Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Bhara Bromantya (14312271)
2. Khoirina Kencana N (14312303)
3. Muhammad Zuhilmi (14312313)
4. Zulfa Rabbani (14312323)
Puji syukur atas selesainya penyusunan Makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi syarat penilaian dalam tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan. Ucapan
terimakasih penulis persembahkan untuk Ibu Kinanthi Putri selaku dosen Akuntansi
Pemerintahan, yang telah memberikan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
ini. Materi dalam Makalah ini membahas tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.
Penjelasan tiap bab disertai dengan pembahasan yang lengkap dan jelas.
Dalam pembuatan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun penulis
menyadari bahwa terselesainya tugas ini tidak lain karena berkat bantuan, doa dan bimbingan
orang-orang sekitar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga tugas
makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak yang ingin memperdalam Mata Kuliah Akuntansi
Pemerintahan. Akhirnya penulis meminta maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan
tugas ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Penulis,
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bagian pentig dari pengelolaan keuangan
daerah yang mencakuo keseluruhan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
akuntansi, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan daerah. Untuk
menyelenggarakan akuntansi pemerintah daerah, kepala daerah menetapkan sistem akuntansi
pemerintah daerah dengan mengacu pada peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah. Sistem akuntansi pemerintah daerah disusun dengan berpedoman pada
prinsip pengendalian intern entitas pelaporan dan entitas akuntansi yang menyelenggarakan
system akuntansi pemerintah daerah.
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan ruang lingkup dan karakteristik akuntansi pemerintah daerah
2) Menjelaskan sistem akuntansi pemerintah daerah
3) Untuk mengetahui prosedur sistem akuntansi pemerintah daerah
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini untuk menambah pengetahuan tentang sistem
akuntansi pemerintah daerah yang telah diterapkan sesuai dengan Surat Edaran No.
900/316/BAKD Tahun 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan
Akuntansi, Pelaporan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta memenuhi tugas
matakuliah Akuntansi Pemerintahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pemerintah Daerah perlu menjalankan sistem akuntansi yang baik untuk mendukung
pelaksanaan pemerintahannya. Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah
(SAPD) adalah serangkain prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan pengikhtisaran, hingga pelaporan posisi keuangan
(neraca) dan operasi keuangan pemerintah (LRA).
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua bagian utama yaitu:
a. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Daerah pada Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD)
b. Sistem Akuntansi Instansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
7. Menyusun
Catatan Atas
Laporan Keuangan
4) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mencakup teknik
pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-
LRA, belanja, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan
laporan keuangan SKPD.
Bagan proses penyusunan Laporan Keuangan SKPD :
Menyiapkan Kertas Kerja
PENYUSUNAN SAPD
Untuk menyusun SAPD tersebut, perlu memperhatikan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Identifikasi prosedur
Tahapan penyusunan sistem akuntansi pemerintah daerah dimulai dari memahami
proses bisnis pada pemerintah daerah khususnya terkait siklus pengelolaan keuangan
daerah. Berdasarkan siklus itulah tim penyusun SAPD mengidentifikasi prosedur-
prosedur apa saja yang harus dibuat.
2. Menentukan pihak-pihak terkait
Setelah prosedur-prosedur teridentifikasi, ditentukan pihak-pihak yang terkait pada
masing-masing prosedur. Masing-masing pihak memiliki peran tersendiri agar prosedur
dapat menghasilkan output yang diinginkan.
3. Menentukan dokumen terkait
Setelah prosedur dan pihak terkait ditentukan, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi dokumen-dokumen yang mengalir pada prosedur sekaligus
menentukan pihak-pihak pengguna dokumen tersebut. Dari semua dokumen tersebut
diidentifikasi dokumen mana yang valid untuk dijadikan sebagai dokumen sumber
pencatatan jurnal.
4. Menentukan jurnal standar
Pada setiap prosedur yang telah ditetapkan tim penyusun menelaah SAP dan kebijakan
akuntansi terkait. Berdasarkan penelaahan tersebut tim penyusun menentukan jurnal
debet dan kredit yang akan digunakan untuk mencatat.
5. Menuangkannya dalam langkah teknis
Langkah terakhir dalam penyusunan SAPD ialah menyusun langkah teknis. Langkah
teknis merupakan alur pelaksanaan sistem akuntansi yang menjelaskan pihak-pihak
yang melaksanakan sistem akuntansi, dokumen apa saja yang diperlukan, dan
bagaimana pihak-pihak tersebut memperlakukan dokumen-dokumen yang terkait. Selain
itu, diberikan ilustrasi atau format pencatatan dalam bentuk penjurnalan akuntansi pada
setiap bagan alur atau transaksi yang membutuhkan pencatatan.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas antara lain :
1) Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah.
2) Surat Ketetapan Retribusi (SKR).
3) Surat Tanda Setoran (STS).
4) Surat Tanda Bukti Penerimaan (STPB).
5) Nota Kredit.
6) Bukti Transfer.
7) Dokumen lainnya.
Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
meliputi :
1) Buku jurnal penerimaan Kas.
2) Buku Kas Umum.
3) Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian.
4) Buku Besar Kas.
5) Buku Besar Pembantu Penerimaan Kas.
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas di SKPD
1) Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi daerah
melalui Bendahara Penerimaan.
2) Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi daerah
melalui Bendahara Penerimaan Pembantu.
3) Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pajak dan retribusi daerah
melalui Badan, Lembaga Keuangan, atau Kantor Pos yang ditunjuk oleh
pemerintah daerah.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas antara lain :
1) SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)
2) SPJ (Surat Pertanggungjawaban)
3) Nota Debet
4) Bukti Transfer
5) Dokumen lainnya
Buku catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
meliputi :
1) Buku Jurnal Pengeluaran Kas
2) Buku Kas Umum
3) Buku Besar Kas
4) Buku Besar Pembantu Pengeluaran Kas
Sistem dan Prosedur akuntansi pengeluaran kas ,terdiri :
1) Penerbitan SP2D Langsung (LS)
2) Penerbitan SP2D Uang Persediaan (UP)
3) Penerbitan SP2D Ganti Uang (GU)
4) Penerbitan SP2D Tambahan Uang Persediaan (TU)
Buku catatan akuntansi yang terkait dengan akuntansi selain kas meliputi:
1) Buku Jurnal Umum
2) Buku Besar
3) Buku Besar Pembantu
Contoh Laporan keuangan dalam Pemerintah Daerah Trenggalek Thn. 2015 (Terlampir)
Laporan Keuangan Pemkab Trenggalek Tahun 2015
1. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015
2. Laporan Arus Kas Tahun 2015
3. Neraca Tahun 2015
4. Laporan Operasional 2015
5. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas laporan Keuangan Tahun 2015
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua bagian utama yaitu:
Sistem Akuntansi Bendahara Umum Daerah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD)
Sistem Akuntansi Instansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Prosedur dalam system akuntansi pemertintah daerah ada 4, yaitu prosedur penerimaan kas;
prosedur pengeluaran kas; prosedur asset tetap; dan prosedur selain kas.
DAFTAR PUSTAKA
Pemendagri (2013). Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 64 tahun 2013
Ariesta, Fadila. (2013). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintag Daerah; Studi pada satuan kerja perangkat di Kabupaten Pasaman
Barat.
Kementrian Pemerintah Darah, n.d. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD). Diakses dari
http://trenggalekkab.go.id/transparansi/transparansi1.htm. (Diakses pada 22 Mei 2017)