Anda di halaman 1dari 13

JURNAL AGREGASI

Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi


Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH


Suryanto
Departemen Adminsitrasi Bisnis, Universitas Padjadjaran. Jalan Raya Bandung Sumedang
KM.21, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363
E-mail : suryanto@unpad.ac.id , Telp: +6281321027295

Abstrak
Tujuan dari penelitian in adalah menganalisis kebijakan akuntansi pemerintah daerah di
Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif.
Sumber data diperoleh melalui penelusuran terhadap artikel-artikel yang berkaitan dengan
kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menyusun laporan keuangan.
Teknik analisis data dilakukan dengan melakukan triangulasi dari berbagai sumber literatur.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pemerintah daerah perlu menyusun laporan keuangan
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Sebagai turunan dari peraturan tersebut, pemerintah telah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP. Dengan adanya peraturan tersebut maka dasar pencatatan
akuntansi pemerintahan berubah dari basis kas kepada basis kas menuju akrual dan kepada basis
akrual penuh.
Kata Kunci: kebijakan akuntansi, pemerintah daerah, basis akrual, SAP.

LOCAL GOVERNMENT ACCOUNTING POLICIES

Abstract
The purpose of this research is to analyze local government accounting policies in Indonesia.
The research method that used in the study is literature study with a qualitative approach. Sources
of data obtained through by searching the articles relating to accounting policies carried out by
local governments in preparing financial report. Data analysis technique doing by triangulating
from various sources of literature. The results of the study stated that local governments need to
prepare financial reports in accordance with Law Number 17 Year 2003 which refers to Government
Accounting Standards (SAP). As a derivative of the regulation, the government has issued
Government Regulation Number 24 Year 2005 which was updated with Government Regulation
Number 71 Year 2010 concerning SAP. With this regulation, the basis for government accounting
records changes from desk basis to desk basis headed for accrual basis and to full accrual basis.
Keywords: accounting policy, local government, accrual basis, SAP.

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 188
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

PENDAHULUAN dengan hasil terbaru berupa PP No. 71


Kebijakan akuntansi berkaitan Tahun 2010. Tiga tahun kemudian,
dengan prinsip-prinsip akuntansi Menteri Dalam Negeri Republik
yang telah dipilih berdasarkan Indonesia menerbitkan Peraturan
Standar Akuntansi Pemerintahan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun
untuk diterapkan dalam penyusunan 2013 tentang penerapan standar
dan penyajian Laporan Keuangan akuntansi pemerintahan berbasis
(Cairns, dkk., 2011). Kebijakan akrual pada pemerintah daerah.
akuntansi pemerintah daerah berisi Dengan demikian, awal tahun
unsur-unsur pokok dari Standar 2014 merupakan awal tahun
Akuntansi Pemerintah (SAP) yang penerapan akuntansi pemerintah
dijabarkan dalam pemilihan suatu daerah berbasis akrual. Peraturan
metode akuntansi, baik dalam Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun
pengakuan, pengukuran, dan 2013 tersebut memberi fasilitas
pengungkapan. Oleh karena itu, berupa pedoman akuntansi untuk
kebijakan akuntansi merupakan suatu keperluan penerapan SAP berbasis
pedoman operasional akuntansi bagi akrual pada pemerintah daerah yang
fungsi-fungsi akuntansi di setiap mencakup panduan Kebijakan
organisasi perangkat daerah (Mulyani Akuntansi Pemerintah Daerah,
& Suryawati, 2011). Selain itu, panduan Sistem Akuntansi
kebijakan akuntansi juga harus Pemerintah Daerah (SAPD) dan Bagan
berpedoman pada fungsi-fungsi di Akun Standar (BAS). Peraturan
pemerintah daerah, antara lain: fungsi tersebut menjadi pedoman yang harus
perencanaan, fungsi penyusun ditaati oleh setiap pemerintah
Anggaran Pendapatan dan Belanja kabupaten/kota maupun propinsi
Daerah (APBD), dan fungsi dalam menyajikan laporan keuangan
pelaksanaan APBD (Weskornis, & berbasis akrual pada pemerintah
Suraida, 2018). Dengan demikian daerahnya (Mentu dan Sondakh,
akan terjadi keselarasan antara 2016).
perencanaan, penganggaran, Kebijakan akuntansi menurut
pelaksanaan, dan pelaporan keuangan Suhardjanto & Yulianingtyas (2011)
daerah. memiliki sifat yang sangat strategis.
Kebijakan akuntansi pemerintah Oleh karena itu, dalam proses
daerah diawali dari Undang-Undang penyusunan instrument kebijakan
No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan akuntansi perlu ada perhatian yang
Negara, di mana pemerintah lebih khusus. Pada bagian
membentuk KSAP yang ditugaskan pembahasannya, harus ada penjelasan
menyusun konsep pra-PP tentang dari setiap dampak atau metode yang
Standar Akuntansi Pemerintahan, akan menjadi pilihan. Kebijakan

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 189
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

akuntansi bertujuan untuk peneliti. Tickell (2010) menjelaskan


memberikan pedoman pokok dalam bahwa hambatan dalam penerapan
penyusunan dan penyajian laporan standar akuntansi pemerintah
keuangan pemerintah baik berbasis akrual karena rendahnya
pemerintah pusat maupun keterampilan dasar mengenai
pemerintah daerah (Ningtyas & pemahaman standar akuntansi.
Widyawati, 2015). Senada dengan penelitian tersebut,
Kenyataan di lapangan, menurut Herlina (2013) menjelaskan bahwa
hasil penelitian Kristanto, E. (2011) implementasi kebijakan akuntansi
bahwa ada beberapa kebijakan dalam sangat dipengaruhi oleh kompetensi
akuntansi yang dalam proses SDM dan sistem informasi akuntansi.
penyusuannya sering ditulis kembali Sementara itu, penelitian Kiranayanti
isi dari standar akuntansi & Erawati (2016) menjelaskan bahwa
pemerintahan. Kegiatan seperti ini pemahaman atas regulasi Sistem
akan menimbulkan ketidakefisienan Akuntansi Pemerintahan berbasis
dikarenakan adanya unsur akrual berpengaruh positif terhadap
pengulangan antara Standar kualitas laporan keuangan.
Akuntansi Pemerintahan yang telah Berdasarkan penelitian
diatur dalam peraturan pemerintah sebelumnya bahwa kebijakan
dengan kebijakan akuntansi yang akuntansi sangat menentukan dalam
diatur di dalam peraturan kepala menghasilkan kualitas laporan
daerah. Oleh karena itu, sebaiknya keuangan. Oleh karena itu perlu ada
Peraturan analisis lebih lanjut berkaitan dengan
Gubernur/Bupati/Walikota yang akan kebijakan akuntansi di pemerintah
mengatur tentang kebijakan daerah.
akuntansi di daerahnya bisa
mengambil pokok-pokok dari SAP. Hal TINJAUAN PUSTAKA
tersebut perlu dilakukan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan
pemerintah daerah karena Standar akuntansi merupakan
pemerintah berkewajiban untuk pedoman dan prinsip yang mengatur
melaksanakan pengelolaan keuangan perlakuan akuntansi dalam
secara tertib, taat pada peraturan penyusunan laporan keuangan
perundang-undangan, efisien, (Darise, 2008). Standar akuntansi
ekonomis, efektif dan transparan pemerintahan (SAP) menurut
(Suyono & Hariyanto, 2012). Peraturan Pemerintah Nomor 71
Penelitian lainnya yang Tahun 2010 adalah prinsip-prinsip
berkaitan dengan penerapan akuntansi yang diterapkan dalam
kebijakan akuntansi di pemerintah menyusun dan menyajikan laporaan
daerah telah dilakukan oleh beberapa keuangan pemerintah. Dengan

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 190
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

demikian SAP merupakan keuangan. Kebijakan akuntansi


persyaratan yang mempunyai menurut PSAK adalah adalah prinsip,
kekuatan hukum dalam upaya dasar, konvensi, peraturan dan
meningkatkan kualitas laporan praktik tertentu yang diterapkan
keuangan di Indonesia. Karakteristik entitas dalam penyusunan dan
kualitatif laporan keuangan menurut penyajian laporan keuangan.
Adhi & Suhardjo (2013) adalah Sedangkan kebijakan akuntansi
ukuran-ukuran normatif yang perlu menurut Hope (2003) terdiri dari
diwujudkan dalam informasi pilihan beberapa prinsip, konvensi,
akuntansi sehingga dapat memenuhi peraturan-peraturan dan serangkaian
tujuannya. Adapun karakteristik yang tata cara yang dimanfaatkan pihak
merupakan prasyarat normatif yang pengelola dalam pembuatan dan
diperlukan agar laporan keuangan penampilan laporan keuangan.
pemerintah dapat memenuhi kualitas Tujuan pemilihan kebijakan yang
yang dikehendaki, antara lain: lebih tepat bisa mendeskripsikan
relevan, andal, dapat dibandingkan, kenyataan ekonomi institusi secara
dan dapat dipahami. lebih tepat.
Sesuai dengan Pasal 4 Peraturan Tujuan kebijakan akuntansi
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menurut Arifuddin, dkk. (2015) yaitu
menyatakan bahwa pemerintah harus mengatur tata cara penyajian dari
menerapkan SAP berbasis akrual. SAP laporan keuangan yang ditujukan
berbasis akrual adalah SAP yang untuk umum dalam upaya lebih
mengakui pendapatan, beban, aset, memudahkan dalam membandingkan
utang, dan ekuitas dalam pelaporan antara anggaran dengan anggaran
finansial berbasis akrual, serta lain, periode yang satu dengan periode
mengakui pendapatan, belanja dan yang lain, maupun antara entitas
pembiayaan dalam pelaporan akuntansi yang satu dengan entitas
pelaksanaan anggaran berdasarkan yang lain. Untuk memperoleh tujuan
basis yang ditetapkan dalam tersebut, kebijakan ini memutuskan
APBN/APBD. semua pertimbangan dalam upaya
penyajiani laporan keuangan, standar
Kebijakan Akuntansi urutan laporan keuangan, dan syarata
Konsep kebijakan akuntansi minimal konten dari laporan
seperti yang dijelaskan Hendriksen keuangan.
(1967) adalah proses pemilihan Sesuatu yang bisa
metode pelaporan, alternatif, sistem mempengaruhi seorang manajer
pengukuran dan teknik dalam menetapkan kebijakan
pengungkapan tertentu diantara yang akuntansi yang mau diaplikasikan
mungkin tersedia untuk pelaporan menurut Seng & Su (2010), yaitu

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 191
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

faktor kontrak, faktor politik, dan 2010 terdiri dari laporan anggaran
asimetri informasi. Faktor kontrak dan laporan fiuansial. Laporan
menerangkan bahwa manajer anggaran terdiri dari Laporan
memutuskan kebijakan akuntansi Realisasi Anggaran (LRA) dan
dalam rangka mempengaruhii Laporan Perubahan Saldo Anggaran
kontrak utang. Faktor political Lebih (SAL). Sedangkan Laporan
berhubungan erat dengan hipotesis finansial teridiri dari : Neraca,
biaya politik yang menerangkan Laporan Operasional, Laporan Arus
bahwa tujuan suatu perusahaan Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
melakukan pengurangan laba di Catatan atas Laporan Keuangan.
dalam laporan keuangannya Pelaporan keuangan pemerintah
bertujuan untuk meminimalkan menurut Tanjung (2012) seharusnya
visibilitas politis dan biaya politis menyajikan informasi yang
apabila terjadi. Asimetri informasi bermanfaat bagi para pengguna dalam
menjelaskan bahwa suatu kebijakan menilai akuntabilitas dan membuat
akuntansi ditentukan oleh asimetri keputusan baik keputusan ekonomi,
informasi yang berupaya sosial, maupun politik. Laporan
mempengaruhi valuasi dari suatu keuangan yang disajikan pemerintah
aktiva. daerah menurut Mahmudi (2010)
dinilai berkualitas apabila memenuhi
Pelaporan Keuangan ciri-ciri, antara lain: relevan, andl,
Pengertian laporan keuangan dapat dibandingkan, dan dapat
menurut Machfoedz dan Mahmudi dipahami.
(2008) merupakan hasil akhir dari Diamond (2002) menjelaskan
proses akuntansi. Sedangkan menurut bahwa di dalam penyajian laporan
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun keuangan, hal yang paling penting
2010 laporan keuangan adalah adalah pengungkapan atas informasi
laporan yang terstruktur mengenai sebagai elemen dasar dari
posisi keuangan dan transaksi- akuntabilitas. Komponen penting
transaksi yang dilakukan oleh suatu untuk menciptakan akuntabilitas
entitas pelaporan. Entitas pelaporan tersebut diperoleh dari laporan
adalah unit pemerintahan yang terdiri keuangan organisasi sektor publik.
dari satu atau lebih entitas akuntansi Adanya tuntutan yang semakin besar
yang menurut ketentuan peraturan terhadap pelaksanaan akuntabilitas
perundang-undangan wajib publik menimbulkan implikasi bagi
menyampaikan laporan manajemen sektor publik untuk
pertanggungjawaban. memberikan informasi kepada publik,
Laporan keuangan menurut salah satunya adalah informasi
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 192
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

akuntansi berupa laporan keuangan bagian-bagian pendukungnya. Secara


(Mardiasmo, 2002). prinsip di dalam sistem pemerintahan
kita terdapat 3 (tiga) unsur
METODE pemerintahan, antara lain:
Penelitian ini menggunakan pemerintahan pusat, pemerintahan
pendekatan kualitatif dengan jenis daerah (terdiri dari pemerintah
penelitian studi literatur. Sumber data provinsi, pemerintah
diperoleh dari berbagai referensi baik kabupaten/pemerintah kota), dan
peraturan perundang-undangan, pemerintahan desa. Ketiga lingkup
dokumentasi laporan pemerintah pemerintahan ini sesuai dengan
daerah, maupun penelitia-penelitian peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan kebijakan diwajibkan menyusun laporan
akuntansi. pertanggungjawaban dari
Data yang telah dikumpulkan pelaksanaan APBN, APBD, maupun
dari proses penelitian tersebut APBDes.
selanjutnya akan dianalisis dengan Dalam upaya mendukung
analisis deskriptif. Proses analisa data manajemen pemerintahan yang
kualitatif meliputi pengujian, bersih, pemerintah mencoba secara
pemilihan, kategorisasi, evaluasi, terus-menerus melaksanakan
membandingkan, melakukan berbagai upaya reformasi untuk
sintesa, dan merenungi kembali mendukung transparansi serta
data yang peneliti peroleh untuk akuntabilitas publik dalam hal
membangun inferensi-inferensi dan keuangan publik. Salah satu upaya
kemudian menarik kesimpulan konkret untuk mewujudkan
sehingga tercapainya pemahaman transparansi dan akuntabilitas ialah
secara holistic. melalui penyajian dan penyampaian
laporan keuangan. Laporan tersebut
disusun berdasarkan prinsip-prinsip
penyusunan laporan keuangan
dengan acuan SAP yang sudah
dipahami secara umum, sesuai dengan
yang ada dalam Undang-Undang No.
17 tahun 2003.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian laporan keuangan
Kewajiban Pemerintah pemerintah
Mempertanggungjawabkan daerah (LKPD) merupakan tanggung
Pelaksanaan APBN/APBD/ APBDes jawab kepala daerah sesuai dengan
Pemerintah merupakan institusi Pasal 31 UU No.17 Tahun 2003. LKPD
suatu organisasi yang memiliki merupakan output dari suatu sistem

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 193
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

akuntansi yang tidak terlepas dari memuat beberapa prinsip dasar yang
siklus pengelolaan keuangan daerah. mengatur alur penyusunan serta
Siklus tersebut dimulai dari penyajian laporan keuangan atas
perencanaan, penganggaran pertanggungjawaban pengelolaan
(penyusunan Anggatan Pendapatan APBD. Kebijakan tersebut dapat
dan Belanja Daerah/APBD), berupa Peraturan Kepala Daerah,
pelaksanaan APBD, pengawasan yang mengacu kepada Peraturan
sampai kepada pertanggungjawaban Daerah atau peraturan perundang-
APBD. undangan yang lebih tinggi. Setiap
daerah dalam menetapkan kebijakan
Kewajiban Pemerintah Daerah akuntansi tidak harus sama, namun
menyusun Laporan Keuangan tetap harus mengacu terhadap
Keuangan daerah yang dikelola peraturan perundangan yang berlaku.
oleh pemerintah daerah harus Penyusunan laporan keuangan
dikelola secara tertib, taat pada tergantung pada sistem akuntansi
peraturan perundang-undangan, yang dianut. Selama ini pemerintah
efektif, efisien, ekonomis, transparan, daerah seperti yang dijelaskan
dan bertanggungjawab dengan Suryanto (2018) telah beberapa kali
memperhatikan asas keadilan, mengalami perubahan dalam
kepatutan, dan manfaat untuk penyusunan dan penyajian laporan
masyarakat. Penyusunan laporan keuangan. Sebelum keluarnya PP No.
keuangan harus disajikan dalam 24 tahun 2005, penyusunan laporan
bentuk yang sesuai dengan standar keuangan menganut basis kas.
akuntansi yang diatur dalam PP No. 24 Namun, semenjak keluarnya PP
tahun 2005 dan PP No. 71 tahun 2010 tersebut, maka dalam menyusun
tentang SAP. Jadi, SAP adalah suatu laporan keuangan menggunakan basis
acuan dalam penyajian dan kas menuju akrual (cash toward
penyusunan laporan keuangan yang accrual). Perubahan sistem akuntansi
memuat prinsip-prinsip akuntansi terjadi lagi setelah keluarnya PP No.
baku yang memiliki kekuatan secara 71 tahun 2010 yang mengharuskan
hukum dan diakui secara sistem akuntansi menggunakan basis
internasional akrual. Apalagi dengan terbitnya
Untuk mendapatkan suatu Permendagri No. 64 tahun 2013
laporan keuangan yang baik dan tentang SAP berbasis akrual pada
mengikuti prinsip transparansi serta pemerintah daerah sudah pasti
akuntabel dan sesuai dengan SAP, memberikan pengaruh dalam sistem
maka Gubernur/Bupati/Walikota akuantansi yang digunakan oleh
harus memutuskan kebijakan pemerintah daerah.
akuntansi. Kebijakan akuntansi harus

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 194
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

Persiapan Pemerintah Daearah sebagai entitas pelaporan keuangan.


untuk Mengimplementasikan Kebijakan akuntansi pemerintah
Akuntansi Berbasis Akrual daerah biasnnya mengatur dasar
Untuk mempersiapkan diri pengakuan, Kebijakan akuntansi
dalam mengimplementasikan pemerintah daerah mengatur dasar
akuntansi berbasis akrual di perihal pengakuan, metode
lingkungan pemerintah daerah maka pengukuran, serta prosedur
ada beberapa hal yang perlu pengungkapan akuntansi aktiva,
dipersiapkan yaitu: hutang, modal, pendapatan, belanja,
a. Standar Akuntansi Pemerintah maupun pembiayaan serta tampilan
(SAP) dalam laporan keuangan.
SAP adalah prinsip-prinsip Laporan keuangan bermanfaat
akuntansi yang diterapkan dalam bagi para pengguna karena
menyusun dan menyajikan laporan mengandung informasi yang
keuangan pemerintah. Dengan dibutuhkan sesuai dengan
demikian, SAP merupakan kepentingan masing-masing
persyaratan yang mempunyai pengguna. Para pengguna laporan
kekuatan hukum dalam upaya keuangan memerlukan informasi
meningkatkan kualitas laporan mengenai kebijakan akuntansi yang
keuangan pemerintah di Indonesia. digunakan untuk melakukan evaluasi
Peraturan Pemerintah Nomor 24 ataupun untuk keperluan lainnya.
Tahun 2005 mengatur Standar Tanpa mengetahui kebijakan
Akuntansi Pemerintah berdasarkan akuntansi yang digunakan, pengguna
basis kas dan berdasarkan basis kas laporan keuangan tidak mungkin
menuju akrual. Peraturan Pemerintah mampu membuat evaluasi secara
Nomor 71 Tahun 2010 mengatur akurat dan jelas.
Standar Akuntansi Pemerintahan Kebijakan akuntansi daerah
berdasarkan basis akrual. Sedangkan ditetapkan melalui peraturan kepala
Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 daerah dengan mengacu kepada SAP.
tentang penerapan SAP berbasis Beberapa pertimbangan yang harus
akrual pada Pemerintah Daerah. diperhatikan dalam menyusun
kebijakan akuntansi daerah antara
b. Kebijakan Akuntansi lain karakterisitik dan spesifikasi
Kebijakan akuntansi pemerintah masing-masing daerah. Pemerintah
daerah menjadi dasar pijakan dalam Daerah juga perlu
penyusunan laporan keuangan. mempertimbangkan sifat dari
Kebijakan ini berisi prinisip-prinsip, aktivitas yang tidak ada di dalam PP
ataupun aturan yang lebih spesifik No. 24 tahun 2005 dan PP No.71 tahun
yang dipilih oleh pemerintah daerah 2010 tentang SAP.

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 195
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

pendapatan-LRA, belanja,
transfer, pembiayaan, aset,
c. Sistem Akuntansi Pemerintah kewajiban, ekuitas, penyesuaian
Daerah (SAPD) dan koreksi, penyusunan laporan
SAPD merupakan suatu keuangan SKPKD serta
instrumen untuk penyusunan penyusunan laporan
mengoperasionalkan prinsip-prinsip keuangan konsolidasian
akuntansi yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
dalam SAP dan kebijakan akuntansi. (2). Sistem Akuntansi SKPD
SAPD menunjukkan rangkaian proses mencakup teknik pencatatan,
akuntansi yang terdiri dari proses pengakuan dan pengungkapan
identifikasi transaksi keuangan, atas pendapatan-LO, beban,
menjurnal ke dalam buku jurnal, pendapatan-LRA, belanja, aset,
memposting ke buku besar, menyusun kewajiban, ekuitas, penyesuaian,
neraca saldo, menyusun kertas kerja koreksi dan penyusunan laporan
konsolidasian, dan diakhiri dengan keuangan SKPD.
penyusunan laporan keuangan. SAPD
adalah instrumen penting yang perlu d. Bagan Akun Standar (BAS)
dipersiapkan dalam upaya BAS merupakan pedoman bagi
pelaksanaan SAP yang berbasis pemerintah daerah dalam melakukan
akrual. SAPD juga merupakan alat modifikasi akun untuk
yang dapat mendukung prinsip- mendiskripsikan susunan laporan
prinsip dasar yang sesuai dengan SAP. keuangan secara lengkap. Ada
SAPD berfungsi sebagai sembilan kode akun yang
pedoman yang menguraikan peran mendeskripsikan kekhasan masing-
masing-masing. Sebagai pedoman. masing akun. Akun 1, 2, dan 3 masing-
Adapun penjelasan setiap tahapan masing mendeskripsikan mengenai
dapat dijelaskan dengan bagan alur asset, kewajiban dan ekuitas. Akun 4,
ataupun dengan mendeskripsikan 5, 6 dan 7 masing-masing
masing-masing peran. Hal yang mendeskripsikan pendapatan-LRA,
terpenting bahwa SAPD sebagai belanja, transfer dan pembiayaan.
pedoman bias dimengetri dan Sedangkan akun 8 dan 9 masing-
diaplikasikan oleh para bagian masing mendeskripsikan pendapatan-
masing-masing. LO dan beban.
SAPD terdiri dari:
(1). Sistem Akuntansi SKPKD e. Kaitan antara SAP, Kebijakan
mencakup teknik pencatatan, Akuntansi, dan SAPD
pengakuan dan pengungkapan Pada saat menyusun dan
atas pendapatan-LO, beban, menyajikan laporan keuangan,

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 196
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

pemerintah daerah harus selalu ekonomi entitas akuntansi secara


berpedoman pada SAP. SAP memberi tepat dengan kondisi keuangan dan
peluang untuk memilih prinsip-prinsi aktivitas.
akuntansi yang akan digunakan pada Ada 3 (tiga) hal yang menjadi
proses akuntansi di masing-masing dasar pertimbangan dalam penentuan
pemerintah daerah. Pemerintah pelaksanaan kebijakan akuntansi
daerah dapat memilih lima pilihan yang paling sesuai, antara lain:
yang disesuaikan dengan beberapa Pertama, pertimbangan sehat yang
prinsip akuntansi yang tertera dalam berkaitan dengan ketidakpastian
SAP. Prinsip-prinsip tersebut sesuai dalam hal transaksi. Kedua, substance
dengan kepentingan masing-masing over form atau substansi yang
yang dapat menjadi kebijakan mengungguli bentuk formal.
akuntansi dalam penyajian laporan Transaksi perlu
keuangan secara wajar. Proses dipertanggungjawabkan sesuai
pengumpulan bukti-bukti transaksi dengan hakikat dan realitas kejadian,
sampai dengan penyajian laporan tidak hanya mengandalkan bentuk
keuangan secara tahap-demi tahap hukum dari transaksi. Ketiga,
diatur melalui SAPD (yang di materiality yakni bahwa setiap
dalamnya termasuk pilihan Bagan laporan perlu memunculkan
Akun Standar yang akan digunakan). komponen-komponen yang cuku
material yang dapat mempengaruhi
Tahapan dalam Menyusun penilaian atau keputusan.
Kebijakan Akuntansi di Pada dasarnya prinsip akuntansi
Pemerintahan Daerah merupakan aturan yang disepakati
Proses penyusunan kebijakan secara umum. Oleh karena
akuntansi pemerintah daerah itu,diperlukan ada pemahaman
dilakukan secara bertahap. Tahap terhadap standar akuntansi yang
pertama, pemerintah daerah sudah disepakati agar prosedur
menentukan landasan untuk pelaporan keuangan sesuai dengan
penyusuna kebijakan akuntansi yaitu standar tersebut. Adapun laporan
SAP. Dasar hukum penentuan standar keuangan yang disusun dan disajikan
akuntansi bagi entitas pemerintahan sangat berguna dalam proses
yaitu PP No.71 tahun 2010 tentang pengambilan keputusan.
SAP. Tahap kedua, penentuan Setelah menerapkan prinsip
kebijakan akuntansi harus akuntansi, maka langkah berikutnya
disesuaikan dengan entitas masing- adalah penentuan metode akuntansi.
masing. Tujuan dari penentuan Metode akuntansi adalah suatu
kebijakan yang paling sesuai yang prosedur pencatatan yang berkaitan
mampu mendeskripsikan kenyataan dengan transaksi ekonomi yang telah

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 197
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

dilakukan oleh pemerintah daerah. prinsip transparansi dan akuntabel


Untuk memutuskan metode akuntansi serta sesuai dengan SAP, Kepala
yang akan digunakan, pemerintah Daerah harus menetapkan suatu
daerah bisa dibantu dengan kebijakan umum di bidang akuntansi.
melakukan beberapa analisis. Metode Kebijakan akuntansi pemerintah
akuntansi umumnya dibakukan dalam daerah adalah prinsip, dasar,
suatu buku yang menjadi bagian dari konvensi, aturan, dan praktik spesifik
sebuah sistem akuntansi pemerintah yang dipilih oleh suatu entitas
daerah. Keberhasilan dalam pelaporan dalam penyusunan dan
penyusunan dan pelaksanaan penyajian laporan keuangan.
kebijakan akuntansi ditentukan oleh Kebijakan akuntansi pemerintah
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada daerah mengatur asas pengakuan,
di pemerintah daerah. Komptensi dari asas pengukuran, dan asas
SDM menjadi salah satu faktor yang pengungkapan dalam akuntansi aset,
sangat penting untuk kesuksesan kewajiban, ekuitas dana, pendapatan,
penyusunan dan pelaksanaan belanja, dan pembiayaan serta
kebijakan akuntansi. Oleh karena itu, penyajiannya dalam laporan
pemerintah daerah harus keuangan.
mempersiapkan SDM-nya untuk bisa
bekerja sesuai dengan kebijakan DAFTAR PUSTAKA
akuntansi yang dianut. Hal ini Adhi, D. K., & Suhardjo, Y. (2013).
sebenarnya bisa diterapkan dengan Pengaruh Penerapan Standar
melaksanakan sosialisasi maupun Akuntansi Pemerintahan dan
Kualitas Aparatur Pemerintah
pelatihan.
Daerah terhadap kualitas
laporan keuangan (studi kasus
SIMPULAN DAN SARAN pada pemerintah kota
Transparansi serta akuntabilitas Tual). Jurnal STIE
pengelolaan keuangan daerah Semarang, 5(3), 93-111.
tercermin dari penggunaan keuangan Cairns, D., Massoudi, D., Taplin, R., &
yang dilaporkan sesuai dengan Tarca, A. (2011). IFRS fair value
measurement and accounting
peraturan yang berlaku. Selain sesuai
policy choice in the United
peraturan, pengelolaan keuangan Kingdom and Australia. The
daerah harus dilakukan secara tertib, British Accounting Review, 43(1),
efektif, efisien, ekonomis, dan 1-21.
bertanggungjawab dengan Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi
memperhatikan asas keadilan, Keuangan Daerah (Akuntansi
kepatutan, dan manfaat untuk Sektor Publik). Edisi Pertama.
Indeks Kelompok Gramedia.
masyarakat. Untuk memperoleh
Jakarta
laporan keuangan yang memenuhi

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 198
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

Hendriksen, E. S. (1967). Toward Pemerintah No. 71 Tahun 2010


greater comparability through Tentang Standar Akuntansi
uniformity of accounting Pemerintahan pada Dinas
principles. New York Certified Pendapatan Daerah dan Dinas
Public Accountant (pre- Sosial Prov. Sulut. Jurnal EMBA:
1986), 37(000002), 105. Jurnal Riset Ekonomi,
Herlina, H. (2013). Analisis Faktor- Manajemen, Bisnis dan
Faktor yang Mempengaruhi Akuntansi, 4(1).
Kesiapan Pemerintahan Daerah Mulyani, P., & Suryawati, R. F. (2011).
Dalam Implementasi PP 71 Analisis peran dan fungsi sistem
tahun 2010 (Studi Empiris: pengendalian intern pemerintah
Kabupaten Nias Selatan). Jurnal (SPIP/PP NO. 60 TAHUN 2008)
Akuntansi, 1(3). dalam meminimalisasi tingkat
Hope, O. K. (2003). Accounting policy salah saji pencatatan akuntansi
disclosures and analysts' keuangan pemerintah
forecasts. Contemporary daerah. Jurnal Organisasi dan
Accounting Research, 20(2), 295- Manajemen, 7(2), 102-116.
321. Ningtyas, P. E., & Widyawati, D.
Kema, I. (2013). Penyajian Laporan (2015). Pengaruh Efektivitas
Keuangan Daerah Berdasarkan Penerapan Standar Akuntansi
Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap
Pemerintahan Pada Pemerintah Kualitas Laporan Keuangan
Kota Manado. Jurnal EMBA: Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu
Jurnal Riset Ekonomi, dan Riset Akuntansi, 4(1).
Manajemen, Bisnis dan Suhardjanto, D., & Yulianingtyas, R. R.
Akuntansi, 1(3). (2011). Pengaruh karakteristik
Kristanto, E. (2011). Penerapan pemerintah daerah terhadap
standar akuntansi keuangan kepatuhan pengungkapan wajib
untuk entitas tanpa Akuntabilitas dalam laporan keuangan
Publik (sak-etap) pada umkm pemerintah daerah (Studi
pengrajin rotan di Desa Trangsan empiris pada kabupaten/kota di
Kecamatan Gatak Kabupaten Indonesia). Jurnal Akuntansi dan
Sukoharjo (Doctoral Auditing, 8(1), 30-42.
dissertation, Universitas Sebelas Suryanto, S. (2018). Tinjauan Atas
Maret). Reformasi Akuntansi
Mahmudi. (2010). Analisis Laporan Pemerintahan Di
Keuangan Pemerintah Indonesia. Jurnal Agregasi: Aksi
Daerah. Edisi Kedua. UPP Reformasi Government dalam
STIM YKPN. Yogyakarta. Demokrasi, 6(2).
Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Suyono, E., & Hariyanto, E. (2012).
Manajemen Keuangan Daerah. Relationship between internal
Penerbit ANDI. Yogyakarta. control, internal audit, and
Mentu, E. P., & Sondakh, J. J. (2016). organization commitment with
Penyajian Laporan Keuangan good governance: Indonesian
Daerah Sesuai Peraturan

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 199
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi
Volume 7– Nomor 2, Desember 2019

DOI: 10.34010/agregasi.v7i2.2584
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

case. China-USA Business Standar Akuntansi Pemerintah


Review, 11(9). dan Kompetensi Aparatur
Suwardjono, (2005). Teori Akuntansi: Pemerintah Daerah Terhadap
Perekayasaan Pelaporan Kualitas Laporan Keuangan
Keuangan Edisi III. Yogyakarta: (Survey pada Dinas-dinas
BPFE. Kabupaten Kuningan) (Doctoral
Tickell, G. (2010). Cash to accrual dissertation, Perpustakaan
accounting: One nation's Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dilemma. International Business Unpas Bandung).
& Economics Research
Journal, 9(11), 71-78.
Weskornis, R. T. J., & Suraida, H. I.
(2018). Pengaruh Penerapan

Copyright © 2019, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 200

Anda mungkin juga menyukai