Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

AUDITING I

PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Fakultas Ekonomi dan S1 Akuntansi 0111506 Dr. Rita Yuniarti, SE, MM, Ak., CA
Bisnis DR. H. Islahuzzaman., SE., M.SI., Ak.,
CA
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA
Rini Susiani, S.E., M.AK., Ak., C.A
Robertus Ary Novianto, S.E., Ak.,
M.M
Syafdinal, S.E., M.M., Ak

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas mengenai Profesi Mahasiswa mampu menjelaskan Profesi
Akuntan Publik di Indonesia
seputar Akuntan Publik di Indonesia
I. Profesi Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
(PP No. 20 Tahun 2015).

Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP adalah badan usaha yang
didirikan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan mendapatkan izin
usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di


bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja
pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah,
dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak
dan konsultan manajemen.

Ciri profesi adalah sebagai berikut:


• Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
• Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya
dalam profesi itu.
• Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat/pemerintah.
• Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat

Jenis-Jenis Profesi Akuntan Publik

1. Akuntan Perusahaan (Internal)

• Akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.

• Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen.

‘20 Auditing I
2 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
• Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan
Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan

❑ Tugasnya adalah :

❖ menyusun sistem akuntansi,

❖ menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal,

❖ menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan,

❖ menyusun anggaran,

❖ penanganan masalah perpajakan dan

❖ pemeriksaan intern.

2. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)

❑ Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga


pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK)

❑ Tugasnya adalah:

➢ Pemeriksaan dan Pengawasan Terhadap Aliran Keuangan Negara

➢ Melakukan Perancangan Sistem Akuntansi untuk Pemerintah

3. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi,


melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun
kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
❑ Tugasnya :

o Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi

o Mengajar akuntansi di berbagai lembaga pendidikan

o Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu akuntansi

‘20 Auditing I
3 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
4. Akuntan Publik

Akuntan yang bekerja memberikan layanan kepada masyarakat yang


membutuhkan jasa akuntan
Tugasnya :
• Pemeriksaan laporan keuangan
• Penyusunan Sistem Akuntansi
• Penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan

PROFESSIONAL INDEMNITY INSURANCE (PII)

Asuransi utuk penugasan profesional. KAP yang merupakan member firm dari the big
four membayar PII disamping iuran keanggotaan.
KAP tanpa afiliasi internasional umumnya tidak dilindungi PII karena :
a. Ketidaktahuan
b. Sejauh ini belum ada tuntutan hukum/klaim ganti rugi dari pengguna Jasa
akuntan Publik
c. Belum ada maskapai asuransi yang memberikan PII di Indonesia

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI).


Induk Organisasi para akuntan di Indonesia, data Tahun 2013 anggota sebanyak 14.735
• Berdiri 23 Desember 1957
Tokoh2 :
Prof. Soemardjo (Ketua),
Drs. Go Tie Siem (Penulis),
Sie Bing Tat (Bendahara),
Oey Kwie Tek & Tan Tong Djoe (komisaris)
• KEPMENKEU 263/2014 tentang Penetapan IAI sebagai Asosiasi Profesi Akuntan,
bertanggung jawab untuk :
a) menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan profesional;
b) menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan;
c) Menyusun & menetapkan kode etik & standar profesi;
d) Menerapkan penegakan disiplin anggota;
e) Menerbitkan sertifikat akuntan profesional;
f) Melakukan perjanjian saling pengakuan kesetaraan dengan asosiasi profesi lain,

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)

‘20 Auditing I
4 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
• Asosiasi Profesi Akuntan Publik semula merupakan bagian/seksi/kompartmen dari
IAI, unit IAI-SAP.
• Berdiri 7 April 1978 prakarsa T.M. Tuanakotta dengan dukungan senior IAI
Data Tahun 2013 anggota sebanyak 1.511
• PERMENKEU 17/2008, tentang Jasa Akuntan Publik, pemerintah mengakui IAPI
sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang:
a) melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik;
b) Menyusun dan menerbitkan standar profesi dan etika akuntan publik;
c) Menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan (PPL) bagi semua akuntan
publik.
• KEPMENKEU 443/2011, tentang Penetapan IAPI sebagai asosiasi profesi akuntan
publik berwenang:
a) menyusun dan menetapkan standar profesional akuntan publik;
b) menyelenggarakan ujian profesi akuntan publik;
c) menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan (PPL);
d) Melakukan reviu mutu bagi anggotanya\

PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI (PPAJP)


• Melakukan pembinaan dan pemeriksaan terhadap akuntan publik dan kantor
akuntan publik.

• Dibawah SetJen Kemenkeu sesuai Permenkeu 131/2006 tentang Organisasi dan


tata Kerja Departemen Keuangan

• Lahir pasca penggabungan Bappepam & LK

• Terdapat 2 bidang yang menangani profesi akuntan publik : Bid. Pembinaan Usaha
& Akuntan Publik, Bid. Pemeriksaan Usaha & Penilai Publik

KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK (KPAP)


• Dibentuk pada 15 Oktober 2012 melalui PP 84/2012 tentang KPAP

• Tugas memberikan pertimbangan mengenai :

a) Kebijakan pemberdayaan, pembinaan dan pegawasan Akuntan Publik dan KAP;

b) Penyusunan standar akuntansi da SPAP dan

c) Hal yang diperlukan berkaitan dengan profesi akuntan publik.

‘20 Auditing I
5 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
d) Berfungsi sebagai lembaga banding atas hasil pemeriksaan dan pengenaan
sanksi administratif yang ditetapkan oleh MENKEU atas Akuntan Publik/KAP

e) Anggota KPAP terdiri dari unsur : Kemenkeu, Asosiasi Profesi Akuntan Publik,
Asosiasi Profesi Akuntan, BPK, Otoritas Pasar Modal, Otoritas Perbankan,
Akademisi akuntansi, pengguna Jasa Akuntan, KemDikBud, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan/Syariah, Komite Standar Akuntansi Pemerintah

Akuntan Publik
1. Mendapat Izin dari Menteri Keuangan
2. Memiliki sertifikat profesi akuntan publik
3. Berpengalaman praktik memberikan jasa audit
4. Anggota asosiasi Profesi Akuntan Publik - IAI

Akuntan Publik Bersertifikat


Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen
yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu, bekerja bebas dan
biasanya mendirikan kantor sendiri. Seorang akuntan publik dapat melakukan
pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan
jasa penyusunan sistem manajemen.
Persyaratan Sertifikasi CPA Indonesia:
Persyaratan Mengikuti Ujian Profesi Akuntan Publik, diatur dalam PP 20 Tahun 2015
Pasal 3:

1. Memiliki pengetahuan dan kompetensi di bidang akuntansi atau telah terdaftar dalam
register negara untuk akuntan.

2. Pengetahuan dan kompetensi di bidang akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) diperoleh melalui:

a. program pendidikan sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) di bidang akuntansi
pada perguruan tinggi Indonesia atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
disetarakan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

b. program pendidikan pascasarjana (S-2) atau doktor (S-3) di bidang akuntansi


yang diselenggarakan perguruan tinggi Indonesia atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah disetarakan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

‘20 Auditing I
6 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
c. pendidikan profesi akuntansi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan; atau

d. pendidikan profesi Akuntan Publik sesuai dengan ketentuan Peraturan


Perundang-undangan.

Sertifikat Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan Publik diatur dalam PP 20 Tahun 2015 Pasal
4:

1. Untuk memperoleh sertifikat tanda lulus ujian profesi Akuntan Publik yang diterbitkan
oleh Asosiasi Profesi, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

i. lulus ujian profesi Akuntan Publik;

ii. lulus pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) atau terdaftar
dalam register negara untuk akuntan;

iii. lulus penilaian pengalaman kerja di bidang akuntansi dari Asosiasi Profesi; dan

iv. terdaftar sebagai anggota Asosiasi Profesi.

2. Seseorang yang telah memperoleh sertifikat tanda lulus ujian profesi Akuntan Publik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan sebutan profesi dari Asosiasi
Profesi.

‘20 Auditing I
7 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Sumber : Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XVIII 2015

Sumber : Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XVIII 2015

‘20 Auditing I
8 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Struktur Organisasi KAP

Struktur Organisasi KAP Struktur KAP bervariasi sesuai denganj asa dan ruang lingkup yang
diberikan. faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi.
1. Independensi dari klien.
2. Independensi auditor membuat laporan yang tidak bias.
3. Pentingnya struktur organisasi yang mendorong kompetensi.
4. Berkembangnya resiko hukum yang dihadapi oleh auditor

Partner

Manajer Audit

Auditor Senior

Auditor Junior

II. International Standards Auditing (ISA)

STRUKTUR & STANDAR SPAP SAAT INI

‘20 Auditing I
9 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Perubahan Berlakunya ISA

 Perbedaan antara ISA dan SPAP lama yaitu terlihat dari sisi Perubahan mendasar
yang mencerminkan cara berpikir yang berbeda yang melandasi teknik audit tertentu.

 Dalam ISA terdapat :

❖ Audit berbasis resiko

❖ Dari rules-based ke principles-based Standard

❖ Berpaling dari Model Matematis

❖ Kearifan professional dan konsekuensinya

❖ Pengendalian Internal

❖ Those Charged

‘20 Auditing I
10 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Standar ISA (International Standard Audit)

‘20 Auditing I
11 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Audit Berbasis Risiko
Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) adalah metodologi pemeriksaan yang
dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa risiko telah dikelola di dalam batasan
risiko yang telah ditetapkan manajemen pada tingkatan korporasi.

‘20 Auditing I
12 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Pendekatan audit ini berfokus dalam mengevaluasi risiko-risiko baik strategis, finansial,
operasional, regulasi dan lainnya yang dihadapi oleh organisasi. Dalam Audit berbasis
risiko, risiko-risiko yang tinggi diaudit, sehingga kemudian manajemen bisa mengetahui
area baru mana yang berisiko dan area mana yang kontrolnya harus diperbaiki.
Tujuan Risk Based Audit
Tujuannya audit berbasis risiko adalah memberikan keyakinan kepada Komite Audit,
Dewan Komisaris dan Direksi bahwa:
 Perusahaan telah memiliki proses manajemen risiko, dan proses tersebut telah
dirancang dengan baik.

 Proses manajemen risiko telah diintegrasikan oleh manajemen ke dalam semua


tingkatan organisasi mulai tingkat korporasi, divisi sampai unit kerja terkecil dan telah
berfungsi dengan baik.

 Kerangka kerja internal dan tata kelola yang baik telah tersedia secara cukup dan
berfungsi dengan baik guna mengendalikan risiko.

Tahapan Audit Risiko


1. Risk Assesment (menilai risiko)

Melaksanakan prosedur penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko


salah saji yang material dalam laporan keuangan
2. Risk Response (Merespon Risiko)

Merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya yang menanggapi risiko


(salah saji yang material) yang telah diidentifikasi dan dinilai, pada tingkat laporan
keuangan dan asersi
3. Reporting (Pelaporan)

a) Merumuskan pendapat berdasarkan bukti audit yang diperoleh dan

b) Membuat dan menerbitkan laporan yang tepat sesuai kesimpulan yang ditarik

Tanggal Efektif Standar Audit (SA)


SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
pada atau setelah: •Tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau •Tanggal 1 Januari
2014 (untuk selain Emiten) Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.

‘20 Auditing I
13 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
PERAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DALAM PEREKONOMIAN NEGARA

Profesi akuntan publik dalam perekonomian negara memiliki manfaat ekonomik. Manfaat
ekonomik auditing adalah hal-hal sebagai berikut.

1. Akses ke Pasar Modal


Agar dapat mencatatkan sahamnya sebelum diperdagangkan di pasar modal, perusahaan
harus memenuhi ketentuan hukum persyaratan audit terlebih dahulu. Perusahaan yang tidak
diaudit tidak dapat mencatatkan sahamnya di pasar modal.

2. Kos (Cost) Modal yang Lebih Rendah


Penurunan risiko informasi karena dilakukannya audit dapat menurunkan tingkat bunga
pinjaman oleh bank sehingga kos modal menjadi lebih rendah. Dari sudut pandang investor,
investor mau menerima tingkat pengembalian (return) yang lebih rendah apabila mereka
mempercayai informasi keuangan perusahaan. Kepercayaan itu diperoleh dengan
menyediakan informasi yang berkualitas dan andal, yaitu informasi keuangan yang telah
diaudit.

3. Penangguhan Ketidakefisienan dan Kecurangan


Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa para pegawai menjadi lebih berhati-hati dan
berusaha sedikit mungkin melakukan kesalahan dalam melaksanakan fungsi akuntansi dan
pengelolaan aset apabila perusahaan tersebut hendak diaudit. Oleh karena itu, audit dapat
mendorong peningkatan kualitas kerja dan keandalan informasi yang disediakan oleh
pegawai, dan ini juga mampu menekan tindakan-tindakan kecurangan.

4. Peningkatan Pengendalian dan Operasional


Pada akhir dilaksanakannya audit, seringkali auditor menyediakan saran- saran untuk
meningkatkan pengendalian serta mencapai efisiensi operasi yang lebih tinggi dalam
organisasi klien dan manfaat ekonomi ini menjadi sangat bernilai bagi perusahaan-
perusahaan skala kecil dan menengah.

‘20 Auditing I
14 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka

• Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi 15-Jakarta.


Erlangga, 2015

• Audit Kontemporer. Theodorus M. Tuanakota-Jakarta, Salemba Empat, 2015.

• IAPI, 2014. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

• Principles of Auditing An Introduction to International of Auditing. Rick Hayers,


Philip Wallage, Hans Gortemake 3rd Edition , Pearson, Ltd, 2014

‘20 Auditing I
15 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai