Anda di halaman 1dari 19

ACCOUNTING FOR LEASES

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok 3 Mata Kuliah Akuntansi Instrumen Keuangan

Dosen Pengampu :

Eriana Kartadjumena, Ph.D., Ak., Csrs.

Disusun Oleh :

Luci Septianti (0119101012)

Syifa Fitriyani Azzahra (0119101018)

Dania Kemala Sari (0119101148)

Astri Aryanti (0119101157)

Firdha Amelia Putri (0119101169)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYATAMA
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmatnya kepada kami. Karena
berkat nikmat yang telah diberikan-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah ini sesuai waktu yang ditentukan. Makalah dengan judul “Accounting for Leases”
adalah salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Akuntansi Instrumen
Keuangan di Universitas Widyatama.

Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kekurangan berasal dari kami sendiri,
maka kami mohon maaf jika banyak kekurangan mengenai isi dari makalah ini. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 20 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................................2

Bab 2 Pembahasan

A. Pengertian Lease ....................................................................................................2


B. Kriteria ...................................................................................................................2
C. Kriteria Kapitalisasi ...............................................................................................2
D. Tes Pangilan Kepemilikian ....................................................................................2
E. Tes Opsi Membeli dengan harga Khusus ..............................................................3
F. Tes Umur Ekonomis ..............................................................................................3
G. Tes Pemulihan Investasi ........................................................................................3
H. Pembayaran Lease Minimum ................................................................................3
I. Berakhirnya Masa Sewa.........................................................................................3
2.1 Keuntungan Leasing dari segi ekonomi..............................................................3
2.2 Sifat Lease ..........................................................................................................4
2.3 Periode Penyusutan Pada Lease .........................................................................6
2.4 Akuntansi Lease Pada Pihak Lease.....................................................................7
2.5 Akuntansi Lease dari Pihak Lessor...................................................................12

Bab 3 Penutupan

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran ...................................................................................................................15

Daftar Pustaka ..............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lease (Sewa) adalah sebuah kontrak yang merinci persyaratan dimana pemilik
property yaitu leassor mentransfer hak penggunaan property kepada lessee. Dalam
kegiatan perusahaan terdapat dua pihak yang terkait yaitu lessor (penjual sewa) dan lessee
( pembeli sewa). Lessor adalah perusahaan pembiayaan atau perusahaan leasing dalam
konteks Sewa Guna Usaha (SGU). Sedangkan lessee adalah pihak yang menyewa guna
usaha barang modal dari lessor (seperti nasabah pada bank). Kriteria lease menurut IFRS
17 par 10 untuk dicatat sebagai capital lease, lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan,
dan memenuhi satu atau lebih dari 4 kriteria. Pembayaran lease minimum adalah
pembayaran yang harus dilakukan oleh leasse sehubung dengan property yang dilease.
Pembayaran lease minimum mencakup pembayaran sewa minimum, nilai residu yang
dijamin, penalti atas kegagalan memperbaharui atau memperpanjang lease, opsi membeli
dengan harga khusus. Lalu untuk menghitung tingkat bunga dari pembayaran lease
minimum diperlukan tingkat bunga pinjaman inkremental, tetapi bila lessee mengetahui
tingkat bunga implisit maka harus dipilih tingkat bunga yang paling rendah diantara
keduanya. Saat berakhirnya masa sewa sesuai kontrak lessee ketika leasse harus
menyerahkan kembali aset disewa, leasse tidak perlu menyerahkan aset yang disewa,
leasse membeli aset yang disewakan baik karena ada opsi ataupun tidak ada, leasse
memperpanjang kontrak lease.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Keuntungan Leasing dari Segi Ekonomi?
2. Bagaimana Sifat Lease?
3. Bagaimana Periode Penyusutan pada Lease?
4. Bagaimana Akuntansi Lease dari pihak Lessee?
5. Bagaimana Akuntansi Lease dari pihak Lessor?

1
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai
accounting for leases (akuntansi sewa). Karena leasing umumnya memberikan
kemudahan untuk masyarakat dalam memiliki barang modal, walaupun barang tersebut
memiliki nilai harga yang tinggi. Selain itu, perusahaan leasing yang menjalankan bisnis
ini tentunya akan mendapatkan keuntungan dari bunga kredit. Perusahaan leasing di
Indonesia sendiri terbilang cukup banyak dengan variasi layanan yang ditawarkan.
Sehingga dengan adanya makalah ini pembaca mampu menjelaskan mengenai
accounting for leases dan menjelaskan mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan atas Leases.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lease
Lease (Sewa) adalah sebuah kontrak yang merinci persyaratan dimana pemilik
property yaitu leassor mentransfer hak penggunaan property kepada leassee.

B. Kriteria
Kriteria lease menurut IFRS 17 par 10 untuk mencatat sebagai capital lease,
lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu atau lebih dari 4
kriteria berikut ini;
a) Lease mentransfer kepemilikan property kepada leassee
b) Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus
c) Jangka waktu sewa bagian utama dari estimasi umur ekonomis property yang lease
d) Presesnt Value dari pembayaran lease minimum secara susbtansi adalah nilai wajar
propery yang dilease.
C. Kriteria kapitalisasi
Keempat kriteria harus dilakukan test, apakah merupakan Lease Capital atau
Lease Operating.

D. Test penggalian kepemilikan

2
Jika dalam komtrak lease ada penyerahan kepemilikan aset kepada leasse maka di
perlakukan sebagai lease capital.

E. Test opsi membeli dengan harga khusus


Jika dalam kontrak lease ada opsi leasse membeli dengan harga yang ssecara
signifikan lebih rendah dibandingkan nilai wajar pada saat opsi dilakukan maka
diperlakukan sebagai capital leasse.

F. Test umur ekonomis


Jika periode lease sama dengan atau lebih besar dari 75% (bagian utama) dari
umur ekonomis maka diperakukan sebagai capital leasse

G. Test pemulihan investasi


Jika present value dari pembayaran lease minimum sama dengan atau lebih
besar dari 90% (substantialy) maka diperlakukan sebagai capital leasse.

H. Pembayaran leasse minimum


Pembayaran lease minimum adalah pembayaran yang harus dilakukan oleh leasse
sehubung dengan property yang dilease.
Pembayaran lease minimum mencakup:
1) Pembayaran sewa minimum
2) Nilai residu yang dijamin
3) Penalti atas kegagalan memperbaharui atau memperpanjang lease
4) Opsi membeli dengan harga khusus
I. Berakhirnya masa sewa
Saat berakhirnya masa sewa sesuai kontrak leasse:
a) Leasse harus menyerahkan kembali aset disewa
b) Leasse tidak perlu menyerahkan aset yang disewa
c) Leasse membeli aset yang disewakan baik karena ada opsi ataupun tidak ada
d) Leasse memperpanjang kontrak lease.

2.1 Keuntungan Leasing dari segi Ekonomi

3
Menurut Equipment Leasing Association di London, “Leasing adalah perjanjian
antara lessor dan lesse untuk menyewakan sesuatu atas barang modal tertentu yang telah
dipilih/ditentukan lesse”. Hak kepemilikan barang modal tersebut dimiliki oleh lessor,
sedangkan lesse hanya menggunakannya berdasarkan pembayaran uang sera yang telah
ditentukan dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991, “Pengertian leasing
(sewa guna usaha) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh nasabah selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.”
Keunggulan leasing secara ekonomi yaitu transaksi leasing ini biasanya tanpa perlu
uang muka sehingga pembiayaan yang dapat diberikan benar-benar 100% atau full pay
out dan ini sangat membantu dari sisi cash flow untuk perusahaan yang baru berdiri yang
menggunakan jasa leasing tersebut.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian fasilitas leasing, dan masing
masing pihak mempunyai hak dan kewajiban. masing masing pihak melakukan
kegiatannya melalui kesepakatan yang dibuat bersama. Adapun pihak-pihak yang terlibat
dalam proses pemberian fasilitas leasing yaitu:

- Lessor yaitu perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya


untuk memperoleh barang modal.
- Lessee yaitu nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang di inginkan
- Supplier yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing sesuai
perjanjian antara leassor dengan lessee dalam hal ini  suplier juga dapat bertindak
sebagai lessor.
- Asuransi yaitu pihak yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara
leassor dengan leasse.

Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

- Melakukan sewa guna usaha dengan opsi bagi lessee (finance lease)
- Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi leasse (operating lease)

2.2 Sifat Lease


1. Ketentuan Pembatalan

4
Beberapa kontrak leasing bersifat tidak dapat dibatalkan karena adanya sanksi
jika perjanjian antara lessee dengan lessor dibatalkan da denda ini biasanya sangat
mahal. Jika ada leasing yang bisa dibatalkan, disebut dengan Operating Lease.

2. Opsi Pembelian Murah


Lessee berhak memiih untuk membeli atau menolak aset yang disewa di masa
yang akan datang setelah selesai masa kontrak. Atau Jika opsi pembelian dengan
harga tertentu yang telah dipertimbangkan diharapkan lebih kecil daripada harga pasar
saat opsi untuk membeli maka opsi tersebut dapat diterima

3. Periode lease
Untuk tujuan akuntansi, akhir dari periode lease didefinisikan sebagai akhir dari
periode leasing yang tidak dapat dibatalkan, ditambah semua opsi pembaruan yang
dijalankan. Opsi untuk pembaruan adalah syarat leasing seperti tingkat bunga leasing

4. Nilai Residu
Nilai residu yang dijamin oleh lessee disebut dengan guaranteed residual value.
Apabila tidak dijamin oleh lessee, disebut unguaranteed residual value. Dan Harga
pasar dari aset yang dilease diakhir periode lease dianggap sebagai nilai residu.

5. Pembayaran Sewa/Leasing Minimun


Merupakan pembayaran sewa yang diharuskan selama periode sewa yang
diharuskan selama periode sewa guna usaha ditambah dengan jumlah yang harus
dibayar untuk opsi pembelian murah atau nilai sisa yang dijamin. Pembayaran sewa
membutuhkan jangka waktu lease ditambah jumlah apapun yang harus dibayar untuk
nilai residu baik itu opsi untuk membeli atau jaminan nilai residu termasuk dalam
pembayaran leasing minimum

 Kriteria Penggolongan Leasing yang berlaku baik bagi pihak lessor maupun pihak
lessee adalah sebagai berikut:
1. Transfer Kepemilikan
Kriteria ini dapat dilihat pada kontrak perjanjian leasing yang mentakan
adanya kepemilikan aset yang disewa kepada lessee pada akhir periode lasing.

5
2. Opsi Pembelian Murah
Kriteria ini agak sulit diterapkan karena nilai pasar wajar aset di masa
mendatang harus diestimasi pada awal perjanjian sewa guna usaha dan dibandingkan
dengan harga opsi pembelian untuk menentukan apakah tawaran pembelian ini
diterima atau tidak.

3. Masa Sewa Guna Usaha > 75% taksiran umur ekonomis


Kriteria ini apat diterima apabila masa sewa guna usaha sama dengan atau
lebih dari 75% dari taksiran umur ekonomis aset yang disewa.

4. Nilai sekarang pembayara sewa minimun > 90% nilai wajar


Kriteria ini dapat diterima apabila pada permulaan masa sewa guna usaha ini,
nilai sekarang pembayaran sewa minimun sama dengan atau lebih dari 90% nilai
pasar wajar aset yang disewa

2.3 Periode Penyusutan Pada Lease


- Tingkat Bunga
Untuk menghitung present value dari pembayaran lease minimum diperlukan
tingkat bunga pinjaman inkremental, tetpai bila lessee mnegethaui tingkat bunga
implisit maka harus dipilih tingkat bunga yang paling rendah diantara keduanya.
- Periode Penyusutan
Bila lease memenuhi kriteria 1 atau 2 maka lessee harus mencatat depresiasi setiap
tahun selama umur ekonomis, tetapi bila kriteria 3 atau 4 yang terpenuhi sedangkan
kriteria 1 dan 2tidak terpenuhi maka depresiasi dicatat selama masa sewa.
Jumlah depresiasi – jumlah kapitalisasi dibagi umur ekonomis/ masa sewa
- Metode bunga efektif
Bila nilai residu tidak dijamin tidak usah mengurangi cost/ PV selama jangka waktu
lease, metode bunga efektif digunakan untuk memisahkan setiap pembayaran sewa
antara pokok hutang dan besarnya bunga.
- Berakhirnya masa sewa
Saat berakhirnya masa sewa sesuai kontrak lessee:
1. Lessee arus menyerahkan kembali aset yang disewa
2. Lessee tidak perlu menyerahkan aset yang disewa

6
3. Lessee membeli aset yang disewa baik karena ada opsi ataupun tidak
ada
4. Lessee memperpanjang kontrak lease

2.4 Akuntansi Lease pada pihak Lessee

Kejadian-kejadian   yang   terjadi   di   perusahaan   setelah   diidentifikasi  


barulah dilakukan pencatatan. Berikut ini akan dijelaskan cara memperlakukan
transaksi yang terjadi menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK no. 30).

Perlakuan akuntansi berbeda-beda pada tiap transaksi pada setiap jenis lease.

- Pada Capital Lease


 Transaksi sewa guna usaha diperlakukan dan dicatat sebagai aktiva tetap dan
kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai  tunai  dari seluruh
pembayaran  sewa  guna  usaha  ditambah  nilai  sisa  (harga  opsi)  yang 
harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.
Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha
dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha
dan beban bunga berdasarkan  tingkat  bunga  yang  diperhitungkan  terhadap 
sisa  kewajiban penyewa guna usaha.
 Tingkat diskonto yang  digunakan untuk menentukan nilai     tunai    dari
pembayaran  sewa  guna  usaha  adalah  tingkat  bunga  yang  dibebankan 
oleh perusahaan sewa guna usaha atau tingkat bunga yang berlaku pada awal
sewa guna usaha.
 Aktiva yang disewaguna usahakan harus diamortisasi dalam jumlah yang
wajar berdasrskan taksiran masa manfaatnya.
 Kalau aktiva yang disewa guna usaha dibeli sebelum berakhirnya masa sewa
guna usaha, maka perbedaan antara pembayaran yang dilakukan dengan sisa
kewajiban dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan.
 Kewajiban sewa  guna  usaha  harus  disajikan  sebagai  kewajiban  lancar  dan
jangka  panjang  sesuai  praktek  yang  lazim  untuk  jenis  usaha  penyewa 
guna usaha.
 Dalam hal melakukan penjualan dan penyewaan kembali (sales and leaseback)
maka transkasi tersebut haru dilakukan sebagai dua transaksi terpisah, yaitu

7
transaksi penjualan dan trandsaksi sewa guna usaha. Selisih antara harga jual
dan nilai buku aktiva yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan
atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi atas keuntungan atau kerugian
yang ditangguhkan harus dilakukan secara perporsional dengan biaya
amortisasi aktiva yang disewa guna usaha apabila leaseback merupakan
capital lease atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila leaseback
merupakan operating lease.

Capital Lease
Bila memenuhi salah satu kriteria lease maka diperlakukan sebagai capital
lease sehingga Leasse mencatat Lease Equipment dan Lease Payable pertama kali
sebesar Present Value dari pembayaran lease (tidak termasuk biaya executor) dengan
tarif bunga implicit tetapi bila tidak diketahui menggunakan metode incremental.
Selanjutnya untuk mencata pembayaran lease harus dibuatkan tabel amortisai lease.
Cicilan pertama Leasse belum bayar bunga tetapi sudah mengakui biaya bunga pada
akhir tahun pertama yang diperhitungkannya ada di table. Setiap akhir tahun selain
harus mencatat hutang bunga juga harus mencatat depresiasi selama umur ekonomis
dengan metode yang biasa digunakan oleh leasse (bukan umur sewa).
Bila lease dikapitalisasi maka akuntansi lease untuk leasse sebagai berikut:

Terjadi Kontrak lease Pembayaran lease Setiap akhir tahun


Lease Equipment Cicilan pertama Interst Expanse
Leasse Payable Leasses payable Interst Payable
Executory cost Depre expanse – Lease Equipment
Cash Accum Depre – Lease Equipment

Cicilan kedua dan


seterusnya
Executory cost
Interst payable
Leases payable

8
Cash

Operating Lease
Bila semua kriteria tidak terpenuhi maka leasse harus memperlakukan sebagai
operating lease. Bila operating Lease maka Leasse tidak melaporkan property lease
dan kewajiban lease dalam laporan posisi keuangan. Lease hanya mencatat biaya
sewa atas pembayaran sewa kepada leassor.
Jurnal pembayaran sewa setiap tahun
Rent Expanse
Cash

Contoh 10-1: Capital Lease


Berikut adalah PT. Denai melakukan sewa kepada perusahaan Leasing PT. Camar
yang tidak dapat dibatalkan. Untuk transaksi ini PT Denai membayar sewa setiap
awal tahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2011. Berikut data berkaitan dengan sewa
tersebut:
Transfer kepemilikan Tidak ada
Pembayaran sewa tahunan (termasuk biaya eksekutori) Rp 100.000.00
Biaya sewa Tahunan Rp. 5.000.00
Beban Sewa Tahunan Rp. 95.000.00
Masa sewa Tahunan 5 tahun
Umur Ekonomis 5 tahun
Bunga incremental per tahun 10%
Bunga implict per tahun 10%
Nilai Residu 0
Nilai Wajar saat kontrak lease Rp 475.000.000
Perhitungan Present Value sewa tahunan = (Rp 100.000 – Rp 5.000) x 4,16986 = Rp
396, 137

9
Analisis Cerita:
Kriteria 1 dan 2 = tidak terpenuhi karena tidak ada transfer kepemilikan dan BPO
Kriteria 3 = terpenuhi karena masa sewa = umur ekonomis
Kriteria 4 = tidak terpenuhi karena < 90% yaitu Rp 396.137 / Rp 475.000 = 83%
Maka kasus ini diklasifikasikan sebagai Capital lease karena salah satu kriteria
terpenuhi yaitu kriteria 3.
Karena memenuhi sebagai capital lease maka dilakukan langkah sebagai berikut:
Tabel Amortisasi Lease
Periode Keterangan Sewa Bunga Pokok Hutang
hutang lease
1/1/2011 396.137
1/1/2011 Bayar 95.000 0 95.000 301.137
1/1/2012 Bayar 95.000 30,114 64.886 236.251
1/1/2013 Bayar 95.000 23.625 71.375 164.876
1/1/2014 Bayar 95.000 16.488 78.512 86.364
1/1/2015 Bayar 95.000 8.636 86.364 0
Perhitungan depresiasi per tahun
Depresiasi per tahun = Rp 396.137 : 5 = Rp 79.227

Jurnal yang dibuat oleh leasse setiap tahun


2011 2012 2013 2014 2015
Januari Lease D 396.137
Equipment r
Lease Payable Cr 396.137
Januari Lease Payable D 95.000 64.886 71.375 78.512 86.364
r
Interest Payable D 30.114 23.625 16.488 8.636
r
Executory Cost D 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
r
Cash Cr 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Desembe Interest expanse D 30.114 23.625 16.488 8.636

10
r r
Interest payable Cr 30.114 23.625 16.488 8.636
Desembe Depreciation
r Expanse-Lease
D 79.227 79.227 79.227 79.227 79.227
Equipment
r
Accumulated
Depreciation-
Cr 79.227 79.227 79.227 79.227 79.227
Lease
Equipment

Penyajian lease dalam statement of financial lease oleh leasse


Non Current Asset 2011 2012 2013 2014 2015
Lease Equipment 396.13 396.137 396.137 396.137 396.137
7
Less:
Accumulatedd
79.227 158.454 237.681 316.908 396.137
Depreciation-lease
equipment
316.91 237.683 158.456 79.229 0
0

Current Liabilities 2011 2012 2013 2014 2015


Interest Payable 30.144 23,625. 16.488 8.636
Lease Payable 64. 886 71.375 78.512 86364

Non Current 2011 2012 2013 2014 2015


Liabilities
Lease Payable 236.25 164.876 86.364 0
1

11
Operating Lease
Bila tidak memenuhi kriteria untuk capital lease/direct dinancial lease
Maka lease akan mencatat tiap pembayaran sewa sbb;
Rent Expanse 100.000
Cash 100.000
- Pada Sewa Menyewa Biasa (Operating Lease)

Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan merupakan biaya sewa
yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha,
meskipun pembayaran sewa guna usaha dilakukan dalam jumlah yang tidak sama
pada setiap periode"

2.5 Akuntansi Lease dari pihak Lessor

Berbeda   dengan   pihak   lessee, lessor   memperlakukan   transaksi   sebagai


berikut :

` Pada Finance lease

 Penanaman netto dalam aktiva yang disewaguna ushakan harus diperlakukan


dan dicatat  sebagai  penanaman  netto  sewa  guna    Jumlah  penanaman netto
terdiri dari jumlah piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi)
yang akan diterima oleh perusahaan sewa guna usaha pada akhir masa sewa
guna usaha dikurangai dengan pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui
(unearned lease income), dan simpanan jaminan (security income).
 Selisih antara  piutang  sewa  guna  usaha  ditambah  nilai  sisa  (harga  opsi)
dengan   perolehan   aktiva   yang   disewaguna   usahakan   diperlukan  
sebagai pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui (unearned lease
income).
 Pendapatan sewa  guna  usaha  yang  belum  diakui  harus  dialokasikan 
secara konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan tingkat
pengembalian          berkala (Periodie rate of retur) atas penanaman netto
perusahaan sewa guna usaha.
 Apabila perusahaan sewa guna usaha menjual barang modal kepada penyewa
guna usaha  sebelum  berakhirnya  masa  sewa  guna  usaha  maka  perbedaan

12
antara harga jual dengan penanaman netto dalam sewa guna usaha pada saat
penjualan   dilakukan   harus   diakui   dan   dicatat   sebagai   keuntungan  
atau kerugian periode berjalan.
 Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha
harus diakui dan dicatat sebagai pendapatan periode berjalan.

Pada Operating Lease

 Barang modal  yang  disewagunausahakan  harus  diperlakukan  dan  dicatat


sebagai aktiva sewa guna usaha berdasarkan harga perolehan.
 Pembayaran sewa  guna  usaha  (lese  payment)  selama  tahun  berjalan  yang
diperoleh  dari  penyewa  guna  usaha  diakui  dan  dicatat  sebagai 
pendapatan sewa.  Pendapatan  sewa  harus  diakui  dan  dicatat  berdasarkan 
metode  garis lurus  sepanjang  masa  sewa  guna  usaha,  meskipun 
pembyaran  sewa  guna usaha mungkin dilakukan dalam jumlah yang tidak
sama setiap periode.
 Penyusutan aktiva  yang  disewagunausahakan  harus  dilakukan  dalam 
jumlah yang layak berdasarkan taksiran masa manfaatnya.
 Kalau aktiva  yang  disewagunausahakan  dijual  maka  perbedaan  antara 
nilai buku   dan   harga   jual   harus   diakui   dan   dicatat   sebagai  
kerugian   atau keuntungan tahun berjalan.

BAB III

13
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Lease adalah perjanjian antara lessor dan lesse yang memjebrikan hak kepada lesse untuk
menggunakan properti tertentu ,yang di miliki oleh lessor ,selama periode waktu tertentu
dengan membayar sejumlah uang(sewa) yang sudah di tentukan ,yang umumnya di lakukan
secara periodik dan Leasing adalah segala kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya diserahkan pada suatu perusahaan,
melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Keunggulan Leasing dari
segi ekonomi, yaitu: tanpa ada uang muka, menghindari risiko kepemilikan, dan fleksibilitas.
Berikut ini adalah keuntungan bagi Lessor dengan meleasingkan asetnya daripada menjual
adalah sebagai berikut :

- Meningkatkan penjualan.

- Kelangsungan hubungan dengan lessee.

- Nilai sisa dipertahankan.

-perlakuan akuntansi untuk lease-lessee ada dua klasifikasi, yaitu:

- Capital Lease

- Operating lease

-Perlakuan akuntansi untuk lease-leassor ada dua klasifikasi, yaitu:

- Finance lease

- Operating leasse

-Perlakuan akuntansi untuk transaksi Leasing disesuaikan dengan jenis sewanya masing-
masing:

- Financial Lease : selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera
sebagai pendapatan oleh penjual lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama
masa sewa

- Operating Lease : jika transaksi terjadi pada nilai wajar maka laba/rugi harus diakui tetapi
jika terjadi dibawah nilai wajar maka laba/rugi harus diakui segera kecuali rugi tersebut
dikompensasikan dengan pembayaran sewa dimasa depan yang lebih rendah dari harga

14
pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional
dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas nilai
wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan
aset.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini ,penyusun sadar banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini,jadi untuk menyempurnakan makalah ini,kami membutuhkan kritik dan saran
pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/22571038#:~:text=Keunggulan%20leasing%20secara%20ekono
%20yaitu,yang%20menggunakan%20jasa%20leasing%20tersebut.
https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-leasing-jenis-dan-keuntungan-menggunakannya

https://diahsulistiyanti.wordpress.com/2016/06/13/akuntansi-untuk-lease/

https://www.ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopik=28032

https://www.harjasaputra.com/teori/pengertian-dan-klasifikasi-persewaan-
leasing/#mcetoc_1e4u5qc3f6

http://windy.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/54991/9.AKUNTANSIUNTUKLEASE3.
ppt

Ekonomi : Makalah Leasing (willgetsucces.blogspot.com)

iii

Anda mungkin juga menyukai