NIM : A31116037
Kebijakan dari System Akuntansi Keuangan Daerah menurut Permendagri No.13 tahun 2006
Pasal 239 (2006:77) terdiri dari :
1. Pengakuan Akuntansi
2. Pengukuran Akuntansi
3. Penyajian Akuntansi
1. Pengakuan Akuntansi
Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan kapan suatu transaksi harus dicatat
dalam jurnal. Pengakuan atas transaksi akuntansi terbagi menjadi 2 basis, yaitu Basis kas dan
basis Akrual
a. Basis kas, menetapkan bahwa pengakuan pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan
apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.Pembukuan basis kas
dilakukan atas dasar penerimaan dan pembayaran tunai, jadi pendapatan diakui sebagai
pendapatan apabila sudah diterima tunai, dan pembelanjaan dianggap sebagai belanja
pada saat dibayar tunai (Indra Bastian, 2010:42).
Dalam Standar Akuntansi pemerintah (SAP) No 01 – Basis Akuntansi,
menerangkan bahwa basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa
pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/daerah atau
entitas pelaporan dan belanja diakui pad saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau entitas laporan.
Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap
periode tergantung pada selisih relisasi penerimaan dan pengeluaran.Pendapatan dan
belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing dalam bentuk barang dan jas
disajikan pada Laporan realisasi Anggaran.
b. Basis Akrual (Accrual Basis), Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) No
01 – Basis Akuntansi, Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi”.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa asset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keungan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
2. Pengukuran Akuntansi
“Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan pemerintah daerah” (USAID 2009). Jadi dapat disimpulkan
pengukuran adalah apakah suatu transaksi atau kejadian akan diukur dengan
menggunakan nilai historis (nilai jual-beli ketika transaksi itu dilakukan) atau
menggunakan nilai pasar (yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku).
3. Penyajian Akuntansi
Referensi :
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/sistem-akuntansi-keuangan-pemerintah-
daerah/
http://keuda.kemendagri.go.id/asset/dataupload/paparan/modul-penerapan-akuntansi-berbasis-
akrual/modul3/PENGANTAR-MODUL-SISTEM-AKUNTANSI-PEMERINTAH-
DAERAH.pdf
https://www.academia.edu/13520056/Sistem_Akuntansi_Pemerintah_Daerah