Anda di halaman 1dari 17

3

STATISTIK DESKRIPTIF

MADRIS

DIKLAT FINANSIAL STATISTK


BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR
2014
4

I. PENGANTAR
APA ITU STATISTIK ?
Pengertian Statistik :

I. Statistics :
1. Kumpul/ambil data
2. Olah data
3. Analisis data
4. Interpretasi data
5. Publikasi Data

II. Statistic : Karakteristik data sampel


Populasi (Sensus) vs Sampel (Survai)
Statistics Deskriptif mempelajari karakter sampel (statistic) melalui data sampel,
sedangakan Statistics Inferensial mempelajari karakter populasi (parameter)
melalui data sampel => Uji Hipotesis (Statistic Testing/Uji Statistik)

III. Data : Fakta => Validasi => Informasi


a. Primer vs Sekunder data
b. Cross section vs Time series data
c. Kualitatif vs Kuatitatif
(kategorik vs numerik)

* Ukuran Data :
(1) Nominal, dan (2) Ordinal (Kategorik) )=> Stat. NonParametrik
(3) Interval, dan Rasio (Numerik) => Stat. Parametrik.
Data Deskrit vs Data Kontinyu.

*Variabel vs Parameter
Variabel senatiasa dapat berubah, memiliki lebih dari satu (1) nilai, sedangkan
konstanta, relative “tidak berubah”. Memiliki hanya satu nilai (nilai rata-rata,
proporsi, indeks, angka pertumbuhan, koefisien2, dll).
5

II. DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi frekuensi adalah penyebaran data berdasarkan karakteristik variabel (numerik


atau kategorik), bisa dalam bentuk nilai absolut atau nilai relatif.
Contoh Kasus :
Row Data
Data Gaji 50 Orang Karywan Pada Suatu Perusahaan
Mebel Di Yogyakarta Tahun 2017
(Dalam Puluhan Ribu Rupiah per Minggu)

60 33 85 52 65 77 84 65 57 74
71 81 35 50 65 64 74 47 68 54
80 41 61 91 55 73 59 53 45 77
41 78 55 48 69 85 67 39 76 60
94 66 98 66 73 42 65 94 89 88

Array Data
Susunan Data Gaji 50 Orang Karywan Pada Suatu Perusahaan
Mebel Di Yogyakarta Tahun 2017

33 35 35 39
41 41 42 45 47 48
50 52 53 54 55 55 57 59
60 60 61 64 65 65 66 66 67 68
71 73 73 74 74 76 77 77 78
80 81 84 85 85 88 89
91 94 94 98

Sumber : Row Data


6

Jenis Data :
a. Data Tunggal (Ungroup Data)
b. Data Dikelompokkan (Group Data)

Metode Pengelompokkan Data :


a. Metode Bebas
b. Metode Sturges

Rumus Sturges : k = 1 + 3,3 log N dan Ci = R / k

Dimana : k = jumlah kelas


N = jumlah frekuensi
3,3 = bilangan konstanta
Ci = Interval kelas
R = Range (jarak Omax – Omin)

Tabel 1. Tabulasi Gaji 50 Orang Karyawan Perusaahaan Mebel DI Yogyakarta


Tahun 2017 (Dalam Puluhan Ribu Rupiah)

Interval Frekuensi Absolut Relatif Kumulatif Kumulatif


Kelas Frek Frekuensi (%) Frek. < Frek. >
0
30-39 IIII 4 (4/50) x 100 % = 8,00 4 50
40-49 IIII I 6 (6/50) x 100 % = 12,00 10 46
50-59 IIII III 8 (8/50) x 100 % = 16,00 18 40
60-69 IIII IIII II 12 (12/50) x 100 % = 24,00 30 32
70-79 IIII III 9 (9/50) x 100 % = 18,00 39 20
80-89 IIII II 7 (7/50) x 100 % = 14,00 46 11
90 -99 IIII 4 (4/50) x 100 % = 8,00 50 4
0
Total 50 100,00
Sumber : Array Data

Jika distribusi frekuensi di atas dibentuk dalam bentuk grafik, maka dapat dibuat :

(1) Histogram dan Polygon (Frekuensi Tunggal)


7

Bagan 1. Disrtribusi Frekuensi Gaji 50 Orang


Karyawan Perusahaan Mebel Di yogyakarta
Tahun 2013 (dalam Puluhan Ribu Rupiah)

20
HISTOGRAM
POLYGON
15

10

29,5 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5

Sumber : Tabel 1

(2) Ogive (Frekuensi Kumulatif)

Bagan 2. Disrtribusi Frekuensi Gaji 50 Orang


Karyawan Perusahaan Mebel Di yogyakarta
Tahun 2013 (dalam Puluhan Ribu Rupiah)

FREKUENSI KOMULATIF”LEBIH DARI”

50 (50) 100
(46) 92

40 (40) 80

30 (32) 64

20
(20) 40

10 (11) 22
8
(4)
29,5 39,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5
8

Sumber : Tabel 1 Tepi Kelas

50 FREKUENSI KOMULATIF
“KURANG DARI” 92

40 78

30 60
Frekuensi Komulatif

20
36

10 20
prosentase
8
29,5 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5
Tepi Kelas
Sumber : Tabel 1
9

III. UKURAN NILAI SENTRAL


 Syarat :
- Dapat mewakili & rangkaian data
- Perhitungannya didasarkan pada seluruh rangkaian data
 Jenis]
1. Rata-rata hitung (mean)
2. Median (nilai tengah)
3. Modus (mode)
 Tujuan (kegunaan)
Untuk membandingkan antara 2 atau lebih rangkaian data.

Pengukuran Nilai Sentral

A. Rata-rata hitung (Mean)


1. Data tunggal (Ungrouped Data)
X
  =
N
 fiXi  fiXi
  =  (meto det ertimbang )
 fi N
XiWi
  =
Wi
2. Data dikelompokkan (grouped data)
pengelompokan data dapat dilakukan dengan metode sturges.
Berdasarkan data yang dikelompokkan, dihitung nilai rata-rata (mean) sbb:
fii
  = fi

fidi
 =A .Ci
fi
10

B. Median (Md)
(1) Data Tunggal (Ungoruped Data)
N
Median adalah nilai observasi yang berada pada posisi untuk observasi yang
2
berjumlah observasi yang genap.
(2) Data Berkelompok (Grouped Data).
N / 2  FCu )
Md  Li  XCi
Fmd
Dimana :
Md = Nilai sentral (median)
Li = Tepi kelas bawah dari kelas median.
Fcu(<) = Frekuansi kumulataif kurang dari (dibawah dari) kelas mediam.
Fmd = Frekuensi yang bersesuaian dengan kelas median
Ci = Interval kelas
N
= Posisi Kelas Median untuk data dikelompokkan, dan ((N+1)/2) untuk data
2
tdk dikelompokkan .

C. Modus (Mo)
Modus adalah frekuensi tertinggi dari serangkaian data observasi.
Untuk data berkelompok modus dirumuskan sebagai berikut :
d1
Mo  Li  XCi
d1  d 2
Dimana :
Li = Tepi kelas bawah dari kelas modus
d1 = d (mo) – d (mo-1)
d2 = d (mo) – d (mo+1)
11

Contoh Perhitingan Nilai-nilai Sentral


Tabel 2. Perhitungan Nilai Rata-rata (Mean) Distribusi Frekuensi Gaji 50
Karyawan Perusahaan Mebel DI YogyakartaTahun 2013

Kelas- Frekuensi Frekuensi X Nilai


Nilai Tengah (X)
kelas (fi) Tengah (fi Xi)
30-39 4 34,5 138,0
40-49 6 44,5 267,0
50-59 8 54,5 436,0
60-69 12 64,5 774,0
70-79 9 74,5 670,5
80-89 7 84,5 591,5
90-99 4 94,5 378,0
Total Efi=N =
fX  3255,0
50
Sumber : Tabel 1
fiXi
 =  3 255/50 = 65,1
fi

Tabel 3. Perhitungan Nilai Rata-rata (Mean) Distribusi Frekuensi Gaji 50


Yogyakarta Perusahaan Mebel Di Yogyakarta, Tahun 2013

Kelas-kelas f X D f.d
30-39 4 34,5 -30 -120
40-49 6 44,5 -20 -120
50-59 8 54,5 -10 -80
60-69 12 64,5 = A 0 0
70-79 9 74,5 +10 +90
80-89 7 84,5 +20 +140
90 -99 4 94,5 +30 +120
N=50 fd  3
fidi
X = A + fi ci = 64,5 + (3/50) = 65,1

Tabel 4. Perhitungan Median Pada Distribusi Frekuensi Gaji 50


Karyawan Perusahaan Mebel Di Yogyakarta Tahun 2013
Kelas-kelas Frekuensi Tepi kelas(Li) Frekuensi komulatif
12

(fCU<)
29,5 0
30-39 4
39,5 4
40-49 6
49,5 10
50-59 8
59,5Li 18FC<
60-69 12fm Md = 25
69,5 30
70-79 9
79,5 39
80-89 7
89,5 46
90-99 4
99,5 50
N = 50
Sumber : Tabel 1.
N / 2  fCu (  )
Md = Li + XCi = 59,5 + ((25 – 18)/12) x 10 = 65,3
fmd

Tabel 5. Perhitungan Modus Pada distribusi Frekuensi Gaji 50


Karyawan Perusahaan Mebel DI Yogyakarta Tahun 2013
Kelas-kelas Frekuensi Tepi kelas
30-39 4 29,5
40-49 6 39,5
50-59 8 49,5
d1
60-69 12 59,5Frekuensi
d2 Modus
70-79 9 69,5
80-89 7 79,5
90-99 4 89 ,5
99,5
Sumber : Tabel 1
d1
Mo = Li + XCi = 59,5 + ((4/(4+3)) x 10 = 65,2
d1  d 2

IV. UKURAN PENYEBARAN (DISPERSI)


 Penyebaran adalah perserakan data individual terhadap nilai rata-rata.
13

Semakin besar angka penyebaran menunjukkan data semakin heterogen, demikian


sebalik.
 Syarat
1. Perhitungaanya harus didasarkan pada keseluruhan data.
2. Hendaknya tidak dipengaruhi oleh fluktuasi sample yang satu dengan yang lain.
 Kegunaan
1. Untuk menentukan, apakah rata-rata dapat mewakili suatu rangkaian data
2. Dapat menunjukkan apakah 2 atau lebih sample berasal dari populasi yang sama,
atau tidak.
 Jenis :
1. Range (R)
2. Deviasi Rata-rata (AD)
3. Deviasi Standar ( or S)
4. Variance (varians)
 Hubungan antara Nilai sentral dengan ukuran penyimpangan (( or S ) dapat
digunakan untuk melihat bentuk DISTRIBUSI FREKUENSI yang disebut.

 KEMIRINGAN ATAU KEMENCENGAN (SKEWNESS, SK)


Ukuran Penyebaran
1. Data Tunggal
 Range (R) = Omax – Omin = 98-33=65
 Average Deviation (AD).
Xi  X
Ad =
N

 Standard Deviation ( or S)
 = Variance

( Xi  X )
Varians (2) =
N
2
fixi 2  fixi 
 =  
N  N 
14

2
fidi 2  fidi 
  = Ci  
N  N 
Contoh Perhitungan :
Tabel 6. Perhitungan Deviasi Rata-rata Distribusi Frekuensi Gaji 50
Karyawan Perusahaan Meubel Di Yogyakarta Tahun 2013

Kelas-kelas fi Xi IXi- X I f/Xi-XI


30-39 4 34,5 30,6 122,4
40-49 6 44,5 20,6 123,6
50-59 8 54,5 10,6 34,8
60-69 12 64,5 0,6 7,2
70-79 9 74,5 9,4 84,6
80-89 7 84,5 19,4 135,8
90-99 4 94,5 29,4 117,6
N=50
f / x  x /  676,0 dimana X =65,1 maka :
A.D=676,0/50=13,52
Sumber : Tabel 1

Tabel 7. Perhitungan Deviasi Standar Distribusi Gaji 50 Karyawan


Perusahaan Meubel Di Yogyakarta Tahun 2013

Interval Kelas F x Fx X2 Fx2


30-39 4 34,5 138,0 1190,25 4761,00
40-49 6 44,5 267,0 1980,25 1181.0
50-59 8 54,5 436,0 2970,25 23762.0
60-69 12 64,5 774,0 4160,25 49923.00
70-79 9 74,5 670,5 5550,25 49952.25
80-89 7 84,5 591,5 7140,25 49981.75
90-99 4 94,5 378,0 8930,25 35721.00
N = 50 fx  3255,00
fx  225982,5
2

 = 225982.50 / 50  (325 / 50) 2 = 4519,65  4238.01

= 281,64 = 16,78
Sumber : Tabel 1

Tabel 8. Perhitungan Deviasi standar Distribusi Gaji 50 Karyawan


Perusahaan Meubel Di Yogyakarta Tahun 2013

Kelas-kelas F x d fd d2 Fd2
15

30-39 4 34,5 -3 -12 9 36


40-49 6 44.5 -2 -12 4 24
50-59 8 54.5 -1 -8 1 8
60-69 12 64.5 0 0 0 0
70-79 9 74.5 +1 +9 1 9
80-89 7 84.5 +2 +14 4 -28
90-99 4 94.5 +3 +12 9 36
N= 50  Fd = +3
fd 2  141
 = 10 141 / 50  (3 / 50) 2 = 2,82  0,0036 X 10
= 2,8164 X 10 = 1.6782 X 10 = 16.78

Sumber : Tabel 1

Ukuran Kemencengan (Skewness)


3( X  Md )
Sk =
T
Sifat-sifat Skewness :
 Sk = 0 : distribusi normal (Mean = Md = Mo)
 Sk > 0 : Menceng ke kanan (Mean > Md > Mo)
 Sk < 0 : Menceng ke kiri (Mean < Md < Mo)
Contoh Kasus :
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Yang Simetris
Interval Tepi
f X d Fd f
Kelas Kelas
29,5 0

Mean = median =modus


30-39 5 34,5 -2 -10
39,5 5
40-49 10 44,5 -1 -10
49,5 15
50-59 20 54,5 = A 0 0 Md=25
59,5 35
60-69 10 64,5 +1 +10
54,5

69,5 45
70-79 5 74,5 +2 +10
79,5 50
N=50 0 fd  0

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Yang tidak simetris


(Miring/terjal Kanan)
16

Interval Tepi f
F X d fd
Kelas Kelas
29,5 0
30-39 5 34,5 -2 -10
39,5 5
40-49 20 44,5 -1 -10

(51.1)
Modus < Median < Mean
49,5 15
50-59 15 45,5=A 0 0 Md=25
59,5 35

(47,0) (49,5)
60-69 7 64,5 +1 +10
69,5 45
70-79 3 74,5 +2 +10
79,5 50
N=50 0 fd  17

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Yang Tidak Simetris


(Condong Kiri)

Kelas- Tepi
F X d Fd f
kelas Kelas
29,5 0
30-39 3 34,5 -2 -6
39,5 3
40-49 7 44,5 -1 -7
49,5 10
50-59 15 54,5 = A 0 0
59,5 25
60-69 20 64,5 +1 +20
69,5 45
70-79 5 74,5 +2 +10
79,5 50
N=50  Fd=1
7

V. UKURAN LETAK
 Pengertian
17

Ukuran yang didasarkan pada letak dari ukuran rangkaian data dalam suatu dist.
Frekuensi. (Group dan ungroup Data)
 Jenis
(1). Kuartil/quarttile = K
(2). Desil/Decile = D
(3). Prosentil/Procentile = P
Contoh Perhitungan :
Ad 1. Kuartil (K),
Yakni membagi rangkaian data menjadi empat bagaian yang sama.
Tabel 12. Perhitungan Kuartil pada Distribusi Frekuensi Gaji 50 Karyawan
Perusahaan Meubel Di Yogyakarta tahun 2013

Interval Kelas F Tepi Kelas Frekuensi Komulatif


29.5 0
30-39 4
39.5 4
40-49 6
49.5 10
50-59 8 K1 = 12,5
59.5 18
60-69 12 K2 = 25
69.5 30
70-79 9 K3 = 37,5
79.5 39
80-89 7
89.5 46
90-99 4
99.5 50
Sumber : Tabel 1

Gambar 1. Kuartil

Fi

12
Xi
Sumber : Tabel K1 K2 K3
Ad 2. Desil (D),
Yakni membagi rangkaian data menjadi sepuluh bagaian yang sama.
18

Tabel 13. Perhitungan Desil pada Distribusi Frekuensi Gaji 50 Karyawan


Perusahaan Meubel Di Yogyakarta tahun 2013

Interval Kelas F Tepi Kelas Frekuensi Komulatif


29.5 0
30-39 4
39.5 4
40-49 6 D1=5
49.5 10
50-59 8
59.5 18
60-69 12 D5 =25
69.5 30
70-79 9
79.5 39
80-89 7 D9 = 45
89.5 46
90-99 4
99.5 50

Sumber : Tabel 1

Gambar 2. Dasil
fi

1
1/10 1/10
10
1
Xi
10
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
Sumber : Tabel 13

Ad 3. Persentil (P), Yakni membagi rangkaian data menjadi seratus bagaian yang sama.
Tabel 14. Perhitungan Persentil pada Distribusi Frekuensi Gaji 50 Karyawan
Perusahaan Meubel Di Yogyakarta tahun 2013
19

Interval Kelas F Tepi Kelas Frekuensi Komulatif


29.5 0
30-39 4 P1 = 0,5
39.5 4
40-49 6
49.5 10
50-59 8
59.5 18
60-69 12 P50 = 25
69.5 30
70-79 9
79.5 39
80-89 7
89.5 46
4 P99 = 45,5
99.5 50
90-99

Sumber : Tabel 1

Gambar 3. Persentil

fi

Xi
P1P2P3………………..P50………………….P99
Sumber : Tabel 14

MAKASSAR, 10 MARET 2014.


MADRIS,

Anda mungkin juga menyukai