Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


“Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah”

Dosen Pengampu :
Yuli Lestari Labangu, SE, M.SA, Ak, CA

Di Susun Oleh :
HARTINI (B1C119203)
JOKSMALA DEWI (B1C119211)
MUHAMMAD ASWAD (B1C119220)
NUR AIDATUL IZZA (B1C119229)
PUTRI (B1C119236)
RINDA (B1C119244)
SALSA DIAN ANUGRAH (B1C119251)
TRI DESTI (B1C119259)
WAHYU DWI SUKMA W. (B1C119267)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kami

dari Kelompok 2 dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Prosedur Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah” Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

Meskipun dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan hambatan dan

kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat

terselesaikan. Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu Kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang

membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga

terwujudnya makalah ini.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bagian pentig dari pengelolaan
keuangan daerah yang mencakuo keseluruhan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, akuntansi, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan
daerah. Untuk menyelenggarakan akuntansi pemerintah daerah, kepala daerah
menetapkan sistem akuntansi pemerintah daerah dengan mengacu pada peraturan daerah
tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah. Sistem akuntansi pemerintah daerah
disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern entitas pelaporan dan
entitas akuntansi yang menyelenggarakan system akuntansi pemerintah daerah.
Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) merupakan suatu instrument untuk
mengoperasionalkan prinsip-prinsip akuntansi yang telah ditetapkan dalam SAP dan
kebijakan akuntansi. SAPD menunjukkan rangkaian proses akuntansi yang terdiri dari
proses identifikasi transaksi keuangan, menjurnal ke dalam buku jurnal, memposting ke
buku besar, menyusunneraca saldo, menyusun kertas kerja konsolidasian, dan diakhiri
dengan penyusunan laporan keuangan.Sebagai sebuah pedoman, SAPD menjelaskan
siapa melakukan apa dan menegaskan tentang transaksi apa saja yang dicatat dan
bagaimana mencatatnya. Pada prinsipnya, SAPD disusun agar para petugas yang
menjalankan fungsi akuntansi dapat memahami dan menjalankan proses akuntansi
dengan baik dan benar (kemendagri, 2014).
Setelah dikeluarkannya paket Undang-Undang Keuangan Negara yaitu UU No.
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, maka informasi keuangan negara yang meliputi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dilengkapi dengan informasi Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas
Laporan Keuangan,selain informasi mengenai Laporan Realisasi APBN/APBD.

iii
Pelaporan keuangan pemerintah selanjutnya harus mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintah seperti yang tertuang dalam PP 71 Tahun 2010.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ruang lingkup dan karakteristik akuntansi pemerintah daerah?
2. Bagaimana sistem akuntansi pemerintah daerah?
3. Bagaimana prosedur sistem akuntansi pemerintah daerah?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan ruang lingkup dan karakteristik akuntansi pemerintah daerah
2. Menjelaskan sistem akuntansi pemerintah daerah
3. Untuk mengetahui prosedur sistem akuntansi pemerintah daerah

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini untuk menambah pengetahuan tentang sistem
akuntansi pemerintah daerah yang telah diterapkan sesuai dengan Surat Edaran No.
900/316/BAKD Tahun 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan
Akuntansi, Pelaporan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta memenuhi tugas
matakuliah Akuntansi Pemerintahan.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH


2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah perlu menjalankan sistem akuntansi yang baik untuk mendukung
pelaksanaan pemerintahannya. Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah
(SAPD) adalah serangkain prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan pengikhtisaran, hingga pelaporan posisi keuangan
(neraca) dan operasi keuangan pemerintah (LRA).
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua bagian utama yaitu:
a. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Daerah pada Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD)
b. Sistem Akuntansi Instansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

2.2.2 Dasar Hukum


Untuk aturan pelaksanaannya dimulai dari :
 PP Nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
keuangan daerah; terhitung tahun anggaran 2001.
 Diatur lebih lanjut di Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta tata
cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata

v
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
 Lalu pada tahun 2005 diatur kembali yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur lebih lanjut pada
Permendagri Nomor 13 Tahun tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
serta Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 yang digunakan oleh Pemerintahan Daerah saat ini.
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan
Pusat dan Daerah.
2.2.3 Karakteristik Akuntansi Pemerintah Daerah
1) Akuntabilitas, yakni mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
(khususnya keuangan) serta pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan secara
periodik.
2) Manajerial, yakni menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan
pengendalian yang efektif atas asset, hutang dan ekuitas dana.
3) Transparansi, yakni menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi
masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang
baik.

