Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN STRATEGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu

Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., Ca

Disusun oleh:

Natasya Aprilia Sari (0119101135)

Riska Alipah (0119101163)

Anisha Ferawati S (0119101174)

PRODI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Perencaan Strategi’’ tepat waktu.
Makalah ‘’Perencaan Strategi’’ disusun guna memenuhi tugas Bapak dosen Bachtiar
Asikin, S.E., M.M., Ak., Ca pada mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku Dosen.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung, 22 maret 2021

Kelompok 7
ABSTRAK

Awal abad ke 20 an, perencanaan strategis diterapkan oleh kalangan militer Amerika Serikat
dan dipandang cukup berhasil. Dan pada tahun 1970 an untuk mengatasi kondisi krisis
perekonomian di negara tersebut, maka perencanaan strategis digunakan oleh kalangan
pemerintah. Apapun cara yang digunakan, perencanaan strategis merupakan suatu alat
perencanaan yang bertujuan ke masa depan dengan mempertimbangkan aspek-aspek
lingkungan yang strategis yang terjadi di masa sekarang dan kemungkinan tetjadi di masa
mendatang. Perencanaan strategis akan menjamin terjaganya dan terlindunginya eksistensi
organisasi dengan peningkatan kualitas kerja dan kinerja sehingga mampu bersaing dengan
organisasi lainnya yang serupa.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

ABSTRAK..................................................................................................................................................3

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................4

BAB I..........................................................................................................................................................5

1.1.Latar Belakang...................................................................................................................................5

1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................................................5

1.3.Tujuan................................................................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................................6

2.1.Perkembangan Perencanaan Strategis................................................................................................6

2.2.Pengertian Perencanaan Strategis......................................................................................................6

2.3.Konsep Perencanaan Strategis...........................................................................................................7

2.4.Tahapan Proses Perencanaan Strategis..............................................................................................7

2.5.Manfaat Perencanaan Strategis..........................................................................................................8

2.6.Kebaikan Dan Kelemahan Perencanaan Strategis..............................................................................9

2.7.Proses Perencanaan Strategik............................................................................................................9

2.8.Perbedaan Perencanaan Strategis Dan Operasional.........................................................................12

BAB III......................................................................................................................................................13

3.1.Kesimpulan......................................................................................................................................13

3.2.Saran................................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan strategic tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan sutu organisasi; tetapi
perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan management yang paling kritis.
Perencanaan strategic menjadi semakin penting akhir-akhir ini. Para menejer menyadari bahwa
perumusan tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jelas akan lebih bermanfaat dalam
memberikan arah dan pedoman bagi organisasinya. Sebagai hasilnya, organisasi berfungsi lebih baik
dari sebelumnya dan menjadi lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan.

Dengan perencanaan strategi, konsep organisasi menjadi lebih jelas, sehingga memungkinkan
manajer untuk merumuskan rencana dan kegiatan-kegiatan yang memberi arah organisasi mencapai
tujuannya. Di samping itu, perkembagan lingkungan terjadi sangat pesat, seperti: kenaikan tingkat
perubahan teknologi, pertumbuhan kompleksitas pekerjaan manajerial, peningkatan kompleksitas
lingkungan eksternal, dan semakin panjang tenggang waktu antara keputusan sekarang dan hasil di
waktu yang akan datang. Itulah sebab pentingnya perencanaan strategic.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah pengertian perencanaan dan perencanaan strategic?


1.2.2 Mengapa pentingnya perencanaan strategic?
1.2.3 Apakah kebaikan dan kelemahan perencanaan strategic?
1.2.4 Bagaimanakah proses perencanaan strategic?
1.2.5 Apakah perbedaan perencanaan strategic dan perencanaan oprasional?

1.3. Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian perencanaan dan perencanaan strategic.


1.3.2 Untuk mengetahui pentingnya perencanaan strategic.
1.3.3 Untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan perencanaan strategic.
1.3.4 Untuk mengetahui proses perencanaan strategic.
1.3.5 Untuk mengetahui perbedaan perencanaan strategic dan perencanaan operasional.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Perkembangan Perencanaan Strategis

Istilah kata perencanaan strategis awal mulanya di kenal di kalangan militer, dalam hal ini
mengandung makna perencanaa operasi ke daerah lawan dengan memperhitungkan segala
kemungkinan, keuntungan dan kelemahannya serta mempertimbangkan kondisi riil yang dimiliki
serta kondisi lingkungan yang ada dengan berupaya memperhitungkan kekuatan lawan agar operasi
militer itu berhasil dengan baik. Di dalam melaksanakan perencanaan strategis ini, berbagai hal yang
dimungkinkan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagaan operasi akan benar- benar
diperhitungkan secara matang,detai dan maksimal sehinggan kecenderungan mencapai keberhasilan
sangat tinggi.Ketika pada saat itu Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi yang tinggi pada tahun
1970 an, maka salah satu upaya yang digunakan oleh pemerintah nya ada waktu itu adalah
menerapkan konsep “Perencanaan Strategis” di lingkungan pemerintahan.
Sejak waktu itulah perencanaan strategis diterapkan dan diadopsi oleh kalangan birokrasi
pemerintahan, dan dapat dikatakan bahwa sejak saat itu konsep perencanaan strategis mulai
diterapkan di kalangan publik. Kebutuhan terhadap perencanaan strategis menjadi meningkat pada
abad 20 an seiring dengan kompleksitas organisasi-organisasi dan hubungan antar bangsa yang
menjadi lebih global.

2.2.Pengertian Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah proses mendokumentasikan dan menetapkan arah bisnis dengan
menilai dimana posisi perusahaan berada dan arah tujuan perusahaan. Rencana strategis memberi
tempat untuk mencatat misi, visi, dan nilai-nilai, tujuan jangka panjang dan rencana tindakan yang
akan perusahaan gunakan untuk mencapainya. Seluruh rencana didasari pada fokus masa depan.
Dengan begitu, perusahaan dapat menerapkan cara terbaik untuk menghadapi peluang dan tantangan.
Rencana strategis juga digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah perusahaan dalam
menanggapi perubahan lingkungan bisnis.

2.3.Konsep Perencanaan Strategis

Perencanaan memiliki konsep yang tak lepas dari sisi strategis itu sendiri. Dengan konsep yang
jelas, proses perumusan rencana strategis lebih mudah dipahami oleh perusahaan Adapun konsep-
konsep strategis yang dimaksud adalah:
Misi
misi adalah serangkaian tugas kewajiban seorang individu dalam kelompok, organisasi, atau
perusahaan. Tugas yang dimaksud tidak lepas dari rencana strategis yang telah dibentuk. Misi dapat
memastikan bahwa perusahaan memiliki tujuan yang jelas dalam bentuk parameter dan kinerja
dengan tenggat waktu yang bisa dikontrol dan dievaluasi.

Visi
Misi membantu perusahaan mencapai visi. Pengertian dari visi adalah gambaran atau proyeksi masa
depan dari hasil misi atau tugas yang dijalankan. Karena itulah misi dan visi dikatakan saling
berkaitan satu sama lain. Visi dapat menciptakan komitmen yang kokoh antara karyawan untuk
bergerak menuju arah yang lebih baik. Konsep visi pada rencana strategis menunjukkan arah tujuan
dan bagaimana cara menujunya.

Sasaran
Sasaran adalah pengembangan dari visi dan misi. Informasi dan konsep yang ada dalam visi, misi,
dan sasaran tidak bisa hanya diidentifikasikan begitu saja, melainkan harus disampaikan kepada
seluruh internal perusahaan sebagai sasaran.

2.4.Tahapan Proses Perencanaan Strategis

1. Memilih misi dan tujuan utama perusahaan


2. Menganalisis lingkungan kompetitif eksternal perusahaan dan mengidentifikasi peluang dan
ancaman terkait
3. Menganalisis lingkungan internal perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
4. Memilih strategi yang tepat dan konsisten dengan misi dan tujuan utama perusahaan serta
didasarkan pada kekuatan dan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal dan
meminimalisir ancaman eksternal.
5. Menerapkan strategi ke dalam serangkaian tindakan. Ini termasuk mengalokasikan peran dan
tanggung jawab diantara, mengalokasikan sumber daya, menetapkan tujuan jangka pendek; dan
merancang kontrol organisasi.

2.5.Manfaat Perencanaan Strategis

Perumusan dan implementasi strategis dapat memakan waktu, tetapi bermanfaat besar bagi
perusahaan. Perencanaan yang tersusun rapi memiliki gagasan yang lebih baik tentang tujuan yang
ingin dicapai dan dara untuk melakukannya. Produktivitas karyawan pun dapat meningkat dengan
perencanaan yang jelas dan terarah.

Manfaat dari perencanaan strategis:


1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Proses perumusan dan implementasi rencana strategis harus melibatkan karyawan. Karyawan yang
terlibat dalam operasi sehari-hari dan dapat memberikan pandangan unik tentang perusahaan.
Karyawan akan berbagi apa yang mereka pikirkan terkait dengan bisnis dan menginformasikan
perencanaan untuk masa depan. Saat karyawan jauh lebih terlibat, maka tingkat kepuasan kinerja
karyawan akan naik. Melibatkan karyawan dalam proses rencana strategis juga dapat meningkatkan
produktivitas.

2. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Sebagai bagian dari proses rencana strategis, perusahaan akan memeriksa dan menganalisis bisnis
secara keseluruhan. Perusahaan akan melihat kondisi bisnis perusahaan dan area mana yang perlu
ditingkatkan. Dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, perusahaan bisa berkembang jauh
lebih besar di masa depan dan menjadi bisnis tangguh bahkan ketika menghadapi berbagai risiko.

3. Menetapkan Arah Bisnis dan Membina Bisnis Proaktif

Pada akhir proses perencanaan strategis, perusahaan harus memiliki arah yang jelas dimana bisnis
akan berjalan di masa depan. Diskusi mengenai perencanaan itu sendiri membantu menempatkan
bisnis pada posisi terbaik untuk sukses di masa depan. Rencana strategis membuat perusahaan
mencari tahu bagaimana cara berkembang selama beberapa tahun ke depan dan bagaimana mengatasi
peluang dan tantangan. Bisnis yang terarah dan proaktif pun akan tercipta.

2.6.Kebaikan Dan Kelemahan Perencanaan Strategis

Kebaikan. Kebaikan utama perencanaan strategic adalah dalam memberikan pedoman yang


konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan mempergunakan perencanaan strategic, para
manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan yang dirumuskan secara jelas dan metoda-
metoda bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi, Organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan
jelas. Disamping itu proses perencanaan strategic, membantu manajer mengantisipasi masalah-
masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.
Kebaikan penting perencanaan strategic lainnya adalah membantu para manajer dalam
membuat keputusan. Perencanaan strategic juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karna
tujuan atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan sangat cermat.
Kelemahan. Kebaikan diatas dapat tercapai sepenuhnya bila organisasi melakukannya
melalui proses perencanaan strategic fomal. Kelemahan utama perencanan strategic formal adalah
bahwa hal itu memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang cukup besar. Dalam banyak
organisasi perencanaan strategic memakan waktu bertahun-tahun agar berfungsi dengan lancar,
sehingga dapat kehilangan kesempatan.
Di samping itu, penetapan dan pemeliiharaan suatu system formal melibatkan banyak biaya.
Sebagai contoh, biaya-biaya riset pasar, survey, dan penyusunan model yang sering menyangkut biaya
kegiatan-kegiatan pemrosesan data yang mahal, biaya-biaya latihan dan penggajian para perencana
serta para manajer divisional dan fungsional yang terlibat dalam proses. Oleh karna itu, organisasi-
organisasi kecil sering tidak mampu untuk mengembangkan program-program perencanaan strategic.
Kelemahan selanjutnya adalah bahwa perencanaan strategic kadang-kadang cendrung
membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko. Para manajer
belajar untuk mngembangkan hanya terhadap strategi dan tujuan yang dapat lolos dari analisis
terperinci proses perencanaan. Kesempatan-kesempatan menarik yang mempunyai derajat
ketidakpastian tinggi atau sulit dianalisis dan dikomunikasikan akan dihindari, diabaikan, atau
disingkirkan.

2.7.Proses Perencanaan Strategik

Langkah 1: Penentuan misi dan tujuan, yang mencangkup pernyataan-pernyataan umum tentang misi,
falsafah maksud, dan tujuan organisasi. Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci
bagi manajer. Nilai-nilai ini dapat mencangkup masalah-masalah social dan etika, atau masalah-
masalah umum seperti luas perusahaan, macam produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara
pengoperasian perusahaan.

Langkah 2: Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan


perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan tujuan-tujuan dan strategi-strategi
yang ada sekarang (existing). Suatu profil perusahaan adalah hasil analisis internal perusahaan untuk
mengidentifikasikan tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumber daya
perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan menunjukkan kesuksesan perusahaan di waktu yang lalu
dan kemampuannya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam
pencapaian tujuan di waktu yang akan datang.

Langkah 3: Analisis lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasikan cara-cara dalam


mana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, social/budaya, dan politik dapat secara
tidak langsung mempengaruhi organisasi. Di samping itu perusahaan perlu mengidentifikasikan
lingkungan lebih khusus, yang terdiri dari para penyedia, pasar organisasi, pasar pesaing, pasar tenaga
kerja, dan lembaga-lembaga keuangan, dimana  kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara
langsung operasi perusahaan.
Langkah 4: Analisis internal perusahaan -  kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis ini
dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan eksternal.

Langkah 5: Identifikasi kesempatan dan ancaman strategic. Identifikasi tujuan dan strategi, analisis
lingkungan, serta analisis kekuatan dan kelemahan organisasi di padukan dalam langkah ke-5,
penentuan berbagai kesempatan yang tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus di
hadapinya. Berbagai kesempatan dan ancaman ini dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, antara lain
perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau prilaku konsumen.

Langkah 6: Pembuatan keputusan strategic. Langkah selanjutnya mencangkup identifikasi, penilaian


dan pemilihan sebagai alternatif strategic.

Langkah 7: Pengembangan strategi perusahaan. Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih
dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya kedalam sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan)
dan strategi operasional. Tujuan dan strategi umum di terjemahkan dan diperinci menjadi berbagai
strategi, kebijaksanaan dan taktik (rencana, program dan anggaran) operasional pada masing-masing
bidang fungsional organisasi.

Langkah 8: Implementasi strategi, yang menyangkut kegiatan manajemen untuk mengoperasikan


strategi. Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan. Implementasi melibatkan
penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai,
diikuti dengan alokasi sumber daya yang dibutuhkan.

Lima variabel yang biasanya merupakan faktor-faktor kritis implementasi strategi: tugas, orang,
struktur, teknologi, dan system balas jasa. Keberhasilan implementasi strategi-strategi perusahaan
mensyaratkan bahwa metoda-metoda implementasi yang dirancang dan dikelola akan menjadi efektif
bila perusahaan mampu mengintegrasikan faktor-faktor tersebut secara efisien.

Langkah 9: Peninjauan kembali dan evaluasi. Proses ini sering disebut “strategic control”. Setelah
strategi diimplementasikan, manajer perlu senantiasa memonitor secara periodik, atau ada tahap-tahap
kritis untuk menilai apakah organiasi berjalan kearah tujuan yang telah ditetapkan tau tidak.

2.8.Perbedaan Perencanaan Strategis Dan Operasional

Perencanaan Strategik tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi, tetapi
perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis. Sedangkan
perencanaan yang dilakukan pada tingkatan bawah disebut perencanaan operasional (operatioanl
planning), yang memusatkan perhatiannya pada operasi-operasi sekarang dan terutama berkenaan
dengan efisiensi, bukan efektifitas. Perbedaan pokok antara perencanaan strategik dan operasioanal
dapat di ringkas dalam tabel berikut:

 Tabel Perbandingan antara Perencanaan Strategik dan Perncanaan Operasional.

Perencanaan Operasional Perencanaan Strategik

Pusat Bahasan Masalah-masalah pengoperasian Kelangsungan dan


pengembangan jangka panjang

Sasaran Laba sekarang Laba diwaktu yang akan datang

Batasan Lingkungan sumber daya sekarang Lingkungan sumber daya masa


yang akan datang

Hasil yang diperoleh Efisiensi dan stabilitas Pengembangan potensi


mendatang

Informasi Dunia bisnis sekarang Kesempatan diwaktu yang akan


datang

Organisasi Birokrasi/Stabil Kewiraswastaan/Fleksibel

Kepemimpinan Konservatif Mengilhami perubahan radikal

Pemecahan masalah Berdasarkan pengalaman masa lalu Antisipasi, menemukan


pendekatan-pendekatan baru

Resiko Resiko rendah Resiko tinggi


BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Ada banyak sekali manfaat dari perencanaan strategis ini apabila kita mampu menyusun dan
menerapkannya dengan baik, apapu cara yang dipakai perencanaan strategis merupakan alat
perencanaan yang berorientasi ke masa depan dengan mempertimbangkan aspek-aspek
lingkungan yang strategis baik yang terjadi pada masa kini maupun pada masa mendatang.
Perencanaan strategis akan menjamin terjaganya eksistensi organisasi dengan peningkatan
produktivitas atau kualitas kerja dan hasil kerja atau kinerja sehingga akan mampu bersaing
dengan organisasi lainnya yang serupa.

3.2.Saran

Didalam pemasaran suatu produk diperlukan perencanaan yang strategis. Hal tersebut melalui
suatu proses yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, dalam strategi
perencanaan dan proses pemasaran hendaknya direncanakan dengan sebaik-baiknya dan dapat di
realisasikan kedepannya jadi tidak hanya semata perencanaannya saja.
DAFTAR PUSTAKA

Manajenen, oleh Dr. T. Hani Handoko, M.B.A., 2014, BPFE-YOGYAKARTA.


Wikipedia.org,
George A. Steiner dan John B. Miner, Management Policy and Strategy, Macmillan, New York, 1977.
Halaman 7.
James A.F. Stoner, op. cit., halaman 124-125.
James A.F. Stoner, op. cit., halaman 124-125.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Ed.5 jilid 1. Erlangga

Gitotsudarmo Indriyo dan M.Com (Hons). Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogyakarta

Assauri Sofjan.2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai