Anda di halaman 1dari 12

NASKAH TUGAS TUTON

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020.2
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4570/Penganggaran
Tugas : 2
Penulis Soal/Institusi : Nenah Sunarsih, S.E. M.Si/UT
Penelaah Soal//Institusi : Anfas, S.T., M.M./UT
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dan memberi contoh perencanaan strategik dan
pengaruhnya terhadap anggaran
2. Menjelaskan dan memberi contoh kasus balanced scorecard
3. Menjelaskan dan memberi contoh posisi manajemen dalam proses
penganggaran dan fungsi anggaran dalamkegiatan manajerial

No Soal Skor
1. Terdapat keterkaitan antara perencanaan strategik dan anggaran.
Apa yang Anda ketahui mengenai perencanaan strategik dan pengaruhnya terhadap
30
anggaran? Berikan contohnya.

2. Balanced Scorecard membantu manajemen dalam menentukan tingkat pencapaian


perencanaan strategik. Apa yang Anda ketahui mengenai balanced scorecard? Jelaskan 15
dan berikan contoh kasus mengenai balanced scorecard di Indonesia.
20
3. Penyusunan anggaran disusun dengan melibatkan seluruh manajemen perusahaan.
Menurut Anda bagaimana posisi manajemen dalam proses penganggaran dan fungsi 35
anggaran dalam kegiatan manajerial? Berikan contohnya.
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
TUGAS 2 : PENGANGGARAN (EKMA 4570)

Nama : Laura Br Silalahi


NIM : 045393225

1. Terdapat keterkaitan antara perencanaan strategik dan anggaran. Apa yang Anda
ketahui mengenai perencanaan strategik dan pengaruhnya terhadap anggaran? Berikan
contohnya.

Jawaban:
Perencanaan strategik merupakan proses untuk memutuskan berbagai ukuran dari program-
program yang perlu dilaksanakan untuk menerapkan strategi perusahaan. Perencanaan strategis
maupun anggaran melibatkan perencanaan, namun ada perbedaan aktivitas perencanaan antara
kedua hal tersebut. Perencanaan strategis berfokus pada berbagai aktivitas yang tidak hanya akan
dilaksanakan dalam satu tahun, sedangkan penyusunan anggaran hanya berfokus pada satu periode
akuntansi. Penyusunan anggaran didasarkan pada hasil perencanaan strategis. Pada dasarnya
anggaran hanya merupakan sebagian dari rencana strategis.
Hal lain yang membedakan rencana strategis dari anggaran adalah fokus pelaksana. Anggaran
disusun berdasarkan pusat pertanggungjawaban, sedangkan rencana strategis disusun berdasarkan
program atau sekelompok program. Pengaturan ulang program sehingga program dilaksanakan
oleh pusat pertanggungjawaban yang akan melaksanakan menjadi hal yang sangat penting karena
anggaran akan digunakan dan memengaruhi kinerja manager.
Perencanaan strategik harus dibuat secara terstruktur, terdapat rangkaian proses perencanaan
strategik yang dibuat untuk satu tahun lengkap dengan jadwal kegiatan dan prosedur-prosedur
yang harus dilakukan untuk menjalankan rencana strategik. Hal yang sangat berbeda terjadi
dengan perencanaan strategi yang lebih tidak sistematis. Strategi harus diperbaikik agar sesuai
dengan kondisi lingkungan bisnis. Atas dasar alasan tersebut, maka usulan-usulan rencana
strategik dapat muncul sewaktu-waktu dan dari berbagai elemen dalam perusahaan.
Penyusunan rencana strategik bukan proses yang dapat dengan mudah diselesaikan. Namun
dengan menyusun rencana strategik, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
a. Sebagai Kerangka Kerja untuk Menyusun Anggaran
Setiap program yang disusun membutuhkan dukungan sumber daya milik perusahaan.
Keterbatasan sumber daya yang dimiliki tentunya akan menghambat pelaksanaan program-
program yang disusun sebagai bagian dari rencana strategik. Untuk dapat mengendalikan
pemanfaatan sumber daya yang terbatas, maka satu set anggaran yang sesuai dengan strategi
korporat harus tersedia. Rencana strategik yang diturunkan dari rencana strategis perusahaan akan
sangat bermanfaat bagi manager unit untuk merencanakan pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Pemanfaatan sumber daya akan lebih optimal, terukur dan terarah jika tersedia anggaran yang baik.
Tidak tersedianya rencana strategik akan mengaburkan kebijakan manager dalam menghadapi
permasalahan. Manager akan mempertimbangkan lebih banyak alternatif rencana strategik dalam
menyikapi permasalahan, sehigga sumber daya yang dibutuhkan untuk satu periode tidak dapat
ditentukan secara pasti.