2.2.4 Kerangka Umum SAPD

1) SAPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) terdiri atas:


a) Sistem akuntansi PPKD; dan
b) Sistem akuntansi SKPD.
2) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-
LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, transfer, pembiayaan, aset, kewajiban,
vi
ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunan laporan keuangan PPKD serta
penyusunan laporan keuangan konsolidasian pemerintah daerah.

Bagan proses penyusunan Laporan Keuangan PPKD :


Menyiapkan Kertas Kerja

1. Mengisi Neraca 3. Membuat Neraca


2. Membuat Jurnal
Saldo Sebelum Saldo Setelah
Penyesuaian
Penyesuaian Penyesuaisan

Menyusun Laporan Keuangan

1. Menyusun LRA, 2. Menyusun LO, 3. Menyusun Neraca,


membuat jurnal membuat jurnal membuat jurnal
penutup LRA dan NS penutup LO dan NS penutup akhir dan NS
3) SA-Konsolidator
setelah Penutupan LRA sebagai wakil
setelah Pemerintah
penutupan LO Daerah (entitas pelaporan)
akhir yang
akan mencatat transaksi resiprokal antara SKPD dan PPKD (selaku BUD) dan
melakukan proses konsolidasi laporan keuangan (laporan keuangan dari
seluruh SKPD dan PPKD menjadi laporan keuangan Pemerintah Daerah yang
terdiri dari4. Laporan
MenyusunRealisasi APBD
5. Menyusun Catatan Pemerintah Daerah,
(LRA), Neraca
Laporan Perubahan atas Laporan
LAK, dan CaLK Pemerintah Daerah).
Ekuitas Keuangan

vii
Bagan Proses Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah :

Menyiapkan Kertas Kerja Konsolidasi

1. Mengisi Neraca 3. Membuat Neraca


2. Membuat Jurnal
Saldo Sebelum Saldo Setelah
Penyesuaian
Penyesuaian Penyesuaisan

Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi

1. Menyusun LRA, 2. Menyusun LO, 3. Menyusun Neraca,


membuat jurnal membuat jurnal membuat jurnal
penutup LRA dan NS penutup LO dan NS penutup akhir dan NS
setelah Penutupan LRA setelah penutupan LO akhir

4. Menyusun 5. Menyusun
6. Menyusun
Laporan Perubahan Laporan Perubahan
LO ekuitas Laporan Arus Kas
4) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-
LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian
dan koreksi serta penyusunan laporan keuangan SKPD.
7. Menyusun
Bagan proses penyusunanCatatan AtasKeuangan SKPD :
Laporan
Laporan Keuangan
Menyiapkan Kertas Kerja

1. Mengisi Neraca 3. Membuat Neraca


2. Membuat Jurnal
Saldo Sebelum Saldo Setelah
Penyesuaian
Penyesuaian Penyesuaisan

viii
1. Menyusun LRA, 2. Menyusun LO, 3. Menyusun Neraca,
membuat jurnal membuat jurnal membuat jurnal
penutup LRA dan NS penutup LO dan NS penutup akhir dan NS
setelah Penutupan LRA setelah penutupan LO akhir

4. Menyusun 5. Menyusun Catatan


Laporan Perubahan atas Laporan
Ekuitas Keuangan

Entitas  Untuk memastikan prosedur penuntasan akuntabilitas (accountabillity


discharge), perlu ditetapkan entitas untuk menunjukkan entitas akuntansi yang menjadi
pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Entitas pelaporan keuangan
mengacu pada konsep bahwa setiap pusatpertanggungjawaban harus bertanggung jawab
atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan peraturan. Penetapan Dinas sebagai entitas
akuntansi Pemerintah Daerah didasarkan pada pengertian bahwa pengukuran kinerja akan
lebih tepat jika dilakukan atas suatu fungsi. Dalam struktur Pemerintah Daerah, dinas
merupakan suatu unit kerja yang paling mendekati gambaran suatu fungsi Pemerintah
Daerah.

2.2 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH


2.2.1 Sistem Akuntansi BUD
Sistem Akuntansi BUD pada SKPKD meliputi:
a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap
d. Prosedur Akuntansi Selain Kas
Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat SKPKD meliputi:
1) Laporan Realisasi Anggaran

ix
2) Neraca
3) Laporan Operasional
4) Laporan Perubahan Ekuitas
5) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
6) Laporan Arus Kas
7) Catatan Atas Laporan Keuangan

2.2.2 Sistem Akuntansi Instansi


Sistem Akuntansi Instansi pada SKPD meliputi:
a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap
d. Prosedur Akuntansi Selain Kas
Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat SKPD meliputi:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Laporan Operasional
d. Laporan Perubahan Ekuitas
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Komponen-komponen diatas diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

2.2.3 Penyusunan SAPD


Untuk menyusun SAPD tersebut, perlu memperhatikan beberapa tahapan sebagai
berikut :
1. Identifikasi prosedur
Tahapan penyusunan sistem akuntansi pemerintah daerah dimulai dari
memahami proses bisnis pada pemerintah daerah khususnya terkait siklus
pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan siklus itulah tim penyusun SAPD
mengidentifikasi prosedur-prosedur apa saja yang harus dibuat.
2. Menentukan pihak-pihak terkait

x
Setelah prosedur-prosedur teridentifikasi, ditentukan pihak-pihak yang
terkait pada masing-masing prosedur. Masing-masing pihak memiliki peran
tersendiri agar prosedur dapat menghasilkan output yang diinginkan.
3. Menentukan dokumen terkait
Setelah prosedur dan pihak terkait ditentukan, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi dokumen-dokumen yang mengalir pada prosedur sekaligus
menentukan pihak-pihak pengguna dokumen tersebut. Dari semua dokumen
tersebut diidentifikasi dokumen mana yang valid untuk dijadikan sebagai
dokumen sumber pencatatan jurnal.
4. Menentukan jurnal standar
Pada setiap prosedur yang telah ditetapkan tim penyusun menelaah SAP
dan kebijakan akuntansi terkait. Berdasarkan penelaahan tersebut tim penyusun
menentukan jurnal debet dan kredit yang akan digunakan untuk mencatat.
5. Menuangkannya dalam langkah teknis
Langkah terakhir dalam penyusunan SAPD ialah menyusun langkah
teknis. Langkah teknis merupakan alur pelaksanaan sistem akuntansi yang
menjelaskan pihak-pihak yang melaksanakan sistem akuntansi, dokumen apa saja
yang diperlukan, dan bagaimana pihak-pihak tersebut memperlakukan dokumen-
dokumen yang terkait. Selain itu, diberikan ilustrasi atau format pencatatan dalam
bentuk penjurnalan akuntansi pada setiap bagan alur atau transaksi yang
membutuhkan pencatatan.

2.2.4 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas


Sistem akuntansi penerimaan kas adalah serangkaian proses mulai pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan
dengan penerimaan kas pada SKPD dan/atau pada SKPKD yang dapat dilaksanakan
secara manual maupun terkomputerisasi.
Pelaksana sistem akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut :
1) Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PKK-SKPD (Pejabat Penatausahaan
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah), Bendahara Penerimaan, dan
Bendahara Penerimaan Pembantu.

xi
2) Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah) Fungsi Akuntansi, Bendahara Penerimaan, dan Bendahara Penerimaan
Pembantu.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas antara lain :
 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah.
 Surat Ketetapan Retribusi (SKR).
 Surat Tanda Setoran (STS).
 Surat Tanda Bukti Penerimaan (STPB).
 Nota Kredit.
 Bukti Transfer.
 Dokumen lainnya.
Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
meliputi :
 Buku jurnal penerimaan Kas.
 Buku Kas Umum.
 Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian.
 Buku Besar Kas.
 Buku Besar Pembantu Penerimaan Kas.
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas di SKPD
1) Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi
daerah melalui Bendahara Penerimaan.
2) Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi
daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu.
3) Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi
daerah melalui Badan, Lembaga Keuangan, atau Kantor Pos yang ditunjuk oleh
pemerintah daerah.

2.2.5 Prosedur Pengeluaran Kas


Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah serangkaian proses mulai
pencatatan,penggolongan, dan peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta

xii
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
berkenaan dengan pengeluaran kas pada SKPKD dan/atau pada SKPKD yang dapat
dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi.
Pelaksana sistem akuntansi pengeluaran kas adalah sebagai berikut :

1) Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD dan Bendahara Pengeluaran


2) Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi dan Bendahara
Pengeluaran
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas antara lain :
 SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)
 SPJ (Surat Pertanggungjawaban)
 Nota Debet
 Bukti Transfer
 Dokumen lainnya
Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas meliputi
:
 Buku Jurnal Pengeluaran Kas
 Buku Kas Umum
 Buku Besar Kas
 Buku Besar Pembantu Pengeluaran Kas

Sistem dan Prosedur akuntansi pengeluaran kas ,terdiri :


1) Penerbitan SP2D Langsung (LS)
2) Penerbitan SP2D Uang Persediaan (UP)
3) Penerbitan SP2D Ganti Uang (GU)
4) Penerbitan SP2D Tambahan Uang Persediaan (TU)

Sebelum penerbitan SP2D (LS,UP,GU,TU) didahului dengan proses penatausahaan di


tingkat SKPD berupa pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) oleh bendahara
pengeluaran.Pengajuan SPP harus didukung oleh dokumen-dokumen berikut :
 Salinan Surat Penyediaan Dana (SPD)
 Surat Pengantar SPP LS/UP/GU/TU
xiii
 Ringkasan SPP LS/UP/GU/TU
 Rincian Penggunaan SPP LS/UP/GU/TU
 Surat Pernyataan oleh Pengguna anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran – khusus
untuk pengajuan SPP UP/GU/TU
 Lampiran lainnya yang diperlukan

2.2.6 Prosedur Akuntansi Aset Tetap


Serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi
dan atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan transaksi dan atau
kejadian aset tetap pada SKPD dan atau pada SKPD yang dapat dilaksanakan secara
manual maupun terkomputersasi.
Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi asset tetap meliputi :
 Buku Jurnal Umum
 Buku Besar
 Buku Besar Pembantu

Laporan Yang dihasilkan


 Tingkat SKPD  Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatn Atas Laporan
Keuangan
 Tingkat SKPKD  Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan

Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap


a. Sistem dan prosedur pengadaan aset tetap (barang milik negara/daerah)
b. Sistem dan prosedur penyimpanan dan penyaluran
c. Sistem dan prosedur pemanfaatan
d. Sistem dan prosedur pemeliharaan
e. Sistem dan prosedur tuntutan pembendaharaan dan tuntutan ganti rugi
f. Sistem dan prosedur perubahan status hukum

xiv
2.2.7 Prosedur Akuntansi Selain Kas
Sistem akuntansi selain kas adalah serangkaian proses mulai pencatatan
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan/ atau kejadian keuangan serta pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan
dengan transaksi dan/ atau kejadian keuangan selain kas pada SKPD dan/ atau pada
SKPKD yang dapat dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi.
Transaksi selain kas antara lain berupa:
1) Hibah tidak dalam bentuk kas
2) Koreksi atas kesalahan pencatatan
3) Pembelian secara kredit
4) Retur pembelian kredit
5) Pembentukan dan pemakaian Dana Cadangan
6) Koreksi/pengembalian pendapatan dan belanja
7) Reklasifikasi Hutang Jangka Panjang menjadi bagian lancar Hutang Jangka Panjang
8) Penyesuaian akhir tahun:
9) Pengakuan piutang dan atau utang
10) Penyesuaian jumlah persediaan
11) Kapitalisasi Belanja Modal

Pelaksanaan akuntansi selain kas adalah sebagai berikut:


 Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
 Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi

Dokumen yang diperlukan dalam sistem akuntansi selain kas berupa Bukti Memorial.
Bukti memorial dapat berupa:
 Berita Acara Koreksi
 Berita Acara Penerimaan Barang Donasi
 Berita Acara Perubahan Status Hukum
 Kontrak

xv
 Jaminan

Buku catatan akuntansi yang terkait dengan akuntansi selain kas meliputi:
 Buku Jurnal Umum
 Buku Besar
 Buku Besar Pembantu

xvi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah (SAPD) adalah serangkain prosedur


manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan
pengikhtisaran, hingga pelaporan posisi keuangan (neraca) dan operasi keuangan pemerintah
(LRA). Sub-sistem umum dari sistem akuntansi pemerintah daerah yaitu Sistem Akuntansi
SKPD (SA-SKPD) dan Sistem Akuntansi PPKD (SA-PPKD).

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua bagian utama yaitu:

 Sistem Akuntansi Bendahara Umum Daerah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD)
 Sistem Akuntansi Instansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Prosedur dalam system akuntansi pemertintah daerah ada 4, yaitu prosedur penerimaan kas;
prosedur pengeluaran kas; prosedur asset tetap; dan prosedur selain kas.

xvii
xviii
DAFTAR PUSTAKA

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: SE – 900/316/BAKD, Tahun 2007

Kemendagri. (2014). Pengantar Modul Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Jakarta:


Kemendagri.

Pemendagri (2013). Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 64 tahun 2013

Mahmudi. (2016). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta,


Indonesia: UII Press.

Bambang, Kesit (2013). Pengantar Modul Akuntansi Pemerintah Daerah. Yogyakarta

Ariesta, Fadila. (2013). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintag Daerah; Studi pada satuan kerja perangkat di Kabupaten Pasaman
Barat.

Kementrian Pemerintah Darah, n.d. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD). Diakses dari
http://trenggalekkab.go.id/transparansi/transparansi1.htm. (Diakses pada 4 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai