meliputi:

1) Buku Jurnal Umum


2) Buku Besar
3) Buku Besar Pembantu

FITZGERALDHYNE RAPPAN A031221038 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 11

Anda mungkin juga menyukai