NIM : A31116037
Analisis biaya volume laba (cost volume profit) merupakan sebuah teknik atau alat yang
digunakan untuk mempelajari hubungan antara volume, biaya total, pendapatan total dan laba,
analisis ini sangat berguna bagi perencanaan laba dalam tahun anggaran tertentu.
Analisis hubungan biaya volume laba tidak hanya bermanfaat untuk organisasi yang
berorientasi pada laba, tetapi juga dapat digunakan untuk organisasi yang tidak berorientasi pada
laba. Organisasi tersebut perlu memahami bagaimana biaya dapat dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan untuk membantu organisasi dalam mengendalikan biaya.
Analisis biaya volume laba membantu manajer memahami hubungan timbal balik antara
biaya volume laba dalam organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antar lima elemen :
1. Harga penjualan
2. Volume Penjualan
3. Biaya Variabel Perunit
4. Total biaya tetap
5. Bauran Produk yang di jual
Untuk menyederhanakan perhitungan CVP, para manajer biasanya menggunakan asumsi berikut
sehubungan dengan factor-faktor ini:
1. Harga Jual Adalah konstan. Harga produk atau jasa tidak akan berubah karena perubahan
volume.
2. Biaya Linear dapat dibagi secara akurat menjadi variabel dan elemen tetap. Elemen
variabel konstan per unit , sedangkan elemen tetap konstan totalnya selama rentang
waaktu yang relevan.
3. Pada perusahaan multiproduct, campuran produk yang dijual tetap konstan.
4. Di perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang dihasilkan sama
dengan jumlah unit yang terjual.
Dasar Analisis Biaya, Volume , Laba (CVP)
a) Margin kontribusi
Marjin Kontribusi, adalah selisih antara Total pendapatan penjualan dengan total biaya
variabel. Dengan demikian, jumlah tersebut adalah untuk menutupi biaya tetap dan
kemudian memberikan keuntungan untuk periode tersebut. Margin Kontribusi
menunjukkan mengapa laba operasi berubah ketika jumlah unit yang terjual berubah.
perhatikan urutan di sini - margin kontribusi digunakan pertama untuk menutupi biaya
tetap, dan kemudian apa pun yang tersisa menuju keuntungan. Jika margin kontribusi
tidak mencukupi untuk menutupi biaya tetap, maka kerugian terjadi pada periode
tersebut.
Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin
kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk memperkirakan
pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer cukup
mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit.
Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi semua biaya variabel. Ini dapat
dihitung dengan menggunakan satuan mata uang atau basis per unit. Jika PT XYZ miliki
penjualan sebesar $ 750.000 dan biaya variabel sebesar $ 450.000, marjin kontribusinya
adalah $ 300.000. Dengan asumsi perusahaan menjual 250.000 unit selama tahun, harga
per unit penjualan adalah $ 3 dan biaya variabel total per unit adalah $ 1,80. Margin
kontribusi per unit adalah $ 1,20. Rasio margin kontribusi adalah 40%. Hal ini dapat
dihitung dengan menggunakan margin kontribusi dalam satuan mata uang atau marjin
kontribusi per unit. Untuk menghitung rasio margin kontribusi, margin kontribusi dibagi
dengan jumlah penjualan atau pendapatan.
Keterangan: :
Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang
diproduksi.
Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada benyak sedikit jumlah
barang yng diproduksi.
Kelemahan BEP :
Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang
diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi
penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa
perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi
sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu harga jual persatuan barang tidak akan berubah
berapa pun, jumlah satuan barang yang dijual, atau tidak ada perubahan harga secara umum.
Tiga metode untuk menentukan titik impas (BEP):
Metode persamaan (equation method)
Persamaan ini menyediakan pendekatan yang paling lazim dan paling mudah diingat
berkenaan dengan situasi CVP. Dengan menggunakan terminologi, laba rugi dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan:
Pendapatan – Biaya variabel – Biaya tetap = Laba Operasi
Referensi :
Garrison, Ray H dkk. 2015. Managerial Accounting