Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok 3 Mata Kuliah Akuntansi Instrumen Keuangan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmatnya kepada kami. Karena
berkat nikmat yang telah diberikan-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah ini sesuai waktu yang ditentukan. Makalah dengan judul “Accounting for Leases”
adalah salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Akuntansi Instrumen
Keuangan di Universitas Widyatama.
Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kekurangan berasal dari kami sendiri,
maka kami mohon maaf jika banyak kekurangan mengenai isi dari makalah ini. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutupan
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran ...................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai
accounting for leases (akuntansi sewa). Karena leasing umumnya memberikan
kemudahan untuk masyarakat dalam memiliki barang modal, walaupun barang tersebut
memiliki nilai harga yang tinggi. Selain itu, perusahaan leasing yang menjalankan bisnis
ini tentunya akan mendapatkan keuntungan dari bunga kredit. Perusahaan leasing di
Indonesia sendiri terbilang cukup banyak dengan variasi layanan yang ditawarkan.
Sehingga dengan adanya makalah ini pembaca mampu menjelaskan mengenai
accounting for leases dan menjelaskan mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan atas Leases.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lease
Lease (Sewa) adalah sebuah kontrak yang merinci persyaratan dimana pemilik
property yaitu leassor mentransfer hak penggunaan property kepada leassee.
B. Kriteria
Kriteria lease menurut IFRS 17 par 10 untuk mencatat sebagai capital lease,
lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu atau lebih dari 4
kriteria berikut ini;
a) Lease mentransfer kepemilikan property kepada leassee
b) Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus
c) Jangka waktu sewa bagian utama dari estimasi umur ekonomis property yang lease
d) Presesnt Value dari pembayaran lease minimum secara susbtansi adalah nilai wajar
propery yang dilease.
C. Kriteria kapitalisasi
Keempat kriteria harus dilakukan test, apakah merupakan Lease Capital atau
Lease Operating.
2
Jika dalam komtrak lease ada penyerahan kepemilikan aset kepada leasse maka di
perlakukan sebagai lease capital.
3
Menurut Equipment Leasing Association di London, “Leasing adalah perjanjian
antara lessor dan lesse untuk menyewakan sesuatu atas barang modal tertentu yang telah
dipilih/ditentukan lesse”. Hak kepemilikan barang modal tersebut dimiliki oleh lessor,
sedangkan lesse hanya menggunakannya berdasarkan pembayaran uang sera yang telah
ditentukan dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991, “Pengertian leasing
(sewa guna usaha) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh nasabah selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.”
Keunggulan leasing secara ekonomi yaitu transaksi leasing ini biasanya tanpa perlu
uang muka sehingga pembiayaan yang dapat diberikan benar-benar 100% atau full pay
out dan ini sangat membantu dari sisi cash flow untuk perusahaan yang baru berdiri yang
menggunakan jasa leasing tersebut.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian fasilitas leasing, dan masing
masing pihak mempunyai hak dan kewajiban. masing masing pihak melakukan
kegiatannya melalui kesepakatan yang dibuat bersama. Adapun pihak-pihak yang terlibat
dalam proses pemberian fasilitas leasing yaitu:
- Melakukan sewa guna usaha dengan opsi bagi lessee (finance lease)
- Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi leasse (operating lease)
4
Beberapa kontrak leasing bersifat tidak dapat dibatalkan karena adanya sanksi
jika perjanjian antara lessee dengan lessor dibatalkan da denda ini biasanya sangat
mahal. Jika ada leasing yang bisa dibatalkan, disebut dengan Operating Lease.
3. Periode lease
Untuk tujuan akuntansi, akhir dari periode lease didefinisikan sebagai akhir dari
periode leasing yang tidak dapat dibatalkan, ditambah semua opsi pembaruan yang
dijalankan. Opsi untuk pembaruan adalah syarat leasing seperti tingkat bunga leasing
4. Nilai Residu
Nilai residu yang dijamin oleh lessee disebut dengan guaranteed residual value.
Apabila tidak dijamin oleh lessee, disebut unguaranteed residual value. Dan Harga
pasar dari aset yang dilease diakhir periode lease dianggap sebagai nilai residu.
Kriteria Penggolongan Leasing yang berlaku baik bagi pihak lessor maupun pihak
lessee adalah sebagai berikut:
1. Transfer Kepemilikan
Kriteria ini dapat dilihat pada kontrak perjanjian leasing yang mentakan
adanya kepemilikan aset yang disewa kepada lessee pada akhir periode lasing.
5
2. Opsi Pembelian Murah
Kriteria ini agak sulit diterapkan karena nilai pasar wajar aset di masa
mendatang harus diestimasi pada awal perjanjian sewa guna usaha dan dibandingkan
dengan harga opsi pembelian untuk menentukan apakah tawaran pembelian ini
diterima atau tidak.
6
3. Lessee membeli aset yang disewa baik karena ada opsi ataupun tidak
ada
4. Lessee memperpanjang kontrak lease
Perlakuan akuntansi berbeda-beda pada tiap transaksi pada setiap jenis lease.
7
transaksi penjualan dan trandsaksi sewa guna usaha. Selisih antara harga jual
dan nilai buku aktiva yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan
atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi atas keuntungan atau kerugian
yang ditangguhkan harus dilakukan secara perporsional dengan biaya
amortisasi aktiva yang disewa guna usaha apabila leaseback merupakan
capital lease atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila leaseback
merupakan operating lease.
Capital Lease
Bila memenuhi salah satu kriteria lease maka diperlakukan sebagai capital
lease sehingga Leasse mencatat Lease Equipment dan Lease Payable pertama kali
sebesar Present Value dari pembayaran lease (tidak termasuk biaya executor) dengan
tarif bunga implicit tetapi bila tidak diketahui menggunakan metode incremental.
Selanjutnya untuk mencata pembayaran lease harus dibuatkan tabel amortisai lease.
Cicilan pertama Leasse belum bayar bunga tetapi sudah mengakui biaya bunga pada
akhir tahun pertama yang diperhitungkannya ada di table. Setiap akhir tahun selain
harus mencatat hutang bunga juga harus mencatat depresiasi selama umur ekonomis
dengan metode yang biasa digunakan oleh leasse (bukan umur sewa).
Bila lease dikapitalisasi maka akuntansi lease untuk leasse sebagai berikut:
8
Cash
Operating Lease
Bila semua kriteria tidak terpenuhi maka leasse harus memperlakukan sebagai
operating lease. Bila operating Lease maka Leasse tidak melaporkan property lease
dan kewajiban lease dalam laporan posisi keuangan. Lease hanya mencatat biaya
sewa atas pembayaran sewa kepada leassor.
Jurnal pembayaran sewa setiap tahun
Rent Expanse
Cash
9
Analisis Cerita:
Kriteria 1 dan 2 = tidak terpenuhi karena tidak ada transfer kepemilikan dan BPO
Kriteria 3 = terpenuhi karena masa sewa = umur ekonomis
Kriteria 4 = tidak terpenuhi karena < 90% yaitu Rp 396.137 / Rp 475.000 = 83%
Maka kasus ini diklasifikasikan sebagai Capital lease karena salah satu kriteria
terpenuhi yaitu kriteria 3.
Karena memenuhi sebagai capital lease maka dilakukan langkah sebagai berikut:
Tabel Amortisasi Lease
Periode Keterangan Sewa Bunga Pokok Hutang
hutang lease
1/1/2011 396.137
1/1/2011 Bayar 95.000 0 95.000 301.137
1/1/2012 Bayar 95.000 30,114 64.886 236.251
1/1/2013 Bayar 95.000 23.625 71.375 164.876
1/1/2014 Bayar 95.000 16.488 78.512 86.364
1/1/2015 Bayar 95.000 8.636 86.364 0
Perhitungan depresiasi per tahun
Depresiasi per tahun = Rp 396.137 : 5 = Rp 79.227
10
r r
Interest payable Cr 30.114 23.625 16.488 8.636
Desembe Depreciation
r Expanse-Lease
D 79.227 79.227 79.227 79.227 79.227
Equipment
r
Accumulated
Depreciation-
Cr 79.227 79.227 79.227 79.227 79.227
Lease
Equipment
11
Operating Lease
Bila tidak memenuhi kriteria untuk capital lease/direct dinancial lease
Maka lease akan mencatat tiap pembayaran sewa sbb;
Rent Expanse 100.000
Cash 100.000
- Pada Sewa Menyewa Biasa (Operating Lease)
Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan merupakan biaya sewa
yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha,
meskipun pembayaran sewa guna usaha dilakukan dalam jumlah yang tidak sama
pada setiap periode"
12
antara harga jual dengan penanaman netto dalam sewa guna usaha pada saat
penjualan dilakukan harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan
atau kerugian periode berjalan.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha
harus diakui dan dicatat sebagai pendapatan periode berjalan.
BAB III
13
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Lease adalah perjanjian antara lessor dan lesse yang memjebrikan hak kepada lesse untuk
menggunakan properti tertentu ,yang di miliki oleh lessor ,selama periode waktu tertentu
dengan membayar sejumlah uang(sewa) yang sudah di tentukan ,yang umumnya di lakukan
secara periodik dan Leasing adalah segala kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya diserahkan pada suatu perusahaan,
melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Keunggulan Leasing dari
segi ekonomi, yaitu: tanpa ada uang muka, menghindari risiko kepemilikan, dan fleksibilitas.
Berikut ini adalah keuntungan bagi Lessor dengan meleasingkan asetnya daripada menjual
adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan penjualan.
- Capital Lease
- Operating lease
- Finance lease
- Operating leasse
-Perlakuan akuntansi untuk transaksi Leasing disesuaikan dengan jenis sewanya masing-
masing:
- Financial Lease : selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera
sebagai pendapatan oleh penjual lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama
masa sewa
- Operating Lease : jika transaksi terjadi pada nilai wajar maka laba/rugi harus diakui tetapi
jika terjadi dibawah nilai wajar maka laba/rugi harus diakui segera kecuali rugi tersebut
dikompensasikan dengan pembayaran sewa dimasa depan yang lebih rendah dari harga
14
pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional
dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas nilai
wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan
aset.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini ,penyusun sadar banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini,jadi untuk menyempurnakan makalah ini,kami membutuhkan kritik dan saran
pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/22571038#:~:text=Keunggulan%20leasing%20secara%20ekono
%20yaitu,yang%20menggunakan%20jasa%20leasing%20tersebut.
https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-leasing-jenis-dan-keuntungan-menggunakannya
https://diahsulistiyanti.wordpress.com/2016/06/13/akuntansi-untuk-lease/
https://www.ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopik=28032
https://www.harjasaputra.com/teori/pengertian-dan-klasifikasi-persewaan-
leasing/#mcetoc_1e4u5qc3f6
http://windy.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/54991/9.AKUNTANSIUNTUKLEASE3.
ppt
iii