Indonesia
Agenda
Subyek Pajak
Obyek Pajak
Pelunasan Pajak
Fasilitas Pajak
2
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983
Ketentuan Umum
Subyek Pajak
Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
3
Subyek Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 2 s/ d Pasal 3
UU Pajak Penghasilan
4
Subyek dan Obyek Pajak
Badan
Bentuk usaha tetap (BUT), merupakan
subyek pajak yang perlakuan pajaknya
dipersamakan dengan subyek pajak badan.
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a)
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (2)
Orang Pribadi :
Bertempat tinggal/ berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12
bulan; atau
Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
bertempat tinggal di Indonesia.
Badan:
Didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit
tertentu badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
Pembentukannya berdasarkan peraturan perundangan.
Pembiayaan bersumber APBN/ APBD.
Penerimaannya dimasukkan dalam APBN/ APBD.
Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional
negara.
Warisan yang belum terbagi:
Menggantikan yang berhak. 9
Subjek Pajak Luar Negeri
Pasal 2 Ayat (4)
Peraturan
Peraturan perpajakan
perpajakan membedakan
membedakan Subjek
Subjek Pajak
Pajak Dalam
Dalam Negeri
Negeri
(SPDN),
(SPDN), Subjek
Subjek Pajak
Pajak Luar
Luar Negeri
Negeri (SPLN),
(SPLN), dandan bukan
bukan subjek
subjek
pajak.
pajak. Berikut
Berikut informasi
informasi identitas
identitas orang
orang pribadi
pribadi dan
dan badan.
badan.
Bagaimanakah
Bagaimanakah status
status pajaknya
pajaknya pada
pada tahun
tahun pajak
pajak 2017?
2017?
No Nama Tempat Tinggal Keterangan Status
/
Kedudukan
1. Budi Palembang Tinggal dan bekerja di kota kelahiran. SPDN Orang
Pribadi
2. Beri Makassar Sejak 1 April 2017 pindah ke New York, Bukan Subjek
berencana menetap dan bekerja di kota Pajak
tersebut.
3. Berna Medan Berada di Indonesia antara 2 Februari SPDN Orang
2017 – 11 November 2017. Pribadi
4, Bamban Bandung Bekerja selama 1 bulan dan berencana SPDN Orang
g menetap. Pribadi
5. Ben Washington Pemilik saham satu perusahaan yang SPLN
beroperasi di Indonesia.
Ilustrasi 2.1 (2) (Subjek Pajak)
Mulai: Mulai:
Saat menerima/memperoleh Saat melakukan usaha/ kegiatan
penghasilan dari Indonesia. melalui BUT di Indonesia.
Berakhir: Berakhir:
Saat tidak lagi menerima/ Saat tidak lagi menjalankan
memperoleh penghasilan dari usaha melalui BUT di
Indonesia. Indonesia.
Kewajiban Pajak Subjektif
Pasal 2A Ayat (6)
Landasan Hukum:
Pasal 4 s/ d Pasal 15
UU Pajak Penghasilan
20
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
Kesederhanaan Pemotongan
Dorongan Pengembangan
Investasi dan Tabungan
Perkembangan Ekonomi dan
Moneter
Objek Pajak Dikenai Pajak Final
Pasal 4 Ayat (2)
c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/
atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali
yang diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan pajak
secara final atau WP dengan Norma Penghitungan Khusus
(deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3)
Firma
Firma Mulia
Mulia menjual
menjual mobil
mobil yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk kegiatan
kegiatan usaha.
usaha.
Nilai
Nilai buku
buku menurut
menurut fiskal
fiskal RpRp 200.000.000,00.
200.000.000,00. MobilMobil tersebut
tersebut
dijual
dijualdengan
denganharga
hargaRp
Rp300.000.000,00.
300.000.000,00.
a.a. Bagaimanakah
Bagaimanakah pengakuan
pengakuan penghasilan
penghasilan oleh
oleh Firma
Firma
Mulia?
Mulia?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jikajika mobil
mobil tersebut
tersebut dijual
dijual kepada
kepada seorang
seorang
sekutu
sekutudengan
denganhargahargaRp
Rp260.000.000,00?
260.000.000,00?
Jawaban:
Jawaban:
c.c. Keuntungan
Keuntungan yang yang diperoleh
diperoleh dari
dari penjualan
penjualan mobil
mobil
sebesar
sebesar Rp
Rp 100.000.000,00
100.000.000,00 diakui
diakui sebagai
sebagai penghasilan
penghasilan
oleh
olehFirma
FirmaKelana
Kelanadan danmerupakan
merupakanobjek
objekpajak.
pajak.
d.d. Firma
FirmaMulia
Mulia tetap
tetapmengakui
mengakuipenghasilan
penghasilanatas
ataspenjualan
penjualan
mobil
mobilsebesar
sebesarRp Rp100.000.000,00.
100.000.000,00.Sekutu
Sekutuyang
yangmembeli
membeli
mobil
mobil tersebut
tersebut sebagai
sebagai WP
WP OP,
OP, mengakui
mengakui penghasilan
penghasilan
Objek Pajak BUT
Pasal 5 Ayat (1)
Arctic
Arctic Co.
Co. didirikan
didirikan dandan berkedudukan
berkedudukan di di luar
luar negeri,
negeri, serta
serta
memiliki
memiliki BUT
BUT di di Indonesia.
Indonesia. Arctic
Arctic Co.
Co. Dan
Dan BUTnya
BUTnya melakukan
melakukan
kegiatan
kegiatan penjualan
penjualan chassis
chassis bus
bus di
di Indonesia.
Indonesia. Selama
Selama 2012,
2012,
penjualan
penjualan yang
yang dilakukan
dilakukan sendiri
sendiri oleh
oleh Arctic
Arctic Co.Co. Rp Rp
3.500.000.000,00,
3.500.000.000,00, penjualan
penjualan BUTnya
BUTnya Rp Rp 8.250.000.000,00.
8.250.000.000,00. Arctic
Arctic
Co.
Co. Juga
Juga melakukan
melakukan transaksi
transaksi penjualan
penjualan mesin
mesin bis
bis senilai
senilai Rp
Rp
1.525.000.000,00.
1.525.000.000,00. BUTnya
BUTnya tidak
tidak menyediakan
menyediakan produk
produk tersebut.
tersebut.
Berapakah
Berapakah nilai
nilai objek
objek pajak
pajak penghasilan
penghasilan atas
atas BUT
BUT milik
milik Arctic
Arctic
Co.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh BUT
BUT
sendiri
sendiri dan
dan penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas kegiatan
kegiatan bisnis
bisnis
yang
yangserupa
serupadengan
dengankegiatan
kegiatanBUT.
BUT.
Ilustrasi 2.4 - (Objek Pajak BUT)
Berca
BercaInc.
Inc.berkedudukan
berkedudukandi diluar
luarnegeri
negeridan
danmemiliki
memilikiBentuk
BentukUsaha
Usaha
Tetap
Tetap di
di Indonesia.
Indonesia. Kemenkes
Kemenkes RI RI mengadakan
mengadakan perjanjian
perjanjian langsung
langsung
dengan
denganBerca
BercaInc.
Inc.untuk
untukmembayar
membayarroyalti
royaltiatas
ataspaten
patenvaksin
vaksinsenilai
senilai
Rp
Rp 2.750.000.000,00
2.750.000.000,00 agaragar vaksin
vaksin tersebut
tersebut dapat
dapat diproduksi
diproduksi oleh
oleh
BUMN
BUMN Farmasi.
Farmasi. Dalam
Dalam kontrak
kontrak dipersyaratkan
dipersyaratkan bahwa
bahwa Kemenkes
Kemenkes
wajib
wajib menggunakan
menggunakan jasa jasa konsultansi
konsultansi teknis
teknis dari
dari BUT
BUT dengan
dengan
kontrak
kontrak terpisah
terpisah senilai
senilai Rp
Rp 325.000.000,00.
325.000.000,00. Berapakah
Berapakah nilai
nilai objek
objek
pajak
pajakpenghasilan
penghasilanatasatasBUT
BUTmilik
milikBerca
BercaCo.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh BUT
BUT sendiri
sendiri dan
dan
penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas atas
atas harta
harta (paten)
(paten) yang
yang memiliki
memiliki
hubungan
hubunganefektif
efektifdengan
denganBUT.
BUT.
Objek
Objekpajak
pajakpenghasilan
penghasilan ==2.750.000.000
2.750.000.000++375.000.000
375.000.000
==Rp
Rp3.125.000.000,00
3.125.000.000,00
Deductible Expenses atas Penghasilan BUT
Pasal 5 Ayat (2)
Sehubungan dengan:
- usaha atau kegiatan; Penghasilan sebagaimana tersebut
- penjualan barang; Pasal 26, selama terdapat hubun
- pemberian jasa; efektif antara BUT dengan harta/ k
yang sejenis dengan yang dijalankan BUT yang memberikan penghasila
di Indonesia.
Penentuan Laba BUT
Pasal 5 Ayat (3)
PT. Mulia memiliki total penghasilan 600 milyar dan beban yang dapat
dikurangkan sebesar 450 milyar. Beban tersebut dikeluarkan untuk
memperoleh semua penghasilan yang diterimanya. Dari penghasilan
tersebut 100 milyar merupakan penghasilan final. Perusahaan tidak dapat
mengindentifikasi secara spesifik beban yang terkait dengan penghasilan
final tersebut. Berapakah penghasilan kena pajak perusahaan?
Jawab:
Penghasilan dikenakan pajak final sebesar 100 milyar dikeluarkan dari
perhitungan penghasilan.
Beban yang akan menjadi pengurang dari penghasilan yang tidak final
sebesar 500/600 x 450 = 375.
Penghasilan kena pajak
Penghasilan 500
Beban yang boleh dikurangkan 375
Penghasilan kena pajak 125
Kompensasi Kerugian
Pasal 6 Ayat (2)
PT.
PT. Melati
Melati perusahaan
perusahaan yang
yang didirikan
didirikan di
di tahun
tahun 2011.
2011. Pada
Pada
awal
awal operasinya
operasinya menghadapi
menghadapi pasang
pasang surut
surut usaha.
usaha. Berikut
Berikut
laba
labadan
danrugi
rugifiskal
fiskalsemenjak
semenjakpertama
pertamakali
kaliberdiri.
berdiri.
Tahun
Tahun 2011
2011 RugiRugi RpRp1.750.000.000,00
1.750.000.000,00
2012
2012 Rugi
Rugi Rp Rp 825.000.000,00
825.000.000,00
2013
2013 Laba
Laba Rp Rp 215.000.000,00
215.000.000,00
2014
2014 Rugi
Rugi Rp Rp 65.000.000,00
65.000.000,00
2015
2015 Laba
Laba Rp Rp 765.000.000,00
765.000.000,00
2016
2016 Rugi
Rugi Rp Rp12.500.000,00
12.500.000,00
Jika
Jika perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh laba laba senilai
senilai Rp Rp
1.975.000.000,00
1.975.000.000,00 di di tahun
tahun 2017,
2017, berapakah
berapakah Penghasilan
Penghasilan
Kena
KenaPajak
PajakPT.
PT.Melati
Melatitahun
tahun2017?
2017?
Ilustrasi 2.6 (2) - (Kompensasi Kerugian)
Jawaban
Jawaban ::
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian didi 2013=
2013= 215.000.000,00
215.000.000,00 (Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi
fiskal
fiskal2012)
2012)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian didi 2015=
2015= 765.000.000,00
765.000.000,00 (Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi
fiskal
fiskal2012)
2012)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di
di 2017=
2017= Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2012+
2012+ Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2014
2014
++Rugi
Rugifiskal
fiskal2016
2016
==825.000.000
825.000.000++65.000.000
65.000.000 ++12.500.000
12.500.000
==Rp
Rp902.500.000,00
902.500.000,00
Adapun
Adapunrugi
rugifiskal
fiskal2006
2006yang
yangbelum
belumdikompensasikan,
dikompensasikan,yaitu
yaitusenilai
senilai
Rp
Rp 770.000.000,00
770.000.000,00 (1.750.000.000
(1.750.000.000 -- 215.000.000
215.000.000 -- 765.000.000),
765.000.000),
tidak
tidak dapat
dapat dikompensasikan
dikompensasikan di di 2017,
2017, sebab
sebab telah
telah melewati
melewati batas
batas
waktu
waktulima
limatahun.
tahun.
Penghasilan
PenghasilanKena
KenaPajak
Pajakdidi2017
2017 ==1.975.000.000
1.975.000.000--902.500.000
902.500.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) – Rev 2016
Pasal 7 Ayat (1), (2), dan (3)
Harun
Harun merupakan
merupakan seorang
seorang pegawai
pegawai yang
yang bekerja
bekerja untuk
untuk sebuah
sebuah
perusahaan
perusahaan perbankan.
perbankan. Ia
Ia telah
telah menikah
menikah dan
dan bertempat
bertempat tinggal
tinggal di
di
satu
satu kavling
kavling apartemen
apartemen milik
milik sendri.
sendri. Berikut
Berikut merupakan
merupakan susunan
susunan
anggota keluarga
keluargaHarun
anggotaNama Harun 11Maret
Maret 2018 sebelum mengisi SPT.
Tanggal Lahir 2018 sebelum
Status mengisi SPT.
Pekerjaan
Dewi 3 Oktober 1967 Istri Ibu Rumah
Tangga
Darsi 6 Mei 1994 Anak Kandung Mahasiswa S2
Hani 17 Agustus1999 Anak Kandung Pelajar
Indra 4 Juni 2000 Anak Angkat Pelajar
Guna 15 Meil 2002 Anak Asuh Pelajar
Batara 1 Juli 1990 Menantu PNS
Istri Darsi
Kunthi 2 Februari 1950 Ibu Kandung -
Arya 8 Maret 1955 Paman Pensiunan
Pemisahan Pajak Suami - Istri
Pasal 8 Ayat (2), dan (3)
Haryadi
Haryadi seorang
seorang notaris
notaris yang
yang memiliki
memiliki kantor
kantor sendiri
sendiri dengan
dengan
penghasilan
penghasilan netto
netto di
di tahun
tahun 2017
2017 sebesar
sebesar RpRp 1.500.000.000,00.
1.500.000.000,00.
Istri
Istri bekerja
bekerja sebagai
sebagai dosen
dosen dengan
dengan gaji gaji sebesar
sebesar Rp Rp
10.000.000,00
10.000.000,00per perbulan
bulandan
danmemiliki
memilikiusaha
usahadengan
denganpenghasilan
penghasilan
netto
netto RpRp 400.000.00
400.000.00 setahun.
setahun. Permadi
Permadi dan
danistrinya
istrinya memiliki
memiliki dua
dua
orang
orang anak
anak dan
dan menanggung
menanggung ayah ayah dan
dan ibunya
ibunya pensiunan
pensiunan PNSPNS
untuk
untukhidup
hidupbersama
bersamadalam
dalamkeluarganya.
keluarganya.
a.a. Berapakah
Berapakah pajak
pajak penghasilan
penghasilan yang
yang harus
harus dibayar
dibayar didi
tahun
tahun2017
2017oleh
olehHaryadi
Haryadidan
danistrinya?
istrinya?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jikajika kemudian
kemudian didi tahun
tahun 2017
2017 Haryadi
Haryadi dan
dan
istrinya
istrinyahidup
hidupberpisah
berpisahdengan
denganpenghasilan
penghasilanyang yangtetap?
tetap?
c.c. Bagaimana
Bagaimana jikajika Permadi
Permadi dan
dan istrinya
istrinya tinggal
tinggal bersama
bersama
namun
namun istrinya
istrinya menghendaki
menghendaki pemenuhan
pemenuhan perpajakannya
perpajakannya
sendiri?
sendiri?
Penghasilan Anak yang belum Dewasa
Pasal 8 Ayat (4)
Batasan usia dan syarat anak yang belum dewasa adalah anak
berusia 18 tahun dan belum pernah menikah
Non Deductible Expenses (1)
Pasal 9 Ayat (1)
Non Bukan
Deductible Objek
Expense Pajak
Pihak
Melakukan Pihak Menerima
Pengeluaran Penghasilan
Penghasilan dan Biaya sesuai Asas Resiprokalitas (1)
Pasal 4 Ayat (3) dan Pasal 9 Ayat (1)
Warisan
71
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Pasal 16
Syarat:
Besarnya penyertaan modal WP
DN, secara sendiri atau bersama –
sama dengan WP DN lain, paling
rendah 50 % dari jumlah saham
yang disetor.
Pengertian Hubungan Istimewa
Pasal 18 Ayat (4)
Landasan Hukum:
Pasal 20 s/ d Pasal 29
UU Pajak Penghasilan
79
Cara Pelunasan Pajak
Pasal 20
2.
PPh Pasal 22, 23, 24, 26, dan Final (Slide 3B)
Kredit Pajak WP dalam Negeri dan BUT
Pasal 28 Ayat (1), dan (2)
Kredit PPh 21
Pemotongan PPh dari pekerjaan, jasa atau kegiatan.
Kredit PPh 22
Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan
usaha diPPh
Kredit bidang
23 lain.
Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah
dan penghargaan.
Kredit PPh 24
Pajak yang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh
dikreditkan.
Kredit PPh 25
Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak sendiri.
Kredit PPh 26 Ayat (5)
Pemotongan pajak atas penghasilan WP LN yang beralih
menjadi WP DN.
Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan, serta
sanksi pidana berupa denda tidak boleh dikreditkan.82
Ilustrasi 2.14
(Simulasi Penghitungan Kredit Pajak)
WPOrang Pribadi
Beban pajak terutang 115,450,000
Kredit pajak
Pemotongan oleh pemberi kerja (PPh 21) (15,850,000)
Pemungutan oleh pihak lain (PPh 22) (3,250,000)
Pemotongan atas penerimaan penggunaan aset (PPh 23) (5,650,000)
Kredit pajak luar negeri (PPh 24) (16,525,000)
Pembayaran sendiri angsuran pajak (PPh 25) (23,825,000)
Total kredit pajak (65,100,000)
Pajak kurang (lebih)bayar Rp 50,350,000.00
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
Pasal 28A, dan 29
Landasan Hukum:
Pasal 31A s/ d Pasal 31E
UU Pajak Penghasilan
85
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31A
80% 20%
Untuk Pemerintah Pusat Untuk Pemerintah Daerah
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31E
Memperoleh pengurangan
tarif sebesar 50% dari tarif
Pasal 17 (tarif flat 25%).
Wajib pajak badan yang untuk bagian Penghasilan
memiliki nilai peredaran Kena Pajak dari
bruto kurang dari
Rp 50.000.000.000,00 Berlaku untuk bagian
Penghasilan Kena Pajak
dari bagian penghasilan
bruto sampai dengan Rp
4.800.000.000,00.
Ilustrasi Tambahan
(Fasilitas Perpajakan)
PT.
PT. Mulia
Mulia memiliki
memiliki total
total penjualan
penjualan 2424 milyar,
milyar, beban
beban yang
yang
boleh
bolehdikurangan
dikurangansebesar
sebesar2020milyar.
milyar.
Pengaslan
Pengaslankena
kenapajak
pajak==2424milar
milar––20
20milyar
milyar==44milyar
milyar
Porsi
Porsipenghasilan
penghasilanyang
yangmendapat
mendapatfasilitas
fasilitas4,8/24
4,8/24==20%
20%
Penghasilan
Penghasilan yang
yang mendapat
mendapat fasilitas
fasilitas 44 millyar
millyar xx 20%
20% ==
800juta
800juta
Total
Totalpajak
pajak==(8000juta
(8000jutaxx25%
25%x50%)
x50%)++(3.,2
(3.,2milyar
milyarxx25%)
25%)==
100
100++800800==900juta
900juta
Ilustrasi 2.15 (1)
(Fasilitas Perpajakan)
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka perusahan
perusahan yang
yang bergerak
bergerak didi bidang
bidang pengalengan
pengalengan
ikan
ikan dan
dan melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan ekspor.
ekspor. Sepanjang
Sepanjang tahun
tahun 2010,
2010, CV.
CV.
Mandaraka
Mandaraka mencatatkan
mencatatkan penghasilan
penghasilan bruto bruto senilai
senilai Rp Rp
48.000.000.000,00
48.000.000.000,00 dan dan mencatatkan
mencatatkan nilai nilai biaya
biaya yang
yang dapat
dapat
dikurangkan
dikurangkan sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan perpajakan
perpajakan sebesar
sebesar Rp Rp
36.000.000.000,00.
36.000.000.000,00.
a.a. Berapakah
Berapakahnilai
nilaipajak
pajakterutang
terutangoleh
olehCV.
CV.Mandaraka
Mandarakadi ditahun
tahun
2010?
2010?
b.b. Bagaimana
Bagaimana jika
jika di
di tahun
tahun 2011
2011 perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh
penghasilan
penghasilan bruto
bruto yang
yang tetap
tetap namun
namun mencatatkan
mencatatkan biaya
biaya Rp
Rp
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00lebih
lebihtinggi?
tinggi?
c.c. Bagaimana
Bagaimana jika
jika didi tahun
tahun 2012
2012 perusahaan
perusahaan mencatatkan
mencatatkan
biaya
biaya yang
yang serupa
serupa dengan
dengan tahun
tahun 2010,
2010, namun
namun dapat
dapat
memperoleh
memperoleh tambahan
tambahan peredaran
peredaran bruto
bruto senilai
senilai RpRp
Ilustrasi 2.15 (2)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
a.a. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif, sebab
sebab
memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang dari
dari
Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKP
PKPyang
yangmemperoleh
memperolehpengurangan
pengurangantarif
tarif
==
==10%
10%xx12.000.000.000
12.000.000.000
==1.200.000.000
1.200.000.000
Beban
Beban pajak
pajakterutang
terutangtahun
tahun2010
2010
== 50%
50% xx 25%
25% xx 1.200.000.000
1.200.000.000 ++ 25% 25% xx (12.000.000.000
(12.000.000.000 ––
1.200.000.000)
1.200.000.000)
==150.000.000
150.000.000 ++2.700.000.000
2.700.000.000
==Rp
Rp2.850.000.000,00
2.850.000.000,00
Ilustrasi 2.15 (3)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
b.b. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif, sebab
sebab
memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang dari
dari
Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKP
PKPyang
yangmemperoleh
memperolehpengurangan
pengurangantarif
tarif
==
==10%
10%xx2.000.000.000
2.000.000.000
==200.000.000
200.000.000
Beban
Bebanpajak
pajakterutang
terutangtahun
tahun2011
2011
== 50%
50% xx 25%
25% xx 200.000.000
200.000.000 ++ 25%
25% xx (2.000.000.000
(2.000.000.000 ––
200.000.000)
200.000.000)
==25.000.000
25.000.000 ++450.000.000
450.000.000
==Rp
Rp475.000.000,00
475.000.000,00
Ilustrasi 2.15 (4)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban
Jawaban ::
c.c. Peredaran
Peredaranbruto
bruto2012
2012 ==48.000.000.000
48.000.000.000 ++8.000.000.000
8.000.000.000
==Rp
Rp56.000.000.000,00
56.000.000.000,00
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka tidak
tidak memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif,
sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto lebih
lebih dari
dari Rp
Rp
50.000.000.000,00.
50.000.000.000,00.
Beban
Bebanpajak
pajakterutang
terutang
==25%
25%xx(56.000.000.000
(56.000.000.000––36.000.000.000)
36.000.000.000)
==25%
25%xx20.000.000.000
20.000.000.000
==Rp
Rp5.000.000.000,00
5.000.000.000,00