b. Alat untuk Mengembangkan Managemen


Perencanaan strategik yang terstruktur dapat menjadi alat bagi managemen puncak untuk
melatih managemen unit untuk mampu berpikir dan merencanakan strategi serta cara untuk
menerapkannya. Seorang manager baru mungkin tidak dapat memberikan rencana strategik yang
terbaik di awal jabatannya, namun lambat laun setelah menempuh proses dalam membuat rencana
strategik, diharapkan dapat lebih baik. Proses pembelajaran bagi manager unit bisnis yang
berkesinambungan dalam menyusun rencana strategik menjadi sesuatu yang sangat penting.
Dengan demikian diharapkan akan muncul manager-manager yang memiliki kompetensi tinggi
untuk menjadi pimpinan perusahaan yang paham dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Tidak
jarang manager-manager yang sudah memiliki kompetensi tinggi justru beralih ke perusahaan lain,
maka proses pembelajaran ini akan terus berlangsung.

c. Mekanisme untuk Mendorong Managemen Merencanakan Jangka Panjang


Perencanaan strategik yang selaras dengan rencana strategi membutuhkan pemikiran yang
panjang. atas karena alasan tersebut, maka perencanaan strategik mungkin tidak segera tersusun
ketika rencana strategi diturunkan atau disampaikan kepada manager pada tingkat yang lebih
rendah. Dalam dunia bisnis yang sangat dinamis, kondisi persaingan dapat sangat cepat berubah.
Perubahan kondisi persaingan ini harus dapat segera direspon oleh perusahaan. Kegagalan
perusahaan dalam merespon perubahan lingkungan bisnis dapat mempengaruhi posisi perusahaan
dalam kancah persaingan. Untuk menjaga agar perusahaan tetap dapat berkompetisi dalam
persaingan, pimpinan perusahaan harus dapat segera menyusun strategi yang baru. Untuk
mengantisipasi perubahan strategi perusahaan, seorang manager harus mampu memperkirakan
permasalahan yang berpotensi akan dihadapi oleh perusahaan. Kemampuan seorang manager unit
bisnis dalam membuat perkiraan yang akurat akan sangat membantu perusahaan dalam merespon
perubahan pasar pada tingkat rencana strategik

d. Menyelaraskan Manager Unit Dengan Strategi


Rencana strategi perusahaan yang mungkin akan ditafsirkan berbeda oleh setiap manager unit
akan memaksa mereka untuk melakukan diskusi lebih panjang. Diskusi yang panjang diharapkan
dapat mempersatukan persepsi para manager atas rencana strategi yang ditetapkan. Diskusi yang
panjang dilakukan untuk menemukan keselarasan rencana strategik yang akan dibuat dengan
rencana strategi yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Penafsiran yang dibuat oleh
setiap manager unit mungkin belum sesuai dengan strategi perusahaan atau belum dapat
memberikan kontribusi yang optimal bagi strategi perusahaan secara keseluruhan, sehingga
pemikiran dari berbagai manager unit perlu dipersatukan melalui diskusi. Proses untuk dapat
mempersatukan persepsi para manager bukan hal yang mudah, namun harus dilakukan untuk
menjamin bahwa rencana stategik yang akan disusun sesuai dengan rencana strategi perusahaan.

Apabila perusahaan telah menetapkan tujuan dan memilih strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menyusun program-program untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategik. Program tersebut adalah rencana jangka
panjang yang ditetapkan dalam perencanaan strategik. Anggaran merinci pelaksanaan program
sehingga anggaran yang disusun setiap tahun memiliki arah seperti yang telah ditetapkan dalam
rencana jangka panjang. Program-program yang disusun membutuhkan dukungan sumber daya
miliki perusahaan. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki tentunya akan menghambat
pelaksanaan program yang telah disusun sebagai bagian dari rencana strategik. Untuk itu
diperlukan anggaran yang sesuai dengan strategi korporat sebagai pengendalian pemanfataan
sumber daya yang terbatas.
Perencanaan strategik dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun keduanya
memiliki jenis aktivitas yang berbeda dalam prosesnya. Penyusunan anggaran berfokus pada satu
tahun, sedangkan perencanaan strategik berfokus pada aktivitas yang mencakup beberapa periode.
Perencanaan strategik akan selalu mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka
kerja ketika anggaran tahunan dikembangkan.
Penyusunan anggaran merupakan bagian dari proses perencanaan strategik suatu perusahaan.
Oleh sebab itu, perencanaan strategik harus disusun dengan baik agar kondisi keuangan dan
anggaran akan mengalami hal yang serupa. Strategi yang baik akan secara langsung akan
menciptakan pilihan anggaran yang baik. Hal ini akan mempengaruhi efektivitas suatu organisasi
sehingga tingkat keberhasilan dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran akan sangat mudah
dan besar.

Contoh :
Kebijakan pemerintah untuk menjual mobil LCGC (Low Cost Green Car), membuat produsen
mobil yang memiliki wilayah operasi di Indonesia harus berpikir dan merubah rencana penjualan
mobilnya. PP No.41 Tahun 2013, menyatakan bahwa mobil yang termasuk dalam kategori LCGC
akan bebas pajak. Hal ini tentunya akan meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk membeli
mobil, dan pangsa pasar Indonesia adalah yang paling besar di Asia Tenggara. Keluarnya PP No.
41 membuat perusahaan mobil untuk merubah strategi penjualan mobil di Indonesia. Harga LCGC
yang murah membuat pabrikan memangkas berbagai fitur, salah satunya fitur keamanan. Strategi
yang berbeda diterapkan untuk penjualan mobil di Eropa yang mengutamakan kenyamanan dan
keamanan di atas harga, sehingga terjadi perbedaan harga yang sangat jauh dengan mobil-mobil
di Indonesia. Dengan langkah memangkas berbagai fitur yang dilakukan tersebut tentu akan
berpengaruh terhadap anggaran yang dibuat perusahaan.

2. Balanced Scorecard membantu manajemen dalam menentukan tingkat pencapaian


perencanaan strategik. Apa yang Anda ketahui mengenai balanced scorecard? Jelaskan
dan berikan contoh kasus mengenai balanced scorecard di Indonesia.
Jawaban :
Balanced scorecard adalah alat manajerial yang dapat dipilih dan digunakan untuk mencatat
seluruh nilai pencapaian pihak manajer unit bisnis yang menjalankan program-program. Dengan
bantuan balanced scorecard, target yang ingin dicapai oleh setiap unit bisnis pada umumnya dan
perusahaan secara umum dibandingkan dengan pencapaian yang dapat diraih pada periode
tersebut. Hasil perbandingan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan
masing-masing manajer serta individu yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan.
Seiring dengan perkembangan zaman, balanced scorecard tidak hanya digunakan untuk penilaian
kinerja namun juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan strategik.
Balanced scorecard merupakan salah satu alat yang sangat berguna dalam penyusunan rencana
strategik. Penggunaan balanced scorecard dalam perencanaan strategik masih belum banyak
dimanfaatkan atau belum maksimal. Ada beberapa keunggulan yang sebenarnya dapat dirasakan
oleh unit bisnis dengan menerapakan balanced scorecard dalam penyusunan rencana strategik,
yaitu:
• Sasaran startegik yang diperoleh akan lebih lengkap, berhubungan, dapat diukur dan
berimbang. Kerangka berpikir yang ditawarkan dengan penggunaan balanced scorecard akan
menghasilkan rangkaian rencana strategik yang lengkap dan menyeluruh. Balanced scorecard
mengunakan 4 perspektif yang memuat seluruh aspek dalam sebuah perusahaan.yang saling
terkait dan kesuksesan dari 1 perspektif akan menentukan kesuksesan pencapaian perspektif
yang lain. Balanced scorecard membantu manager unit bisnis untuk lebih teliti dalam
menganalisis hubungan sebab akibat antar program kerja. Perspektif yang digunakan adalah :
a. Perspektif Keuangan : Ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dari konsekuensi
ekonomi yang terjadi disebabkan oleh pengambilan keputusan. Aspek keuangan
menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan strategi memberikan
perbaikan yang mendasar.
b. Perspektif Pelanggan : Aspek pelanggan memainkan peranan penting dalam kehidupan
perusahaan. Proporsi segmentasi pasar, tingkat perolehan pelanggan baru,
mempertahankan pelanggan lama, sejauh mana hubungan perusahaan dan pelanggan, dan
sejauh mana perusahaan memenuhi tuntutan pelanggan merupakan hal-hal yang penting
dalam perspektif ini.
c. Perspektif Bisnis Internal : Dalam hal ini, ada tiga hal utama yang menjadi perhatian bagi
perusahaan, ayitu inovasi, operasi, dan pelayanan purna jual.
d. Perspektif Belajar dan Berkembang : Proses belajar dan perkembangan organisasi
bersumber dari tiga prinsip, yiatu: prinsip people, sistem, dan organization.
• Scorecard perusahaan dapat secara langsung tersusun, sekaligus menjadi titik awal
pengelolaan kinerja.
• Memungkinkan penerapan open book management, memungkinkan setiap personil dalam unit
bisnis untuk mengakses informasi mengenai kondisi keuangan dan oeprasional perusahaan
secara keseluruhan.

Balanced scorecard dipakai bukan hanya untuk komunikasi strategi tetapi juga untuk
manajemen strategi. Oleh karena itu, cakupan aktivitas dalam balanced scorecard meliputi
menjelaskan dan menerjemahkan visi dan strategi, mengkomunikasikan strategi ke seluruh
organisasi, menyesuaikan tujuan setiap unit atau departemen terhadap strategi, mengidentifikasi
dan menyesuaikan inisiatif strategis, menterjemahkan sasaran strategis menjadi sasaran jangka
panjang dan anggaran tahunan, merevisi dan mereview hal strategik dan operasional untuk
mendapatkan umpan balik dalam perbaikan strategi.
Sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik menjanjikan ketercapaian
berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Balanced scorecard mengukur
sasaran-sasaran stategik yang sulit untuk diukur. Sasaran strategik pada perspektif pelanggan,
proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah
diukur. Namun, dalam pendekatan balanced scorecard, ketiga persepktif non keuangan tersebut
ditentukan ukurannya agar dapat dikelola sehingga dapat diwujudkan untuk mengukur kinerja
perusahaan. Dengan demikian, keterukuran sasaran staregik pada ketika perspektif tersebut
menjanjikan perwujudan berbagai sasaran strategik non keuangan, sehingga kinerja keuangan
dapat berlipatganda dan berkesinambungan.

Contoh kasus :
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari strategi PT Sari Husada dengan dua strategi yaitu
strategi produksi dan strategi pemasaran cukup berhasil dalam meningkatkan kinerja perusahaan
dalam empat perspektif balanced scorecard. Ukuran kinerja balanced scorecard tahun 2000 dan
2001 dari perspektif keuangan cukup baik dengan meningkatnya nilai ROI sebesar 2,41 %
(tumbuh 7,7 %) dan ROE sebesar 4,3 % (tumbuh 15 %). Peningkatan tersebut dipicu pertumbuhan
pendapatan yang lebih besar daripada pertumbuhan biaya. Demikian pula pertumbuhan nilai kas
perusahaan meningkat pada tahun 2001 daripada tahun 2000 sebagai wujud peningkatan kinerja
keuangan perusahaan dalam pengelolaan kas. Dari perspektif konsumen, kinerja PT Sari Husada
cukup baik dengan sedikitnya keluhan yang masuk dan banyak umpan balik serta hubungan baik
dengan konsumen terbukti adanya konsultasi dari konsumen kepada perusahaan. Loyalitas
konsumen cukup baik dengan dipertahankannya pangsa pasar 50 – 60 % dari total produsen
makanan bayi di Indonesia. Perspektif proses bisnis internal cukup baik dengan adanya inovasi
produk baru walaupun intensitas untuk tahun 2001 lebih kecil daripada tahun 2000. Peralatan baru
juga mengalami pertumbuhan dengan meningkatnya jumlah anggaran yang dihabiskan yang lebih
besar di banding tahun 2000. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengemukakan
kinerja yang cukup baik tercermin dari berkurangnya jumlah karyawan pada tahun 2001 yang
diindikasikan bahwa terjadi pengoptimalan terhadap sumber daya yang ada. Jumlah pelatihan yang
diselenggarakan bertambah dari 91 buah pelatihan menjadi 98 pelatihan walaupun jumlah peserta
menurun dari tahun 2000.

3. Penyusunan anggaran disusun dengan melibatkan seluruh manajemen perusahaan.


Menurut Anda bagaimana posisi manajemen dalam proses penganggaran dan fungsi
anggaran dalam kegiatan manajerial? Berikan contohnya.
Jawaban:
Managemen dapat ditafsirkan sebagai proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya
organisasi (Hanafi, 2004). Dalam penafsiran managemen tersebut, ada beberapa kata kunci, yaitu
a. Proses menentukan kegiatan yang direncanakan
b. Kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan yang sering
disebut dengan fungsi managemen
c. Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas
d. Sumber daya organisasi
Untuk dapat melaksanakan kegiatan managerial, seorang manager harus menggunakan segala
aset yang dimiliki oleh organisasi. Aset organisasi dapat berupa sumber daya manusia, fisik,
keuangan dan informasi. Penggunaan aset organisasi diharapkan dapat dimaksimalkan dan
terkelola dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Manajemen memiliki peranan yang penting dalam proses penganggaran karena anggaran
sendiri adalah sebagai alat bagi manajemen. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan berhasil
dibuat dan dikelola tanpa kehadiran manajemen di dalamnya. Anggaran sebagai suatu alat masih
juga mengandung beberapa kelemahan-kelemahan, antara lain:
a. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting). Betapapun cermatnya
taksiran tersebut dibuat namun sulit untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat
dan sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya.
b. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan mempertimbangkan berbagai data,
informasi dan faktor-faktor lainnya, baik yang controlable maupun yang uncontrolable.
Dengan demikian, jika terjadi perubahan-perubahan terhadap data informasi serta faktor-
faktor tersebut, maka akan merubah ketetapan taksiran-taksiran yang telah disusun
tersebut.
c. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan (realisasi) anggaran sangat tergantung pada manusia-
manusia pelaksananya. Anggaran yang baik tidak akan bisa direalisasikan jika para
pelaksananya tidak mempunyai ketrampilan serta kecakapan yang memadai.

Hal tersebut menunjukkan bahwa bahwa anggaran sebagai suatu alat, sedangkan
penggunaannya, modifikasinya serta pelaksanaannya sangat tergantung pada manusia-
manusianya. Oleh sebab itulah maka kehadiran manajemen mutlak diperlukan oleh perusahaan
dalam proses penyusunan anggaran dan pelaksanaannya.
Dalam kaitan dan hubungan antara manajemen dengan proses penganggaran yang sangat erat
dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini, anggaran bermanfaat untuk membantu
manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan
dilakukan. Anggaran digunakan oleh managemen untuk merencanakan dan mengendalikan laba.
Anggaran yang dapat digunakan oleh managemen untuk merencanakan dan mengendalikan laba
adalah anggaran yang komprehensif, bukan sekedar hasil perhitungan matematis dari aplikasi yang
dikembangkan oleh programmer. Sedangkan, anggaran sebagai alat managerial dalam hal sebagai
berikut:
a. Anggaran sebagai alat perencanaan.
Manfaat utama perencanaan adalah sebagai penyedia proses umpan untuk periode berikutnya
dalam operasional dan pengendalian. Umpan ke depan yang dimaksud adalah memberikan
petunjuk teknis bagi managemen untuk pengambilan keputusan rutin. Rencana disepakati bersama
menjadi hal penting dalam upaya umpan ke depan. Perencanaan bukanlah sesuatu yang mudah
untuk disusun, sehingga membutuhkan adanya motivasi. Perencanaan didasarkan pada pandangan
bahwa kondisi perusahaan masa depan akan sangat dipengaruhi oleh rencana dan keputusan yang
dibuat saat ini. Perencanaan diperlukan karena alasan berikut ini:
1) Unit bisnis diberi sasaran yang perlu dicapai, dan perencanaan dapat memberikan acuan
dalam bertindak untuk mencapai tujuan.
2) Keterbatasan sumber daya yang dimiliki organisasi
3) Kondisi persaingan pasar, dengan perencanaan dapat meningkatkan keberhasilan dalam
persaingan.
4) Setiap keputusan yang dibuat akan berdampak pada kondisi kesehatan perusahaan.
Anggaran digunakan untuk mengendalikan kondisi perusahaan.
Contoh : Anggaran yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam
mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga
operasional. Selain itu, dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-
biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan.

b. Anggaran dalam fungsi perorganisasian dan pengarahan


Anggaran digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan agar selaras dengan
keinginan managemen untuk mencapai target laba tertentu. Anggaran membantu menyelaraskan
antar berbagai elemen dalam perusahaan, misalnya untuk menyelaraskan antara bagian penjualan,
produksi dan keuangan. Agar anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengorganisasian yang
optimal, perlu didukung adanya struktur organisasi yang sesuai, sehingga wewenang dan tanggung
jawab setiap bagian (depertemen dan divisi) sangat jelas. Dengan pisah batas yang baik antar
pelaksana pekerjaan, diharapkan koordinasi dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam kondisi
tertentu, penyesuaian terhadap struktur organisai perlu dilakukan agar kegiatan organisasi dapat
berjalan seperti yang diharapkan.
Anggaran yang komprehensif harus dibuat berdasarkan departemen atau divisi dan struktur
organisasi tersebut. Organisasi yang dijalankan dengan baik, akan memiliki rencana strategis
jangka panjang dan jangka pendek yang tersusun berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
berdasarkan departemen atau divisinya masing-masing. Tiap-tiap bagian harus mampu menyusun
sasaran dan rencana yang akan secara bersama-sama dengan bagian lain membentuk sebuah
rencana perusahaan secara keseluruhan. Karena rencana tiap bagian tidak selalu konstan, maka
perlu ada penyesuaian secara periodik (biasanya tahunan) pada anggaran perusahaan.
Contoh : Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan yang
seimbang dengan program-program perusahaan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam
organisasi. Setelah itu, rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan untuk memperbaiki
kelemahan organisasi.

c. Anggaran sebagai alat pengendalian


Anggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian. Pengendalian yang dimaksud adalah
pengawasan terhadap aktivitas untuk mencapai tujuan perusahaan dengan segala sumber daya
yang dimiliki. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung, memo
tertulis, laporan realisasi target dan dari media komunikasi formal lainnya. Jika perencanaan
disusun dengan menggunakan data historis, maka pengendalian mencakup pengukuran kinerja
berdasarkan hasil yang dicapai sesungguhnya (dapat diperoleh dari sistem akuntansi). Keluaran
dari sistem akuntansi juga berperan sebagai salah satu dasar penyusunan anggaran. Hasil yang
berhasil dicapai dibandingkan terhadap tujuan, sasaran dan standar untuk menentukan seberapa
besar penyimpangan yang terjadi (menguntungkan dan tidak menguntungkan).
Contoh : Untuk menghindari pemborosan yang merugikan organisasi, maka anggaran digunakan
sebagai alat pengawasan kegiatan organisasi sehingga dalam pelaksanaannya selalu menggunakan
biaya-biaya sesuai dengan anggaran.

Referensi Sumber :
Soal 1
- BMP EKMA4570 / Modul 3 Hal 3.3 – Hal 3.9
- BMP EKMA4570 / Modul 4 Hal 4.11 – Hal 4.12
- https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/manajemen-keuangan-dan-
akuntansi-rs/sistem-pengendalian-manajemen-perencanaan-strategi-dan-penyusunan-
anggaran/23041684
- https://fitrirahmayanti99.wordpress.com/2013/07/11/hubungan-antara-strategi-perencanaan-
program-dan-anggaran/
Soal 2
- BMP EKMA4570 / Modul 3 Hal 3.20 – Hal 3.24
- http://journal.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/index.php/jma/article/viewFile/23/24
- https://www.academia.edu/11636596/BALANCE_SCORECARD_DALAM_MANAJEMEN
_STRATEJIK
- https://www.researchgate.net/publication/330559562_BALANCED_SCORECARD_SEBAG
AI_ALAT_PENGUKURAN_KINERJA_MANAJEMEN_Studi_Kasus_Pada_PT_Sari_Husa
da
Soal 3
- BMP EKMA4570 / Modul 4 Hal 4.3 – Hal 4.10
- http://saidahida3010.blogspot.com/2016/09/hubungan-antara-anggaran-dan-manajemen.html

Terima kasih, Bapak/Ibu Pengajar. Mohon penilaian dan bimbingannya selalu.

Anda mungkin juga menyukai